Anda di halaman 1dari 17

Halogen berada pada golongan VIIA pada sistem periodik unsur.

Halogen berasal dari kata


halos=garam, genes = pembentuk. Hal ini karena unsur-unsur tersebut dapat bereaksi dengan
logam alkali membentuk garam. Unsur-unsur golongan halogen adalah fluorin ( F ), klorin
( Cl ), bromin ( Br ), Iodin ( I ) dan astatin ( At ). Secara umum biasanya unsur halogen
dilambangkan
dengan
huruf
X
Rumus kulit terluar dari halogen ini adalah ns 2 np5. Halogen memiliki 7e- valensi (elektron
pada kulit terluar), sehingga sangat reaktif karena mudah menerima 1e. Mereka
membutuhkan satu tambahan elektron untuk mengisi orbit elektron terluarnya. Dalam larutan
halogen membentuk ion negatif bermuatan satu yang disebut ion halida. Dan pada suhu
kamar,
unsur-unsur
halogen
dapat
membentuk
molekul
diatomik.
F2(gas)

Cl2(gas) Br2(cair) I2(Padat)

Halogen merupakan golongan non-logam yang sangat reaktif, berbau, berwarna, beracun
serta tidak dijumpai pada keadaan bebas di alam. Pada umumnya ditemukan dialam dalam
bentuk senyawa garam-garamnya. Garam yang terbentuk disebut Garam halida. Sebenarnya
dalam tubuh manusia pun terdapat senyawa-senyawa halogen. Misalnya Ion clorida (Cl -)
merupakan anion yang terkandung dalam plasma darah, cairan tubuh, air susu, air mata, air
ludah, dan cairan eksresi. Ion Iodida (I-) merupakan suatu komponen dalam pembentukan
lapisan
email
gigi.

Sifat Fisika dan Kimia Unsur Halogen


UNSUR

Fluor
9

1. Konfigurasi elektron

Klor
17

Brom

Cl

35

Br

[G] ns , np
2

Iodium
53

2. Massa Atom
Catatan :

3. Jari-jari Atom
4. Energi Ionisasi dan
Afinitas Elektron
5. Keelektronegatifan
6. Potensial Reduksi (Eored
> 0)
7. Suhu Lebur (0o)

-216.6

-101.0

-72

114.0

8. Suhu Didih (0o)

-188.2

-34

58

183

-1

+ 1, +3
+5, +7

+1
+5, +7

+1
+5, +7

9. Bilangan Oksidasi
Senyawa Halogen

Sifat Fisika :

Jari-jari atom unsur halogen bertambah dari fluorin sampai astatin.

Antara molekul-molekul halogen padat dan cair terdapat ikatan Van der Waals yang
lemah. Dari fluorin sampai iodin ikatan itu bertambah kuat maka dari fluorin sampai
iodin bertambah besar pula titik didih dan titik lelehnya.

Sifat Kimia :

Jari-jari atom unsur halogen bertambah dari fluorin sampai astatin menyebabkan gaya
tarik inti dengan elektron valensi (pada kulit terluar) makin lemah sehingga
keelektronegatifan (kemampuan menarik elektron) semakin lemah dan kemampuan
membentuk ion negatifnya juga semakin berkurang. Dengan kata lain dari fluorin
sampai iodin kereaktifan halogen melemah.

Halogen merupakan senyawa yang sangat elektronegatif karena mempunyai 7


elektron valensi (ns2 np5) dan mudah menarik satu elektron menjadi ion negatif agar
susunan elektronnya stabil seperti gas mulia (ns2 np6)

1. Molekulnya
2. Wujud zat (suhu kamar)
3. Warna gas/uap
4. Pelarutnya (organik)
5. Warna larutan dengan pelarut organik
6. Kelarutan oksidator
7. Kereaktifan terhadap gas H2

8. Reaksi pengusiran pada senyawa halogenida


9. Reaksi dengan logam (M)
10. Dengan basa kuat MOH (dingin)
11. Dengan basa kuat (panas)
12. Pembentukan asam oksi
Catatan :
I2 larut dalam KI membentuk garam poli iodida
I2 + KI Kl3
I2 larut terhadap alkohol coklat

Lanjutan Sifat Fisika :

Pada suhu kamar fluorin dan iodin berwujud gas, bromin berwujud cair yang mudah
menguap dan iodin berwujud padat yang mudah menyublim.

Gas fluorin berwarna kuning muda, gas klorin berwarna kuning hijau, cairan bromin
berwarna coklat merah dan zat padat iodin berwarna hitam sedangkan uap iodin
berwarna ungu.

Fluorin, klorin dan bromin mudah larut dalam air sedangkan iodin sidikit larut dalam
air. iodin mudah larut dalam KI

Semuanya larut dalam pelarut organik seperti Alkohol, eter, kloroform


(CHCl3), tetraklorida (CCl4) dan CS2. Warna bromin dalam kloroform
atau tetraklorida adalah kuning coklat sedangkan iodin berwarna
ungu.

Reaksi-reaksi Halogen
a. Reaksi halogen dengan gas hidrogen ( H2 )
Semua halogen ( X2 ) bereaksi dengan hidrogen membentuk hidrogen halida ( HX )
H2 + X2 2HX
contoh :
H2 + Cl2 2HCl
H2 + F2 2HF
dari tabel di atas terlihat kereaktifan dengan gas hidrogen bertambah dari kanan ke kiri.
Fluorin dan klorin bereaksi cepat disertai ledakan tetapi bromin dan iodin bereaksi dengan
lambat.
b. Reaksi halogen dengan logam ( M )
Halogen bereaksi dengan sebagian besar logam akan menghasilkan senyawa garam/halida
logam
2M + nX2 2MXn (n = valensi logam tertinggi)
contoh :
2Na + Br2 2NaBr
2Fe + 3Cl2 2FeCl3
c. Reaksi pengusiran pada senyawa halogenida
Halogen yang kereaktifannya lebih kuat dapat mengusir atau mendesak
halida yang lebih lemah dari senyawanya. kereaktifan F 2 > Cl2 > Br2 >
I2 sehingga :

F2 dapat mengusir X (Cl2, Br2, I2)


F2 + 2KX 2KF + X2
Cl2 dapat mengusir X (Br2, I2)
Cl2 + 2KX 2KCl + X2
Br2 dapat mengusir X (I2)
Br2 + KX 2KBr + X2
I2 tidak dapat mengusir F2, Cl2 dan Br2
ket : unsur K dapat diganti unsur logam yang lainnya (Na, Ca, Mg dll)
F2 + 2KCl 2KF + Cl2
Br2 + Cl- (tidak bereaksi)
Pada reaksi pertama di atas terlihat biloksnya F turun dari 0 menjadi -1 (reduksi ) sedangkan
Cl naik dari -1 menjadi 0 (oksidasi) sehingga F disebut oksidator (penyebab zat lain
mengalami oksidasi). sehingga kereaktifan senyawa halogen sebanding dengan kekuatan
oksidatornya yaitu F2 > Cl2 > Br2 > I2
d. Reaksi dengan basa
Klorin, bromin dan iodin dapat bereaksi dengan basa dan hasilnya tergantung pada
temperatur saat reaksi berlangsung.
Dengan basa kuat (MOH) pada suhu 150 C (dingin) halogen ( X2 )
bereaksi membentuk halida ( X- ) dan hipohalit ( XO-).
X2 + 2MOH MX + MXO + H2O
misalnya :
Cl2 + 2NaOH NaCl + NaClO + H2O
Cl2 + 2OH- Cl- + ClO- + H2O
Dengan basa kuat (MOH) pada suhu panas halogen ( X 2 ) bereaksi
membentuk halida ( X- ) dan perhalit ( XO3-).
3X2 + 6MOH 5MX + MXO3 + 3H2O
misalnya :
3Br2 + 6KOH 5KBr + KBrO3 + 3H2O
3Br2 + 6OH- 5Br- + BrO3- + H2O

Senyawa Asam Halida


HX

HF

HCl

HBr

HI

Catatan :
makin
besar/kuat sesuai
dengan arah panah

Sifat reduktor
Keasaman
Kepolaran
Kestabilan
terhadap panas

Pada temperatur kamar asam halida berupa gas, tidak berwarna dan sangat mudah larut air.
Sifat asam halida semakin kuat dengan bertambahnya massa atom relatif dengan urutan
seperti dalam tabel di atas. jadi asam yang paling lemah adalah HF dan yang paling kuat
adalah
HI.
urutan

titik

didih

asam

halida

HF

>

HI

>

HBr

>

HCl

Titik didih asam halida bertambah sesuai dengan kenaikan massa atom relatifnya dengan
pengecualian titik didih HF. Walaupun massa atom relatif HF terkecil namun titik didihnya
justru yang terbesar. Hal ini karena dalam senyawa HF terdapat ikatan hidrogen.

Pembuatan

Halogen

Halogen dibuat dari senyawa-senyawa yang ada di alam. Caranya ialah dengan mengoksidasi
ion-ion halida. Prosesnya sangat beragam jadi yang diungkapkan di sini merupakan contoh
dari
berbagai
proses
yang
dapat
terjadi.
Fluorin
(F2)
Elektrolisis KHF2, dalam HF bebas air. Flourin diperoleh melalui proses elektrolisis garam
kalium hydrogen flourida (KHF2) dilarutkan dalam HF cair, ditambahkan LiF 3% untuk
menurunkan suhu sampai 100oC. Elektrolisis dilaksanakan dalam wajah baja dengan katode
baja dan anode karbon. Campuran tersebut tidak boleh mengandung air karena F2 yang
terbentukakan
oksidasinya.
Klorin
Gas Cl2 dibuat melalui elektrolisis lelehan NaCl, reaksinya :

Bromin
Gas Br2 dibuat dari air laut melalui oksidasi dengan gas Cl 2. Secara komersial, pembuatan
gas Br2 sebagai berikut:

Air laut dipanaskan kemudian dialirkan ke tanki yang berada di puncak menara.

Uap air panas dan gas Cl2 dialirkan dari bawah menuju tanki. Setelah terjadi reaksi
redoks, gas Br2 yang dihasilkan diembunkan hingga terbentuk lapisan yang terpisah.
Bromin cair berada di dasar tangki, sedangkan air di atasnya.

Selanjutnya bromin dimurnikan melalui distilasi.

Iodin
Gas I2 diproduksi dari air laut melalui oksidasi ion iodida denganoksidator gas Cl2. Iodin
juga dapat diproduksi dari natrium iodat (suatu pengotor dalam garam (Chili, NaNO3)
melalui reduksi ion iodat oleh NaHSO3. Endapan I2 yang didapat, disaring dan dimurnikan.

Kegunaan Halogen dan Senyawanya


Fluorin

Membuat senyawa klorofluoro karbon (CFC), yang dikenal dengan nama Freon.

Membuat Teflon

Memisahkan isotop U-235 dari U-238 melalui proses difusi gas.

Senyawa Fluorin

CFC (Freon) digunakan sebagai cairan pendingin pada mesin pendingin, seperti AC
dan kulkas. Freon juga digunakan sebagai propelena aerosol pada bahan-bahan
semprot. Penggunaan Freon dapat merusak lapisan ozon.

Teflon (polietrafluoroetilena). Monomernya CF2=CF2, yaitu sejenis plastik yang tahan


panas dan anti lengket serta tahan bahan kimia, digunakan untuk melapisi panci atau
alat rumah tangga yang tahan panas dan anti lengket.

Asam fluoride (HF) dapat melarutkan kaca, karena itu dapat digunakan untuk
membuat tulisan, lukisan, atau sketsa di atas kaca.

Garam fluoride ditambahkan pada pasta gigi atau air minum untuk mencegah
kerusakan gigi.

Klorin

Untuk klorinasi hidrokarbon sebagai bahan baku industri serta karet sintesis.

Untuk pembuatan tetrakloro metana (CCl4).

Untuk pembuatan etil klorida (C2H5Cl) yang digunakan pada pembuatan TEL (tetra
etillead) yaitu bahan adaptif pada bensin.

Untuk industri sebagai jenis pestisida.

Sebagai bahan desinfektans dalam air minum dan kolam renang.

Sebagai pemutih pada industri pulp (bahan baku pembuatan kertas) dan tekstil.

Gas klorin digunakan sebagai zat oksidator pada pembuatan bromin.

Senyawa Klorin

Senyawa natrium hipoklorit (NaClO) dapat digunakan sebagai zat pemutih pada
pakaian.

Natrium klorida (NaCl) digunakan sebagai garam dapur, pembuatan klorin dan
NaOH, mengawetkan berbagai jenis makanan, dan mencairkan salju di jalan raya
daerah beriklim dingin.

Asam klorida (HCl) digunakan untuk membersihkan logam dari karat pada
elektroplanting, menetralkan sifat basa pada berbagai proses, serta bahan baku
pembuatan obat-obatan, plastik, dan zat warna.

Kapur klor (CaOCl2) dan kaporit (Ca(OCl2)) digunakan sebagai bahan pengelantang
atau pemutih pada kain

Polivinil klorida (PVC) untuk membuat paralon.

Dikloro difenil trikloroetana (DDT) untuk insektisida.

Kloroform (CHCl3) untuk obat bius dan pelarut.

Karbon tetraklorida (CCl4) untuk pelarut organik.

KCl untuk pembuatan pupuk.

KClO3 untuk bahan pembuatan korek api

Bromin

Untuk membuat etil bromida (C2H4Br2).

Untuk pembuatan AgBr.

Untuk pembuatan senyawa organik misalnya zat warna, obat-obatan dan pestisida

Senyawa Bromin

Etil bromida (C2H4Br2) suatu zat aditif yang dicampurkan kedalam bensin bertimbal
(TEL) untuk mengikat tibal, sehingga tidak melekat pada silinder atau piston. Timbal
tersebut akan membentuk PbBr2 yang mudah menguap dan keluar bersama-sama
dengan gas buangan dan akan mencemarkan udara.

AgBr merupakan bahan yang sensitif terhadap cahaya dan digunakan dalam film
fotografi.

Natrium bromide (NaBr) sebagai obat penenang saraf.

Iodin

Iodin Banyak digunakan untuk obat luka (larutan iodin dalam alkohol yang dikenal
dengan iodium tingtur)

Sebagai bahan untuk membuat perak iodida (AgI)

Untuk menguji adanya amilum dalam tepung tapioka.

Senyawa Iodin

KI digunakan sebagai obat anti jamur.

Iodoform (CHI3) digunakan sebagai zat antiseptik

AgI digunakan bersama-sama dengan AgBr dalam film fotografi

NaI dan NaIO3 atau KIO3 dicampur dengan NaCl untuk mencegah penyakit gondok.
Kekurangan iodium pada wanita hamil akan mempengaruhi tingkat kecerdasan pada
bayi yang dikandungnya.

Halogen berada pada golongan VIIA pada sistem periodik unsur. Halogen berasal dari kata
halos=garam, genes = pembentuk. Hal ini karena unsur-unsur tersebut dapat bereaksi dengan
logam alkali membentuk garam. Unsur-unsur golongan halogen adalah fluorin ( F ), klorin
( Cl ), bromin ( Br ), Iodin ( I ) dan astatin ( At ). Secara umum biasanya unsur halogen
dilambangkan
dengan
huruf
X
Rumus kulit terluar dari halogen ini adalah ns 2 np5. Halogen memiliki 7e- valensi (elektron
pada kulit terluar), sehingga sangat reaktif karena mudah menerima 1e. Mereka
membutuhkan satu tambahan elektron untuk mengisi orbit elektron terluarnya. Dalam larutan
halogen membentuk ion negatif bermuatan satu yang disebut ion halida. Dan pada suhu
kamar,
unsur-unsur
halogen
dapat
membentuk
molekul
diatomik.
F2(gas)

Cl2(gas) Br2(cair) I2(Padat)

Halogen merupakan golongan non-logam yang sangat reaktif, berbau, berwarna, beracun
serta tidak dijumpai pada keadaan bebas di alam. Pada umumnya ditemukan dialam dalam
bentuk senyawa garam-garamnya. Garam yang terbentuk disebut Garam halida. Sebenarnya
dalam tubuh manusia pun terdapat senyawa-senyawa halogen. Misalnya Ion clorida (Cl-)
merupakan anion yang terkandung dalam plasma darah, cairan tubuh, air susu, air mata, air
ludah, dan cairan eksresi. Ion Iodida (I-) merupakan suatu komponen dalam pembentukan
lapisan email gigi.

Sifat Fisika dan Kimia Unsur Halogen


UNSUR

Fluor
9

Klor
17

1. Konfigurasi elektron

Brom

Cl

35

Br

Iodium
53

[G] ns , np
2

2. Massa Atom
Catatan :

3. Jari-jari Atom
4. Energi Ionisasi dan
Afinitas Elektron
5. Keelektronegatifan
6. Potensial Reduksi (Eored
> 0)
7. Suhu Lebur (0o)

-216.6

-101.0

-72

114.0

8. Suhu Didih (0 )

-188.2

-34

58

183

-1

+ 1, +3
+5, +7

+1
+5, +7

+1
+5, +7

9. Bilangan Oksidasi
Senyawa Halogen

Sifat Fisika :

Jari-jari atom unsur halogen bertambah dari fluorin sampai astatin.

Antara molekul-molekul halogen padat dan cair terdapat ikatan Van der Waals yang
lemah. Dari fluorin sampai iodin ikatan itu bertambah kuat maka dari fluorin sampai
iodin bertambah besar pula titik didih dan titik lelehnya.

Sifat Kimia :

Jari-jari atom unsur halogen bertambah dari fluorin sampai astatin menyebabkan gaya
tarik inti dengan elektron valensi (pada kulit terluar) makin lemah sehingga
keelektronegatifan (kemampuan menarik elektron) semakin lemah dan kemampuan
membentuk ion negatifnya juga semakin berkurang. Dengan kata lain dari fluorin
sampai iodin kereaktifan halogen melemah.

Halogen merupakan senyawa yang sangat elektronegatif karena mempunyai 7


elektron valensi (ns2 np5) dan mudah menarik satu elektron menjadi ion negatif agar
susunan elektronnya stabil seperti gas mulia (ns2 np6)

1. Molekulnya
2. Wujud zat (suhu kamar)
3. Warna gas/uap
4. Pelarutnya (organik)
5. Warna larutan dengan pelarut organik

6. Kelarutan oksidator
7. Kereaktifan terhadap gas H2

8. Reaksi pengusiran pada senyawa halogenida


9. Reaksi dengan logam (M)
10. Dengan basa kuat MOH (dingin)
11. Dengan basa kuat (panas)
12. Pembentukan asam oksi
Catatan :
I2 larut dalam KI membentuk garam poli iodida
I2 + KI Kl3
I2 larut terhadap alkohol coklat

Lanjutan Sifat Fisika :

Pada suhu kamar fluorin dan iodin berwujud gas, bromin berwujud cair yang mudah
menguap dan iodin berwujud padat yang mudah menyublim.

Gas fluorin berwarna kuning muda, gas klorin berwarna kuning hijau, cairan bromin
berwarna coklat merah dan zat padat iodin berwarna hitam sedangkan uap iodin
berwarna ungu.

Fluorin, klorin dan bromin mudah larut dalam air sedangkan iodin sidikit larut dalam
air. iodin mudah larut dalam KI

Semuanya larut dalam pelarut organik seperti Alkohol, eter, kloroform


(CHCl3), tetraklorida (CCl4) dan CS2. Warna bromin dalam kloroform
atau tetraklorida adalah kuning coklat sedangkan iodin berwarna
ungu.

Reaksi-reaksi Halogen
a. Reaksi halogen dengan gas hidrogen ( H2 )
Semua halogen ( X2 ) bereaksi dengan hidrogen membentuk hidrogen halida ( HX )

H2 + X2 2HX
contoh :
H2 + Cl2 2HCl
H2 + F2 2HF
dari tabel di atas terlihat kereaktifan dengan gas hidrogen bertambah dari kanan ke
kiri. Fluorin dan klorin bereaksi cepat disertai ledakan tetapi bromin dan iodin
bereaksi dengan lambat.
b. Reaksi halogen dengan logam ( M )
Halogen bereaksi dengan sebagian besar logam akan menghasilkan senyawa
garam/halida logam
2M + nX2 2MXn (n = valensi logam tertinggi)
contoh :
2Na + Br2 2NaBr
2Fe + 3Cl2 2FeCl3

c. Reaksi pengusiran pada senyawa halogenida


Halogen yang kereaktifannya lebih kuat dapat mengusir atau mendesak
halida yang lebih lemah dari senyawanya. kereaktifan F 2 > Cl2 > Br2 >
I2 sehingga :
F2 dapat mengusir X (Cl2, Br2, I2)
F2 + 2KX 2KF + X2
Cl2 dapat mengusir X (Br2, I2)
Cl2 + 2KX 2KCl + X2
Br2 dapat mengusir X (I2)
Br2 + KX 2KBr + X2
I2 tidak dapat mengusir F2, Cl2 dan Br2
ket : unsur K dapat diganti unsur logam yang lainnya (Na, Ca, Mg dll)

F2 + 2KCl 2KF + Cl2


Br2 + Cl- (tidak bereaksi)
Pada reaksi pertama di atas terlihat biloksnya F turun dari 0 menjadi -1 (reduksi ) sedangkan
Cl naik dari -1 menjadi 0 (oksidasi) sehingga F disebut oksidator (penyebab zat lain
mengalami oksidasi). sehingga kereaktifan senyawa halogen sebanding dengan kekuatan
oksidatornya yaitu F2 > Cl2 > Br2 > I2
d. Reaksi dengan basa
Klorin, bromin dan iodin dapat bereaksi dengan basa dan hasilnya tergantung pada
temperatur saat reaksi berlangsung.
Dengan basa kuat (MOH) pada suhu 150 C (dingin) halogen ( X2 )
bereaksi membentuk halida ( X- ) dan hipohalit ( XO-).
X2 + 2MOH MX + MXO + H2O
misalnya :
Cl2 + 2NaOH NaCl + NaClO + H2O
Cl2 + 2OH- Cl- + ClO- + H2O
Dengan basa kuat (MOH) pada suhu panas halogen ( X 2 ) bereaksi
membentuk halida ( X- ) dan perhalit ( XO3-).
3X2 + 6MOH 5MX + MXO3 + 3H2O
misalnya :
3Br2 + 6KOH 5KBr + KBrO3 + 3H2O
3Br2 + 6OH- 5Br- + BrO3- + H2O

Senyawa Asam Halida


HX

HF

HCl

HBr

HI

Catatan :
makin
besar/kuat sesuai
dengan arah panah

Sifat reduktor
Keasaman
Kepolaran
Kestabilan
terhadap panas

Pada temperatur kamar asam halida berupa gas, tidak berwarna dan sangat mudah larut air.
Sifat asam halida semakin kuat dengan bertambahnya massa atom relatif dengan urutan
seperti dalam tabel di atas. jadi asam yang paling lemah adalah HF dan yang paling kuat

adalah HI.
urutan titik didih asam halida : HF > HI > HBr > HCl
Titik didih asam halida bertambah sesuai dengan kenaikan massa atom relatifnya dengan
pengecualian titik didih HF. Walaupun massa atom relatif HF terkecil namun titik didihnya
justru yang terbesar. Hal ini karena dalam senyawa HF terdapat ikatan hidrogen.

Pembuatan Halogen
Halogen dibuat dari senyawa-senyawa yang ada di alam. Caranya ialah dengan mengoksidasi
ion-ion halida. Prosesnya sangat beragam jadi yang diungkapkan di sini merupakan contoh
dari berbagai proses yang dapat terjadi.
Fluorin (F2)
Elektrolisis KHF2, dalam HF bebas air. Flourin diperoleh melalui proses elektrolisis garam
kalium hydrogen flourida (KHF2) dilarutkan dalam HF cair, ditambahkan LiF 3% untuk
menurunkan suhu sampai 100oC. Elektrolisis dilaksanakan dalam wajah baja dengan katode
baja dan anode karbon. Campuran tersebut tidak boleh mengandung air karena F2 yang
terbentukakan oksidasinya.
Klorin
Gas Cl2 dibuat melalui elektrolisis lelehan NaCl, reaksinya :

Bromin
Gas Br2 dibuat dari air laut melalui oksidasi dengan gas Cl 2. Secara komersial, pembuatan
gas Br2 sebagai berikut:

Air laut dipanaskan kemudian dialirkan ke tanki yang berada di puncak menara.

Uap air panas dan gas Cl2 dialirkan dari bawah menuju tanki. Setelah terjadi reaksi
redoks, gas Br2 yang dihasilkan diembunkan hingga terbentuk lapisan yang terpisah.
Bromin cair berada di dasar tangki, sedangkan air di atasnya.

Selanjutnya bromin dimurnikan melalui distilasi.

Iodin
Gas I2 diproduksi dari air laut melalui oksidasi ion iodida denganoksidator gas Cl2. Iodin
juga dapat diproduksi dari natrium iodat (suatu pengotor dalam garam (Chili, NaNO3)
melalui reduksi ion iodat oleh NaHSO3. Endapan I2 yang didapat, disaring dan dimurnikan.

Kegunaan Halogen dan Senyawanya


Fluorin

Membuat senyawa klorofluoro karbon (CFC), yang dikenal dengan nama Freon.

Membuat Teflon

Memisahkan isotop U-235 dari U-238 melalui proses difusi gas.

Senyawa Fluorin

CFC (Freon) digunakan sebagai cairan pendingin pada mesin pendingin, seperti AC
dan kulkas. Freon juga digunakan sebagai propelena aerosol pada bahan-bahan
semprot. Penggunaan Freon dapat merusak lapisan ozon.

Teflon (polietrafluoroetilena). Monomernya CF2=CF2, yaitu sejenis plastik yang tahan


panas dan anti lengket serta tahan bahan kimia, digunakan untuk melapisi panci atau
alat rumah tangga yang tahan panas dan anti lengket.

Asam fluoride (HF) dapat melarutkan kaca, karena itu dapat digunakan untuk
membuat tulisan, lukisan, atau sketsa di atas kaca.

Garam fluoride ditambahkan pada pasta gigi atau air minum untuk mencegah
kerusakan gigi.

Klorin

Untuk klorinasi hidrokarbon sebagai bahan baku industri serta karet sintesis.

Untuk pembuatan tetrakloro metana (CCl4).

Untuk pembuatan etil klorida (C2H5Cl) yang digunakan pada pembuatan TEL (tetra
etillead) yaitu bahan adaptif pada bensin.

Untuk industri sebagai jenis pestisida.

Sebagai bahan desinfektans dalam air minum dan kolam renang.

Sebagai pemutih pada industri pulp (bahan baku pembuatan kertas) dan tekstil.

Gas klorin digunakan sebagai zat oksidator pada pembuatan bromin.

Senyawa Klorin

Senyawa natrium hipoklorit (NaClO) dapat digunakan sebagai zat pemutih pada
pakaian.

Natrium klorida (NaCl) digunakan sebagai garam dapur, pembuatan klorin dan
NaOH, mengawetkan berbagai jenis makanan, dan mencairkan salju di jalan raya
daerah beriklim dingin.

Asam klorida (HCl) digunakan untuk membersihkan logam dari karat pada
elektroplanting, menetralkan sifat basa pada berbagai proses, serta bahan baku
pembuatan obat-obatan, plastik, dan zat warna.

Kapur klor (CaOCl2) dan kaporit (Ca(OCl2)) digunakan sebagai bahan pengelantang
atau pemutih pada kain

Polivinil klorida (PVC) untuk membuat paralon.

Dikloro difenil trikloroetana (DDT) untuk insektisida.

Kloroform (CHCl3) untuk obat bius dan pelarut.

Karbon tetraklorida (CCl4) untuk pelarut organik.

KCl untuk pembuatan pupuk.

KClO3 untuk bahan pembuatan korek api

Bromin

Untuk membuat etil bromida (C2H4Br2).

Untuk pembuatan AgBr.

Untuk pembuatan senyawa organik misalnya zat warna, obat-obatan dan pestisida

Senyawa Bromin

Etil bromida (C2H4Br2) suatu zat aditif yang dicampurkan kedalam bensin bertimbal
(TEL) untuk mengikat tibal, sehingga tidak melekat pada silinder atau piston. Timbal
tersebut akan membentuk PbBr2 yang mudah menguap dan keluar bersama-sama
dengan gas buangan dan akan mencemarkan udara.

AgBr merupakan bahan yang sensitif terhadap cahaya dan digunakan dalam film
fotografi.

Natrium bromide (NaBr) sebagai obat penenang saraf.

Iodin

Iodin Banyak digunakan untuk obat luka (larutan iodin dalam alkohol yang dikenal
dengan iodium tingtur)

Sebagai bahan untuk membuat perak iodida (AgI)

Untuk menguji adanya amilum dalam tepung tapioka.

Senyawa Iodin

KI digunakan sebagai obat anti jamur.

Iodoform (CHI3) digunakan sebagai zat antiseptik

AgI digunakan bersama-sama dengan AgBr dalam film fotografi

NaI dan NaIO3 atau KIO3 dicampur dengan NaCl untuk mencegah penyakit gondok.
Kekurangan iodium pada wanita hamil akan mempengaruhi tingkat kecerdasan pada
bayi yang dikandungnya.

Anda mungkin juga menyukai