Panduan Paskibra
Panduan Paskibra
: Spiritual
Standar Kompetensi
Kompetensi Akhir
Taat beribadah, mengamalkan ajaran agama dan kepercayaan yang
diyakininya, serta menghormati agama dan kepercayaan orang lain.
Kompetensi Dasar
Mampu mempersiapkan dan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang
bernilai spiritual. Mampu melaksanakan ibadah sehari-hari sesuai
dengan keyakinannya.
Indikator Pencapaian :
1. Dapat menjelaskan makna Rukun Iman dan Rukun Islam
2. Mampu menjelaskan makna Sholat berjamaah dan dapat mendirikan
Sholat sunah secara individu
3. Mampu menjelaskan makna berpuasa serta macam-macam Puasa
4. Tahu tata cara merawat atau mengurus jenazah (Tajhizul Jenazah)
5. Dapat menyebutkan Rukun Iman dan Rukun Islam
6. Dapat menjelaskan makna yang terkandung dalam Rukun Iman
7. Dapat menjelaskan makna yang terkandung dalam Rukun Islam
8. Dapat menjelaskan keutamaan sholat berjamaah
9. Dapat menyebutkan Doa Ijab Qabul Zakat Fitrah Dapat menyebutkan
dan menjelaskan sebuah hadist.
Akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu adalah beriman kepada Allah,
hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi. (QS.AlBaqarah: 177).
Dan dalam ayat lain Allah berfirman:
Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang
apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka dan apabila dibacakan
kepada mereka ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya)
dan kepada Tuhanlah mereka bertawakkal. (Yaitu orang-orang yang
mendirikan shalat dan yang menafkahkan sebagian dari rizki yang Kami
berikan kepada mereka. Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenarbenarnya. (QS.Al-Anfal:2-4).
Dan sebaliknya Allah subhanahu wataala berfirman:
Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitabkitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari kemudian maka sesungguhnya
orang itu telah sesat sejauh-jauhnya. (QS.An-Nisa:136).
Contoh iman dalam bentuk ucapan lisan adalah: dzikir, doa, amar
maruf nahi munkar, membaca Al-Quran dan lain-lain. Dan dalam
bentuk keyakinan hati; seperti meyakini keesaan Allah dalam
Rububiyyah, Uluhiyyah, nama-nama dan sifat-sifat-Nya, keyakinan
tentang wajibnya beribadah hanya untuk Allah semata tanpa
menyukutukan-Nya dengan suatu apapun dan hal-hal lain yang
berhubungan dengan niat.
RUKUN PERTAMA:
BERIMAN KEPADA ALLAH SUBHANAHU WATAALA
Meyakini bahwa hanya Allah subhanahu wataala satu-satu-Nya pencipta
alam mayapada ini, menguasai, mengatur, mengurus segala sesuatu di
dalamnya,
memberi
rizki,
kuasa,
menjadikan,
mematikan,
menghidupkan dan yang mendatangkan manfaat serta madharat. Dia
berbuat segala sesuatu sesuai dengan kehendak-Nya, menghukum
sesuai dengan kehendak-Nya, memuliakan siapa yang dikendaki-Nya
dan menghinakan siapa saja yang dikendaki-Nya, ditangan-Nya semua
kekuasaan langit dan bumi, Maha Kuasa atas segala sesuatu, Maha
Mengetahui segala sesuatu, tidak butuh kepada siapapun, bagi-Nya
segala urusan, di tangan-Nya semua kebaikan, tidak ada sekutu bagiNya, tidak satupun yang bisa menghalangi-Nya.
RUKUN KEDUA
BERIMAN KEPADA MALAIKAT
Beriman kepada malaikat berarti meyakini bahwa Allah mempunyai
Malaikat-malaikat. Allah jadikan mereka dari cahaya, diciptakan untuk
senantiasa taat kepada-Nya dan tidak pernah membangkang terhadap
apa saja yang diperintahkan Allah kepada mereka, senantiasa
mengerjakan semua perintah-Nya, terus-menerus bertasbih kepada
Allah siang dan malam, tidak ada yang mengetahui jumlah mereka
kecuali Allah, dan Allah membebankan kepada mereka berbagai tugas
yang berbeda-beda.
RUKUN KETIGA
BERIMAN DENGAN KITAB-KITAB ALLAH
Beriman kepada kitab berarti membenarkan secara mutlak bahwa Allah
mempunyai kitab-kitab yang diturunkan kepada rasul-rasul-Nya dan
kitab-kitab tersebut merupakan kalam Allah yang hakiki, ia merupakan
cahaya dan petunjuk, semua kandungannya merupakan kebenaran,
kejujuran dan keadilan yang wajib diikuti dan dilaksanakan. Dan tidak
ada yang mengetahui jumlahnya kecuali Allah subhanahu wataala.
RUKUN KETIGA
BERIMAN KEPADA RASUL-RASUL
Maksud beriman kepada rasul adalah: meyakini secara pasti bahwa
Allah subhanahu wataala mempunyai rasul-rasul, mereka sengaja dipilih
Allah untuk menyampaikan risalah-Nya. Barangsiapa mengikuti mereka
maka mendapat petunjuk dan barangsiapa yang mengingkarinya maka
tersesat. Dan mereka para rasul telah menyampaikan semua yang telah
diturunkan Allah kepada mereka secara jelas. Mereka telah menunaikan
semua amanah, membimbing umat dan berjuang di jalan Allah dengan
sebenar-benarnya, menegakkan hujjah, tidak ada sedikitpun isi risalah
yang diganti atau diubah atau disembunyikan mereka. Kita wajib
beriman dengan semua rasul baik yang disebutkan namanya atau yang
tidak disebutkan, dan setiap rasul yang datang pasti membawa berita
tentang kedatangan rasul setelahnya dan rasul yang datang
sesudahnya membenarkan rasul-rasul sebelumnya.
RUKUN KELIMA
BERIMAN KEPADA HARI KIAMAT
Meyakini akan berakhirnya kehidupan dunia ini dan setelah itu akan
memasuki alam lain, dimulai dengan kematian dan kehidupan alam
kubur untuk kemudian terjadinya hari kiamat dan selanjutnya adalah
kebangkitan (dari kubur), dikumpulkan di padang mahsyar dan
diputuskan ke surga atau neraka.
Iman kepada hari Kiamat merupakan salah satu rukun Iman yang tidak
sempurna
keimanan
seseorang
tanpanya,
barangsiapa
yang
mengingkarinya maka dia telah kafir. Allah berfirman:
Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu
kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman
kepada Allah dan hari kemudian. (QS.Al-Baqarah:177).
RUKUN KEENAM:
BERIMAN KEPADA QADA DAN QADAR
Taqdir adalah: Ketentuan Allah untuk seluruh yang ada sesuai dengan
ilmu dan hikmah-Nya. Taqdir ini kembali kepada kudrat (kekuasaan)
Allah, sesungguhnya Dia atas segala sesuatu maha kuasa, dan berbuat
apa yang dikehendaki-Nya.
Iman kepada taqdir merupakan bagian dari iman kepada rububiyah
Allah subhanahu wataala dan merupakan salah satu dari rukun iman
yang tidak akan sempurna keimanan seseorang tanpanya. Allah
berfirman:
Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran.
(QS.Al-Qomar: 49).
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
))
((
Mengimani kejadian yang baik maupun yang buruk, semua itu berasal
dari Allah Taala. Karena seluruh makhluk tanpa terkecuali, zat dan sifat
mereka begitupula perbuatan mereka adalah ciptaan Allah.
B. RUKUN ISLAM
Rukun Islam adalah rukun rukun yang harus dijalankan oleh tiap umat
Islam. Seseorang yang menyatakan dirinya sebagai seorang muslim
yang beragama Islam harus mengerti dan mengamalkan pokok-pokok
keislaman. Pokok-pokok ini lah yang kemudian disebut dengan sebutan
rukun Islam. Terdapat lima perkara yang termasuk dalam rukun Islam
yang harus dipenuhi dan dijalanakan oleh tiap umat Islam. Berikut ini
akan kami sajikan pengertian dan penjelasan serta makna urutan dari
lima rukun Islam selengkapnya.
Pengertian dan Makna Rukun Islam
1. Syahadat
Syahadat berarti bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Nabi
Muhammad SAW adalah utusan Allah, dengan mengucapkan dua kalimat
syahadat. Syahadat juga bermakna sebagai persaksian yang diucapkan
secara lisan, membenarkan dengan hati kemudian mengamalkannya
melalui perbuatan.
2. Shalat
Menunaikan shalat lima waktu adalah rukun Islam kedua. Shalat
merupakan kewajiban bagi tiap muslim karena shalat adalah tiang agama.
Shalat lima waktu dalam sehari yaitu shalat subuh, shalat dhuhur, shalat
ashar, shalat maghrib dan shalat isya'. Dalam menunaikan shalat lima
waktu juga harus menunaikan rukun-rukun shalat dan memenuhi syarat
sah shalat serta ketentuan lainnya.
3. Zakat
Mengeluarkan zakat berupa zakat fitrah yang diwajibkan bagi setiap
muslim. Adapun besar zakat fitrah yang dikeluarkan sebesar 2,5%. Zakat
fitrah akan diberikan pada golongan yang berhak menerima zakat.
4. Puasa
Berpuasa di bulan Ramadhan adalah rukun Islam keempat. Hukum
berpuasa wajib bagi muslim yang sudah memenuhi syarat. Puasa di bulan
Ramadhan dengan mencegah diri dari makan minum, hawa nafsu dan
perkara lain yang bisa membatalkan puasa.
5. Haji
Menunaikan ibadah haji adalah rukun Islam yang kelima dan yang terakhir.
Ibadah haji dilakukan ke baitullah Ka'bah di kota Mekkah, Arab Saudi.
Ibadah haji ini hanya dilakukan bagi para muslim yang mampu
melaksanakannya secara materi dan fisik.
C. PUASA
A Pengertian Puasa
Pengertian As-Shaum (puasa) menurut bahasa adalah menahan diri dari
sesuatu. Sedangkan menurut istilah agama (syara) adalah menahan diri
dari segala sesuatu yang membatalkan puasa, mulai dari terbit fajar
sampai terbenamnya matahari dengan niat dan syarat-syarat tertentu.
Allah SWT berfirman:
Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa
sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar
kalian menjadi orang-orang yang bertaqwa. (Al-Baqarah:183)
B. Syarat-syarat Wajib Puasa
1. Berakal sehat
2. Baligh (sudah cukup umur)
3. Mampu melaksanakannya
C. Syarat sah puasa :
1. Islam (tidak murtad)
yaitu
diyat
atau
kifarat.
yang
ada
sesudahnya."
Oleh
karena
itu
barangsiapa
Puasa
Ramadhan
-sebagaimana
disebutkan
di
muka-
dapat
sudah
meninggalkan
kita
dengan
seribu
satu
kelebihan.
ampun
dari
segala
dosa,
bulan
Syaaban
pula
adalah
Puasa
tanggal
Dzulhijjah
(Arofah)
bagi
selain
orang
yang
melaksanakan Haji
5. Berpuasa pada hari senin dan kamis
Amal perbuatan seorang hamba akan diaudit (diperiksa) setiap hari
Senin dan Kamis.Karena itu, alangkah mulianya seorang hamba jika
ketika datang hari audit keadaannya tengah berpuasa. (HR. Tirmidzi)
Popularitas puasa senin kamis nyaris tak perlu dipertanyakan lagi.Inilah
sunnah nabi yg memungkinkan umatnya mendapat manfaat puasa
setiap minggu.Amalan ini mmg sangat baik.Beberapa hadist nabi
menjelaskan keutamannya.Abu Hurairah ra dg riwayat Ahmad menyebut
bahwa nabi SAW paling sering berpuasa senin kamis.Ketika hal itu
ditanyakan sahabat beliau menjawab,''Seluruh amal dibentangkan pada
hari senin dan kamis.Ketika itulah Alloh mengampunisetiap muslim atau
mukmin
kecuali
yg
melakukan
dosa
secara
terang2an.Alloh
itulaah
amal
manusia
dilaporkan
kepada
ALLOH
ROBBUL
'ALAMIN.''Dan aku suka pada saat amalku dilaporkan aku sdg dalam
keadaan berpuasa.''Ggaransi spiritual puasa senin kamis jg dpt dikaitkan
dg garannnsi yg diberikan kepada amalan lain.Sebagaimana Masyur
diketahui ,,lewat hadist shohih,pada hari kiamat kelak ,orang yang
berpuasa akan masuk syurga melalui pintu kusus yakni Rayyan.puasa jg
zakat
pencucinya,sedangkan
zakat
jiwa
itu
adalah
dengan
Hikmahnya
adalah
ketika
semua
orang
bergembira,
Memandikan Jenazah
Syarat wajib bagi jenazah yang dimandikan:
Cara
Orang islam
Didapatinya tubuhnya walaupun sedikit
Mayat itu bukan mayat mati syahid
memandikan jenazah:
Diletakkannya mayat di tempat yang tinggi ( seperti balaibalai, di tempat yang sunyi,tidak ada orang selain orang yang
memandikan )
Pakainnya diganti dengan kain basahan (kain mandi ),
sebaiknya memakai kain sarung supaya auratnya tidak mudah
terlihat.
Sesudah diletakkan di atas balai-balai, kemudian didudukkan
dan disandarkan punggungnya pada sesuatu
Kemudian disapu perut dengan tangannya, dan ditekankan
sedikit supaya keluar kotorannya.
Dibasuh dengan air dan haruman agar menghilangkan bau
kotoran yang keluar
Lalu mayat ditelentangkan,lantas duburnya dibersihkan
dengan tangan kiri yang memakai sarung tangan
Mengafani Jenazah
Hukum mengafani mayat adalah fardhu kifayah atas orang hidup. Kain
Kafan sekurang-kurangnya selapis kain yang menutupi sekalian badan
mayat,baik mayat laki-laki maupun perempuan. Sebaiknya untuk laki-laki
tiga lapis, sedangkan untuk perempuan lima lapis.
Cara mengafani jenazah:
1.
5.
jenazah itu dan menjaga kesehatan orang-orang yang ada disekitar tempat
itu.
Lubang kubur disunahkan memakai lubang lahad ( relung di lubang
kubur tempat meletakkan jenazah, kemudian ditutup dengan papan,
bamboo, atau sebagaimanya). Kalau tanah pekuburan itu keras; tetapi jika
tanah pekuburan tidak keras,mudah runtuh, seperti yang bercampur
dengan pasir, maka lebih baik dibuatkan lubang tanah( lubang kecil di
tengah-tengah kubur kira-kira cukup untuk jenazah saja, kemudian ditutup
dengan papan atau sebagaimana ).
Sesampainya jenazah di kubur, hendaklah diletakkan kepalanya
disisi kaki kubur, lalu diangkat ke dalam lahad atau lubang tengah,
dimiringkan ke sebelah kanannya menghadap kiblat. Ketika meletakkan
jenazah ke dalam kubur, disunahkan membaca:
Bismillaahi wa-alaa millati Rasuulillaah.
( Dengan nama Allah dan atas agama Rasullah.( Riwayat Tirmidzi dan Abu
Daud ) )
Beberapa sunah yang bersangkutan dengan kubur:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Menembok kubur
Duduk diatasnya
Membuat rumah diatasnya ( kecuali jika sudah dipindahkan
kuburannya )
1. Naungan Allah S.W.T pada hari kiamat bagi orang yang hatinya
terpaut pada masjid.
Salah satu fadhilah yang didapatkan dari shalat berjamaah adalah
barang siapa yang mempunyai rasa cinta yang dalam terhadap masjid
untuk melaksanakan shalat berjamaah di dalamnya maka Allah S.W.T
akan memberikan naungan pada hari kiamat kelak.
2. Keutamaan berjalan ke masjid untuk shalat berjamaah
Rasulullah telah menjelaskan bahwa setiap langkah seorang muslim
menuju ke masjid merupakan salah satu sebab pengampunan dosa dan
pengangkatan derajat.
Pengangkatan derajat artinya kedudukan yang tinggi di Syurga (lihat
syarah An-Nawawi 3 : 141).
Jangan dianggap bahwa penghapus dosa dan pengangkatan derajat
hanya didapatkan bagi orang yang memperbanyak langkahnya menuju
ke masjid akan tetapi fadhilah ini akan didapatkan juga ketika kembali
ke rumahnya, sebagaimana sabda Rasulullah :
Barang siapa yang menuju ke masjid untuk shalat berjamaah maka
setiap langkahnya menghapuskan dosa dan ditulis padanya satu
kebaikan baik ketika ia pergi maupun ia kembali (HSR. Ahmad).
3. Keutamaan menunggu shalat
Dan diantara fadhilah shalat berjamaah adalah barang siapa yang
duduk untuk menunggu shalat ia akan senantiasa didoakan oleh para
malaikat, makhluk yang tidak pernah bermaksiat kepada-Nya. Allah
S.W.T berfirman :
Tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada
mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. (QS. At
Tahrim :6)
Rasululah bersabda :
Apabila salah seorang dari kalian duduk untuk menunggu shalat di
masjid maka dia senantiasa dalam keadaan shalat selama ia tidak
berhadats (dan) para malaikat akan mendoakannya : Ya Allah
ampunilah dia, Ya Allah rahmatilah dia (HR. Muslim)
4. Keutamaan berada di shaf pertama
Dalam shalat berjamaah terdapat shaf dan Rasulullah telah
melebihkan shaf awal atas shaf lainnya dikarenakan didalamnya
terdapat fadhilah yang sangat agung. Rasulullah bersabda :
Kalau seandainya manusia mengetahui apa yang terdapat dalam adzan
dan shaf pertama kemudian mereka tidak mendapatkannya kecuali
dengan melakukan undian niscaya mereka akan melakukannya (HR.
Bukhari)
Shalat berjamaah lebih afdhal dari shalat sendiri sebanyak dua puluh
derajat (HR. Bukhari)
9. Dua pembebasan atas orang yang senantiasa mendapatkan
takbir pertama imam selama empat puluh hari
Rasulullah bersabda :
Barang siapa yang shalat selama empat puluh hari secara
berjamaah dan selalu mendapatkan takbir pertama, maka di tetapkan
baginya dua pembebasan : Pembebasan dari api neraka dan
pembebasan dari nifaq (HR. Tirmidzi).
C. KEGIATAN LATIHAN DAN TUGAS
TUGAS 1
1. Sebutkan Rukun Iman dan Rukun Islam dan jelaskan!
2. Jelaskan keutamaan sholat berjamaah !
3. Sebutkan 5 jenis sholat sunah dan tata caranya !
4. Jelaskan tentang hikmah puasa !
5. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis puasa (puasa wajib dan puasa sunah) !
6. Jelaskan syarat wajib puasa !
7. Jelaskan syarat sah puasa dan rukun puasa !
8. Sebutkan Hukum Merawat Jenazah !
9. Sebutkan Tazhijul Jenazah (Tata Cara Merawat Jenazah) !
10. Sebutkan dan artikan Doa Ijab Qabul Zakat Fitrah !
TUGAS 2
Tulislah dan jelaskan sebuah hadis tentang :
a. Puasa
b. Ibadah Sholat
Area Pengembangan
: Emosional
Standar Kompetensi
Kompetensi Akhir
Mampu menentukan sikap dan gaya hidup serta merencanakan masa
depan dan pekerjaannya
Kompetensi dasar
Mampu berkomunikasi dengan orang tua dan teman secara santun.
Mampu mengendalikan
emosi dan berfikir secara logis. Mampu menyampaikan pendapat dan
menerima perbedaan
pendapat dengan tidak menyinggung perasaan orang lain
Indikator Pencapaian
1. Berani menyampaikan kritik dan saran dengan sopan dan santun kepada
sesama teman
2. Dapat mengikuti jalannya diskusi dengan baik
Area Pengembangan
: Sosial
Standar Kompetensi
Kompetensi Akhir
Mampu bekerjasama dalam tim, berkomunikasi dan menjaga kelestarian
lingkungan serta
memiliki kepedulian sosial
Komptensi Dasar
Mampu mengenal kepribadian orang lain dan tidak berprasangka buruk.
Mampu memimpin
kelompoknya dan memberikan kontribusi terhadap organisasi sosial lain
yang dilakukan
secara individu maupun kelompok.
Indikator Pencapaian
1. Dapat saling menghormati dan toleransi dalam bakti antar umat
beragama
2. Mengikuti pertemuan Ambalan sekurang-kurangnya 2 kali setiap bulan
3. Setia membayar iuran kepada gugus depan, dengan uang yang
diperoleh dari usaha sendiri
4. Dapat berbahasa Indonesia dengan baik dan benar dalam pergaulan
sehari-hari
5. Telah membantu mengelola kegiatan di Ambalan.
6. Telah ikut aktif kerja bakti di masyarakat minimal 2 kali
7. Dapat menampilkan kesenian daerah di depan umum minimal satu kali.
Area Pengembangan
: Intelektual
Standar Kompetensi
Kompetensi Akhir
Mampu menunjukkan semangat dan daya kreativitas yang tinggi dalam
mengaplikasikan
pengetahuan, teknologi dan keterampilan kepramukaan yang
dimilikinya.
Komptensi Dasar
Mampu memilih bidang pengetahuan yang diminati untuk menunjang
cita-citanya. Mampu
membuat kesimpulan, kritik dan saran terhadap hal yang dipelajari.
Mampu berpartisipasi aktif
dalam kegiatan teknologi tepat guna.
Indikator Pencapaian
1. Mengenal, mengerti dan memahami isi AD & ART Gerakan Pramuka
2. Dapat menjelaskan sejarah Kepramukaan Indonesia dan Dunia
DAFTAR PUSTAKA
http://muslimklopedia.blogspot.co.id/2014/07/rukunislam.html#ixzz4KNezknYv