Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun oleh:
KELOMPOK 1
Ridwan Malik
Riska Rosviana
Rita
Rizal Ghifari
Riska Rismayanti
Rizal Setiawan
MANAJEMEN/6/F
Puji syukur penulis sampaikan kepada Allah SWT yang telah memberikan petunjuk-Nya
dalam menyelesaikan makalah ini, shalawat salam juga terpanjatkan kehadirat Rasulullah
Muhammad SAW.
Terimakasih penulis sampaikan kepada Dosen mata kuliah Manajemen Strategik atas
bimbingannya. Juga kepada pihak yang bersangkutan yang membantu penyelesaian makalah ini.
Makalah yang berjudul Proses Manajemen Strategik PT Unilever Indonesia Tbk ini disusun
dengan tujuan agar mahasiswa jurusan manajemen di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di
UIN Bandung dapat mengetahui dan lebih memahaminya.
Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh
karena itu, kritik dan saran sangat yang membangun sangat diharapkan guna menjadi
pembelajaran bagi mereka. Semoga makalah yang mereka sajikan dapat menjadi bahan
pembelajaran dan menambah wawasan kita semua.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................................ii
BAB I...............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................................................................1
1.1.
LATAR BELAKANG.......................................................................................................1
1.2.
RUMUSAN MASALAH..................................................................................................2
1.3.
TUJUAN...........................................................................................................................2
BAB II.............................................................................................................................................3
PEMBAHASAN..............................................................................................................................3
1.1.
1.1.1.
1.1.2.
1.2.
1.2.1.
STRATEGI KORPORASI.........................................................................................8
1.2.2.
STRATEGI BISNIS.................................................................................................11
1.2.3.
STRATEGI FUNGSIONAL....................................................................................12
1.3.
IMPLEMENTASI STRATEGI.......................................................................................21
1.3.1.
1.3.2.
PEOPLE...................................................................................................................27
1.3.3.
BUDGET.................................................................................................................28
1.4.
EVALUATION................................................................................................................31
3
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................32
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
LATAR BELAKANG
PT. UNILEVER INDONESIA Sejak didirikan pada 5 Desember 1933, Unilever
Indonesia telah tumbuh menjadi salah satu perusahaan terdepan untuk produk Home and
Personal Care serta Foods & Ice Cream di Indonesia.
Rangkaian Produk Unilever Indonesia mencangkup brand-brand ternama yang
disukai di dunia seperti Pepsodent, Lux, Lifebuoy, Dove, Sunsilk, Clear, Rexona,
Vaseline, Rinso, Molto, Sunlight, Walls, Blue Band, Royco, Bango, dan lain-lain.lanjutan
Selama ini, tujuan perusahaan mereka tetap sama, dimana mereka bekerja untuk
menciptakan masa depan yang lebih baik setiap hari; membuat pelanggan merasa
nyaman, berpenampilan baik dan lebih menikmati kehidupan melalui brand dan jasa yang
memberikan manfaat untuk mereka maupun orang lain; menginspirasi masyarakat untuk
melakukan tindakan kecil setiap harinya yang bila digabungkan akan membuat perubahan
besar bagi dunia; dan senantiasa mengembangkan cara baru dalam berbisnis yang
memungkinkan mereka untuk tumbuh sekaligus mengurangi dampak lingkungan.
Saham perseroan pertamakali ditawarkan kepada masyarakat pada tahun 1981 dan
tercatat di Bursa Efek Indonesia seja 11 Januari 1982. Pada akhir tahun 2009, saham
perseroan menempati peringkat ketujuh kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek
Indonesia.
Perseroan memiliki dua anak perusahaan : PT Anugrah Lever (dalam likuidasi),
kepemilikan Perseroan sebesar 100% (sebelumnya adalah perusahaan patungan untuk
pemasaran kecap) yang telah konsolidasi dan PT Technopia Lever, kepemilikan
Perseroan sebesar 51%, bergerak di bidang distribusi ekspor, dan impor produk dengan
merek Domestos Nomos. Dengan begitu maka dalam makalah ini kami akan membahas
mengenai proses perencanaan manajemen strategic yang di lakukan oleh PT Unilever
Indonesia Tbk.
1.2.
RUMUSAN MASALAH
1.
2.
3.
4.
1.3.
TUJUAN
1.
2.
3.
4.
BAB II
PEMBAHASAN
1.1.
dalam hal kemasan, PDGI bekerja sama dengan Pepsodent untuk mencantumkan
himbauan sikat gigi teratur pada kemasan Pepsodent.
4. Competitors (pesaing)
PT Unilever Indonesia Tbk mengeluarkan sebuah produk sabun mandi yang khusus
pada jenis sabun mandi kesehatan. Produk tersebut diberi nama Lifebuoy. Di pasar,
tidak hanya PT Unilever Indonesia Tbk saja yang menghasilkan produk sabun mandi
kesehatan. Ada beberapa perusahaan yang bergerak pula dalam produk sabun mandi
kesehatan seperti Nuvo dan Dettol. Karena persaingan dalam pasar itulah yang
membuat PT Unilver Indonesia Tbk dengan Lifebuoy-nya lebih memfokuskan
produknya pada jenis konsumen yaitu keluarga dengan memproklamirkan Lifebuoynya sebagai sabun mandi kesehatan keluarga. Selain melirik keluarga sebagai target
pemasaran produknya, PT Unilever Indonesia Tbk juga mengeluarkan program sosial
masyarakat yaitu Kampanye Cuci Tangan dengan Sabun yang sekaligus sebagai
ajang promosi bagi Lifebuoy.
5. Suppliers (pemasok)
Salah satu produk teh dari PT Unilever Indonesia Tbk yaitu SariWangi baru saja
meluncurkan pruduk terbarunya yaitu SariWangi Gold Selection. Produk ini adalah
produk yang memenuhi keinginan para kalangan premium. Untuk produk terbarunya
itu, PT Unilever Indonesia Tbk mencari supplier lain dimana pasokan bahan bakunya
memiliki karakteristik yang sesuai dengan karakteristik produk terbarunya tersebut.
Karena itulah supplier dari produk SariWangi regular berbeda dengan supplier dari
produk SariWangi Gold Selection. Kualitas supplier akan sangat berpengaruh pada
kualitas produk tersebut. Sehingga PT Unilever Indonesia Tbk sangat berhati-hati
dalam pemilihan supplier.
1.1.2. ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL
1. Government (perwakilan pemerintahan)
PT Unilever Indonesia Tbk melahirkan trashion sebagai bagian dari program Green
and Clean. Di dalam program ini, PT Unilever Indonesia Tbk melibatkan sekitar 500
4
ibu rumah tangga yang tergabung dalam Komunitas Ibu Bersinar Sunlight untuk
berperan serta dalam pembuatan tas daur ulang dari sampah plastik bekas kemasan
produk yang lebih dikenal dengan trashion. Komunitas yang telah membentuk 53
sentra ini tersebar di beberapa kota yaitu Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, dan Makasar.
Program ini merupakan bentuk tanggungjawab sosial perusahaan yang sejalan dengan
UU 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah yang mewajibkan pelaku usaha
untuk bertanggungjawab dalam mengelola sampah yang berasal dari produk dan/atau
kemasan yang dibuat.
2. Demographic & cultural (Demografi dan Budaya)
Menurut majalah Businessweek, PT Unilever Indonesia Tbk karakteristik demografis
di Indonesia sangat ideal atau cocok dengan PT Unilever Indonesia Tbk. Produkproduk yang dihasilkan oleh PT Unilever Indonesia Tbk telah mampu memenuhi
kebutuhan para penduduk Indonesia dengan berbagai produk yang dihasilkannya
yang dapat dinikmati oleh semua kalangan usia dan semua kalangan kelas ekonomi.
Misalnya produk Pepsodent yang dapat dinikmati oleh semua kalangan usia
(Pepsodent kids sampai Pepsodent untuk orang dewasa) dan semua kalangan kelas
ekonomi (Pepsodent regular sampai Pepsodent untuk perawatan khusus). Penduduk
Indonesia yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia pun dapat diatasi oleh PT
Unilever Indonesia dengan membentuk jaringan distrribusi yang baik. Sehingga
produk-produk PT Unilever Indonesia Tbk dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat
Indonesia dari perkotaan hingga pelosok pedesaan. Karakteristik demografis yang
ideal inilah yang membuat PT Unilever Indonesia Tbk menjadi terkenal merajai pasar
di Indonesia.
3. International
Kebijakan dalam PT Unilever Indonesia Tbk dipengaruhi pula oleh lingkungan
internasional. Salah satunya adalah kebijakan PT Unilever Indonesia Tbk dalam
program peningkatan gizi anak. PT Unilever Indonesia Tbk melalui produk Blue
Band mengeluarkan program untuk meningkatkan gizi anak-anak yang kurang
mampu bi beberapa negara bekerja sama dengan UNICEF. Selain itu, beberapa
program dan produk dari PT Unilever Indonesia juga bekerja sama dengan WHO.
4. Political (polotik)
Kondisi politik Indonesia yang sering tidak stabil membuat keadaan ekonomi yang
ada di Indonesia pun menjadi tidak stabil pula. Keadaan ini akan menjadi perhatian
PT Unilever Indonesia Tbk dalam menjalani kegiatan organisasi sehari-hari maupun
dalam membuat keputusan. Misalnya keadaan ekonomi yang tidak stabil akibat
kondisi politik yang tidak menentu membuat PT Unilever Indonesia Tbk untuk
mengurangi jumlah produksinya. Dan bila kondisi politik stabil yang diikuti dengan
keadaan ekonomi yang stabil pula, maka PT Unilever Indonesia Tbk akan membuat
keputusan untuk menaikkan jumlah output produksi.
5. Technological (Teknologi)
PT Unilever Indonesia Tbk telah memiliki tujuh buah pabrik di Indonesia. Pabrikpabrik berteknologi tinggi tersebut berlokasi di Cikarang dan Rungkut (Surabaya)
dengan kapasitas 76.000 ton per tahun. Dan PT Unilever Indonesia Tbk baru saja
menambah pabrik teknologi tingginya dengan meresmikan pabrik perawatan kulit
(skin-care) miliknya yang berlokasi di Kawasan Industri Jababeka, Cikarang dimana
investasi awalnya sebesar Rp. 500.000.000.000. Pabrik ini tercatat sebagai pabrik
perawatan kulit terbesar di Asia. Kekuatan teknologi digunakan PT Unilever Tbk
untuk memberikan pengaruh positif terhadap organisasinya. Pengaruh positif ini
dapat berupa peningkatan jumlah produksi maupun peningkatan mutu produksi. Yang
pada akhirnya kedua hal tersebut akan memengaruhi organisasi dalam hal cara
pengelolaan organisasi.
6. Economic (Ekonomi)
Kondisi perekonomian Indonesia yang sempat menurun membawa PT Unilever
Indonesia Tbk untuk melakukan suatu inovasi agar produk-produk yang
dihasilkannya dapat tetap dinikmati oleh seluruh masyarakat Indonesia. Hal ini dapat
kita lihat jelas dalam produk pembersih cuci piring dan detergen yang dihasilkan oleh
6
PT Unilever Indonesia Tbk yaitu Sunlight dan Rinso. Sebelumnya kedua produk
tersebut dikenal sebagai produk yang cukup mahal dan belum tentu terjangkau oleh
seluruh masyarakat. Dengan kondisi perekonomian Indonesia yang sempat
tergoncang dimana terjadi inflasi dalam jumlah besar dan banyaknya jumlah
pengangguran. Masyarakat lalu mengetatkan anggaran pengeluaran mereka yang
berimbas pada menurunnya tingkat permintaan masyarakat terhadap beberapa produk
(termasuk Sunlight dan Rinso). Untuk menghadapi masalah itu, PT Unilever
Indonesia Tbk mengeluarkan produk Sunlight dan Rinso yang sesuai dengan
kebutuhan dan kondisi ekonomi masyarakat yaitu mengemasnya dalam bentuk sachet.
Terbukti dengan dikeluarkannya produk sachet dari Sunlight dan Rinso, penjualan
kedua produk tersebut meningkat dan cenderung stabil meski dalam keadaan ekonomi
yang turun sekalipun.
7. Environment
Seperti masalah lingkungan yang sedang menjadi sorotan di Indonesia akhir-akhir ini
terlebih masalah pemberdayaan sampah dan barang daur ulang. Sebagai tanggapan
terhadap masalah tersebut sekaligus bentuk komitmen PT Unilever Indonesia Tbk
dalam mengedukasi masyarakat untuk turut ambil bagian dalam upaya melestarikan
lingkungan melalui penggunaan produk daur ulang di dalam aktivitas masyarakat
sehari-hari, maka PT Unilever Indonesia Tbk meluncurkan trashion sebagai bagian
dari program Green and Clean. Dimana tujuan dari program ini adalah untuk
menginspirasi masyarakat dalam menggunakan produk itu (trashion) sebagai
alternatif tas belanja dan salah satu inisiatif dalam mengurangi dampak kemasan
plastik. Selain berpengaruh pada program yang dikeluarkan, lingkungan alam juga
mempengaruhi PT Unilever Indonesia Tbk dalam jenis dan kualitas produk yang
dihasilkannya. Masalah lingkungan lain yang sedang menjadi pusat perhatian adalah
berkurangnya persediaan air bersih. Tujuan PT Unilever Indonesia Tbk ini
direalisasikan dengan mengeluarkan produk Molto Ultra Sekali Bilas.
1.2.
perusahaan
yang
menerima
penggabungan
dan
setelah
e. Pada
tahun
2007,
PT
Unilever
Indonesia
Tbk.
(Unilever)
telah
integration,
horizontal
integration,
conglomerate-concentric-
beberapa
strategi
seperti
market
penetration,
product
value perusahaan.
Antisipasi atas kemampuan meneruskan kebijakan pembayaran
dividen yang tinggi di masa mendatang. Dengan kecenderungan
pertumbuhan pembayaran dividen, porsinya atas net income maupun
jumlahnya per lembar saham memiliki kecenderungan yang semakin
meningkat.
Kesuksesan jangka panjang bisnis yang berhubungan erat dengan
vitalitas lingkungan dan masyarakat di mana kami beroperasi. Dimana
PT. Unilever Indonesia, Tbk. selalu dapat memenuhi kebutuhan
10
mencapainya.
Keragaman
Kami bangga dengan keragaman dalam organisasi kami, bukan saja dari segi
jender, melainkan juga aspek lain seperti suku, latar belakang sosioekonomi,
pendidikan, usia, agama dan jabatan sewaktu bergabung. Kami sadar akan perlunya
keragaman pikiran dan hati yang mandiri dan berbakat untuk membuka potensi
peluang bisnis. Hanya dengan cara inilah kami dapat menciptakan sinergi sejati
dalam perusahaan untuk mencapai titik puncak. Melangkah ke depan, kami akan
terus merekrut, mempekerjakan, mengembangkan dan mempromosikan karyawan
14
keluar dari zona kemapanan, agar mereka tertantang dan berjuang untuk mencapai
yang terbaik.
Melalui Senior Executive Development Programme, para manajer mendapat
pelatihan tentang cara-cara mengenali diri sendiri, motivasi, kepribadian, minat kerja,
serta cara belajar dan pembinaan yang sesuai untuk mereka. Melalui masukanmasukan dari rekan lain, mereka juga belajar tentang kekuatan mereka serta segi apa
yang harus dikembangkan. Dengan mengenali diri secara lebih baik, mereka akan
terbantu dalam meraih sukses baik dari segi profesi maupun pribadi.Kami yakin
bahwa investasi yang kami tanamkan untuk mengembangkan pemimpin masa depan
telah membuahkan hasil, sebagaimana tercermin dari proses suksesi yang mulus pada
beberapa anggota direksi. Adanya persamaan keyakinan yang diwariskan dari satu
anggota direksi ke anggota lain telah memastikan bahwa aspirasi perusahaan akan
senantiasa diteruskan oleh generasi yang lebih muda.
kesempatan
untuk
mengetengahkan
salah
satu
nilai
dan
Merumuskan
strategi
manajemen
operasional
paling
tidak
membutuhkan dua komponen, yaitu adanya sarana dan prasarana yang memadai dan
16
cara menyediakan sarana dan prasarana tersebut. Dari dua komponen diatas, hal-hal
pokok dalam manajemen operasional dapat dijabarkan menjadi beberapa bidang,
yaitu inventarisasi, prosedur, pembelian barang, pengendalian mutu, biaya produksi,
produktivitas kerja, jadwal produksi, tenaga kerja, penggunaan fasilitas, dan
pemeliharaan peralatan.
Strategi Manajemen Operasional Unilever adalah penyertaan, merangkul
perbedaan, menciptakan kemungkinan dan berkembang bersama-sama untuk bisnis
yang lebih baik kinerjanya. Perusahaan merangkul keragaman dalam tenaga kerja. Ini
berarti memberikan perhatian penuh dan adil kepada semua pemohon dan
pembangunan berkelanjutan semua karyawan tanpa memandang jenis kelamin,
kebangsaan, ras, kepercayaan, cacat, atau status sosial. Keanekaragaman memainkan
peranan penting dalam memastikan perusahaan memahami kebutuhan konsumen.
Produktivitas kerja yang berusaha ditingkatkan dari tahun per tahun dengan melatih
SDM dalam bidang produksi dan keuangan.
4. Strategi Manajemen Pemasaran
Ada empat komponen pokok bidang pemasaran yang dapat dikendalikan
perusahaan yang kita kenal dengan sebutan 4P (Product, Price, Place, dan Promotion),
termasuk pula kondisi persaingan.
Ada empat komponen pokok bidang pemasaran yang dapat dikendalikan
perusahaan yang kita kenal dengan sebutan 4P(Product, Price, Place, dan Promotion),
termasuk pula kondisi persaingan.
1. Product
Dalam strategi pemasaran, Unilever menciptakan brand masing-masing
pada setiap produk, sehingga membagi pasar produk sabunnya dalam 3 merek,
yaitu Lux (untuk kecantikan wanita dengan segala manfaat dari sabun Lux),
Lifebuoy (Kesehatan-keluarga) dan Dove (kecantikan sejati karena cantik itu
tidak mengenal usia, ras dan batasan yang lain sera menonjolkan keistimewaan
formulanya yang hingga kini belum bisa dicontoh oleh produsen sabun
17
18
Iklan itu sendiri adalah kandungan utama dari manajemen promosi yang
menggunakan ruang media bayaran untuk menyampaikan pesan, sementara para
klien dan praktisi periklanan memandangnya hanya sebagai sarana untuk
berkomunikasi dengan konsumen. Iklan ini merupakan bagian dari bauran
promosi, yang terdiri dari pemasaran langsung, PR (Public Relations), promosi
penjualan, dan penjualan personal. Peranan merek produk juga sangat berperan
penting, karena merek merupakan simbol dari sebuah produk yang dipasarkan.
Bahkan dalam satu perusahaan terdapat berbagai macam merek yang berbedabeda.
Pemasaran berskala besar seperti ini hanya satu daripada beragam
program promosi yang dilakukan Unilever, promosi inter-personal langsung ke
pelanggan juga dilakukan oleh Unilever dengan memberikan keuntungan khusus
yang diberikan pada pelanggan setia pengguna produk Unilever. Dengan program
pemasaran ini diharapkan Unilever dapat mencakup pangsa pasar yang luas di
pasar konsumen Indonesia.
Dalam pemasaran global, eksistensi perusahaan diperlukan dalam
mengembangkan ide pemikiran, baik dalam cakupan nasional maupun
internasional. Dalam hal ini khususnya perusahaan Unilever harus bisa membuat
sebuah grand design mahakarya khususnya pemasaran global yang menuntut
sebuah keajaiban-keajaiban dalam mengembangkan karir sebuah perusahaan
khususnya unilever selain memantau jalannya proses globalisasi dari para
pesaing. Mutlak adanya selalu diadakan apa yang disebut dengan inovation
treatment dalam setiap sesi langkah-langkah perusahaan.
Oleh karena itu pertanyaan lain dapat muncul seketika mengapa promosi
perlu diadakan, jawabannya tentu saja iya, karena dalam beberapa aspek
perusahaan salah satu tujuan pengembangan mutu perusahaan ialah dapat
menyentuh seluruh lapisan konsumen dalam hal ini adalah sasaran global yang
diadakan dan dibuat dari grand design tersebut, oleh karena itu sebuah perusahaan
unilever dapat fight dengan para pesaingnya baik dari dunia asing maupun
pesaing-pesaing unggulan dalam negeri.
19
20
IMPLEMENTASI STRATEGI
21
Isu
Kesehatan
Topik
Nutrisi
Program
Procedure
dan
keamanan
melalui Program
Peningkatan Nutrisi
Membimbing para
konsumen untuk
mendukung
Organizationmengenai
per hari
Amounts (GDA)mengenai
penyeimbang
melalui alat
pengukur online Heart Age
Memberikan bekal sekolah
22
1.3.2. PEOPLE
Dan tanggung jawab perusahaan diperjuangkan dan dipimpin oleh anggota dari
Eksekutif Unilever: Vindi Banga, Presiden Makanan, Rumah Tangga, dan Perawatan
Pribadi. Eksekutif Unilever ini bertanggung jawab pada kepemimpinan operasional
dalam usaha.
Strategi pengembangan sosial dan lingkungan adalah bertanggung jawab pada empat
kategori produk dan tim brand global mereka. Kategori ini antara lain rempahrempah, saus dan krim oles, es krim dan minuman; perawatan pribadi dan perawatan
rumah tangga, Dilakukan di beberapa perusahaan operasional kami meliputi tiga
area: Amerika; Eropa Barat; dan Asia, Afrika dan Eropa Tengah & Eropa Timur.
Dibuat dan tindakan dikoordinasi oleh tim kepemimpinan Penanggungjawab
Perusahaan, Isu, Kesinambungan, dan Kemitraan kami (CRISP). Tim ini terdiri dari
pemimpin senior dari seluruh bisnis yang bertemu secara teratur dan dipimpin oleh
perkembangan kami.
Struktur tata kelola ini didukung oleh tim kecil dari pusat perusahaan kami di
London, dipimpin oleh Senior Vice-Presidentuntuk divisi Tanggung Jawab
Perusahaan kami, yang menjadi anggota dalam tim kepemimpinan Penanggungjawab
Perusahaan, Isu, Kesinambungan, dan Kemitraan (CRISP) dan mendukung Komite
Tanggung
Jawab
dan
Reputasi
Dewan
kami
serta
Grup
Perkembangan
Berkesinambungan Unilever.
Tim spesialis dalam Unilever mendukung pekerjaan kami dalam pemeliharaan
seperti Pusat Keamanan dan Jaminan Lingkungan Hidup,Grup Kemitraan Kesehatan
Global dan Grup Pengelola Pertanian Berkesinambungan. Tim ini juga menerima
1.3.3. BUDGET
Implementasi strategi, bukan hanya mempertimbangkan visibilitas pencapaian
dan pengaruhnya secara moneter terhadap perusahaan, namun juga harus memperhatikan
ketersediaan dana dalam pengimplementasiannya. Berikut adalah data faktual atas capital
expenditure yang menjadi penyokong utama terlaksananya strategi-strategi perusahaan
dalam rangka meningkatkan pangsa pasarnya : Tahun 2005 capital expenditure yang
dikeluarkan Rp 200 miliar, sedangkan tahun 2006 perseroan menganggarkan biaya modal
atau capital expenditure (capex) Rp 300 miliar. Capex ini digunakan untuk penambahan
kapasitas produksi termasuk pembelian mesin pabrik untuk ketiga divisi perseroan yaitu
food, personnal dan homecare. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) menginvestasikan
Rp677 miliar untuk pembelanjaan modal. Capital expenditure ini merupakan yang
tertinggi dalam kurun waktu 6 tahun terakhir ini, akan digunakan untuk menunjang
pertumbuhan bisnis pabrik perawatan kulit, kecap, dan es krim. Produk perawatan kulit
menjadi prioritas sehingga kita akan membangun pabrik yang modern. Produk kecap
pertumbuhannya juga tinggi. Seluruh dana capital expenditure akan berasal dari internal.
Capital expenditure yang dialokasikan untuk membangun pabrik baru Skin Care di lokasi
pabrik Cikarang, pembangunan fasilitas baru untuk pengiriman terpadu di lokasi pabrik
di Surabaya untuk menampung barang-barang dan meningkatkan kemampuan
pengiriman langsung, dengan alasan kategori Skin Care dan Deodorant merupakan
pendorong pertumbuhan utama, dengan pertumbuhan lebih dari 19% sebagai hasil kinerja
yang sangat kuat dari Citra, Rexona dan Axe.
Menurutnya, perusahaan akan berupaya menjaga tingkat rata-rata utilisasi pabrik
pada level 80 persen, karena setiap tahun terjadi penambahan volume produksi sekitar 10
persen. Kapasitas produksi dua divisi bisnis yaitu "house and personal care" dan "food
and ice cream" pada tahun 2008 diperkirakan mencapai 770.000 ton, meningkat dari
tahun 2007 sekitar 700.000 ton. Peningkatan kapasitas produksi juga untuk memenuhi
permintaan dari pasar ekspor produk-produk Unilever.
Jika dilihat dari kecenderungannya yang menaik sepanjang tahun, untuk tahuntahun berikutnya, sepertinya jumlah alokasi capital expenditure dimungkinkan untuk
kembali naik. Penerapan strategi untuk Tahun 2008 dapat dinilai visible dari sisi
24
pendanaan jika secara akumulatif, setiap strategi menghabiskan tidak lebih dari Rp700
miliar. Untuk Tahun 2008, penyelesaian akuisisi Buavita dan Gogo dari PT Ultrajaya
Milk Industry & Trading Company, Tbk., perseroan telah menganggarkan Rp400 miliar
di luar belanja modal 2008.
PT
Unilever
Indonesia
Tbk
menganggarkan
belanja
modal
(capital
expenditure/capex) minimal Rp500 miliar untuk tahun 2008. Belanja modal tersebut akan
dialokasikan untuk peremajaan/upgrade) produk baik packaging maupun improve
formula. Dana belanja modal tersebut dianggarkan dari kas internal. Kas perseroan dinilai
mencukupi karena hingga kuartal ketiga 2007, arus kas bebas yang bisa digunakan
sewaktu-waktu (free cash flow) perseroan mencapai Rp800 miliar. Arus kas bersih dari
aktivitas operasi adalah Rp2.250 miliar dan dialokasikan Rp1.640 miliar untuk
pembayaran dividen. Demi memenuhi komitmennya kepada para pemegang saham, PT.
Unilever Indonesia, Tbk. akan mempersiapkan pinjaman dari bank jika cash flow tidak
mencukupi, untuk pembayaran dividen.
Strategi PT. Unilever Indonesia, Tbk. menyatakan untuk ke depan, perseroan tetap
fokus pada inti bisnis yang selama ini dijalankan. Perseroan belum berencana untuk
melakukan akuisisi lagi merek-merek dagang lain. Perseroan akan menargetkan
pertumbuhan yang konservatif dan tidak terlalu jauh dari pertumbuhan bisnis tahun-tahun
sebelumnya dan memproyeksikan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih sebesar dua
digit.
i.
25
1.4.
EVALUATION
Yayasan Unilever Indonesia selalu mengadakan rapat tahunan yang diikuti oleh
Board of Directors hingga para pelaksana program untuk mengevaluasi program CSR PT.
Unilever Tbk. Di samping itu, tiap bulan diadakan rapat bulanan untuk mengevaluasi
program yang sedang berjalan. Rapat bulanan ini hanya diikuti oleh para pelaksana
program. Sementara untuk program JGC, dilakukan monitoring dengan mekanisme
laporan rutin dari lapangan dan evaluasi melalui rapat internal antara Environment
Program Manager, Environment Program officers, dan tim motivator tiap dua minggu
sekali. Evaluasi ini untuk mengetahui progress dan kendala di setiap wilayah. Sedangkan
rapat evaluasi dengan para mitra pelaksana JGC dilaksanakan setiap bulan. Evaluasi
tahunan JGC dilaksanakan melalui rapat dengan pihak yang terlibat dalam pelaksanaan
program (tim motivator dan para mitra).
Melihat model evaluasi di atas, maka dapat dikatakan bahwa Yayasan Unilever
Indonesia mengevaluasi program CSR secara formatif dan sumatif. Catatan penting untuk
evaluasi ini adalah apakah progam yang dilakukan berjalan sebagaimana rencana yang
dibuat serta sesuai dengan tujuan akhir yang hendak dicapai.Menurut Prayogo, variable
utama yang perlu dinilai dalam evaluasi mengacu kepada variable tujuan program atau
proyek dan kemudian mengukurnya seberapa jauh capaian program menurut indicator
tujuan dimaksud.Untuk melihat keberhasilan suatu program, maka perlu dilihat dari
impacts terhadap masyarakat yang dibangun. Bagi Prayogo, sebaiknya evaluasi dilakukan
oleh pihak ketiga yang mengedepankan etika evaluasi yang netral, obyektif, dan value
free. Dan pendekatan pun dapat dilakukan secara kualitatif maupun kuantitatif. Evaluasi
ini penting untuk meningkatkan business performance, social legitimacy, dan legal
compliance PT. Unilever Indonesia Tbk
26
DAFTAR PUSTAKA
https://silviwahyuni.wordpress.com/2012/11/29/program-csr-pt-unilever-indonesia-tugas/ (19
April 2016, 10:02)
27