Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Halogen merupakan golongan non-logam yang sangat reaktif, berbau, berwarna, beracun
serta tidak dijumpai pada keadaan bebas di alam. Pada umumnya ditemukan dialam dalam
bentuk senyawa garam-garamnya. Garam yang terbentuk disebut Garam halida. Sebenarnya
dalam tubuh manusia pun terdapat senyawa-senyawa halogen. Misalnya Ion clorida (Cl -)
merupakan anion yang terkandung dalam plasma darah, cairan tubuh, air susu, air mata, air
ludah, dan cairan eksresi. Ion Iodida (I-) merupakan suatu komponen dalam pembentukan
lapisan
email
gigi.
Fluor
9
1. Konfigurasi elektron
Klor
17
Brom
Cl
35
Br
[G] ns , np
2
Iodium
53
2. Massa Atom
Catatan :
3. Jari-jari Atom
4. Energi Ionisasi dan
Afinitas Elektron
5. Keelektronegatifan
6. Potensial Reduksi (Eored
> 0)
7. Suhu Lebur (0o)
-216.6
-101.0
-72
114.0
-188.2
-34
58
183
-1
+ 1, +3
+5, +7
+1
+5, +7
+1
+5, +7
9. Bilangan Oksidasi
Senyawa Halogen
Sifat Fisika :
Antara molekul-molekul halogen padat dan cair terdapat ikatan Van der Waals yang
lemah. Dari fluorin sampai iodin ikatan itu bertambah kuat maka dari fluorin sampai
iodin bertambah besar pula titik didih dan titik lelehnya.
Sifat Kimia :
Jari-jari atom unsur halogen bertambah dari fluorin sampai astatin menyebabkan gaya
tarik inti dengan elektron valensi (pada kulit terluar) makin lemah sehingga
keelektronegatifan (kemampuan menarik elektron) semakin lemah dan kemampuan
membentuk ion negatifnya juga semakin berkurang. Dengan kata lain dari fluorin
sampai iodin kereaktifan halogen melemah.
1. Molekulnya
2. Wujud zat (suhu kamar)
3. Warna gas/uap
4. Pelarutnya (organik)
5. Warna larutan dengan pelarut organik
6. Kelarutan oksidator
7. Kereaktifan terhadap gas H2
Pada suhu kamar fluorin dan iodin berwujud gas, bromin berwujud cair yang mudah
menguap dan iodin berwujud padat yang mudah menyublim.
Gas fluorin berwarna kuning muda, gas klorin berwarna kuning hijau, cairan bromin
berwarna coklat merah dan zat padat iodin berwarna hitam sedangkan uap iodin
berwarna ungu.
Fluorin, klorin dan bromin mudah larut dalam air sedangkan iodin sidikit larut dalam
air. iodin mudah larut dalam KI
Reaksi-reaksi Halogen
a. Reaksi halogen dengan gas hidrogen ( H2 )
Semua halogen ( X2 ) bereaksi dengan hidrogen membentuk hidrogen halida ( HX )
H2 + X2 2HX
contoh :
H2 + Cl2 2HCl
H2 + F2 2HF
dari tabel di atas terlihat kereaktifan dengan gas hidrogen bertambah dari kanan ke kiri.
Fluorin dan klorin bereaksi cepat disertai ledakan tetapi bromin dan iodin bereaksi dengan
lambat.
b. Reaksi halogen dengan logam ( M )
Halogen bereaksi dengan sebagian besar logam akan menghasilkan senyawa garam/halida
logam
2M + nX2 2MXn (n = valensi logam tertinggi)
contoh :
2Na + Br2 2NaBr
2Fe + 3Cl2 2FeCl3
c. Reaksi pengusiran pada senyawa halogenida
Halogen yang kereaktifannya lebih kuat dapat mengusir atau mendesak
halida yang lebih lemah dari senyawanya. kereaktifan F 2 > Cl2 > Br2 >
I2 sehingga :
HF
HCl
HBr
HI
Catatan :
makin
besar/kuat sesuai
dengan arah panah
Sifat reduktor
Keasaman
Kepolaran
Kestabilan
terhadap panas
Pada temperatur kamar asam halida berupa gas, tidak berwarna dan sangat mudah larut air.
Sifat asam halida semakin kuat dengan bertambahnya massa atom relatif dengan urutan
seperti dalam tabel di atas. jadi asam yang paling lemah adalah HF dan yang paling kuat
adalah
HI.
urutan
titik
didih
asam
halida
HF
>
HI
>
HBr
>
HCl
Titik didih asam halida bertambah sesuai dengan kenaikan massa atom relatifnya dengan
pengecualian titik didih HF. Walaupun massa atom relatif HF terkecil namun titik didihnya
justru yang terbesar. Hal ini karena dalam senyawa HF terdapat ikatan hidrogen.
Pembuatan
Halogen
Halogen dibuat dari senyawa-senyawa yang ada di alam. Caranya ialah dengan mengoksidasi
ion-ion halida. Prosesnya sangat beragam jadi yang diungkapkan di sini merupakan contoh
dari
berbagai
proses
yang
dapat
terjadi.
Fluorin
(F2)
Elektrolisis KHF2, dalam HF bebas air. Flourin diperoleh melalui proses elektrolisis garam
kalium hydrogen flourida (KHF2) dilarutkan dalam HF cair, ditambahkan LiF 3% untuk
menurunkan suhu sampai 100oC. Elektrolisis dilaksanakan dalam wajah baja dengan katode
baja dan anode karbon. Campuran tersebut tidak boleh mengandung air karena F2 yang
terbentukakan
oksidasinya.
Klorin
Gas Cl2 dibuat melalui elektrolisis lelehan NaCl, reaksinya :
Bromin
Gas Br2 dibuat dari air laut melalui oksidasi dengan gas Cl 2. Secara komersial, pembuatan
gas Br2 sebagai berikut:
Air laut dipanaskan kemudian dialirkan ke tanki yang berada di puncak menara.
Uap air panas dan gas Cl2 dialirkan dari bawah menuju tanki. Setelah terjadi reaksi
redoks, gas Br2 yang dihasilkan diembunkan hingga terbentuk lapisan yang terpisah.
Bromin cair berada di dasar tangki, sedangkan air di atasnya.
Iodin
Gas I2 diproduksi dari air laut melalui oksidasi ion iodida denganoksidator gas Cl2. Iodin
juga dapat diproduksi dari natrium iodat (suatu pengotor dalam garam (Chili, NaNO3)
melalui reduksi ion iodat oleh NaHSO3. Endapan I2 yang didapat, disaring dan dimurnikan.
Membuat senyawa klorofluoro karbon (CFC), yang dikenal dengan nama Freon.
Membuat Teflon
Senyawa Fluorin
CFC (Freon) digunakan sebagai cairan pendingin pada mesin pendingin, seperti AC
dan kulkas. Freon juga digunakan sebagai propelena aerosol pada bahan-bahan
semprot. Penggunaan Freon dapat merusak lapisan ozon.
Asam fluoride (HF) dapat melarutkan kaca, karena itu dapat digunakan untuk
membuat tulisan, lukisan, atau sketsa di atas kaca.
Garam fluoride ditambahkan pada pasta gigi atau air minum untuk mencegah
kerusakan gigi.
Klorin
Untuk klorinasi hidrokarbon sebagai bahan baku industri serta karet sintesis.
Untuk pembuatan etil klorida (C2H5Cl) yang digunakan pada pembuatan TEL (tetra
etillead) yaitu bahan adaptif pada bensin.
Sebagai pemutih pada industri pulp (bahan baku pembuatan kertas) dan tekstil.
Senyawa Klorin
Senyawa natrium hipoklorit (NaClO) dapat digunakan sebagai zat pemutih pada
pakaian.
Natrium klorida (NaCl) digunakan sebagai garam dapur, pembuatan klorin dan
NaOH, mengawetkan berbagai jenis makanan, dan mencairkan salju di jalan raya
daerah beriklim dingin.
Asam klorida (HCl) digunakan untuk membersihkan logam dari karat pada
elektroplanting, menetralkan sifat basa pada berbagai proses, serta bahan baku
pembuatan obat-obatan, plastik, dan zat warna.
Kapur klor (CaOCl2) dan kaporit (Ca(OCl2)) digunakan sebagai bahan pengelantang
atau pemutih pada kain
Bromin
Untuk pembuatan senyawa organik misalnya zat warna, obat-obatan dan pestisida
Senyawa Bromin
Etil bromida (C2H4Br2) suatu zat aditif yang dicampurkan kedalam bensin bertimbal
(TEL) untuk mengikat tibal, sehingga tidak melekat pada silinder atau piston. Timbal
tersebut akan membentuk PbBr2 yang mudah menguap dan keluar bersama-sama
dengan gas buangan dan akan mencemarkan udara.
AgBr merupakan bahan yang sensitif terhadap cahaya dan digunakan dalam film
fotografi.
Iodin
Iodin Banyak digunakan untuk obat luka (larutan iodin dalam alkohol yang dikenal
dengan iodium tingtur)
Senyawa Iodin
NaI dan NaIO3 atau KIO3 dicampur dengan NaCl untuk mencegah penyakit gondok.
Kekurangan iodium pada wanita hamil akan mempengaruhi tingkat kecerdasan pada
bayi yang dikandungnya.
Halogen berada pada golongan VIIA pada sistem periodik unsur. Halogen berasal dari kata
halos=garam, genes = pembentuk. Hal ini karena unsur-unsur tersebut dapat bereaksi dengan
logam alkali membentuk garam. Unsur-unsur golongan halogen adalah fluorin ( F ), klorin
( Cl ), bromin ( Br ), Iodin ( I ) dan astatin ( At ). Secara umum biasanya unsur halogen
dilambangkan
dengan
huruf
X
Rumus kulit terluar dari halogen ini adalah ns 2 np5. Halogen memiliki 7e- valensi (elektron
pada kulit terluar), sehingga sangat reaktif karena mudah menerima 1e. Mereka
membutuhkan satu tambahan elektron untuk mengisi orbit elektron terluarnya. Dalam larutan
halogen membentuk ion negatif bermuatan satu yang disebut ion halida. Dan pada suhu
kamar,
unsur-unsur
halogen
dapat
membentuk
molekul
diatomik.
F2(gas)
Halogen merupakan golongan non-logam yang sangat reaktif, berbau, berwarna, beracun
serta tidak dijumpai pada keadaan bebas di alam. Pada umumnya ditemukan dialam dalam
bentuk senyawa garam-garamnya. Garam yang terbentuk disebut Garam halida. Sebenarnya
dalam tubuh manusia pun terdapat senyawa-senyawa halogen. Misalnya Ion clorida (Cl-)
merupakan anion yang terkandung dalam plasma darah, cairan tubuh, air susu, air mata, air
ludah, dan cairan eksresi. Ion Iodida (I-) merupakan suatu komponen dalam pembentukan
lapisan email gigi.
Fluor
9
Klor
17
1. Konfigurasi elektron
Brom
Cl
35
Br
Iodium
53
[G] ns , np
2
2. Massa Atom
Catatan :
3. Jari-jari Atom
4. Energi Ionisasi dan
Afinitas Elektron
5. Keelektronegatifan
6. Potensial Reduksi (Eored
> 0)
7. Suhu Lebur (0o)
-216.6
-101.0
-72
114.0
8. Suhu Didih (0 )
-188.2
-34
58
183
-1
+ 1, +3
+5, +7
+1
+5, +7
+1
+5, +7
9. Bilangan Oksidasi
Senyawa Halogen
Sifat Fisika :
Antara molekul-molekul halogen padat dan cair terdapat ikatan Van der Waals yang
lemah. Dari fluorin sampai iodin ikatan itu bertambah kuat maka dari fluorin sampai
iodin bertambah besar pula titik didih dan titik lelehnya.
Sifat Kimia :
Jari-jari atom unsur halogen bertambah dari fluorin sampai astatin menyebabkan gaya
tarik inti dengan elektron valensi (pada kulit terluar) makin lemah sehingga
keelektronegatifan (kemampuan menarik elektron) semakin lemah dan kemampuan
membentuk ion negatifnya juga semakin berkurang. Dengan kata lain dari fluorin
sampai iodin kereaktifan halogen melemah.
1. Molekulnya
2. Wujud zat (suhu kamar)
3. Warna gas/uap
4. Pelarutnya (organik)
5. Warna larutan dengan pelarut organik
6. Kelarutan oksidator
7. Kereaktifan terhadap gas H2
Pada suhu kamar fluorin dan iodin berwujud gas, bromin berwujud cair yang mudah
menguap dan iodin berwujud padat yang mudah menyublim.
Gas fluorin berwarna kuning muda, gas klorin berwarna kuning hijau, cairan bromin
berwarna coklat merah dan zat padat iodin berwarna hitam sedangkan uap iodin
berwarna ungu.
Fluorin, klorin dan bromin mudah larut dalam air sedangkan iodin sidikit larut dalam
air. iodin mudah larut dalam KI
Reaksi-reaksi Halogen
a. Reaksi halogen dengan gas hidrogen ( H2 )
Semua halogen ( X2 ) bereaksi dengan hidrogen membentuk hidrogen halida ( HX )
H2 + X2 2HX
contoh :
H2 + Cl2 2HCl
H2 + F2 2HF
dari tabel di atas terlihat kereaktifan dengan gas hidrogen bertambah dari kanan ke
kiri. Fluorin dan klorin bereaksi cepat disertai ledakan tetapi bromin dan iodin
bereaksi dengan lambat.
b. Reaksi halogen dengan logam ( M )
Halogen bereaksi dengan sebagian besar logam akan menghasilkan senyawa
garam/halida logam
2M + nX2 2MXn (n = valensi logam tertinggi)
contoh :
2Na + Br2 2NaBr
2Fe + 3Cl2 2FeCl3
HF
HCl
HBr
HI
Catatan :
makin
besar/kuat sesuai
dengan arah panah
Sifat reduktor
Keasaman
Kepolaran
Kestabilan
terhadap panas
Pada temperatur kamar asam halida berupa gas, tidak berwarna dan sangat mudah larut air.
Sifat asam halida semakin kuat dengan bertambahnya massa atom relatif dengan urutan
seperti dalam tabel di atas. jadi asam yang paling lemah adalah HF dan yang paling kuat
adalah HI.
urutan titik didih asam halida : HF > HI > HBr > HCl
Titik didih asam halida bertambah sesuai dengan kenaikan massa atom relatifnya dengan
pengecualian titik didih HF. Walaupun massa atom relatif HF terkecil namun titik didihnya
justru yang terbesar. Hal ini karena dalam senyawa HF terdapat ikatan hidrogen.
Pembuatan Halogen
Halogen dibuat dari senyawa-senyawa yang ada di alam. Caranya ialah dengan mengoksidasi
ion-ion halida. Prosesnya sangat beragam jadi yang diungkapkan di sini merupakan contoh
dari berbagai proses yang dapat terjadi.
Fluorin (F2)
Elektrolisis KHF2, dalam HF bebas air. Flourin diperoleh melalui proses elektrolisis garam
kalium hydrogen flourida (KHF2) dilarutkan dalam HF cair, ditambahkan LiF 3% untuk
menurunkan suhu sampai 100oC. Elektrolisis dilaksanakan dalam wajah baja dengan katode
baja dan anode karbon. Campuran tersebut tidak boleh mengandung air karena F2 yang
terbentukakan oksidasinya.
Klorin
Gas Cl2 dibuat melalui elektrolisis lelehan NaCl, reaksinya :
Bromin
Gas Br2 dibuat dari air laut melalui oksidasi dengan gas Cl 2. Secara komersial, pembuatan
gas Br2 sebagai berikut:
Air laut dipanaskan kemudian dialirkan ke tanki yang berada di puncak menara.
Uap air panas dan gas Cl2 dialirkan dari bawah menuju tanki. Setelah terjadi reaksi
redoks, gas Br2 yang dihasilkan diembunkan hingga terbentuk lapisan yang terpisah.
Bromin cair berada di dasar tangki, sedangkan air di atasnya.
Iodin
Gas I2 diproduksi dari air laut melalui oksidasi ion iodida denganoksidator gas Cl2. Iodin
juga dapat diproduksi dari natrium iodat (suatu pengotor dalam garam (Chili, NaNO3)
melalui reduksi ion iodat oleh NaHSO3. Endapan I2 yang didapat, disaring dan dimurnikan.
Membuat senyawa klorofluoro karbon (CFC), yang dikenal dengan nama Freon.
Membuat Teflon
Senyawa Fluorin
CFC (Freon) digunakan sebagai cairan pendingin pada mesin pendingin, seperti AC
dan kulkas. Freon juga digunakan sebagai propelena aerosol pada bahan-bahan
semprot. Penggunaan Freon dapat merusak lapisan ozon.
Asam fluoride (HF) dapat melarutkan kaca, karena itu dapat digunakan untuk
membuat tulisan, lukisan, atau sketsa di atas kaca.
Garam fluoride ditambahkan pada pasta gigi atau air minum untuk mencegah
kerusakan gigi.
Klorin
Untuk klorinasi hidrokarbon sebagai bahan baku industri serta karet sintesis.
Untuk pembuatan etil klorida (C2H5Cl) yang digunakan pada pembuatan TEL (tetra
etillead) yaitu bahan adaptif pada bensin.
Sebagai pemutih pada industri pulp (bahan baku pembuatan kertas) dan tekstil.
Senyawa Klorin
Senyawa natrium hipoklorit (NaClO) dapat digunakan sebagai zat pemutih pada
pakaian.
Natrium klorida (NaCl) digunakan sebagai garam dapur, pembuatan klorin dan
NaOH, mengawetkan berbagai jenis makanan, dan mencairkan salju di jalan raya
daerah beriklim dingin.
Asam klorida (HCl) digunakan untuk membersihkan logam dari karat pada
elektroplanting, menetralkan sifat basa pada berbagai proses, serta bahan baku
pembuatan obat-obatan, plastik, dan zat warna.
Kapur klor (CaOCl2) dan kaporit (Ca(OCl2)) digunakan sebagai bahan pengelantang
atau pemutih pada kain
Bromin
Untuk pembuatan senyawa organik misalnya zat warna, obat-obatan dan pestisida
Senyawa Bromin
Etil bromida (C2H4Br2) suatu zat aditif yang dicampurkan kedalam bensin bertimbal
(TEL) untuk mengikat tibal, sehingga tidak melekat pada silinder atau piston. Timbal
tersebut akan membentuk PbBr2 yang mudah menguap dan keluar bersama-sama
dengan gas buangan dan akan mencemarkan udara.
AgBr merupakan bahan yang sensitif terhadap cahaya dan digunakan dalam film
fotografi.
Iodin
Iodin Banyak digunakan untuk obat luka (larutan iodin dalam alkohol yang dikenal
dengan iodium tingtur)
Senyawa Iodin
NaI dan NaIO3 atau KIO3 dicampur dengan NaCl untuk mencegah penyakit gondok.
Kekurangan iodium pada wanita hamil akan mempengaruhi tingkat kecerdasan pada
bayi yang dikandungnya.