Jul 15
Posted by classkoo
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Rumah tinggal profesi dokter didesain selain untuk rumah beraktifitas dalam kehidupan seharihari juga digunakan untuk tempat praktek dokter namun dalam satu gubahan massa rumah. Demi
menunjang keamanan dan kenyamanan penghuni rumah, rumah ini didesain dengan
memaksilmalkan tanah dan desainnya, namun tetap dalam acuan KDB lahan. Selain itu rumah
didesain dengan kenyamanan calon pengunjung ataupun pasien dari tempat praktek tersebut.
1. Maksud dan Tujuan
Rumah tinggal didesain sebagai tempat tinggal yang nyaman dan aman bagi penghuni
rumah.
Rumah tinggal didesain sebagai tempat praktek profesi dokter dengan segala
kebutuhannya.
Selain sebagai rumah tinggal yang nyaman juga didesain ruangan praktek dokter yang
nyaman bagi pengunjung.
1. Manfaat
Penghuni rumah dapat merasakan kenyamanan dan keamanan rumah yang didesain
dengan merasa betah didalam rumah.
A. Tor
Merencanakan rumah tinggal dan praktek profesi untuk sebuah keluarga, dengan menampilkan
karakter khusus dari penghuninya. Menjelaskan tentang profesi dan masing-masing kegiatan
yang dilakukan anggota keluarga. Anggota keluarga ayah, ibu, anak laki-laki, anak perempuan,
dan asisten rumah tangga. Dengan kebutuhan ruang minimal lima kelompok fungsi rumah.
B. Proses Kegiatan
Dilaksanakan distudio dengan proses asistensi dengan dosen pendamping minimal lima
kali.
Dikerjakan dilembar A3 berkop yang sudah ditandatangani oleh dosen oleh dosen
pembimbing.
C. Tagihan
Konsep Denah
Situasi
Denah
Tampak 4 Sisi
Potongan
Detail Arsitektur
BAB III
METODOLOGI
1. Wawancara
Mencari data dengan melakukan wawancara untuk mendapatkan data penghuni, aktifitas
penghuni dan kebutuhan ruang. Dan kemudian mencari data dengan menghitung besaran ruang.
2. Analisis Data
Melakukan analisis untuk menentukan persyaratan ruang dan sirkulasi ruang.
3. Observasi
Melakukan survey lahan yang akan digunakan untuk mendesain rumah tinggal dengan melakuan
pengukuran lahan, menentukan orientasi bangunan, dan melihat wilayah sekitar dimana letak
view terbaik dan letak jalan.
1. Penyusunan dan Analisis Kebutuhan Bangunan
BAB IV
URAIAN PROYEK
1. TERMINOLOGI
Rumah tinggal
Tempat untuk berlindung dan berkumpul seluruh atau sebagian anggota keluarga untuk saling
berinteraksi dan sebagai pemenuh kebutuhan manusia.
Dokter
Seorang yang dengan keahlianya untuk berusaha menyembuhkan orang orang sakit. Untuk itu
maka menjadi seorang dokter diperlukan pendidikan dan pelatihan khusus untuk mendapatkan
gelar seorang dokter.
Tempat Praktek
Penyelenggara pelayanan medis oleh seorang dokter umum, dokter gigi, dan dokter spesialis
lainnya dengan atau tanpa menngunakan penujang medik.
2. PELAKU
No
Pelaku
Umur
Pekerjaan
Ayah
46
Dokter
tahun
Hoby
Membaca novelMemasak
MenulisBermain
gameOtomotif
MembacaMelukisBermain musik
Ibu
38 tahun
Guru
Anak (L)
17 tahun
Pelajar
Anak (P)
14 tahun
Pelajar
Pembantu
32 tahun
3. Aktivitas
Pelaku
Ayah
Aktivitas
Tidur
Sholat
Mandi
Makan
Memanasi mobil
Buka praktek
Membaca koran
Merawat tanaman
Menerima tamu
Sosialisasi keluarga
Kebutuhan Ruang
Kamar tidur
Mushola
Kamar mandi
Ruang makan
Garasi
Ruang praktek
Teras
Taman
Ruang tamu
Ruang keluarga
Ibu
Tidur
Sholat
Mandi
Makan
Menonton TV
Membaca novel
Memasak
Menerima tamu
Kamar tidur
Mushola
Kamar mandi
Ruang makan
Ruang keluarga
Ruang Keluarga
Dapur
Ruang tamu
Anak (L)
Tidur
Sholat
Mandi
Makan
Bermain game
Istirahat
Menulis
Belajar
Kamar tidur
Mushola
Kamar mandi
Ruang makan
Kamar tidur
Ruang keluarga
Kamar tidur
Kamar tidur
Anak (P)
Tidur
Kamar tidur
Pembantu
Sholat
Mandi
Makan
Istirahat
Menulis
Membaca
Belajar
Mushola
Kamar mandi
Ruang makan
Ruang keluarga
Ruang keluarga
Ruang Keluarga
Kamar tidur
Tidur
Sholat
Mandi
Memasak
Makan
Menyimpan barang
Mencuci baju
Menjemur baju
Menyetrika
Menonton TV
Istirahat
Kamar tidur
Mushola
Kamar mandi
Dapur
Dapur
Gudang
Ruang cuci
Ruang cuci
Ruang cuci
Ruang keluarga
Kamar tidur
4. Persyaratan Desain
KDB 40 60%
5. Besaran Ruang
NamaRuangan
Garasi
Carport
Teras
Ruang tamu
Ruang Praktek
Ruang Keluarga
Ruang Makan
Besaran (m2)
31,5
20,5
10,8
21,99
22,94
50,852
Kamar Utama
Kamar Mandi Utama
KamarAnak (L)
KamarAnak (P)
Kamar Mandi Anak
Dapur
Kamar Tidur Pembantu
Kamar Mandi Pembantu
Ruang Cuci
Gudang
Ruang Setrika
Jumlah
27,72
5,7
20,16
25,04
5,3
8,16
9,98
5,3
11,52
8,33
5,5
291,292
6.ORGANISASI RUANG
BAB V
TINJAUAN PROYEK SEJENIS
PENDEKATAN TEORI
Gambaran rumah yang akan dirancang didapat dari keinginan klien yang menginginkan konsep
minimalis untuk rumahnya. Konsep minimalis memiliki bentuk dan garis geometri yang tegas,
biasanya didominasi dengan perulangan garis vertical/horizontal, terdapat bukaan-bukaan yang
lebar; atap cenderung datar atau nyaris datar. Hampir seluruh fasad rumah minimalis sangat
sederhana bahkan material yang digunakan. Namun, kesederhanaan tersebut tetap dapat
memberikan kesan elegan terhadap rumah. Ruangan terdiri dari Ruang tamu, Ruang keluarga,
Ruang makan, Kamar tidur utama + Kamar mandi, 2 Kamar tidur anak + 1 Kamar mandi, Kamar
tidur pembantu + Kamar mandi Dapur, Tempat cuci+jemur, Garasi, Gudang, Ruang praktek.
Rumah memiliki komposisi ruang yang terpusat. Pusat dari komposisi tersebut berada di meja
makan.
Orientasi bangunan yang baik adalah menghadap ke arah selatan atau utara. Karena
mendapatkan sinar matahari yang optimal, tidak berlebihan. Berbeda bila bangunan menghadap
ke arah timur atau barat. Sinar matahari akan langsung masuk ke dalam rumah dan membuat
rumah terasa panas, terutama dari arah barat.
Penggunaan ventilasi silang pada rumah akan memudahkan sirkulasi udara. Udara dingin yang
masuk tidak akan hanya melewati satu titik saja tetapi akan menyebar ke sudut-sudut ruangan
apabila menggunakan ventilasi silang ini. Lalu penggunaan tritisan yang semakin lebar akan
membuat rumah lebih teduh karena bayangan tritisan akan membantu menutupi bagian dalam
rumah dari hujan maupun matahari.
Pemanfaatan vegetasi tidak hanya sebagai pengurang polusi tetapi dapat juga sebagai barrier
rumah. Dimana saat angina tau hujan yang kencang datang, rumah tidak akan langsung terkena
karena ada vegetasi-vegetasi yang menahannya. Vegetasi juga dapat dimafaatkan sebagai alat
kedap suara.
Rumah yang nyaman dapat dilihat dari sirkulasi peruangannya. Selain itu, dapat diatur dari
system penghawaan, pencahayaan, posisi rumah, dan volume ruang. Penggunaan bukaan-bukaan
yang lebar pada rumah serta jendela-jendela yang banyak dapat membantu udara serta cahaya
masuk dengan lancer ke dalam rumah. Dengan memperhatikan letak bukaan dan jendela yang
benar cahaya dan udara yang masuk-keluar dapat dioptimalkan dengan baik.
Posisi rumah terhadap matahari juga sangat berpengaruh terhadap kenyamanan sebuah rumah
tinggal. Biasanya posisi rumah mempengaruhi letak pintu masuk dan bukaan-bukaan. Jendela
dan bukaan pada rumah sebaiknya dioptimalkan di sebelah timur agar matahari pagi dapat masuk
dengan baik sedangkan untuk arah barat sebisa mungkin diminimalkan karena matahari sore
tidak baik. Untuk arah pintu masuk, sebaiknya diletakkan di arah selatan atau utara. Sinar
matahari yang masuk dari arah tersebut tidak sedikit dan juga tidak terlalu berlebihan sehingga
sangat cocok jiga pintu mengarah kedua arah tersebut.
Volume ruang mempengaruhi sirkulasi udara yang masuk dan keluar. Salah satunya dengan
permainan plafond. Ibu Ismiarti menginginkan plafon yang tinggi hal ini disebabkan karena
dengan penggunaan plafond yang tinggi, rumah akan terasa lebih dingin dan sejuk. Plafond yang
tinggi akan memudahkan udara panas bertukar ke udara dingin sebelum mencapai ke bawah.
2)
Rumah yang sehat dapat dicapai dengan system sanitasi yang benar. Adanya drainase yang dapat
mengalirkan air ke sungai atau tempat pembuangan akan meminimalkan terjadinya peluapan air.
Perlunya septictank dengan ukuran yang tepat untuk menampung tinja dan kotoran yang berasal
dari saluran air kamar mandi. Perlu adanya bak control yang menyimpan air bersih yang dapat
digunakan untuk keperluan sehari-hari. Penghawaan dan pencahayaan dalam rumah juga
menjadi salah satu factor utama agar rumah dapat memiliki konsep sehat.
3)
Rumah yang aman dapat diwujudkan dengan penggunaan pagar di sekeliling rumah. Pagar yang
tidak terlalu tinggi tapi dibuat tertutupi oleh tumbuhan-tumbuhan rambat setidaknya dapat
menutupi sebagian rumah dari pandangan luar. Tetapi, penghuni rumah tetap dapat berinteraksi
secara intens dengan tetangga dan orang luar. Pemberian vegetasi di sekitar rumah juga akan
menghalangi pandangan orang luar secara langsung.
Konsep yang diterapkan juga akan membantu rumah lebih aman karena konsep ini memaksa
rumah untuk terlihat sederhana dari luar.
1. Bentuk dan Tampilan
Atap bangunan yang dirancang akan didominasi menggunakan atap dak beton dengan
adanya penambahan atap pelana dan limasan
Bentuk bangunan yang akan dirancang mengambil bentuk dasar kubus dan balok
disertasi dengan perubahan bentuk akibat penambahan seperlunya.
2. Struktur
Konsep rumah yang diinginkan mempengaruhi bentuk atap rumah tinggal. Rumah memiliki atap
yang datar atau nyaris datar dengan tetap mempertimbangkan kekuatan dan kestabilan bahan
yang digunakan. Selain itu konsep rumah lebih mengacu pada garis-garis vertical maupun
horizontal. Dimana hal itu terlihat sangat sederhana tetapi terkesan elegan
Pemilihan struktur untuk bangunan berdasarkan beberapa pertimbangan:
Kesetabilan struktur
Pemilihan bahan
Bentang bangunan
Atap bangunan menggunakan bahan dari beton dan sedikit kayu pada bagian yang
menggunakan atap limas atau pelana
3. Utilitas
Bukaan yang diletakkan pada fasad bangunan, sebagai jendela, pintu, bouven, dll,
berfungsi sebagai:
Kenyamanan
Sudut atap yang rendah membuat bagian atap memerlukan talang air agar air hujan tidak
menggenang di atap.
Saluran sanitasi digunakan untuk menyalurkan air hujan yang turun dari atap lalu di
salurkan melalui saluran air hujan untuk kemudian dialirkan ke roil kota. Begitu juga
dengan drainase dari dalam bangunan.
Penghawaan
Berdasarkan konsep yang digunakan merupakan rumah tinggal yang menyatu dengan alam,
maka penggunaan penghawan buatan seperti AC atau kipas angin diminimalkan. Penghawaan
berasal dari luar (alami) dengan pemakaian bukaan yang besar yang langsung menghadap ke
arahluar sehingga udara segar dapat didapat dengan maksimal pada ruangan.
Air
Penggunaan air dalam rumah menggunakan sumber air sendiri berupa sumur, selain itu juga
menggunakan air dari PAM jika air sumur sedang berkurang.
Pengolahan limbah
Untuk mendapatkan rumah tinggal yang sehat dan nyaman perlu diperhatikan dalam masalah
limbah, limbah yang dimaskud berupa limbah rumah tangga cair dan padat, serta sampah organik
maupun an organik. Untuk saluran pembuangan limbah padat dialirkan ke septictank, sedangkan
limbah cair sebagian disalurkan dalam sumur peresapan sebagian lagi dialirkan ke kanal kota.
Untuk sampah berupa organik maupun an organik dibuang ke TPS menggunakan jasa
pengangkut sampah
Listrik
Bukaan yang banyak, selain untuk memaksimalkan view dan penghawaan, juga untuk
mengurangi penggunaan listrik di siang hari. Karena cahaya buatan (lampu) tidak perlu
digunakan ketika ruangan sudah terang secara alami (dengan banyaknya bukaan).
RENCANA UMUM DAN PANDUAN RANCANGAN
Rencana Umum
Secara Fisik dan Non Fisik, meliputi penataan :
Pola, dimensi, dan standar umum
(i) Penetapan batasan umum terhadap blok, kaveling dan massa bangunan dengan arahan
pengembangan dan fungsi/kegiatan yang mewadahinya.
(ii) Penetapan batasan Garis Sempadan Bangunan (GSB), Garis Samping/Belakang Bangunan
(GSpB/GSbB), Garis Muka Bangunan (GMB), ataupun batasan spesifik lain, seperti Garis
Sempadan Sungai dan Garis Sempadan Pantai, yang terkait dengan kondisi kawasan
perencanaan.
(iii) Penetapan arahan umum dimensi/luas bangunan dengan merujuk pada kebutuhan tipe dan
langgan bangunan yang akan diciptakan.
(a) Seluruh aturan yang wajib diikuti, dengan kewenangan pemberlakuan pada jenjang tertinggi
seperti Gubernur/Walikota/Bupati adalah:
(i) Peruntukan Lahan
(ii) Luas Lahan dan Batas Lahan
(iii) Koefisien Dasar Bangunan (KDB)
(iv) Koefisien Lantai Bangunan (KLB)
(v) Ketinggian Maksimum Bangunan
(vi) Transfer KLB >10%
(vii) Standar Perencanaan Kota
(b) Seluruh aturan yang wajib diikuti, dengan kewenangan pemberlakuan dapat pada jenjang
Kepala Dinas Tata teknis setempat adalah:
(i) Garis Sempadan Bangunan (GSB)
(ii) Jarak Bebas
(iii) Transfer KLB <10% di dalam satu blok
GSB pada site ini tergantung lebar jalan yang berada di depan site tersebut
BAB VI
KELAYAKAN LOKASI
SITE
Batas-batas site
Utara
: Pepohonan
Timur
: Pepohonan
Selatan
: Pepohonan
Barat
1. Konteks
Site ini terletak di pinggir jalan raya (tidak berada di dareah kumuh), walaupun begitu, budaya
saling hormat menghormati antar warga masih kuat,namun tetap menjaga privasi masing-masing.