SPEKTROFOTOMETRI
1. Sumber
Sumber energi cahaya bias untuk daerah tampak (dari) spektrum itu
maupun daerah ultraviolet dekat dan inframerah dekat adalah sebuah lampu
pijar dengan kawat rambut terbuat dari wolfram. Keluaran suatu lampu pijar
2. Monokromator
dengan panjang gelombang apa saja yang diinginkan. Dengan memutar unsur
prisma atau kisis itu secara mekanis, aneka porsi spketrum yang dihasilkan
oleh unsur dispersi dipusatkan pada celah keluar, dan kemudian lewat jalan
3. Sampel
4. Detektor
5. Penguat
rangkaian yang menarik dayanya dari dalam suatu sumber yang tak
bergantung dan yang mempunyai suatu keluaran yang cukup besar untuk
Sumber cahaya yang digunakan dalam lampu pijar dengan lampu wolfram
Kelebihan dari lampu wolfram adalah energi radiasi yang dibebaskan tidak
bervariasi pada berbagai panjang gelombang. Jika potenisal tidak stabil, kita
sinar dari spektrum dengan panjang gelombang tertentu dan fotometer adalah
alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau yang diabsorbsi. Jadi
pembanding.
(http://sentrabd.com/main/info/Insight/Spectrophotometer.htm)
4. Spektrofotometer Serapan Atom
unsurnya. Misalkan natrium menyerap pada 589 nm, uranium 558 nm,
sedangkan kalium pada 766,5 nm. Cahaya pada panjang gelombang ini
61 jenis logam.
Syarat-syarat cuvet :
larutan.
Atau
A = log (I0/I) = ε b l.
Dimana :
A = absorbsi
I0 = intensitas awal
dapat ditentukan dengan mengukur ratio antara intensitas cahaya setelah melewati
(http://sentrabd.com/main/info/Insight/Spectrophotometer.htm)
1. Mempunyai struktur :
2. Rumus molekul : C15H16N3O2
(http://en.wikipedia.org/wiki/image:methyl _red.png)
HMR H+ + MR-
[H ] [ MR - ]
Ka =
[HMR ]
pKa pH log
MR
HMR
Baik HMR maupun MR- mempunyai peak absorbsi yang kuat dalam daerah
(Vogel,G. Svehla,1985)
disebut tetapan pengionan asam dan tetapang pengionan basa. Besarnya tetapang
menyatakan kuatnya asam atau basa.Dalam semua larutan elektrolit lemah, derajat
tidaklah berubah.
Ada 2 jenis tetapan pengionan :
Asam Monoprotik Lemah. Suatu kesetimbangan Antara ion dan molekul dapat
ditangani secara matematis dengan cara yang sama seperti suatu kesetimbangn
dalam semua spesies adalah molekul. Pengionan asam monoprotik (perpoton satu)
HA + H2O H3O+ + A-
Kc = [H3O+][A-]
[HA][H2O]
Untuk semua larutan encer, konsentrasi molar dari air, [H2O], yakni sama yaitu
Ka1 = [H+][HCO3-]
[H2CO3]
Ka2 = [H+][CO3-]
[HCO3-]
Tahap-tahap dalam pengionan asam poliprotik berlangsung dalam larutan yang itu
juga. Dalam larutan H2CO3, terdapat hanya satu konsentrasi H+ dan hanya satu
konsentrasi HCO3-. Harga numeris yang sama untuk konsentrasi-konsentrasi ini
Rumus untuk tetapan kesetimbangan untuk larutan encer basa lemah dapat
diperoleh dengan cara yang untuk asam lemah.perhatikan larutan encer dalam air
dari basa BrØnsted-Lowry lemah dan tak bermuatan, yang ditandai dengan
Kc = [BH+][OH-]
[B][H2O]
Kc × 55 = Kb = [BH+][OH-]
[B]
(Keenan. 1984)
- spektrofotometer UV
- kuvet
- labu ukur
- pipet volume
- Beakerglass
- pipet tetes
- indikator pH
- karet penghisap
- gelas arloji
- batang pengaduk
- corong kaca
- neraca digital
- botol aquadest
- Erlenmeyer
- asamklorida (HCl)
- natriumhidroksida (NaOH)
- natriumasetat (CH3COONa)
- asamasetat (CH3COOH)
- aquadest (H2O)
- etanol (C2H5OH)
mL.
nm.
- Mengukur besar transmitan metil merah pada larutan basa 5 ppm dengan
- Mengukur % T larutan asam dan basa 2, 3, 4 dan 5 ppm pada λ1 dan λ2.
Tabel 1.5.1 Data kalibrasi indikator metil merah pada suasana asam dan basa
Tabel 1.5.2. Pengukuran % Transmitan dan Absorbansi larutan Asam dan Basa
pada λ1 dan λ2
A. Membuat larutan metil merah 100 ppm dari larutan metil merah 1000 ppm
N1 V1 = N2 V2
Jadi untuk membuat larutan metil merah 100 ppm sebanyak 100 mL
B. Membuat larutan metil merah 10 ppm dari larutan metil merah 100 ppm
N1 V1 = N2 V2
100 V1 = 10 100
V1 = 10 mL
Diketahui : % HCl = 37 %
BE HCl = 36,5
= 12,0730 N
N1 V1 = N2 V2
0,1 N 100 mL = 12,07 N V2
V2 = 0,8280 mL
Jadi, untuk membuat larutan HCl 0,1 N adalah dengan memipet 0,8280
BE (NaOH) = 40
N V BE
W NaOH
1000
0,01 250 40
W
1000
W = 0,1 g
BE CH3COONa = 82
N V BE CH3COONa
W
1000
0,04 250 82
W
1000
W = 0,82 g
Diketahui : % CH3COOH = 99 %
N = 17,31 N
N1 V1 = N 2 V2
V2 = 0,2888 mL
Rumus : y = a + bx
Dimana :
y = absorbansi
a = intersep
b = slope
Tabel 1.6.1. Data nilai regresi linier larutan asam pada λ1 (530 nm)
(x) (y)
2 0,119
3 0,141
4 0,167
5 0,0518
∑x =14 ∑y = 0,4788
Grafik 1.6.1. Nilai regresi linier larutan asam pada λ1 (530 nm)
0.18
0.16
0.14
0.12
Absorbansi
= 0,1816 - 0,0176x
Tabel 1.6.2. Data nilai regresi linier larutan basa pada λ1 (530 nm)
(x) (y)
2 0,0066
3 0,0106
4 0,0145
5 0,0168
∑x = 14 ∑y = 0,0845
Grafik 1.6.2. Nilai regresi linier larutan basa pada λ2 (530 nm)
0.02
0.018
0.016 y = 0.0035x + 5E-05
Absorbansi
0.014 2
0.012 R = 0.9862
0.01
0.008
0.006
0.004
0.002
0
0 2 4 6
Konsentrasi (ppm)
= 5.10-5 + 0,0035x
Tabel 1.6.3. Data nilai regresi linier larutan asam pada λ2 (440 nm).
(x) (y)
2 0,098
3 0,0995
4 0,103
5 0,0232
∑x =14 ∑y = 0,3237
Grafik 1.6.3. Nilai regresi linier larutan asam pada λ1 (440 nm)
0.12
0.1
0.08
Absorbansi
0.06
y = -0.0221x + 0.1582
0.04
0.02
0
0 1 2 3 4 5 6
Konsentrasi (ppm)
= 0,1582 - 0,0221x
Tabel 1.6.4. Data nilai regresi linier larutan basa pada λ2 (440 nm).
(x) (y)
2 0,216
3 0,227
4 0,107
4 0,0254
∑x =14 ∑y = 0,5754
Grafik 1.6.4. Nilai regresi linier larutan basa pada λ2 (440 nm)
0.3
0.25
Absorbansi
0.2
0.15
0.1
0.05 y = -0.0692x + 0.386
2
R = 0.8699
0
0 2 4 6
Konsentrasi (ppm)
= 0,386 - 0,0692x
Tabel 1.6.5. Harga a dan b untuk larutan asam dan larutan basa pada λ1 = 520 nm
Asam Basa
λ1(530 nm) λ2(440 nm) λ1(530 nm) λ2(440 nm)
a b a B a b a b
- 0,0176 0,1816 -0,0221 0,1582 0,0035 5.10-5 -0,0692 0,386
Dimana :
A1 = absorbansi molar pada λ1 = 520 nm
[MR-] = -8,45.10-6
[HMR] = 9,125
pKa pH log
MR
HMR
[ 8,45.10 6 ]
3 log
[9,125]
= 3 – (-6.03338)
= 9,03338
Ka = 10-9,03338
[MR-] = 6,0435.10-7
[HMR] = 9,9999
pKa pH log
MR
HMR
[6,0435.10 7 ]
4 log
[9,9999]
= 4 – (-7,21867)
= 11,2187
Ka = 10-11,2187
[MR-] = 1,4993.10-6
[HMR] = 7,1667
pKa pH log
MR
HMR
[1,4993.10 6 ]
4 log
[7,1667]
= 4 – (-2,06994)
= 6,0699
Ka = 10-6,0699
Dengan cara diatas dapat diperoleh harga [HMR] dan [MR -] pada larutan II dan
III adalah :
HMR
missal: - x = pH
- y = log
MR
HMR
Larutan y x
I -6,03338 3
II -7,21867 4
III -2,06994 4
∑ -15,322 11
-1
2.5 3 3.5 4 4.5
-2
-3
Absorbansi
-4
y = 1.3891x - 10.201
-5
-6
-7
-8
pH
Dari grafik didapat : y = a + bx
= -10,201 + 1,3891x
1.7. Grafik
0.06
0.05
0.04
Absorbansi
Asam
0.03
Basa
0.02
0.01
0
350 400 450 500 550 600
Panjang gelombang
Grafik 1.7.2. Nilai regresi linier larutan asam pada λ1 (530 nm)
0.02
0.018
0.016 y = 0.0035x + 5E-05
0.014
Absorbansi
2
0.012 R = 0.9862
0.01
0.008
0.006
0.004
0.002
0
0 2 4 6
Konsentrasi (ppm)
Grafik 1.7.3. Nilai regresi linier larutan basa pada λ1 (530 nm)
0.12
0.1
0.08
Absorbansi
0.06
y = -0.0221x + 0.1582
0.04
0.02
0
0 1 2 3 4 5 6
Konsentrasi (ppm)
Grafik 1.7.4. Nilai regresi linier larutan asam pada λ2 (440 nm)
0.3
0.25
Absorbansi
0.2
0.15
0.1
0.05 y = -0.0692x + 0.386
2
R = 0.8699
0
0 2 4 6
Konsentrasi (ppm)
Grafik 1.7.5. Nilai regresi linier larutan basa pada λ2 (440 nm)
-1
2.5 3 3.5 4 4.5
-2
-3
Absorbansi
-4
y = 1.3891x - 10.201
-5
-6
-7
-8
pH
1.8. Pembahasan
Dari data hasil percobaan pengukuran %T untuk larutan metil merah pada
gelombang 400 nm sampai 550 nm, untuk larutan asam diperoleh λ 1 = 530 nm,
larutan asam pada panjang gelombang 530 nm. Dan pada suasana basa didapatkan
absorbansi maksimum pada larutan basa pada panjang gelombang 440 nm.
Dimana dalam mendapatkan panjang gelombang maksimum, dengan melihat
yang sesuai dengan teori, dimana semakin besar absorbansi (A) maka harga
konsentrasi (ppm) akan semakin besar pula. Namun terdapat penyimpangan pada
yang sesuai dengan teori, dimana semakin besar absorbansi (A) maka harga
yang sesuai dengan teori, dimana semakin besar absorbansi (A) maka harga
konsentrasi (ppm) akan semakin besar pula. Namun terdapat penyimpangan pada
yang sesuai dengan teori, dimana semakin besar absorbansi (A) maka harga
konsentrasi (ppm) akan semakin besar pula. Namun terdapat penyimpangan pada
konsetrasi 4 ppm dan 5 ppm, hal ini disebabkan karena dalam penentuan panjang
adalah berbanding lurus, dimana semakin besar pH maka semakin besar harga
Dari hasil percobaan diketahui bahwa pKa metil merah 8,773993. Dari
literatur harga pKa metil merah adalah 5,0 pada range 4,2-6,3. Dalam praktikum
pKa yang kita dapatkan adalah sebesar 8,773993. Hasil ini tidak sesuai dengan
teori.
1.9. Kesimpulan
3. Harga pKa rata-rata dari hasil percobaan untuk metil merah adalah 8,773993.