Tugas Terstruktur Biologi Laut 2016 B1J013103 Dina Hillerry Panulirus Longipes
Tugas Terstruktur Biologi Laut 2016 B1J013103 Dina Hillerry Panulirus Longipes
LAUT
Dirangkum oleh :
DINA HILLERRY
B1J013103
Deskripsi Umum :
Panulirus longipes (lobster bunga) mampu beradaptasi pada berbagai habitat, namun
lebih menyukai perairan yang lebih dalam, pada lubang-lubang batu karang. Pada malam
hari, sering ditemukan pada tubir-tubir batuan dan kadang-kadang tertangkap di perairan
yang relatif dangkal (sekitar 1 meter) dengan air yang jernih dan berarus kuat. Hal ini
diperkuat oleh Chan (1998) dalam Saputra (2009), habitat spesies P. longipes adalah perairan
karang atau bebatuan yang dangkal (tapi kadang-kadang dijumpai juga pada kedalaman 130
meter). Perairan yang disukai yang jernih, dengan arus sedang, atau kadang-kadang sedikit
keruh.
Lobster ini disebut long legged spiny, mempunyai warna tubuh merah kecoklatan
terang, merah kecoklatan gelap, atau kemerahan. Terdapat bintik-bintik putih dan setiap ruas
kaki bergari-garis coklat atau kekuning-kuningan memanjang. Spesies ini diperkirakan
memiliki dua varietas, yaitu Panulirus Longipes femoritiga dan Panulirus Longipes
longipes. Menurut Chan (1998) dalam Saputra (2009), Lobster Bunga (Panulirus longipes),
jenis ini ditemukan diberbagai habitat, mulai dari perairan pada zona karang yang jernih
dampai perairan dangkal yang keruh. Namun demikian habitat yang disukai jenis ini adalah
perairan dalam dekat tubir. Banyak ditemukan di perairan Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara,
Ambon, Pangandaran dan selatan Madura.
Taksonomi :
Lobster Bunga (Panulirus longipes) diberi nama oleh A. Milne-Edwards, 1868
dalam Nouvelles Archives Museum Histoire Naturelle dengan nama Panulirus longipes
namun enam tahun kemudian memiliki sinonim nama yaitu Palinurus femoristriga oleh Von
Martens
TUGAS TERSTRUKTUR
BI326 | BIOLOGI
LAUT
Klasifikasi:
Kingdom
:
Animalia
Phylum
:
Arthropoda
Class
:
Crustacea
Order
:
Decapoda
Suborder
:
Reptantia
Super family :
Palinuroidea
Family
:
Palinuridae
Genus
:
Panulirus
Species
:
Panulirus longipes
(Waterman dan Chace (1960) dalam moosa M.K dan
Aswandy I. (1984)
TUGAS TERSTRUKTUR
BI326 | BIOLOGI
LAUT
TUGAS TERSTRUKTUR
BI326 | BIOLOGI
LAUT
Peletakan spermatoforik ini terjadi sebelum beberapa saat peneluran terjadi. Masa
spermatoforik yang baru saja dikeluarkan sifatnya lunak, jernih dan kemudian agak
mengeras dan warna agak menghitam dan membentuk selaput pembungkus bagian luar atau
semacam kantong sperma.
Pembuahan terjadi setelah telur-telur dikeluarkan dan ditarik kearah abdomen yaitu
dengan cara merobek selaput pembungkus oleh betina dengan menggunakan cakar (kuku)
yang berupa capit terdapat pada ujung pasangan kaki jalannya. Lobster yang sedang bertelur
melindungi telurnya dengan cara meletakkan atau menempelkan dibagian bawah dada
(abdomen) sampai telur tersebut dibuahi dan menetas menjadi larva atau biasa disebut
burayak atau tumpayak. Lobster betina kadang-kadang dapat membawa telur antara 10.000
-100.000 butir, sedangkan pada jenis-jenis yang besar bisa mencapai 500.000 hingga jutaan
telur. Banyak sedikitnya jumlah telur tergantung dari ukuran lobster air laut tersebut. Lobster
betina mempunyai periode pemijahan yang panjang puncaknya pada bulan November
sampai Desember. Setiap individu hanya sekali memijah setahun. Tetapi pada musim
perkembangbiakan, lobster dapat melakukannya lebih dari satu kali pemijahan. Waktu
pemijahan sangat berhubungan dengan temperatur (Moosa dan Aswandy, 1984).
TUGAS TERSTRUKTUR
BI326 | BIOLOGI
LAUT
hingga pada kedalaman 100 meter. Lobster bunga berdiam di dalam lubang-lubang karang
atau menempel pada dinding-dinding karang. Lobster bunga yang muda menyukai perairan
karang dangkal kedalaman 0,5-3,0 meter. Lobster bunga menyukai perairan dengan dasar
pasir berkarang yang ditumbuhi lamun, setelah menginjak dewasa Lobster bunga bergerak
keperairan yang lebih dalam dengan kedalaman antara 7-40 meter yang biasanya
perpindahan dilakukan pada sore hari. Persebaran geografis Lobster Bunga yaitu di pantai
utara Jawa, pesisir Kalimantan, Sumatera, dan Irian Jaya. (Richard, 1972).
TUGAS TERSTRUKTUR
BI326 | BIOLOGI
LAUT
Referensi :
Barnes, R. S. K., Calow, P. dan Olive P. J. W., 1993. The invertebrates: a new
synthesis. Oxford: Blackwell Science Ltd.
Diaz, D., Mari, M., Abello, P. dan Demestre, M., 2001. Settlement and juvenile habitat of the
European spiny lobster Palinurus elephas (Crustacea: Decapoda: Palinuridae) in the
western Mediterranean Sea. Scientia Marina, 65, 347-256
Moosa, M.K. dan I. Aswandy. 1984. Udang Karang (Panulirus spp.) dari Perairan
Indonesia. LON LIPI. Jakarta
Richard J. F. Jenkins. 1972. Metanephrops, A New Genus Of Late Pliocence To Recent
Lobsters (Decapoda, Nephroidae).
Saputra, Suradi Wijaya. 2009. Status Pemanfaatan Lobster (Panulirus sp) di
Perairan
Kebumen. Jurnal Saintek Perikanan Vol. 4, No. 2
Subani, W., 1987. Perikanan Udang Barong (Spiny Lobster) dan Prospek Masa Depannya.
Bulletin Penelitian Perikanan Volume I (3). Jakarta : Pusat Penelitian dan Pengembangan
Perikanan.
Tin-Yan Cham. 2010. Annotated Checklist of the Worlds Marine Lobster
(Crustacean:Decapoda: Astacidea, Glypheidea, Achelata, Polychelida), National
University Of Singapore.
TUGAS TERSTRUKTUR