Anda di halaman 1dari 43

DESIGN QUALITIES

KUALITAS DESAIN
pada built environment

PERANCANGAN
KOTA ARS3063
Lucia Asdra R

URBAN DESIGN QUALITIES


Design issues pada rancangan built environment:

Bagaimana merencanakan place secara efisien untuk


kegiatan yang bervariasi
Bagaimana tanggapan desain terhadap iklim
Bagaimana membuat lay out yang aksesibel
Bagaimana membuat desain yang manusiawi
Bagaimana membuat desain yang atraktif
Dlldll

Sehingga:
Diperlukan desain yang responsive/ tanggap terhadap
pilihan kebutuhan pengguna dalam beraktivitas
RESPONSIVE ENVIRONMENT.. (Bentley, et al,
1985)

Bagaimana suatu desain dapat


mempengaruhi pilihan penggunanya
1.

2.

3.

4.

Desain akan mempengaruhi seseorang pada kemana


akan pergi dan kemana tak dapat pergi.
(Permeability)
Mempengaruhi rentang penggunaan yang
dimungkinkan. (Variety)
Mempengaruhi kemudahan manusia untuk mengerti
kemungkinan yang ditawarkan oleh suatu
ruang/tempat. (Legibility)
Mempengaruhi tingkatan penggunaan suatu tempat
untuk tujuan yang berbeda. (Robustness)

Lanjutan...
5. Mempengaruhi detail penampilan suatu tempat yang
membuat manusia sadar akan pilihan yang tersedia
(visual appropriateness)
6. Mempengaruhi pilihan manusia akan pengalamanpengalaman sensori. (Richness)
7. Mempengaruhi bagaimana manusia memberi ciri-ciri
mereka sendiri pada suatu tempat.. (personalisation)

Semuanya merupakan permasalahan kunci


untuk bisa responsif dan semuanya
saling terkait satu sama lain.

Keterkaitan antar kualitas desain

PERMEABILITY

Pola blok I

Pola blok II

Bandingkanroute dari A B pada blok I dan II


pilihan route, jumlah jalan alternatif

Terapan Permeability pd lay out lingkungan

Hubungannya dengan area di sekitarnya,


kaitannya dengan akses.
Lokasi dari route baru (jalan tembus, konektor)
Intensitas penggunaan route baru
Rancangan persimpangan jalan yang permeable
Struktur, pola spasial, dan wujud dari suatu blok
lingkungan

Desain pola blok baru..

Latihan analisis permeability

Gambarkan akses dan route sirkulasi kampus 2


Thomas Aquinas
Buat analisis permeability pada tatanan ruang
dan sirkulasi nya
Usulan pengembangan untuk meningkatkan
permeability kampus

VARIETY

Variety of uses:

Tingkat kebutuhan type penggunaan yang berbeda


dalam suatu site

Penggunaan kegiatan yang bervariasi


Ragam Pilihan pengalaman kegiatan

Seberapa besaran yang dibutuhkan supaya tetap menarik secara


spasial
Seberapa besar feasibility ekonomi dan fungsional dari mixed
uses tersebut

Ada interaksi kegiatan :

Mutual support antar kegiatan


Elemen waktu, saling melengkapi
Feasibility meliputi: functional, political, economical.

Tingkatan variety

Variasi pengalaman meruang pada


suatu place mencakup:

Variasi
Variasi
Variasi
Variasi

bentuk
penggunaan
pengguna
makna

Ada saling keterkaitan antara


uses, forms, people, dan meanings.

Suatu tempat dengan variasi


penggunaanvariasi type
bangunanvariasi bentuk
Suatu tempat yang menarik
orang-orang yang bervariasi
pada waktu/ saat yang
bervariasi untuk alasan yang
bervariasi
Perbedaan aktivitas, bentuk,
dan orang-orangnya,
memperkaya persepsi.
Pengguna yang berbeda
mempersepsikan ruang
dengan cara berbeda. Ada
variasi makna ruang.

USES

PEOPLE

FORMS

MEANINGS

Variety of uses dipengaruhi faktor-faktor :

Kebutuhan rentang aktivitas (demand of


activities)
Kemungkinan ketersediaan ruang untuk
menampung aktivitas (affordable space)
Desain ruang mendorong adanya interaksi
positif antar aktivitas

LEGIBILITY

Legibility penting dalam 2 level:

Physical form (bentuk fisik)


Acvtivity pattern (pola aktivitas)

Bentuk fisik suatu place dapat jelas, tetapi barangkali


hanya dapat dinikmati sebatas estetika secara visual
Pola aktivitas/ penggunaan suatu place dapat juga
ditangkap tanpa memperhatikan/ menyadari bentuk
place tersebut

Supaya dapat menggunakan place secara optimal,


kesadaran akan bentuk fisik place tsb dan pola
penggunaan harus saling melengkapi

Mengapa Legibility penting?


Mengapa legibility menjadi problem?

Lihat : Perbandingan antara kota


tradisional dan kota modern

Legibility dan kota lama/tradisional:

Place yang kelihatannya penting, ternyata


fungsinya memang benar-benar penting
Place untuk publik dapat secara mudah
diidentifikasi

Ruang terbuka umum


yang terbesar di kota
merupakan fasilitas publik
yang paling penting,
letaknya juga
berhubungan dng
bangunan/fasilitas penting
yang lain di kota
Bangunan yang paling
menonjol diantara yang
lain (skala, ukuran,
ketinggian) merupakan
place untuk kepentingan
publik yang terbesar di
kota

Legibility dan kota modern

Bangaimana masyarakat
menggunakan kotanya, -jika
secara visual, place dan
fasilitas publik/yg relevan utk
penggunaan publik nampak
melimpah -, akan
membingungkan pola aktivitas
yang penting di kota
Akan semakin membingungkan
karena bangunan publik yang
penting dan bangunan privat
yang bukan untuk umum
nampak serupa.

Misal: Kota yang dipenuhi bangunan


komersial, bank, badan asuransi,
menunjukkan kekuatan institusi
finansial yang besar, tetapi pola
aktivitas sebagian besar penduduk
yang menggunakan kota menjadi
kurang jelas.

Bagaimana Meningkatkan legibility

Menciptakan lay out


fisik yang jelas:

Manusia dapat
dengan mudah dan
jelas mengerti
bentuk layout dan
menggambarkannya
dengan tepat (tdk
menyesatkan)

Citta del Vaticano

Menambah elemenelemen fisik sebagai


kunci kejelasan

London UK
(www.bbc.co.uk)

Penanda-penanda
fisik yang dapat
membantu
menggambarkan
wajah kota/ city
image/ citra kota
Elemen fisik
pembentuk image
kota, kategori dari
Kevin Lynch, 1960:

paths, edges, nodes,


districts, landmarks

ROBUSTNESS

Kualitas desain yang ditawarkan oleh suatu


place, yang dapat digunakan untuk tujuan
penggunaan yang berbeda/ yang menawarkan
banyak pilihan tujuan penggunaan
Untuk membuat organisasi spasial &
konstruksional sesuai untuk aktivitas yang
banyak kemungkinannya (robust by uses),
serta untuk penggunaan selanjutnya, baik
jangka pendek maupun jangka panjang
(robust by time)

Bagaimana meningkatkan robustness

Mengaktifkan ruangruang pasif

Mengaktifkan ruang
luar sbg perluasan
area aktivitas di
dalam bangunan
Adanya batas
transparan antara
ruang luar ruang
dalam

Venetia - Italia

Contoh:
Mengaktifkan ruang luar sebagai
perluasan aktivitas

(Bentley, I., et al, 1985, Responsive


Environment, pp. 63, 70)

Memanfaatkan ruang
interface bangunan

Memanfaatkan batas
privat-publik utk
kegiatan tertentu
Deretan serambi depan
bangunan digunakan
sbg open arcade

(Bentley, I., et al,

1985, Responsive
Environment, pp.
59,69,70)

Dasar kolom,garis batas bangunan,


digunakan untuk tempat duduk informal

Batas bangunan yang berupa


deretan kolom digunakan sbg
tempat tunggu, menikmati
ruang luar

Ruang umum untuk


penggunaan
bersama (anak
bermain, parkir,
interaksi sosial lain)

Interaksi sosial

Woonerfen,
Utrecht - NL

Meningkatkan
kualitas microclimate

Aktivitas outdoor
sangat dipengaruhi
oleh kondisi
microclimate,
terutama kecepatan
angin, arah angin,
sinar matahari, suhu
udara
Kaitannya dengan
kenyamanan dalam
beraktivitas, misalnya
udara sejuk, angin
sepoi-sepoi, teduh
terlindung dari
sengatan matahari
langsung

Victoria Square Birmingham, UK

Leeds, UK

RICHNESS

Meningkatkan pilihan dan


variasi pengalaman sensori
yang dapat dinikmati oleh
pengguna
Bukan hanya secara visual,
tetapi juga:
Sense of motion
Sense of smell
Sense of hearing
Sense of touch
Sense of taste

Bagaimana manusia memilih pengalaman


sensori yang berbeda pada kesempatan yang
berbeda pula
Efektivitasnya tergantung pada cara yang
selektif :
Fokus perhatian pada sumber yang berbeda
dari pengalaman sensori pada kesempatan
berbeda
Dengan berpindah dari sumber yang satu ke
sumber yang lain

Kinetik experience, dapat dicapai dengan pergerakan

Olfactory experience (sense of smell), dapat dicapai

(movement):
Kemungkinan pergerakan di dalam suatu tempat
Route sirkulasi pergerakan

dengan bergerak dari satu sumber ke sumber yang lain


Aural/auditory experience, untuk membedakan sense
suara
Sense of touch (tactile), misalnya texture permukaan,
pergerakan udara, temperatur, dll
Visual experience, berkaitan dengan pergerakan
pandangan
Sense of taste..

Visual experience

Visual sense lebih dominan daripada sensori non visual


Visual richness tergantung pada kontras visual dari suatu
permukaan yang dapat dilihat
Orientasi permukaan
Posisi yang mungkin, yang dapat dilihat
Visual richness terkait dengan
Jumlah elemen visual tiap permukaan
Kaitan antar elemen

Visual richness dipengaruhi oleh jumlah elemen


visual yang efektif untuk mendukung richness
Jumlah efektif antara 5 - 9 elemen

Implikasi praktisnya:
Dipengaruhi oleh range jarak pandang
(viewing distance)
Lamanya waktu pandang (viewing time)

VISUAL APPROPRIATENESS

Kesesuaian
penampilan secara
visual
Harus terlihat
bagaimana dan
seperti apa
Berpengaruh pada
interpretasi manusia
pada makna suatu
ruang / tempat

Entah perancangnya menginginkan atau tidak,


manusia akan menginterpretasikan suatu tempat
sebagai sesuatu yang bermakna
Suatu place mempunyai kesesuaian visual ketika
makna/ arti place tersebut dapat membuat
manusia menyadari pilihan-pilihan yang
ditawarkan karena adanya kualitas desain dari
place tersebut
Makna/ meaning suatu place akan mensupport
responsiveness dari place tersebut

Interpretasi manusia terhadap suatu place


dapat memperkuat responsiveness, pada 3
level:

1.
2.

3.

Dengan mensupport legibility nya, baik dalam hal


bentuk maupun penggunaannya
Dengan mensupport variety nya
Dengan mensupport robustness nya

Hal tersebut diatas akan membuat penampilan


visual menjadi selaras
Jika pengguna yang berbeda menginterpretasi
place secara bias, akan menurunkan potensi
responsiveness

Peranan dari detail penampilan, untuk


mensupport responsiveness.
Pada level produk perencanaan
Detail artistik

Jadi, cues seperti apa yang diperlukan?

Cues/ ciri fisik yang mudah diperhatikan:

Cues yang ditemukan ketika menganalisa karakter


visual dari suatu konteks:

Vertical rhythms, horizontal rhythms, skylines, wall details


(material, warna, pola), windows, doors, ground level details

Elemen-elemen (wall detail, window, door, ground level


detail)
Kaitan antar elemen (vertical & horizontal rhythms, skyline)

Cues yang dilihat ketika menganalisa penggunaannya:

Pola penggunaan dalam skala besar, kaitannya dengan


struktur visual suatu desain
Cues skala kecil, elemen-elemen, detail rancangan
Tujuan penggunaan tertentu

Untuk mensupport legibility, perlu cues yang


diinterpretasikan sebagai penghubung bangunan
dengan konteksnya (paths, edges, nodes,
districts, landmarks) :
CONTEXTUAL CUES

Variety dan robustness berkaitan dengan

penggunaan suatu proyek. Untuk mensupport


kualitas tersebut perlu cues yang dapat
diinterpretasikan sesuai dengan penggunaan
yang bervariasi :
USE CUES

Contextual cues
Use cues

Mensupport legibility

Mensupport variety
dan robustness

Users

experience and
motivation

A responsive design

PERSONALISATION

Untuk membedakan dan memberi ciri/


identitas individu di suatu lingkungan
Dapat disupport dengan

Bentuk
material

Alasan personalisasi

Affirmative personalisation,
sebagai pengesahan rasa
dan nilai

Remedial personalisation,
karena image yang ada
kurang sesuai

Affirmative personalization?

- Remedial personalization?

Anda mungkin juga menyukai