PSIKOSOMATIK
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK II
RATNAWATI
(1630702018)
SRI ASTUTI
(1630702030)
(1630702034)
(1630702058)
KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN
TAHUN 2016/2017
A. GANGGUAN PSIKOSOMATIK
Menurut
penelitian
WHO
di
beberapa
Negara
berkembang
terjadi
perubahan
perubahan
jaringan
Beberapa
penyakit
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
C. PENGOBATAN PSIKOSOMATIS
Pengobatan gangguan psikosomatik pada dasarnya harus dilakukan
dengan beberapa cara dengan mempertimbangkan pengobatan somatis
(berorientasi pada organ tubuh yang mengalami gangguan), pengobatan
secara psikologis (psikoterapi dan sosioterapi) serta psikofarmakoterapi
(penggunaan obat-obatan yang berhubungan dengan psikologi). Metode mana
yang kemudian dipilih oleh dokter sangat tergantung pada jenis kasus dan
faktor-faktor yang terkait dengannya.
Pada kasus tahap awal, biasanya pengobatan hanya ditujukan kepada
faktor somatis (fisik). Hal ini dapat menyebabkan penyakit timbul kembali
dan yang lebih parah akan menurunkan kepercayaan pasien akan
kemungkinan penyakitnya sembuh yang sebenarnya akan memperparah
kelainan psikosomatiknya sendiri. Akan tetapi memang agak sulit untuk
membedakannya dengan gangguan psikosomatis sehingga baru dapat
dibedakan bila kejadiannya telah berulang. Disinilah perlunya psikoterapi
sebagai pendamping terapi somatik.
Perlu dipertimbangkan penggunaan psikofarmaka (obat-obat yang biasa
digunakan dalam bidang psikologi) karena mungkin gangguan psikologis
yang diderita berhubungan dengan kondisi kimiawi di otak yang mengalami
ketidakseimbangan.
D. KESIMPULAN
1. Gangguan psikosomatik merupakan gangguan yang melibatkan antara
pikiran dan tubuh. Hal ini berarti bahwa adanya faktor psikologis yang
mempengaruhi kondisi medis.
2. Komponen emosional memainkan peranan penting pada gangguan
psikosomatik.
3. Manifestasi penyakit fisik juga sering diturunkan dari kepribadian
seseorang.
4. Gangguan psikosomatik dapat melibatkan berbagai sistem organ di dalam
tubuh sehingga memerlukan penanganan secara terintegrasi dari ahli medis
dan ahli psikiatri.
5. Pengobatan gangguan psikosomatik dari sudut pandang psikiatri adalah
tugas yang sulit.
6. Tujuan terapi haruslah mengerti motivasi dan mekanisme gangguan fungsi
dan untuk membantu pasien mengerti penyakitnya.
7. Tujuan tersebut harus menghasilkan pola perilaku yang berubah dan lebih
sehat.
8. Terapi kombinasi sangat bermanfaat untuk mencapai resolusi gangguan
struktural dan reorganisasi gangguan kepribadian.