Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis berhasil menyelesaikan Makalah ini yang
alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul Tangki Penyimpanan LNG On-Shore
Makalah ini berisikan tentang informasi tentang teori, klasifikasi, tipe, kelebihan dan
kekurangan dari masing tipe, dan contoh tipe yang diterapkan di fasilitas LNG di dunia.
Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang tangki
penyimpanan LNG on-shore.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini khususnya kepada ibu Prihtyasiwi Ramdhani dan bapak
Muhammad Hatta selaku dosen mata kuliah Proses & Teknologi LNG yang telah setia
membimbing kami. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Bontang, 16 Juni 2014
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang4
Batasan Masalah..4
Rumusan Masalah4
Tujuan Pembahasan4
BAB II PEMBAHASAN
A. Klasifikasi Tangki Penyimpanan LNG Berdasarkan Penahan...5
1. Single Containment Tanks (SCT)...5
2. Double Containment Tanks (DCT)...7
3. Full Containment Tanks (FCT)..8
B. Klasifikasi Tangki Penyimpanan LNG Berdasarkan Penempatan..9
1. Above Ground9
2. In-Ground10
BAB III PENUTUP
Kesimpulan11
DAFTAR PUSTAKA.12
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Terdapat berbagai macam jenis penyimpanan dalam dunia industri. Berbagai macam
parameter yang tersedia seperti jenis material penyusun, susunan, metode konstruksi yang
bermacam macam sesuai dengan jenis fluida yang ditampung dan kebutuhan dari pemakai
tangki penyimpanan. Ada jenis tangki penyimpanan khusus yang didesain dengan ketahanan
kondisi fluida yang ekstrim seperti tangki penyimpanan zat kimia, minyak, dan gas alam cair
atau LNG.
Dalam industri energi khususnya bidang LNG, tangki penyimpanan merupakan suatu
hal yang vital dan sangat penting, karena disinilah letak tujuan dari pencairan gas. Pencairan
gas ditujukan agar penyimpanan dari gas alam menjadi lebih mampat 600 kalinya dari fase
gasnya, sehingga lebih ekonomis jika disimpan atau di transportasikan. Begitu juga dengan
industri lainnya, tangki penyimpanan LNG juga bervariasi sesuai dengan klasifikasinya.
Batasan Masalah
Yang akan dibahas di dalam makalah ini adalah tangki penyimpanan on-shore saja
dan tidak membahas tangki penyimpanan off-shore.
Rumusan Masalah
Tujuan Pembahasan
Tujuan pembahasan di dalam makalah ini adalah memberikan informasi secara
umum dan terkini tentang klasifikasi dan perkembangan dari tangki penyimpanan LNG onshore yang ada di beberapa fasilitas LNG dan terminal LNG di dunia.
BAB II
PEMBAHASAN
Tangki penyimpanan LNG on-shore adalah tangki penyimpan gas alam cair yang
terdapat pada daratan dan bukan terdapat pada lepas pantai seperti pada tangker LNG. Di
darat, tangki penyimpanan LNG biasanya terdapat pada kilang atau terminal LNG dan
fasilitas fasilitas industri yang menggunakan LNG sebagai sumber energinya seperti
pembangkit listrik yang banyak terdapat di Jepang.
Secara umum, tangki penyimpanan LNG on-shore yaitu tangki penyimpanan yang
berada di daratan diklasifikasikan menjadi dua yaitu berdasarkan penahannya dan
berdasarkan penempatannya.
bagian dinding tangki. Rekayasa ini dapat meningkatkan performa tangki tetapi akan
menambah biaya konstruksi dari tangki.
Insulasi mengelilingi bagian dalam tangki untuk mengontrol kebocoran energy panas
menuju dalam tangki. Sementara luar tangki tidak didesain untuk menampung LNG pada
saat terjadi kebocoran di bagian dalam dari tangki.
SCT merupakan tangki LNG yang digunakan sebagian besar fasilitas LNG di dunia,
termasuk salah satunya adalah Badak LNG yang menggunakan tangki penyimpanan LNG
jenis SCT
Kelebihan Single Contaiment Tanks (SCT)
Secara umum, SCT adalah tipe tangki penyimpanan LNG yang membutuhkan biaya
konstruksi yang paling rendah per meter kubik dari volume tangkinya.
Jadwal konstruksinya paling cepat, jadwal untuk perekayasaan dan konstruksi dapat
dipercepat beberapa bulan dibandingkan tipe tangki penyimpanan LNG lain yang
mempunyai jadwal yang standar.
Perizinan dan penyetujuan desain dari SCT konsisten dari waktu ke waktu karena
desain yang tetap dan sederhana sehingga kecil kemungkinan adanya penundaan
dari penyetujuan desain.
Keluaran LNG dari bagian bawah maupun samping keduanya dapat diaplikasikan
asalkan sesuai dengan persyaratan.
Pada saat terjadi kebocoran atau tumpahnya LNG dari bagian dalam tangki. Tangki
bagian luar tidak dapat menampung kebocoran dan tumpahnya LNG sehingga uap
akan bebas menuju lingkungan.
Membutuhkan tanggul eksternal untuk penahan LNG sekunder. Tanggul yang
dibutuhkan biasanya besar dan didesain untuk dapat menampung dengan kapasitas
110% dari desain penahan primer. Terdapat pula zona radiasi termal dan dispersi
uap yang sangat besar untuk dapat membuat zona aman dari tangki. Berdasarkan
perhitungan area radiasi termal dan area uap yang mudah terbakar, jarak dari SCT
menuju zona aman merupakan yang terjauh.
SCT mempunyai tekanan desain yang rendah daripada tipe tangki LNG lainnya.
Tekanan desain yang rendah menyebabkan naiknya ukuran dan biaya untuk
mengendalikan uap gas alam.
Memerlukan perawatan tambahan secara periodic berupa perbaikan dan pelapisan
ulang dari cat bagian luar tangki untuk mencegah terjadinya korosi.
Tangki membutuhkan sistem tambahan untuk mengakumulasi air hujan yang
tertampung pada cekungan penahan sekunder.
Resistansi yang buruk terhadap gangguan dari luar tangki seperti debu debu.
Mempunyai biaya instalasi yang moderat. Lebih mahal dari SCT tetapi lebih murah
dari FCT.
Persetujuan dari desain DCT dapat dilakukan di masa mendatang.
Mempunyai area aman yang lebih rendah daripada SCT karena fungsi penahan
primer telah tergantikan dengan dinding pelapis. Area aman mirip dengan FCT tetapi
untuk biayanya lebih murah dibanding dengan FCT. Area aman ini menyebabkan
tangki LNG jenis FCT membutuhkan lahan yang relative lebih sedikit dibandingkan
dengan SCT
Resistansi terhadap gangguan dari luar tangki tinggi karena adanya dinding pelapis.
Membutuhkan biaya istalasi per meter kubik yang lebih tinggi dibandingkan dengan
SCT.
Saat terjadi kebocoran, tumpahan memang akan tertahan tetapi tidak dengan uap
gas alam karena dinding pelapis tidak memiliki atap sehingga uap gas alam akan
bebas menuju lingkungan.
Tekanan desain yang sama dengan SCT. Hal ini harus diimbangi dengan ukuran dan
biaya dari sistem pengontrolan uap yang lebih mahal dibandingkan dengan FCT.
Membutuhkan soil bearing dan membutuhkan fondasi yang tahan terhadap beban
tinggi karena berat dari dinding pelapis luar.
Walaupun terdapat dinding pelapis, DCT tetap membutuhkan perawatan secara
periodik untuk memperbaiki dan melapisi tangki luar untuk mencegah korosi.
Membutuhkan sistem untuk pengumpulan air hujan yang tertampung di antara
dinding pelapis dengan tangki luar.
Ruang masuk untuk personel yang terletak menembus dinding pelapis dengan tangki
bagian luar termasuk dalam golongan ruangan tertutup (confined space) yang
membutuhkan suatu prosedur khusus.
Integrasi desain yang tinggi. Pada saat terjadi kebocoran LNG, tangki FCT dapat
menahan tumpahan LNG sekaligus menahan uap gas alam agar tidak lepas ke
lingkungan.
Tidak ada celah penetrasi. Semua sistem permipaan melewati atap. Jadi pada saat
terjadi kebocoran LNG di pipa, LNG dari tangki tidak ikut tertumpah keluar.
Mempunyai jarak aman yang terdekat dari tangki yang menyebabkan lahan yang
dibutuhkan sangatlah sempit. Lahan yang harus dikontrol oleh personel juga sangat
minim.
Tekanan desain yang tinggi dan dapat menahan uap gas alam yang menyebabkan
sistem pengendalian uap yang dibutuhkan kecil. Hal ini berimbas pada biaya capital
dan operasional yang lebih kecil.
Jenis FCT merupakan tangki LNG yang mempunyai resistansi yang paling tinggi
terhadap gangguan luar.
Dinding pelapis yang menutupi keseluruhan bagian luar tangki menyebabkan
perawatan dalam hal pelapisan tangki luar tidak begitu diperlukan.
Biaya konstruksi per meter kubik yang paling besar dibandinkan dengan dua jenis
sebelumnnya.
Secara umum, FCT merupakan tangki penyimpanan LNG yang membutuhkan waktu
desain dan konstruksi yang paling lama. Minimal 36 bulan semenjak persetujuan
kontrak pembangunan.
Membutuhkan soil bearing dan fondasi yang tahan terhadap beban yang lebih berat
dari dua jenis tangki sebelumnya karena FCT memiliki pelapis dinding dan pelapis
atap.
Profil tangki yang sama dengan SCT dan DCT.
Dinding pelapis merupakan material yang ideal untuk menahan tekanan, karena
tekanan air dan tanah di bagian luar tangki lebih besar daripada di dalam tangki.
Dinding pelapis ini juga didesain untuk dapat tahan terhadap bencana alam seperti
gempa bumi.
Insulasi berupa busa padat polyuretan (PUF) yang dapat menahan aliran panas dari
luar tangki dan kemungkinan bocornya gas dari dalam tangki.
Membran terbuat dari lapisan setebal dua mm untuk menahan LNG dan gas yang
berada di dalam tangki. Membrane ini didesain berkontur untuk menyerap efek
thermal shock akibat dari perbedaan temperatur lingkungan dengan temperature
kriogenik LNG.
10
tangki jenis ini susah dijadikan sebagai target peledakan. Jenis ini juga telah berinovasi
sehingga sekarang terdapat tangki yang tertanam di bawah permukaan tanah yang
membuat atap tangki tidak mudah untuk diledakkan.
Jenis tangki penyimpanan LNG jenis in-ground memiliki ketahanan terhadap pergerakan
tanah dan gempa bumi. Hal ini membuat jenis ini lebih aman ditempatkan di wilawah
gempa bumi daripada dengan tangki jenis above ground.
Dampak Lingkungan
Jenis tangki ini hanya terlihat bagian atapnya saja atau bahkan tidak terlihat sama sekali, hal
ini menyebabkan efek psikologis dari lingkungan sekitar tidak terlalu terlihat dibandingkan
dengan tangki jenis above ground.
Jenis tangki ini juga tidak memerlukan lahan untuk galian sebagai penahan yang terdapat
pada jenis above ground, sehingga lahan yang dibutuhkan relatif lebih sedikit dibandingkan
dengan above ground.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Tangki penyimpanan LNG on-shore merupakan tangki penyimpanan yang terletak di daratan
yang berfungsi sebagai penampung LNG dalam tekanan atmosferik.
Berdasarkan klasifikasi, tangki penyimpanan LNG on-shore terbagi dalam dua kategori:
Dari klasifikasi tersebut terdapat beberapa kelemahan dan kelebihan yang dimiliki oleh
masing masing tipe. Dasar pemilihan tergantung pada kebutuhan dan sumberdaya dari
pemakai.
11
DAFTAR PUSTAKA
12
Tidak diketahui. 2007. OREGON LNG IMPORT TERMINAL LNG STORAGE TANK
ALTERNATIVES.Houston: CH.IV International Document:07902-TS-000-106.
https://s3-us-west-2.amazonaws.com/oregonlng/oregonlng/pdfs3/appendices/RR13/appendices/appendix13r-1-1.pdf diakses pada 15 maret 2014
Tidak diketahui. 2013. In-Ground Storage Tanks.Tokyo: Tokyo Gas LNG Technology
Chapter 3 .http://www.tokyo-gas.co.jp/lngtech/ug-tank/ diakses pada 15 maret
2014