Anda di halaman 1dari 77

A.

LATAR BELAKANG TERBENTUKNYA


MASYARAKAT EKONOMI ASEAN

Pertemuan di Bali pada tahun 2003 yang


dihadiri oleh negara-negara anggota ASEAN gagasan
untuk mewujudkan cita-cita kawasan yang memiliki
integritas ekonomi kuat mulai dirancang langkah awal
dan diprediksikan akan dimulai pada tahun 2020.
Namun

pada

pertemuan

di

Filipina

yang

diselenggarakan pada 13 Januari 2007, para negaranegara anggota ASEAN sepakat untuk mempercepat
pembentukan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
Pembentukan
persiapan

menghadapi

ini

dilatarbelakangi

globalisasi

ekonomi

oleh
dan

perdagangan melalui ASEAN Free Trade Area (AFTA)


serta menghadapi persaingan global terutama dari
China dan India.
Percepatan

keputusan

negara ASEAN untuk


membentuk MEA yang
pada

awalnya

akan

Kabupaten Malang Menuju MEA 2015

dimulai

pada

menggambarkan

tahun

2020

menjadi

tekad

ASEAN

untuk

2015
segera

meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan daya saing


antar

sesama

negara

anggota

ASEAN

untuk

menghadapi persaingan global.

B.

PENGERTIAN MASYARAKAT EKONOMI ASEAN


(MEA)

Masyarakat
Ekonomi
ASEAN
(MEA) merupakan
satu pasar tunggal
di kawasan Asia
Tenggara,
bertujuan
untuk
meningkatkan
Kabupaten Malang Menuju MEA 2015

Produk luar negeri terutama Cina mempunyai


daya saing yang tinggi dan mengancam
industri dalam negeri

investasi asing di kawasan Asia Tenggara, termasuk


Indonesia
yang
juga
akan
membuka
arus
perdagangan barang dan jasa dengan mudah ke
negara-negara di Asia Tenggara.
Dalam kesepakatan
tersebut terdapat
lima

hal

yang

tidak boleh dibatasi


peredarannya
seluruh

di

negara

ASEAN termasuk
Indonesia,
Arus
Arus jasa,

Arus modal,

yaitu

barang,

Arus investasi dan Arus

tenaga kerja terlatih.


Dalam situasi dimaksud yang menjadi taruhan
adalah daya saing, baik dari sisi produk maupun
SDM, karena apabila tidak disiapkan
maka ada kemungkinan negeri ini
akan menjadi pasar dari produk
asing
hanya

dan

masyarakat

sebagai

kita

penonton,

karena tidak mampu bersaing


dengan

tenaga

asing

yang

lebih ahli.
Kabupaten Malang Menuju MEA 2015

C.

TUJUAN MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA)


Setiap

negara

kepentingan dan

di

Asean

tujuan

yang

yang

sama,

memiliki
perlu

menciptakan sebuah wadah atau badan dimana


mereka saling berusaha untuk mewujudkan tujuan
tersebut. Dan hal ini lah yang menjadi sebab adanya
tujuan dari sebuah organisasi. Tujuan dicerminkan
oleh sasaran yang harus dilakukan baik dalam
jangka pendek, maupun jangka panjang.
Adapun tujuan dari MEA adalah:
1. Untuk meningkatkan stabilitas perekonomian di
kawasan ASEAN, membentuk kawasan ekonomi
antar negara ASEAN yang kuat.
Bahwa

saat

Amerika
masih
krisis

dan

ini

di

Eropa

mengalami
ekonomi.

Dan

dengan
terbentuknya Masyarakat
Ekonomi ASEAN diharapkan akan bisa mengatasi
masalah-masalah

dalam

bidang

perekonomian

antar negara ASEAN.


Sehingga kasus krisis ekonomi seperti di Indonesia
pada tahun 1997 dulu tidak terulang kembali.
Kabupaten Malang Menuju MEA 2015

2. Terciptanya kawasan pasar bebas ASEAN.


Hal ini merupakan tantangan tersendiri bagi
pelaku

usaha

di

negara

ASEAN.

Persaingan

produk dan jasa antar negara ASEAN akan diuji di


sini. Bagi pelaku usaha dan jasa hendaknya
mulai sekarang meningkatkan kualitas produk.
Bagaimana produk itu agar dicintai konsumen.
Dengan membuat produk yang berkualitas serta
harga terjangkau pasti akan bisa bersaing dengan
produk dari negara ASEAN lainnya.
D.

ISI KESEPAKATAN BALI CONCORD II TAHUN 2003


MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA)

Kesepakatan
Bali Concord II
ini

berisikan

tiga

poin

penting.

Poin

tersebut adalah
rencana

pembentukan

ASEAN

Economy

Community (AEC) sebagai identitas ekonomi terpadu


0T

0T

Asia Tenggara, ASEAN Community Security (ASC)


0T

Kabupaten Malang Menuju MEA 2015

0T

sebagai forum keamanan bersama, dan ASEAN Sosio


0T

0T

Cultural Community (ASCC) yang erat dan saling


0T

menguatkan

0T

untuk

tujuan

menjamin

stabilitas

perdamaian dan kemakmuran bersama di kawasan.


Dari

situlah

kesepakatan

bersama-sama
integritas

membangun

internal

ekonomi

agar

negara

dan

ASEAN

memperluas

negaranya

masing-

masing dan hubungan dengan komunitas ekonomi


dunia, juga berbagi tanggung jawab utama dalam
memperkuat

stabilitas

ekonomi,

sosial,

dan

keamanan di wilayahnya.
Dalam

Bali

Concord II ini pun


ditegaskan bahwa
terdapat

pola

kesinambungan
antara 3 poin utama
dalam kesepakatannya
dalam

membangun

itu,
integritas

ekonomi

juga

memerlukan peran lingkungan politik yang aman


yang dapat memberikan fondasi yang kuat yang
dihasilkan oleh kerja sama ekonomi, juga solidaritas
Kabupaten Malang Menuju MEA 2015

politik dan keamanan. Dalam Bali Concord inipun


ditegaskan

bahwa

pentingnya

berpegang

pada

prinsip non-intervensi.
Jadi, pada intinya kesepakatan Bali Concord II
ini menyatakan bahwa ASEAN itu merupakan wadah
yang akan membangun kesempatan untuk integrasi
regional yang saling menguntungkan satu sama lain,
dan juga bertekad untuk menjamin terciptanya
stabilitas dan keamanan di kawasan Asia Tenggara
dari segala macam pengaruh dan campur tangan
asing.

Jadi

kepentingan
ASEAN

tetap

mengacu

nasionalnya

dan

pula

mengkonsolidasikan

pada

masing-masing

kebutuhan
dan

pertahanan

untuk

meningkatkan

negara
lebih
prestasi

ASEAN sebagai asosiasi regional yang dinamis, ulet,


dan

kohesif

untuk

kesejahteraan

negara-negara

anggotanya dan masyarakat yang mengadopsi 3 poin


utama
Economy

yaitu ASEAN

Security

Community (AEC),

Community (ASC), ASEAN

dan ASEAN

Sosio

Cultural

Community (ASCC).

Kabupaten Malang Menuju MEA 2015

E.

INSTRUKSI

PRESIDEN NOMOR 6 TAHUN 2014


TENTANG PENINGKATAN DAYA SAING NASIONAL
DALAM RANGKA MENGHADAPI MEA
Terkait dengan penerbitan Keputusan Presiden
Nomor 37 Tahun 2014, dalam dalam upaya untuk
meningkatkan daya saing nasional dan kesiapan
menghadapi

pelaksanaan

Masyarakat

Ekonomi

ASEAN (MEA) yang akan dimulai akhir 2015, maka


presiden mengeluarkan Instruksi Presiden Nomor 6
Tahun 2014 tentang Peningkatan Daya Saing Dalam
Rangka Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN.
Melalui

Inpres

tersebut,

Presiden

meminta

kepada para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu


(KIB) II, Sekretaris Kabinet, Jaksa Agung, Kapolri,
para Kepala Lembaga Pemerintah Non Kementerian
(LPNK), para Gubernur, dan para Bupati/Walikota di
seluruh

Indonesia,

langkah

yang

fungsi,

dan

untuk

diperlukan
kewenangan

mengambil
sesuai

langkah-

dengan

tugas,

masing-masing

secara

terkoordinasi dan terintegrasi untuk melakukan


peningkatan daya saing nasional dan melakukan
persiapan pelaksanaan Masyarakat Ekonomi ASEAN
yang akan dimulai pada Tahun 2015.

Kabupaten Malang Menuju MEA 2015

Pelaksanaan peningkatan daya saing nasional


dan persiapan pelaksanaan Masyarakat Ekonomi
ASEAN sebagaimana dimaksud berpedoman pada
strategi di antaranya:
NO
1.

STRATEGI
Pengembangan
Industri Nasional

a.

b.

c.
d.
2.

Pengembangan
Pertanian

3.

Pengembangan
Kelautan dan
Perikanan

4.

Pengembangan
Energi

e.

FOKUS
Pengembangan Industri Prioritas Dalam
Rangka Memenuhi Pasar ASEAN;
Pengembangan Industri Dalam Rangka
Mengamankan Pasar Dalam Negeri;
Pengembangan Industri Kecil Menengah;
Pengembangan Sumber Daya Manusia
dan Penelitian;
Penerapan Standar Nasional Indonesia
(SNI).

a. Peningkatan Investasi Langsung di Sektor


Pertanian;
b. Peningkatan Akses Pasar.

a. Penguatan Kelembagaan dan Posisi


Kelautan dan Perikanan;
b. Peningkatan Daya Saing Kelautan dan
Perikanan;
c. Penguatan Pasar Dalam Negeri;
d. Penguatan dan Peningkatan Pasar Ekspor

a.

b.
c.

Kabupaten Malang Menuju MEA 2015

Pengembangan
sub
sektor
ketenagalistrikan
dan
pengurangan
penggunaan energi fosil (Bahan Bakar
Minyak);
Pengembangan sub sektor energi baru,
terbarukan dan konservasi energi;
Peningkatan pasokan energi dan listrik
agar dapat bersaing dengan negara yang
memiliki infrastruktur lebih baik.

NO
5.

STRATEGI
Pengembangan
Infrastruktur

6.

Pengembangan
Sistem Logistik
Nasional
Pengembangan
Perbankan

7.
8.

9.

Pengembangan
Investasi

a.

b.
c.

FOKUS
Pengembangan Infrastruktur
Konektivitas;
Peningkatan Daya Saing Infrastruktur;
Pengembangan Infrastruktur Sistem
Pembayaran.
-

a.

b.
c.
d.
e.
f.

Pengembangan
Usaha Mikro, Kecil,
dan Menengah
(UMKM)

a.

10.

Pengembangan
Tenaga Kerja

a.
b.

11.

Pengembangan
Kesehatan

a.

b.
c.

b.

Kabupaten Malang Menuju MEA 2015

Peningkatan
investasi
melalui
peningkatan kepastian hukum;
Kemudahan Berusaha;
Perluasan Investasi;
Database Investasi;
Peningkatan Daya Saing Investasi;
Perluasan Investasi Perusahaan Nasional
di Kawasan ASEAN.

Peningkatan Daya Saing UMKM dari Sisi


Pembiayaan;
Pengembangan Daya Saing UMKM dalam
Rangka Peningkatan Eligibilitas dan
Kapabilitas Daya Saing UMKM;
Mendorong Pemberdayaan Sektor Riil
dan Daya Saing UMKM.
Peningkatan Daya Saing Tenaga Kerja;
Peningkatan
kompetensi
dan
produktivitas tenaga kerja.
Peningkatan ketahanan pasar jamu dalam
negeri;
Peningkatan Akses Pasar.

10

NO
12.

STRATEGI
Pengembangan
Perdagangan

a.

b.
c.

d.

e.
13.
14.

Pengembangan
Kepariwisataan
Pengembangan
Kewirausahaan

a.
b.

a.
b.
c.

FOKUS
Stabilisasi dan Penguatan Pasar Dalam
Negeri;
Peningkatan Ekspor dan Kerjasama
Internasional;
Pengkajian Kebijakan Perdagangan dalam
Mendukung Implementasi Masyarakat
Ekonomi ASEAN;
Pengembangan Fasilitas Pembiayaan
Ekspor;
Edukasi Publik mengenai Masyarakat
Ekonomi ASEAN 2015.
Pengembangan Destinasi Wisata;
Pengembangan Acara (event) Pariwisata.

Pengembangan wirausaha pemula;


Perluasan peran wirausaha muda;
Pengembangan usaha berbasis temuan
baru (Invention/Resources and
Development).

F. KESIAPAN KABUPATEN MALANG MENGHADAPI


MEA
Setiap negara dan setiap daerah
termasuk

Kabupaten

Malang

dituntut harus siap menghadapi


MEA yang akan diterapkan pada
tahun

2015.

Kesiapan

tersebut

terutama pada upaya peningkatan


Kabupaten Malang Menuju MEA 2015

11

daya saing produk lokal Kabupaten Malang agar


dapat bersaing dengan produk dari luar, contohnya
seperti: peningkatan kualitas komoditas unggulan
kita

di

sektor

pertanian

secara

luas

antara

lain

seperti kopi, apel,


ayam,

tebu,

dan

sapi perah.
Perlunya kesiapan
sumber daya manusia terutama penciptaan tenaga
kerja terampil (skilled labor), antara lain: Melalui
peningkatan kualitas pendidikan
dan

penguasaan

pengetahuan

dan

peningkatan

ilmu
teknologi,

keterampilan,

penguasaan bahasa asing,


serta

perlunya

sertifikasi

kompetensi profesi.

Kabupaten Malang Menuju MEA 2015

12

G. KEUNTUNGAN ADANYA MEA DI


KABUPATEN MALANG
Gerbang

ASEAN

Economic

Community

atau

Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 tinggal


beberapa lagi dibuka. Bagi Kabupaten Malang MEA
merupakan tantangan sekaligus kesempatan emas.
Tantangan karena akan banyak produk dan tenaga
kerja asing yang masuk. Kesempatan emas, karena
dengan adanya MEA 2015 perputaran investasi akan
semakin deras. Menghadapi hal tersebut, Kabupaten
Malang jauh hari harus mempersiapkan diri.
Tujuan utama dari MEA sendiri yaitu membuka
kran interaksi barang, jasa, produksi, investasi dan
modal. Serta penghapusan tarif bagi perdagangan
antar sesama negara ASEAN. Arus transaksi nantinya
akan difokuskan pada 12 sektor prioritas yang
terbagi dalam 7 sektor barang dan 5 sektor jasa.
Sektor barang meliputi produk pertanian, otomotif,
elektronik, perikanan, produk berbasis karet, tekstil,
dan produk olahan kayu. Sedangkan sektor jasa
terdiri atas jasa penerbangan, e-ASEAN, kesehatan,
pariwisata, dan penyediaan logistik.

Kabupaten Malang Menuju MEA 2015

13

Keuntungan
adalah:

bagi

Kabupaten

Malang

sendiri

a. Dari

sisi perdagangan, karena hambatan


perdagangan akan cenderung berkurang bahkan
menjadi tidak ada, maka dapat berdampak
bagi kemudahan
produk
lokal
Kabupaten Malang
untuk menembus
ekspor ke negara negara ASEAN,
sehingga
dengan
peningkatan ekspor
pada akhirnya
dapat meningkatkan PDRB;
b. Dari sisi investasi, dengan adanya aliran bebas
investasi (free flow of investment) dapat
menciptakan
iklim
yang
mendukung
masuknya
investasi
asing
atau
Foreign
Direct Investment
(FDI), yang dapat
menstimulus pertumbuhan ekonomi melalui
Kabupaten Malang Menuju MEA 2015

14

perkembangan teknologi, penciptaan lapangan


kerja, pengembangan sumber daya manusia
(human capital) dan akses yang lebih mudah
kepada pasar dunia;
c. Dari sisi ketenagakerjaan, terdapat kesempatan
yang sangat besar bagi para pencari kerja karena
dapat banyak
tersedia
lapangan
kerja dengan
berbagai
kebutuhan
akan keahlian
yang
beraneka ragam.
Selain itu, akses untuk pergi keluar negeri dalam
rangka mencari pekerjaan menjadi lebih mudah
bahkan bisa jadi tanpa ada hambatan tertentu.
MEA juga menjadi kesempatan yang bagus bagi
para pengusaha/wirausahawan untuk mencari
pekerja

terbaik

sesuai

dengan

kriteria

yang

diinginkan.

Kabupaten Malang Menuju MEA 2015

15

H.

TANTANGAN ADANYA MEA BAGI


KABUPATEN MALANG

Keberadaan MEA bukan hanya menimbulkan peluang


tapi juga tantangan bagi Kabupaten Malang
1. Permasalahan

homogenitas

komoditas

yang

diperjualbelikan (kesamaan produk kita dengan


produk

dari

negara

ASEAN

lainnya),

seperti

komoditas pertanian, produk


kayu,

tekstil,

elektronik,

dan

barang
lain-

lain.
Dalam hal ini akan muncul
resiko kompetisi (competition
risk) yaitu dengan banyaknya
barang impor yang akan
mengalir ke Indonesia
termasuk ke Kabupaten
Malang, yang tentunya
akan dapat mengancam

Persamaan produk impor dengan produk


dalam negeri akan mengganggu kestabilan
produk dalam negeri

industri lokal, jika tidak


dapat bersaing dengan produk-produk luar negeri
tersebut;

Kabupaten Malang Menuju MEA 2015

16

2. Dari aspek ketenagakerjaan dengan adanya aliran


bebas tenaga kerja terampil (skilled labour), maka
dapat memunculkan risiko ketenagakerjaan, yaitu
kekhawatiran tenaga kerja kita kalah bersaing
terutama dari sisi pendidikan, keterampilan dan
produktivitas dengan tenaga kerja terampil dari
luar, terutama dari negara Malaysia, Singapura,
dan Thailand;
3. Dari sisi investasi, MEA akan membuka peluang
masuknya investasi asing ke Indonesia termasuk
ke Kabupaten Malang, maka tantangan yang
harus diantispasi
adalah terjadinya
resiko eksploitasi
tidak
terkendali
terhadap sumber
daya alam kita
(exploitation risk).
Sehingga
dikhawatirkan
eksploitasi yang dilakukan perusahaan asing
dapat merusak ekosistem di Indonesia, mengingat
regulasi investasi yang ada di Indonesia saat
belum cukup kuat untuk menjaga/melindungi
kondisi alam termasuk ketersediaan sumber daya
alam yang terkandung di dalamnya.
Kabupaten Malang Menuju MEA 2015

17

I.

LANGKAH ANTISIPASI KABUPATEN MALANG


TERHADAP MEA
Penting

bagi

Kabupaten

Malang

untuk

mempersiapkan diri dengan baik dalam memasuki


persaingan global negara ASEAN. Maka untuk itu,
diperlukan

persiapan

yang

matang

dengan

memperhatikan peluang yang dimiliki dan sekaligus


tantangan.
besarnya

MEA
bagi

memberikan
negara

peluang

anggota

ASEAN

sebesaruntuk

memperluas cakupan skala ekonomi, meningkatkan


daya tarik bagi investor dan wisatawan, menperbaiki
fasilitas perdagangan dan bisnis serta mengurangi
biaya transaksi perdagangan.
Selain

itu,

kemudahan

dan

peningkatan

akses pasar intraASEAN

serta

meningkatkan
transparansi dan
mempercepat
penyesuaian
peraturanperaturan dan standarisasi domestik merupakan
nilai tambah dari berlakunya MEA.
Kabupaten Malang Menuju MEA 2015

18

Potensi-potensi yang ada di Kabupaten Malang


cukup beragam diantaranya, sumber daya alam yang
melimpah, jumlah penduduk berdasarkan Dinas
Kependudukan

dan

Pencatatan

Sipil

hasil

penghitungan akhir tahun 2014 adalah sebesar


3.092.714 jiwa terdiri dari laki-laki 1.549.678 jiwa
(50,10%) dan perempuan 1.543.036 jiwa (49.90%),
kondisi ini menjadikan Kabupaten Malang sebagai
consumer base yang dapat menimbulkan efek positif
dan negatif.
Sehingga

langkah

antisipasi

Kabupaten

Malang

terhadap MEA:
1. Pemerintah Kabupaten Malang melalui SKPD/Unit
Kerja terkait mengambil langkah-langkah yang
diperlukan sesuai dengan tugas, fungsi, dan
kewenangan masing-masing secara terkoordinasi
dan

terintegrasi

terutama

untuk

melakukan

peningkatan daya saing daerah serta melakukan


persiapan pelaksanaan MEA, dengan berpedoman
pada strategi yang telah digariskan Pemerintah
melalui Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2014
tentang Peningkatan Daya Saing Nasional Dalam
Rangka Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN;
Kabupaten Malang Menuju MEA 2015

19

2. Menindaklanjuti

hal

tersebut,

maka

telah

di

buatblue print rencana aksi Pemerintah Kabupaten


Malang menghadapi MEA secara lebih terperinci
sebagai penjabaran atas strategi sebagaimana
Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2014 tersebut;
3. Sebagai

contoh

dari

salah

satu

strategi

menghadapi MEA tersebut adalah, terkait produk


lokal Kabupaten Malang, maka dilakukan melalui
pengembangan

daya

saing

dalam

rangka

peningkatan eligibilitas (pemenuhan persyaratan


tertentu)

dan

kapabilitas
saing
Seperti

daya
UMKM.

dari

sisi

pembiayaan
antara
melalui

lain
Dana

Bergulir UMKM yang memberikan fasilitas modal


kerja

dengan

tingkat

bunga

cukup

murah,

pengembangan Sumber Daya Manusia melalui


pelatihan dan bimbingan teknis terkait produksi,
kemasan dan kewirausahaan, penerapan Standar
Nasional Indonesia (SNI), serta bimbingan teknis
Kabupaten Malang Menuju MEA 2015

20

dan fasilitasi kepada UMKM di wilayah Kabupaten


Malang untuk memperoleh Hak Atas Kekayaan
Intelektual (HAKI) seperti Merk dan lain-lain.
J.

HAL-HAL YANG MENJADI KEKUATAN BAGI


PEREKONOMIAN KABUPATEN MALANG

Perekonomian Kabupaten Malang secara makro


yang ditunjukkan dari perkembangan PDRB Atas
Dasar Harga Berlaku (PDRB ADHB) tahun 2013
sebesar Rp.46.830.737.760.000,- dan tahun 2014
menjadi

sebesar

Rp.53.794.468.470.000,-

atau

terjadi kenaikan 14,87%. Untuk PDRB Atas Dasar


Harga Konstan (PDRB ADHK) tahun 2013 sebesar
Rp.17.901.923.010.000,- dan tahun 2014 menjadi
Rp.18.992.150.120.000,- atau naik sebesar 6,09%.

Kabupaten Malang Menuju MEA 2015

21

Pertumbuhan ekonomi merupakan akumulasi


nilai tambah perekonomian dari 9 sektor yang secara
umum terjadi kenaikan, meskipun masih sedikit
mengalami perlambatan. Hal ini berdampak pada
pertumbuhan ekonomi, berdasarkan data sementara
Badan Pusat Statistik, sebesar 6,09% pada tahun
2014,

dibanding

Sedangkan

tahun

pertumbuhan

2013

sebesar

ekonomi

Jawa

6,65%.
Timur

tahun 2014 sebesar 5,94% sementara perekonomian


Indonesia tumbuh 5,01%.

Berdasarkan
Statistik

yang

data

sementara

dipublikasi

akhir

Badan

Pusat

Pebruari

2015

Pertumbuhan ekonomi sebesar 6,09% merupakan


Kabupaten Malang Menuju MEA 2015

22

pertumbuhan
dengan

yang

cukup

pertumbuhan

tinggi

ekonomi

dibandingkan
di

pemerintah

kabupaten/kota di Jawa Timur maupun Nasional.


Bagi Kabupaten Malang yang merupakan daerah
pertanian

selama

ini

masih

bertumpu

pada

komoditas primer, secara gradual telah bergeser


kepada komoditas sekunder dan tersier. Peran sektor
industri dan perdagangan melaju lebih cepat
dibanding peran sektor pertanian primer.
Hal ini juga menunjukkan bahwa nilai
tambah produk pertanian olahan sudah
semakin dinikmati oleh masyarakat, yang
ditandai dengan semakin meningkatnya
pendapatan
capaian

ini

perkapita.
dapat

Kondisi

dijadikan

landasan dan arah pengembangan


perekonomian daerah menuju era
industrialisasi
yaitu

kedepan

industri

yang

berbasis pertanian.

Kabupaten Malang Menuju MEA 2015

23

Kekuatan atau potensi perekonomian Kabupaten


Malang tersebut terutama ditopang oleh potensi
sektor Pertanian secara luas, dengan produksi yang
cukup besar, yaitu terdiri dari: Tanaman Pangan
(antara lain padi, jagung, singkong dan sayuran),
Perkebunan (antara lain tebu, kopi, kelapa dan
tembakau), Perikanan, dan peternakan (sapi, ayam
dan kambing).
Kekuatan atau potensi perekonomian Kabupaten
Malang ditopang dengan jumlah UMKM yang sangat
besar,
sebagaimana
hasil
BPS

survey

Jawa

Provinsi

bekerja
dengan

BPS

Kabupaten

Malang,

Timur
sama

menunjukkan

bahwa jumlah UMKM di Kabupaten Malang tahun


2013 sebanyak 406.180 unit, menjadi 414.516 unit
pada tahun 2014 atau meningkat sebesar 2,05%
dengan

omset

pada

Kabupaten Malang Menuju MEA 2015

tahun

2013

sebesar

24

Rp.29.068.087.000.000,-

dan

pada

tahun

2014

sebesar Rp.41.848.153.300.000 atau naik 43,97%.

Pada

tahun

2013,

UMKM

menyerap
tenaga

kerja

sebanyak
1.102.539 orang
dan tahun 2014
sebanyak
1.225.043 orang atau naik 11,11%.

Kabupaten Malang Menuju MEA 2015

25

K.

KESIMPULAN
Masyarakat

Kabupaten

Malang

sebaiknya

menggunakan cara pandang bahwa penerapan MEA


pada tahun 2015 bukanlah sebuah ancaman, tapi
merupakan

tantangan

dipersiapkan

dengan

dan
baik

peluang
secara

yang

perlu

bersama-sama

antara masyarakat, pelaku usaha dan Pemerintah,


sehingga kita semua akan memperoleh keuntungan
dan

manfaat

penerapan

MEA

yang

sebesar-besarnya

tersebut.

Kesiapan

dengan

masyarakat

tersebut terutama pada peningkatan kualitas dari


produk-produk

yang

dihasilkan

masyarakat

Kabupaten Malang, sehingga memiliki daya saing dan


dapat bersaing dengan produk dari luar.

L.

LAMPIRAN

STRATEGI
PENINGKATAN
DAYA
SAING NASIONAL DAN PERSIAPAN PELAKSANAAN
MEA PADA MASING-MASING SKPD DI KABUPATEN
MALANG

Kabupaten Malang Menuju MEA 2015

26

1. BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU


Strategi yang dilakukan melalui

Pengembangan

Investasi dengan fokus ada berupa kemudahan


berusaha.
Adapun Implementasi yang dilakukan berupa
Kemudahan pelayanan dengan:
a. Melaksanakan

pelayanan

keliling

perizinan

yang berlokasi di Kecamatan dengan jenis


layanan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
dan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) untuk
luasan

maksimum

dikarenakan

dua

100
izin

m.

Hal

tersebut

itu
yang

persyaratannya paling mudah dan banyak


dibutuhkan masyarakat.
b. Penerapan izin paralel yaitu pengurusan izin
yang berkelanjutan dalam satu kurun waktu
dan persyaratan.
Hal tersebut bisa mengurangi durasi waktu
penyelesaian izin. Contohnya, pemohon akan
mendirikan pabrik maka harus mengurus IPPT,
IMB, HO, Izin Usaha Industri memerlukan
waktu 14 hari kerja dikali 4 jenis izin = 56 hari
kerja, maka apabila dilakukan melalui izin
paralel maka sesuai SOP adalah 25 hari kerja.
Kabupaten Malang Menuju MEA 2015

27

2. DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN


Strategi dilakukan melalui:
a. Pengembangan

Industri

Nasional

dengan

fokus:
1) Pengembangan

Industri

Prioritas

Dalam

Rangka Memenuhi Pasar ASEAN;


Implementasi yang ada berupa:
a) Langkah

pembinaan

yang

telah

dilakukan pada industri prioritas:


Industri olahan kopi dan kakao;
Industri audio TV cabinet;
Industri tekstil;
Industri olahan kayu (mebel,moulding
dan kerajinan kayu);
Industri kerajinan rotan;
Industri rumput laut dan jelly alga;
Industri kulit.
b) Langkah

pembaharuan

yang

telah

dilakukan antara lain:


Melakukan

pembinaan

berupa

pelatihan ekspor bekerjasama dengan


Dinas

Perindustrian

Perdagangan

Provinsi Jawa Timur (tahun 2014:


Pelaksanaan

kali,

pengiriman

peserta 8 orang);
Kabupaten Malang Menuju MEA 2015

28

Memfasilitasi untuk pengurus SKA


(Surat

Keterangan

Asal

Barang)

sebagai persyaratan untuk Eskpor;


Pemberian

Rekomendasi

penerbitan

angka

untuk

pengenal

impor

(tahun 2014, 5 kali rekomendasi).


2) Pengembangan

Industri

Dalam

Rangka

Mengamankan Pasar Dalam Negeri;


Implementasi

yang

ada

berupa

langkah

pembinaan yang dilakukan melalui:


a) Pengembangan Lingkungan Bisnis yang
Kondusif dengan:
Mengembangkan
yang

lingkungan

mampu

keuntungan,

usaha

menciptakan

tersedianya

lapangan

kerja dan terpeliharanya lingkungan


hidup
Mengembangkan

sarana

dan

prasarana fisik. Hal ini berupa:


-

Pembangunan

jalan,

jembatan,

pelabuhan, jaringan tenaga listrik,


jasa

angkutan,

pergudangan,

telekomunikasi, telematika dan air


bersih;
Kabupaten Malang Menuju MEA 2015

29

Mendorong ketersediaan sarana


pendidikan dan pelatihan bagi
pengembangan
SDM
industri,
khususnya bidang teknik produksi
dan manajemen serta bisnis;
- Mendorong pengembangan usaha
jasa sarana dan prasarana bisnis
penunjang industri, antara lain
kawasan
industri,
jasa
pengerajin
mutu
dan
jasa
pengolahan/pembuangan
limbah
serta jasa kalibrasi .
Mendorong pengembangan usaha jasa
sarana dan prasarana bisnis
penunjang industri
b) Mendorong Pertumbuhan Klaster Industri
Prioritas Untuk Meningkatkan Daya Saing
3) Pengembangan Industri Kecil Menengah;
Implementasi yang ada berupa:
a) Pemberian pelayanan perizinan ONE
STOP SERVICE;
b) Memperkuat struktur industri dengan
memberikan berbagai jenis pelatihan
(peningkatan
ketrampilan,
desain
industri, diverifikasi produk, kemasan
produk, cara produksi yang baik dan
standarisasi produk);
-

Kabupaten Malang Menuju MEA 2015

30

c) Restrukturisasi mesin peralatan industri


kecil dan menengah dengan memberikan
bantuan mesin peralatan;
d) Pengembangan One Village One Product
(OVOP) di sentra-sentra produk IKM;
e) Fasilitasi pengurusan Hak Atas Kelayakan
Intelektual).
4) Pengembangan Sumber Daya Manusia dan
Penelitian.
Implementasi yang ada antara lain:
a) Melakukan pendidikan dan pelatihan bagi
pelaku usaha industri di bidang teknis,
bisnis, kewirausahaan dan manajemen
baik

yang

dilaksanakan

Perindustrian
Kabupaten

Perdagangan

Malang

dan

oleh

Dinas

dan

Pasar

bekerjasama

dengan Dinas Perindustrian Perdagangan


dan Pasar Provinsi Jawa Timur;
b) Melakukan pendidikan dan pelatihan bagi
para aparat pembina industri baik yang
dilakukan oleh lembaga pendidikan di
Kabupaten Malang dan mengirim aparat
pembina untuk mengikuti pendidikan dan
pelatihan di Provinsi Jawa Timur;
c) Melakukan magang kerja.
Kabupaten Malang Menuju MEA 2015

31

5) Penerapan Standar Nasional Indonesia


Langkah-langkah/implemetasi yang dilakukan:
a) Melakukan

sosialisasi

terhadap

perusahaan industri yang komoditinya


wajib SNI;
b) Memfasilitasi pengurusan SNI;
c) Memberikan Pembelajaran bagi pelaku
usaha industri akan kepentingan SNI.
b. Pengembangan Perdagangan
Dengan fokus pada:
1) Stabilisasi

dan

Penguatan

Pasar

Dalam

Negeri;
Langkah-langkah yang dilakukan:
a) Pasar lelang agro Jatim;
b) Kantor perwakilan dagang Jatim yang
tersebar di seluruh wilayah Indonesia;
c) Misi dagang;
d) Sistem Resi Gudang.
2) Peningkatan

Ekspor

dan

Kerja

Sama

Internasional;
Langkah-langkah yang dilakukan :
Kabupaten Malang Menuju MEA 2015

32

a) Peningkatan
dilihat

ekspor

melalui

ekspor-impor

dan

impor

neraca

Kabupaten

dapat

perdagangan
Malang

pada

tahun 2013 mengalami surplus sebesar


US$ 266.601.460,95, jika dibandingkan
neraca perdagangan pada tahun 2012
sebesar US$264.511.055,69 mengalami
kenaikan

sebesar

US$

2.090.405,26

(0,79%);
b) Realisasi nilai ekspor Kabupaten Malang
tahun 2013 sebesar US$ 338.273.135,89,
jika dibandingkan dengan nilai ekspor
tahun 2012 sebesar US$ 329.315.314,80
mengalami

kenaikan

US$

sebesar

8.957.821,09 (2,72%);
c) Sedangkan
Malang

volume
tahun

201.720.017,00

Kg,

ekspor
2013
jika

Kabupaten
sebesar

dibandingkan

dengan volume ekspor pada tahun 2012


sebesar 196.717.985,46 Kg mengalami
kenaikan

sebesar 5.002.031,54

Kg

(2,54%).
Kabupaten Malang Menuju MEA 2015

33

3) Pengkajian Kebijakan Perdagangan Dalam


Mendukung

Implementasi

Masyarakat

Ekonomi ASEAN;
Langkah-langkah yang dilakukan:
a) Melindungi

kepentingan

industri

Kabupaten Malang;
b) Melindungi lapangan kerja;
c) Menjaga tingkat pertumbuhan ekonomi di
Kabupaten Malang;
d) Meningkatkan konsumsi dalam negeri,
akan
adalah

tetapi

yang

produk

harus

dalam

dikonsumsi
negeri

pada

umumnya dan produk dari Kabupaten


Malang pada khususnya.
4) Pengembangan Fasilitas Pembiayaan Ekspor;
Langkah-langkah yang dilakukan: khusus
untuk calon eksportir, Pemerintah Daerah
Kabupaten Malang memfasilitasi pembiayaan
melalui

bank-bank

Devisa

untuk

mendapatkan kredit usaha.


5) Edukasi

Publik

Mengenai

Masyarakat

Ekonomi ASEAN 2015.


Kabupaten Malang Menuju MEA 2015

34

Langkah-langkah yang dilakukan:


a) Pemerintah Daerah Kabupaten Malang
telah

bekerjasama

Provinsi

Jawa

dengan

Timur

Pemerintah

dalam

hal

ini

Disperindag Provinsi Jawa Timur untuk


mengikuti pelatihan Diklat Pengembangan
Produk dan Kemasan untuk pasar ekspor
dan diklat prosedur ekspor;
b) Telah dilakukan sosialisasi kebijakan di
bidang

ekspor

dan

impor

agar

para

eksportir dan importer lebih memahami


mengenai Masyarakat Ekonomi ASEAN
2015

Kabupaten Malang Menuju MEA 2015

35

3. DINAS PERTANIAN DAN PERKEBUNAN


Strategi yang ada pada Dinas Pertanian dan
Perkebunan

berupa

Pengembangan

Pertanian

dengan fokus:
a. Peningkatan

Investasi Langsung di Sektor

Pertanian, dengan implementasi:


1) Pengembangan Kawasan Komoditi Strategis
Tahun 2012 s/d 2014 :
-

Kopi arabika: 1000 Ha;

Tebu: 300 Ha;

Tembakau: 300 Ha;

Kakao: 300 Ha;

Cengkeh: 200 Ha;

Jeruk Keprok 55 : 100 Ha;

Pisang Mas Kirana : 60 Ha

2) Peningkatan Mutu Hasil Pertanian


-

Bongkar ratoon (tebu)

: 2431 Ha;

Rawat ratoon (tebu)

: 2715 Ha;

Kebun Bibit Datar (tebu) : 49 Ha;

Melindungi kawasan kopi dengan indikasi


geografis;

Kabupaten Malang Menuju MEA 2015

36

Sekolah

Lapang

Pengendalian

hama

terpadu untuk kopi , kakao, tebu, kopi;


-

Sekolah Lapang Good Agriculture Practice


(Sekolah Lapang Budidaya Yang Benar);

Sekolah

Lapang

GHP

(Good

Handling

Practice ).
b. Peningkatan Akses Pasar
Implementasi yang ada yaitu:
1) Festival Citarasa kopi;
2) MoU petani dengan eksportir kopi (Asal Jaya
Dampit);
3) MoU petani dengan eksportir kakao (Guyub
Santoso Blitar);
4) Wisata Petik Jeruk.

Kabupaten Malang Menuju MEA 2015

37

4. DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN


Strategi yang dilakukan berupa Pengembangan
Pertanian (Subsektor Peternakan), dengan fokus
berupa:
a. Peningkatan Investasi Langsung.
Implementasi berupa:
1) Kemudahan

Akses

modal

bagi

peternak

untuk meningkatkan usaha melalui : KKPE,


KUR, KUPS , CSR;
2) Menarik

Investor

dengan

Promosi

dan

ekspose potensi terhadap peluang usaha


dibidang peternakan melalui media cetak
dan elektronik;
3) Melaksanakan dukungan penuh terhadap
Surat Gubernur No: 524/8838/023/2010
tanggal 30 Juni 2010, tentang larangan
Import

Sapi

Potong

sejak

tanggal

ditetapkannya sampai sekarang, sehingga


gairah berinvestasi pada usaha budidaya
sapi potong meningkat;

Kabupaten Malang Menuju MEA 2015

38

4) Kemudahan

Akses

modal

bagi

peternak

untuk meningkatkan usaha melalui: KKPE,


KUR, KUPS, CSR.
b. Pengamanan dan Peningkatan Kualitas Produk.
Implementasi berupa:
1) Pembangunan Rumah Potong Hewan (RPH)
untuk menghasilkan produk daging yang
ASUH (Aman, Sehat, Utuh, dan Halal) di
Kepanjen, Lawang dan Bululawang. Dan
akan dilanjutkan tahun 2015 untuk RPH.
Singosari, Tumpang dan Pujon;
2) Pembangunan Tempat Penampungan Susu
(TPS) lengkap dengan alat pendingin (Cooling
Unit) pada central produksi susu yang baru
berkembang antara lain: Lawang, Tumpang,
Poncokusumo, Kalipare dan Wajak senilai
Rp. 2,8 Milyar.
c. Peningkatan Produksi dan Produktifitas
Implementasi berupa:
1) Memberlakukan penggunaan pakan ternak
yang tepat kualitas dan kuantitas bagi
semua komoditi ternak;
Kabupaten Malang Menuju MEA 2015

39

2) Pencegahan dan penanggulangan penyakit


melalui vaksinasi Brucella pada sapi perah
dan

AI

pada

unggas

serta

pengobatan

massal pada ternak besar.


d. Peningkatan

Genetis

Ternak

sebagai

Bibit

Unggul
Implementasi berupa:
1) Optimalisasi

pelaksanaan

Program

Teknologi/Inseminasi Buatan (IB);


2) Pendirian unit Pelaksana Teknis Dinas Sapi
Perah

dan

Pengolahan

Hasil

di

Wajak

dengan biaya Rp. 5 Milyar.

Kabupaten Malang Menuju MEA 2015

40

5. DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN


Strategi

dilakukan

Pengembangan

melalui

Kelautan dan Perikanan dengan fokus:


a. Penguatan Kelembagaan dan Posisi Kelautan
dan Perikanan.
Implementasi yang ada berupa:
1. Memperkuat

kelembagaan

pelaku

usaha

agribisnis perikanan untuk mempercepat


penyerapan dan penyebarluasan teknologi
dan inovasi kelautan dan perikanan melalui
pembinaan/pendampingan secara intensif;
2. Mendorong/memotivasi

peningkatan

kelompok

dalam

mengakses

informasi

terbaru

sesuai

dinamika
informasi-

perkembangan

kebutuhan pasar yang berhubungan dengan


usaha yang tengah dijalankan kelompok;
3. Meningkatkan ketrampilan kelompok dalam
mengelola

usahanya

melalui

pelatihan-

pelatihan teknis terstandard yang mampu


menunjang hasil produksi kelompok dengan
kualitas yang kompetitif

pada level pasar

MEA;
Kabupaten Malang Menuju MEA 2015

41

4. Memberikan

peran

kepada

KUD

Mina

Lembaga Masyarakat Pesisir sebagai Mitra


Pemerintah Daerah dalam penyelenggaraan
Pelelangan Ikan.
b. Peningkatan

Daya

Saing

Kelautan

dan

Perikanan
Implementasi yang ada berupa:
1) Pemberian bantuan alat tangkap dan alat
bantu penangkapan ikan di laut;
2) Pembangunan

prasarana

kegiatan

penangkapan ikan di Pelabuhan seperti


Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Sendangbiru;
3) Pemberian

alat

navigasi

GPS

untuk

mendukung operasional penangkapan ikan;


4) Pembinaan Teknis Penangkapan Ikan;
5) Penyediaan tenaga Pengawas Perikanan di
Pelabuhan untuk membantu mempercepat
proses

pengurusan

ijin

operasional

penangkapan ikan;
6) Pemberian Ijin Usaha Penangkapan ikan
untuk menurunkan Illegal Fishing.

Kabupaten Malang Menuju MEA 2015

42

c. Penguatan dan Peningkatan Pasar Ekspor.


Implementasi yang ada berupa:
1) Sertifikasi pengawakan kapal Ahli Nautika
Kapal

Perikanan

(ANKAPIN)

dan

Ahli

Teknika Kapal Perikanan (ATKAPIN) yang


merupakan syarat ekspor ikan tangkapan
laut;
2) Sertifikasi CBIB sebagai jaminan syarat
ekspor ikan hasil budidaya;
3) Ikut serta dalam pameran-pameran dan
forum bisnis kelautan dan perikanan pada
tingkat daerah, regional dan nasional.

Kabupaten Malang Menuju MEA 2015

43

6. DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL


Strategi yang dilakukan berupa Pengembangan
Energi, dengan fokus:
a. Pengembangan sub sektor ketenagalistrikan
dan pengurangan energi fosil (Bahan Bakar
Minyak).
Implementasi yang ada berupa:
1) Perluasan

jaringan

distribusi

listrik

di

dusun-dusun belum berlistrik yang memiliki


potensi
UMKM

pengembangan
dan

kegiatan

produk-produk
produktif

yang

memerlukan energi listrik (masih terdapat


109 Lokasi yang belum teraliri listrik);
2) Penerapan

kewajiban

manejemen

energi

pada pemanfaatan energi oleh perseorangan


atau badan usaha untuk meningkatkan
efisiensi penggunaannya (seluruh pengguna
energi);
3) Monitoring

pemanfaatan

energi

oleh

perseorangan atau badan usaha (badan


usaha pengguna energi primer selain listrik).

Kabupaten Malang Menuju MEA 2015

44

b. Pengembangan

sub

sektor

energi

baru,

terbarukan dan konservasi energi.


Implementasi yang ada berupa:
1) Pembangunan

digester

biogas

untuk

penyediaan pemerataan energi di perdesaan


(yang sudah terbangun saat ini sebanyak
5.418 unit);
2) Pengembangan pemanfaatan biogas menjadi
energi

listrik

produktif/Kampung

untuk

usaha

Mandiri

Energi

(1 Lokasi).
c. Peningkatan pasokan energi dan listrik agar
dapat bersaing dengan negara yang memiliki
infrastruktur lebih baik.
Implementasi

yang

ada

berupa

Penerbitan

persetujuan prinsip untuk :


-

Rencana pembangunan PLTA Karangkates


IV dan V dan Kesamben (Kapasitas 32 MW);

Rencana pembangunanan PLTM Kali Konto


(Kapasitas 20 MW).

Kabupaten Malang Menuju MEA 2015

45

7. Dinas

Perhubungan,

Komunikasi

dan

Informatika
Strategi yang dilakukan berupa Pengembangan
Infrastruktur, dengan fokus Peningkatan Daya
Saing Infrastruktur.
Implementasi yang ada yaitu:
a. Status Pengelolaan Bandara:Sejak dibukanya
kembali bandara Abdulrachman Saleh melayani
penerbangan sipil tahun 2005, pengelolaannya
dilakukan oleh pemerintah propinsi, dan mulai
tahun

2012

pelayanan

penerbangan

sipil

Abdulrachman Saleh Malang dikelola UPTD


Bandara
pembinaan

Abdulrachman
Dinas

Saleh

Perhubungan

dibawah
dan

LLAJ

Provinsi Jawa Timur;


b. Peningkatan Fasilitas Transportasi Udara dan
Fasilitas Transportasi Darat;
c. Peningkatan maskapai dan jenis pesawat serta
frekuensi pelayanan yang ada.

Kabupaten Malang Menuju MEA 2015

46

8. DINAS BINA MARGA


Strategi yang dilakukan berupa Pengembangan
Infrastruktur, dengan fokus:
a. Pengembangan Infrastruktur Konektivitas.
Implementasi

berupa

Peningkatan

kapasitas

jalan dan jembatan dengan memprioritaskan


aksessibilitas antar wilayah terutama daerah
produksi dan pusat ekonomi;
b. Peningkatan Daya Saing Infrastruktur
Implementasi

berupa

Peningkatan

kapasitas

jalan dan jembatan dengan umur konstruksi


yang panjang;
c. Pengembangan

Infrastruktur

Sistem

Pembayaran.

Kabupaten Malang Menuju MEA 2015

47

9. DINAS KOPERASI DAN UMKM


Strategi yang dilakukan berupa Pengembangan
Usaha

Mikro, Kecil dan Menengah, dengan

fokus:
a. Peningkatan Daya Saing Usaha Mikro, Kecil
dan Menengah dari Sisi Pembiayaan
Adapun

implementasi

yang

ada

berupa

PKK BLUD Dana Bergulir:


1) Dana dari Pemerintah Kabupaten Malang
Rp. 4.480.340.000,Pengguliran sampai dengan 30 Oktober 2014
sebesar

Rp.

14.319.500.000,-

dengan

rincian
sebagai berikut :
-

Rp. 11.069.500.000,- kepada 477 UKM

Rp. 3.250.000.000,- kepada 32 Koperasi

Termasuk

khusus

tahun

2014

Rp. 2.367.500.000,-

Rp. 2.237.500.000,- kepada 96 UKM

Rp. 130.000.000,- kepada

Kabupaten Malang Menuju MEA 2015

2 Koperasi

48

2)

Dana hibah dari Pemerintah Kabupaten


Malang Rp. 610.000.000,- diperuntukan
bagi

para

karyawan/keluarga

dan

masyarakat dilingkungan industri rokok


atau daerah penghasil tanaman tembakau
yang telah mendapat pelatihan ketrampilan
kewirausahaan bagi 40 kelompok 20 desa
11

kecamatan

per

kelompok

sebesar

Rp. 15.250.000,-;
3)

Dana hibah dari Pemerintah Provinsi Jawa


Timur Rp. 4.100.000.000,- Tahun 2014
diperuntukan bagi 164 koperasi wanita
@ Rp. 25.000.000,- sebagai reward ke dua
setelah

mendapatkan

evaluasi

dari

perguruan tinggi;
4) Dana hibah dari Pemerintah Provinsi Jawa
Timur

Rp.

25.000.000,-

tahun

2014

diperuntukan sebagai perkuatan permodalan ritel


sebesar Rp. 25.000.000,-;
5) Dana

Bantuan

Sosial

th.

2014

dari

Kementerian Koperasi dan UKM RI masing


masing kepada:
Kabupaten Malang Menuju MEA 2015

49

a) KUD Dampit sebesar Rp. 100.000.000,untuk


program
sarana
produksi
pertanian;
b) KAN Jabung sebesar Rp. 50.000.000,untuk stimulan pembangunan reaktor
biogas;
c) Koperasi
Margo
Mulyo
sebesar
Rp. 325.000.000,- untuk pengembangan
sapi perah;
d) Koperasi Pasar Prajurit Sitiarjo untuk
revitalisasi pasar tradisional sebesar
Rp. 900.000.000,- masih dalam proses.
b. Pengembangan Daya Saing Usaha Mikro, Kecil
dan Menengah dalam rangka peningkatan
eligibilitas dan kapabilitas daya saing Usaha
Mikro,
Kecil
dan
Menengah,
dengan
implementasi:
1) DPA Dinas Koperasi dan UMKM
a) Sosialisasi prinsip-prinsip Perkoperasian
baik UU, PP, Peraturan Menteri,
Peraturan Gubernur dan Peraturan
Bupati kepada 105 Koperasi;
b) Pelatihan bagi pengawas 175 koperasi
dalam rangka meningkatkan kemampuan
pemeriksaan dan pengawasan koperasi;

Kabupaten Malang Menuju MEA 2015

50

c) Bimbingan
teknis
kepada
pengurus/karyawan/anggota
koperasi
peternakan dan pertanian sejumlah
50 koperasi/KUD;
d) Pelatihan ketrampilan kewirausahaan
utamanya kepada 300 UMKM;
e) Pelatihan ketrampilan kewirausahaan
bagi karyawan/keluarga dan masyarakat
dilingkungan industri rokok atau daerah
penghasil tanaman tembakau kepada
1.500
orang
bergabung
pada
60 kelompok .
2) Fasilitasi Pembinaan dari Provinsi Jawa
Timur.
Berupa
Bimbingan
teknis
bagi
pengurus/pengawas/anggota koperasi tebu
rakyat, peternakan, masyarakat desa hutan
sebanyak 150 koperasi.
3) Fasilitasi Pembinaan dari Kementerian
Koperasi
Berupa Sosialisasi HAKI kepada 50 Koperasi
dan UMKM.
c. Mendorong Pemberdayaan Sektor Riil dan Daya
Saing UMKM.

Kabupaten Malang Menuju MEA 2015

51

10. DINAS PENDIDIKAN


Strategi
yang
ada

dilakukan

melalui

Pengembangan Tenaga Kerja dengan fokus


pada:
a.

Peningkatan Daya Saing Tenaga Kerja

b.

Peningkatan Kompetensi dan Produktivitas


Tenaga Kerja

Adapun implementasi yang dilakukan berupa:


a) Mengoptimalkan sekolah vokasi yang telah
ada sebanyak 214 SMK, meliputi SMK Negeri
sebanyak 8 dan SMK Swasta sebanyak 106;
b) Merencanakan pembangunan SMKN baru
sesuai kompetensi dan relevansi sebanyak
4 Unit Sekolah Baru (USB) di Kecamatan
Wonosari

dengan

Kecamatan

kompetensi

Wajak

dengan

Perhotelan,
kompetensi

Perikanan dan Kecamatan Pagak dengan


kompetensi

Industri

serta

merencanakan

pembangunan SMKN Seni di Kecamatan


Singosari;
c) Membangun SMPN di Kecamatan Dau dan
Kecamatan Karangploso;
Kabupaten Malang Menuju MEA 2015

52

d) Mengimplementasikan

SMK

Mini

dan

Akademi Komunitas di SMK dan Pesantren;


e) Meningkatkan

jalinan

kerjasama

antara

sekolah vokasi dengan industri seperti Astra,


Honda, Traktor Nusantara dan lainnya;
f) Meningkatkan
(diklat)

pendidikan

bagi

dan

Tenaga

pelatihan

Pendidik

dan

Kependidikan (TPK) antara lain pelatihan IT,


Kurikulum

2013,

calon

Kepala

Sekolah,

kedinasan dan lainlain guna meningkatkan


kualitas diri;
g) Optimalisasi

sekolah

model

dan

sekolah

kerjasama

dengan

rujukan nasional;
h) Meningkatkan

jalinan

sekolah di Cina, Thailand dan lainnya;


i) Mengoptimalkan
seperti

PKBM

Masyarakat)

pendidikan
(Pusat

sebanyak

non

Kegiatan
64

formal
Belajar

lembaga

dan

Keaksaraan Fungsional;
j) Mengikuti lombalomba sain dan teknologi;
k) Menerbitkan jurnal pendidikan;
l) Implementasi Kurikulum 2013.
Kabupaten Malang Menuju MEA 2015

53

11. DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI


Strategi

yang

ada

dilakukan

melalui

Pengembangan Tenaga Kerja dengan fokus


pada:
a. Peningkatan Daya Saing Tenaga Kerja
Implementasinya berupa:
1) Memberikan
bagi

Pelatihan

persiapan

kerja

angkatan kerja muda/siswa yang

baru lulus sebanyak 250 orang

untuk

memberikan bekal bagi mereka sebelum


memasuki dunia kerja yang diharapkan
bisa

memiliki

dengan

jiwa

semangat

ketenagakerjaan

kerja

yang

tinggi

loyalitas, etos kerja dan etika kerja yang


diharapakan bisa menjadi daya saing di
dunia kerja ;
2) Melaksanakan
berbasis
kejuruan

pelatihan

masyarakat
dan

ketrampilan

dengan

materi

bidang
pelatihan

didasarkan pada kebutuhan pasar, yang


diharapkan dapat menciptakan lapangan
kerja baru dengan

produk berkualitas

dan mampu bersaing didunia kerja dan


pangsa pasar jumlah peserta 360 orang.
Kabupaten Malang Menuju MEA 2015

54

b. Peningkatan Kompetensi dan Produktivitas


Tenaga Kerja.
Implementasinya berupa:
1) Pelatihan Bengkel Sepeda motor berbasis
kompetensi

bagi

masyarakat

untuk

menambah pengetahuan dan wawasan


serta meningkatkan ketrampilan di dunia
otomotif sehingga bisa

bekerja ditempat

kerja atau membuka usaha baru 40


orang;
2) Memberikan

Pelatihan

Bimbingan

Kompetensi bagi Lembaga Pelatihan Kerja


sebagai mitra kerja Pemerintah dalam
meningkatkan sumber Daya Masyarakat
40 orang;
3) Melaksanakan Pelatihan Kewirausahaan
bagi

usaha-usaha

kecil

dalam

meningkatkan management usaha

dan

produktivitas tenaga kerja 60 UMKM;


4) Memberikan sertifikasi dan akreditasi bagi
LPKS sebanyak 20 LPK kerjasama dengan
Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan
Kependudukan Provinsi Jawa Timur;

Kabupaten Malang Menuju MEA 2015

55

5) Melaksanakan

uji

kompetensi

untuk

mendapatkan sertifikasi dari LSP bagi


UMKM binaan dengan Dinas Tenaga Kerja
dan Transmigrasi Kabupaten Malang.

Kabupaten Malang Menuju MEA 2015

56

12.

DINAS KESEHATAN
Strategi
yang
ada

dilakukan

melalui

Pengembangan Kesehatan dengan fokus pada:


a. Peningkatan Ketahanan Pasar Jamu
Implementasinya berupa:
1) Peningkatan Kapasitas Jamu Gendong di
Wilayah Kabupaten Malang;
2) Peningkatan Kapasitas Usaha Mikro Obat
Tradisonal (UMOT) dan Usaha Kecil Obat
Tradisonal (UKOT) di Wilayah Kabupaten
Malang;
3) Peningkatan
dengan

Kuantitas
Pelayanan

Puskesmas
Kefarmasian

Komplementer antara Obat Medis dengan


Obat Tradisional;
4) Melakukan Pembinaan, Pengawasan dan
Pengendalian

Sarana

produksi

dan

Sarana Distribusi Obat Tradisional.


b. Peningkatan Akses Pasar
Implementasinya berupa:

Kabupaten Malang Menuju MEA 2015

57

1) Pembinaan industri rumah tangga terkait


dengan

sertifikasi

produksi

pangan

industri rumah tangga (SPP-IRT);


2) Menfasilitasi
pangan

industri

rumah

tangga

tidak

mampu

untuk

yang

mendapatkan sertifikat (ijin edar) PIRT


setiap tahun sebanyak 200 sarana;
3) Melakukan pengawasan dan pengendalian
untuk sarana, toko, pasar secara berkala
dan insidensil menjelang lebaran untuk
obat, makanan minuman dan kosmetika;
4) Melakukan pemeriksaan sampel makanan
minuman

yang

dicurigai

mengandung

bahan tambahan pangan yang dilarang


termasuk jajanan pangan anak sekolah;
5) Membagikan

brosur

pada

event-event

tertentu tentang keamanan pangan.

Kabupaten Malang Menuju MEA 2015

58

13. DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA


Strategi
yang
ada
dilakukan
melalui
Pengembangan Kepariwisataan dengan fokus
pada:
a. Pengembangan Destinasi Wisata
Implementasinya berupa:
1) Daya Tarik Wisata Alam
a) Snorkling,
Pantai

Diving

dan

Lenggoksono

Surving

di

Kecamatan

Tirtoyudo;
b) Wisata
Pantai

Mangrove,
Sendangbiru

snorkling

di

Kecamatan

Sumbermanjing Wetan;
c) Kafe di Pantai Balekambang.
2) Daya Tarik Wisata Buatan
a) Food Center di Taman Rekreasi
Sengkaling;
b) Kolam renang baru di Dampit, Turen
dan Pakisaji.
3) Daya Tarik Wisata Budaya
a) Pembangunan Museum Singhasari
Malang;
Kabupaten Malang Menuju MEA 2015

59

b) Wisata

kuliner

dan

tempat

ritual

sangkala dalam rangka Gebyar Ritual


1 Suro di Gunung Kawi Kecamatan
Wonosari;
c) Paralayang di Desa Wisata Pujon Kidul
Kecamatan Pujon;
d) Penataan dan Pengembangan di Desa
Wisata Sanankerto Kecamatan Turen
(Wisata Bambu);
e) Penataan dan Pengembangan di Desa
Wisata Selorejo Kecamatan Dau (Agro
Jeruk);
f) Pembukaan Goa Raksasa di Desa
Wisata

Ngadas

Kecamatan

Poncokusumo.
b. Pengembangan Acara (Event) Pariwisata
Implementasi yang ada di Event Natal dan
Tahun Baru di Taman Wisata Air Wendit
(Januari)
1)

Upacara Mauludan di Pantai Ngliyep


Kecamatan Donomulyo (Januari);

2)

Upacara

Jalanidipudja

di

Pantai

Balekambang (Maret);
Kabupaten Malang Menuju MEA 2015

60

3)

Festival Kopi di Wonosari (Maret);

4)

Syukuran Nelayan di Pantai Tamban


Sumbermanjing Wetan (April);

5)

Malang Marathon Ten Beach (April);

6)

Grebeg Tengger Tirto Aji di Taman


Wisata Air Wendit (Mei);

7)

Jaz Kawi (Mei);

8)

Event Idul Fitri dan Liburan di Taman


Wisata Air Wendit (Juli);

9)

Upacara

Petik

Laut

di

Pantai

Sendangbiru (September);
10) Upacara Karo di Ngadas Poncokusumo
(Oktober);
11) Festival Pelangi Budaya Suku Tengger
di Ngadas (Oktober);
12) Suroan di Gunung Kawi Kecamatan
Wonosari (Oktober);
13) Suroan

di

Pantai

Balekambang

(Oktober);
14) Kirab

Budaya

di

Kecamatan

Gondanglegi (November);

Kabupaten Malang Menuju MEA 2015

61

15) Gumebyar

Bhumi

Kanjuruhan

( November Desember );
16) Event Natal dan Tahun Baru di Sitiarjo
Sumbermanjing Wetan (Desember);
17) Bersih desa yang diselenggarakan oleh
desadesa

yang

ada

di

Kabupaten

Malang.

Kabupaten Malang Menuju MEA 2015

62

14. DINAS CIPTA KARYA DAN TATA RUANG


Dengan fokus pada:
a. Pengembangan Infrastruktur Konektivitas,
adapun implementasinya adalah:
1) Seluruh kegiatan prioritas konektivitas
dalam MP3EI (Masterplan Percepatan dan
Perluasan
Pembangunan
Ekonomi
Indonesia)
dilaksanakan
melalui
pengembangan sinergitas pembangunan
antara Pemerintah pusat dan daerah
serta
antar
wilayah.
Sinergitas
pembangunan antar wilayah melalui
penguatan konektivitas nasional yang
memanfaatkan
posisi
geo-strategis
regional dan global akan menjadi tulangpunggung yang membentuk postur
konektivitas nasional dan sekaligus
diharapkan berfungsi menjadi instrumen
pendorong dan penarik keseimbangan
ekonomi wilayah. Hal ini tidak hanya
dapat mendorong kegiatan ekonomi yang
lebih
merata
ke
seluruh
wilayah
Indonesia, tetapi dapat juga menciptakan
kemandirian dan daya saing ekonomi
nasional yang terintegrasi satu sama lain.
Termasuk
dalam
infrastruktur
konektivitas ini adalah pembangunan
Kabupaten Malang Menuju MEA 2015

63

jalur transportasi dan teknologi informasi


dan komunikasi (TIK), serta seluruh
regulasi
dan
aturan
yang
terkait
dengannya;
2) Konektivitas tersebut harus didukung
oleh sistem transportasi nasional dengan
pola keterpaduan antar dan intramoda
dengan mempertimbangkan karakteristik
tiap

moda

transportasi,

pola

pengembangan wilayah, aspek geografis,


faktor spesifik wilayah, dan pemilihan
teknologi

yang

rencana

aksi

Nasional

dalam

tepat.

Penguatan
MP3EI

Penyusunan
Konektivitas
dimaksudkan

untuk beberapa hal sebagai berikut:


a) Menghubungkan pusat-pusat pertumbuhan
ekonomi

utama

untuk

memaksimalkan

pertumbuhan;
b) Memperluas

pertumbuhan

ekonomi

melalui peningkatan aksesibilitas dari


pusat-pusat pertumbuhan ekonomi, dan

Kabupaten Malang Menuju MEA 2015

64

c) Menyebarkan manfaat pembangunan


secara

luas

inklusif

dan

(pertumbuhan
berkeadilan)

peningkatan

yang
melalui

konektivitas

dan

pelayanan dasar ke daerah tertinggal,


terpencil

dan

perbatasan

dalam

rangka pemerataan pembangunan.


3) Bercermin dari permasalahan tersebut,
UU 32/2004 mencoba membagi setiap
urusan

pemerintahan

menggunakan

tiga

dengan

kriteria

yaitu

externalitas, akuntabilitas dan efisiensi.


Dengan cara tersebut maka dalam setiap
urusan akan jelas apa-apa saja yang
menjadi kewenangan Pusat, Provinsi dan
Kabupaten/Kota,
tersebut

Pembagian

dituangkan

urusan
dalam

PP 38/2007. Untuk mencegah terjadinya


multi

interpretasi,

urusan

yang

diikuti

dengan

maka

diserahkan
aturan

dari

setiap

ke

daerah

yang

jelas

bagaimana untuk melaksanakan urusan


Kabupaten Malang Menuju MEA 2015

65

tersebut.

Pengaturan

tersebut

yang

sekarang ini dikenal dengan istilah NSPK


(Norma, Standard, Prosedur dan kriteria)
yang

dahulu

istilah

sangat

populer

dengan

dan

juknis

untuk

tersebut.

NSPK

juklak

mengerjakan

urusan

tersebut diharapkan dapat menciptakan


kejelasan

bagi

melaksanakan
memudahkan

daerah

urusan

untuk

tersebut

pengawasan

dan
dan

pembinaan dari Pusat.


b. Implementasi Peningkatan Daya Saing
Infratruktur
1) Aspek lain yang belum diperhitungkan
dalam MP3EI adalah dampak lingkungan
dari pembangunan infrastruktur. Hingga
saat ini, belum ada suatu kajian yang
komprehensif
kerusakan

mengenai

tingkat

lingkungan

akibat

pembangunan infrastruktur transportasi


dan energi. Bila infrastruktur hanya
menjadi tujuan, yang dikerjakan hanya
Kabupaten Malang Menuju MEA 2015

66

proyek mahal, sulit, dan tidak efisien.


Setiap kali kita membangun infrastruktur
harus melihat tujuan, Sebagai contoh,
pembangunan infrastruktur di Tiongkok
dilakukan

dengan

bernegara.

Apa

melihat

pun

yang

tujuan
dibangun

mempunyai nilai tambah, serta membuat


produk dari negara itu berdaya saing.
Jika kita mempunyai daya saing, kita
akan menang. Investasi akan masuk,
perdagangan

unggul,

dan

neraca

perdagangan juga akan lebih baik, ;


2) Dengan

adanya

semua

keunggulan

tersebut, pertumbuhan ekonomi negara


semakin tinggi, lapangan kerja semakin
terbuka

lebar,

masyarakat

serta

juga

kesejahteraan

semakin

luas

dan

merata. Apalagi, salah satu fungsi dari


infrastruktur

adalah

konektivitas.

Namun, konektivitas di sini bukan hanya


konektivitas manusia, yang lebih utama
adalah konektivitas barang. Harus ada
Kabupaten Malang Menuju MEA 2015

67

infrastruktur

yang

membuat

aliran

barang berjalan lancar kemana pun. Hal


yang perlu diingat, anggaran pengadaan
infrastruktur itu tidak harus dari APBN.
Swasta

dan

masyarakat

juga

bisa

melakukan pembangunan infrastruktur.


Dana APBN hanya untuk membangun
infrastruktur

dasar

yang

dibutuhkan

rakyat miskin,
3) Pembangunan

infrastruktur

memiliki

empat pilar, yakni pemerintah, swasta,


masyarakat madani, dan akademikus.
Selama ini, ada tiga hal yang menjadi
kelemahan
infrastruktur,

dalam
yakni

pembangunan
implementasi,

koordinasi, dan sumber daya manusia.


CSID didirikan untuk mengisi pilar ke
empat yakni akademikus, dan menutup
kelemahan sumber daya manusia,
c. Pengembangan

infrastruktur

sistem

pembayaran

Kabupaten Malang Menuju MEA 2015

68

1) Penguatan dari sisi infrastruktur menjadi


fokus

utama

sistem

dalam

pengembangan

pembayaran.

Persiapan

mengahadapi era integrasi ekonomi di


kawasan

ASEAN

melalui

MEA

terus

dilakukan dan menjadi faktor utama


dalam penguatan infrastruktur sistem
pembayaran, baik sistem pembayaran
yang

diselenggarakan

oleh

Bank

Indonesia maupun oleh pihak di luar


Bank Indonesia;
2) Selanjutnya dalam rangka memperkuat
kelembagaan industri sistem pembayaran
di

Indonesia,

memfasilitasi

Bank
pelaku

Indonesia
industri

telah
sistem

pembayaran dalam pendirian Asosiasi


Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) dan
Asosiasi Penyelenggara Pengiriman Uang
Indonesia
diharapkan
strategis

(APPUI).

ASPI

mampu
Bank

dan

APPUI

menjadi

mitra

Indonesia

dalam

menciptakan industri sistem pembayaran


yang semakin handal;
Kabupaten Malang Menuju MEA 2015

69

3) Untuk satu tahun ke depan, kebijakan


dan

arah

pengembangan

sistem

pembayaran akan tetap difokuskan pada


upaya

penataan

infrastruktur

sistem

pembayaran dalam rangka meningkatkan


keamanan
sistem

dan

efisiensi

pembayaran,

melalui
sistem

dalam

antara

lain

penataan

infrastruktur

pembayaran,

pengembangan

infrastruktur baru;
4) Penguatan

infrastruktur

tercermin

dimana

sebagai
pembayaran
layanan
Payment

tersebut

Bank

Indonesia

penyelenggara

sistem

mulai

mengoperasikan

setelmen

Payment-versus-

(PvP)

pada

Sistem

Bank

Indonesia Real Time Gross Settlement


(Sistem BI-RTGS);
5) Layanan

penyelesaian

transaksi

jual

beli

setelmen
valuta

dari
asing

khususnya United States Dollar (USD)


terhadap

Indonesian

Rupiah

(IDR)

dilakukan secara bersamaan. Hal ini


untuk

menghindari

terjadinya

risiko

kegagalan setelmen pada saat pertukaran


Kabupaten Malang Menuju MEA 2015

70

nilai

uang

munculnya

dilakukan.
ragam

antara

derivasi

lain

produk

keuangan global dan hilangnya batasan


wilayah ekonomi regional yang digagas
melalui MEA maupun kerjasama regional
lainnya.

Kabupaten Malang Menuju MEA 2015

71

15. KANTOR PENANAMAN MODAL


Strategi

yang

ada

dilakukan

melalui

Pengembangan Investasi dengan fokus pada:


a. Peningkatan investasi melalui peningkatan
kepastian hukum
Penetapan

kawasan

peruntukkan

industri

meliputi
1) Kawasan industri;
2) Lokasi industri yang telah berkembang;
3) Home Industri (Perda No 3 Tahun 2010).
b. Kemudahan Berusaha
1) Fasilitasi kepada calon investor ;
2) Kemudahan untuk memperoleh lahan
c. Perluasan Investasi
Keamanan

dan

kenyamanan

berusaha

adanya jaminan dari Kepolisian setempat


(Perluasan

PT.

Otsuka

Indonesia,

PT.

Beiersdorf Indonesia dan PT. Agro Mitra


Alimentare)
d. Database Investasi
1) Adanya Website Penanaman Modal;
2) Buku Profil Perusahaan.
Kabupaten Malang Menuju MEA 2015

72

e.Peningkatan Daya Saing Investasi


1) Adanya promosi investasi;
2) Pembuatan Buku Profil Investasi;
3) Pembuatan Brosur, Leaflet dan lain-lain.
f. Perluasan investasi Perusahaan Nasional di
Kawasan ASEAN.
Implementasinya
kegiatan

dengan

Peningkatan

Kerjasama

di

Bidang

mengadakan

Koordinasi
Penanaman

dan
Modal

antara Instansi Pemerintah dengan Dunia


usaha melalui Forum Investasi dan Temu
Usaha,
tentang

dengan

tujuan:

pengembangan

berbagi

wawasan

dan

perluasan

investasi; meningkatkan komunikasi, kerja


sama dan kemitraan antar Pelaku Usaha.

Kabupaten Malang Menuju MEA 2015

73

16. BAGIAN PENGELOLA DATA ELEKTRONIK


Strategi yang ada dilakukan melalui:
a. Pengembangan

Infrastruktur,

dengan

implementasi:
1) Pengembangan Infrastruktur Konektivitas;
2) Peningkatan Daya Saing Infrastruktur;
3) Pengembangan

Infrastruktur

Sistem

Pembayaran;
4) Jaringan

internet

di

seluruh

kantor

kecamatan dan beberapa desa;


5) Bekerja sama dengan PT. Telkom dalam
program

Kabupaten

Malang

Digital

Society.
b. Pengembangan

Kepariwisataan,

dengan

implementasi:
1) Pengembangan Destinasi Wisata;
2) Pengembangan Acara (event) Pariwisata;
3) Publikasi melalui website http://www.malangkab.go.id;
4) Telecenter DWG Sakti Desa Gubugklakah
Kecamatan Poncokusumo.

Kabupaten Malang Menuju MEA 2015

74

Kabupaten Malang Menuju MEA 2015

75

Kabupaten Malang Menuju MEA 2015

76

Kabupaten Malang Menuju MEA 2015

77

Anda mungkin juga menyukai