Anda di halaman 1dari 4

Tugas BK ISPA dr. Herlina Wungow, Ms.App.

Sc
Claudia G. Rawis - 110111057
FISIOLOGI SALURAN NAPAS ATAS
Respirasi atau pernapasan merupakan pertukaran Oksigen (O 2) dan karbondioksida (CO2) antara
sel-sel tubuh serta lingkungan. Semua sel mengambil Oksigen yang akan digunakan dalam
bereaksi dengan senyawa-senyawa sederhana dalam mitokondria sel untuk menghasilkan
senyawa-senyawa kaya energi, air dan karbondioksida. Jadi, pernapasan juga dapat di artikan
sebagai proses untuk menghasilkan energi. Pernapasan dibagi menjadi 2 macam, yaitu:
1. Pernapasan Eksternal (luar) yaitu proses bernapas atau pengambilan Oksigen dan
pengeluaran Karbondioksida serta uap air antara organisme dan lingkungannya.
2. Pernapasan Internal (dalam) atau respirasi sel terjadi di dalam sel yaitu sitoplasma dan
mitokondria.
Sistem pernapasan terdiri atas saluran atau organ yang berhubungan dengan pernapasan. Oksigen
dari udara diambil dan dimasukan ke darah, kemudian di angkut ke jaringan. Karbondioksida
(CO2) di angkut oleh darah dari jaringan tubuh ke paru-paru dan dinapaskan ke luar udara.
Fungsi Sistem Pernapasan
Fungsi utama sistem pernapasan adalah untuk memungkinkan ambilan oksigen dari udara
kedalam darah dan memungkinkan karbon dioksida terlepas dari dara ke udara bebas.
Meskipun fungsi utama system pernapasan adalah pertukaran oksigen dan karbon dioksida,
masih ada fungsi-fungsi tambahan lain yaitu:

Tempat menghasilkan suara.

Untuk meniup (balon, kopi/the panas, tangan, alat musik dan lain sebagainya)

Tertawa.

Menangis.

Bersin.

Batuk.

Homeostatis (pH darah)

Otot-otot pernapasan membantu kompresi abdomen (miksi,defekasi,partus).


Saluran napas atas terdiri dari:

Rongga Hidung
Hidung adalah bangunan berongga yang terbagi oleh sebuah sekat di tengah menjadi
rongga hidung kiri dan kanan. Hidung meliputi bagian eksternal yang menonjol dari wajah dan
bagian internal berupa rongga hidung sebagai alat penyalur udara.
Di bagian depan berhubungan keluar melalui nares (cuping hidung) anterior dan di
belakang berhubungan dengan bagian atas farings (nasofaring). Masing-masing rongga hidung
dibagi menjadi bagian vestibulum, yaitu bagian lebih lebar tepat di belakang nares anterior, dan
bagian respirasi.
Permukaan luar hidung ditutupi oleh kulit yang memiliki ciri adanya kelenjar sabesa
besar, yang meluas ke dalam vestibulum nasi tempat terdapat kelenjar sabesa, kelenjar keringat,
dan folikel rambut yang kaku dan besar. Rambut ini berfungsi menapis benda-benda kasar yang
terdapat dalam udara inspirasi.
Terdadapat 3 fungsi rongga hidung :
Dalam hal pernafasan = udara yang di inspirasi melalui rongga hidung akan menjalani 3 proses
yaitu penyaringan (filtrasi), penghanatan, dan pelembaban.
Ephithelium olfactory = bagian meial rongga hidung memiliki fungsi dalam penerimaan bau.
Rongga hidung juga berhubungan dengan pembentukan suara- suara fenotik dimana ia berfungsi
sebagai ruang resonasi.
Pada potongan frontal, rongga hidung berbentuk seperti buah alpukat, terbagi dua oleh
sekat (septum mediana). Dari dinding lateral menonjol tiga lengkungan tulang yang dilapisi oleh
mukosa, yaitu:

Konka nasalis superior,

Konka nasalis medius,

Konka nasalis inferior, terdapat jaringan kavernosus atau jaringan erektil yaitu pleksus vena besar,
berdinding tipis, dekat permukaan.
Sinus paranasal adalah rerongga berisi udara yang terdapat dalam tulang-tulang tengkorak dan
berhubungan dengan rongga hidung. Macam-macam sinus yang ada adalah sinus maksilaris,
sinus frontalis, sinus etmoidalis, dan sinus sfenoidalis.
Faring (Rongga tekak)

Faring merupakan saluran yang memiliki panjang kurang lebih 13 cm yang


menghubungkan nasal dan rongga mulut kepada larings pada dasar tengkorak.
Faring dapat dibagi menjadi tiga, yaitu:

Nasofaring, yang terletak di bawah dasar tengkorak, belakang dan atas palatum molle. Pada
bagian ini terdapat dua struktur penting yaitu adanya saluran yang menghubungkan dengan tuba
eustachius dan tuba auditory. Tuba Eustachii bermuara pada nasofaring dan berfungsi
menyeimbangkan tekanan udara pada kedua sisi membrane timpani. Apabila tidak sama, telinga
terasa sakit. Untuk membuka tuba ini, orang harus menelan. Tuba Auditory yang
menghubungkan nasofaring dengan telinga bagian tengah.

Orofaring merupakan bagian tengah farings antara palatum lunak dan tulang hyodi. Pada bagian
ini traktus respiratory dan traktus digestif menyilang dimana orofaring merupakan bagian dari
kedua saluran ini. Orofaring terletak di belakang rongga mulut dan permukaan belakang lidah.
Dasar atau pangkal lidah berasal dari dinding anterior orofaring, bagian orofaring ini memiliki
fungsi pada system pernapasan dan system pencernaan. refleks menelan berawal dari orofaring
menimbulkan dua perubahan makanan terdorong masuk ke saluran cerna (oesophagus) dan
secara stimulant, katup menutup laring untuk mencegah makanan masuk ke dalam saluran
pernapasan. Orofaring dipisahkan dari mulut oleh fauces. Fauces adalah tempat terdapatnya
macam-macam tonsila, seperti tonsila palatina, tonsila faringeal, dan tonsila lingual.

Laringofaring terletak di belakang larings. Laringofaring merupakan posisi terendah dari farings.
Pada bagian bawah laringofaring system respirasi menjadi terpisah dari sitem digestif. Udara
melalui bagian anterior ke dalam larings dan makanan lewat posterior ke dalam esophagus
melalui epiglottis yang fleksibel.
Larings (Kotak suara)
Larings adalah suatu katup yang rumit pada persimpangan antara lintasan makanan dan
lintasan udara. Laring terangkat dibawah lidah saat menelan dan karenanya mencegah makanan
masuk ke trakea. Fungsi utama pada larings adalah untuk melindungi jalan napas atau jalan
udara dari farings ke saluran napas lainnya , namun juga sebagai organ pembentuk suara atau
menghasilkan sebagian besar suara yang dipakai berbicara dan bernyanyi.

Larings ditunjang oleh tulang-tulang rawan, diantaranya yang terpenting adalah tulang
rawan tiroid (Adams apple), yang khas nyata pada pria, namun kurang jelas pada wanita. Di
bawah tulang rawan ini terdapat tulang rawan krikoid, yang berhubungan dengan trakea.
Epiglotis terletak diatas seperti katup penutup. Epiglotis adalah sekeping tulang rawan
elastis yang menutupi lubang larings sewaktu menelan dan terbuka kembali sesudahnya. Pada
dasarnya, Larings bertindak sebagai katup, menutup selama menelan unutk mencegah aspirasi
cairan atau benda padat masuk ke dalam batang tracheobronchial.
Mamalia menghasilkan getaran dari pita suara pada dasar larings. Sumber utama suara
manusia adalah getaran pita suara (Frekuensi 50 Hertz adalah suara bas berat sampai 1700 Hz
untuk soprano tinggi). Selain pada frekuensi getaran, tinggi rendah suara tergantung panjang dan
tebalnya pita suara itu sendiri. Apabila pita lebih panjang dan tebal pada pria menghasilkan suara
lebih berat, sedangkan pada wanita pita suara lebih pendek. Kemudian hasil akhir suara
ditentukan perubahan posisi bibir, lidah dan palatum molle.
Disamping fungsi dalam produksi suara, ada fungsi lain yang lebih
penting, yaitu Larings bertindak sebagai katup selama batuk, penutupan pita suara selama batuk,
memungkinkan terjadinya tekanan yang sangat tinggi pada batang tracheobronchial saat otot-otot
trorax dan abdominal berkontraksi, dan pada saat pita suara terbuka, tekanan yang tinggi ini
menjadi penicu ekspirasi yang sangat kuat dalam mendorong sekresi keluar.
Trakea (Batang tenggorok)
Trakea adalah tabung terbuka berdiameter 2,5 cm dan panjang 10 sampai 12 cm. Trakea terletak
di daerah leher depan esophagus dan merupakan pipa yang terdiri dari gelang-gelang tulang
rawan. Di daerah dada, trakea meluas dari larings sampai ke puncak paru, tempat ia bercabang
menjadi bronkus kiri dan kanan. Jalan napas yang lebih besar ini mempunyai lempeng-lempeng
kartilago di dindingnya, untuk mencegah dari kempes selama perubahan tekanan udara dalam
paru-paru. Tempat terbukanya trakea disebabkan tunjangan sederetan tulang rawan (16-20 buah)
yang berbentuk huruf C (Cincin-cincin kartilago) dengan bagian terbuka mengarah ke posterior
(esofagus).
Trakea dilapisi epitel bertingkat dengan silia (epithelium yang menghasilkan lendir) yang
berfungsi menyapu partikel yang berhasil lolos dari saringan hidung, ke arah faring untuk
kemudian ditelan atau diludahkan atau dibatukkan dan sel gobet yang menghasikan mukus.
Potongan melintang trakea khas berbentuk huruf D.

Anda mungkin juga menyukai