Anda di halaman 1dari 3

BOR TANGAN (HAND BORING)

Minggu, 18 April 2010 by BORSON

2. BOR TANGAN (HAND BORING)


2.1 Maksud dan Tujuan
Hand boring adalah pekerjaan pengeboran tanah yang dikerjakan menggunakan tenaga tangan, dengan tujuan:
a. Mendapatkan keterangan mengenai struktur (propil) tanah secara visual.
b. Memperoleh indikasi variasi kadar air tanah asli menurut kedalaman
c. Mendapatkan kedalaman permukaan air tanah
d. Pengambilan contoh tanah terganggu (disturbed) dan contoh tanah tidak terganggu
(undisturbed)
2.2 Alat-alat yang digunakan
a. Auger Iwan
b. Socket
c. Kepala pemutar dan batang pemutar
d. Batang bor
e. Kunci pipa
f. Palu besar
g. Tabung contoh
h. Pacul, besi pembersih mata bor, olie, kuas, lilin, container (kaleng)
i. Kantong plastik
j. Karung goni
2.3 Prosedur Pengeboran
2.3.1 Persiapan Pengeboran
a. Tentukan lokasi yang akan di bor
b. Alat-alat yang diperlukan dipersiapkan untuk dibawa ke tempat lokasi
c. Tanah disekitar lokasi dibersihkan terhadap batu-batuan, rumput-rumputan dan humus.
2.3.2 Pelaksanaan Pengeboran
Auger Iwan dipasang pada sebuah batang bor dan pada ujung lainnya dipasang stang pemutar.
Auger Iwan diletakkan pada titik yang akan dibor dengan posisi tegak lurus dan stang pemutar
menggunakan batang pemutar diputar searah jarum jam sambil ditekan kebawah.
Setelah Auger Iwan terisi penuh oleh tanah, batang bor ditarik keatas, tanah dikeluarkan dan tanah
tersebut diidentifikasi secara visual mengenai jenis, warna, tekstur, dan kira-kira presentase
campuran dengan jenis tanah lain. Hasil pengamatan dicatat dalam lembar data percobaan.
Auger Iwan yang telah bersih dari tanah dimasukkan kembali ke dalam lubang dan pekerjaan ini
diulangi lagi hingga kedalaman yang dikehendaki. Contoh tanah yang telah dikeluarkan dari
Auger Iwan, dikumpulkan hingga sebanyak 5 kg dan dimasukkan ke dalam kantong plastik,
sebagai contoh tanah terganggu (disturb). Kantong plastik kemudian diberi label kedalaman tanah.
Pengambilan contoh tanah dilakukan setiap kedalaman 20 cm yang sebagian dimasukkan ke
dalam container untuk pemeriksaan kadar air terhadap kedalam bor.
Bila batang bor sudah terlalu pendek, batang bor dapat disambung dengan batang bor yang lain; dan
seterusnya.
Bila telah mencapai kedalaman tertentu (interval) kedalaman 2 m), dilakukan pengambilan contoh
tanah tak terganggu (undisturbed), dengan mengganti Auger Iwan dengan tabung contoh (sample
tubes) dan ujung yang lain diganti dengan kepala pemukul. Tabung contoh sebelumnya diolesi
dengan olie dengan maksud agar contoh tanah tidak melekat, sehingga memperkecil kerusakan
tanah.
Tabung harus memenuhi syarat:

1) Perbandingan luas tabung <>


((Do2 - D12)/D12) x 100% < style=""> dimana:
Do = Diameter luar tabung
D1 = Diameter dalam tabung
2) Permukaan dalam dan luar tabung harus licin
Ujung pemotong tabung harus cukup terpelihara serta mempunyai bentuk dan ukuran tertentu
Tabung contoh dan batang bor dimasukkan ke dalam lubang secara perlahan-lahan dan usahakan
masuk tegak lurus. Pada batang bor diberi tanda kedalaman tabung yang akan dicapai sehingga
kedalaman selama pemukulan tidak melebihi tinggi tabung (dapat menyebabkan pemadatan).
Tabung ditekan dengan cara memukul bagian dari kepala pemukul hingga tercapai batas tanda
yang telah dibuat pada batang bor. Tabung didiamkan beberapa saat agar terjadi lekatan tanah,
setelah itu batang bor diputar 180o dan batang bor ditarik ke atas dengan bantuan kunci pipa.
Tabung dilepas dari stang bor dengan kunci khusus
Permukaan tanah dalam tabung diratakan dengan pisau kecil dan diberi lapisan penutup dari lilin
yang diencerkan, untuk menjaga agar kadar air tanah dalam tabung tidak berubah. Tempelkan
label kedalam dari contoh tanah.
Tabung contoh harus dijaga agar jangan sampai terguncang-guncang atau terkena panas matahari.
Tabung contoh diganti dengan Auger Iwan kembali dan pengeboran dilanjutkan. Contoh tanah
diambil dan diidentifikasi. Demikian seterusnya dilakukan pengambilan contoh tanah terganggu
dan contoh tanah tak terganggu pada kedalaman-kedalaman yang diinginkan.
Untuk pengujian laboratorium yang memerlukan tanah permukaan (misalnya uji pemadatan)
dilakukan pengambilan contoh tanah permukaan menggunakan cangkul hingga kedalaman 0,2 m,
yang bebas dari akar-akar rumput ataupun kotoran-kotoran lainnya, kemudian dimasukkan ke
dalam karung.
2.4 Teori
Tanah adalah material yang terbentuk dari himpunan mineral, bahan organik / anorganik, dan endapanendapan yang relatif lepas. Deposit tanah dapat terdiri dari butiran-butiran dengan berbagai jenis bentuk
dan ukuran. Ikatan antara butiran tanah disebabkan oleh karbonat, zat organik, atau oksida-oksida yang
mengendap diantara butiran-butiran.
Partikel tanah dapat dibagi menjadi dua kelompok utama;
a. Berbutir kasar
1) Kerikil (gravel) 2 mm - 150 mm
2) Pasir (sand) 0,06 mm - 2 mm
b. Berbutir halus
1) Lanau (silt) 0,002 mm - 0,06 mm
2) Lempung (clay) <0,0002 style="">
Batu Kerikil dan Pasir
Golongan ini terdiri dari pecahan batu dengan berbagai ukuran dan bentuk.Butiran batu kerikil. Butiran batu
kerikil biasanya terdiri dari pecahan batu, atau terdiri dari satu macam zat mineral tertentu, seperti kwartz.
Butiran pasir hampir selalu terdiri dari satu macam zat mineral, terutama kwartz.
Lempung
Lempung terdiri dari butiran-butiran yang sangat kecil dan menunjukkan sifat-sifat kohesi dan plastis. Kohesi
menunjukkan kenyataan bahwa bagian-bagian bahan itu melekat satu sama lain. Plastisitas adalah sifat
yang memungkinkan bentuk bahan itu dirubah-rubah tanpa perubahan isi atau kembali ke bentuk asalnya
tanpa terjadi retak-retakan atau terpecah-pecah.
Lanau
Lanau merupakan peralihan antara lempung dan pasir halus. Lanau memperlihatkan sifat kurang plastis,
lebih mudah ditembus air dari pada lempung, serta adanya sifat dilatasi yang tidak terdapat pada lempung.
Dilatasi adalah gejala perubahan isi apabila dirubah bentuknya. Lanau sebagaimana juga pasir,
menunjukkan sifat quick (hidup) apabila diguncang atau digetarkan.
Pengambilan contoh tanah di lapangan untuk pengujian lebih lanjut di laboratorium terdiri dari;
a. Contoh tanah permukaan, diperlukan untuk contoh tanah uji laboratorium, yang menggunakan tanah
permukaan sebagai contoh tanah terganggu (misal uji pemadatan).
b. Contoh tanah dari pekerjaan boring
1) Contoh tanah tidak terganggu (undisturbed)

Contoh tanah ini diambil untuk melindungi struktur asli tanah tersebut.Contoh ini dibawa ke laboratorium
dalam tempat tertutup, sehingga kadar airnya tidak berubah.
2) Contoh tanah terganggu (disturbed)
Hasil-hasil pengamatan melalui pengeboran divisualisasikan dalam bentuk gambar propil tanah, yang
menyajikan gambar struktur lapisan-lapisan tanah terhadap kedalaman tanah dibawah titik bor. Propil tanah
menjelaskan mengenai jenis tanah, warna, tekstur, kelembaban, atau sifat-sifat lain yang dapat diamati
langsung di lapangan.
2.5 Perhitungan
a. Catat data-data pengeboran pada lembar data pengeboran.
b. Tentukan jenis tanah, warna dasar, dan keterangan lain yang dapat diamati langsung di lapangan pada setiap
kedalaman tertentu dan gambar diagram pengeboran.
c. Tentukan permukaan air tanah.
d. Gambarkan alat-alat yang digunakan dalam satu rangkaian berikut kegunaannya

Anda mungkin juga menyukai