Anda di halaman 1dari 33

Sistem Monitoring Karyawan Bagian Financial Executive

berbasis Desktop
Studi Kasus Pada PT.Fortis Asia Futures

Nama
NIM
Jurusan

Disusun oleh:
: Anita Sri Handayani
: 114.13.1430
: Teknik Informatika

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN


KOMPUTER
(STMIK) PROVISI
SEMARANG
2015/2016

BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan perekonomian seperti saat ini, maka
semakin banyak pula berdiri perusahaan-perusahaan baru baik itu perusahaan
berskala kecil, menengah maupun besar dalam perekonomian. Berdirinya
perusahaan itu sendiri tentunya memerlukan tenaga-tenaga pekerja untuk
mendukung jalannya proses usaha dalam perusahaan tersebut, tetapi terkadang
sulit untuk penilaian kinerja karyawan itu sendiri.
Kesalahan dan ketidaktepatan penilaian kinerja karyawan yang tidak
sesuai dengan kriteria akan menyebabkan kerugian dalam pemberian komisi.
Perusahaan harus memperhatikan kewajibannya dalam hal kesejahteraan
karyawan. Karyawan dalam suatu perusahaan memiliki kedudukan yang sangat
penting dan keberadaanya diperlukan sebagai penggerak operasional perusahaan.
Masalah dalam penilaian kinerja karyawan yang sering terjadi biasanya
disebabkan karena kesalahan manusia dalam pengelolaan data kinerja karyawan.
Fortis Asia Futures adalah perusahaan online broker perdagangan
berjangka asal Semarang yang berdiri sejak tahun 1999. Perusahaan Fortis Asia
menyediakan fasilitas trading online Forex, Indeks Saham,Investasi Emas dan
Komoditi dengan layanan yang dapat diandalkan. Fortis Asia Futures merupakan
pelopor online broker forex terbaik, terpercaya dan teregulasi di Indonesia. Fortis
Asia Futures juga merupakan anak perusahaan Fortis Asia Group, sebuah
kelompok usaha yang dikenal bergerak di bidang jasa keuangan, properti, desain
dan media. Perusahaan Fortis Asia selalu berkomitmen dalam mengembangkan
teknologi informasi dan nilai profesionalisme hingga meningkatkan kualitas
produk dan layanan.
Sistem Informasi untuk bagian financial executive pada PT. Fortis Asia
Futures saat ini masih menggunakan sistem manual, dan tidak tersedianya media
penyimpanan data. Sehingga penilaian maupun data kinerja financial executive
hanya dibuat pada kertas laporan dan data karyawan tersimpan pada Microsoft

Office Excel, oleh karena itu penilaian dan data kinerja para financial executive
tidak terlalu akurat dan mudah hilang.
Pada masa perkembangan arus teknologi seperti saat ini, manusia sudah
mulai merubah sistem menjadi terkomputerisasi (otomatis) agar pekerjaan
menjadi lebih efisien dan efektif, oleh karena itu perlunya suatu sistem yang dapat
mengotomasi penilaian maupun data kinerja financial executive bagi perusahaan.
Dalam penulisan ini, terdapat solusi yang akan diberikan yaitu dengan merancang
dan mengaplikasikan suatu sistem monitoring karyawan berbasis desktop yang
berperan dalam pengelolaan data kinerja para karyawan pada PT. Fortis Asia
Futures.
b. Perumusan Masalah
Masalah yang akan dibahas dalam pembuatan sistem monitoring karyawan
ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1.

Bagaimana cara manager dapat melihat dan membuat laporan penilaian

2.

kinerja financial executive dengan tepat dan cepat?


Bagaimana manager dapat menghitung komisi untuk financial executive

3.

dengan akurat dan cepat?


Bagaimana manager dapat melihat data nasabah financial

4.

executive sesuai dengan hak akses yang diberikan?


Bagaimana financial executive dapat membuat daftar nasabah dengan
cepat dan tepat?
c. Batasan Masalah
Sebagai batasan masalah yaitu pada pengolahan data kinerja karyawan

pada PT. Fortis Asia Futures, maka permasalahan akan dibatasi pada pembuatan
sistem monitoring karyawan yang meliputi:
1.

Dalam hal keamanan data perusahaan, maka dalam sistem monitoring


karyawan ini disediakan password dan pembatasan akses bagi masing -

2.
3.

masing user yang tidak berhak.


Sistem monitoring karyawan hanya pada bagian financial executive.
Sistem monitoring ini hingga pemberiaan komisi.

4.

Dalam pembuatan Sistem monitoring karyawan menggunakan Visual


Studio 2012 dan aplikasi database SQL Server.
d. Tujuan
Tujuan dari penulisan ini adalah:

1.

Mengetahui perancangan sistem monitoring karyawan pada PT. Fortis Asia

2.

Futures.
Mengetahui sistem monitoring karyawan sebagai salah satu usaha cara
meningkatkan efektifitas dalam penilaian data kinerja karyawan sehingga

3.

dapat mempermudah dalam pengambilan keputusan pemberian komisi.


Mengetahui sistem informasi secara komputerisasi bagi perusahaan yang
terkait.
e. Metode Pengembangan Sistem
Metode pengembangan sistem yang digunakan yaitu model incremental

merupakan model pengembangan sistem pada Rekayasa Perangkat Lunak


berdasarkan Kebutuhan. Perangkat Lunak yang dipecah menjadi beberapa bagian
sehingga model

pengembangannya

secara bertahap.

Model incremental

merupakan gabungan model waterfall dan model prototype.


Model incremental merupakan perbaikan dari model waterfall dan sebagai
standar pendekatan top-down. Ide dasar dari model ini adalah membangun
software secara meningkat (increment) berdasarkan kemampuan fungsional.
Model incremental ini diaplikasikan pada sistem pakar dengan penambahan rules
yang mengakibatkan bertambahnya kemampuan fungsional sistem.
Model incremental sangat cocok digunakan jika staf yang dimiliki
memiliki pergantian (turnover) yang tinggi sehingga staf tidak dapat terus ikut
dalam pengembangan perangkat lunak. Mekanisme tahapan inkremental perlu
direncanakan terlebih dahalu agar hasil produk dan pengerjaan setiap tahapan
inkremen menjadi lebih baik (Rosa A.S.: 2013).

Gambar 1. Desain Pemodelan Incremental


Tahapan model incremental, sebagai berikut:
1.

Requirement adalah proses tahapan awal yang dilakukan pada model

2.

incremental yaitu penentuan kebutuhan atau analisis kebutuhan.


Specification adalah proses spesifikasi dimana menggunakan analisis

3.

kebutuhan sebagai acuannya.


Architecture Design adalah tahap selanjutnya, perancangan software yang
terbuka agar dapat diterapkan sistem pembangunan per-bagian pada

4.
5.

tahapan selanjutnya.
Code setelah melakukan proses desain selanjutnya ada pengkodean.
Test merupakan tahap pengujian dalam model ini.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
a. Profil PT. Fortis Asia Futures
Fortis Asia Futures adalah perusahaan online broker perdagangan
berjangka asal Semarang yang berdiri sejak tahun 1999. Mereka menyediakan
fasilitas trading online Forex, Indeks Saham,Investasi Emas dan Komoditi dengan
layanan yang dapat diandalkan.
Fortis Asia Futures merupakan pelopor online broker forex terbaik,
terpercaya dan teregulasi di Indonesia. Berbekal pengalaman beberapa tahun di
industri perdagangan berjangka membuat mereka yakin dan percaya diri untuk
bisa memberikan jasa pelayanan investasi yang aman dan nyaman, serta didukung
oleh para profesional yang sangat berpengalaman di bisnis berjangka.
Fortis Asia Futures dibawah regulasi resmi BAPPEBTI (Badan Pengawas
Perdagangan Berjangka Komoditi) dengan ijin nomor 877/BAPPEBTI/SI/1/2006
dan merupakan anggota dari:
a. BBJ (Bursa Berjangka Jakarta) dengan ijin nomor SPAB-120/BBJ/03/03).
b. KBI (Kliring Berjangka Indonesia) dengan ijin nomor 51/AK-KBI/II/2007.
Fortis Asia Futures juga merupakan anak perusahaan Fortis Asia Group,
sebuah kelompok usaha yang dikenal bergerak di bidang jasa keuangan, properti,
desain dan media. Mereka selalu berkomitmen dalam mengembangkan teknologi
informasi dan nilai profesionalisme hingga meningkatkan kualitas produk dan
layanan mereka.
b. Penilaian Kinerja Performa
Sistem penilaian kinerja adalah sistem yang dibuat untuk menilai dan
memonitor kinerja semua pegawai, staf dan proses kegiatan organisasi yang hanya
digunakan oleh para eksekutif (pimpinan) dalam sebuah organisasi perusahaan.
Dimana dalam sistem tersebut hanya menampilkan grafik dan laporan hasil
penilaian kinerja dari seluruh proses kegiatan yang telah dilakukan dalam kurun
waktu tertentu. Penilaian menyediakan informasi yang dapat melayani sasaran
organisasi dan mengikuti peraturan, maka sistem penilaian/evaluasi kinerja harus

memberikan data yang akurat dan reliabel (Yaqin: 2014). Kemampuan


menghasilkan data yang akurat dan reliabel akan meningkat jika mengikuti suatu
proses sistematis yang terdiri dari enam langkah, yaitu:
1.
2.

mengadakan standar kinerja untuk setiap posisi dan kriteria evaluasinya,


mengadakan kebijaksanaan evaluasi kinerja berkaitan dengan kapan

3.
4.
5.
6.

penilaian dilakukan, seberapa sering dan siapa yang harus menilai,


memiliki penilai yang mengumpulkan data kinerja karyawan,
memiliki penilai yang mengevaluasi kinerja karyawan,
mendiskusikan evaluasi tersebut dengan karyawan,
membuat keputusan dan menyimpan hasil evaluasi tersebut.
c. Pengertian Kompensasi Bonus
Manajemen kompensasi merupakan salah satu bidang manajemen sumber

daya manusia yang paling sulit dan menantang karena mengandung banyak umur
dan memiliki dampak yang cukup panjang bagi tujuan-tujuan strategik organisasi.
Tantangan yang dihadapi manajemen adalah menciptakan kondisi untuk
memotivasi karyawan agar memberikan kinerja yang maksimal demi kemajuan
perusahaan. Tujuan umum pemberian kompensasi adalah untuk menarik,
mempertahankan, dan memotivasi karyawan. Kompensasi dibagi atas kompensasi
finansial langsung, kompensasi finansial tidak langsung, dan kompensasi
nonfinasial.
Kompensasi finansial terdiri dari bayaran yang diterima seseorang dalam
bentuk upah, gaji, komisi, dan bonus. Kompensasi finansial tidak langsung
(tunjangan) meliputi seluruh imbalan finansial yang tidak termasuk dalam
kompensasi finansial langsung. Kompensasi jenis ini meliputi beragam imbalan
yang biasanya diterima secara tidak langsung oleh karyawan. Kompensasi
nonfinansial meliputi kepuasan yang diterima seseorang dari pekerjaan itu sendiri
atau dari lingkungan psikologis dan atau faktor-faktor psikologis dan fisik dalam
lingkungan kerja perusahaan (Haura: 2013).

BAB III
ANALISIS & PENGEMBANGAN SISTEM

a. Requirement
Pada tahap ini melakukan penentuan kebutuhan atau analisis kebutuhan
yang diperlukan oleh perusahaan. Analisis kebutuhan sistem bertujuan untuk
mengetahui perangkat keras dan perangkat lunak apa saja yang dibutuhkan serta siapa
saja pengguna yang akan menggunakan sistem ini.

1. Analisis Perangkat Keras (Hardware)


Analisis perangkat keras bertujuan untuk mengetahui secara tepat
perangkat keras yang dibutuhkan. Adapun hardware yang dibutuhkan untuk
menjalankan sistem monitoring karyawan pada PT. Fortis Asia Futures, sebagai
berikut:
Processor
Motherboard
RAM
Hard disk
VGA Card
CD-ROM
Monitor

Processor Dual Core 2.5 Ghz


ASUS/Gigabyte/ECS
DDR2 V-gen 2 Gb
160 Gb Seagate SATA
G-Force 256 MB
DVD-RW Samsung
LCD LG/Samsung Wide Screen 17

2. Analisis Perangkat Lunak (Software)


Analisis perangkat lunak bertujuan untuk mengetahui secara tepat
perangkat lunak apa saja yang dibutuhkan untuk menjalankan suatu sistem
informasi. Perangkat lunak untuk merancang dan menjalankan sistem monitoring
karyawan, sebagai berikut:
Sistem Operasi
Aplikasi Pembuat Sistem
Bahasa Pemograman
Aplikasi Database

Windows 7
Microsoft Visual Studio 2012
C#
Microsoft SQL Server 2012

3. Analisis Pengguna Sistem (Brainware)


Analisis pengguna sistem bertujuan untuk mengetahui siapa saja yang
akan menggunakan sistem monitoring karyawan.
No.
1.

Pengguna
Karyawan

Aktifitas
Memasukan Data Nasabah
Memasukan Data FC

2.

Manager

3.

Admin

Melihat Komisi
Memasukan Data Nasabah
Mengelola Data Kegiatan
Melihat Kegiatan Karyawan
Melihat Laporan Nasabah
Melihat Laporan Kegiatan
Melihat Laporan Karyawan
Mengelola Data Karyawan
Mengelola Data User

b. Specification
Pada tahap ini proses spesifikasi dimana menggunakan analisis kebutuhan
sebagai acuannya.
1. Analisis Proses Bisnis
No. Super Proses
1.
Mengelola Data Karyawan
2.

Mengelola Data Nasabah

3.

Mengelola Data FC

4.

Mengelola Data Kegiatan

5.

Mengelola Data Laporan

6.

Mengelola Data User

Proses
Memasukan Data Karyawan
Mengubah Data Karyawan
Melihat Data Karyawan
Memasukan Data Nasabah
Mengubah Data Nasabah
Melihat Data Nasabah
Memasukan Data FC
Melihat Data FC
Memasukan Data Kegiatan
Melihat Data Kegiatan
Memasukan Data Laporan
Melihat Data Laporan
Memasukan Data User
Mengubah Data User
Melihat Data User

2. Analisis Aliran Data


1

Login

Pesan

Username
Password
Data Nasabah
Data Kegiatan
Data Karywan
Data Laporan
Data User

c. Architecture Design
1. Data Flow Diagram
Karyawan

dtNasabah
dtKegiatan
Komisi

0
dtKaryawan
Admin

dtLaporan

SIMOKA

dtUser

Manager

dtKegiatan

Gambar 3.3. 1. Diagram Konteks


Pada Diagram Konteks ini dapat dilihat yang dapat mengakses aplikasi ini
adalah Admin, Karyawan, dan Manager. Admin memiliki tugas mengolah data
karyawan dan data user. Karyawan memiliki tugas mengolah data Nasabah,
data FC, dan dapat melihat komisi. Manager memiliki hak akses dapat
melihat data laporan.
1

Komis

Mengelola dtNasabah
dtNasabah

Karyawan dtNasabah
dtFC

tbNasabah

2
Mengelola dtFC
dtFC
3

dtKaryawan

Mengelola dtKaryawan
tbKaryawan
dtKaryawan

Admin
dtUser

Kegiatan

4
Mengelola dtUser
dtUser

dtKegiatan

tbFC

tbUser

5
Mengelola
dtKegiatan dtKegiatan
6
Manager
dtLaporan

Mengelola
dtLaporan

dtKegiatan

Komisi
Kegiatan

Gambar 3.3. 2. DFD Level 0 Sistem Monitoring Karyawan


Pada DFD Level 0 ini dijelaskan Karyawan dapat mengolah data nasabah
dan mengelola data FC. Admin dapat mengelola data user, data karyawan, data
kegiatan dan data komisi. Manager dapat melihat data laporan.
Login
1
dtNasabah

Karyawan

dtUser

Mengelola
dtNasabah

dtNasabah

tbNasabah

Username
tbUser

Password
Login

Gambar 3.3. 3. DFD Level 1 Proses 1 Mengelola Data Nasabah


Pada DFD level 1 proses 1 ini dijelaskan lebih rinci mengenai proses
pengolahan data nasabah. Pada proses ini karyawan harus login untuk mengelola
data nasabah.
Login

Kegiatan

dtKegiatan

2
Karyawan

dtFC
dtUser

Mengelola dtFC
dtFC

Account

tbFC

tbAccount

Username
Password

tbUser

Login

Gambar 3.3. 4. DFD Level 1 Proses 2 Mengelola Data FC

Pada DFD level 1 proses 2 ini dijelaskan lebih rinci mengenai proses
pengolahan data FC. Pada proses ini karyawan harus login agar dapat mengelola
data FC. Data FC akan terhubung dengan tabel kegiatan, dan tabel account.
Login
3
Admin

dtKaryawan

Mengelola
dtKaryawan

dtKaryawan

tbKaryawan

dtUser
Username

tbUser

Password

Login

Gambar 3.3. 5. DFD Level 1 Proses 3 Mengelola Data Karyawan


Pada DFD level 1 proses 3 ini dijelaskan lebih rinci mengenai proses
pengolahan data karyawan. Pada proses ini admin harus login terlebih dahulu agar
dapat mengelola data karyawan.
Login
4
Admin

dtUser

Mengelola dtUser
dtUser
Username
Password

tbUser

Login

Gambar 3.3. 6. DFD Level 1 Proses 4 Mengelola Data User


Pada DFD level 1 proses 4 ini dijelaskan lebih rinci mengenai proses
pengolahan data user. Pada proses ini admin harus login terlebih dahulu agar
dapat mengelola data user.
Login
5
Admin

dtKegiatan
dtUser

Login

Mengelola
dtKegiatan

dtKegiatan

Password

dtKegiatan

Username
tbUser

Gambar 3.3. 7 DFD Level 1 Proses 5 Mengelola Data Kegiatan


Pada DFD level 1 proses 5 ini dijelaskan lebih rinci mengenai proses
pengolahan data kegiatan. Pada proses ini admin harus login terlebih dahulu agar
dapat mengelola data kegiatan.

Login
Username

Login

Manager

tbUser
Password
6

dtUser

Mengelola
dtLaporan

dtLaporan

Karyawan

Komis

Kegiatan

dtKegiatan

Komis

dtUser
Login

Gambar 10. DFD Level 1 Proses 6 Mengelola Data Laporan


Pada DFD level 1 proses 7 ini dijelaskan lebih rinci mengenai proses
pengolahan data laporan. Pada proses ini manager harus login terlebih dahulu agar
dapat melihat data laporan yang terhubung dengan table kegiatan. Karyawan harus
login untuk melihat komisi terhubung dengan table kegiatan.

2. Struktur Table
Tabel 3.2. 1 Struktur Tabel User
Nama Field

Tipe Data

Ukuran

Deskripsi

Username

varchar

10

Username Pengguna

Password

varchar

10

Password Pengguna

ID_Karyawan

char

Kode Karyawan

Tabel 3.2. 2 Struktur Tabel Karyawan


Nama Field

Tipe Data

Ukuran

Deskripsi

ID_Karyawan

char

Kode Karyawan

Nama_Karyawan

varchar

30

Nama Karyawan

Jenis_Kelamin

varchar

10

Jenis Kelamin Karyawan

Jabatan

varchar

20

Jabatan Karyawan

Alamat_Rumah

varchar

MAX

Alamat Rumah Karyawan

No_Telepon

varchar

15

Nomer Telepon Karyawan

ID_Atasan

char

Kode Karyawan Jabatan


Manager / Leader

Nama_Atasan

varchar

30

Nama Karyawan

Tabel 3.2. 3 Struktur Tabel Nasabah


Nama Field

Tipe Data

Ukuran

Deskripsi

ID_Nasabah

char

Kode Nasabah

Nama_Nasabah

varchar

30

Nama Nasabah

Jenis_Kelamin

varchar

10

Jenis Kelamin Nasabah

Alamat

varchar

MAX

Alamat Nasabah

No_Telepon

varchar

15

Nomer Telepon Nasabah

Pekerjaan

varchar

50

Jenis Pekerjaan Nasabah

ID_Karyawan

char

Kode Karyawan

Tgl_Add

varchar

30

Tanggal Menambah Nasabah

Tabel 3.2. 4 Struktur Tabel FC


Nama Field

Tipe Data

Ukuran

Deskripsi

ID_FC

int

ID_Karyawan

char

Kode Account Nasabah

ID_Nasabah

char

Kode Nasabah

Contacting

bit

Tgl_Contacting

varchar

30

Tanggal Kegiatan Contacting

Status_Contacting

varchar

20

Keterangan Status Contacting

Prospek

bit

Tgl_Prospek

varchar

30

Tanggal Kegiatan Prospek

Status_Prospek

varchar

20

Keterangan Status Prospek

Closing

bit

Tgl_Closing

varchar

Kode FC

Kegiatan Contacting

Kegiatan Prospek

Kegiatan Closing
30

Tanggal Kegiatan Closing

Tabel 3.2. 5 Struktur Tabel Kegiatan


Nama Field

Tipe Data

Ukuran

Deskripsi

No_Urut

int
char

Nomer Urut Kegiatan


Karyawan
Kode Karyawan

ID_Karyawan
PeriodeBulan

varchar

10

Jangka Waktu perBulan


Kegiatan Karyawan

PeriodeTahun

varchar

10

Jangka Waktu perTahun


Kegiatan Karyawan

JmlContacting

int

Jumlah Contacting

JmlProspek

int

Jumlah Prospek

JmlClosing

int

Jumlah Closing

Jml_Nasabah

int

Jumlah Nasabah

Komisi

3. ERD

decimal

18,0

Komisi

Gambar 11. ERD Sistem Monitoring Karyawan

4. Desain Interface
a. Form Login

b. Menu Utama

c. Form Nasabah

d. Form Tambah Nasabah

e. Form Karyawan

f. Form Tambah Karywan

d. Code

e. Test
1. Pengujian Kotak Hitam (Black-Box-Testing)
Black-Box-Testing yaitu menguji perangkat lunak dari segi spesifikasi
fungsional tanpa menguji desain dan kode program. Pengujian untuk mengetahui
apakah fungsi-fungsi, masukan, dan keluaran sesuai dengan spesifikasi yang
dibutuhkan. Fokusnya adalah pengoperasian umum oleh pengguna, interaksi
antara pengguna dengan software ketika aplikasi berlangsung.
Tabel 3.5. 1 Pengujian Perhitungan Komisi
Kasus dan Hasil Uji Dengan Data Yang Benar
Data Masukan
Skenario
Pengamatan
Kesimpulan
Kode Karyawan = Validasi kode
Validasi berhasil. [x] Berhasil
FC0001
Jumlah
= 30

karyawan berhasil Menampilkan


Nasabah

daftar
dan

[ ] Gagal

kegiatan
jumlah

komisi
Kasus dan Hasil Uji Dengan Data Yang Salah
Data Masukan
Skenario
Pengamatan
Kesimpulan
Kode Karyawan = Validasi gagal dan Validasi gagal dan [x] Berhasil

Kosong
Jumlah

sistem akan
Nasabah menampilkan

= Kosong

pesan kesalahan

sistem akan

[ ] Gagal

menampilkan
pesan kesalahan

2. Pengujian Kotak Putih (White-Box-Testing)


White-Box-Testing yaitu menguji perangkat lunak dari segi desain dan
kode program apakah mampu menghasilkan fungsi-fugsi, masukan dan keluaran
yang sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan. Hal yang diuji adalah berjalannya
komunikasi ke server, penampilan error message, beberapa perintah untuk karakter
dan sebaik apa aplikasi dapat berjalan.
Berikut ini pseudocode algoritma :

1:

baca jumlah nasabah


N = jumlah nasabah

2:

if (N >= 30)
a = N 30
komisi = 1000000 + (a*25000)

3:

if (N >= 25)
a = N 25
komisi = 500000 + (a*25000)

4:

if (N < 25)
komisi = N*25000

5:

endif

6:
7:

endif
endif

8:

end

Berdasarkan pseudocode di atas maka diagram alirnya sebagai berikut:

Gambar. Diagram alir


Dari diagram alir di atas, dapat dihitung cyclomatic complexity, yakni:
1.
2.
3.

Flowgraph mempunyai 3 region


V(G) = 9 edge 8 node + 2 = 3
V(G) = 2 predicate node + 1 = 2

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
a. Hasil
Sistem informasi monitoring ini dirancang untuk dapat digunakan oleh
tiga aktor yaitu admin, Manager dan karyawan pada PT. Fortis Asia Future.
Hasil adri implementasi sistem informasi tersebut interfacenya dapat
terlihat seperti pada gambar gambar berikut :
1. Form Login

Gambar 4.1. Form Login


Halaman ini merupakan halaman pertama yang muncul saat user
menjalankan aplikasi. Halaman ini berfungsi untuk menjaga keamanan sistem.

2. Form Menu Utama

Gambar 4.2. Form Menu Utama


Halaman ini dapat diakses oleh tingkat akses admin, manager, dan
karyawan. Pada tingkat akses admin dan manager halaman ini terdiri dari 3 (tiga)
menu utama. Menu utamanya terdiri dari file, kegiatan, dan laporan. Pada menu
file, terdapat beberapa submenu yang ada di dalamnya pada tingkat akses admin
yaitu submenu data karyawan, data nasabah, data user dan exit. Pada menu file
tingkat akses manager, terdapat beberapa submenu yaitu data nasabah dan exit.
Pada menu kegiatan, berfungsi memanggil halaman kegiatan untuk
mengelola data kegiatan karyawan beserta komisinya. Pada menu laporan terdapat
beberapa submenu yaitu laporan karyawan, laporan kegiatan, dan laporan
nasabah.
Halaman menu utama pada tingkat karyawan terdiri menu file dan komisi.
Pada menu file terdapat submenu yaitu data nasabah dan exit. Pada menu komisi
berfungsi untuk melihat jumlah kegiatan dan jumlah komisi yang didapat oleh
karyawan.
3. Form Data Nasabah

Gambar 4.3. Form Data Nasabah


Halaman ini digunakan untuk mengelola data nasabah sesuai dengan ID
karyawan yang dimiliki.

4. Form Nasabah

Gambar 4.4. Form Nasabah


Halaman ini digunakan untuk menambah data nasabah sesuai dengan ID
karyawan yang dimiliki.

5. Form Kegiatan FC

Gambar 4.5. Form Kegiatan FC


Halaman ini digunakan untuk mengelola data kegiatan FC sesuai dengan
ID nasabah yang dimiliki.

6. Form Data Karyawan

Gambar 4.6. Form Data Karyawan


Halaman ini digunakan untuk mengelola data karyawan.
7. Form Karyawan

Gambar 4.7. Form Karyawan


Halaman ini digunakan untuk menambah data karyawan dan secara
otomatis dapat menambah data user yang dilakukan oleh admin.

8. Form Data User

Gambar 4.8. Form Data User


Halaman ini digunakan untuk mengelola data user yang dilakukan oleh
admin.
9. Form User

Gambar 4.9. Form User

Halaman ini digunakan untuk mengubah username dan password pada


data user yang dilakukan oleh admin.

10. Form Data Kegiatan

Gambar 4.10. Form Data Kegiatan


Halaman ini digunakan untuk mengelola data kegiatan yang dilakukan
oleh manager.
11. Form Kegiatan

Gambar 4.11. Form Kegiatan


Halaman ini digunakan untuk menambah data kegiatan beserta komisinya
yang dilakukan oleh manager.

12. Form Detail Kegiatan

Gambar 4.12. Form Detail Kegiatan


Halaman ini digunakan untuk melihat kegiatan yang dilakukan karyawan
secara deatail yang dilakukan oleh manager.

13. Form Laporan Kegiatan

Gambar 4.13. Form Laporan Kegiatan

14. Form Laporan Nasabah

Gambar 4.14. Form Laporan Nasabah

15. Form Laporan Karyawan

Gambar 4.15. Form Laporan Karyawan

b. Pembahasan
Pada sistem monitoring karyawan terdapat 3 jenis user yaitu admin,
manager, dan karyawan. User admin dapat melakukan mengelola data karyawan,
data nasabah, dan data user. Dapat melihat semua kegiatan dan semua laporan di
perusahaan. User manager dapat melakukan mengelola data kegiatan beserta
komisinya secara otomatis. Dapat melihat semua kegiatan karyawan dan semua
laporan karyawan yang di pimpinya. User karyawan dapat melakukan mengelola
data nasabah dan dapat melihat komisi yang mereka akan dapatkan.
Manager dapat melihat kinerja financial executive, menghitung komisi dan
membuat laporan penilaian kinerja financial executive dengan cepat dan tepat
menggunakan aplikasi SIMOKA ini dengan hak akses sebagai manager. Financial
executive dapat membuat daftar nasabah yang mereka miliki dengan cepat dan
tepat menggunakan aplikasi ini dengan hak akses sebagai Financial executive.

BAB V
KESIMPULAN & SARAN
a. Kesimpulan
Dari pengembangan aplikasi ini, setelah melakukan evaluasi dapat ditarik
kesimpulan terhadap tujuan, sebagai berikut:
1.
2.

Aplikasi telah dapat menampilkan laporan dengan cepat dan tepat.


Aplikasi telah dapat menghitung komisi dengan tepat

3.

sesuai dengan jumlah nasabah yang dimiliki karyawan.


Aplikasi dapat mencari data yang telah terstruktur rapi

4.

dengan menggunakan hak akses.


Aplikasi dapat membantu financial executive dalam membuat daftar

5.

nasabah dengan cepat dan tepat


Aplikasi dapat membantu manager dalam monitoring
kegiatan

karyawan,

pemberian

komisi

karyawan

dan

pencetakan laporan.
b. Saran
Saran-saran

yang

telah

didapat,

mengenai

aplikasi

yang

telah

dikembangkan ini antara lain adalah:


1.

Peningkatan dalam pengembangan desain aplikasi yang masih terlalu

2.

simple.
Aplikasi yang dapat digunakan secara mobile atau via internet.

3.

Aplikasi perlu dikembangkan lagi dengan menggunakan jaringan clientserver, supaya sistem monitoring dan pemberian komisi karyawan bisa

4.

terkoneksi satu sama lain.


Perancangan ini hanya berfokus pada sistem monitoring dan pemberian
komisi saja, diharapkan untuk masa yang akan datang agar dapat
meningkatkan efektifitas dalam kinerja sebuah perusahaan baik besar
maupun kecil, dapat dirancang sistem informasi yang lain.
.

DAFTAR PUSTAKA
Ashari, Ardianto. 2014. Sistem Informasi Penggajian Pada Dealer Suzuki
Enggal Motor Pacitan. Speed Journal: Sentra Penelitian Engineering Dan Edukasi.
Vol. 11, No. 1
Purwanto, Yusuf Eko Dan Indah Uly Wardat. 2015. Analisis Dan
Perancangan Sistem Informasi Penggajian Pegawai Pada SD Negeri Jetis Lor I
Nawangan. Speed Journal: Sentra Penelitian Engineering Dan Edukasi. Vol. 12
No.1
Haura, Annisa 2013. Makalah Kompensasi. Bandung: Politeknik
Nurdiani, Dwi. 2015. Sistem Informasi Presensi Dan Penggajian
Karyawan Di Toko Bobohomart Banjarnegara. Jurnal Telematika. Vol. 6, No. 1
Pratama, Devin Dan Toto Sugiharto. 2014. Analisis Dan Perancangan
Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Pada PT Karya Murni Indah. Depok:
Universitas Gunadarma.Vol. 8
S, Rosa A dan M. Shalahuddin. 2013. Rekayasa Perangkat Lunak
Terstruktur dan Berorientasi Objek. Bandung: Informatika
Wiraharjo, Fernandes. 2014. Rancang

Bangun Sistem Informasi

Penggajian Pada Pd. Database Computer. Universitas Tanjungpura


Yaqin, M. Ainul Dan Endah Layli Octavia. 2014. Sistem Informasi
Penilaian Kinerja. Malang: Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik
Ibrahim

Anda mungkin juga menyukai