Anda di halaman 1dari 4

Ablatio Retina

A. Definisi
Lepasnya retina sensoris dari epitel pigmen.
Kelainan retina dimana lapisan kerucut dan batang terpisah dari sel

epitel pigmen.
Pada keadaan ini sel epitel pigmen masih melekat erat dengan
membran BRUCH. Batas antara retina dan choroid

B. Klasifikasi
Berdasarkan PDT:
Nonregmatogen
o Tanpa robekan pada retina.
o Terjadi karena adanya eksudasi di bawah lapisan retina,
misal pada:
Inflamasi okuler Voght Koyanagi Harada

disease
Penyakit vaskuler okuler Coats disease
Penyakit vaskuer sistemik hipertensi maligna
Tumor intraokuler melanoma koroid,

hemangioma
Regmatogen
o Dengan robekan retina/break tear, hole
o Adanya tear/hole menyebabkan masuknya cairan dari
vitreous ke ruang subretina, sehingga retina terdorong
lepas dari epitel pigmen.

Berdasarkan UI:
Ablasio Retina Regmatogenosa
o Akibat robekan pada retina sehingga cairan masuk ke
belakang antara sel pigmen dengan retin
pendorongan retina oleh cairan vitreous melalui robekan
atau lubang pada retina ke rongga subretina retina
terlepas dari lapis epitel pigmen koroid.
o Faktor risiko: mata denga miop tinggi, pasca retinitis,
degenerasi retina prifer.
Ablasio Retina Eksudatif
o Ekstravasasi cairan dari pembuluh darah retina dan
koroid tertimbunnya eksudat di bawah retina dan
mengangkat retina.
o Faktor risiko: skleritis, koroiditis, tumor retrobulber,
uveitis, toksemia gravidarum.
Ablasio Retina Tarikan atau Traksi
o Akibat tarikan jaringan parut pada vitreous (fibrosis
vitreous) ablasi retina visus turun tanpa rasa sakit.
o Faktor risiko fobrosis vitreous:
DM proliferatif
Trauma
Perdarahan vitreous akibat bedah atau infeksi

C. Gejala Klinis
Dini:
o Metamorfopsia distorsi penglihatan berbentuk gelombang.
o Floaters gambaran rambut atau nyamuk terbang di depan
mata, kecil, hitam, dapat seperti benang atau pasir.
o Fotopsia munculnya percikan atau kilatan cahaya dari
vitreous ke ruang subretina, sehingga retina terdorong lepas
dari epitel pigmen.

Lanjut:
o Gangguan lapang pandang
o Seperti melihat tirai
o Visus menurun tanpa disertai rasa sakit
Jika terjadi di:
o Temporal terletak di makula lutea visus sentral lenyap.
o Nasal terletak di retina selain makula lutea visus
sentral lebih lambat terganggu.

D. Fisik
Visus menurun
Gangguan lapang pandang
Pada fundus okuli retina yang terlepas bewarna pucat dengan
pembuluh darah retina yang berkelok-kelok disertai/tanpa disertai
robekan retina.
E. Diagnosis
Pemeriksaan fundus okuli:
o Alat:
Oftalmoskop direk
Oftalmoskop indirek binokular
Lensa kontak Goldmann-3-mirror dengan
biomikroskop
o Hasil:

Retina lepas dari koroid


Retina bewarna pucat
Permukaan retina dengan lekukan-lekukan
Pembuluh darah retina berkelak-kelok sesuai dengan
lekukan retina

USG
Menentukan lokalisasi ablasio retina 75% di temporal atas.
Dicari dan ditentukan lokalisasi dari semua robekan retina.
Harus diperiksa kedua mata karena ablasio retina merupakan
penyakit mata yang cenderung bilateral.

F. DD
CSCR Central Serous Chorioretinopathy

Separasi koroid terlihat lebih gelap dan dapat melewati ora

serrata.
Tumor koroid melanoma maligna, perlu USG.

G. Penatalaksanaan
Nonbedah:
o Tirah baring sempurna menghindari robekan lebih luas

karena gravitasi
o Mata yang sakit bebat mata
Bedah:
o Prinsip: cari tempat robekan menutupnya keluarnya
cairan subretina dengan pungsi yang dilakukan di daerah
yang paling tinggi ablasinya melekatkan retina kembali.
o Penderita ablasio retina nonregmatogen:
Obati penyakit primernya.
Jika gagal mengatasi penyakit primer operasi
cerclage
o Penderita ablasio retina regmatogen:
Fotokoagulasi retina bila terjadi robekan retina dan

belum terjadi separasi retina.


Local plombage dengan silicone sponge dijahitkan
pada episklera pada daerah robekan retina

dikontrol dengan oftalmoskop indirek binokuler.


Membuat radang steril pada koroid dan epitel pigmen
pada daerah robekan retina dengan jalan:
Cryotherapy (pendinginan)
Diatermi
Operasi cerclage
Untuk mengurangi tarikan vitreous.
Pada keadaan cairan subretina yang cukup
banyak pungsi lewat sklera.
Bila terdapat proliferatif vitreo-retinopati (PVR)
vitrektomi posterior.

Anda mungkin juga menyukai