Anda di halaman 1dari 4

A.

Pengertian Populasi
Populasi adalah suatu kelompok individu yang spesiesnya sama dan menempati
dalam

suatu

habitat

yang

cukup

kecil

sehingga

memungkinkan

terjadinya interbreding diantara anggota semua kelompoknya.


Beberapa populasi tidak berinterbreding namun melakukan penyerbukan sendiri (self
polination) atau bereproduksi secara seksual. Luas wilayah yang ditempati memungkinkan
potensi terjadinya pertukaran gen melalui penyerbukan sendiri ataupun tetangga.
Penentuan atau penggolongan species dalam populasi dapat dilakukan dengan dua cara:
a.
Secara taksonomi, yaitu species ditentukan berdasarkan hubungan kekeluargaan baik
secara evolusi, maupun sejarah nenek moyangnya.
b.
Berdasarkan peran atau fungsi, yaitu penentuan species didasarkan pada kesamaan
perannya di dalam lingkungan
Berdasarkan sifatnya yang unik dan berbeda dengan sifat masing-masing individu,
populasi memiliki ciri-ciri antara lain sebagai berikut:
1. Densitas atau kerapatan atau kepadatan
Kepadatan adalah ukuran besarnya populasi dalam satuan ruang atau volume, yang
pada umumnya ukuran besarnya populasi digambarkan dengan cacah individu, atau biomas
populasi per satuan ruang atau volume.
2. Angka kelahiran (natalitas)
Natalitas adalah reproduksi individu-individu baru di dalam populasi melalui
kelahiran, germinasi/pembelahan.
3. Angka kematian (mortalitas)
Mortalitas adalah jumlah individu dalam populasi yang mati selama periode waktu
tertentu.
4. Genetik
5. Struktur Umur
adalah sifat populasi yang penting mempengaruhi baik natalitas maupun mortalitas.
Motalitas biasanya berbeda menurut umur dan kemampuan berkembangbiak sangat kering
terbatas pada kelompok umur tertentu.
6. Potensi biotik
Potensi biotik adalah potensi

mengenai

jumlah

populasi

dalam

suatu

wilayah/ekosistem yang dipengaruhi faktor hidup, meliputi semua makhluk hidup di bumi,
baik tumbuhan maupun hewan
7. Bentuk pertumbuhan
Penyebaran/perpindahan populasi yaitu pergerakan individu-individu atau alat-alat
pembiakannya masuk atau keluar suatu populasi atau daerah populasi, turut mempengaruhi
bentuk pertumbuhan serta kepadatan populasi bersangkutan bersama-sama dengan natalitas
dan mortalitas. Ada tiga penyebaran/perpindahan populasi yaitu (1) emigrasi yaitu pergerakan

keluar, (imigrasi) pergerakan ke dalam dan yang (3) migrasi yaitu pergi (keluar) dan kembali
(masuk secara periodic).
A. Pertumbuhan populasi
Pertumbuhan populasi merupakan proses sentral di dalam ekologi. Karena tidak ada
populasi yang tumbuh secara terus menerus maka kita mengetahui adanya pengaturan
populasi. Interaksi spesies seperti predator, kompetisi, herbivory dan penyakit berdampak
terhadap pertumbuhan pop dan pertumbuhan populasi menghasilkan perubahan dalam
struktur komunitas oleh karena itu sangat penting untuk mengetahui bagaimana suatu
populasi tumbuh.
Suatu populasi yang dilepaskan pada suatu lingkungan yang sesuai, akan terus
bertambah jumlahnya Dalam lingkaran hidup dari organisme terdapat fase lahir,
pertumbuhan, dewasa, tua dan kemudian mati. Dalam ekologi Boden Heimer (1938)
membagi umur hewan dalam tiga periode, yaitu fase preduktif, dimana hewan mengalami
pertumbuhan yang cepat tetapi belum mampu berproduksi, fase reproduksi, dimana hewan
mampu bereproduksi, fase post reproduksi, dimana hewan tidak mampu lagi bereproduksi
yaitu pada umur tua.
Model Pertumbuhan Populasi
1. Model Continuous Time adalah model yang digunakan untuk menentukan jumlah
tumbuhan yang ada dalam beberapa waktu mendatang. Pada model ini individu
berkembang tidak dibatasi oleh lingkungan seperti kompetisi dan keterbatasan akan
suplai makanan. Laju perubahan populasi dapat dihitung jika banyaknya kelahiran,
kematian dan migrasi diketahui. Prediksi bahwa jumlah populasi akan tumbuh secara
kontinu pertama kali dicetuskan oleh Malthus (1798). Dinamika populasi dapat di
aproksimasi dengan model ini hanya untuk periode waktu yang pendek saja.
Model Kontinu dapat diakumulasikan menggunakan persamaan :
Nt+Dt=Nt+B+I-D-E
Nt
: jumlah populasi tumbuhan yang ada dalam waktu t.
B
: jumlah kelahiran per satuan waktu
I
: jumlah kedatangan per satuan waktu
D
: jumlah kematian persatuan waktu
E
: jumlah populasi yang keluar per satuan waktu.
Nt+Dt
: jumlah populasi pada waktu t+Dt.
2. Model Matriks
Salah satu model pertumbuhan yang paling sering digunakan oleh para ahli
demogragi adalah model matriks Leslie, yang dikembangkan pada tahun 1940-an. Model ini
menjelaskan pertumbuhan reproduksi pada populasi tumbuhan. Dalam model ini reproduksi
tumbuhan dibagi menjadi kelas-kelas atau secara matematis,

Dengan demikian jika kita mengetahui distribusi awal x(0) dan matriks Leslie (L),
maka kita dapat menentukan distribusi umur reproduksi tanaman pada sembarang waktu di
masa mendatang.
3. Stadia Versus Umur
Teori demografi klasik memakai umur sebagai dasar untuk perkiraan kesuburan dan
survivorship, namun umur tidak dapat menjadi indikator status reproduktif dalam tumbuhan.
Ada 2 alaan pokok untuk ini, yaitu :
a) Ukuran tidak perlu berkolerasi dengan umur
b) Banyak tumbuhan akan berbunga bila mereka mencapai ukuran tertentu tanpa
memandang umurnya.
4. Tabel Hidup
Ada dua macam tabel hidup tergantung lama hidup individu dalam populasi :
a. Suatu tabel dinamis. Digunakan pengamat untuk mengikuti

pertumbuhan

perkecambahan pada waktu tertentu sampai semua individu mati


b. Tabel hidup statis. Tabel yang mengukur struktur umur suatu populasi untuk
memperkirakan pola survival berbagai grup umur pada suatu populasi.
5. Kurva Survivorship
Yaitu adalah jumlah survivor pada tiap interval umur terhadap waktu akan
menghasilkan suatu kurva survivorship.
Ada 3 tipe kurva survivorship yang menyajikan tanggapan populasi ekstrem :
a. Tipe 1: kurva survivorship adalah karakteristik organisme dengan mortalitas rendah
dalam stadia muda dan mortalitas cepat dalam umur tua.
b. Tipe 2 : garis lurus, dimana probabilitas kematian pada pokoknya sama pada sembarang
umur
c. Tipe 3 : tipikal organisme yang mempunyai laju mortalitas muda tinggi, diikuti dengan
mortalitas biji karena adanya pemakan buah dan pemakan biji.
6. Fekunditas
Fekunditas secara umum berarti kemampuan untuk bereproduksi. Dalam biologi,
fekunditas

adalah

laju

reproduksi aktual suatu organisme atau populasi yang

diukur

berdasarkan jumlahgamet, biji, ataupun propagula aseksual. Dalam bidang demografi,


fekunditas adalah kapasitas reproduksi potensial suatu individu ataupun populasi. Fekunditas
berada di bawah kontrol genetik maupun lingkungan dan merupakan ukuran utama
kebugaran biologi suatu spesies. Biasa juga disebut umur spesifik laju kelahiran individu atau
natalitas yang diukur dengan menhitung jumlah total biji yang dihasilkan selama tiap interval
umur dan dibagi dengan jumlah individu yang hidup.
7. Daya Dukung
Dengan adanya berbagai pembatasan yang ada, kita dapat memperkirakan bahwa
lingkungan mempunyai daya dukung, yaitu jumlah individual spesies yang dapat ditunjang
oleh lingkungan. Daya dukung dapat ditentukan tidak hanya oleh jumlah individu dalam
populasi,tetapi juga oleh ukuran dan laju pertumbuhan individu dalam populasi.

8. Peraturan Populasi Dependen Densitas.


Dependen densitas adalah jumlah individu per satuan area tertentu yang
keberadaannya dipengaruhi oleh keadaan2 yang mempengaruhinya.
9. Populasi Dependen Lebat
Populasi dependen lebat adalah ukuran populasi yang selalu bertambah seperti yang
diramal oleh kebanyakan model pertumbuhan populasi, populasi ini bergantung pada
dependen densitas yang berubah dalam survival atau laju produksi karena jumlah populasi
menjadi lebih besar. Kita tahu bahwa hukum Yield konstan di mana tumbuhan bertanggap
terhadap kelebatan tidak hanya oleh densitas tetapi juga terhadap individu. Hal ini lebih
akurat untuk mengatakan bahwa populasi tumbuhan lebih bersifat dependen lebt daripada
dependen densitas.

Anda mungkin juga menyukai