LISTRIK
POWER QUALITY
ANALYZER
Disusun Oleh :
Hendri Irvansyah
(131041035)
TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUS SAINS DAN TEKNOLOGI AKPRIND
YOGYAKARTA
2016
A. Pengertian
Power Analyzer adalah suatu peralatan ukur yang digunakan untuk mengetahui
kualitas daya dari tenaga listrik. Alat ini sangat kompleks, karena dapat mengukur
tegangan, arus lisrik, frekuensi, daya komples, daya aktif, daya reaktif dan faktor
daya. Merk yang digunakan adalah LEM dengan spesifikasi Analyst 3Q. Pada
penelitian ini, parameter yang diukur menggunakan peralatan ini adalah besaran
listrik dasar, yaitu tegangan, arus dan frekuensi listrik.
Suatu Sistem tenaga listrik dituntut dapat memenuhi syarat dasar kebutuhan layanan
(service requirement) kepada konsumennya yaitu :
1. Dapat memenuhi beban puncak
2. Memiliki deviasi tegangan dan frekuensi yang minimum.
3. Menjamin urutan phase yang benar.
4. Menjamin distorsi gelombang tegangan dan harmonik yang minimum dan bebas
dari surja tegangan.
5. Menjamin suplai sistem tegangan dalam keadaan setimbang.
6. Memberikan suplai daya dengan keandalan tinggi dengan prosentase waktu layanan
yang tinggi dimana sistem dapat melayani beban secara efektif.
Enam hal diatas dijadikan tolok ukur, apakah layanan yang diterima oleh konsumen
sudah baik atau belum.
Masalah Power Quality menjadi penting karena :
a. Saat ini kualitas peralatan yang dimiliki konsumen lebih sensitif.
b. Pada sistem utilitas telah terjadi meningkatnya level Harmonik.
c. Konsumen belum memiliki dan mendapat informasi yang cukup menyangkut
masalah power quality.
d. Kegagalan satu komponen pada sistem distribusi dan instalasi bisa membawa
konsekuensi tertentu.
Kualitas tegangan listrik yang dituntut oleh masing masing peralatan berbeda antara
satu peralatan dengan yang lain.
Variasi frekwensi disini tidak diatur dalam bentuk standar tetapi lebih banyak
diatur dalam bentuk petunjuk operasi. Untuk sistem tenaga listrik Jawa- Bali-Madura
diusahakan variasi frekwensinya diijinkan adalah 0,5Hz sedangkan daerah lain 1,5 Hz
sesuai standar PLN.
Selain itu i Indonesia, aturan mengenai batasan fluktuasi frekwensi diatur
dalam IEC 61000-4-13-am1 (5/13/2009) Amendment 1 - Part 4-13: Testingregulasi
SNI 04-1922-2002 yang menyatakan bahwa frekwensi standard and measurement
techniques - Harmonics and interharmonicsdari sumber listrik adalah 50 + 1% Hz.
Diadopsi dari including mains signalling at a.c. power port, low frequency
immunitystandarisasi internasional menganut dari IEC 60196 (6/17/2009) tentang
tests IEC standard frequency.
c. Ketidak seimbangan Arus dan tegangan
Ketidak seimbangan dalam sistem tiga fasa diukur dari komponen tegangan
atau arus urutan negatip ( berdasarkan teori komponen simetris ). Pada sistem PLN
komponen tegangan urutan negatip dibatasi maksimum 2 % dari komponen urutan
positip.
C. Cara Penanggulangan
1. Variasi/ketidak seimbangan tegangan suplai
Cara pemerbaikan adalah dengan melakukan regulasi atau pengaturan
tegangan disisi supply sehingga tegangan pada masing-masing fasa dapat
diatur besanrya dan diseimbangkan dengan penambahan alat yaitu
regulator tegangan.
2. Ketidak seimbangan Arus dan tegangan
a. Arus
Cara penaanggulangannya adalah dengan melakukan
pembagian beban pada masing-asing fasa hingga mendekati seimbang.
b. Tegangan
Cara penaanggulangannya adalah dengan melakukan
pembagian beban pada masing-asing fasa hingga mendekati seimbang,
sehingga voltage drop masing-masing fasa mendekati sama.
3. Variasi / ketidak seimbangan frekwensi
Cara penanggulangannya adalah penggunaaan generator kualitas tinggi
yang memiliki variasi frekuensi serendah mungkin.
Pqube mempunyai bentuk yang ringkas, namun mempunyai kemampuan yang luar
biasa. Support untuk single phase sampai 3 phase AC maupun DC. Dengan
kemampuan pengukran arus sampai dengan 50kA (menggunakan CT) dan tegangan
6,7MV (menggunakan PT). pengukuran arus bisa menggunakan output CT maupun
menggunakan clamp yang sudah disediakan. Media penyimpanan menggunakan SD
Card, sedangkan interface ke PC menggunakan LAN network. Pqube bisa
menjadi flexible power quality analyzer bagi anda.
Kesimpulan.
1. Ketidakseimbangan sisitim 3 fasa mempengaruhi power quality.
2. Penurunan power quality dapat merusak peralatan listrik.
3. Ketidakseimbangan ini ada yang dipengaruhi oleh sisi beban dan ada pula
yang disebabkan oleh sisi supply sendiri.
Daftar pustaka
http://google.com/.
http:// 1.bp.blogspot.com/.
http://en.wikipedia.org/wiki/Three-phase