Anda di halaman 1dari 2

AS, UE, dan Iran Gelar Pertemuan di Geneva

Geneva, Senin Sejumlah pejabat Iran, Amerika Serikat, dan Uni Eropa, Senin (9/6),
akan memulai pembicaraan bersama selama dua hari tentang program nuklir Iran.
Delegasi Iran akan memberikan kata pembukaan sebagai bagian dari upaya
menyelamatkan negosiasi yang sebelumnya terancam goyah dan mengakhiri perselisihan yang
telah berumur satu dekade.
Dalam tayangan televisi di Iran, Wakil Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi
mengatakan bahwa pertemuan di Geneva, Swiss, itu juga membahas sanksi yang telah merusak
ekonomi negara yang sangat bergantung pada minyak tersebut.
Dalam pertemuan ini, Araqchi akan bertemu, antara lain, Kepala Kebijakan Luar Negeri
Uni Eropa Chaterine Ashton dan Direktur Politik UE Helga Schmidt. Sementara delegasi AS
dipimpin oleh Wakil Menteri Luar Negeri William Burns dan penasihat Gedung Putih Jake
Sullivan.
Sebelumnya, perundingan mengenai program nuklir Iran yang digelar di Vienna, Austria,
bulan lalu, berlangsung alot dan kurang memuaskan. Setiap pihak masih menyimpan prasangka
bahwa pihak lain memiliki tuntutan yang tidak realistis dalam negosiasi tersebut.
Pada satu sisi, Barat menduga dibalik program pengayaan uranium untuk tujuan sipil,
Iran memiliki ambisi membuat senjata nuklir. Sementara Iran menegaskan, pengayaan nuklir
yang mereka kembangkan semata-mata untuk menghindari ketergantungan pada pemasok bahan
bakar reaktor nuklir mereka.
Bagi Iran, pertemuan di Geneva, pada Senin dan Selasa ini menjadi kesempatan
mengakhiri sanksi internasional. Sementara bagi AS dan sekutunya, pertemuan tersebut menjadi
kesempatan untuk memastikan bahwa Iran tidak sedang membangun bom nuklir.
Memecah Kebuntuan
Kehadiran delegasi AS di Geneva tersebut dilihat mencerminkan keinginan Washington
untuk memecah kebuntuan proses perundingan sebelumnya.
Pertemuan tersebut benar-benar menguji keseriusan kita, apakah kita bisa mencapai
solusi diplomatik dengan Iran mengenai program nuklirnya. Kami percaya kita perlu untuk
terlibat dalam diplomasi yang sangat aktif dan sangat agresif, kata seorang pejabat senior AS
kepada Reuters.
Tim kecil yang mewakili AS merupakan tim kecil yang pernah berhasil mengajak Iran
untuk kembali ke meja perundingan bersama Inggris, Tiongkok, Perancis, Rusia, AS, dan Jerman
(P5+1) tahun lalu.
Araqchi dengan gembira menyambut kehadiran Burns dan mengungkapkan harapannya
bahwa pertemuan kali ini akan berjalan lancar dan positif.

Seorang pejabat senior AS mengatakan, pembicaraan di Geneva tersebut memberikan


kesempatan untuk bertukar pandangan sebelum perundingan putaran berikutnya dengan P5+1 di
Vienna. Pertemuan tersebut direncanakan akan digelar pada 16-20 Juni.
(Sumber: Kompas, Selasa, 10 Juni 2014, halaman 8)

Anda mungkin juga menyukai