Anda di halaman 1dari 107

KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA RI

DIREKTORAT JENDERAL PENYELENGGARAAN POS DAN INFORMATIKA


KOMINFO

Profil dan Panduan Pelaksanaan Program ICT Pura


GERAKAN PEMETAAN, PENGHITUNGAN INDEKS, DAN PENGHARGAAN
TERHADAP KOTA/KABUPATEN DIGITAL DI REPUBLIK INDONESIA

Versi 1.60 Oktober 2011

Halaman 2

Peraturan Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika


No: 248/PER/DJPPI/KOMINFO/10/2011 tentang
Profil dan Panduan Pelaksanaan Program ICT Pura
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
DIREKTUR JENDERAL PENYELENGGARAAN POS DAN INFORMATIKA,
Menimbang

: bahwa untuk melaksanakan Program ICTPURA, perlu


menetapkan
Peraturan
Direktur
Jenderal
Penyelenggaraaan Pos dan Informatika tentang Profil dan
Panduan Pelaksanaan Program ICTPURA;

Mengingat

: 1.

Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang


Telekomunikasi
(Lembaran
Negara
Republik
Indonesia Tahun 1999 Nomor 154, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3881);

2.

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang


Penyiaran (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2002 Nomor 139, Tambahan Lembaran
negara Republik Indonesia Nomor 4252);

3.

Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2000


tentang
Penyelenggaraan
Telekomunikasi
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000
Nomor 107, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3980);

4.

Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang


Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara;

5.

Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang


Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara
serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I
Kementerian Negara;

6.

Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 2/M


Tahun 2011 tentang Pengangkatan Pejabat
Struktural Eselon I Kementerian Komunikasi dan
Informatika;

7.

Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika


Nomor
17/P/M.Kominfo/10/2010
tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Komunikasi
dan Informatika;

8.

Keputusan Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos


dan
Informatika
Nomor

Halaman 3

194/KEP/DJPPI/KOMINFO/07/2011 tentang Tim


Pelaksana Program ICTPURA;
9.

Keputusan Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos


dan
Informatika
Nomor
194
/KEP/DJPPI/KOMINFO/
/2011
tentang
Penambahan Anggota Tim Pelaksana Program
ICTPURA dan Pembentukan Tim Survey ICTPURA;
MEMUTUSKAN:

Menetapkan

: PERATURAN
DIREKTUR
JENDERAL
PENYELENGGARAAN
POS
DAN
INFORMATIKA
TENTANG PROFIL DAN PANDUAN PELAKSANAAN
PROGRAM ICTPURA.

PERTAMA

: Menetapkan Dokumen Profil dan Panduan Pelaksanaan


Program ICTPURA, yang selanjutnya disebut Panduan,
sebagaimana tercantum dalam Lampiran I Peraturan ini.

KEDUA

: Panduan sebagaimana dimaksud pada diktum PERTAMA


dipergunakan sebagai acuan kerja pelaksanaan Program
ICTPURA bagi Tim Pelaksana Program ICTPURA.

KETIGA

: Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan


dengan ketentuan bahwa apabila dikemudian hari ternyata
terdapat kekeliruan dalam Peraturan ini akan diadakan
pembetulan seperlunya.
Ditetapkan di : Jakarta
pada tanggal : 20 Oktober 2011
DIREKTUR JENDERAL
PENYELENGGARAAN POS DAN INFORMATIKA,
Ttd.
SYUKRI BATUBARA

Salinan Peraturan Dirjen PPI ini disampaikan kepada Yth.:


1.
Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika;
2.
Inspektur Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika;
3.
Sekretaris Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika;
4.
Yang bersangkutan.

Halaman 4

Sambutan Menteri Komunikasi dan Informatika RI

Pesatnya perkembangan dan kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)


serta meluasnya perkembangan infrastruktur informasi global, telah merubah pola
dan tata cara kegiatan bisnis perdagangan dan pemerintahan.
Konsekuensi logis dari fenomena tersebut telah berdampak positif terhadap
perkembangan TIK. Dalam konteks Indonesia, perkembangan ini telah memberikan
manfaat yang signifikan bagi kemajuan bangsa dan peningkatan daya saing nasional.
Sedangkan dalam konteks global, negara-negara di dunia secara berkesinambungan
terus berbenah dan mempersiapkan diri untuk dapat sesegera mungkin menjadi
komunitas digital yang siap menghadapi berbagai tantangan perubahan.
Hal ini tidak terlepas dari peran TIK yang semakin signifikan seiring dengan
transformasi kehidupan masyarakat dunia kearah information society. TIK saat ini
telah menjadi salah satu infrastruktur utama dalam kehidupan masyarakat modern
layaknya listrik, air, dan jalan. TIK berperan pula sebagai sumber daya produksi dan
konsumsi manusia sekaligus sebagai peranti pendukung dan enabler dalam
pelaksanaan kegiatan sehari-hari baik yang bersifat pemerintahan, industri,
organisasi, maupun kemasyarakatan.
Sebagai salah satu upaya meningkatkan pembangunan di bidang TIK dalam konteks
nasional, maka perlu hadir sebuah pemicu sekaligus pemacu agar perkembangan TIK
di seluruh wilayah Indonesia dapat terus ditingkatkan. Pencapaian pembangunan TIK
yang dilakukan oleh seluruh stakeholder yang terlibat perlu untuk diberikan apresiasi
dan penghargaan.
Kehadiran program ICT Pura ini, dengan tidak mengenyampingkan berbagai program
dan penghargaan lain di bidang TIK yang telah ada sebelumnya, diupayakan sebagai
suatu gerakan bersama seluruh komponen bangsa dalam memetakan, mengukur, dan
mengapresiasi kota-kota dan kabupaten-kabupaten di nusantara terkait dengan
kesiapan yang bersangkutan dalam memasuki era digital.
Semoga penerbitan buku ini pada khususnya, dan pelaksanaan program ICT Pura
pada umumnya, dapat menjadi kontribusi positif bagi peningkatan pembangunan
sektor TIK Indonesia.
Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah SWT senantiasa memberikan bimbingan,
petunjuk dan lindungan-Nya kepada kita sekalian.
MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
REPUBLIK INDONESIA
Ttd.
TIFATUL SEMBIRING

Halaman 5

Kata Pengantar
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika
Berkaca pada berbagai konsep pemetaan indikator bidang TIK yang sudah ada,
segenap unsur pemerintah yang difasilitasi oleh Kementerian Komunikasi dan
Informatika serta unsur masyarakat yang diwakili oleh sejumlah asosiasi TIK telah
berinisiatif menelurkan program ICT Pura. Pemilihan frasa ICT Pura adalah
pemaknaan dari Kota TIK atau dalam bahasa asingnya sebagai Digital City yaitu
sebuah kota yang berhasil mengelola TIK dengan baik sehingga memberikan
kontribusi manfaat yang signifikan terhadap sistem kehidupan masyarakatnya.
Sejalan dengan maksud tersebut, program ICT Pura dirancang untuk memenuhi
sejumlah obyektif utama, yaitu untuk mengetahui tingkat kesiapan setiap Kabupaten
dan Kota dalam menghadapi era ekonomi digital yang akan dimulai pada tahun 2015,
untuk mengukur besaran gap riil antara target dan kondisi sebenarnya pada setiap
Kabupaten dan Kota agar dapat disusun strategi nasional untuk menghasilkan solusi,
serta untuk memberikan motivasi, dukungan, insentif, dan apresiasi bagi Kabupaten
dan Kota yang bekerja keras dan mempersiapkan diri dalam menghadapi era
masyarakat digital melalui beragam program pembangunan dan penerapan TIK di
wilayahnya masing-masing.
Guna mencapai tujuan-tujuan tersebut, program ICT Pura dikemas menjadi 3 (tiga)
domain kegiatan yang terdiri dari pemetaan entitas, penghitungan indeks, dan
pemberian apresiasi ICT Pura.
Kelahiran ICT Pura ini diharapkan dapat mengilustrasikan situasi kesiapan daerah
yang sesungguhnya dalam menghadapi tantangan pengembangan TIK, termasuk
mengukur besaran digital divide (kesenjangan digital) antar daerah. Sehingga dari
kondisi riil tersebut akan dipetakan kekuatan, kelemahan, tantangan, dan peluang
dapat disusun strategi pemecahan masalah serta optimalisasi hasil yang telah dicapai.
Sumbangsih dari seluruh pemangku kepentingan yang terlibat dalam pelaksanaan
program ICT Pura ini dapat menjadi upaya signifikan dalam pembangunan
masyarakat informasi Indonesia dan memberikan manfaat nyata di tengah-tengah
masyarakat. Program ICT Pura ini adalah sebuah rumah tumbuh, artinya dimulai
dari yang sederhana pada tahun 2011, lalu perlahan berkembang semakin
komprehensif dan detail pada tahun-tahun berikutnya.
Akhir kata, tak ada gading yang tak retak, seberapapun besarnya usaha baik
material maupun imaterial yang sudah dicurahkan untuk program ICT Pura ini, tentu
masih jauh dari sempurna. Oleh karenanya kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dapat disampaikan agar pelaksanaan ICT Pura akan semakin baik.
DIREKTUR JENDERAL PENYELENGGARAAN POS DAN INFORMATIKA
Ttd.
SYUKRI BATUBARA

Halaman 6

Posisi Dokumen
Dokumen ini adalah milik bersama seluruh masyarakat Indonesia. Disusun dan
dikembangkan secara kolektif oleh segenap pemerhati, akademisi, praktisi, birokrat,
pakar, penggiat, dan masyarakat teknologi informasi dan komunikasi yang tersebar di
seluruh wilayah nusantara sebagai rasa keperdulian dan kecintaan terhadap
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di tanah air.
Dokumen ini ditujukan untuk membantu pemerintah dan masyarakat dalam usahanya
untuk melihat kesiapan setiap kota/kabupaten di Negara Kesatuan Republik
Indonesia dalam memasuki abad ke-21, yang ditandai dengan fenomena digitalisasi
pada berbagai bidang serta sektor kehidupan.
Dokumen ini secara khusus dirancang untuk memenuhi 3 (tiga) obyektif utama di
tahun 2011, yaitu: (i) memetakan kondisi riil setiap daerah basis pengamatan yang
dipilih terkait dengan sejumlah aspek/komponen teknologi informasi dan
komunikasi; (ii) menghitung indeks kesiapan daerah basis pengamatan dalam
memasuki atau menjawab tantangan abad digital; dan (iii) memeringkat kesiapan
wilayah basis pengamatan berdasarkan kategori tertentu sebagai dasar pemberian
apresiasi/penghargaan dari pemerintah pusat.
Dokumen ini merupakan dokumen hidup, dalam arti kata senantiasa diperbaiki,
direvisi, dan dikembangkan dari masa ke masa mengikuti perubahan dan dinamika
jaman. Agar terekam dengan baik dan teratur, maka proses pemberian kode versi
dilakukan oleh Tim ICT Pura yang secara periodik mengadakan pertemuan pleno yang
dikoordinasi oleh Kementrian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia.
Dokumen ini pada dasarnya bersifat terbuka, dimana setiap insan di tanah air
memiliki hak yang sama dalam menggunakan dan memanfaatkannya. Siapa saja dapat
menyadur sebagian maupun seluruh isi dokumen ini sejauh dicantumkan sumbernya.
Usaha untuk memperbanyak dan mendistribusikannya di kalangan masyarakat dapat
dilakukan sewaktu-waktu tanpa harus memohon ijin terlebih dahulu sejauh tidak
dikomersialkan keberadaannya.
Dokumen ini akan segera dapat diperoleh dalam bentuk format elektronik yang dapat
diunduh sewaktu-waktu dari berbagai situs resmi anggota inti Tim ICT Pura yaitu
Kementrian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kemkominfo), Dewan
Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional (Detiknas), Federasi Teknologi
Informasi Indonesia (FTII), dan Asosiasi Perguruan Tinggi dan Informatika seIndonesia (APTIKOM).
Tertanda,

Tim ICT Pura


Editor Ahli: Prof. Richardus Eko Indrajit

Halaman 7

Tim Program ICT Pura


STEERING COMMITTEE
Pembina
: Tifatul Sembiring
Pengarah
: Syukri Batubara
: Basuki Yusuf Iskandar
: Aswin Sasongko
Penanggung Jawab : Sutarman

(Menteri Kemkominfo)
(Dirjen PPI Kemkominfo)
(Sekjen Kemkominfo)
(Dirjen AI Kemkominfo)
(Sekditjen PPI Kemkominfo

ORGANIZING COMMITTEE
Ketua
: Richardus Eko Indrajit
Wakil Ketua (M)
: Teddy Sukardi
Wakil Ketua (P)
: Bonnie M Thamrin Wahid
Sekretaris
: Zainal A. Hasibuan, PhD.

(APTIKOM)
(FTII)
(Direktur Telekomunikasi)
(Detiknas)

Anggota (A)

: Djarot Soebiantoro
: Sammy Pangerapan
: Dr. Eko Budiharjo
: Koesmarihati
: Sugiharto Santoso
: Nurul Yakin Setyabudi
: Sarwoto Atmosutarno
: Teddy A. Purwadi
: Donny BU
: Irwin D.
: Benny Ranti
: Carlia I Djajadisastra

(ASPILUKI)
(APJII)
(IPKIN)
(MASTEL)
(APKOMINDO)
(ID-TUG)
(ATSI)
(APITI)
(ICT Watch)
(AWARI)
(Kadin)
(Komisi Kerja IT Perbanas)

Anggota (P)

: Hamam
: Rusman Heriawan
: Mira Tayyiba
: Muhammad Salahuddien
: Nizam
: Ari Santoso
: Betty Alisjahbana
: Nonot Harsono
: Yan Rianto
: Haji Santoso Serad
: Isran Noor
: Fauzi Bowo

(BPPT)
(BPS)
(Bappenas)
(ID-SIRTII)
(Dikti Kemendiknas)
(Pustekkom Kemendiknas)
(DRN Kemenristek)
(BRTI)
(Pusdatin Kemkominfo)
(BP3TI)
(APKASI)
(APPSI)

Anggota (M)

: Kemal Gani
: Muhammad Ihsan
: Andi S. Goeltom
: Imawan Mashuri
: Erick Thohir
: Nugroho Dewanto

(SWA)
(Warta Ekonomi)
(Warta e-Gov)
(ATVLI)
(ATVSI)
(APWI)

Halaman 8

TIM SURVEY ICT Pura 2011


Ketua
Wakil Ketua

: Solikin
: Bambang Hariyanto

Pemantau Tim Survey Provinsi


Sumatera dan Sekitarnya
Jawa dan Sekitarnya
Kalimantan dan Sekitarnya
Sulawesi dan Sekitarnya
Papua dan Sekitarnya

: HM Misni
: Zen Munawar
: Sugiyatno
: Esmeralda CD
: Nina Kurnia Hikmawati

Koordinator Tim Survey Provinsi


Nanggroe Aceh Darussalam
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Bengkulu
Lampung
Bangka Belitung
Kepulauan Riau
DKI Jakarta
Jawa Barat
Banten
Jawa Tengah
Jawa Timur
Yogyakarta
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Gorontalo
Sulawesi Tengah
Sulawesi Barat
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Maluku
Maluku Utara
Papua
Papua Barat

: Dahlan Abdullah
: Zakarias Situmorang
: Jufriadif Naam
: Elfizar
: Jasmir
: Muhammad Izman Herdiansyah
: Andang Sunarto
: Rangga Firdaus
: M Said Hasibuan
: Tonny Wangdra
: Naniek Andiani
: Dadang Sudrajat
: Suherman
: Eko Adi Sarwoko
: Eva Handriyantini
: Nur Rokhman
: Roy Rudolf Huizen
: Lalu Darmawan Bakti
: Ahmad Haidaroh
: Sandi Kosasih
: Ariesta Lestari
: Radityo Adi Nugroho
: Nursobah
: Yonatan Parassa
: Agus Lahinta
: Alamsyah
: Zulfadjri Hasanuddin
: Armin Lawi
: Subardin
: Andi Ismail Akbar
: Sofyan Do Musa
: P. Buddy Harianto
: Irman Amri

Halaman 9

Daftar Isi
Peraturan Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos danInformatika No 248/PER/DJPPI/
KOMINFO/10/2011 tentang Profil dan Panduan Pelaksanaan Program ICT Pura .............2
Sambutan Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia ..............................4
Kata Pengantar Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika .......................5
Posisi Dokumen .............................................................................................................6
Tim Program ICT Pura ....................................................................................................7
Tim Survey ICT Pura 2011 ...............................................................................................8
Daftar Isi ........................................................................................................................9
LATAR BELAKANG PEMIKIRAN PROGRAM ICT PURA ..................................................... 11
Pendahuluan ................................................................................................................................................................ 12
Indonesia 2015 ........................................................................................................................................................... 13
Peranan Strategis TIK .............................................................................................................................................. 14
Kajian Profil TIK Nasional ...................................................................................................................................... 15
Pemetaan Kesiapan Daerah Otonom ................................................................................................................. 16

PROFIL DAN SELUK BELUK PROGRAM ICT PURA ........................................................... 18


Obyektif.......................................................................................................................................................................... 19
Ruang Lingkup ............................................................................................................................................................ 19
Prinsip Pelaksanaan Program ICT-Pura........................................................................................................... 20
Referensi dan Metodologi ...................................................................................................................................... 21
Populasi Pemetaan .................................................................................................................................................... 21
Keluaran ........................................................................................................................................................................ 26
Manfaat dan Harapan (Outcomes) ..................................................................................................................... 27

METODOLOGI PELAKSANAAN PROGRAM ICT PURA ...................................................... 29


Domain Kegiatan #1: Pemetaan Entitas ICT Pura........................................................................................ 30
Domain Kegiatan #2: Penghitungan Indeks ICT Pura ................................................................................ 32
Domain Kegiatan #3: Pemberian Apresiasi ICT Pura ................................................................................. 34

DAFTAR PERTANYAAN SURVEY PROGRAM ICT PURA .................................................... 36


Informasi Umum Entitas ICT Pura (Basis Pengamatan) ........................................................................... 37
1. Dimensi Kebutuhan dan Keselarasan ........................................................................................................... 37
2. Dimensi Proses dan Tata Kelola Penyelenggaraan ................................................................................. 40
2.a. Aspek Perencanaan dan Pengorganisasian .............................................................................................. 40
2.b. Aspek Pengadaan dan Pembangunan ......................................................................................................... 44
2.c Aspek Penerapan dan Pengelolaan ................................................................................................................ 47
2.d Aspek Pengawasan dan Pengembangan ..................................................................................................... 49
3. Sumber Daya Teknologi ..................................................................................................................................... 51
3.a. Jejaring Infrastruktur .......................................................................................................................................... 51
3.b. Piranti Keras dan Kanal Akses ........................................................................................................................ 53
3.c. Piranti Lunak Program dan Aplikasi............................................................................................................ 55
3.d. Data, Informasi, dan Pengetahuan ............................................................................................................... 57
3.e. Sumber Daya Manusia ........................................................................................................................................ 60
4. Komuntias dan Kelompok Masyarakat ........................................................................................................ 62
4.a. Pemerintah ............................................................................................................................................................... 62
4.b. Industri ....................................................................................................................................................................... 64
4.c. Pendidikan ................................................................................................................................................................ 66

Halaman 10

4.d. Konsumen/Individu .............................................................................................................................................. 68


5. Dimensi Manfaat ................................................................................................................................................... 71

PELAKSANAAN SURVEY PROGRAM ICT PURA ............................................................... 77


Survey ICT Pura 2011 .............................................................................................................................................. 78
Prinsip Pemetaan berbasis Survey..................................................................................................................... 78
Langkah-Langkah Pelaksanaan ........................................................................................................................... 78
Kontak Penting ........................................................................................................................................................... 80

LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................................. 81
LAMPIRAN 1 ................................................................................................................................................................ 82
Jawaban Survey Pemetaan ICT-Pura (No.1 sd 50) ...................................................................................... 82
Jawaban Survey Pemetaan ICT-Pura (No.51 sd 100) ................................................................................. 82
LAMPIRAN 2 ................................................................................................................................................................ 84
Formulir Pemetaan dan Jawaban untuk Penghitungan Indeks .............................................................. 84
LAMPIRAN 3 ................................................................................................................................................................ 87
Keputusan Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika
No.194/KEP/DJPPI/KOMINFO/07/2011 tentang Tim Pelaksana Program ICT Pura ................. 87
LAMPIRAN 4 ................................................................................................................................................................ 94
Keputusan Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika
No.294/KEP/DJPPI/KOMINFO/10/2011 tentang Tim Survey ICT Pura ........................................... 94
LAMPIRAN 5 ............................................................................................................................................................. 102
Alamat dan Kontak Koordinator Tim Survey Provinsi ........................................................................... 102
Daftar Pustaka.......................................................................................................................................................... 106

Halaman 11

Bagian 1

LATAR BELAKANG PEMIKIRAN


PROGRAM ICT-PURA

Halaman 12

Pendahuluan
Abad ke-21 merupakan suatu era moderen yang ditandai dengan perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi (baca:TIK) yang sedemikian pesat. Implementasi
aplikasi TIK di berbagai aspek kehidupan masyarakat seperti dalam domain politik,
sosial, ekonomi, budaya, ideologi, politik, dan pertahanan keamanan telah merubah
tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara. Manfaat penerapan TIK yang dirasakan
oleh beragam sektor industri seperti pendidikan, kesehatan, manufaktur, perbankan,
keuangan, transportasi, retail dan distribusi, pariwisata, serta jasa-jasa lainnya
menunjukkan bagaimana teknologi ini akan senantiasa berkembang dan diadopsi oleh
seluruh individu dan komunitas. Data dari berbagai hasil penelitian lembaga
independen dunia paling tidak memperlihatkan bahwa per tahun 2010, satu dari 4
hingga 5 penduduk dunia telah terhubung ke internet melalui penggunaan TIK.
Statistik memperlihatkan bahwa pertumbuhan jumlah pengguna TIK, nilai transaksi
elektronik, penjualan piranti teknologi informasi/komunikasi, penerapan teknologi
berbasis internet, dan hal-hal lain yang terkait dengan perkembangan TIK
memperlihatkan akselerasi peningkatan secara eksponensial. Pertumbuhan signifikan
ini menjadi landasan akan adanya tren pemanfaatan TIK secara lebih masif di seluruh
komunitas dunia. The World Summit on Information Society (WSIS) menamakan
kumpulan individu tersebut sebagai komunitas digital, yang secara bebas
didefinisikan sebagai:
masyarakat yang hidup di suatu era dimana kemajuan teknologi digital
yang sedemikian pesat menyebabkan terjadinya revolusi secara masif dan
signifikan terhadap prinsip, nilai, paradigma berpikir, perilaku, serta pola
tindak manusia dalam menyikapi kehidupannya di segala bidang
Masyarakat ini hidup dalam lingkungan yang serba dipenuhi oleh teknologi digital
yang merupakan suatu perkembangan TIK dengan karakteristik/kapabilitas utama
sebagai berikut:
kemampuan mengkonversi representasi suatu entitas atau proses ke
dalam berkas berbasis elektronik (file) sehingga secara prinsip dan
esensial mampu menghapuskan batas-batas ruang dan waktu yang selama
ini dikenal membatasi gerak gerik keleluasan manusia dalam melakukan
berbagai aktivitas kehidupannya
Dengan kata lain, melalui penerapan TIK, manusia dapat dengan mudah melakukan
aktivitas kehidupannya sehari-hari dari mana saja, kapan saja, dan dengan
menggunakan apa saja secara realtime dan online. Dalam konteks ini, batasan
geografis menjadi hilang dengan adanya jejaring internet; sementara keterbatasan
sifat-sifat komponen fisik menjadi sirna karena kemampuan teknologi dalam
mendigitalisasi berkas/teks, gambar/citra, suara/audio, maupun filem/video.
Oleh karena itulah maka melalui forum WSIS yang diselenggarakan di Jenewa dan
Tunisia melahirkan sejumlah kesepakatan untuk mempercepat pembentukan
komunitas digital dengan menetapkan tahun 2015 sebagai milestone pertama yang
mengikat seluruh negara yang meratifikasi serta mengadopsi hasil-hasil kedua
pertemuan mulitilateral tersebut seperti halnya Indonesia.

Halaman 13

Indonesia 2015
Terkait dengan hal yang telah dipaparkan di atas, paling tidak akan ada 4 (empat)
pemicu utama terjadinya perubahan yang cukup signifikan terhadap Indonesia di
tahun 2015, masing-masing seperti yang dijelaskan berikut ini.
Pertama, pada level internasional, Indonesia harus memenuhi 10 (sepuluh) target
WSIS, yaitu sebagai berikut:
1. Menghubungkan seluruh desa dengan TIK dan membangun berbagai Pusat
Akses Komunitas (Community Access Point);
2. Menghubungkan seluruh sekolah dasar dan menengah dengan TIK;
3. Menghubungkan seluruh pusat riset dan pengembangan ilmu pengetahuan
dengan TIK;
4. Menghubungkan seluruh perpustakaan publik, museum, kantor pos, dan pusat
arsip nasional dengan TIK;
5. Menghubungkan seluruh pusat-pusat kesehatan dan rumah sakit dengan TIK;
6. Menghubungkan seluruh kementrian pemerintah pusat dengan TIK dan
mengembangkan berbagai website terkait dengan tupoksinya;
7. Menyesuaikan kurikulum sekolah dasar dan menengah agar para siswanya
kelak siap menjadi individu yang berada dalam komunitas berbasis informasi,
sesuai dengan situasi dan kondisi lingkungan nasional;
8. Memastikan bahwa seluruh populasi di tanah air telah memiliki akses
terhadap televisi dan siaran radio;
9. Memberikan semangat dan insentif pada industri pengembangan konten TIK
dan mempersiapkan secara teknis digunakannya berbagai bahasa dunia
melalui komunikasi berbasis internet; dan
10. Memastikan bahwa lebih dari separuh penduduk dunia telah memiliki akses
terhadap TIK di lingkungan mereka berada dan mampu menggunakan serta
memanfaatkannya.
Tentu saja dalam kondisi seperti saat ini, pemenuhan janji-janji atau target WSIS
tersebut merupakan tantangan besar bagi pemerintah dan rakyat Indonesia, karena
waktu yang tersisa hanya kurang lebih empat tahun lagi.
Kedua, pada level regional, tahun 2015 adalah saat diimplementasikannya AFTA atau
Perjanjian Pasar Tunggal ASEAN. Hal ini berarti akan terjadi integrasi dan
konvergensi pasar dari kesepuluh negara ASEAN yaitu: Indonesia, Malaysia,
Singapura, Brunei, Filipina, Thailand, Vietnam, Laos, Kamboja, dan Myanmar. Pada
saat tersebut, diperkirakan akan terjadi serbuan sumber daya asing ke dalam wilayah
Indonesia, mengingat begitu besar potensi bisnis yang dapat dilakukan di tanah air
tercinta ini. Dalam situasi ini, negara-negara ASEAN yang kaya serta moderen seperti
Brunei, Singapura, dan Malaysia (dimana Thailand dan Vietnam akan segera
menyusul) akan menggunakan TIK untuk mengeksplorasi serta mengeksploitasi
berbagai peluang bisnis yang terdapat di pasar tunggal ASEAN ini. Sebaliknya,
Indonesia pun memiliki kesempatan untuk dapat memperoleh keuntungan finansial
dan devisa dengan cara masuk menawarkan beragam produk dan jasa ke negaranegara lain di wilayah ASEAN. Tentu saja TIK akan menjadi kunci utama keberhasilan
penetrasi pasar tersebut.

Halaman 14

Ketiga, pada level nasional, tahun 2015 akan ditandai dengan pergantian puncak
pemerintahan yang berarti pula akan terdapat sejumlah strategi, kebijakan,
pendekatan, program, dan peraturan baru yang mengikutinya. Perubahan kehidupan
berpolitik ini akan secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh terhadap
pola pikir dan perilaku individu, komunitas, dan masyarakat Indonesia.
Dan keempat, dalam tingkat lokal, agenda desentralisasi pembangunan berbasis
otonomi daerah akan terus berlangsung di bawah rezim pemerintahan yang baru
terpilih. Dapat dipastikan bahwa masing-masing daerah otonom baik kota maupun
kabupaten akan berlomba-lomba dalam membangun masyarakatnya masing-masing
agar senantiasa relevan dan siap menghadapi perubahan jaman.

Peranan Strategis TIK


Memperhatikan ketiga agenda tersebut, segenap negara-negara di dunia secara serius
berbenah dan mempersiapkan dirinya untuk dapat sesegera mungkin menjadi
komunitas digital yang siap menghadapi berbagai perubahan jaman yang dipicu
karena perkembangan TIK. Adapun keseriusan berbagai negara tersebut dilandasi
pada konsep dan prinsip peranan TIK sebagai berikut:

TIK merupakan infrastruktur kehidupan masyarakat moderen seperti halnya


listrik, air, jalan, dan telekomunikasi. Tanpa kehadiran TIK, maka akan sulit
berbagai industri dan bisnis dapat menjalankan operasinya sehari-hari,
terutama dalam kaitannya dengan kebutuhan melakukan transaksi, interaksi,
koordinasi, dan kolaborasi.

TIK merupakan sumber daya produksi dan konsumsi manusia. Hampir seluruh
perusahaan dewasa ini menggunakan komputer untuk menyimpan, mengolah,
mendayagunakan, dan mendistribusikan entitas digital berbasis teks, gambar,
audio, dan video. Tanpa kehadiran TIK, mustahil dapat diciptakan berbagai
produk yang siap dikonsumsi seperti berita dunia, majalah, surat kabar, film,
dan lain sebagainya.

TIK merupakan piranti pendukung dan pemungkin berbagai kegiatan yang


sehari-hari dilakukan oleh pemerintahan, bisnis/industri, organisasi, dan
kemasyarakatan. Dipergunakannya secara luas telepon genggam, email, faks,
mailing list, voip, dan lain-lain adalah bukti bagaimana kehadiran TIK sangat
krusial bagi aktivitas terkait.

TIK merupakan pemicu dari terjadinya transformasi kehidupan bermasyarakat


yang lebih efektif dan efisien. Dipergunakannya TIK dalam proses
pembelajaran (e-education), pemerintahan (e-government), bisnis (ebusiness), dan lain-lain adalah bukti bagaimana teknologi mampu mengubah
pola tindak individu dan komunitas dalam berbagai aktivitas kegiatan seharihari.

TIK merupakan pendorong terciptanya daya saing yang signifikan bagi sebuah
negara dalam konteks globalisasi. Lihatlah bagaimana singkatnya waktu yang
diperlukan untuk mendapatkan ijin berusaha, mengurus pajak, melakukan

Halaman 15

investasi, membeli properti, dan lain sebagainya. Semakin tinggi daya saing
sebuah negara, semakin mudah yang bersangkutan meningkatkan devisa dan
pendapatan nasionalnya.

Kajian Profil TIK Nasional


Yang menjadi pertanyaan adalah, bagaimana negara-negara di dunia mengetahui
tingkat kesiapan masyarakatnya dalam menghadapi berbagai agenda global, regional,
dan nasional tersebut? Secara prinsip, masing-masing negara dengan caranya sendirisendiri, melakukan analisa secara periodik maupun adhoc terhadap kesiapan
masyarakatnya dalam menghadapi era komunitas digital. Cara yang paling mudah
adalah dengan melakukan kajian dan survey untuk memetakan besarnya gap antara
target/sasaran pencapaian dengan apa yang dimiliki saat ini. Di Indonesia sendiri
telah cukup banyak studi yang dilakukan oleh segenap pemangku kepentingan dalam
kurun waktu sepuluh tahun terakhir ini, antara lain adalah sebagai berikut:

PeGI (Pemeringkatan e-Government Indonesia) adalah merupakan inisiatif


Kementrian Komunikasi dan Informatika dalam menilai tingkat kematangan
implementasi atau adopsi e-Government di institusi pemerintahan yang ada di
seluruh wilayah nusantara, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah
(kabupaten kota). PeGI dirancang untuk dapat menjadi pedoman bagi
pengembangan TIK di seluruh wilayah Indonesia sehingga diharapkan
lingkungan pemerintah baik di tingkat propinsi, kabupaten/kota maupun
departemen dan lembaga non departemen dapat mengembangan dan
memanfaatkan TIK secara lebih terarah. Tujuan lainnya adalah untuk
memberikan dorongan bagi peningkatan TIK di lingkungan pemerintah
melalui evaluasi yang utuh, seimbang dan obyektif.

Indikator TIK 2008 merupakan hasil analisa Pusat Teknologi Informasi dan
Komunikasi, Deputi Bidang Teknologi Informasi, Energi dan Material, BPPT
(Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) yang dilakukan pada tahun 2008
terhadap sejumlah indikator TIK di berbagai wilayah tanah air. Hasil kajian ini
cukup lengkap dan komprehensif karena selain mencakup berbagai sektor dan
aspek/domain TIK nasional, juga menggambarkan posisi Indonesia relatif
terhadap bangsa-bangsa lain di dunia dalam hal profil kemajuan dan
pengembangan TIK.

Indikator Ekonomi Berbasis Pengetahuan Indonesia merupakan hasil kajian


dari Kementrian Riset dan Teknologi terhadap profil kesiapan Indonesia dalam
menghadapi era komunitas digital. Hasil kajian ini sangat relevan untuk
dijadikan sebagai basis penilaian terhadap seberapa jauh komunitas dan
masyarakat Indonesia dalam mempersiapkan bangsa dan negaranya dalam
konteks pengembangan sektor ekonomi berbasis sumber daya pengetahuan.

TeSCA (Telkom Smart Campus Award) adalah sebuah apresiasi yang diberikan
oleh PT Telkom Tbk. bekerjasama dengan APTIKOM (Asosiasi Perguruan
Tinggi Informatika dan Komputer) se-Indonesia dan Direktorat Pendidikan
Tinggi Kementrian Pendidikan Nasional terhadap kampus (institusi
pendidikan tinggi) yang dinilai berhasil mengembangkan TIK untuk
meningkatkan kualitas pendidikan dan pembelajarannya.

Halaman 16

Indonesia ICT Blueprint adalah hasil kajian yang dilakukan APTIKOM dengan
Kementrian Komunikasi dan Informatika dalam menentukan besarnya gap
antara kebutuhan SDM .

INAICTA (Indonesia ICT Award) dan APICTA (Asia Pacific ICT Award) yang
dilaksanakan bersama antara Kementrian Komunikasi dan Informatika beserta
seluruh asosiasi pendukung industri TIK tanah air untuk mencari benih-benih
karya piranti lunak atau aplikasi terbaik yang dikembangkan oleh putra putri
bangsa. Yang menjadi obyek pengkajian adalah karya intelektual dalam bentuk
software yang dikembangkan oleh perusahaan milik anak bangsa.

Media (seperti SWA, Warta Ekonomi, dan Warta e-Gov) bekerjasama dengan
unsur masyarakat secara berkala menyelenggarakan pula sejumlah program
apresiasi (baca: award) di berbagai domain berbasis TIK seperti pemerintahan
(e-government), bisnis (e-company), sumber daya manusia (e-CIO), dan lain
sebagainya. Masing-masing media sesuai dengan visi dan misi yang
diembannya, menetapkan sejumlah kriteria penilaian terhadap sejumlah obyek
penerap TIK (misalnya: perusahaan, UKM, kabupaten/kota, tokoh masyarakat,
dan lain-lain) untuk menghasilkan peringkat tertentu sebagai basis
pemberiaan apresiasi dan penghargaan.

KAMI (Indeks Keamanan Informasi) adalah sebuah alat ukur yang


diperkenalkan oleh Direktorat Keamanan Informasi Kementrian Komunikasi
dan Informatika untuk menilai tingkat kematangan adopsi lembaga atau
institusi pemerintahan dalam menerapkan standar baku keamanan informasi.

Keseluruhan usaha menganalisa dan mengkaji profil TIK Indonesia ini patutlah
mendapatkan apresiasi di tengah-tengah miskinnya dan terbatasnya data serta
informasi yang relevan terkait dengan berbagai aspek dalam industri TIK. Hasil dari
berbagai analisa dan kajian ini dapat dipergunakan untuk berbagai keperluan terkait
dengan pengembangan TIK di tanah air, termasuk di dalamnya untuk mempersiapkan
terbentuknya dan berkembangnya komunitas digital Indonesia.

Pemetaan Kesiapan Daerah Otonom


Pasca reformasi, postur dan struktur pemerintahan Negara Kesatuan Repulik
Indonesia (NKRI) adalah desentralisasi, dimana wewenang otonomi diberikan secara
langsung pada Daerah Tingkat II yaitu pada level kota dan/atau kabupaten di seluruh
33 (tiga puluh tiga) provinsi yang ada. Oleh karena itulah dalam konteks menilai
kesiapan negara dalam menghadapi era komunitas digital perlu dilakukan kajian dan
analisa terhadap masing-masing kota/kabupaten yang ada, karena pada tingkat inilah
entitas komunitas pemerintahan terkecil di wilayah NKRI didefinisikan. Artinya, perlu
adanya kajian yang utuh dan menyeluruh terhadap profil kesiapan dari ke-398
kabupaten, 93 kota, 1 kabupaten administrasi, dan 5 kota administrasi di Indonesia.
Masalahnya adalah bahwa tidak semua analisa atau kajian yang dilakukan selama ini
berbasis kota atau kabupaten. Kebanyakan riset atau penelitian yang dilakukan masih
berbasis nasional atau pulau, atau paling tidak provinsi. Walaupun ada beberapa
kajian yang didasarkan pada satuan kota atau kabupaten, tidak semua daerah otonom

Halaman 17

telah dikaji kesiapannya (paling tidak baru mencakup 50% dari keseluruhan wilayah
nusantara). Oleh karena itulah maka perlu dilakukan pemetaan secara komprehensif
dan mendetail terhadap setiap kabupaten dan kota yang ada di wilayah NKRI. Perlu
dicatat, bahwa sebagai negara yang meratifikasi inisiatif WSIS, Indonesia harus
senantiasa mengukur sejumlah indikator yang telah disepakati bersama dimana
secara detail dimuat dalam berbagai referensi yang dikeluarkan ITU (International
Telecommunication Union) dan Komite WSIS, sebagai panduan pembuatan laporan
berkala mengenai situasi pencapaian indikator TIK nasional.
Berdasarkan latar belakang kenyataan dan kebutuhan inilah maka segenap unsur
pemerintah yang dimotori oleh Kementrian Komunikasi dan Informatika dan unsur
masyarakat yang diwakili oleh sejumlah asosiasi TIK berinisiatif menelurkan Program
ICT Pura, yaitu:
Gerakan bersama seluruh komponen bangsa dalam memetakan,
mengukur, dan mengapresiasi kota-kota dan kabupaten-kabupaten di
nusantara terkait dengan kesiapan yang bersangkutan dalam memasuki
era digital.
Istilah ICT Pura sendiri pada dasarnya berkaca pada keberhasilan pemerintah
Indonesia dalam memperkenalkan konsep penghargaan Adipura yang diberikan
kepada daerah otonom yang dianggap berhasil mengelola lingkungan yang bersih dan
sehat. Secara arti kata yang membentuknya, ICT pura berarti Kota TIK atau dalam
bahasa asingnya sering diistilahkan sebagai Digital City sebuah kota yang berhasil
mengelola TIK dengan baik sehingga memberikan kontribusi manfaat yang signifikan
terhadap pengembangan masyarakatnya.

Halaman 18

Bagian 2

PROFIL DAN SELUK BELUK


PROGRAM ICT-PURA

Halaman 19

Obyektif
Program ICT Pura dirancang untuk memenuhi sejumlah obyektif utama, yaitu sebagai
berikut:

Mengetahui tingkat kesiapan setiap kota dan kabupaten yang ada di NKRI
dalam menghadapi era ekonomi digital yang dimulai pada tahun 2015;

Mengukur besaran gap riil antara target dan kondisi sebenarnya pada setiap
kota dan kabupaten yang ada di NKRI agar dapat disusun strategi nasional
untuk mempercepat mengatasinya; dan

Memberikan motivasi, dukungan, apresiasi, dan insentif yang diperlukan bagi


kota dan kabupaten yang secara serius bekerja keras mempersiapkan diri
dalam menghadapi era masyarakat digital melalui beragam program
pembangunan dan penerapan TIK di wilayahnya masing-masing.

Ruang Lingkup
Secara umum, Program ICT Pura terbagi menjadi 3 (tiga) domain kegiatan sebagai
berikut:
1. Pemetaan Entitas ICT Pura (PE-Pura) adalah proses dan aktivitas untuk
memetakan profil kesiapan masing-masing kota/kabupaten di Indonesia
dalam menghadapi era komunitas digital secara lengkap dan komprehensif
dengan memperhatikan berbagai domain aspek pengukuran;
2. Penghitungan Indeks ICT Pura (PI-Pura) adalah proses dan aktivitas untuk
menghitung indeks kesiapan masing-masing kota/kabupaten dalam
menghadapi era komunitas digital sebagai alat untuk melihat besaran gap yang
terjadi antara target dan kondisi sebenarnya (baca: digital gap);
3. Pemberian Apresiasi ICT Pura (PA-Pura) adalah proses dan aktivitas
pemberian apresiasi terhadap kota/kabupaten yang dianggap memiliki
prestasi dalam mempersiapkan diri menghadapi era komunitas digital.

Gambar 2.1. Proses Penetapan ICTPura

Halaman 20

Perlu diperhatikan bahwa ketiga domain kegiatan ini adalah suatu rangkaian proses
dan aktivitas yang saling berhubungan. Hasil pemetaan akan dipergunakan sebagai
penghitungan indeks, sementara hasil penghitungan indeks akan dijadikan sebagai
dasar dalam memberikan penghargaan atau apresiasi.

Prinsip Pelaksanaan Program ICT-Pura


Tantangan melakukan ketiga domain kegiatan secara sekaligus tidaklah mudah. Oleh
karena itu disepakati dipeganggnya sejumlah prinsip utama dalam pelaksanaan
Program ICT Pura, yaitu sebagai berikut:

Program ICT Pura dilaksanakan secara periodik, kontinyu, bertahap, dan


berkesinambungan dari tahun ke tahun, dimana pelaksanaannya dimulai pada
tahun 2011 agar keberadaannya memberikan kontribusi yang signifikan;

Program ICT Pura diselenggarakan dengan menggunakan prinsip rumah


tumbuh, artinya dimulai dari yang sederhana pada tahun 2011, dan perlahanlahan berkembang semakin komprehensif dan detail pada tahun-tahun
berikutnya;

Program ICT Pura diharapkan menggunakan metodologi pendekatan yang


sesuai dengan postur dan karakter unik NKRI, namun sekaligus selaras dengan
standar regional maupun internasional agar dapat dikomparasi hasilnya untuk
berbagai keperluan (baca: benchmarking);

Program ICT Pura dijalankan dengan mengadopsi berbagai referensi yang


dikeluarkan berbagai lembaga/institusi dunia (global) yang disesuaikan
dengan kebutuhan serta situasi kondisi lokal Indonesia;

Program ICT Pura dikembangkan sebagai sebuah gerakan bersama sehingga


partisipasi seluruh komponen bangsa dalam bentuk berbagai analisa, kajian,
pemetaan, penghargaan, dan evaluasi yang telah dilakukan akan menjadi
bagian tak terpisahkan atau komponen ketiga domain kegiatan yang ada;

Program ICT Pura ditujukan untuk seluruh masyarakat, sehingga proses dan
hasilnya secara terbuka, transparan, akuntabel, dan bertanggung jawab akan
dilaporkan dan dimiliki oleh seluruh bangsa dan negara;

Program ICT Pura dirancang sedemikian rupa agar dapat memberikan manfaat
sebesar-besarnya kepada berbagai komunitas, terutama pemerintah, industri,
pendidikan, dan organisasi massa terutama dalam mencari strategi yang
tepat untuk mempercepat mengatasi digital divide yang masih menimpa
negara berkembang seperti Indonesia; dan

Program ICT Pura diperhitungkan akan berhasil jika dan hanya jika adanya
dukungan dan pertisipasi segenap komponen masyarakat, terutama komunitas
TIK nasional karena pada dasarnya program ini adalah sebuah gerakan
bersama.

Halaman 21

Referensi dan Metodologi


Agar dapat dipertanggung-jawabkan hasilnya, maka dibutuhkan referensi serta
metodologi yang efektif. Dalam pelaksanaan perdananya di tahun 2011 ini, Program
ICT Pura menggunakan sejumlah panduan yang dikeluarkan dari luar dan dalam
negeri dan disatukan dalam sebuah metodologi yang khas Indonesia. Referensi dan
metodologi internasional yang dipergunakan pada dasarnya dikeluarkan oleh
sejumlah institusi, seperti: ITU (International Telecommunciation Union), WSIS
(World Summit of Information Society) Jenewa dan Tunisia, The World Bank Institute,
dan sejumlah lembaga riset independen maupun berbasis perguruan tinggi.
Sementara dari dalam negeri dipergunakan sebagai referensi berbagai metodologi
yang dipergunakan oleh: Kementrian Komunikasi dan Informatika (dalam
menghitung PeGI, KAMI, dan SDM TIK), Kementrian Riset dan Teknologi (dalam
mengkaji masyarakat ekonomi berbasis pengetahuan), Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi (dalam melaksanakan Tesca), Badan Pengkajian dan Penerapan
Teknologi (dalam mengukur indikator TIK), dan berbagai komunitas TIK lainnya
dalam menganalisa kondisi industri TIK di tanah air (FTII, Aptikom, Aspiluki,
Apkomindo, I2BC, Awari, APJII, dan lain-lain).

Gambar 2.2. Beberapa Rujukan Penghitungan ICTPura

Pada dasarnya setiap referensi dan metodologi memiliki ciri khasnya masing-masing,
karena dikembangkan berdasarkan obyektif yang berbeda. Oleh karena itu, maka
metodologi yang dipergunakan dalam konteks Program ICT Pura harus pula
memperhatikan visi, misi, obyektif, dan sasaran yang ingin dicapai oleh segenap
pemangku kepentingan. Oleh karena itulah maka khusus untuk ICT pura tahun 2011
ini dikembangkan sebuah metodologi khusus sesuai dengan kebutuhan dan kondisi
bangsa Indonesia yang tentu saja berbasis referensi dan metodologi di atas.

Populasi Pemetaan
Mempertimbangkan bahwa tahun 2011 adalah merupakan pertama kalinya Program
ICT Pura dilaksanakan, maka sesuai dengan prinsip yang ada, belum semua kota atau

Halaman 22

kabupaten akan dipetakan. Sesuai dengan perencanaan strategis yang ada, berikut
adalah peta jalan (baca: roadmap) pemetaan yang akan dilaksanakan:

Tahun 2011 sebanyak 5 kota/kabupaten per masing-masing 33 provinsi


akan dipilih untuk dipetakan, sehingga pada tahun perdana ini, diperkirakan
165 kota/kabupaten akan diikutsertakan dalam Program ICT Pura (kurang
lebih mencakup 30% dari daerah otonom yang ada di Indonesia);

Tahun 2012 pemetaan akan diperluas ke 30% daerah lainnya, sehingga total
akan mencakup 60% dari daerah otonom yang dilibatkan dalam Program ICT
Pura; dan pada akhirnya

Tahun 2013 seluruh daerah otonom di Indonesia akan dilibatkan dalam


proses pemetaan Program ICT pura sehingga tidak ada lagi wilayah di
Indonesia yang belum terdeteksi data/informasi terkait dengannya.

Berikut adalah ke-165 kota/kabupaten yang dipilih oleh perwakilan sejumlah


komunitas TIK sebagai konstituen perdana Program ICT Pura di tahun 2011:
Tabel 2.1 Daftar 165 Kabupaten dan Kota ICTPura 2011
No.

Provinsi Kota/Kabupaten

A. Nangroe Aceh Darussalam


1.
Kota Banda Aceh
2.
Kabupaten Pidie
3.
Kota Lhokseumawe
4.
Kabupaten Aceh Tengah
5.
Kabupaten Gayo Lues
B. Sumatera Utara
6.
Kota Medan
7.
Kota Pematang Siantar
8.
Kota Sibolga
9.
Kota Padang Sidempuan
10.
Kabupaten Karo
C. Sumatera Barat
11.
Kota Padang
12.
Kota Bukittinggi
13.
Kota Payahkumbuh
14.
Kabupaten Solok
15.
Kota Pariaman
D. Riau
16.
Kota Pekanbaru
17.
Kota Dumai
18.
Kabupaten Bengkalis
19.
Kabupaten Indragiri Hilir,
20.
Kabupaten Kampar
E. Jambi
21.
Kota Jambi
22.
Kabupaten Tebo
23.
Kabupaten Sarolangun

Jumlah Penduduk
2010 (BPS)

Pendapatan 2010
(dalam Juta Rupiah)

223,446
379,108
171,163
N/A
N/A

596,369
712,045
451,667
N/A
N/A

2,097,610
234,698
84,481
191,531
N/A

2,628,101
581,042
388,133
417,518
N/A

833,562
111,312
116,825
348,566
79,043

1,174,096
359,147
357,314
553,300
335,182

897,767
253,803
N/A
N/A
N/A

1,509,234
809,131
N/A
N/A
N/A

531,857
531,857
246,245

766,321
582,953
616,896

Halaman 23
24.
Kabupaten Merangin
25.
Kabupaten Bungo
F. Sumatera Selatan
26.
Kota Palembang
27.
Kabupaten Lahat
28.
Kota Prabumulih
29.
Kabupaten Ogan Komering Ulu
30.
Kabupaten Musi Banyuasin
G. Bengkulu
31.
Kota Bengkulu
32.
Kabupaten Mukomuko
33.
Kabupaten Bengkulu Selatan
34.
Kabupaten Lebong
35.
Kabupaten Rejang Lebong
H. Lampung
36.
Kota Bandar Lampung
37.
Kota Metro
38.
Kabupaten Lampung Utara
39.
Kabupaten Lampung Selatan
40.
Kabupaten Lampung Timur
I. Kepulauan Bangka Belitung
41.
Kabupaten Bangka
42.
Kota Pangkal Pinang
43.
Kabupaten Belitung Timur
44.
Kabupaten Bangka Barat
45.
Kabupaten Belitung
J. Kepulauan Riau
46.
Kota Tanjung Pinang
47.
Kota Batam
48.
Kabupaten Bintan
49.
Kabupaten Tanjung Balai Karimun
50.
Kabupaten Lingga
K. DKI Jakarta
51.
Jakarta Pusat
52.
Jakarta Barat
53.
Jakarta Utara
54.
Jakarta Timur
55.
Jakarta Selatan
L. Jawa Barat
56.
Kota Bandung
57.
Kota Cirebon
58.
Kota Bogor
59.
Kota Cimahi
60.
Kota Tasikmalaya
M. Banten
61.
Kota Tangerang
62.
Kota Serang
63.
Kota Cilegon
64.
Kabupaten Lebak
65.
Kabupaten Pandeglang

N/A
N/A

N/A
N/A

1,455,284
369,974
161,984
N/A
N/A

1,694,695
862,619
517,220
N/A
N/A

308,544
155,753
N/A
N/A
N/A

562,156
442,776
N/A
N/A
N/A

N/A
145,471
N/A
N/A
N/A

N/A
444,924
N/A
N/A
N/A

N/A
174,758
N/A
175,150
155,965

N/A
450,264
N/A
370,702
465,255

187,359
944,285
142,300
N/A
N/A

581,172
1,354,423
618,012
N/A
N/A

902,973
2,281,945
1,645,659
2,693,896
2,062,232

N/A
N/A
N/A
N/A
N/A

3,178,543
2,067,196
4,771,932
541,177
635,464

2,592,627
758,678
964,699
605,064
691,881

2,834,376
577,785
374,559
1,204,095
1,149,610

1,433,096
563,649
781,047
1,111,410
952,649

Halaman 24

N. Jawa Tengah
66.
Kota Semarang
67.
Kota Surakarta
68.
Kabupaten Sragen
69.
Kota Pekalongan
70.
Kota Salatiga
O. DI Yogyakarta
71.
Kabupaten Sleman
72.
Kabupaten Bantul
73.
Kabupaten Gunung Kidul
74.
Kabupaten Kulon Progo
75.
Kota Yogyakarta
P. Jawa Timur
76.
Kota Surabaya
77.
Kota Malang
78.
Kota Madiun
79.
Kabupaten Jember
80.
Kabupaten Pamekasan
Q. Bali
81.
Kota Denpasar
82.
Kabupaten Tabanan
83.
Kabupaten Jembrana
84.
Kabupaten Buleleng
85.
Kabupaten Gianyar
R. Nusa Tenggara Barat
86.
Kota Mataram
87.
Kabupaten Lombok Timur
88.
Kabupaten Dompu
89.
Kota Bima
90.
Kabupaten Sumbawa
S. Nusa Tenggara Timur
91.
Kota Kupang
92.
Kabupaten Alor
93.
Kabupaten Ende
94.
Kabupaten Belu
95.
Kabupaten Manggarai
T. Kalimantan Barat
96.
Kota Pontianak
97.
Kota Singkawang
98.
Kabupaten Sambas
99.
Kabupaten Sanggau
100. Kabupaten Kubu Raya
U. Kalimantan Tengah
101. Kota Palangka Raya
102. Kabupaten Barito Utara
103. Kabupaten Kapuas
104. Kabupaten Kotawaringin Barat
105. Kabupaten Kotawaringin Timur
V. Kalimantan Selatan
106. Kota Banjarmasin

930,727
499,337
858,266
838,621
170,332

1,713,581
1,003,624
987,162
448,124
429,996

1,093,110
911,503
675,382
388,869
388,627

1,026,877
900,868
843,350
654,776
795,008

2,765,487
820,243
170,964
2,332,726
795,918

3,971,689
987,864
453,853
1,745,394
880,348

788,589
420,913
261,638
N/A
469,777

937,935
760,393
534,028
N/A
807,984

402,843
N/A
218,973
439,228
415,789

554,564
N/A
498,989
406,509
696,717

304,548
190,026
260,605
N/A
292,451

570,866
477,097
535,385
N/A
483,880

554,764
186,462
496,120
408,468
500,970

845,805
488,221
768,406
730,985
706,397

220,962
N/A
329,646
235,803
374,175

577,873
N/A
800,281
606,977
768,341

625,481

834,177

Halaman 25
107. Kota Banjarbaru
108. Kabupaten Banjar
109. Kabupaten Barito Kuala
110. Kabupaten Hulu Sungai Utara
W. Kalimantan Timur
111. Kota Balikpapan
112. Kota Samarinda
113. Kota Bontang
114. Kabupaten Kutai Kertanegara
115. Kota Tarakan
X. Sulawesi Utara
116. Kota Manado
117. Kota Tomohon
118. Kota Bitung
119. Kabupateen Minahasa
120. Kabupaten
Bolaang

290,142
167,877
N/A
N/A

812,737
609,324
N/A
N/A

557,579
727,500
143,683
626,680
193,370

1,637,119
1,656,156
1,458,014
4,151,286
850,564

410,481
91,553
187,652
310,384
213,484

804,665
356,487
397,944
570,907
457,570

180,127
355,988
128,748
141,915
129,253

566,439
527,037
411,810
377,826
360,832

336,532
209,228
277,620
211,296
206,322

631,265
554,707
597,852
471,382
634,284

151,107
140,082
336,973
134,369
396,120

411,575
397,357
677,988
360,842
630,507

1,338,663
221,081
129,262
319,002
223,826

1,517,480
480,614
530,065
583,510
551,142

289,966
268,277
255,712
92,995
136,991

667,910
632,939
512,326
387,306
432,023

331,254
58,082

624,200
269,389

Mongondow

Y. Gorontalo
121. Kota Gorontalo
122. Kabupaten Boalemo
123. Kabupaten Bone Bolango
124. Kabupaten Gorontalo
125. Kabupaten Pohuwato
Z. Sulawesi Tengah
126. Kota Palu
127. Kabupaten Poso
128. Kabupaten Donggala
129. Kabupaten Toli-Toli
130. Kabupaten Morowali
AA. Sulawesi Barat
131. Kabupaten Majene
132. Kabupaten Mamasa
133. Kabupaten Mamuju
134. Kabupaten Mamuju Utara
135. Kabupaten Polewali Mandar
AB. Sulawesi Selatan
136. Kota Makassar
137. Kabupaten Tana Toraja
138. Kota Parepare
139. Kabupaten Maros
140. Kabupaten Soppeng
AC. Sulawesi Tenggara
141. Kota Kendari
142. Kabupaten Muna
143. Kabupaten Buton
144. Kabupaten Wakatobi
145. Kota Baubau
AD. Maluku
146. Kota Ambon
147. Kota Tual

Halaman 26
148.
149.
150.

Kabupaten Maluku Tengah


Kabupaten Buru

Kabupaten Maluku Tenggara


Barat

AE. Maluku Utara


151. Kota Ternate
152. Kota Tidore
153. Kabupaten Halmahera Barat
154. Kabupaten Halmahera Timur
155. Kabupaten Halmahera Tengah
AF. Papua
156. Kota Jayapura
157. Kabupaten Merauke
158. Kabupaten Mimika
159. Kabupaten Nabire
160. Kabupaten Jayawijaya
AG. Papua Barat
161. Kabupaten Manokwari
162. Kota Sorong
163. Kabupaten Sorong
164. Kabupaten Fakfak
165. Kabupaten Kaimana

N/A
108,445
96,442

N/A
497,391
491,803

185,705
90,055
100,424
73,109
42,815

509,675
395,457
363,573
421,209
374,281

111,943
195,716
182,001
129,893
N/A

673,756
1,100,031
1,298,179
624,204
N/A

187,726
70,619
N/A
66,828
42,507

786,267
482,239
N/A
652,934
633,948

Keluaran
Adapun keluaran atau output (baca: deliverables) dari Program ICT Pura tahun 2011
yang diharapkan untuk dihasilkan adalah sebagai berikut:
1. Dokumen hasil pemetaan terhadap ke-165 kota/kabupaten beserta analisanya
dengan cara menggunakan sejumlah statistik deskriptif. Dokumen ini
diharapkan akan disajikan dalam bentuk hard copy (dokumen yang dicetak
dan dipublikasikan di berbagai lingkungan dan komunitas pemangku
kepentingan terkait) dan soft copy (berkas elektronik yang dapat diunduh
secara cuma-cuma oleh siapa saja yang membutuhkannya).
2. Indeks Kesiapan ICT-Pura dari seluruh kota/kabupaten yang dipetakan pada
tahap pertama ini, dimana data dan informasinya akan dapat diakses secara
langsung melalui situs atau website. Indeks dimaksud akan ditampilkan dalam
sistem basis data multidimensi agar dapat dilihat posisi relatif sebuah
kota/kabupaten terhadap kelompok daerah dengan karakteristik tertentu. Jika
dimungkinkan, hasil pemetaan maupun indeks dapat diperlihatkan dalam
bentuk teks dan grafis berbasis peta nusantara (baca: Geographical
Information System).
3. Apresiasi terhadap sejumlah kota/kabupaten yang berdasarkan hasil
pemetaan dan penghitungan indeks dimaksud memperlihatkan sejumlah
potensi dan usaha luar biasa dalam memajukan serta mengembangkan TIK di
daerahnya. Bentuk penghargaan yang bernama ICT Pura Award ini akan
disampaikan dalam acara khusus yang telah dipersiapkan oleh Kementrian
Komunikasi dan Informatika.

Halaman 27

Manfaat dan Harapan (Outcomes)


Pada akhirnya, pemetaan kesiapan, penghitungan indeks, dan pemberian apresiasi,
bukanlah target akhir yang ingin dicapai oleh komunitas TIK di tanah air. Ketiga
kegiatan tersebut adalah merupakan cara atau jalan untuk hasil akhir yang lebih
berharga, yaitu siapnya seluruh kota/kabupaten di Indonesia dalam menghadapi era
ekonomi digital. Oleh karena itulah maka sejumlah manfaat dan/atau harapan dengan
dilakukannya Program ICT Pura ini adalah sebagai berikut:

Tergambarnya situasi sesungguhnya seluruh daerah otonom di nusantara


dalam menghadapi tantangan globalisasi ke depan, sehingga para pengambil
keputusan di tingkat pusat maupun daerah mendapatkan gambaran nyata
mengenai situasi kondisi yang dihadapi, sehingga dapat diambil langkahlangkah untuk mengatasinya;

Terlihatnya besaran digital gap atau digital divide dari seluruh


kota/kabupaten di Indonesia, sehingga pemerintah dapat mengetahui
besarnya usaha yang harus dilakukan dan sebaran intensitas bantuan yang
perlu dialokasikan;

Terpetakannya kekuatan, kelemahan, tantangan, dan peluang dari masingmasing daerah otonom, sehingga diharapkan para pelaku bisnis dan usaha
dapat memfokuskan investasinya pada aspek-aspek yang tepat dan
menjanjikan;

Terpantaunya berbagai isu dan permasalahan yang dihadapi sebuah


kota/kabupaten dalam membentuk ekosistem TIK yang kondusif, sehingga
dapat dicari solusi yang tepat untuk mengatasinya;

Terdeteksinya kota/kabupaten yang telah berhasil mengembangkan TIK,


sehingga dapat menjadi rujukan atau contoh bagi daerah otonom lainnya yang
ingin memperoleh kesuksesan yang sama;

Terlihatnya berbagai usaha serius yang dilakukan berbagai pemangku


kepentingan di suatu kota/kabupaten dalam usahanya untuk mengembangkan
TIK yang bermanfaat, sehingga terhadapnya dapat diberikan insentif atau
intervensi yang tepat untuk meningkatkan keberhasilan penerapan dan
pembangunan TIK;

Tersedianya data dan informasi detail terkait dengan kondisi TIK di seluruh
kota/kabupaten di Indonesia, sehingga berbagai pihak dengan beragam
kepentingan dapat memperoleh manfaat daripadanya sesuai dengan visi dan
misi yang diemban oleh masing-masing institusi atau organisasi;

Teridentifikasikannya berbagai kebutuhan kota/kabupaten yang belum


terpenuhi oleh agenda pembangunan pusat maupun daerah, sehingga dapat
direncanakan fokus pengembangan yang tepat sasaran; dan

Terdokumentasikannya pengetahuan mengenai kondisi pembangunan dan


pengembangan TIK di kota/kabupaten yang ada di nusantara, sehingga dapat

Halaman 28

menjadi bahan kajian, referensi, maupun pijakan bagi berbagai pemangku


kepentingan yang perlu mengambil keputusan terkait dengannya.

Halaman 29

Bagian 3

METODOLOGI PELAKSANAAN
PROGRAM ICT-PURA

Halaman 30

Domain Kegiatan #1: Pemetaan Entitas ICT Pura


Seperti telah dipaparkan sebelumnya, entitas terkecil yang akan dipetakan dan dinilai
kesiapannya adalah pada tingkat kota dan/atau kabupaten. Oleh karena itulah maka
yang perlu menjadi fokus pemetaan adalah situasi dan kondisi ekosistem TIK yang
berada dalam wilayah kota/kabupaten tersebut. Berdasarkan panduan referensi yang
dipergunakan, ada sejumlah dimensi pembentuk ekosistem TIK dalam lingkungan
kota/kabupaten, yaitu:
1. Dimensi Kebutuhan dan Keselarasan yang terkait langsung dengan definisi
atau target kebutuhan dan harapan dari berbagai pemangku kepentingan
terhadap keberadaan TIK dalam beragam konteks kehidupan berbangsa dan
bernegara;
2. Dimensi Proses dan Tata Kelola Penyelenggaraan (Suprastruktur) yang paling
tidak terdiri dari 4 (empat) rangkaian aktivitas, masing-masing adalah: (i)
Perencanaan dan Pengorganisasian; (ii) Pengadaan dan Pembangunan; (iii)
Penerapan dan Pengelolaan; (iv) Pengawasan dan Pengembangan;
3. Dimensi Sumber Daya Teknologi (Infrastruktur) yang terdiri dari berbagai
komponen utama seperti: (i) Jaringan (network); (ii) Piranti Keras (hardware);
(iii) Piranti Lunak (program/aplikasi); (iv) Informasi (dan database); (v)
Sumber Daya Manusia;
4. Dimensi Komunitas atau Kelompok Masyarakat yang berperan sebagai
pengguna, penyelenggara, penikmat, dan pelaksana TIK, dimana dalam sebuah
kota/kabupaten, paling tidak terdapat 4 (empat) kelompok yang dimaksud,
yaitu: (i) Pemerintah; (ii) Industri/Bisnis; (iii) Pendidikan; dan (iv) Konsumen;
5. Dimensi Keluaran dan Manfaat (Outcomes) yang merupakan hasil nyata atau
value yang diperoleh atau dinikmati masyarakat dengan telah
diimplementasikannya beragam aplikasi TIK di kota/kabupaten yang
bersangkutan.
Keseluruhan dimensi ini pada dasarnya saling berhubungan dan tidak terpisahkan
satu dengan lainnya. Pembentukan kota/kabupaten digital tidak dapat dilakukan
hanya dengan cara memfokuskan diri pada pengembangan satu unsur atau dimensi
saja, misalnya pada aspek infrastruktur, atau pemerintahan (e-government), atau
pengembangan konten, dan lain-lain. Membangun sebuah kota/kabupaten berbasis
TIK yang siap menghadapi era komunitas digital harus dilakukan secara holistik dan
sistemik. Oleh karena itulah maka dalam perencanaan dan implementasinya, kelima
dimensi ini harus mendapatkan perhatian yang sama sehingga pembangunan yang
terjadi dapat benar-benar bermanfaat dan berkesinambungan (baca: sustainable).
Secara paradigmatik, berikut adalah kerangka pengembangan TIK untuk membangun
kota/kabupaten digital secara holistik dan sistemik yang diharapkan menjadi
panduan dan referensi utama bagi para pelaku dan pengambil keputusan pada
kota/kabupaten di seluruh wilayah nusantara.

Halaman 31

Gambar 3.1 Kerangka Pengembangan TIK Kabupaten dan Kota

Berdasarkan kerangka dimaksud, akan dikembangkan 100 (seratus) buah pertanyaan


survey (kuesioner), dengan perincian jumlah pertanyaan/pernyataan sebagai berikut:
Tabel 3.1 Dimensi Penilaian ICTPura 2011
Dimensi

Sub-Dimensi

1. Kebutuhan dan Keselarasan


2. Proses dan Tata Kelola a. Perencanaan dan Pengorganisasian
Penyelengaraan
b. Pengadaan dan Pembangunan
c. Penerapan dan Pengelolaan
d. Pengawasan dan Pengembangan
3. Sumber Daya Teknologi
a. Jaringan Infrastruktur
b. Piranti Keras dan Kanal Akses
c. Piranti Lunak Aplikasi dan Program
d. Data, Informasi, dan Pengetahuan
e. Sumber Daya Manusia
4. Komunitas dan Kelompok a. Pemerintah
Masyarakat
b. Industri/Bisnis
c. Pendidikan
d. Konsumen/Individu
5. Keluaran dan Manfaat

Jumlah
Pertanyaan
7 (No. 1-7)
10 (No. 8-17)
5 (No. 18-22)
5 (No. 23-27)
5 (No. 28-32)
6 (No. 33-38)
6 (No. 39-44)
6 (No. 45-50)
6 (No. 51-56)
6 (No. 57-62)
7 (No. 63-69)
7 (No. 70-76)
7 (No. 77-83)
7 (No. 84-90)
10 (No.91-100)

Untuk mempermudah pengisian kuestioner dan penghitungan indeks, maka setiap


pertanyaan/pernyataan harus dijawab dengan cara memilih satu dari 6 (enam)
pilihan jawaban yang paling mendekati dengan kondisi sebenarnya (baca: multiple
choice). Berikut adalah dua contoh pertanyaan/pernyataan dimaksud sebagai

Halaman 32

gambaran mengenai jenis kuestioner yang akan disebarkan dalam survey nasional
terkait:
Tabel 3.2 Contoh Dimensi Proses dan Tata Kelola Penyelenggaraan: Perencanaan
No.12
0
1
2
3
4
5

Apakah Pemerintah Kota/Kabupaten anda telah memiliki IT Master


Plan atau Rencana Induk Pengembangan TIK ?
Tidak punya, karena Pemerintah Kota/Kabupaten tidak perduli akan
keberadaannya
Tidak punya, karena Pemerintah Kota/Kabupaten belum memiliki
dana/anggaran untuk membuatnya
Pernah punya beberapa tahun yang lalu, namun sudah cukup lama tidak
dimutakhirkan (di-update)
Punya, dan baru saja dikembangkan 1-2 tahun yang lalu
Punya, baru saja dikembangkan 1-2 tahun yang lalu, dan senantiasa direvisi
secara periodik paling tidak setahun sekali
Punya, baru saja dikembangkan 1-2 tahun yang lalu, senantiasa direvisi dan
dimutakhirkan, serta dijadikan panduan baku dalam menyelenggarakan
proyek TIK di kota/kabupaten
Tabel 3.3 Contoh Dimensi Komunitas: Pendidikan

No.33
0
1
2
3
4
5

Kurang lebih ada berapa jumlah SMK Informatika dan Perguruan Tinggi
yang memiliki program studi komputer/informatika di kota/kabupaten
tempat anda tinggal ?
Tidak ada sama sekali
Ada, kira-kira 1-5 institusi
Ada, kira-kira 6-10 institusi
Ada, kira-kira 11-25 institusi
Ada banyak, kira-kira antara 26-50 institusi
Ada banyak dan menjamur, lebih dari 50 institusi

Domain Kegiatan #2: Penghitungan Indeks ICT Pura


Indeks ICT Pura adalah suatu indikator atau alat ukur untuk menggambarkan serta
mengilustrasikan tingkat kesiapan suatu kota/kabupaten dalam menghadapi atau
beradopsi dengan lingkungan berbasis komunitas digital. Sesuai dengan referensi
yang disampaikan oleh ITU dan WSIS, paradigma pengukuran indeks adalah seperti
model yang digambarkan berikut ini.

Gambar 3.2 Model ICT Development Index

Halaman 33

Tentu saja paradigma ini bersifat umum, walaupun keempat komponen yang ada
mencerminkan empat aspek utama dalam ekosistem TIK di sebuah kota/kabupaten.
Untuk model penghitungan lebih detail akan sangat bergantung pada konteks,
obyektif, dan ketersediaan data yang dimiliki. Terkait dengan ICT Pura, sejumlah
prinsip penghitungan indeks yang diadopsi adalah sebagai berikut:

ICT Use (Intensity) - Mengingat bahwa kota/kabupaten dipimpin oleh unsur


pemerintah (dalam hal ini dikepalai oleh Walikota atau Bupati), dan seluruh
keigatan dalam konteks kemasayrakatan akan sangat diwarnai dengan
berbagai kebijakan, peraturan, dan berbagai keputusan dari pemerintah
daerah, maka bobot yang terkait dengan peranan pemerintah dalam mengelola
TIK di kotanya haruslah terbesar paling tidak 40%;

ICT Readiness (Infrastructure) - Mempertimbangkan bahwa ketersediaan


infrastruktur TIK pada dasarnya adalah sebuah keputusan bisnis/industri
penyedia jasa infrastruktur yang sangat dipengaruhi oleh peluang/potensi
pasar di satu pihak dan keputusan pemerintah pusat di pihak lain, dan tidak
mungkin aplikasi TIK akan berjalan tanpa keberadaan infrastruktur minimum,
maka bobot untuk komponen ini paling tidak minimal 20%;

ICT Capability (Skills) Melihat bahwa sebuah kota/kabupaten hanya dapat


berkembang jika memiliki sumber daya dan kemampuan yang cukup, dimana
keseluruhannya sangat dipengaruhi oleh kemampuan komunitas dalam
mengeksplorasi dan mengeksploitasi aset TIK yang dimiliki, maka untuk
komponen ini perlu diberi bobot sekitar 25% maksimum; dan

ICT Impact (Outcomes) Mempelajari bahwa pada akhirnya, tidak ada


gunanya membangun TIK jika masyarakat atau kota/kabupaten yang
bersangkutan tidak memperoleh manfaat langsung dari keberadaannya, maka
bobot untuk portofolio manfaat paling tidak adalah minimal 15%.

Tabel berikut ini memperlihatkan pemetaan antara dimensi kuesioner (100


pertanyaan/pernyataan) dengan keempat komponen indeks yang telah dijelaskan di
atas.
Tabel 3.4 Pemetaan antara Dimensi Kuesioner dengan Komponen Indeks
KOMPONEN
INDEKS
ICT Use

DIMENSI
SUB-DIMENSI
EKOSISTEM
1. Kebutuhan dan
Keselarasan
2. Proses dan Tata a.
Perencanaan
Kelola
Pengorganisasian
Penyelenggaraan
b.
Pengadaan
Pembangunan
c.
Penerapan
Pengelolaan
d.
Pengawasan
Pengembangan
4. Komunitas dan a. Pemerintah
Kelompok
Masyarakat

JUMLAH
PERTANYAAN
7

BOBOT

dan 25
dan
40%

dan
dan
7

Halaman 34
ICT Readiness

ICT Capability

ICT Impact

3. Sumber Daya a. Jaringan Infrastruktur


Teknologi
b. Piranti Keras dan
Kanal Akses
c. Piranti Lunak Program
dan Aplikasi
d. Data, Informasi, dan
Pengetahuan
3. Sumber Daya e. Sumber Daya Manusia
Teknologi
4. Komunitas dan b. Industri/Bisnis
Kelompok
c. Pendidikan
Masyarakarat
d. Konsumen/Individu
5. Keluaran dan
Manfaat

24
20%

6
21

25%

10

15%

Dengan demikian, maka dapat dihitung secara langsung indeks ICT Pura dari
kota/kabupaten yang bersangkutan dengan menggunakan rumusan sebagai berikut:

Indeks ICT Pura = NRIU*40% + NRIR*20% + NRIC*25% + NRII*15%


dimana:
NRIU
NRIR
NRIC
NRII

= Nilai Rata-Rata Komponen ICT Usage


= Nilai Rata-Rata Komponen ICT Readiness
= Nilai Rata-Rata Komponen ICT Capability
= Nilai Rata-Rata Komponen ICT Impact

Sesuai dengan sistem scoring yang dipergunakan dalam kuesioner pemetaan, maka
nilai Indeks ICT Pura akan berkisar antara 0 (terendah) hingga 5 (tertinggi). Adapun
arti dari indeks tersebut adalah sebagai berikut:
0
1
2
3
4
5

= Kota/Kabupaten sama sekali tidak siap


= Kota/Kabupaten masih jauh dari siap
= Kota/Kabupaten sudah hampir siap
= Kota/Kabupaten telah siap
= Kota/Kabupaten telah siap, dan mampu bersaing
= Kota/Kabupaten telah siap, dan terdepan dalam persaingan

(I-mula)
(I-pratama)
(I-muda)
(I-madya)
(I-utama)
(I-paripurna)

Domain Kegiatan #3: Pemberian Apresiasi ICT Pura


Indonesia adalah negara yang sangat heterogen, terlihat dari beranekaragamnya suku
dan budaya dari barat hingga ke timur. Sejarah bangsa dan negara yang sedemikian
rupa telah menghasilkan sebuah NKRI yang terdiri dari daerah otonom yang memiliki
situasi dan kondisi berbeda-beda antara satu dengan lainnya. Oleh karena itulah maka
dalam konteks pemberian penghargaan atau apresiasi ICT Pura, perlu dilakukan
kategorisasi atau pengelompokkan kota/kabupaten agar memenuhi asas keadilan dan
kesamarataan. Sesuai dengan masukan dari berbagai komponen pemerintahan dan
masyarakat, maka keseluruhan kota/kabupaten akan dibagi menjadi 9 (sembilan)

Halaman 35

kelompok berdasarkan 2 (dua) aspek utama, yaitu: (i) aspek jumlah penduduk1 yang
dibagi menjadi kota/kabupaten dengan penduduk padat, sedang, dan sedikit; dan (ii)
aspek total pendapatan daerah2 yang dibagi menjadi nilai pendapatan tinggi, sedang,
dan rendah. Sebagai batasan atau threshold-nya adalah sebagai berikut:

Aspek Jumlah Penduduk


o Banyak
o Sedang
o Sedikit

: di atas 1 juta penduduk


: antara 500.000 hingga 1 juta penduduk
: di bawah 500.000 penduduk

Aspek Nilai Pendapatan


o Tinggi
o Sedang
o Rendah

: pendapatan di atas 1 triliun


: pendapatan antara 0.5-1 triliun rupiah
: pendapatan di bawah 0.5 triliun rupiah

Diharapkan dengan adanya kategorisasi ini, masing-masing kota/kabupaten akan


dapat dikomparasi (baca: benchmark) berdasarkan populasinya. Pembagian ini selain
selaras dengan yang biasa dipergunakan institusi pemerintah lainnya, juga dapat
dipergunakan untuk mengetahui berada pada divisi mana masing-masing
kota/kabupaten berada. Dengan kata lain, pada dasarnya kesembilan kategori yang
ada merupakan gradasi atau spektrum dari GDP/kapita pada kota/kabupaten di
Indonesia.

Gambar 3.3 Katagori Kabupaten dan Kota

Sesuai dengan rencana program yang ada, maka 3 (tiga) penghargaan akan diberikan
pada masing-masing kategori, dimana peringkatnya bergantung pada nilai Indeks ICT
Pura dari kota/kabupaten dimaksud. Disamping itu akan tersedia sejumlah apresiasi
khusus (merit award atau special mention) bagi kota/kabupaten yang memiliki
keunikan tersendiri, terkait dengan proses perencanaan, pembangunan, pengelolaan,
dan pengembangan TIK di kota/kabupaten bersangkutan.

1
2

Diambil dari Badan Pusat Statistik tahun 2010.


Diambil dari APBD 2011 Kementrian Keuangan Republik Indonesia.

Halaman 36

Bagian 4

DAFTAR PERTANYAAN SURVEY


PROGRAM ICT-PURA

Halaman 37

Informasi Umum Entitas ICT Pura (Basis Pengamatan)


1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Kota/Kabupaten
Provinsi
Nama Walikota/Gubernur
Jumlah Penduduk
Total Pendapatan
Penanggung Jawab Survey
Tanggal Pengisian Survey
Alamat Website
Alamat Email
Nomor Kontak Telepon

:
:
:
:
:
:
:
:
:
:

1. Dimensi Kebutuhan dan Keselarasan


No.1

Apakah anda mengetahui dan paham mengenai keberadaan


Inpres No.3 tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional
Pengembangan e-Government ?
Responden: Pemda, DPRD
0
Tidak tahu dan tidak paham akan keberadaannya.
1
Tahu akan keberadaannya, namun tidak paham maksud dan tujuannya.
2
Tahu dan paham, dan telah dicoba diimplementasikan beberapa butir
instruksi terkait.
3
Tahu dan paham, dan seluruh butir instruksi telah dilaksanakan
dengan baik.
4
Tahu dan paham, seluruh butir instruksi telah dilaksanakan dengan
baik, dan dijadikan sebagai indikator kinerja pemerintah daerah.
5
Tahu dan paham, seluruh butir instruksi telah dilaksanakan dengan
baik, keberhasilannya dijadikan indikator kinerja pemerintah daerah,
dan telah banyak pemda daerah lain yang belajar dari sini.
Bukti
Pendukung
Catatan
Tambahan
No.2

Apakah anda mengetahui akan keberadaan Dewan TIK Nasional


dan memahami tugas pokok serta program-programnya ?
Responden: Pemda, DPRD
0
Tidak tahu dan tidak pernah mendengar akan keberadaannya.
1
Tahu akan keberadaannya, namun tidak tahu tugas pokok dan
program-programnya.
2
Tahu akan keberadaan dan tugas pokoknya, dan pernah mendengar
sekilas mengenai program-programnya.
3
Tahu akan keberadaan dan tugas pokoknya, dan memahami berbagai
program-programnya.
4
Tahu akan keberadaan dan tugas pokoknya, memahami dan terlibat

Halaman 38

langsung dalam beberapa program-programnya.


Tahu akan keberadaan dan tugas pokoknya, memahami dan terlibat
langsung dengan semua program-programnya.

Bukti
Pendukung
Catatan
Tambahan
No.3

Apakah anda merasa keberadaan teknologi informasi dan


komunikasi akan memberikan manfaat dan kontribusi signifikan
bagi perkembangan daerah dimana anda berada ?
Responden: Pemda, DPRD
0
Tidak tahu.
1
Ya, keberadaannya akan memberikan kontribusi positif, namun tidak
signifikan.
2
Ya, keberadaannya akan memberikan kontribusi positif, namun
signifikan tidaknya tergantung dari sudut pandang yang dipergunakan.
3
Ya, keberadaannya memberikan kontribusi positif dan signifikan bagi
perkembangan daerah.
4
Ya, keberadaannya memberikan kontribusi positif dan signifikan bagi
perkembangan daerah, bahkan dapat meningkatkan daya saing daerah
jika direncanakan dan diterapkan dengan benar.
5
Ya, keberadaanya tidak hanya memberikan kontribusi positif dan
signifikan bagi perkembangan ekonomi daerah, namun sanggup
mentransformasikan situasi dan kondisi daerah ke arah modernisasi.
Bukti
Pendukung
Catatan
Tambahan
No.4

Bagaimana anda menilai dukungan pemerintah pusat terhadap


perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di daerah
anda ?
Responden: Pemda
0
Tidak tahu.
1
Tidak ada dukungan yang nyata, hanya sebatas retorika belaka.
2
Ada dukungan secara nyata, namun kadarnya sangat terbatas.
3
Ada dukungan secara penuh dan nyata dalam berbagai bentuknya.
4
Dukungannya cukup tinggi, kontinyu, dan berkesinambungan dari
tahun ke tahun.
5
Dukungannya sangat tinggi, kontinyu, berkesinambungan, dan
senantiasa meningkat dari tahun ke tahun.
Bukti
Pendukung
Catatan
Tambahan

Halaman 39

No.5

Bagaimana anda mengetahui peranan dan jenis teknologi


informasi dan komunikasi apa yang tepat untuk diterapkan di
daerah tempat anda berada ?
Responden: Pemda
0
Tidak tahu.
1
Mengikuti daerah lain yang telah lebih dahulu menerapkannya.
2
Mencoba menebak atau mengira-ngira sendiri berdasarkan diskusi dan
tukar pikiran dengan sejumlah pihak.
3
Melalui proses analisa dan pengkajian mengenai kebutuhan, potensi,
dan peluang daerah untuk berkembang.
4
Mengikuti hasil analisa, kajian dan prioritas nasional yang telah
didokumentasikan dalam berbagai bentuk dokumen strategis, seperti
misalnya MP3EI (Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan
Ekonomi Indonesia) atau referensi lainnya.
5
Menyelaraskan antara prioritas pembangunan nasional yang
dinyatakan dalam berbagai dokumen formal dengan kebutuhan riil
daerah untuk berkembang sesuai dengan potensi dan peluang yang
dimilikinya.
Bukti
Pendukung
Catatan
Tambahan
No.6

Menurut pendapat anda, apa peranan dan target utama


penerapan teknologi informasi dan komunikasi di daerah tempat
anda berada ?
Responden: Pemda
0
Tidak tahu.
1
Memfasilitasi proses komunikasi dan diseminasi informasi agar lebih
cepat.
2
Memfasilitasi proses komunikasi dan diseminasi informasi agar lebih
cepat serta meningkatkan kinerja operasional pelayanan publik.
3
Memfasilitasi proses komunikasi dan diseminasi informasi agar lebih
cepat, meningkatkan kinerja operasional pelayanan publik, serta
membantu proses pengambilan keputusan yang efektif.
4
Memfasilitasi proses komunikasi dan diseminasi informasi agar lebih
cepat, meningkatkan kinerja operasional pelayanan publik, membantu
proses pengambilan keputusan yang efektif, dan memastikan
terjadinya proses yang transparan dan akuntabel.
5
Memfasilitasi proses komunikasi dan diseminasi informasi agar lebih
cepat, meningkatkan kinerja operasional pelayanan publik, membantu
proses pengambilan keputusan yang efektif, memastikan terjadinya
proses yang transparan dan akuntabel, dan menciptakan berbagai
inovasi produk dan jasa yang dibutuhkan daerah.
Bukti
Pendukung
Catatan

Halaman 40

Tambahan
No.7

Menurut anda, seberapa mendesaknya diperlukan pembangunan


dan penerapan berbagai aplikasi teknologi informasi dan
komunikasi di daerah tempat anda berada ?
Responden: Pemda
0
Tidak tahu.
1
Perlu, namun tidak terlampau mendesak.
2
Perlu, cukup mendesak, namun tidak di semua sektor kehidupan.
3
Perlu dan mendesak pada berbagai sektor kehidupan bermasyarakat.
4
Perlu dan sangat mendesak mengingat keberhasilan pembangunan
daerah sangat tergantung dengannya.
5
Perlu dan sangat mendesak karena merupakan bagian tak terpisahkan
dari pembangunan di seluruh sektor kehidupan bermasyarakat.
Bukti
Pendukung
Catatan
Tambahan

2. Dimensi Proses dan Tata Kelola Penyelenggaraan


2.a. Aspek Perencanaan dan Pengorganisasian
No.8

Apakah terdapat dokumen Rencana Induk Pengembangan


Teknologi Informasi dan Komunikasi di daerah anda (misalnya:
IT Master Plan, IT Strategic Plan, atau IT Blue print) ?
Responden: Pemda
0
Tidak tahu.
1
Tidak ada, namun sudah terdapat inisiatif untuk segera menyusunnya.
2
Ada, namun tidak dimutakhirkan karena sudah dibuat cukup lama.
3
Ada, dan senantiasa diperbaharui secara periodik dari tahun ke tahun.
4
Ada, dan senantiasa diperbaharui secara periodik dari tahun ke tahun,
dan telah dikomunikasikan serta disosialisasikan dengan baik ke
seluruh jajaran organisasi dan segenap pemangku kepentingan.
5
Ada, dan senantiasa diperbaharui secara periodik dari tahun ke tahun,
dan telah dikomunikasikan serta disosialisasikan dengan baik ke
seluruh jajaran organisasi dan segenap pemangku kepentingan, serta
dievaluasi/diaudit efektivitas keberadaannya.
Bukti
Pendukung
Catatan
Tambahan
No.9

Apakah IT Masterplan atau IT Strategic Plan yang dimiliki


tersebut benar-benar dipergunakan sebagai panduan atau acuan
dalam menyelenggarakan berbagai proyek teknologi informasi
dan komunikasi di daerah ?
Responden: Pemda

Halaman 41

0
1
2
3
4
5

Tidak tahu.
Tidak, hanya disimpan di lemari sebagai arsip.
Ya, namun hanya sebagian kecil saja proyek yang mengacu pada
dokumen ini.
Ya, rata-rata proyek mengacu pada dokumen ini.
Ya, sebagian besar proyek mengacu pada dokumen ini.
Ya, semua proyek mengacu pada dokumen ini; jika ada proyek yang
tidak masuk, maka menjadi bahan masukan untuk merevisi dokumen
yang ada.

Bukti
Pendukung
Catatan
Tambahan
No.10

Apakah ada unit organisasi khusus dalam struktur pemerintah


daerah yang bertanggung jawab mengelola teknologi informasi
dan komunikasi ?
Responden: Pemda
0
Tidak tahu.
1
Tidak ada, karena kebanyakan hanya bersifat ad-hoc atau aktivitas
berbasis proyek.
2
Ada, namun tergabung dalam sebuah unit yang memiliki beberapa
tupoksi lain selain mengelola teknologi informasi dan komunikasi.
3
Ada, dimana unit ini secara khusus memiliki tupoksi mengelola
teknologi informasi dan komunikasi, dan tiga tingkat di bawah
walikota/bupati.
4
Ada, dimana unit ini secara khusus memiliki tupoksi mengelola
teknologi informasi dan komunikasi, dan berada dua tingkat di bawah
walikota/bupati.
5
Ada, dimana unit ini secara khusus memiliki tupoksi mengelola
teknologi informasi dan komunikasi, dan berada langsung satu tingkat
di bawah walikota/bupati.
Bukti
Pendukung
Catatan
Tambahan
No.11

Apakah daerah memiliki dokumen cetak biru atau blue print


Arsitektur Teknologi Informasi dan Komunikasi yang
dibergunakan sebagai panduan teknis ?
Responden: Pemda
0
Tidak tahu.
1
Tidak ada, namun sudah terdapat inisiatif untuk segera menyusunnya.
2
Ada, namun tidak dimutakhirkan karena sudah dibuat cukup lama.
3
Ada, dan senantiasa diperbaharui secara periodik dari tahun ke tahun.
4
Ada, dan senantiasa diperbaharui secara periodik dari tahun ke tahun,
dan telah dikomunikasikan serta disosialisasikan dengan baik ke
seluruh jajaran organisasi dan segenap pemangku kepentingan.

Halaman 42

Ada, dan senantiasa diperbaharui secara periodik dari tahun ke tahun,


dan telah dikomunikasikan serta disosialisasikan dengan baik ke
seluruh jajaran organisasi dan segenap pemangku kepentingan, serta
dievaluasi/diaudit efektivitas keberadaannya.

Bukti
Pendukung
Catatan
Tambahan
No.12

Apakah dokumen arsitektur ini dipergunakan sebagai panduan


teknis pembangunan teknologi informasi dan komunikasi di
daerah ?
Responden: Pemda
0
Tidak tahu.
1
Tidak, hanya disimpan di lemari sebagai arsip.
2
Ya, namun hanya sebagian kecil saja inisiatif pembangunan teknologi
informasi dan komunikasi yang mengacu pada rancngan arsitektur ini.
3
Ya, rata-rata inisiatif pembangunan teknologi informasi dan
komunikasi mengacu pada rancangan arsitektur ini.
4
Ya, sebagian besar inisiatif pembangunan teknologi informasi dan
komunikasi mengacu pada rancangan arsitektur ini.
5
Ya, semua inisiaitf pembangunan teknologi informasi dan komunikasi
mengacu pada rancangan arsitektur ini; jika ada yang menyimpang,
dijadikan bahan masukan untuk merevisi dan memperbaiki rancangan
arsitektur yang ada.
Bukti
Pendukung
Catatan
Tambahan
No.13

Apakah terdapat dokumen yang jelas dan detail terkait dengan


fungsi kunci, deskripsi pekerjaan, serta SOP (Standard Operating
Procedure) dari proses pengelolaan teknologi informasi dan
komunikasi ?
Responden: Pemda
0
Tidak tahu.
1
Tidak ada, semuanya berjalan secara naluri dan kebiasaan.
2
Ada, dipergunakan sebagai panduan kerja, namun tidak pernah dikaji
maupun dimutakhirkan.
3
Ada, dipergunakan sebagai panduan kerja, dan senantiasa
dimutakhirkan sesuai dengan perbaikan.
4
Ada, dipergunakan sebagai panduan kerja, senantiasa dimutakhirkan
sesuai dengan perbaikan, dan dipakai sebagai basis evaluasi kinerja.
5
Ada, dipergunakan sebagai panduan kerja, senantiasa dimutakhirkan
sesuai dengan perbaikan, dipakai sebagai basis evaluasi kinerja dan
penentuan remunerasi berdasarkan beban kerja dan tanggung jawab.
Bukti
Pendukung

Halaman 43

Catatan
Tambahan
No.14

Apakah terdapat satu atau beberapa standar (misalnya: tipe


aplikasi, fitur/spesifikasi piranti keras, manajemen pengelolaan,
pengkodean data/informasi, dsb.) terkait dengan teknologi
informasi dan komunikasi yang diadopsi ?
Responden: Pemda
0
Tidak tahu.
1
Tidak ada sama sekali.
2
Ada, kadang-kadang dipergunakan, kadang-kadang tidak.
3
Ada, dipergunakan secara konsisten sebagai basis pengelolaan.
4
Ada, dipergunakan secara konsisten sebagai basis pengelolaan, dan
dikembangkan secara kontinyu dan berkesinambungan.
5
Ada, dipergunakan secara konsisten sebagai basis pengelolaan,
dikembangkan secara kontinyu dan berkesinambungan, dan
dievaluasi/diaudit kepatuhan adopsinya (surveillance).
Bukti
Pendukung
Catatan
Tambahan
No.15

Dalam melaksanakan berbagai proyek teknologi informasi,


apakah dimiliki sebuah mekanisme baku dan standar manajemen
pengelolaan proyek dimaksud (misalnya: Project Management) ?
Responden: Pemda
0
Tidak tahu.
1
Tidak ada, namun sudah dipikirkan untuk menyusunnya.
2
Ada, namun belum secara konsisten diadopsi sepenuhnya.
3
Ada, dan dijadikan sebagai acuan baku pelaksanaan manajemen proyek
teknologi informasi.
4
Ada, dipergunakan sebagai acuan baku pelaksanaan manajemen
proyek teknologi informasi, dan dijadikan basis evaluasi kinerja
pemerintah daerah.
5
Ada, dipergunakan sebagai acuan baku pelaksanaan manajemen
proyek teknologi informasi, dijadikan basis evaluasi kinerja daerah,
dan senantiasa dikembangkan/direvisi mekanisme baku dimaksud.
Bukti
Pendukung
Catatan
Tambahan
No.16

Apakah telah dimiliki kerangka dan mekanisme yang


dipergunakan sebagai basis penghitungan cost-benefit dari setiap
program, proyek, atau inisiatif investasi pengembangan teknologi
informasi dan komunikasi yang diusulkan ?
Responden: Pemda
0
Tidak tahu.

Halaman 44

1
2
3
4
5

Tidak ada, namun sudah dipikirkan untuk menyusunnya.


Ada, namun belum secara konsisten dipergunakan dalam proses
justifikasi investasi.
Ada, dan dijadikan acuan standar
Ada, dipergunakan sebagai acuan baku pelaksanaan manajemen
proyek teknologi informasi, dan dijadikan basis evaluasi kinerja
pemerintah daerah.
Ada, dipergunakan sebagai acuan baku pelaksanaan manajemen
proyek teknologi informasi, dijadikan basis evaluasi kinerja daerah,
dan senantiasa dikembangkan/direvisi mekanisme baku dimaksud.

Bukti
Pendukung
Catatan
Tambahan
No.17

Apakah pemerintah daerah memiliki program sosialisasi dan


edukasi mengenai pentingnya teknologi informasi dan
komunikasi bagi masyarakat ?
Responden: Pemda
0
Tidak tahu/tidak ada.
1
Ada, namun bersifat sporadis dan tidak terencana.
2
Ada, dengan ruang lingkup dan target sasaran audiens sesuai dengan
anggaran .
3
Ada, terencana dengan baik dan dilaksanakan secara konsisten,
kontinyu, dan berkesinambungan.
4
Ada, terencana dengan baik dan dilaksanakan secara konsisten,
kontinyu, dan berkesinambungan, dan mendapatkan banyak bantuan
serta dukungan dari stakeholder lain diluar pemerintahan.
5
Ada, terencana dengan baik dan dilaksanakan secara konsisten,
kontinyu, dan berkesinambungan, mendapatkan banyak bantuan serta
dukungan dari stakeholder lain diluar pemerintahan, dan dipantau
serta dievaluasi tingkat efektivitasnya.
Bukti
Pendukung
Catatan
Tambahan
2.b. Aspek Pengadaan dan Pembangunan
No.18

Bagaimana proses pengadaan teknologi informasi dan


komunikasi dilakukan ?
Responden: Pemda
0
Tidak tahu.
1
Dilakukan secara manual, dengan berpedoman pada peraturan
perundang-undangan yang berlaku mengenai pengadaan barang dan
jasa.
2
Sebagian dilaksanakan secara manual, sebagian melalui prosedur
elektronik (e-procurement), dengan berpedoman pada peraturan

Halaman 45

3
4

perundang-undangan yang berlaku.


Seluruhnya dilakukan secara elektronik (e-procurement), dengan
berpedoman pada peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
Seluruhnya dilakukan secara elektronik (e-procurement), dengan
berpedoman pada peraturan dan perundang-undangan yang berlaku,
dimana sebagian besar proses pengadaan mendapatkan penilaian baik
(minimal wajar) sebagai hasil audit pihak eksternal.
Seluruhnya dilakukan secara elektronik (e-procurement), dengan
berpedoman pada peraturan dan perundang-undangan yang berlaku,
dimana selurus proses pengadaan mendapatkan penilaian baik
(minimal wajar) sebagai hasil audit pihak eksternal.

Bukti
Pendukung
Catatan
Tambahan
No.19

Darimana sumber dana investasi yang dipergunakan dalam


membangun teknologi informasi dan komunikasi di lingkungan
pemerintahan ?
Responden: Pemda dan Industri
0
Tidak tahu.
1
100% dana investasi berasal dari pemerintah pusat.
2
100% dana investasi berasal dari gabungan antara pemerintah pusat
dan pemerintah daerah dengan proporsi yang berbeda-beda.
3
100% dana investasi berasal dari pemerintah daerah.
4
Sebagian besar dana investasi berasal dari pemerintah pusat/daerah,
dan sisanya merupakan dana partisipasi industri dan masyarakat
daerah setempat.
5
Sebagian besar dana investasi berasal dari partisipasi industri dan
masyarakat daerah, ditambah dengan sejumlah dana dari pemerintah
pusat/daerah.
Bukti
Pendukung
Catatan
Tambahan
No.20

Darimana sumber dana operasional yang dipergunakan dalam


membangun teknologi informasi dan komunikasi di lingkungan
pemerintahan ?
Responden: Pemda dan Industri
0
Tidak tahu.
1
100% dana operasional berasal dari pemerintah pusat.
2
100% dana operasional berasal dari gabungan antara pemerintah
pusat dan pemerintah daerah dengan proporsi yang berbeda-beda.
3
100% dana operasional berasal dari pemerintah daerah.
4
Sebagian besar dana operasional berasal dari pemerintah
pusat/daerah, dan sisanya merupakan dana partisipasi industri dan
masyarakat daerah setempat.

Halaman 46

Sebagian besar dana operasional berasal dari partisipasi industri dan


masyarakat daerah, ditambah dengan sejumlah dana dari pemerintah
pusat/daerah.

Bukti
Pendukung
Catatan
Tambahan
No.21

Dalam hal kepatuhan terhadap kepemilikan HAKI (Hak Atas


Kekayaan Intelektual), terutama dalam pengelolaan piranti lunak
(software), bagaimana daerah menerapkan asas ini ?
Responden: Pemda dan Industri
0
Tidak tahu.
1
Hampir semua piranti lunak yang dipergunakan tidak legal, hanya
sedikit yang secara formal dibeli HAKI-nya.
2
Rata-rata piranti lunak sudah dipenuhi aspek HAKI-nya, namun masih
cukup banyak yang belum legal.
3
Seluruh piranti lunak sifatnya legal, karena ada mekanisme
pemenuhan aspek HAKI-nya.
4
Seluruh piranti lunak bersifat legal, dan senantiasa diperbaharui dan
dimutakhirkan lisensinya sesuai dengan perkembangan organisasi.
5
Seluruh piranti lunak bersifat legal, dan senantiasa diperbaharui dan
dimutakhirkan lisensinya sesuai dengan perkembangan organisasi, dan
terdapat hukuman (punishment) bagi yang melakukan pelanggaran
terhadapnya.
Bukti
Pendukung
Catatan
Tambahan
No.22

Bagaimana cara pemerintah daerah menyusun kebutuhan


(requirements) teknologi informasi dan komunikasi yang
diinginkan ?
Responden: Pemda dan Industri
0
Tidak tahu.
1
Menebak-nebak sendiri, berdasarkan trend teknologi yang diketahui.
2
Berkaca pada daerah lain, dan mencoba mengikutinya.
3
Menyewa konsultan ahli, baik dari kalangan industri maupun
akademisi.
4
Membentuk tim ad-hoc khusus yang terdiri dari berbagai pemangku
kepentingan, yaitu manajemen, perwakilan pengguna, divisi teknologi
informasi, dan pihak eksternal sebagai narasumber ahli (konsultan
industri atau akademisi)
5
Membentuk tim ad-hoc khusus yang terdiri dari manajemen,
perwakilan pengguna, divisi teknologi informasi, dan pihak eksternal
sebagai narasumber ahli (konsultan industri atau akademisi) untuk
melaksanakan sebuah proyek/program khusus untuk mendefinisikan
kebutuhan berdasarkan metodologi best-practice.

Halaman 47

Bukti
Pendukung
Catatan
Tambahan
2.c Aspek Penerapan dan Pengelolaan
No.23

Apakah pemerintah daerah memiliki infrastruktur redundan


(sistem backup) yang siap bekerja seandainya terjadi sesuatu
pada sistem utama (Business Continuity Plan) ?
Responden: Pemda dan Industri
0
Tidak tahu.
1
Tidak ada, namun sudah direncanakan untuk segera dibangun.
2
Ada, namun bersifat manual dan tidak real-time (cold site).
3
Ada, bersifat online dan real-time (hot site).
4
Ada, bersifat online dan real-time (hot site), dan secara periodik
dilakukan simulasi atau latihan keadaan darurat, yaitu ketika sistem
utama seolah-olah tidak bekerja.
5
Ada, bersifat online dan real-time (hot site), secara periodik dilakukan
simulasi atau latihan keadaan darurat, dan dijadikan evaluasi kinerja
pemerintah daerah dalam mengelola teknologi informasi dan
komunikasi.
Bukti
Pendukung
Catatan
Tambahan
No.24

Apakah pemerintah daerah memiliki data center (pusat data)


yang aman dan terkelola dengan baik ?
Responden: Pemda dan Industri
0
Tidak tahu.
1
Tidak ada, namun sudah direncanakan untuk segera dibangun.
2
Ada, namun belum dikelola secara baik dan profesional.
3
Ada, dan telah dikelola secara baik dan profesional.
4
Ada, telah dikelola secara baik dan profesional, dan mendapatkan
sertifikasi dari badan standar independen untuk masalah penanganan
keamanannya.
5
Ada, telah dikelola secara baik dan profesional, telah mendapatkan
sertifikasi dari badan standar independen untuk masalah penanganan
keamanannya, dan diaudit secara berkala pengelolaannya.
Bukti
Pendukung
Catatan
Tambahan

Halaman 48

No.25

Apakah pemerintah daerah memiliki pusat dukungan informasi


atau help desk untuk menjawab berbagai permasalahan yang
dihadapi oleh para pengguna teknologi dan informasi ?
Responden: Pemda dan Industri
0
Tidak tahu.
1
Tidak ada, namun sudah direncanakan untuk segera dibangun.
2
Ada, namun baru beroperasi selama jam kantor saja.
3
Ada, dan telah beroperasi secara penuh 24 jam sehari.
4
Ada, telah beroperasi 24 jam sehari, dan memiliki catatan atau
rekaman elektronik detail mengenai jenis permasalahan yang dihadapi
dan seluk beluknya (siapa yang melaporkan, jenis keluhannya,
penyebab permasalahan, usulan solusinya, dan lain sebagainya).
5
Ada, telah beroperasi 24 jam sehari, dan memiliki catatan atau
rekaman elektronik detail mengenai jenis permasalahan yang dihadapi
dan seluk beluknya (siapa yang melaporkan, jenis keluhannya,
penyebab permasalahan, usulan solusinya, dan lain sebagainya), dan
dipergunakan untuk memperbaiki sistem dan pengambilan keputusan.
Bukti
Pendukung
Catatan
Tambahan
No.26

Bagaimana model pengelolaan aset serta manajemen teknologi


informasi dan komunikasi selama ini dilaksanakan ?
Responden: Pemda dan Industri
0
Tidak tahu.
1
Modelnya tidak begitu jelas, karena masih bersifat sporadis.
2
Semua pekerjaan dan manajemen pengelolaan dilakukan sendiri oleh
pemerintah.
3
Pekerjaan dan manajemen pengelolaan dilakukan bersama antara
pemerintah dengan pihak swasta yang terkait dengannya.
4
Dikembangkan model PPP (Public Private Partnership) yang disahkan
oleh peraturan daerah yang selaras dengan sistem perundangundangan yang berlaku.
5
Dikembangkan model PPP (Public Private Partnership) yang disahkan
oleh peraturan daerah yang selaras dengan sistem perundangundangan yang berlaku, dan sering dijadikan sebagai rujukan daerah
lain dalam melaksanakan hal serupa karena kinerjanya yang terbukti
sukses.
Bukti
Pendukung
Catatan
Tambahan

Halaman 49

No.27

Apakah telah ada mekanisme yang terkait dengan manajemen


keamanan informasi di daerah anda ?
Responden: Pemda dan Industri
0
Tidak tahu.
1
Tidak ada, namun sudah direncanakan untuk menyusunnya.
2
Ada, namun baru bersifat parsial, sporadis, dan kurang disosialisasikan
3
Ada, telah dikomunikasikan dan disosialisasikan secara konsisten ke
seluruh pemangku kepentingan, dan sebagian besar telah dilaksanakan
dengan baik.
4
Ada, telah dikomunikasikan dan disosialisasikan secara konsisten ke
seluruh pemangku kepentingan, dimana sebagian besar telah
dilaksanakan dengan baik dan dimonitor secara kontinyu kinerjanya.
5
Ada, telah dikomunikasikan dan disosialisasikan secara konsisten ke
seluruh pemangku kepentingan, dimana sebagian besar telah
dilaksanakan dengan baik dan dimonitor secara kontinyu kinerjanya,
dan telah mendapatkan sertifikasi standar keamanan informasi yang
dikeluarkan oleh lembaga independen.
Bukti
Pendukung
Catatan
Tambahan
2.d Aspek Pengawasan dan Pengembangan
No.28

Apakah terdapat mekanisme audit kinerja teknologi informasi


dan komunikasi yang dilakukan oleh pihak internal atau
eksternal ?
Responden: Pemda dan Industri
0
Tidak tahu.
1
Tidak ada.
2
Ada, namun dilakukan secara internal mandiri (self assessment).
3
Ada, dilakukan oleh pihak independen, namun belum secara berkala
dilakukan.
4
Ada, secara berkala dan kontinyu dilakukan oleh pihak independen.
5
Ada, secara berkala dilakukan oleh pihak independen, dan
menghasilkan nilai minimal baik di sebagian besar aspek manajemen
pengelolaan yang diaudit.
Bukti
Pendukung
Catatan
Tambahan
No.29

Apakah ada mekanisme pemberian penghargaan bagi mereka


yang berhasil membangun/menerapkan teknologi informasi dan
hukuman bagi mereka yang melanggar aturan tata kelola
pembangunan/implementasi teknologi informasi ?
Responden: Pemda dan Industri
0
Tidak tahu.

Halaman 50

1
2
3
4
5

Tidak ada.
Ada, namun tidak dilaksanakan secara konsisten.
Ada, dilakukan secara konsisten terhadap yang bersangkutan.
Ada, secara berkala dan kontinyu dilakukan terhadap yang
bersangkutan, dan telah menjadi budaya tak tertulis dalam organisasi.
Ada, secara berkala dan kontinyu dilakukan terhadap yang
bersangkutan, dan telah menjadi bagian terintegrasi dengan sistem
remunerasi karyawan.

Bukti
Pendukung
Catatan
Tambahan
No.30

Apakah anda pernah dikaji dan diberikan peringkat oleh


Kemkominfo melalui program PeGI ?
Responden: Pemda
0
Tidak tahu/tidak pernah.
1
Pernah, mendapatkan nilai antara 0 dan 1 dari skala 4.
2
Pernah, mendapatkan nilai antara 1 dan 2 dari skala 4.
3
Pernah, mendapatkan nilai antara 2 dan 3 dari skala 4.
4
Pernah, mendapatkan nilai antara 3 dan 3.5 dari skala 4.
5
Pernah, mendapatkan nilai antara 3.5 dan 4.0 dari skala 4.
Bukti
Pendukung
Catatan
Tambahan
No.31

Apakah anda pernah turut serta dalam lomba e-Government yang


diselenggarakan oleh komunitas media ?
Responden: Pemda
0
Tidak tahu/tidak pernah.
1
Pernah, namun tidak pernah masuk ke babak nominasi pemenang
(short list).
2
Pernah, dan masuk ke dalam babak nominasi pemenang.
3
Pernah, dan mendapatkan penghargaan juara (peringkat 1 sd 3).
4
Pernah, dan beberapa kali mendapatkan penghargaan juara (peringkat
1 sd 3).
5
Pernah, dan selalu mendapatkan penghargaan juara (peringkat 1 sd 3).
Bukti
Pendukung
Catatan
Tambahan

Halaman 51

No.32

Apakah pernah mendapatkan penghargaan dari lembaga-lembaga


lain, dari luar maupun dalam negeri, terkait dengan
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di daerah
anda ?
Responden: Pemda, Industri, dan Masyarakat
0
Tidak tahu/tidak pernah.
1
Pernah, paling tidak memperoleh 1 penghargaan dalam 10 tahun
terakhir.
2
Pernah, paling tidak memperoleh 2-3 penghargaan dalam 10 tahun
terakhir.
3
Pernah, paling tidak mendapatkan 4-5 penghargaan dalam 10 tahun
terakhir.
4
Pernah, paling tidak mendapatkan 6-10 penghargaan dalam 10 tahun
terakhir.
5
Pernah, mendapatkan lebih dari 10 penghargaan dalam 10 tahun
terakhir.
Bukti
Pendukung
Catatan
Tambahan

3. Sumber Daya Teknologi


3.a. Jejaring Infrastruktur
No.33

Seberapa besar jangkauan lingkup (coverage) infrastruktur


telepon tetap maupun nirkabel (wireless) di daerah anda ?
Responden: Pemda, Industri, dan Masyarakat
0
Tidak tahu.
1
Di bawah 40% dari luar daerah.
2
Kira-kira antara 40-60% dari luas daerah.
3
Kira-kira antara 61-75% dari luas daerah.
4
Kira-kira antara 76-90% dari luas daerah.
5
Kira-kira antara antara 91-100% dari luas daerah.
Bukti
Pendukung
Catatan
Tambahan
No.34

Ada berapa perusahaan penyelenggara telekomunikasi (Telco


Provider) yang beroperasi di daerah anda ?
Responden: Pemda dan Industri
0
Tidak tahu.
1
Hanya ada 1 perusahaan.
2
Ada 2 perusahaan.
3
Ada 3 perusahaan.
4
Ada 4-5 perusahaan.

Halaman 52

Lebih dari 5 perusahaan.

Bukti
Pendukung
Catatan
Tambahan
No.35

Ada berapa perusahaan ISP (Internet Service Provider) yang


beroperasi di daerah anda ?
Responden: Pemda dan Industri
0
Tidak tahu.
1
Hanya ada 1-3 ISP.
2
Ada 4-7 ISP.
3
Ada antara 8-15 ISP.
4
Ada antara 16-25 ISP.
5
Ada lebih dari 25 ISP.
Bukti
Pendukung
Catatan
Tambahan
No.36

Dari seluruh desa atau kelurahan yang ada di daerah anda,


berapa persen kira-kira yang telah memiliki warnet ?
Responden: Pemda, Industri, dan Masyarakat
0
Tidak tahu.
1
Di bawah 10% dari jumlah desa/keluarahan yang ada.
2
Kira-kira antara 10-25% dari jumlah desa/keluarahan yang ada.
3
Kira-kira antara 26-50% dari jumlah desa/keluarahan yang ada.
4
Kira-kira antara 51-75% dari jumlah desa/keluarahan yang ada.
5
Lebih dari 75% dari jumlah desa/keluarahan yang ada.
Bukti
Pendukung
Catatan
Tambahan
No.37

Dari seluruh desa atau kelurahan yang ada di daerah anda,


berapa persen kira-kira yang telah memiliki PLIK/MPLIK atau
pusat-pusat layanan informasi umum lainnya yang dibangun oleh
pihak pemerintah maupun swasta ?
Responden: Pemda, Industri, dan Masyarakat
0
Tidak tahu.
1
Di bawah 10% dari jumlah desa/keluarahan yang ada.
2
Kira-kira antara 10-25% dari jumlah desa/keluarahan yang ada.
3
Kira-kira antara 26-50% dari jumlah desa/keluarahan yang ada.
4
Kira-kira antara 51-75% dari jumlah desa/keluarahan yang ada.
5
Lebih dari 75% dari jumlah desa/keluarahan yang ada.
Bukti
Pendukung
Catatan

Halaman 53

Tambahan
No.38

Secara umum, bagaimana menurut anda kinerja infrastruktur


pendukung yaitu listrik dalam kehidupan sehari-hari ?
Responden: Pemda, Industri, dan Masyarakat
0
Tidak tahu.
1
Sangat buruk, pasokan listrik lebih banyak mati-nya daripada
hidup-nya.
2
Tidak begitu baik, karena listrik sehari-hari sering byar-pet.
3
Listrik cukup stabil, dan jarang padam.
4
Listrik sangat stabil, jika ada pemadaman akan diberitahukan jauhjauh hari sebelumnya oleh pihak pemasok.
5
Listrik sangat stabil, dan jumlah pemadaman dapat dihitung dengan
jari per tahunnya.
Bukti
Pendukung
Catatan
Tambahan
3.b. Piranti Keras dan Kanal Akses
No.39

Kira-kira ada berapa jumlah komputer atau notebook per-100


jumlah penduduk di daerah anda ?
Responden: Industri dan Masyarakat
0
Tidak tahu.
1
Ada kurang lebih 1-15 per 100 jumlah penduduk.
2
Ada kurang lebih 16-25 per 100 jumlah penduduk.
3
Ada kurang lebih 26-50 per 100 jumlah penduduk.
4
Ada kurang lebih 51-75 per 100 jumlah penduduk.
5
Ada kurang lebih 76-100 per 100 jumlah penduduk.
Bukti
Pendukung
Catatan
Tambahan
No.40

Kira-kira ada berapa jumlah telepon genggam per-100 jumlah


penduduk di daerah anda ?
Responden: Industri dan Masyarakat
0
Tidak tahu.
1
Ada kurang lebih 1-15 per 100 jumlah penduduk.
2
Ada kurang lebih 16-25 per 100 jumlah penduduk.
3
Ada kurang lebih 26-50 per 100 jumlah penduduk.
4
Ada kurang lebih 51-75 per 100 jumlah penduduk.
5
Ada kurang lebih 76-100 per 100 jumlah penduduk.
Bukti
Pendukung
Catatan

Halaman 54

Tambahan
No.41

Kira-kira ada berapa persen rumah tangga yang memiliki telepon


tetap (bukan telepon genggam) ?
Responden: Industri dan Masyarakat
0
Tidak tahu.
1
Kurang lebih di bawah 10%.
2
Kurang lebih antara 11-25%.
3
Kurang lebih 26-50%.
4
Kurang lebih 51-75%.
5
Kurang lebih di atas 75%.
Bukti
Pendukung
Catatan
Tambahan
No.42

Kira-kira berapa persen rumah tangga di daerah anda yang


memiliki komputer di dalamnya (komputer meja atau PC
Desktop, bukan notebook atau laptop) ?
Responden: Industri dan Masyarakat
0
Tidak tahu.
1
Kurang lebih di bawah 10%.
2
Kurang lebih antara 11-25%.
3
Kurang lebih 26-50%.
4
Kurang lebih 51-75%.
5
Kurang lebih di atas 75%.
Bukti
Pendukung
Catatan
Tambahan
No.43

Dari seluruh PC Desktop yang ada di rumah tangga, kira-kira


berapa persen yang terhubung ke internet ?
Responden: Industri dan Masyarakat
0
Tidak tahu.
1
Kurang lebih di bawah 10%.
2
Kurang lebih antara 11-25%.
3
Kurang lebih 26-50%.
4
Kurang lebih 51-75%.
5
Kurang lebih di atas 75%.
Bukti
Pendukung
Catatan
Tambahan

Halaman 55

No.44

Dari seluruh individu pemilik telepon genggam, berapa persen


yang menggunakannya untuk mengakses internet ?
Responden: Industri dan Masyarakat
0
Tidak tahu.
1
Kurang lebih di bawah 10%.
2
Kurang lebih antara 11-25%.
3
Kurang lebih 26-50%.
4
Kurang lebih 51-75%.
5
Kurang lebih di atas 75%.
Bukti
Pendukung
Catatan
Tambahan

3.c. Piranti Lunak Program dan Aplikasi


No.45

Kira-kira berapa persen dari software yang dipergunakan bersifat


legal (tidak melanggar HAKI)?
Responden: Industri dan Masyarakat
0
Tidak tahu.
1
Ada kurang lebih 1-15 per 100 jumlah penduduk.
2
Ada kurang lebih 16-25 per 100 jumlah penduduk.
3
Ada kurang lebih 26-50 per 100 jumlah penduduk.
4
Ada kurang lebih 51-75 per 100 jumlah penduduk.
5
Ada kurang lebih 76-100 per 100 jumlah penduduk.
Bukti
Pendukung
Catatan
Tambahan
No.46

Aplikasi atau software non internet seperti apa dan untuk


keperluan apa yang paling banyak dipergunakan oleh pemilik
komputer PC atau notebook ?
Responden: Industri dan Masyarakat
0
Tidak tahu.
1
Keperluan mengetik (word processor) atau berhitung (spreadsheet).
2
Keperluan mengetik (word processor), berhitung (spreadsheet), dan
presentasi.
3
Keperluan mengetik (word processor), berhitung (spreadsheet),
presentasi, dan mengolah data (database).
4
Keperluan mengetik (word processor), berhitung (spreadsheet),
presentasi, mengolah data (database), dan mendesain/mengelola
multimedia.
5
Keperluan mengetik (word processor), berhitung (spreadsheet),
presentasi, mengolah data (database), mendesain/mengelola

Halaman 56

multimedia dan menjalankan aplikasi personal lainnya.


Bukti
Pendukung
Catatan
Tambahan
No.47

Aplikasi atau software berbasis internet seperti apa dan untuk


keperluan apa yang paling banyak dipergunakan oleh pemilik
komputer PC atau notebook ?
Responden: Industri, Akademisi, dan Masyarakat
0
Tidak tahu.
1
Untuk berkomunikasi melalui email atau chatting atau video
conference.
2
Untuk berkomunikasi (email, chatting, vicon) dan berselancar di
internet (browsing).
3
Untuk berkomunikasi (email, chatting, vicon), berselancar di internet
(browsing), dan berjejaring sosial (social networking).
4
Untuk berkomunikasi (email, chatting, vicon), berselancar di internet
(browsing), berjejaring sosial (social networking), dan bertransaksi (ecommerce).
5
Untuk berkomunikasi (email, chatting, vicon), berselancar di internet
(browsing), berjejaring sosial (social networking), bertransaksi (ecommerce), dan berkolaborasi.
Bukti
Pendukung
Catatan
Tambahan
No.48

Dalam lingkungan daerah anda, software aplikasi jenis apa saja


yang sudah pernah dikembangkan sendiri dan dipergunakan oleh
masyarakat luas atau komunitas tertentu ?
Responden: Industri, Akademisi, dan Masyarakat
0
Tidak tahu.
1
Tidak ada.
2
Satu jenis aplikasi di antara tipe: e-government, e-commerce, elearning, e-business, e-procurement, e-learning, dan e-health.
3
Dua-tiga jenis aplikasi di antara tipe: e-government, e-commerce, elearning, e-business, e-procurement, e-learning, dan e-health.
4
Empat-lima jenis aplikasi di antara tipe: e-government, e-commerce, elearning, e-business, e-procurement, e-learning, dan e-health.
5
Enam-tujuh jenis aplikasi di antara tipe: e-government, e-commerce, elearning, e-business, e-procurement, e-learning, dan e-health.
Bukti
Pendukung
Catatan
Tambahan

Halaman 57

No.49

Bagaimana adopsi software open source dalam lingkungan


daerah anda ?
Responden: Industri, Akademisi, dan Masyarakat
0
Tidak tahu.
1
Sangat rendah, hanya sedikit sekali masyarakat yang mengetahui dan
menggunakannya.
2
Ada sejumlah komunitas yang memahami dan menggunakannya.
3
Cukup banyak komunitas dan masyarakat yang menggunakannya.
4
Mayoritas individu dan masyarakat menggunakannya.
5
Hampir semua individu dan masyarakat menggunakannya.
Bukti
Pendukung
Catatan
Tambahan
No.50

Apakah daerah anda terlibat langsung dalam pengembangan


aplikasi unggulan (flagship) yang dikelola oleh Dewan TIK
Nasional ?
Responden: Industri, Akademisi, dan Masyarakat
0
Tidak tahu.
1
Tidak sama sekali.
2
Ya, terlibat dalam 1 kegiatan flagship.
3
Ya, terlibat dalam 2-3 kegiatan flagship.
4
Ya, terlibat dalam 4-5 kegiatan flagship.
5
Ya, terlibat pada lebih dari 5 kegiatan flagship.
Bukti
Pendukung
Catatan
Tambahan

3.d. Data, Informasi, dan Pengetahuan


No.51

Apakah terdapat data center di daerah anda yang dikelola oleh


pihak di luar pemerintah (misalnya oleh swasta) ?
Responden: Industri dan Masyarakat
0
Tidak tahu.
1
Tidak ada, namun sudah direncanakan untuk segera dibangun.
2
Ada, namun belum dikelola secara baik dan profesional.
3
Ada, dan telah dikelola secara baik dan profesional.
4
Ada, telah dikelola secara baik dan profesional, dan mendapatkan
sertifikasi dari badan standar independen untuk masalah penanganan
keamanannya.
5
Ada, telah dikelola secara baik dan profesional, telah mendapatkan
sertifikasi dari badan standar independen untuk masalah penanganan
keamanannya, dan diaudit secara berkala pengelolaannya.
Bukti

Halaman 58

Pendukung
Catatan
Tambahan
No.52

Apakah daerah memiliki standar pengkodean data induk (seperti


nomor ID individu, kode kelurahan, dan lain-lain) yang harus
digunakan oleh seluruh komunitas dan masyarakat yang
menggunakan aplikasi teknologi informasi dan komunikasi ?
Responden: Pemerintah, Industri, dan Masyarakat
0
Tidak tahu.
1
Tidak ada.
2
Ya memiliki, namun tidak seluruh aplikasi mengacu secara konsisten
terhadap pengkodean data tersebut.
3
Ya, memiliki, dan rata-rata aplikasi telah secara konsisten
mempergunakannya.
4
Ya, memiliki, dan sebagian besar aplikasi telah secara konsisten
mempergunakannya.
5
Ya, memiliki, dan semua aplikasi yang ada di daerah telah
menggunakannya secara konsisten dan masif.
Bukti
Pendukung
Catatan
Tambahan
No.53

Apakah daerah anda memiliki pusat data yang menyimpan


berbagai dokumen elektronik sebagai arsip publik yang dapat
diakses oleh siapa saja yang membutuhkannya ?
Responden: Pemda, Industri, dan Masyarakat
0
Tidak tahu.
1
Tidak ada.
2
Ada, namun tersebar secara sporadis di berbagai tempat.
3
Ada sebuah pusat data yang dikelola dengan cukup baik.
4
Ada beberapa pusat data yang saling terhubung dan terintegrasi satu
dengan lainnya.
5
Ada beberapa pusat data yang terintegrasi, dan dapat diakses secara
online/realtime dari mana saja.
Bukti
Pendukung
Catatan
Tambahan
No.54

Apakah pemerintah dan seluruh komponen industri di daerah


anda mematuhi berbagai peraturan dan perundang-undangan
terkait dengan kewajiban untuk meretensi data/informasi
interaksi dan transaksi sehari-hari ?
Responden: Pemda, Industri, dan Masyarakat
0
Tidak tahu.

Halaman 59

1
2
3
4
5

Sebagian besar masyarakat tidak tahu mengenai aturan tersebut.


Hanya sebagian kecil yang melakukannya.
Cukup banyak pihak yang melakukannya.
Mayoritas pihak melakukannya.
Hampir semua pihak telah melakukannya dengan baik.

Bukti
Pendukung
Catatan
Tambahan
No.55

Apakah terdapat aplikasi portal yang dapat dipergunakan oleh


masyarakat dalam mencari data terkait dengan daerah anda yang
dapat dipergunakan ?
Responden: Industri dan Masyarakat
0
Tidak tahu.
1
Tidak ada.
2
Ada, namun tersebar secara sporadis di berbagai tempat.
3
Ada sebuah portal utama yang dikelola dengan cukup baik.
4
Ada beberapa portal utama yang saling terhubung dan terintegrasi satu
dengan lainnya.
5
Ada sebuah portal yang terhubung secara terintegrasi dengan seluruh
portal utama yang ada di daerah.
Bukti
Pendukung
Catatan
Tambahan
No.56

Apakah terdapat perpustakaan publik di daerah anda yang di


dalamnya menyimpan sejumlah arsip elektronik dan melibatkan
komputer dalam proses pengelolaan koleksi referensi buku yang
dimiliki ?
Responden: Pemda, Industri, dan Masyarakat
0
Tidak tahu.
1
Tidak ada.
2
Ada, namun masih sangat sederhana.
3
Ada, dan cukup efektif penggunaan dan pemanfaatannya oleh publik.
4
Ada beberapa perpustakaan yang telah beroperasi dengan baik dan
didukung oleh fasilitas teknologi informasi.
5
Ada cukup banyak yang telah lama beroperasi dan memberikan
manfaat bagi masyarakat di sekitarnya.
Bukti
Pendukung
Catatan
Tambahan

Halaman 60

3.e. Sumber Daya Manusia


No.57

Kira-kira berapa persen penduduk di daerah anda yang dianggap


memiliki kemampuan dalam mempergunakan komputer dan
internet (fungsi-fungsi standar) ?
Responden: Industri, Akademisi, dan Masyarakat
0
Tidak tahu.
1
Kurang lebih di bawah 10%.
2
Kurang lebih antara 11-25%.
3
Kurang lebih 26-50%.
4
Kurang lebih 51-75%.
5
Kurang lebih di atas 75%.
Bukti
Pendukung
Catatan
Tambahan
No.58

Dari seluruh pegawai pemerintah maupun swasta yang ada di


daerah anda, kira-kira berapa persen yang dianggap mampu
menggunakan komputer dan internet (fungsi-fungsi standar) ?
Responden: Industri, Akademisi, dan Masyarakat
0
Tidak tahu.
1
Kurang lebih di bawah 10%.
2
Kurang lebih antara 11-25%.
3
Kurang lebih 26-50%.
4
Kurang lebih 51-75%.
5
Kurang lebih di atas 75%.
Bukti
Pendukung
Catatan
Tambahan
No.59

Dari seluruh komunitas akademik (dari tingkat taman kanakkanak sampai dengan perguruan tinggi) yang ada di daerah anda,
kira-kira berapa persen yang dianggap mampu menggunakan
komputer dan internet (fungsi-fungsi standar) ?
Responden: Akademisi
0
Tidak tahu.
1
Kurang lebih di bawah 10%.
2
Kurang lebih antara 11-25%.
3
Kurang lebih 26-50%.
4
Kurang lebih 51-75%.
5
Kurang lebih di atas 75%.
Bukti
Pendukung
Catatan
Tambahan

Halaman 61

No.60

Per 100 orang penduduk, kira-kira berapa orang yang memiliki


latar belakang pendidikan perguruan tinggi akademik atau vokasi
di bidang komputer dan/atau informatika ?
Responden: Pemda, Akademisi dan Masyarakat
0
Tidak tahu.
1
Kurang lebih di bawah 1%.
2
Kurang lebih antara 2-5%.
3
Kurang lebih 6-15%.
4
Kurang lebih 16-35%.
5
Kurang lebih di atas 35%.
Bukti
Pendukung
Catatan
Tambahan
No.61

Dalam berbagai proyek pembangunan dan pengembangan


teknologi informasi di daerah anda, dari mana saja asal para
pekerja (SDM) berlatar belakang komputer/informatika
tersebut?
Responden: Industri, Akademisi, dan Masyarakat
0
Tidak tahu.
1
Hampir semua dari luar daerah.
2
Kebanyakan dari luar daerah.
3
Kebanyakan dari daerah sendiri.
4
Hampir semua dari daerah sendiri.
5
Semuanya dari daerah.
Bukti
Pendukung
Catatan
Tambahan
No.62

Untuk para pengguna komputer yang ada di daerah anda, kirakira dari mana saja yang bersangkutan belajar mengenai cara
memanfaatkan komputer dan internet ?
Responden: Industri, Akademisi, dan Masyarakat
0
Tidak tahu.
1
Kebanyakan belajar sendiri (mandiri) atau otodidak.
2
Kebanyakan belajar dari orang lain dan sumber referensi (buku).
3
Kebanyakan belajar dari orang lain, sumber referensi, dan mengikuti
pendidikan non formal (pelatihan dan kursus).
4
Kebanyakan belajar dari orang lain, sumber referensi, dan mengikuti
pendidikan formal (akademik maupun vokasi).
5
Kebanyakan belajar dari orang lain, sumber referensi, mengikuti
pendidikan formal (akademik maupun vokasi) maupun informal.
Bukti
Pendukung

Halaman 62

Catatan
Tambahan

4. Komuntias dan Kelompok Masyarakat


4.a. Pemerintah
No.63

Adakah peraturan daerah yang menekankan akan pentingnya


teknologi informasi sehingga harus diperhatikan dan diterapkan
dalam berbagai lingkungan komunitas daerah ?
Responden: Pemda, Industri, dan Masyarakat
0
Tidak tahu.
1
Tidak ada.
2
Ada, namun hanya berlaku untuk kalangan internal pemerintahan saja.
3
Ada, dan berlaku untuk seluruh komunitas dan masyarakat daerah.
4
Ada, berlaku untuk seluruh komunitas dan masyarakat daerah, dan
dimonitor secara ketat oleh pemerintahan.
5
Ada, berlaku untuk seluruh komunitas dan masyarakat daerah,
dimonitor secara ketat oleh pemerintahan, dan jelas skema reward
and punishment-nya.
Bukti
Pendukung
Catatan
Tambahan
No.64

Apakah pemerintah memiliki jalur komunikasi tetap via media


semacam televisi (acara), koran (berita), majalah (kolom), radio
(slot) untuk mengkomunikasikan pentingnya teknologi informasi
dan komunikasi ?
Responden: Pemda dan Industri
0
Tidak tahu.
1
Tidak ada.
2
Ada di beberapa media, namun dalam ukuran kecil.
3
Ada di sejumlah media, dan cukup efektif.
4
Ada di sejumlah media, dan sangat signifikan dampaknya.
5
Ada cukup banyak jalur media yang memberikan kontribusi positif dan
signifikan terhadap perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi di daerah.
Bukti
Pendukung
Catatan
Tambahan

Halaman 63

No.65

Apakah pemerintah memiliki MOU dengan berbagai sektor


industri dan komunitas dalam konteks pelaksanaan PPP (Public
Private Partnerships) ?
Responden: Pemda, Industri, dan Masyarakat
0
Tidak tahu.
1
Tidak ada.
2
Ada, namun hanya sebatas nota kesepahaman, tidak ditindaklanjuti.
3
Ada sejumlah kesepakatan dan dilaksanakan dengan baik.
4
Ada sejumlah kesepakatan, dilaksanakan dengan baik, dan diukur
kinerjanya.
5
Ada sejumlah kesepakatan, dilaksanakan dengan baik, diukur
kinerjanya, dan senantiasa dikembangkan ruang lingkup
kerjasamanya.
Bukti
Pendukung
Catatan
Tambahan
No.66

Apakah pemerintah daerah mendapatkan dukungan dan bantuan


sumber daya maupun asistensi dari pihak ketiga yang berasal
dari dalam maupun luar negeri ?
Responden: Pemda, Industri, dan Masyarakat
0
Tidak tahu.
1
Tidak ada.
2
Ada sejumlah bantuan kecil dari pihak luar.
3
Ada cukup banyak bantuan yang kontinyu dan berkesinambungan dari
pihak luar.
4
Ada banyak sekali dukungan dan bantuan dari luar yang telah
dipadukan dengan mekanisme internal pemerintahan.
5
Ada banyak sekali dukungan dan bantuan dari luar yang telah
dipadukan dengan mekanisme internal pemerintahan, dan berhasil
meningkatkan kinerja teknologi informasi dan komunikasi daerah.
Bukti
Pendukung
Catatan
Tambahan
No.67

Apakah pemerintah daerah memiliki mekanisme insentif bagi


mereka yang berjuang untuk membangun dan mengembangkan
teknologi informasi dan komunikasi di daerah ?
Responden: Pemda, Industri, dan Masyarakat
0
Tidak tahu.
1
Tidak ada.
2
Ada, namun bersifat case-by-case.
3
Ada, dan telah diatur dengan sejumlah keputusan/peraturan terkait.
4
Ada, diimplementasikan dengan baik, dan terbukti meningkatkan

Halaman 64

partisipasi pembangunan/pengembangan
komunikasi di daerah.
Ada, diimplementasikan dengan baik,
partisipasi pembangunan/pengembangan
komunikasi di daerah, dan mendatangkan
sektor dan lini kehidupan.

teknologi informasi dan


terbukti meningkatkan
teknologi informasi dan
keberhasilan di berbagai

Bukti
Pendukung
Catatan
Tambahan
No.68

Apakah ada bentuk apresiasi publik yang pernah diberikan


kepada pemerintah terkait dengan kemajuan teknologi informasi
dan komunikasi yang dibangun di daerah anda ?
Responden: Pemda, Industri dan Masyarakat
0
Tidak tahu.
1
Tidak ada.
2
Ada, namun bersifat informal.
3
Ada, dalam bentuk formal dengan berbagai cara penyampaiannya.
4
Cukup banyak penghargaan yang diperoleh dalam bentuk informal
maupun formal.
5
Sangat banyak penghargaan formal maupun informal yang diberikan
oleh publik kepada pemerintah sebagai bentuk apresiasi keberhasilan.
Bukti
Pendukung
Catatan
Tambahan
No.69

Apakah ada aplikasi teknologi informasi dan komunikasi daerah


yang pernah mendapatkan atau dijadikan rujukan penghargaan
internasional ?
Responden: Pemda, Industri dan Masyarakat
0
Tidak tahu.
1
Tidak ada.
2
Ada, 1 buah aplikasi yang mendapatkan penghargaan internasional.
3
Ada, beberapa buah aplikasi yang mendapatkan penghargaan dan
pengakuan internasional.
4
Ada, cukup banyak aplikasi yang mendapatkan penghargaan dan
pengakuan internasional.
5
Ada banyak aplikasi yang mendapatkan penghargaan dan pengakuan
internasional.
Bukti
Pendukung
Catatan
Tambahan

Halaman 65

4.b. Industri
No.70

Apakah banyak perusahaan di daerah yang bergerak di bidang


penjualan, perakitan, dan/atau pendistribusian piranti keras
semacam komputer dan alat-alat jaringan ?
Responden: Pemda dan Industri
0
Tidak tahu.
1
Tidak ada.
2
Ada, namun sangat sedikit.
3
Ada cukup banyak.
4
Ada, sangat banyak, dan aktif turut serta membangun teknologi
informasi dan komunikasi daerah.
5
Ada, sangat banyak, dan aktif turut serta membangun teknologi
informasi dan komunikasi di daerah, tingkat provinsi, maupun level
nasional.
Bukti
Pendukung
Catatan
Tambahan
No.71

Apakah banyak perusahaan di daerah yang bergerak di bidang


analisa, perancangan, pembuatan, dan/atau pendistribusian
piranti lunak aplikasi (software) ?
Responden: Pemda dan Industri
0
Tidak tahu.
1
Tidak ada.
2
Ada, namun sangat sedikit.
3
Ada cukup banyak.
4
Ada, sangat banyak, dan aktif turut serta membangun teknologi
informasi dan komunikasi daerah.
5
Ada, sangat banyak, dan aktif turut serta membangun teknologi
informasi dan komunikasi di daerah, tingkat provinsi, maupun level
nasional.
Bukti
Pendukung
Catatan
Tambahan
No.72

Apakah banyak perusahaan di daerah yang bergerak di bidang


jasa konsultasi, pelatihan, outsourcing, dan pelayanan teknologi
informasi dan komunikasi lainnya ?
Responden: Pemda dan Industri
0
Tidak tahu.
1
Tidak ada.
2
Ada, namun sangat sedikit.
3
Ada cukup banyak.
4
Ada, sangat banyak, dan aktif turut serta membangun teknologi
informasi dan komunikasi daerah.

Halaman 66

Ada, sangat banyak, dan aktif turut serta membangun teknologi


informasi dan komunikasi di daerah, tingkat provinsi, maupun level
nasional.

Bukti
Pendukung
Catatan
Tambahan
No.73

Apakah sering diadakan pameran teknologi informasi dan


komunikasi di wilayah anda yang diselenggarakan oleh industri ?
Responden: Pemda, Industri, dan Masyarakat
0
Tidak tahu.
1
Tidak ada.
2
Ada, namun frekuensinya sangat jarang.
3
Ada, dengan frekuensi berkala yang cukup.
4
Sering dilakukan secara berkala.
5
Sangat sering dilakukan dan memberikan kontribusi signifikan
terhadap perkembangan teknologi informasi dan komunikasi daerah.
Bukti
Pendukung
Catatan
Tambahan
No.74

Apakah sering dilakukan tender proyek teknologi informasi dan


komunikasi di kalangan pemerintah maupun industri yang
diumumkan secara terbuka ?
Responden: Pemda, Industri, dan Masyarakat
0
Tidak tahu.
1
Tidak ada.
2
Ada, namun frekuensinya sangat jarang.
3
Ada, dengan frekuensi berkala yang cukup.
4
Sering dilakukan secara berkala.
5
Sangat sering dilakukan dan memberikan kontribusi signifikan
terhadap perkembangan teknologi informasi dan komunikasi daerah.
Bukti
Pendukung
Catatan
Tambahan
No.75

Berapa besar kira-kira kontribusi industri teknologi informasi


dan komunikasi terhadap pertumbuhan ekonomi daerah ?
Responden: Pemda dan Industri
0
Tidak tahu.
1
Di bawah 5%.
2
Antara 6-10%.
3
Antara 11-25%.
4
Antara 26-40%.
5
Di atas 40%..

Halaman 67

Bukti
Pendukung
Catatan
Tambahan
No.76

Bagaimana anda menilai kinerja industri teknologi informasi dan


komunikasi di daerah anda ?
Responden: Pemda, Akademisi, dan Industri
0
Tidak tahu.
1
Biasa-biasa saja, tidak ada yang istimewa.
2
Lumayan berkembang, namun sangat lambat.
3
Berkembang dengan baik.
4
Berkembang cepat.
5
Berkembang sangat cepat, dan memberikan kontribusi signifikan
terhadap ekonomi daerah.
Bukti
Pendukung
Catatan
Tambahan
4.c. Pendidikan
No.77

Kira-kira ada berapa perguruan tinggi yang memiliki program


studi terkait dengan komputer dan informatika (teknologi
informasi dan komunikasi) ?
Responden: Pemda dan Akademisi
0
Tidak tahu.
1
Tidak ada.
2
Ada, sekitar 1-3 perguruan tinggi.
3
Ada, sekitar 4-10 perguruan tinggi.
4
Ada, sekitar 11-25 perguruan tinggi.
5
Ada, lebih dari 26 perguruan tinggi.
Bukti
Pendukung
Catatan
Tambahan
No.78

Kira-kira ada berapa Sekolah Menengah Kejuruan di bidang


komputer dan informatika (teknologi informasi dan komunikasi)
yang beroperasi di daerah anda ?
Responden: Pemda dan Akademisi
0
Tidak tahu.
1
Tidak ada.
2
Ada, sekitar 1-5 SMK.
3
Ada, sekitar 6-15 SMK.
4
Ada, sekitar 16-30 SMK.
5
Ada, lebih dari 30 SMK.

Halaman 68

Bukti
Pendukung
Catatan
Tambahan
No.79

Apakah cukup banyak tumbuh lembaga-lembaga pelatihan


penggunaan dan pemanfaatan komputer di sekitar daerah anda ?
Responden: Industri dan Masyarakat
0
Tidak tahu/Tidak ada.
1
Ada beberapa buah, dapat dihitung dengan jari.
2
Lumayan banyak, namun tidak tersebar merata.
3
Cukup banyak dan menyebar merata di seluruh daerah.
4
Ada banyak, menyebar di seluruh daerah, dan sudah beroperasi cukup
lama.
5
Ada banyak dan menjamur di mana-mana, dan senantiasa ramai
dikunjungi pelanggan.
Bukti
Pendukung
Catatan
Tambahan
No.80

Apakah mudah ditemukan buku-buku atau publikasi-publikasi


lain mengenai cara belajar menggunakan dan memanfaatkan
komputer di daerah anda ?
Responden: Industri dan Masyarakat
0
Tidak tahu/Tidak ada.
1
Cukup sulit mencari buku dan publikasi dimaksud.
2
Tidak mudah, karena hanya dapat ditemukan di pusat kota semata.
3
Cukup mudah diperoleh dimana-mana.
4
Mudah diperoleh dimana-mana, terutama di pusat keramaian publik.
5
Sangat mudah ditemukan dimanapun karena sangat laku penjualannya.
Bukti
Pendukung
Catatan
Tambahan
No.81

Apakah berbagai institusi pendidikan di daerah anda, mulai dari


PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) hingga perguruan tinggi telah
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi secara
optimum?
Responden: Industri, Masyarakat, dan Akademisi
0
Tidak tahu/Tidak sama sekali.
1
Dimanfaatkan hanya seperlunya saja.
2
Dimanfaatkan untuk beberapa hal, namun tidak semuanya optimum.
3
Dimanfaatkan cukup intens, dan ada beberapa di antaranya yang telah
optimum implementasinya.
4
Dimanfaatkan secara baik dan cukup intens oleh mayoritas lembaga
pendidikan formal yang ada di daerah.

Halaman 69

Dimanfaatkan secara optimum oleh hampir semua lembaga pendidikan


formal yang ada di daerah.

Bukti
Pendukung
Catatan
Tambahan
No.82

Apakah cukup banyak diselenggarakan program sosialisasi dan


edukasi oleh lembaga pendidikan untuk masyarakat yang tertarik
dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi ?
Responden: Industri, Masyarakat, dan Akademisi
0
Tidak tahu/Tidak ada.
1
Hanya sesekali dilaksanakan, dan tidak tentu jadwalnya.
2
Beberapa kali dilaksanakan dalam setahun.
3
Cukup sering dilaksanakan oleh berbagai pihak dari tahun ke tahun.
4
Sangat sering dilaksanakan oleh berbagai pihak.
5
Sangat sering dilaksanakan oleh berbagai khalangan dan telah menjadi
tradisi tahunan di daerah.
Bukti
Pendukung
Catatan
Tambahan
No.83

Dalam komunitas guru dan/atau dosen, kira-kira berapa persen


yang melek internet dan menguasai pemanfaatan teknologi
informasi dan komunikasi dengan baik serta rajin menularkan
ilmunya ke masyarakat ?
Responden: Industri, Masyarakat, dan Akademisi
0
Tidak tahu.
1
Kira-kira di bawah 10%.
2
Kira-kira antara 10% hingga 20%.
3
Kira-kira antara 21 hingga 33%.
4
Kira-kira antara 34% hingga 50%.
5
Kira-kira di atas 50%.
Bukti
Pendukung
Catatan
Tambahan
4.d. Konsumen/Individu
No.84

Dari 100 orang jumlah penduduk awam yang diambil secara acak
di daerah, kira-kira berapa persen yang berlangganan internet
dalam arti kata mengalokasikan sebagian penghasilannya untuk
membayar jasa koneksi internet untuk keperluan personal ?
Responden: Masyarakat, Akademisi, dan Industri
0
Tidak tahu.

Halaman 70

1
2
3
4
5

Kira-kira di bawah 10%.


Kira-kira antara 10% hingga 20%.
Kira-kira antara 21 hingga 33%.
Kira-kira antara 34% hingga 50%.
Kira-kira di atas 50%.

Bukti
Pendukung
Catatan
Tambahan
No.85

Di kalangan komunitas awam yang telah terbiasa mengakses


internet dan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi,
kira-kira dalam kisaran berapa jam sehari yang bersangkutan
aktif memanfaatkannya ?
Responden: Masyarakat dan Industri
0
Tidak tahu.
1
Di bawah 1 jam sehari.
2
Kira-kira antara 1-2.5 jam sehari.
3
Kira-kira antara 2.5-5 jam sehari.
4
Kira-kira antara 5-8 jam sehari.
5
Di atas 8 jam sehari.
Bukti
Pendukung
Catatan
Tambahan
No.86

Berdasarkan pengamatan sekilas, pada pukul berapa paling


banyak masyarakat atau komunitas di daerah anda menggunakan
internet (total 75% dari alokasi waktu) ?
Responden: Masyarakat, Akademisi, dan Industri
0
Tidak tahu.
1
Pada jam-jam sekolah (pagi hari).
2
Pada jam-jam kerja (pagi dan siang hari).
3
Pada jam-jam produksi (pagi, siang, dan sore hari).
4
Pada jam-jam beraktivitas (pagi, siang, sore, dan malam hari).
5
Pada jam-jam beraktivitas (pagi, siang, sore, dan malam hari) ditambah
jam-jam istirahat (malam hingga dini hari).
Bukti
Pendukung
Catatan
Tambahan
No.87

Dipandang dari piranti teknologi digital yang dipergunakan


masyarakat untuk mengakses internet, secara mayoritas
bagaimana profil status kepemilikan alat tersebut ?
Responden: Masyarakat dan Industri
0
Tidak tahu.
1
Mayoritas menyewa dari tempat-tempat publik/komersial.

Halaman 71

2
3
4
5

Mayoritas meminjam punya teman dekat atau komunitas eksklusif


tertentu.
Mayoritas punya sendiri, paling tidak satu alat/piranti teknologi.
Mayoritas punya 2-3 piranti teknologi milik sendiri.
Mayoritas punya lebih dari 3 piranti teknologi milik sendiri.

Bukti
Pendukung
Catatan
Tambahan
No.88

Bagaimana anda menilai tingkat pertumbuhan penggunaan


internet oleh masyarakat awam di daerah anda, terutama dilihat
dari segi kuantitas ?
Responden: Masyarakat, Akademisi, dan Industri
0
Tidak tahu.
1
Cenderung stagnan (0-5%).
2
Meningkat, namun sangat lambat (5-10%).
3
Meningkat secara normal dari tahun ke tahun (10-25%).
4
Meningkat secara sangat signifikan (25-50%).
5
Meningkat secara sangat signifikan, cenderung eksponensial (di atas
50%).
Bukti
Pendukung
Catatan
Tambahan
No.89

Bagaimana anda menilai tingkat pertumbuhan penggunaan


internet oleh masyarakat awam di daerah anda, terutama dilihat
dari segi kualitas ?
Responden: Masyarakat, Akademisi, dan Industri
0
Tidak tahu.
1
Cenderung stagnan (0-5%).
2
Meningkat, namun sangat lambat (5-10%).
3
Meningkat secara normal dari tahun ke tahun (10-25%).
4
Meningkat secara sangat signifikan (25-50%).
5
Meningkat secara sangat signifikan, cenderung eksponensial (di atas
50%).
Bukti
Pendukung
Catatan
Tambahan
No.90

Setiap kali masyarakat diperkenalkan berbagai aplikasi baru oleh


pemerintah, industri (perusahaan), perguruan tinggi, organisasi,
dan beragam komunitas yang ada di daerah, apakah terlihat dan
terasa antusiasme masyarakat dalam menyambutnya ?
Responden: Masyarakat dan Industri
0
Tidak tahu.

Halaman 72

1
2
3
4
5

Tidak begitu terlihat/nampak antusiasme masyarakat.


Ada beberapa kelompok yang antusias, namun banyak pula yang tidak
begitu perduli atau apatis.
Cukup terasa dan terlihat adanya antusiasme masyarakat yang
menyambutnya.
Sangat terasa dan terlihat antusiasme masyarakat yang menyambutnya
di berbagai lapisan kehidupan mereka.
Terasa sekali antusiasme dan dukungan penuh masyarakat setiap kali
diperkenalkan aplikasi baru terkait dengan teknologi informasi dan
komunikasi.

Bukti
Pendukung
Catatan
Tambahan

5. Dimensi Manfaat
No.91

Berkaca pada 5 hingga 10 tahun implementasi belakangan ini,


apakah anda melihat adanya kontribusi teknologi informasi dan
komunikasi dalam hal peningkatan kualitas pelayanan publik
baik oleh kalangan pemerintah maupun industri swasta ?
Responden: Pemda, Masyarakat, Industri, dan Akademisi
0
Tidak tahu.
1
Tidak ada kontribusi yang signifikan.
2
Ada sejumlah kontribusi positif, namun tidak signifikan.
3
Ada kontribusi positif dan cukup signifikan.
4
Jelas terlihat adanya kontribusi yang positif dan signifikan, serta dapat
diukur besaran peningkatannya.
5
Jelas terlihat adanya kontribusi yang positif dan signifikan, dapat
diukur besaran peningkatannya, memberikan manfaat langsung bagi
masyarakat daerah, dan berpengaruh terhadap kecepatan
pertumbuhan daerah (aspek ekonomi, politik, edukasi, dan sosial
budaya).
Bukti
Pendukung
Catatan
Tambahan
No.92

Berkaca pada 5 hingga 10 tahun implementasi belakangan ini,


apakah anda melihat adanya kontribusi teknologi informasi dan
komunikasi dalam hal peningkatan efisiensi operasional
penyelenggaraan pemerintahan di daerah ?
Responden: Pemda, Masyarakat, Industri, dan Akademisi
0
Tidak tahu.
1
Tidak ada kontribusi yang signifikan.
2
Ada sejumlah kontribusi positif, namun tidak signifikan.
3
Ada kontribusi positif dan cukup signifikan.

Halaman 73

4
5

Jelas terlihat adanya kontribusi yang positif dan signifikan, serta dapat
diukur besaran peningkatannya.
Jelas terlihat adanya kontribusi yang positif dan signifikan, dapat
diukur besaran peningkatannya, memberikan manfaat langsung bagi
masyarakat daerah, dan berpengaruh terhadap kecepatan
pertumbuhan daerah (aspek ekonomi, politik, edukasi, dan sosial
budaya).

Bukti
Pendukung
Catatan
Tambahan
No.93

Berkaca pada 5 hingga 10 tahun implementasi belakangan ini,


apakah anda melihat adanya kontribusi teknologi informasi dan
komunikasi dalam hal peningkatan partisipasi masyarakat dalam
pemerintahan, khususnya terkait dengan pembangunan dan
pengembangan daerah ?
Responden: Pemda, Masyarakat, Industri, dan Akademisi
0
Tidak tahu.
1
Tidak ada kontribusi yang signifikan.
2
Ada sejumlah kontribusi positif, namun tidak signifikan.
3
Ada kontribusi positif dan cukup signifikan.
4
Jelas terlihat adanya kontribusi yang positif dan signifikan, serta dapat
diukur besaran peningkatannya.
5
Jelas terlihat adanya kontribusi yang positif dan signifikan, dapat
diukur besaran peningkatannya, memberikan manfaat langsung bagi
masyarakat daerah, dan berpengaruh terhadap kecepatan
pertumbuhan daerah (aspek ekonomi, politik, edukasi, dan sosial
budaya).
Bukti
Pendukung
Catatan
Tambahan
No.94

Berkaca pada 5 hingga 10 tahun implementasi belakangan ini,


apakah anda melihat adanya kontribusi teknologi informasi dan
komunikasi dalam hal peningkatan nilai pendapatan daerah ?
Responden: Pemda, Masyarakat, Industri, dan Akademisi
0
Tidak tahu.
1
Tidak ada kontribusi yang signifikan.
2
Ada sejumlah kontribusi positif, namun tidak signifikan.
3
Ada kontribusi positif dan cukup signifikan.
4
Jelas terlihat adanya kontribusi yang positif dan signifikan, serta dapat
diukur besaran peningkatannya.
5
Jelas terlihat adanya kontribusi yang positif dan signifikan, dapat
diukur besaran peningkatannya, memberikan manfaat langsung bagi
masyarakat daerah, dan berpengaruh terhadap kecepatan
pertumbuhan daerah (aspek ekonomi, politik, edukasi, dan sosial

Halaman 74

budaya).
Bukti
Pendukung
Catatan
Tambahan
No.95

Berkaca pada 5 hingga 10 tahun implementasi belakangan ini,


apakah anda melihat adanya kontribusi teknologi informasi dan
komunikasi dalam hal perbaikan pelaksanaan pemerintahan
yang bersih, akuntabel, dan transpran ?
Responden: Pemda, Masyarakat, Industri, dan Akademisi
0
Tidak tahu.
1
Tidak ada kontribusi yang signifikan.
2
Ada sejumlah kontribusi positif, namun tidak signifikan.
3
Ada kontribusi positif dan cukup signifikan.
4
Jelas terlihat adanya kontribusi yang positif dan signifikan, serta dapat
diukur besaran peningkatannya.
5
Jelas terlihat adanya kontribusi yang positif dan signifikan, dapat
diukur besaran peningkatannya, memberikan manfaat langsung bagi
masyarakat daerah, dan berpengaruh terhadap kecepatan
pertumbuhan daerah (aspek ekonomi, politik, edukasi, dan sosial
budaya).
Bukti
Pendukung
Catatan
Tambahan
No.96

Berkaca pada 5 hingga 10 tahun implementasi belakangan ini,


apakah anda melihat adanya kontribusi teknologi informasi dan
komunikasi dalam hal peningkatan kualitas pengetahuan dan
kompetensi masyarakat di berbagai aspek kehidupan ?
Responden: Pemda, Masyarakat, Industri, dan Akademisi
0
Tidak tahu.
1
Tidak ada kontribusi yang signifikan.
2
Ada sejumlah kontribusi positif, namun tidak signifikan.
3
Ada kontribusi positif dan cukup signifikan.
4
Jelas terlihat adanya kontribusi yang positif dan signifikan, serta dapat
diukur besaran peningkatannya.
5
Jelas terlihat adanya kontribusi yang positif dan signifikan, dapat
diukur besaran peningkatannya, memberikan manfaat langsung bagi
masyarakat daerah, dan berpengaruh terhadap kecepatan
pertumbuhan daerah (aspek ekonomi, politik, edukasi, dan sosial
budaya).
Bukti
Pendukung
Catatan
Tambahan

Halaman 75

No.97

Berkaca pada 5 hingga 10 tahun implementasi belakangan ini,


apakah anda melihat adanya kontribusi teknologi informasi dan
komunikasi dalam hal peningkatan optimalisasi pemanfaatan
berbagai sumber daya yang dimiliki daerah ?
Responden: Pemda, Masyarakat, Industri, dan Akademisi
0
Tidak tahu.
1
Tidak ada kontribusi yang signifikan.
2
Ada sejumlah kontribusi positif, namun tidak signifikan.
3
Ada kontribusi positif dan cukup signifikan.
4
Jelas terlihat adanya kontribusi yang positif dan signifikan, serta dapat
diukur besaran peningkatannya.
5
Jelas terlihat adanya kontribusi yang positif dan signifikan, dapat
diukur besaran peningkatannya, memberikan manfaat langsung bagi
masyarakat daerah, dan berpengaruh terhadap kecepatan
pertumbuhan daerah (aspek ekonomi, politik, edukasi, dan sosial
budaya).
Bukti
Pendukung
Catatan
Tambahan
No.98

Berkaca pada 5 hingga 10 tahun implementasi belakangan ini,


apakah anda melihat adanya kontribusi teknologi informasi dan
komunikasi dalam pengurangan tingkat kemiskinan atau
perbaikan kualitas sosial masyarakat ?
Responden: Pemda, Masyarakat, Industri, dan Akademisi
0
Tidak tahu.
1
Tidak ada kontribusi yang signifikan.
2
Ada sejumlah kontribusi positif, namun tidak signifikan.
3
Ada kontribusi positif dan cukup signifikan.
4
Jelas terlihat adanya kontribusi yang positif dan signifikan, serta dapat
diukur besaran peningkatannya.
5
Jelas terlihat adanya kontribusi yang positif dan signifikan, dapat
diukur besaran peningkatannya, memberikan manfaat langsung bagi
masyarakat daerah, dan berpengaruh terhadap kecepatan
pertumbuhan daerah (aspek ekonomi, politik, edukasi, dan sosial
budaya).
Bukti
Pendukung
Catatan
Tambahan
No.99

Berkaca pada 5 hingga 10 tahun implementasi belakangan ini,


apakah anda melihat adanya kontribusi teknologi informasi dan
komunikasi dalam hal peningkatan kualitas pengambilan
keputusan para pembuat kebijakan ?
Responden: Pemda, Masyarakat, Industri, dan Akademisi
0
Tidak tahu.

Halaman 76

1
2
3
4
5

Tidak ada kontribusi yang signifikan.


Ada sejumlah kontribusi positif, namun tidak signifikan.
Ada kontribusi positif dan cukup signifikan.
Jelas terlihat adanya kontribusi yang positif dan signifikan, serta dapat
diukur besaran peningkatannya.
Jelas terlihat adanya kontribusi yang positif dan signifikan, dapat
diukur besaran peningkatannya, memberikan manfaat langsung bagi
masyarakat daerah, dan berpengaruh terhadap kecepatan
pertumbuhan daerah (aspek ekonomi, politik, edukasi, dan sosial
budaya).

Bukti
Pendukung
Catatan
Tambahan
No.100

Berkaca pada 5 hingga 10 tahun implementasi belakangan ini,


apakah anda melihat adanya kontribusi teknologi informasi dan
komunikasi dalam hal peningkatan peran daerah terhadap
konteks nasional ?
Responden: Pemda, Masyarakat, Industri, dan Akademisi
0
Tidak tahu.
1
Tidak ada kontribusi yang signifikan.
2
Ada sejumlah kontribusi positif, namun tidak signifikan.
3
Ada kontribusi positif dan cukup signifikan.
4
Jelas terlihat adanya kontribusi yang positif dan signifikan, serta dapat
diukur besaran peningkatannya.
5
Jelas terlihat adanya kontribusi yang positif dan signifikan, dapat
diukur besaran peningkatannya, memberikan manfaat langsung bagi
masyarakat daerah, dan berpengaruh terhadap kecepatan
pertumbuhan daerah (aspek ekonomi, politik, edukasi, dan sosial
budaya).
Bukti
Pendukung
Catatan
Tambahan

Halaman 77

Bagian 5

PELAKSANAAN SURVEY
PROGRAM ICT-PURA

Halaman 78

Survey ICT Pura 2011


Aktivitas pertama dan utama dari Program ICT Pura 2011 ini adalah proses pemetaan
yang dilakukan melalui survey. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, untuk tahun
ini terpilih 165 kota/kabupaten yang menjadi wilayah atau daerah basis pengamatan
untuk dipetakan kondisinya dan dihitung indeks kesiapannya. Oleh karena itulah
maka berhasil tidaknya pelaksanaan Program ICT Pura ini sangat tergantung dengan
kualitas keberhasilan survey yang diselenggarakan secara simultan di seluruh wilayah
basis pengamatan.

Prinsip Pemetaan berbasis Survey


Pada dasarnya, seperti halnya praktek umum dalam ilmu kedokteran, keberhasilan
pengobatan akan sangat tergantung dari keakuratan diagnosa. Dengan menggunakan
analogi sederhana inilah maka perlu diperhatikan sejumlah prinsip utama dalam
melaksanakan program ICT Pura, terutama yang terkait dengan proses pemetaan
berbasis survey, yaitu:

Semakin banyak pihak yang dilibatkan dalam proses pemetaan semakin baik,
karena ke-100 pertanyaan yang dikembangkan membutuhkan data atau
pertimbangan dari berbagai sumber seperti pemerintah, industri, akademisi,
dan masyarakat;

Semakin jujur menjawab pertanyaaan yang diajukan dalam kuesioner semakin


baik, oleh karena itulah maka diusahakan sedapat mungkin memilih butir
pernyataan yang paling dekat merepresentasikan keadaan yang sebenarnya;
dan

Semakin tersedia bukti-bukti yang mendukung setiap butir pernyataan yang


menjadi pilihan semakin baik, karena hal ini akan meningkatkan validitas dan
reliabilitas hasil pemetaan.

Langkah-Langkah Pelaksanaan
Dilihat dari sudut kota/kabupaten sebagai wilayah basis pengamatan, secara umum
langkah-langkah survey ICT Pura dapat dibagi menjadi 3 (tiga) besar, yaitu Tahap Pra
Survey, Tahap Survey, dan Tahap Pasca Survey dengan penjelasan ringkas sebagai
berikut.
Tahap Pra Survey
1. Pemerintah Pusat akan mengirimkan Surat Keputusan Menteri Komunikasi
dan Informatika Republik Indonesia mengenai Pelaksanaan Program ICT Pura
ke setiap Pemerintah Daerah yang tahun ini menjadi wilayah basis
pengamatan (165 kabupaten/kota);
2. Tim Program ICT Pura akan mencetak dan mendistribusikan Dokumen Profil
dan Panduan Pelaksanaan Program ICT Pura yang akan menjadi pegangan
semua pihak dalam menyelenggarakan rangkaian aktivitas terkait dengan
inisiatif nasional dimaksud untuk selanjutnya dipelajari sebagai referensi
utama;

Halaman 79

3. Pemerintah Daerah diharapkan segera membentuk sebuah Pokja Survey ICT


Pura (formal maupun non formal, yang terdiri dari berbagai pemangku
kepentingan) yang berkomitmen paling tidak untuk berkumpul selama satu
hari penuh dengan tujuan tunggal yaitu menjawab 100 pertanyaan survey atau
pemetaan yang ada; dan
4. Berdasarkan tanggal pertemuan pemetaan yang disepakati oleh Pokja Survey
ICT Pura pemerintah daerah, maka perwakilah Tim Survey yang terdiri dari
representasi pusat (Kemkominfo) dan daerah (APTIKOM) akan hadir bersama
membantu proses pemetaan sekaligus memverifikasi kebenarannya.
Tahap Survey
1. Pada hari yang telah ditentukan, secara simultan dan kolektif, Pokja Survey ICT
Pura mengisi ke-100 butir pertanyaan yang diajukan dengan disaksikan,
dibantu, sekaligus diverifikasi oleh Tim Survey;
2. Jika terjadi kesulitan dalam mengisi satu atau sejumlah butir pertanyaan yang
ada, maka Tim Survey akan membantu sekaligus memfasilitasi cara memilih
jawabannya termasuk melakukan mediasi terhadap adanya ambiguitas
jawaban dari berbagai pihak yang terlibat;
3. Dalam konteks kedua tim yaitu Pokja Survey ICT Pura maupun Tim Survey
mengalami kesulitan dalam mengisi satu atau sejumlah butir pertanyaan
karena berbagai sebab maupun kondisi yang ada, maka permasalahan
dimaksud dicatat secara detail untuk selanjutnya dieskalasi dan diputuskan
jawabannya oleh Tim Pusat ICT Pura; dan
4. Setelah keseluruhan 100 pertanyaan dijawab dengan baik, maka dibuatkan
Berita Acara Serah Terima Dokumen Hasil Pemetaan dari Pokja Survey ICT
Pura ke Tim Survey agar secara formal jawabannya dapat segera ditabulasikan
dan dimasukkan ke dalam Sistem Basis Data ICT Pura.
Tahap Pasca Survey
1. Dianjurkan setelah pemetaan selesai, masing-masing Pokja Survey IC Pura
bersama-sama dengan Tim Survey menghitung Indeks ICT Pura berdasarkan
rumusan atau formula yang dikembangkan agar dapat diketahui tingkat
kesiapan kota/kabupaten basis pengamatan dalam menghadapi era komunitas
digital;
2. Panitia Pusat akan memeriksa ulang ke-100 butir pertanyaan yang telah
dijawab, sekaligus memutuskan berbagai problem eskalasi yang ada di
lapangan yang berakibat sulitnya menentukan jawaban yang sahih, sebelum
akhirnya memfinalisasikan secara formal validitas dan reliabilitas keseluruhan
jawaban survey;
3. Sesuai dengan rumusan atau formula yang ada akan dihitung Indeks ICT Pura
terhadap kota/kabupaten yang dimaksud, dan hasilnya secara resmi akan

Halaman 80

diberitahukan melalui surat dari Tim Pusat ICT Pura kepada pemerintah
daerah terkait sebagai bagian dari proses transparansi, akuntabilitas, dan
responsibilitas penyelenggaraan kegiatan.

Kontak Penting
Adapun keterangan serta informasi lebih lengkap dan detil mengenai pelaksanaan ICT
pura dapat diperoleh melalui keempat domain alamat email sebagai berikut:

Steering Committee (Panitia Pengarah)


Organising Committee (Panitia Penyelenggara)
Tim Survey
Sekretariat

--- akhir dari dokumen ---

: gery@postel.go.id
: indrajit@post.harvard.edu
: solikin2004@yahoo.com
: haryu_kresno@postel.go.id

Halaman 81

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Halaman 82

LAMPIRAN 1
Jawaban Survey Pemetaan ICT-Pura (No.1 sd 50)
Nomor
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.

Jawaban

M/E*

Nomor
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.
50.

Jawaban

M/E*

Jawaban Survey Pemetaan ICT-Pura (No.51 sd 100)


Nomor
51.
52.
53.
54.
55.
56.
57.
58.
59.
60.
61.
62.
63.
64.
65.
66.

Jawaban

M/E*

Nomor
76.
77.
78.
79.
80.
81.
82.
83.
84.
85.
86.
87.
88.
89.
90.
91.

Jawaban

M/E*

Halaman 83
67.
68.
69.
70.
71.
72.
73.
74.
75.

92.
93.
94.
95.
96.
97.
98.
99.
100.

M = Moderasi, kesepakatan jawaban diperoleh dengan cara mengambil nilai tengah antara nilai Pokja Survey ICT
Pura dan Tim Riset setelah melalui tahapan diskusi yang tidak berbuah keputusan bulat.
E = Eskalasi, Pokja Survey ICT Pura dan Tim Riset menyerahkan sepenuhnya pengambilan keputusan penentuan nilai
dengan cara menyerahkan dan melaporkan detil permasalahan yang ada sehingga sulit diperoleh jawaban yang
memadai atau sesuai dengan kondisi lapangan sebenarnya.

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Kota/Kabupaten
Provinsi
Nama Walikota/Bupati
Jumlah Penduduk (2010)
Total Pendapatan (2010)
Penanggung Jawab Survey
Tanggal Pelaksanaan Survey
Alamat Website
Alamat Email
Nomor Kontak Telepon

:
:
:
:
:
:
:
:
:
:

Mengetahui,
Tanda Tangan
Representatif Pokja Survey ICT Pura

Nama: ______________________________

Tanda Tangan
Representatif Tim Survey

Nama: ______________________________
Tanda Tangan
Bupati/Walikota

Nama: ____________________________
Tempat Penandatanganan

Tanggal Penandatanganan

______________________________

______________________________

Halaman 84

LAMPIRAN 2
Formulir Pemetaan dan Jawaban untuk Penghitungan Indeks
Nomor
Pertanyaan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
63
64
65
66
67
68
69

Nilai Jawaban

Sub-Total

T1 = __________

33
34

R1 = T1/49 =
_______________________

STR1 = R1 * 40% =
_______________________

Halaman 85
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
Sub-Total
57
58
59
60
61
62
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90

T2 = __________

R2 = T2/21 =
_______________________

STR2 = R2 * 20% =
_______________________

Halaman 86

Sub-Total

T3 = __________

R3 = T3/20 =
_______________________

STR3 = R3 * 25% =
_______________________

T4 = __________

R3 = T4/10 =
_______________________

STR4 = R3 * 15% =
_______________________

91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
Sub-Total

INDEKS ICT PURA = STR1 + STR2 + STR3 + STR4 =

Mengetahui,
Tanda Tangan
Representatif Pokja Survey ICT Pura

Nama: ______________________________

Tanda Tangan
Representatif Tim Survey

Nama: ______________________________
Tanda Tangan
Bupati/Walikota

Nama:____________________________
Tempat Penandatanganan

Tanggal Penandatanganan

______________________________

______________________________

Halaman 87

LAMPIRAN 3
Keputusan Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika
No: 194/KEP/DJPPI/KOMINFO/07/2011 tentang Tim Pelaksana Program ICT Pura
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
DIREKTUR JENDERAL PENYELENGGARAAN POS DAN INFORMATIKA,
Menimbang

Mengingat

: a.

bahwa Indonesia terikat dengan kesepakatan World


Summit on the Information Society (WSIS) yang
mengharuskan semua negara agar pada tahun 2015
dapat menyediakan akses internet untuk 50% dari
keseluruhan penduduknya;

b.

bahwa Kementerian Komunikasi dan Informatika


memiliki peran dan tanggung jawab untuk mewujudkan
masyarakat informasi yang sejahtera, berbudaya dan
berbasis ilmu pengetahuan;

c.

bahwa Kementerian Komunikasi dan Informatika dalam


merumuskan kebijakan di bidang Teknologi Informasi
dan Komunikasi (TIK) yang tepat sasaran memerlukan
data-data indikator nasional yang lengkap, akurat dan
termutakhir sebagai referensi;

d.

bahwa dalam usaha pemerataan infrastruktur TIK dan


pengembangan masyarakat informasi secara efektif dan
efisien membutuhkan kebijakan Pemerintah Pusat
dengan Pemerintah Daerah yang harmonis, searah dan
saling mendukung;

e.

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana


dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c dan huruf d,
perlu menetapkan Keputusan Direktur Jenderal
Penyelenggaraan Pos dan Informatika tentang Tim
Pelaksana Program ICTPURA;

1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang


Telekomunikasi (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1999 Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3881);
2. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang
Penyiaran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2002 Nomor 139, Tambahan Lembaran negara Republik
Indonesia Nomor 4252);

Halaman 88

3. Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2000 tentang


Penyelenggaraan Telekomunikasi (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 107, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3980);
4. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang
Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara;
5. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang
Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara
serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I
Kementerian Negara;
6. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 2/M
Tahun 2011 tentang Pengangkatan Pejabat Struktural
Eselon I Kementerian Komunikasi dan Informatika;
7. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor
17/P/M.Kominfo/10/2010 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Komunikasi dan Informatika;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan

: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENYELENGGARAAN


POS DAN INFORMATIKA TENTANG TIM PELAKSANA
PROGRAM ICTPURA.

PERTAMA

: Membentuk Tim Pelaksana Program ICTPURA, yang


selanjutnya disebut Tim, dengan susunan keanggotaan
sebagaimana tersebut dalam Lampiran Keputusan ini,

KEDUA

: Tim sebagaimana dimaksud dalam diktum PERTAMA


mempunyai tugas umum untuk:
a. melaksanakan hal-hal yang terkait dengan persiapan
kegiatan;
b. menentukan metode dan kriteria pengumpulan data
indeks TIK nasional;
c. melaksanakan survey indeks TIK nasional dan
pengumpulan data indikator pendukung;
d. menyusun dan menganalisa hasil survey serta
menetapkan nominasi ICTPURA;
e. melaksanakan verifikasi dan penilaian terhadap
nominasi ICTPURA;
f. menetapkan penerima penghargaan ICTPURA;
g. menyelenggarakan acara penganugrahan ICTPURA; dan

Halaman 89

h. mempublikasikan indeks TIK nasional.


KETIGA

: Selain tugas sebagaimana tersebut dalam diktum KEDUA,


masing-masing Tim mempunyai tugas khusus sebagai
berikut:
A.

B.

C.

D.

E.

Tim Pengarah:
1. memberikan arahan terkait strategi, perencanaan dan
pelaksanaan ICTPURA, serta langkah-langkah
antisipasi dan penyelesaian masalah yang timbul; dan
2. menetapkan penerima penghargaan ICTPURA
berdasarkan rekomendasi Tim Program.
Tim Sekretariat Program
1. membuat program pelaksanaan ICTPURA sebagai
acuan kerja bagi Tim yang merupakan tindak lanjut
arahan dari Tim Pengarah;
2. menetapkan metode dan kriteria pengumpulan data
Indeks TIK Nasional;
3. mengkoordinasikan
kegiatan
Tim
dalam
pengumpulan data Indeks TIK Nasional;
4. menganalisa data indeks TIK nasional dan
menetapkan nominasi penerima ICTPURA;
5. memberikan rekomendasi penerima penghargaan
ICTPURA kepada Tim Pengarah; dan
6. menyusun laporan indeks TIK nasional.
Tim Sekretariat Umum
1. mengelola administrasi pendanaan dan penjadwalan
program pelaksanaan ICTPURA yang disusun oleh
Tim Sekretariat Program;
2. mengkomunikasikan kegiatan ICTPURA seluasluasnya;
3. mempublikasikan laporan indeks TIK nasional;
4. menyiapkan penganugrahan ICTPURA; dan
5. mengkoordinasikan dan menyiapkan seluruh kegiatan
Tim.
Tim Riset
1. memberikan masukan indikator-indikator TIK
Nasional tahun 2011;
2. mendukung kegiatan Tim dalam pengumpulan data
indeks TIK nasional tahun 2011; dan
3. membantu Tim dalam melakukan koordinasi antar
institusi terkait.
Tim Koordinasi Survey
1. membantu Tim dalam pelaksanaan survey dan
pengumpulan data indikator;
2. melaksanakan rekapitulasi dan verfikasi terhadap
hasil survey serta data indikator yang terkumpul;
3. membantu komunikasi dan publikasi kegiatan
ICTPURA; dan

Halaman 90

4. melaporkan hasil survey dan pengumpulan data


indikator kepada Tim Sekretariat Program.
KEEMPAT

KELIMA

KEENAM

: Untuk membantu kelancaran pelaksanaan tugas Tim,


Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika
dapat mengangkat anggota tambahan.
Biaya yang berkenaan dengan pelaksanaan kegiatan ini
dibebankan pada Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)
Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika
Tahun Anggaran 2011.
: Keputusan ini mulai berlaku pada bulan Juli 2011 sampai
dengan November 2011.

Ditetapkan di :
Jakarta
pada tanggal : 28 Juli 2011
DIREKTUR JENDERAL
PENYELENGGARAAN POS DAN INFORMATIKA,
Ttd.
SYUKRI BATUBARA
Salinan Keputusan Dirjen PPI ini disampaikan kepada Yth.:
1.
Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika;
2.
Inspektur Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika;
3.
Sekretaris Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika;
4.
KPPN II Jakarta; dan
5.
Yang bersangkutan.

Halaman 91

LAMPIRAN
NOMOR
TANGGAL

: KEPUTUSAN
DIREKTUR
JENDERAL
PENYELENGGARAAN
POS
DAN
INFORMATIKA
: 194/KEP/DJPPI/KOMINFO/07/2011
: 28 Juli 2011

SUSUNAN ANGGOTA
TIM PELAKSANA PROGRAM ICTPURA
Tim Pengarah
Pembina
Pengarah

Penanggung
Jawab
Tim Program
Ketua
Wakil Ketua I
Wakil Ketua II
Sekretaris
Anggota

Tim Riset
Ketua
Sekretaris
Anggota

: Menteri Komunikasi dan Informatika


: 1.
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika
: 2.
Sekretaris Jenderal (KEMENKOMINFO)
3.
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika
4.
Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi (KEMENKOMINFO)
Sekretaris Ditjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika

:
:
:
:
:

Richardus Eko Indrajit (Id-SIRTII)


Direktur Telekomunikasi (Ditjen PPI)
Teddy Sukardi (FTII)
Zainal Hasibuan (Dewan TIK Nasional)
1.
Rudi Lumanto (KEMENKOMINFO)
2.
Direktur Pengendalian Pos dan Informatika (Ditjen PPI)
3.
Kepala Biro Perencanaan (Setjen KEMENKOMINFO)
4.
Kepala Biro Hukum (Setjen KEMENKOMINFO)
5.
Kepala Bagian Evaluasi dan Pelaporan (Setjen KEMENKOMINFO)
6.
Kepala Bagian Penyusunan Program dan Pelaporan (Ditjen PPI)
7.
Kepala Bagian Hukum dan Kerjasama (Ditjen PPI)
8.
Kasubdit Layanan Jasa Telekomunikasi (Ditjen PPI)
9.
Kasubdit Tarif dan Telekomunikasi (Ditjen PPI)
10. Kasubdit Kelayakan Sistem Telekomunikasi (Ditjen PPI)
11. Kasubag Pengolahan Data (Ditjen PPI)
12. Kasubag Penyusunan Program dan Anggaran (Ditjen PPI)
13. Kasi Penerapan Teknologi Telekomunikasi (Ditjen PPI)
14. Oki Suryowahono (Ditjen PPI)
15. Haryu Kresno Widhiputranto (Ditjen PPI)
16. Gerhana Sasongko Supendi (Ditjen PPI)

: Yan Rianto (Pusat Data dan Informasi)


: Muhammad Salahudien (Id-SIRTII)
: 1.
Koesmarihati (MASTEL)
2.
Nurul Yakin Setyabudi (ID-TUG)

Halaman 92

3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.

Fatchuroji (ID-TUG)
Yohanes Sumaryo (ID-TUG)
Sammy Pangerapan (APJII)
Sarwoto Atmosutarno (ATSI)
Ann Gusnayanti Taib (ATSI)
Teddy A. Purwadi (APITI)
Donny Budhi Utoyo (ICT Watch)
Sugiharto Santoso (APKOMINDO)
Djarot Subiantoro (ASPILUKI)
Carlia M. Wisaksono (ASPILUKI)
Irwin D (AWARI)
Eko Budihardjo (IPKIN)
Benny Ranti (KADIN)
Isran Noor (APKASI)
Fauzi Bowo (APPSI)
Rusman Heriawan (BPS)
Mira Tayyiba (Bappenas)
Nugroho Dewanto (APWI)
Imawan Mashuri (ATVLI)
Erick Thohir (ATVSI)
Fauzi Bowo (APPSI)
Kemal Gani (SWA)
Muhammad Ihsan (Warta Ekonomi)
Andi S. Goeltom (Warta e-Gov)
Sapto Anggoro (Detikcom)
Eddy Satriya (KEMENKO PEREKONOMIAN)
Ari Santoso (PUSTEKKOM KEMENDIKNAS)
Nizam (DIKTI KEMENDIKNAS)
Betty Alisjahbana (KEMENRISTEK)
Haji Santoso Serad (BP3TI)
Iwan Krisnadi (BRTI)
Muhammad Ridwan Effendi (BRTI)
Hamam (BPPT)
Ismail (PPATK)

Tim Sekretariat
Ketua
: Kepala Biro Umum (Setjen KOMINFO)
Sekretaris
: Kepala Bagian Umum dan Organisasi (Ditjen PPI)
Anggota
: 1.
Kepala Pusat Informasi dan Humas (KEMENKOMINFO)
2.
Kepala Bagian Keuangan (Ditjen PPI)
3.
Kasubdit Layanan Jaringan Telekomunikasi (DitjenPPI)
4.
Kasubdit Penomoran Telekomunikasi dan Informatika (Ditjen PPI)
5.
Kasi Jasa Multimedia (Ditjen PPI)
6.
Kasi Jasa Teleponi Dasar, Nilai Tambah Teleponi &STE (Ditjen PPI)
7.
Kasi Jaringan Backbone (Ditjen PPI)
8.
Kasubag Kerjasama (Ditjen PPI)
9.
Kasubag Penelaahan dan Bantuan Hukum (Ditjen PPI)
10. Kasubag Perlengkapan dan Rumah Tangga (Ditjen PPI)
11. Kasubag Tata Usaha (Ditjen PPI)
12. Kasubag Pelaksanaan Anggaran (Ditjen PPI)

Halaman 93

13.
14.
15.
16.
17.
18
19.
20.
21.

Kasubag Perbendaharaan (Ditjen PPI)


Kasubag Evaluasi dan Pelaporan (Ditjen PPI)
Toding (Ditjen PPI)
Salfikar Alfarizi Abbas (Ditjen PPI)
Imam Nur Ramadhani (Ditjen PPI)
Rohyana (Ditjen PPI)
Ruri Anindita Hapsari (Ditjen PPI)
Hadi Purnomo (Ditjen PPI)
Dwi Ely Pradinayanti (Ditjen PPI)
Ditetapkan di : Jakarta
pada tanggal : 28 Juli 2011
DIREKTUR JENDERAL
PENYELENGGARAAN POS DAN INFORMATIKA,

SYUKRI BATUBARA

Halaman 94

LAMPIRAN 4
Keputusan Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika
No: 249/KEP/DJPPI/KOMINFO/10/2011 tentang Tim Survey ICT Pura
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
DIREKTUR JENDERAL PENYELENGGARAAN POS DAN INFORMATIKA,
Menimbang

Mengingat

: a. bahwa untuk membantu kelancaran pelaksanaan tugas


dan fungsi Tim Pelaksana Program ICTPURA sebagaimana
ditetapkan dengan Keputusan Direktur Jenderal
Penyelenggaraan Pos dan Informatika Nomor :
194/KEP/DJPPI/KOMINFO/7/2011, dipandang perlu
untuk membentuk Tim Survey ICTPURA;
b.

bahwa Tim Survey sebagaimana dimaksud huruf a


melaksanakan program ICTPURA meliputi kegiatan
survey pengumpulan data lapangan terhadap
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;

c.

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana


dimaksud huruf a dan huruf b, perlu membentuk Tim
Survey ICTPURA yang ditetapkan dengan Keputusan
Direktur Jenderal Penyelenggaraann Pos dan
Informatika.

: 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang


Telekomunikasi (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1999 Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3881);
2. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang
Penyiaran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2002 Nomor 139, Tambahan Lembaran negara Republik
Indonesia Nomor 4252);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2000 tentang
Penyelenggaraan Telekomunikasi (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 107, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3980);
4. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang
Pembentukan
dan
Organisasi
Kementerian
Negara;Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010
tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian
Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi

Halaman 95

Eselon I Kementerian Negara;


5. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 2/M
Tahun 2011 tentang Pengangkatan Pejabat Struktural
Eselon I Kementerian Komunikasi dan Informatika;
6. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor
17/P/M.Kominfo/10/2010 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Komunikasi dan Informatika;
7. Keputusan Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan
Informatika Nomor 194 tentang Tim Pelaksana Program
ICTPURA.
MEMUTUSKAN:
Menetapkan

: KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENYELENGGARAAN


POS DAN INFORMATIKA TENTANG TIM SURVEY
ICTPURA.

PERTAMA

: Membentuk Tim Survey ICTPURA yang selanjutnya disebut


Tim, dengan susunan keanggotaan sebagaimana tersebut
dalam Lampiran Keputusan ini,

KEDUA

: Tim sebagaimana dimaksud dalam diktum PERTAMA


mempunyai tugas untuk:
i. membantu Tim Pelaksanan Program ICTPURA dalam
pelaksanaan survey dan pengumpulan data lapangan;
j. melaksanakan rekapitulasi dan verifikasi terhadap hasil
survey dan data lapangan yang terkumpul;
k. membantu komunikasi, koordinasi dan publikasi
kegiatan ICTPURA; dan
l. melaporkan hasil survey dan pengumpulan data kepada
Ketua Tim Pelaksana Program ICTPURA;

KETIGA

: Untuk membantu kelancaran pelaksanaan tugas Tim, Ketua


Tim dapat mengangkat anggota tambahan.

KEEMPAT

KELIMA

Biaya yang berkenaan dengan pelaksanaan kegiatan ini


dibebankan pada Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)
Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika
Tahun Anggaran 2011.
: Keputusan ini mulai berlaku pada bulan Juli 2011 sampai
dengan November 2011.

Halaman 96

Ditetapkan di :
Jakarta
pada tanggal : 20 Oktober 2011
DIREKTUR JENDERAL
PENYELENGGARAAN POS DAN INFORMATIKA,
Ttd.
SYUKRI BATUBARA
Salinan Keputusan Dirjen PPI ini disampaikan kepada Yth.:
1.
Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika;
2.
Inspektur Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika;
3.
Sekretaris Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika;
4.
KPPN II Jakarta; dan
5.
Yang bersangkutan.

Halaman 97

LAMPIRAN : KEPUTUSAN
DIREKTUR
JENDERAL
PENYELENGGARAAN
POS
DAN
INFORMATIKA
NOMOR
: 249/ KEP/DJPPI/KOMINFO/10/2011
TANGGAL
: 20 Oktober 2011

SUSUNAN ANGGOTA
TIM SURVEY ICTPURA
Ketua
Wakil Ketua

: Solikin (APTIKOM)
Bambang Hariyanto (APTIKOM)

Koordinator Wilayah

: 1.
2.
3.
4.
5.

Zen Munawar (Jawa, Bali , NTB, NTT dan sekitranya)


HM Misni (Sumatera dan sekitarnya)
Sugiyatno (Kalimantan dan sekitarnya)
Esmeralda Contessa Djamal (Sulawesi dan sekitarnya)
Nina Kurnia Hikmawati (Papua dan sekitarnya)

Koordinator Provinsi

: 1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.

Dahlan Abdullah (Nanggroe Aceh Darussalam)


Zakarias Situmorang (Sumatera Utara)
Jufriadif Naam (Sumatera Barat)
Elfizar (Riau)
Jasmir (Jambi)
Muhammad Izman Herdiansyah (Sumatera Selatan)
Andang Sunarto (Bengkulu)
Rangga Firdaus (Lampung)
Muhammad Said Hasibuan (Kepulauan Bangka Belitung)
Tonny Wangdra (Kepulauan Riau)
Naniek Andiani (DKI Jakarta)
Dadang Sudrajat (Jawa Barat)
Suherman (Banten)
Eko Adi Sarwoko (Jawa Tengah)
Eva Handriyantini (Jawa Timur)
Nur Rokhman (D.I Yogyakarta)
Roy Rudolf Huzein (Bali)
Lalu Darmawan Bakti (Nusa Tenggara Barat)
Ahmad Haidaroh (Nusa Tenggara Timur)
Sandi Kosasih (Kalimantan Barat)
Ariesta Lestari (Kalimantan Tengah)
Radityo Adi Nugroho (Kalimantan Selatan)
Nursobah (Kalimantan Timur)
Yonathan Parassa (Sulawesi Utara)
Agus Lahinta (Gorontalo)
Alamsyah (Sulawesi Tengah)

Halaman 98

27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
Anggota

: 1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.

Zulfadjri B. Hasanuddin (Sulawesi Barat)


Armin Lawi (Sulawesi Selatan)
Subardin (Sulawesi Tenggara)
Andi Ismail Akbar (Maluku)
Muh. Sofyan Do Musa (Maluku Utara)
P. Buddy Harianto (Papua)
Irman Amri (Papua Barat)
Ali Murtaza (Nanggroe Aceh Darussalam)
Cut Ita Erliana (Nanggroe Aceh Darussalam)
Zainal Abidin (Nanggroe Aceh Darussalam)
Maya Muthia (Nanggroe Aceh Darussalam)
Rusli (Nanggroe Aceh Darussalam)
Syahril Effendi (Sumatera Utara)
Deddy Hartama (Sumatera Utara)
Sorang Pakapahan (Sumatera Utara)
Victor Asido Elyakim (Sumatera Utara)
Parasian Silitonga (Sumatera Utara)
Supratman Zakir (Sumatera Barat)
Jeprimansyah (Sumatera Barat)
Indra Warman (Sumatera Barat)
Zulkifli (Sumatera Barat)
Gusrino Yanto (Sumatera Barat)
Jasril (Riau)
Fitri (Riau)
Mardayulis (Riau)
Pauzun (Riau)
Rina Oktavia (Riau)
Kurniabudi (Jambi)
Benni Purnama (Jambi)
Dodo Zaenal Abidin (Jambi)
Hetty Rohayani (Jambi)
Eriya (Jambi)
Ahmad Haidar Mirza (Sumatera Selatan)
Ilman Zuhriyadi (Sumatera Selatan)
Ekkal Prasetyo (Sumatera Selatan)
Asminah (Sumatera Selatan)
Rusidi (Sumatera Selatan)
Toibah Umi Kalsum (Bengkulu)
Khairil (Bengkulu)
Siswanto (Bengkulu)
Mesterjon (Bengkulu)
Sapri (Bengkulu)
Yodie Yuniartie (Lampung)
Joko Triloka (Lampung)
Handoyo Widi Nugroho (Lampung)
Sismihadi (Lampung)
Usman (Lampung)
Hadi Santoso (Kepulauan Bangka Belitung)

Halaman 99

42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.
50.
51.
52.
53.
54.
55.
56.
57.
58.
59.
60.
61.
62.
63.
64.
65.
66.
67.
68.
69.
70.
71.
72.
73.
74.
75.
76.
77.
78.
79.
80
81.
82.
83.
84.
85.
86.
87.
88.
89.
90.

Bambang Adiwinoto (Kepulauan Bangka Belitung)


Sujono (Kepulauan Bangka Belitung)
Okkita Rizan (Kepulauan Bangka Belitung)
Eka Pebriyanto (Kepulauan Bangka Belitung)
Hendi Sama (Kepulauan Riau)
Nur Elfi Husda (Kepulauan Riau)
Realize (Kepulauan Riau)
Heri Nuryanto (Kepulauan Riau)
Harman (Kepulauan Riau)
Amir (DKI Jakarta)
Nani Krisnawaty Tachjar (DKI Jakarta)
Ina Agustina (DKI Jakarta)
Gregorius Hendita Artha Kusuma (DKI Jakarta)
Ahmad Ishaq (DKI Jakarta)
Yudi Herdiana (Jawa Barat)
Dian Ade Kurnia (Jawa Barat)
Tacbir Hendro Pudjiantoro (Jawa Barat)
Restu Adiwiyono (Jawa Barat)
Mulyana (Jawa Barat)
Umar Mansyuri (Banten)
Haris Triono (Banten)
Eva Safaah (Banten)
Rina Adriyani (Banten)
Didda Rahayu (Banten)
Nurdin Bachtiar (Jawa Tengah)
Bambang Eka Purnama (Jawa Tengah)
Ragil Saputra (Jawa Tengah)
Aris Sugiharto (Jawa Tengah)
Priyo Sidik Sasongko (Jawa Tengah)
Khakim Ghozali (Jawa Timur)
Jasmani (Jawa Timur)
Sugeng Widodo (Jawa Timur)
Laila Isyriah (Jawa Timur)
Sabaruddin (Jawa Timur)
Sigit Priyanta (D. I Yogyakarta)
Sigit Anggoro (D. I Yogyakarta)
Yuli Asriningtias (D. I Yogyakarta)
Yudi Prayudi (D. I Yogyakarta)
Yetli Oslan (D. I Yogyakarta)
Ni Ketut Dewi Ari Jayantil (Bali)
I Made Adi Purwantara (Bali)
I Wayan Budi Sentana (Bali)
I Gede Putu Krisna Juliharta (Bali)
Gde Sastrawangsa (Bali)
Wahyul Wahidah Maulida (Nusa Tenggara Barat)
Bq. Rosyida Dwi Astuti (Nusa Tenggara Barat)
Maspaeni (Nusa Tenggara Barat)
Karya Gunawan (Nusa Tenggara Barat)
Dwinita Arwidiyarti (Nusa Tenggara Barat)

Halaman 100

91.
92.
93.
94.
95.
96.
97.
98.
99.
100.
101.
102.
103.
104.
105.
106.
107.
108.
109.
110.
111.
112.
113.
114.
115.
116.
117.
118.
119.
120.
121.
122.
123.
124.
125.
126.
127.
128
129.
130.
131.
132.
133.
134.
135.
136.
137.
138.
139.

Tri Ana Setyarini (Nusa Tenggara Timur)


Matehus Mas Balalawe (Nusa Tenggara Timur)
Nikolaus B. Making (Nusa Tenggara Timur)
Yermias Leuhoe (Nusa Tenggara Timur)
Tarsisius Tukang (Nusa Tenggara Timur)
Susanti (Kalimantan Barat)
I Dewa Ayu Eka Yuliani (Kalimantan Barat)
Gusti Syarifudin (Kalimantan Barat)
Murtado (Kalimantan Barat)
David (Kalimantan Barat)
Felicia Sylviana (Kalimantan Tengah)
Herry Hermawan (Kalimantan Tengah)
Nahumi Nugrahaningsih (Kalimantan Tengah)
Andy Ismail (Kalimantan Tengah)
Gregorius Anung Hanindito (Kalimantan Tengah)
Slamet Riyadi (Kalimantan Selatan)
Tajudin Noor (Kalimantan Selatan)
Muhayat (Kalimantan Selatan)
Dodon Turianto Nugrahadi (Kalimantan Selatan)
Heru Kartika Candra (Kalimantan Selatan)
Fahrul Agus (Kalimantan Timur)
Sumarno (Kalimantan Timur)
Sugiyono (Kalimantan Timur)
Kusnandar (Kalimantan Timur)
Shinta Palupi (Kalimantan Timur)
Luther A. Latumakulita (Sulawesi Utara)
Kebri Moudy Pajung (Sulawesi Utara)
Jon Yoel Genggam (Sulawesi Utara)
Rizal Pungus (Sulawesi Utara)
Tonny D. Laloan (Sulawesi Utara)
Arip Mulyanto (Gorontalo)
Mohamad Syafri Tuloli (Gorontalo)
Mukhlisulfatih Latief (Gorontalo)
Rochmat M. Thohir Yassin (Gorontalo)
Dian Novian (Gorontalo)
Yusuf Ansori (Sulawesi Tengah)
Burhanuddin (Sulawesi Tengah)
Ahmad Syafii (Sulawesi Tengah)
Emil Salim Podungge (Sulawesi Tengah)
Muh. Affan (Sulawesi Tengah)
Yusmar Budi Alamsyah (Sulawesi Barat)
Adam M. Tanniewa (Sulawesi Barat)
Hamdan Dangkang (Sulawesi Barat)
H. Firman Joeang (Sulawesi Barat)
Sugiarto Cokrowibowo (Sulawesi Barat)
Abd. Munir (Sulawesi Selatan)
Mansur AS (Sulawesi Selatan)
Resha (Sulawesi Selatan)
Nurnaningsih (Sulawesi Selatan)

Halaman 101

140.
141.
142.
143.
144.
145.
146.
147.
148.
149.
150.
151.
152.
153.
154.
155.
156.
157.
158.
159
160.
161.
162.
163.
164.
165.

Lantana Diorem Rumpa (Sulawesi Selatan)


Mud. Sadly Said (Sulawesi Tenggara)
LM. Fajar Israwan (Sulawesi Tenggara)
Ika Purwanti (Sulawesi Tenggara)
La Raufan (Sulawesi Tenggara)
Naldy Nirmanto (Sulawesi Tenggara)
Nilawaty Lessy (Maluku)
Moh. Muzni Harbelubun (Maluku)
Ilham (Maluku)
M. Ikhwan Nasrullah Elyas (Maluku)
Salkin Lutfi (Maluku)
Amal Khairan (Maluku Utara)
Mardiah (Maluku Utara)
Edi Waly Runaf (Maluku Utara)
Umar (Maluku Utara)
Fuad Tan (Maluku Utara)
Monica Mayeni (Papua)
Inocensius Hery Purnomo (Papua)
Luki Mahakena (Papua)
Kristia Yuliawan (Papua)
H. Rudi Hartono Ismail (Papua)
Rendra Soekarta (Papua Barat)
Waode Likewati (Papua Barat)
Tedi Aripianto (Papua Barat)
Fatahuddin (Papua Barat)
Safar M. Furuanda (Papua Barat)
Ditetapkan di : Jakarta
pada tanggal : 20 Oktober 2011
DIREKTUR JENDERAL
PENYELENGGARAAN POS DAN INFORMATIKA,
Ttd.
SYUKRI BATUBARA

Halaman 102

LAMPIRAN 5
Alamat dan Kontak Koordinator Tim Survey Provinsi
1. Nanggroe Aceh Darussalam
Dahlan Abdullah
Universitas Mlikussaleh Jl. Medan Banda Aceh, Reulet Kabupaten Aceh Utara
Telp: 0654-41373 HP: 0811672332
Email: dahlan@unimal.ac.id
2. Sumatera Utara
Zakarias Situmorang
Universitas Katolik St Thomas Jl. Setia Budi 479-F Tanjung Sari, Medan 20132
Telp: 061 8210161 HP: 08126479840
Email: zakarias65@yahoo.com
3. Sumatera Barat
Jufriadif Naam
Kampus Universitas Putra Indonesia YPTK Jl. Raya Lubuk Begalung Padang 25221
Telp: 0751-776666 HP: 08126624701
Email: jufriandifnaam@yahoo.com
4. Riau
Elfizar
FMIPA Universitas Riau, Kampus Binawidya Universitas Riau Simpang Baru,
Pekanbaru 28293
Telp: 0761-63273 HP:08127629657
Email: izars@yahoo.com
5. Jambi
Jasmir
STIKOM Dinamika Jambi Jl. Jenderal Sudirman, Thehok, Jambi Selatan, Jambi 36138
Telp: 0741 35095 HP: 08127405410
Email: ijay_jasmir@yahoo.com
6. Sumatera Selatan
Muhammad Izman Herdiansyah
Universitas Bina DarmaJl. Jenderal A. Yani No. 12 Palembang 30264
Telp: 0711 515679 HP: 08127405410
Email: herdians1816@gmail.com
7. Bengkulu
Andang Sunarto
Universitas Dehasen Jl. Meranti Raya No.32, Sawah Lebar, Bengkulu
Telp: 0736 - 22027 HP:081373184198
Email: andang_20002002@yahoo.com
8. Lampung
Rangga Firdaus
Program Studi Ilmu Komputer Gedung FMIPA Terpadu Lantai 1, Jl. Prof. Soemantri
Bojonergoro No. 1 Unila, Bandar Lampung 35134
Telp: 0721 7591010 HP: 0818273313
Email: rf@unila.ac.id
9. Kepulauan Bangka Belitung
Muh. Said Hasibuan

Halaman 103

Kampus IBI Darmajaya Jl. Zainal Abidin Pagar Alam No: 93 A Bandar Lampung 35136
Telp: 0721- 787214 HP: 0818461051
Email: saidmkom@gmail.com
10. Kepulauan Riau
Tonny Wangdra
Universitas Putera Batam Jl. R. Soeprapto, Tembesi Muka Kuning, Batam 29334
Telp: 0778 450111 HP: 082171225418
Email: tonny@puterabatam.ac.id
11. DKI Jakarta
Naniek Andiani
Fakultas Teknik Universitas Pancasila Jl. Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta 12640
Telp: 021 7270128 HP: 0161991476
Email: naniek_andiani@yahoo.com
12. Jawa Barat
Dadang Sudrajat
STMIK IKMI Cirebon Jl Perjuangan No 10 B Majasem, Cirebon
Telp; 0231 490480 HP: 08122106180
Email: dias_sudrajat@yahoo.com
13. Banten
Suherman
Universitas Serang Raya Jl. KH Amin Jasuta No: 15 C, Kaloran, Brimob, Serang
HP: 08122106180
Email: suhermanhalim@ymail.com
14. Jawa Tengah
Eko Adi Sarwoko
PS Teknik Informatika UNDIP Jl. Prof H Soedarto Kampus Tembalang, Semarang
50275
Telp: 024 - 7460020
Email: eko.adi.sarwoko@gmail.com
15. DI Yogyakarta
Nur Rokhman
Ilmu Komputer UGM, Sekip Unit III, Bulaksumur, Yogyakarta 55281
Telp: 0274-546194 HP: 08121570063
Email: nurrokhman@ymail.com
16. Jawa Timur
Eva Handayantini
Kampus STIKI Jl. Raya Tidar 100 Malang 65014
HP: 0816555293
Email: eva@stiki.ac.id
17. Bali
Roy Rudolf Huzein
STIKOM Bali Jl Raya Puputan No: 86 Renon Denpasar, Bali
Telp: 0361 -244445 HP: 082145212222
Email: roy@stikom-bali.ac.id
18. Nusa Tenggara Barat
Lalu Darmawan Bakti
AMIKOM Mataram Jl Kampus AMIKOM-ASM Kelakik, Mataram 83125
Telp: 0370 628418 HP: 081917216000

Halaman 104

Email: laludarmawanbakti@yahoo.com
19. Nusa Tenggara Timur
Ahmad Haidaroh
STIKOM Artha Buana Kupang Jl. WJ Lalamentik 110 Oepoi, Oebobo, Kupang
Telp: 080 8019010 HP: 08123776482
Email: haidaroh@yahoo.com
20. Kalimantan Barat
Sandy Kosasih
STMIK Pontianak Jl Merdeka Barat No. 372 Pontianak
Telp: 0561-735555 HP: 08115649799
Email: sandykosasi@yahoo.co.id
21. Kalimantan Tengah
Ariesta Lestari
Kampus UNPAR Tunung Nyaho Jl. Yos Sudarso, Palangkaraya 73112
HP: 081349262272
Email: aries22.ta@yahoo.com
22. Kalimantan Selatan
Radityo Adi Nugroho
PS Ilmu Komputer FMIPA Unlam, Kampus Unlam Jl. A Yani Km 37 Banjarbaru
HP;: 08122731971
Email: radityo.adi@gmail.com
23. Kalimantan Timur
Nursobah
STMIK Samarinda Jl. Prof. M. Yamin No. 25 Samarinda 75123
Telp: 0541-736071 HP: 08115484809
Email: nursb@yahoo.com
24. Sulawesi Utara
Yonatan Parassa
Poltek Negeri Manado Jl. Kampus Politeknik Ds Buha Kairagi 11, Manado 95254
Telp: 0431 815192 HP: 081224494203
Email: yonatan.pa@gmail.com
25. Gorontalo
Agus Lahinta
Universitas Negeri Gorontalo Jl. Sudirman No: 6 Gorontalo 96111
Telp: 04358 21125 HP: 087887448923
Email: agus@ung.ac.id
26. Sulawesi Tengah
Alamsyah
Univ. Tadulako Kampus Bumi Tadulako Tondo Jl.Sukarno Hatta Km 9 Palu 94111
Telp: 0451 422611 HP: 085242583012
Email: alamsyah_pascasarjana@yahoo.com
27. Sulawesi Barat
Zulfadjri B. Hasanuddin
Univ. Sulawesi Barat Jl. Baharuddin Lopa Lutang, Majene 91412
Telp: 0422 22559 HP: 081342233979
Email: zulfajri_basri_hasanuddin@yahoo.co.id
28. Sulawesi Selatan
Armin Lawi

Halaman 105

Laboratorium Komputer Matematika FMIPA UNHAS, Jl Perintis Kemerdekaan Km 10,


Makassar 90245
Telp: 04110586200 HP: 081355794212
Email: armin@unhas.ac.id
29. Sulawesi Tenggara
Subardin
Jl. Drs. H. Abdullah Silondae No. 109
Telp: 0401 3127274 HP: 085241877399
Email: mail.bardin@gmail.com
30. Maluku
Andi Ismail Akbar
STMIK Tidore Mandiri Jl. Sultan Zainal Abidin Syah No: 25, Tidore Kepulauan 97812
Telp: 0921-3161490 HP: 081340360223
Email: ismailakbar@yahoo.com
31. Maluku Utara
Muhamad Sofyan
STMIK Tidore Mandiri Jl. Sultan Zainal Abidin Syah No 25 Tidore Kepulauan 97812
HP: 08134010082
Email: dhe_1619@yahoo.co.id
32. Papua
P. Buddy Harianto
Fakultas Ilmu Komputer dan Manajemen Unversitas Sains dan Teknologi Jayapura, Jl.
Raya Sentani, Padang Bulan Abepura, Jayapura 9912
Telp: 0967 581659 HP: 0811480815
Email: p.buddyharianto@yahoo.co.id
33. Papua Barat
Irwan Amri
Kantor Fakultas Teknik Universitas Al-Amin, Jl. Pendidikan No.27 Malaingkedi,
Sorong Timur
Telp: 0951-328073 HP: 0811485060
Email: irwanamri_srg@yahoo.com

Halaman 106

Daftar Pustaka

Badan Penerapan dan Pengkajian Teknologi. (2008). Indikator Teknologi


Informasi dan Komunikasi Edisi 2008. Jakarta: Pusat Pengkajian Teknologi
Informasi dan Komunikasi.
Information Technology Governance Institute. (2007). Control Objectives for
Information and Related Technology 4.1: Framework, Control Objectives,
Management Guidelines, and Maturity Models. Illinois, USA: IT Governance
Institute Publisher.
Information Technology Governance Institute. (2008). Enterprise Value:
Governance of IT Investment The Val-IT Framework 2.0 Extract. Illinois, USA: IT
Governance Institute Publisher.
International Telecommunication Union. (2011). Measuring the WSIS Targets: a
Statistical Framework. Geneva Switzerland.
International Telecommunication Union. (2010). Measuring the Information
Society. Geneva Switzerland.
International Telecommunication Union. (2010). Core ICT Indicators 2010.
Geneva Switzerland.
International Telecommunication Union. (2010). National e-Strategies for
Development Global Status and Perspectives 2010. Geneva Switzerland.
International Telecommunication Union. (2010). World Telecommunication/ ICT
Development Report 2010: Monitoring the WSIS Targets - A Mid-term Review.
Geneva Switzerland.
International Telecommunication Union. (2009). Manual for Measuring ICT
Access and Use by Households and Individuals 2009 Edition. Geneva
Switzerland.
International Telecommunication Union. (2009). Measuring the Information
Society: The ICT Development Index (IDI). Geneva Switzerland.
International Telecommunication Union. (2009). Information Society Statistical
Profiles 2009: Asia and the Pacific. Geneva Switzerland.
International Telecommunication Union. (2008). The Global Information Society:
a Statistical View. Geneva Switzerland.
Kementrian Riset dan Teknologi. (2010). Indikator Ekonomi Berbasis
Pengetahuan Indonesia 2010. Jakarta: Kementrian Riset dan Teknologi.
Office of Government Commerce. (2007). An Introductory Overview of ITIL V3:
a High-Level Overview of the ITIL. United Kingdom: itSMF Publisher.
Orbicom International Secretariat Universit du Qu bec Montr al. (2005). From
the Digital Divide to Digital Opportunities: Measuring Infostates for Development.
Canada: Claude-Yves Charron Publisher.
Software Engineering Institute. (2010). CMMI for Services, Version 1.3:
Improving Processes for Providing Better Services. Massachusetts: SEI
Administrative Agent.
Software Engineering Institute. (2009). People Capability Maturity Model (PCMM). Massachusetts: SEI Administrative Agent.
The Open Group. (2009). The Open Group Architecture Framework (TOGAF).
Open Group PublisherMassachusetts: SEI Administrative Agent.

Halaman 107

World Bank Institute. (2007). Measuring Knowledge in the Worlds Economies:


Knowledge Assessment Methodology and Knowledge Economy Index. The World
Bank Publisher.

Anda mungkin juga menyukai