Anda di halaman 1dari 26

1

SAFE
Aman (safe) adalah suatu kondisi dimana atau
kapan munculnya sumber bahaya telah dapat
dikendalikan ke tingkat yang memadai, dan ini
adalah lawan dari bahaya (danger).

KESELAMATAN KERJA
Keselamatan kerja atau safety adalah suatu
usaha untuk menciptakan keadaan lingkungan
kerja yang aman bebas dari kecelakaan.

PENGERTIAN K3
DEFINISI INCIDENT
Suatu kejadian yang tidak
diinginkan, bilamana pada saat itu
sedikit saja ada perubahan maka
dapat mengakibatkan terjadinya
accident.

DEFINISI ACCIDENT
Suatu kejadian yang tidak
diinginkan berakibat cedera pada
manusia, kerusakan barang,
gangguan terhadap pekerjaan
dan pencemaran lingkungan.

HAZARD
Adalah kondisi potensial yang dapat
menyebabkan kerugian (accidental loss).

Hazard dapat berupa bahan-bahan


kimia, bagian-bagian mesin, bentuk energi,
metode kerja atau situasi kerja.

al zahr

DANGER
Merupakan tingkat bahaya dari
suatu kondisi dimana atau kapan
muncul sumber bahaya.
Danger adalah lawan dari aman
atau selamat.
6

KESELAMATAN KERJA

Menurut SUMAKMUR (1988)


keselamatan kerja merupakan rangkaian usaha
untuk menciptakan suasana kerja yang aman
dan tentram bagi para karyawan yang bekerja di
perusahaan yang bersangkutan.

PERKEMBANGAN DAN SEJARAH


KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA

Paracelsus (abad 16) : pekerjaan dan penyakit tambang


Agricola (abad 16) : ventilasi dan penutup muka sebagai
upaya preventif
B. Ramazzini (abad 17) : diluncurkan buku De Morbis
Artificum Diatriba
Revolusi Industri (abad 18) : banyak muncul pabrik baru
dan mesin baru, menimbulkan masalah baru
Manchester, 1844, dikeluarkan Factory Act (UU Pabrik)
Awal abad 20, setelah PD II, industry berkembang,
bahan kimia meningkat.
8

Tahun 1760 sebelum Masehi, Raja hammurabi,


menyusun kumpulan undang-undang dan
peraturan yang kemudian disebut Kode
Hammurabi.

Kode ini, diterima oleh raja dari dewa matahari,


Shamash,
yang
memberikan
prosedur
mengenai hak-hak milik, hak perorangan, dan
hutang-piutang. Ini diberikan antara lain untuk
mengatur kerusakan yang disebabkan oleh
pengabaian dalam berbagai perdagangan.
10

Sebagai

Contoh :

Jika seorang membangun rumah


untuk seseorang dan tidak
melaksanakan membangunnya secara
tepat, kemudian rumah tersebut
runtuh dan menewaskan pemiliknya,
maka pembangun harus dihukum
mati.
11

Pada awal abad 18 dan pada saat terjadinya


Revolusi Industri, Beardini Ramazini menulis
Discourse on Disease of Workers. Dikenal
sebagai bapak pengobatan pekerja, dia
menggambarkan penyebab dari penyakit akibat
kerja yang terjadi pada kimiawan yang bekerja
di laboratorium. Namun demikian, perhatiannya
yang besar pada kimiawan, membuatnya
percaya harus ada perlindungan terhadap
profesi mereka jika dia menyarankan intervensi
keselamatan.
12

Sampai tahun 1931, sebagian besar dari


usaha-usaha intervensi keselamatan dan
kesehatan diarahkan langsung untuk
meningkatkan kondisi pabrik. Kemudian
H.W. Heinrich menerbitkan buku yang
berjudul Industrial Accident Prevention.
Dia mengusulkan konsep bahwa tindakantindakan orang lebih besar menyebabkan
kecelakaan daripada kondisi tempat kerja.
13

SAAT INI
Dalam tahun 1970, Occupational Safety and
Health Act (OSHA) yang bersejarah disahkan
dan menjadi undang-undang federal yang efektif
pada tahun 1971
Keselamatan dan kesehatan kerja menjadi
elemen penting pada sebagian besar industri
manufakturing
Standard-standard telah dimulai dan manajemen
telah mengetahui bahwa keuntungan operasi
secara langsung terpengaruh ketika pekerja
mengalami lost time karena cidera yang
disebabkan kerja.
14

Selama waktu ini, satu dari para penulis yang


produktif dalam bidang keselamatan dan kesehatan
adalah Dan Petersen.
Dia menulis sejumlah buku dan artikel menge- nai
manajemen keselamatan dan kesehatan. Dia
mengembangkan teori Heinrich dan
mengemukakan lima prinsip keselamatan pada
buku Techniques of Safety Management yang
diterbitkan pada tahun 1978, yang pertama adalah

Unsafe act, unsafe condition dan kecelakaan


adalah gejala mengenai kesalahan dalam sistem
manajemen.
15

RUANG LINGKUP K3:


Kesehatan dan keselamatan kerja
diterapkan di semua tempat kerja yang di
dalamnya melibatkan aspek manusia
sebagai tenaga kerja, bahaya akibat kerja
dan usaha yang dikerjakan.

16

Aspek perlindungan dalam hyperkes


meliputi:
1.
2.

3.
4.
5.
6.

Tenaga kerja dari semua jenis dan


jenjang keahlian
Peralatan dan bahan yang
dipergunakan
Faktor-faktor lingkungan fisik,
biologi, kimiawi, maupun sosial.
Proses produksi
Karakteristik dan sifat pekerjaan
Teknologi dan metodologi kerja
17

Penerapan Hiperkes dilaksanakan secara


holistik sejak perencanaan hingga perolehan
hasil dari kegiatan industri barang maupun
jasa.
Semua pihak yang terlibat dalam proses
industri/perusahaan ikut bertanggung jawab
atas keberhasilan usaha hyperkes.

18

Kebijakan penerapan Kesehatan


dan Keselamatan Kerja
I.

Dalam bidang pengorganisasian

Di Indonesia K3 ditangani oleh 2 departemen


; Departemen Kesehatan dan Departemen
Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
Pada Depnakertrans ditangani oleh Dirjen
(direktorat jendral) Pembinaan dan
Pengawasan Ketenagakerjaan, dimana ada 4
Direktur :
19

a.

Direktur Pengawasan
Ketenagakerjaan
b. Direktur Pengawasan Norma Kerja
Perempuan dan Anak
c. Direktur Pengawasan Keselamatan

Kerja, yang terdiri dari Kasubdit.

20

II. Dalam Bidang Regulasi


Regulasi yang telah dikeluarkan oleh
Pemerintah sudah banyak, diantaranya :
1.
2.
3.

UU No 1 tahun 1970 tentang Keselamatan


Kerja
UU No 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan
KepMenKes No 1405/Menkes/SK/XI/2002
tentang Persyaratan Kesehatan
Lingkungan Kerja Perkantoran dan
Industri.
21

4.
5.
6.

7.

Peraturan Menaker No Per 01/MEN/1981


tentang Kewajiban Melapor Penyakit Akibat
Kerja.
Peraturan Menaker No Per 01/MEN/1976
tentang Kewajiban Latihan Hiperkes Bagi
Dokter Perusahaan.
Peraturan Menaker No Per 01/MEN/1979
tentang Kewajiban Latihan Hygiene
Perusahaan K3 Bagi Tenaga Paramedis
Perusahaan.
Keputusan Menaker No Kep 79/MEN/2003
tentang Pedoman Diagnosis dan Penilaian
Cacat Karena Kecelakaan dan Penyakit
Akibat Kerja.
22

III. Dalam Bidang Pendidikan


Pemerintah telah membentuk dan menyelenggarakan pendidikan untuk menghasilkan tenaga Ahli
K3 pada berbagai jenjang Pendidikan, misalnya :
a. Diploma 3 Hiperkes di Universitas Sebelas Maret
b. Strata 1 pada Fakultas Kesehatan Masyarakat
khususnya peminatan K3 di Unair, Undip, dll dan
jurusan K3 FKM UI.
c. Starta 2 pada Program Pasca Sarjana khusus
Program Studi K3, misalnya di UGM, UNDIP, UI,
Unair.
23

SASARAN
1. Mencagah terjadinya kecelakaan
2. Mencegah timbulnya penyakit akibat/pekerjaan
3. Mencegah/mengurangi kematian
4. Mencegah/mengurangi cacad tetap
5. Mengamankan material, konstruksi, pemakaian,
pemeliharaan bangunan-bangunan, alat-alat kerja,
mesin-mesin, pesawat-pesawat, instalasi dsb
6. Meningkatkan produktifitas kerja tanpa memeras
tenaga kerja dan menjamin kehidupan produktifnya
7. Mencegah pemborosan tenaga kerja, modal, alat dan
sumber produktif lainnya sewaktu kerja dsb
8. Menjamin tempat kerja yang sehat, bersih, nyaman dan
aman sehingga dapat menimbulkan kegembiraan
semangat kerja
9. Memperlancar, meningkatkan dan mengamankan
produksi, industri serta pembangunan
24

ILMU PENUNJANG K3
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Keselamatan kerja dalam industri (Industrial


safety)
Keselamatan kerja di pertambangan (Mining
Safety)
Keselamatan kerja dalam bangunan (Building &
construction Safety)
Keselamatan kerja lalu lintas (Traffic Safety)
Keselamatan kerja penerbangan (Flight Safety)
Keselamatan kerja kereta api (Railway Safety)
Keselamatan kerja di rumah (Home Safety)
Keselamatan kerja di kantor (Office Safety)
25

SEKIAN

26

Anda mungkin juga menyukai