Anda di halaman 1dari 4

N

VARIABEL

1.

2.

PERUNTUKAN
LAHAN

KEPEMILIKAN

3.

LUAS LAHAN

4.

AKSESIBILITAS

SUMBER

KETERANGAN

Lahan sebagaimana
dimaksud dalam
bangunan satuan
pendidikan, lahan
praktek, lahan untuk
prasarana penunjang,
dan lahan pertamanan
untuk menjadikan
satuan pendidikan
suatu lingkungan yang
secaraekologis nyaman
dan sehat.
Pedoman Teknis ini
bertujuan terwujudnya
bangunan gedung negara
sesuai dengan fungsinya,
memenuhi persyaratan,
keselamatan, kesehatan,
kenyamanan, kemudahan,
efisien dalam penggunaan
sumber daya, serasi dan
selaras dengan
lingkungannya, dan
diselenggarakan secara
tertib, efektif dan efesien.

PTN
didirikan
Pemerintah

oleh

Yayasan
memiliki
lahan,
untuk Akademi,
politeknik
dan Sekolah tinggi minimal
5000 m2, Institut 8000 m2
dan Universitas minimal
10000 m2.
Standar letak lahan satuan
pendidikan
mempertimbangkan
jarak tempuh maksimal
yang harus dilalui oleh

Pasal 42 ayat (2)


Peraturan
Pemerintah Republik
Indonesia No. 19
tahun 2005 tentang
Sarana dan
Prasarana untuk
Standar Nasional
Bangunan
Pendidikan
PERATURAN
MENTERI PEKERJAAN
UMUM PASAL 2
NOMOR:
45/PRT/M/2007TENT
ANG PEDOMAN
TEKNIS
PEMBANGUNAN
BANGUNAN GEDUNG
NEGARA

Pasal 60, Bagian Ketiga


Pendirian Perguruan
Tinggi, UNDANGUNDANG REPUBLIK
INDONESIA
NOMOR 12 TAHUN 2012
TENTANG
PENDIDIKAN TINGGI
Kepmen No.
234/U/2000, No.
232/U/2000, dan
Kepdirjen DIKTI No.
108/DIKTI/Kep/2001.
Pasal 44 Peraturan
Pemerintah Republik
Indonesia No. 19 tahun
2005 tentang Sarana
dan Prasarana untuk

5.

6.

LAHAN

INFRASTRUKTU
R

peserta didik
untuk menjangkau satuan
pendidikan tersebut.
Letak lahan satuan
pendidikan di dalam
klaster satuan
pendidikan sejenis dan
sejenjang, serta letak lahan
satuan
pendidikan di dalam klaster
satuan pendidikan yang
menjadi
pengumpan
masukan
peserta didik
Pada
daerah
rawan
gempa
bumi
atau
tanahnya labil,
bangunan satuan pendidikan
harus memenuhi ketentuan
standar
bangunan
tahan
gempa
Satuan
pendidikan
yang
memiliki
peserta
didik,
pendidik,
dan/atau
tenaga
kependidikan
yang
memerlukan layanan
khusus
wajib
menyediakan akses ke
sarana dan prasarana
yang
sesuai
dengan
kebutuhan mereka.

7.

KOEFISIEN
DASAR
BANGUNAN
(KDB)

8.
9.

KOEFISIEN
LANTAI
BANGUNAN
(KLB)
KOEFISIEN

Ketentuan besarnya
koefisien dasar bangunan
mengikuti ketentuan yang
diatur dalam peraturan
daerah setempat tentang
bangunan gedung untuk
lokasi yang bersangkutan.
Luas Bangunan
standarnya 1.500 m

maksimum adalah 8 lantai


Untuk bangunan gedung

Standar Nasional
Bangunan Pendidikan

Pasal 45 Peraturan
Pemerintah Republik
Indonesia No. 19 tahun
2005 tentang Sarana
dan Prasarana untuk
Standar Nasional
Bangunan Pendidikan

Pasal 46 Peraturan
Pemerintah Republik
Indonesia No. 19 tahun
2005 tentang Sarana
dan Prasarana untuk
Standar Nasional
Bangunan Pendidikan

PERATURAN MENTERI
PEKERJAAN UMUM
NOMOR: 45/PRT/M/2007
TENTANG PEDOMAN
TEKNIS PEMBANGUNAN
BANGUNAN GEDUNG
NEGARA
PERSYARATAN
BANGUNAN GEDUNG
NEGARA

DAERAH HIJAU
(KDH)

1
0.

1
1.

KEBISINGAN

GUNA LAHAN

yang mempunyai KDB


kurang dari 40%, harus
mempunyai KDH minimum
sebesar 15%
Bangunan gedung negara
harus memperhitungkan
batas tingkat kebisingan dan
atau getaran sesuai dengan
fungsinya, dengan
mempertimbangkan
kenyamanan dan kesehatan
sesuai diatur dalam standar
teknis yang dipersyaratkan

1
2.

1
3

Kebutuhan parkir
Sarana penyelamatan
SaranaTransportasi
Sarana masuk dan keluar
Drainase dan
pembuangan limbah
sarana dan prasarana
sesuai dengan
kebutuhan

JALAN

garis sempadan dan jarak


bebas minimum bangunan
gedung yang diizinkan

KONTUR LAHAN

. Kemiringan lahan rata-rata


kurang dari 15%, tidak
berada di dalam garis
sempadan sungai dan jalur
kereta api.

PERATURAN MENTERI
PEKERJAAN UMUM
NOMOR: 45/PRT/M/2007
TENTANG PEDOMAN
TEKNIS PEMBANGUNAN
BANGUNAN GEDUNG
NEGARA
PERSYARATAN
BANGUNAN GEDUNG
NEGARA
TENTANG TAHAP
PEMBANGUNAN
GEDUNG NEGARA
PERATURAN
PEMERINTAH REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 36
TAHUN 2005 TENTANG
PERATURAN
PELAKSANAAN
UNDANG-UNDANG
NOMOR 28 TAHUN 2002
TENTANG BANGUNAN
GEDUNG Paragraf 4 Izin
Mendirikan Bangunan
Gedung
Pasal 14
LAMPIRAN PERATURAN
MENTERI PENDIDIKAN
NASIONAL NOMOR 24
TAHUN 2007 TANGGAL
28 JUNI 2007

N
O
1.
2.
3.
4.
5.

N
O.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10
.
11
.
12
.
13
.

THEME GIS

ATTRIBUT

ADMIN
LANDUSE
SLOPE
SALURAN
JALAN UTAMA

Nama kelurahan : kukusan dan depok


Kode lahan : 7 (lahan kosong)
Class : 2-8%
Saluran_id : 42100001, length 1m
Jalan_: Margonda

VARIABEL LOKASI

PETA GIS

PERUNTUKAN LAHAN
KEPEMILIKAN
LUAS LAHAN
AKSESIBILITAS
LAHAN
INFRASTRUKTUR
KOEFISIEN DASAR BANGUNAN
(KDB)
KOEFISIEN DAERAH HIJAU (KDH)
KOEFISIEN LANTAI BANGUNAN (KLB)
KEBISINGAN

Landuse : lahan kosong


Admin
Admin
Jalan utama
Landuse
-

GUNA LAHAN

Landuse

JALAN (GSB)

Jalan utama

KONTUR LAHAN

Slope : 2-8% kemiringan

Anda mungkin juga menyukai