Anda di halaman 1dari 14

TUGAS MANAJEMEN PEMASARAN BANK

Diskriminasi Nasabah Primer dan Nasabah Sekunder Bank BCA


Dosen Pengampu : Dadang Rohandi, M.Si
Mata Kuliah

: Manajemen Pemasaran Bank

Disusun Oleh :
Mochamad Ismail
21514009

PROGRAM STUDI KEUANGAN DAN PERBANKAN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
2016

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirrabilalamin, segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada ALLAH


SWT, yang telah memberikan rahmat, nikmat, karunia, dan izin-Nya lah penulis dapat
menyelesaikan makalah ini yang berjudul Diskriminasi Nasabah Primer dan Nasabah
Sekunder Bank BCA. Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad
SAW.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Manajemen
Pemasaran Bank Program Studi Keuangan dan Perbankan Universitas Komputer Indonesia.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat

banyak

kekurangan-kekurangan, hal ini mungkin dikarenakan oleh adanya keterbatasan yang penulis
miliki. Oleh karena itu penulis sangat berharap kritik dan saran dari berbagai pihak yang
bersifat membangun agar kedepannya bisa lebih baik lagi. Namun terlepas dari itu semua,
penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya
bagi para pembaca.

Bandung, 1 April 2016

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I
1.1.
1.2.
1.3.
1.4.

PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah.....................................................................................1
Rumusan Masalah..............................................................................................2
Tujuan Penulisan................................................................................................2
Manfaat Penulisan..............................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
2.1.
2.2.
2.3.
2.4.

Sejarah Bank BCA.............................................................................................3


Pengertian Nasabah............................................................................................3
BCA Prioritas.....................................................................................................6
Keunggulan Menjadi Nasabah BCA Prioritas....................................................9

BAB III PENUTUP


3.1. Kesimpulan.......................................................................................................11
3.2. Saran............................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................12

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Masa suram perbankan yang bersamaan dengan terjadinya krisis sejak Tahun 1997

perlahan-lahan pulih. BCA, salah satu Bank yang diterpa krisis, berangsur-angsur memasuki
fase pertumbuhan. Fase ini juga ditandai ketatnya persaingan dalam industri perbankan
untuk memperebutkan pangsa pasar. Untuk itu, peningkatan kepuasan pelanggan mutlak
dilakukan sebagai bagian strategi perusahaan dan menjadi ukuran daripada keberhasilan
perusahaan di samping ukuran lain yaitu

pendapatan, pertumbuhan dan pembelajaran

organisasi (Kaplan dan Norton, 1996).


Menghadapi kondisi pentingnya nasabah, paradigma organisasi yang diterapkan oleh
perbankan harus mengadopsi piramida organisasi modern dimana nasabah dan stakeholder
adalah kelompok yang harus mendapat pelayanan utama, menggantikan pemilik sebagaimana
dalam paradigma lama (Kotler, 2006). Organisasi dalam hal ini sepaham bahwa status
nasabah adalah nasabah seumur hidup (long life loyalty).
Perbankan mengenali dengan baik nasabah yang potensial yang diharapkan dapat
memberi keuntungan sepanjang masa.

Untuk itu, produk yang ditawarkan harus

mengandung pelayanan (service) sebagai tambahan produk inti atas produk yang dihasilkan.
Artinya adapun konsep produk yang dikembangkan tidak akan dapat berhasil tanpa diiringi
oleh penambahan jasa. Hal ini selaras dengan strategi yang digambarkan Kolter (2006)
tentang tingkatan produk yang pada awalnya lebih menekankan kepada fungsi, akan tetapi
dalam pengembangannya harus memperhatikan kebutuhan baik sekarang maupun di masa
depan.
Dalam kaitan ini, PT.Bank Central Asia,Tbk. mengeluarkan Layanan BCA Prioritas,
bentuk layanan yang diberikan kepada pangsa pasar premium. Segmen nasabah demikian
sangat penting bagi perusahaan, karena dana yang ditanamkan di perusahaan sangat besar.
Oleh karena itu sangat penting untuk mempertimbangkan kondisi kepuasan nasabah ini
sekaligus menjadikannya sebagai bagian daripada strategi perusahaan .

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan di atas, dapat diambil rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Apa Perbedaan antara nasabah primer dan nasabah sekunder Bank BCA?
2. Apa kriteria menjadi nasabah primer dan nasabah sekunder?
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui perbedaan antara
nasabah primer dan nasabah sekunder Bank BCA
1.4 Manfaat Penulisan
Melalui makalah ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan tambahan mengenai
dikriminasi nasabah primer dan nasabah sekunder Bank BCA, sehingga apabila mendapatkan
kesulitan dalam memahami yang sesuai dengan pembahasan makalah ini, dapat dipraktekan
dalam menyelesaikan masalah tersebut.

BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Bank BCA
NV Perseroan Dagang dan Industri Semarang Limiting Factory yang berdiri Tanggal 10
Agustus 1955 merupakan cikal bakal berdirinya PT. Bank Central Asia,Tbk. Pada Tahun
1957, perseroan ini memperluas usahanya dan merubah salah satu anak perusahaan menjadi
NV Bank Central Asia dan resmi beroperasi pada tanggal 21 Februari 1957 dan nama ini
yang kemudian menjadi Bank Central Asia.
BCA terus berkembang menjadi bank swasta besar, pada tahun 1977 BCA menyandang
predikat sebagai bank devisa sesuai SK Bank Indonesia No. 9/110/KEP/DIR/UD. BCA
kemudian terus berkembang dan lingkup operasionalnya juga merambah hingga ke luar
negeri dengan membuka kantor perwakilan di Singapura dan Hongkong. Pada dekade 1990an, BCA juga mengembangkan delivery channel alternatifnya berupa jaringan Anjungan
Tunai Mandiri (ATM) yang kemudian diakui menjadi salah satu penentu keberhasilannya
dalam memenangkan persaingan di industri perbankan.
Setelah melewati masa krisis (1977), sebagaimana perbankan umumnya di Indonesia
pada umumnya memasuki persaingan yang ketat. Untuk itu, orientasi kepada kebutuhan
terhadap nasabah (pelanggan) adalah mutlak. Untuk memperthankan nasabah yang telah ada,
secara khusus difokuskan kepada nasabah

premium, yang dikenal sebagai Nasabah

Prioritas. Nasabah ini mempunyai tabungan besar dan menjadi segmen pasar tersediri.
Sebagai satu segmen,

BCA bagaimanapun harus memposisikan diri, membangun citra

dengan menciptakan kepuasan kepada mereka agar dapat memberi manfaat sepanjang
masa.
.2. Pengertian Nasabah
Bank sebagai lembaga keuangan yang tugasnya memberikan jasa keuangan melalui
penitipan uang (simpanan), peminjaman uang (kredit) serta jasa-jasa keuangan lainnya.
Untuk itu, bank harus dapat menjaga kepercayaan yang diberikan oleh nasabahnya.
Kepercayaan sangat penting dan tinggi nilainya, karena tanpa kepercayaan masyarakat
mustahil bank dapat hidup dan berkembang.
Kasmir (2008 : 230) mengemukakan bahwa nasabah adalah raja artinya seorang raja
harus dipenuhi semua keinginan dan kebutuhannya. Pelayanan yang diberikan harus seperti

melayani seorang raja dalam arti masih dalam batas-batas etika dan moral dengan tidak
merendahkan derajat bank atau derajat CS itu sendiri.
Kedatangan nasabah ke bank adalah ingin memenuhi hasrat atau keinginannya agar
terpenuhi, baik berupa informasi, pengisian aplikasi atau keluhan-keluhan. Jadi tugas petugas
CS adalah berusaha memenuhi keinginan dan kebutuhan nasabah.
Nasabah merupakan sumber pendapatan utama bank dari transaksi yang dilakukan
oleh nasabahnya. Oleh karena itu, jika membiarkan nasabah berarti menghilangkan
pendapatan nasabah merupakan sumber-sumber pendapatan yang harus dijaga.
Menurut undang-undang No.10 tahun 1998 pasal 1 ayat 16 (2009 : 69) nasabah adalah
pihak yang menggunakan jasa bank. Berdasarkan pengertian tersebut, menurut UU No. 10
tahun 1998 pasal 1 nasabah terdiri dari 2 (dua) jenis, yaitu :
Pasal 1 ayat 17 menyatakan bahwa nasabah penyimpang adalah nasabah yang
menempatkan danaya di bank dalam bentuk simpanan berdasarkan perjanjian bank dengan
nasabah yang bersangkutan.
Pasal 1 ayat 18 menyatakan bahwa nasabah debitur adalah nasabah yang memperoleh
fasilitas kredit atau pembiayaan berdasarkan prinsip Syahriah atau dipersamakan dengan itu
berdasarkan perjanjian bank dengan nasabah yang bersangkutan.
Untuk lebih jelasnya Kasmir (2005 : 221) menguraikan sifat-sifat nasabah yang harus dikenal
agar mampu memberikan pelayanan yang baik, yaitu :

Nasabah mau dianggap sebagai raja


Karyawan bank harus menganggap nasabah adalah raja, artinya raja harus dipenuhi
semua keinginannya. Namun pelayanan yang diberikan masih dalam batas-batas etika

dan moral dengan tidak merendahkan derajat bank atau derajat karyawan itu sendiri.
Mau dipenuhi keinginan dan kebutuhannya
Kedatangan nasabah ke bank adalah ingin memenuhi hasrat atau keinginannya, baik

berupa informasi, pengisian aplikasi atau keluhan-keluhan.


Tidak mau didebat dan tidak mau disinggung
Sudah merupakan hukum alam bahwa nasabah paling tidak suka dibantah atau
didebat. Usaha setiap pelayanan dilakukan melalui diskusi yang santai dan rileks.

Pandai-pandailah mengemukakan pendapat sehingga nasabah tidak tersinggung.


Nasabah mau diperhatikan

Nasabah yang datang ke bank pada hakikatnya ingin memperoleh perhartian. Jangan
sekali-kali menyepelekan atau membiarkan nasabah, berikan perhatian secara penuh

sehingga nasabah benar-benar diperhatikan.


Nasabah merupakan sumber pendapat bank
Pendapatan utama bank adalah dari transaksi yang dilakukan oleh nasabahnya. Oleh
karena itu, jika membiarkan nasabah berarti menghilangkan pendapatan. Nasabah
merupakan sumber pendapatan yang harus dijaga.
Berdasarkan ketentuan Pasal 1 angka 5 UU No. 10 Tahun 1998 hubungan antara bank

dengan nasabah penyimpan dana terdapat dua hubungan, yaitu:


1. Hubungan yang didasarkan atas kepercayaan, dan
2. Hubungan yang didasarkan perjanjian penyimpanan.
Hubungan hukum antara bank dengan nasabah penyimpan dana maupun nasabah
debitur berdasarkan atas suatu perjanjian. Dengan demikian hubungan antara bank dengan
nasabah didasarkan pada hubungan kepercayaan dan hubungan hukum.Hubungan atas dasar
kepercayaan maksudnya nasabah menyimpan uangnya pada bank didasarkan atas
kepercayaan bahwa bank mampu mengelola sejumlah uang yang disimpan tersebut.
Sedangkan hubungan hukum, yaitu hubungan yang menimbulkan akibat hukum yang
mengikat antara pihak bank dengan pihak nasabah pengguna jasa bank yang bersangkutan.
Hubungan antara bank dengan nasabah penyimpan dana dalam produk perbankan
yang berupa tabungan tidak terdapat ketentuan khusus yang mengatur, sehingga hubungan
hukum yang digunakan didasarkan atas kontraktual yang bersifat umum. Jadi hubungan
hukum antara bank dan nasabah penyimpan dana didasarkan atas perjanjian meminjam yang
artinya bank menempatkan diri sebagai peminjam dana dari nasabah sehingga bank berhak
memakai dana tersebut, dan bank mempunyai kewajiban kepada nasabah untuk
mengembalikan dana apabila ditagih oleh nasabah atau telah jatuh tempo.
Hubungan antara bank dengan nasabah dalam menjalankan kegiatan usahanya,
menimbulkan dua sisi tanggung jawab, yaitu kewajiban yang terletak pada bank itu sendiri
dan kewajiban yang menjadi beban nasabah penyimpan dana sebagai akibat hubungan hukum
dengan bank. Hak dan kewajiban antara bank dengan nasabah diwujudkan dalam suatu
bentuk prestasi yang telah ditentukan dalam perjanjian yang dibuat antara bank dengan
nasabah.
Kewajiban bank terhadap nasabah di antaranya sebagai berikut:

1. kewajiban bank untuk tetap menjaga rahasia keuangan nasabah, yaitu segala sesuatu
yang

berhubungan

dengan

keterangan

mengenai

nasabah

penyimpan

dan

simpanannya (Pasal 1 angka 28 UU No. 10 Tahun 1998);


2. kewajiban bank untuk mengamankan dana nasabah, yang dalam kaitannya dengan
tanggung jawab mengamankan uang nasabah perlu mengadakan suatu jaminan
simpanan uang pada bank.
3. Kewajiban untuk menerima sejumlah uang dari nasabah, dengan mengingat fungsi
utama perbankan sebagai penghimpun dana masyarakat, maka bank berkewajiban
untuk menerima sejumlah uang dari nasabah atas produk perbankan yang dipilih,
seperti tabungan dan deposito.
4. Kewajiban untuk melaporkan kegiatan perbankan secara transparan kepada
masyarakat. Adapun kewajiban yang dimaksud adalah bank wajib melaporkan
kegiatan banknya kepada masyarakat secara transparan, artinya selama kurun waktu
tertentu.
5. Kewajiban bank untuk mengetahui secara mendalam tentang nasabah-nya. Adapun
yang dimaksud dengan kewajiban ini adalah bank wajib meminta keterangan bukti
diri dari nasabah, dengan maksud mencegah hak-hal yang tidak diinginkan di
kemudian hari apabila seseorang akan mengambil atau menarik uangnya dari bank
yang bersangkutan.
Sedangkan yang berkaitan dengan hak-hak nasabah di antaranya:
1. nasabah berhak untuk mengetahui secara terinci tentang produk-produk perbankan
yang ditawarkan. Hak ini merupakan hak utama nasabah, karena tanpa penjelasan
secara terinci dari bank melalui customer servicenya, maka sangat sulit nasabah untuk
memilih produk perbankan yang sesuai dengan kehendak nasabah, hak-hak yang akan
diterima oleh nasabah apabila nasabah akan menyerahkan dananya kepada bank untuk
dikelola;
2. nasabah berhak untuk mendapatkan bunga atas produk tabungan dan deposito yang
telah diperjanjikan terlebih dahulu.
.3 BCA Prioritas
Dalam kaitan ini, PT.Bank Central Asia,Tbk. mengeluarkan Layanan BCA Prioritas,
bentuk layanan yang diberikan kepada pangsa pasar premium. Segmen nasabah demikian
sangat penting bagi perusahaan, karena dana yang ditanamkan di perusahaan sangat besar.
Oleh karena itu sangat penting untuk mempertimbangkan kondisi kepuasan nasabah ini
sekaligus menjadikannya sebagai bagian daripada strategi perusahaan .

Dalam implementasinya, kepuasan dapat difokuskan kepada serangkaian tindakan


yang dilakukan perusahaan terhadap bauran pemasaran. Sebagaimana jasa perbankan
sesungguhnya tidak berbentuk jasa sepenuhnya (pure service), akan tetapi pendekatan dapat
digunakan dengan mengimplementasikan bauran pemasaran jasa yang lebih dikenal sebagai
perluasan daripada bauran pemasaran produk. Artinya bauran pemasaran yang selama ini
dikenal sebagai 4P, akhirnya menjadi 7P.
Berkaitan dengan nasabah prioritas BCA, didapat tiga kelompok nasabah dengan
ketentuan sebagai berikut.
1. Nasabah Individu. Nasabah perorangan yang memiliki saldo rata-rata gabungan
rekening di BCA dalam 3 (tiga) bulan terakhir minimal Rp.200.000.000,- atau
mengajukan permohonan dengan syarat total saldo gabungannya pada saat pengajuan
(termasuk reksadana, jika ada) sebesar minimal Rp.200.000.000,- dan disetujui oleh
Pemimpin Cabang yang bersangkutan, meskipun dana nasabah tersebut belum
mengendap selama 3 (tiga) bulan.
2. Nasabah pinjaman yaitu debitur perorangan dengan plafon kredit gabungan (non
kredit konsumtif) sebesar Rp.500.000.000,3. Nasabah Kemitraan, yaitu Suami atau Istri nasabah BCA Prioritas Individu, dengan
syarat total saldo gabungan mereka berdua pada saat pengajuan mencapai sebesar
Rp.500.000.000,- atau Joint Account orang ke-2 dari nasabah BCA Prioritas Individu,
dengan syarat total saldo gabungan mereka berdua pada saat pengajuan mencapai
sebesar Rp.500.000.000,- atau Pejabat dengan jabatan minimal Manager (maksimal 3
orang)

yang

direferensikan

oleh

suatu

perusahaan

yang

memiliki

saldo

simpanan/plafon kredit gabungan (non kredit konsumtif) sebesar Rp.1.000.000.000,-.


Ke dalam kelompok ini termasuk juga orang yang direferensikan oleh pimpinan
cabang yang diharapkan dapat meningkatkan citra BCA.
BCA Prioritas merupakan wadah bagi Sahabat BCA yang memenuhi kriteria khusus
yang telah ditentukan. Hadir sejak tahun 1996, BCA Prioritas terus berkembang untuk
memberikan layanan khusus di mana Sahabat BCA Prioritas dapat dilayani di jaringan BCA
Prioritas dengan berbagai layanan dan kemudahan perbankan dan non perbankan yang luar
biasa.
Bank BCA menghadirkan berbagai kemudahan perbankan dengan Counter VIP dan
Ruang VIP bagi Sahabat BCA Prioritas agar kami dapat melayani Sahabat BCA Prioritas
7

dengan level privasi dan personalisasi yang lebih tinggi. Di BCA Prioritas, Sahabat BCA
mendapatkan tempat khusus dalam antrian dan layanan dari staf terpilih yang memiliki
pengalaman dan dedikasi terbaik di antara jajaran staf BCA.
Perjalanan bisnis dan liburan Sahabat BCA Prioritas juga akan semakin nyaman
dengan layanan khusus berupa Airport Lounge di berbagai bandara di Indonesia. BCA
Prioritas juga telah menjalin kerjasama dengan berbagai perusahaan untuk memberikan
diskon dan layanan khusus atas jasa atau produk, hanya untuk Sahabat BCA Prioritas. Diskon
dan layanan khusus tersebut dapat dilihat update-nya pada Majalah Prioritas yang dibagikan
gratis ke seluruh Sahabat BCA Pioritas setiap dua bulan sekali.
Semakin ke depan, BCA Prioritas terus berkomitmen meningkatkan layanan serta
memberikan berbagai solusi berupa benefit, baik dari sisi perbankan maupun non perbankan.
Diharapkan solusi yang ditawarkan BCA Prioritas dapat mendukung kebutuhan personal
maupun bisnis dari Sahabat Prioritas.
Sekarang ini nasabah dengan saldo rata-rata di atas nominal tertentu dalam periode
tertentu akan diberikan kartu BCA Prioritas oleh BCA. Kartu ini diberikan hanya kepada para
nasabah yang kami pertimbangkan layak sebagai nasabah prioritas BCA.
Dengan kartu BCA Prioritas nasabah berhak masuk ke ruang khusus nasabah BCA
Prioritas yang nyaman dan aman serta terjaga privacy-nya. Tanpa harus mengantri lama, di
ruangan ini nasabah akan mendapatkan layanan one stop service, di mana Customer Service
Officer (CSO) dan Teller BCA Prioritas akan melayani semua kebutuhan transaksi nasabah.
Jenis layanan yang bisa didapat di Ruang BCA Prioritas adalah semua jenis layanan yang bisa
didapat di cabang BCA, mulai dari pembukaan rekening, setoran dana, tarik dana, kiriman
uang, valas, pendaftaran fasilitas elektronik BCA, dan layanan perbankan lainnya.
Kartu BCA Prioritas pun dapat dipergunakan di 32 executive airport lounge yang
berada di 19 kota di Indonesia. Khusus di Surabaya nasabah juga bisa menikmati layanan
check-in and bagage handling di Bandara Juanda terminal domestik. Kami harapkan layanan
ini bisa membuat perjalanan nasabah jadi lebih nyaman. Sekarang ini kami sudah memiliki
111 ruang BCA Prioritas yang tersebar di beberapa wilayah di Indonesia. Dengan
menunjukkan kartu BCA Prioritas, nasabah bisa melakukan transaksi di ruang BCA Prioritas
cabang terdekat. Sebagai nasabah BCA Prioritas, nasabah juga bisa mendapatkan gratis satu
tahun iuran kartu kredit BCA (khusus untuk BCA Card dan BCA Mastecard), dengan limit
kartu kredit atau plafon yang lebih besar.

Nasabah juga mendapat prioritas dalam mendapatkan layanan Safe Deposit Box
(SDB) dengan hanya membayar biaya iuran tahunan 50% dari harga normal. Kami juga telah
melakukan kerjasama dengan beberapa rumah sakit baik di Indonesia maupun di Singapura,
di mana dengan adanya kerjasama ini memungkinkan nasabah BCA Prioritas mendapat
pelayanan khusus berupa diskon layanan medical check-up di Rumah Sakit International
(Singapura) dan beberapa rumah sakit di Indonesia.
Nasabah pun tidak perlu repot membuat perjanjian bila akan melakukan medical
checkup ke Singapura, karena hal itu bisa dibantu oleh Petugas BCA Prioritas cabang.
Nasabah BCA Prioritas pun secara rutin akan menerima majalah BCA Prioritas, majalah
bergaya lifestyle ini berisikan banyak informasi yang berguna bagi segmen ini.
Di majalah ini nasabah juga bisa mendapatkan informasi seputar produk-produk BCA
yang cocok untuknya dan kadangkala mendapatkan penawaran produk-produk istimewa
dengan harga khusus. Untuk mempererat hubungan BCA dan nasabah BCA Prioritas, maka
secara rutin mengundang para nasabah untuk hadir pada acara-acara khusus seperti seminar
dan pameran misalnya
.4 Keunggulan Menjadi Nasabah BCA Prioritas
Kartu BCA Prioritas merupakan kartu yang dimiliki oleh nasabah BCA Prioritas.
Kartu tersebut tentunya sebagai bukti bahwa pemiliknya adalah seorang nasabah kelas
premium. Pemegang kartu ini mendapatkan layanan yang unggul dibandingkan nasabah lain.
Apa saja keunggulannya? Berikut beberapa keunggulannya.
1. Layanan One Stop Service
Layanan One Stop Service merupakan layanan unggulan yang diberikan untuk para
nasabah BCA Prioritas. Layanan ini adalah layanan yang siap melayani berbagai
aktivitas perbankan mulai dari penyetoran dana, menarik dana, mengirim uang, dan
layanan perbankan BCA lainnya. Dalam pelaksanaan layanan ini. Nasabah BCA
Prioritas akan dibantu sepenuhnya oleh Customer Service Officer (CSO) dan Teller
BCA Prioritas.
2. Gratis Iuran Kredit
Nasabah BCA prioritas bisa mendapatkan fasilitas gratis yang tentunya sangat
menarik. Fasilitas tersebut adalah bebasnya iuran kredit dalam jangka waktu satu
tahun. Tentu ini sangat menarik. Untuk mendapatkan layanan ini, nasabah BCA
Prioritas harus menjadi pemegang kartu kredit BCA Card atau BCA Mastercard.
3. Akses Khusus
Nasabah BCA Prioritas memiliki akses ke ruangan khusus yang hanya diperuntukan
unruk nasabah kelas premium ini. Ruangan khusus tersebut sangat nyaman dan

eksklusif. Para nasabah bisa memiliki ruang privacy mereka sendiri tanpa terganggu
dengan kerumunan orang banyak.
4. Tidak Perlu Mengantri
Pemegang kartu BCA Prioritas mendapatkan keunggulan dalam hal layanan bila
dengan nasabah biasa. Mereka yang memegang kartu tersebut tidak perlu mengantri
untuk mendapatkan layanan ini. Tentu hal ini akan membuat nasabah tidak kehilangan
waktu berharganya untuk hanya sekedar urusan perbankan.
5. Layanan Di Bandara
Nasabah BCA Prioritas mendapat layanan nyaman dan mengasyikan ketika akan
bepergian dari satu kota ke kota lain. Layanan tersebut adalah layanan dari 32
executive airport lounge. Selain itu, khusus kota Surabaya, nasabah bisa
memanfaatkan layanan check-in di Bandara Juanda. Sayangnya layanan ini hanya
berlaku khusus terminal domestik.
6. Diskon 50%
Nasabah kelas premium ini bisa mendapatkan diskon 50% untuk iuran Safe Deposit
Box. Tentu diskon ini sangat menarik apalagi untuk nasabah yang berencana
mengamankan deposit miliknya.
7. Layanan Eksklusif Rumah Sakit
Nasabah BCA Prioritas bisa mendapatkan layanan terbaik dan eksklusif dari beberapa
rumah sakit di Indonesia. Selain itu, beberapa rumah sakit di Singapura pun
menyediakan fasilitas layanan eksklusif untuk para nasabah BCA Prioritas.

BAB III
PENUTUP
1.
Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas sebelumnya penulis menarik kesimpulan :
1. Dalam konsep sistem pelayanan nasabah Prioritas di Bank BCA
Karena nasabah yang menggunakan pelayanan BCA Prioritas dalam suatu bank,
maka

yang

ingin

dicapai

oleh

nasabah

tersebut

adalah

kemudahan atau

kenyamanan pelayanan dalam transaksi yang lebih dari yang didapat oleh
nasabah biasa baik pelayanan yang sifatnya lebih cepat atau lebih mudah
prosedurnya.
10

2. Adapun

yang

menjadi

penerapan

sistem pelayanan nasabah BCA Prioritas

merupakan pelayanan yang diberikan ruangan khusus atau ruangan tersendiri dan
biasanya nasabah hanya dengan menempatkan dana minimal 500 juta,

nasabah

berhak mendapatkan pelayanan personal dengan fasilitas yang mengutamakan


kenyamanan dalam keseimbangan baik dalam pelayanan finansial maupun non
finansial. Personal Relationship Officer akan membantu nasabah menentukan
pilihan perencanaan keuangan.
2.

Saran
Dengan adanya makalah ini penulis sangat mengharapkan kritik dan saran agar

makalah ini lebih baik dan bermanfaat untuk kita semua. Akhir kata saya ucapkan terima
kasih.

DAFTAR PUSTAKA
http://jambi.tribunnews.com/2013/06/13/nasabah-prioritas-tanpa-antre
http://www.bimbingan.org/kartu-bca-prioritas.htm
https://prioritas.bca.co.id/

11

Anda mungkin juga menyukai