Anda di halaman 1dari 6

Halal (,, hall ) adalah istilah bahasa Arab dalam agama Islam yang berarti "diizinkan"

atau "boleh". Istilah ini dalam kosakata sehari-hari lebih sering digunakan untuk merujuk
kepada makanandan minuman yang

diizinkan

untuk

dikonsumsi

menurut

dalam Islam.

Sedangkan dalam konteks yang lebih luas istilah halal merujuk kepada segala sesuatu yang
diizinkan menurut hukum Islam (aktivitas, tingkah laku, cara berpakaian dll). Di Indonesia,
sertifikasi

kehalalan

produk

pangan

ditangani

olehMajelis

Ulama

Indonesiasecara

spesifik Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia.
Haram adalah sebuah status hukum terhadap suatu aktivitas atau keadaan suatu benda
(misalnya makanan). Aktivitas yang berstatus hukum haram atau makanan yang dianggap haram
adalah dilarang secara keras. Orang yang melakukan tindakan haram atau makan binatang haram
ini akan mendapatkan konsekuensi berupa dosa.
B. Jenis Makanan yang Dihalalkan dalam Islam

Makanan yang dihalalkan dalam Islam sangat banyak sekali, berbagai macam makanan
mulai dari yang dihasilkan dari tumbuhan ataupun dari hasil ternakan (hewan). Dalam Al Quran
telah dijelaskan Oleh Allah SWT, dalam Surat Al Baqarah ayat 168 yang Artinya sebagai
berikut:

Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di Bumi,
dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu
adalah musuh yang nyata bagimu.
Dari itu Allah SWT juga berfirman dalam Al Quran Surat Al Baqarah ayat 172 yang artinya
sebagai berikut:



Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami
berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar hanya kepada-Nya kamu
menyembah.

Pada pembahasan ini makanan yang dihalalkan dalam Islam meliputi beberapa hal yaitu:
1. Halal Secara Zatnya
Makanan yang dimakan tidak mengandung zat yang dapat membuat haram makanan. Adapun
kemungkinan suatu makanan menjadi haram karena memberi Mudharat bagi manusia seperti
racun, barang-barang menjijikkan dan sebagainya.
2. Halal cara prosesnya
Makanan yang halal tetapi bila diproses dengan cara yang tidak halal, maka menjadi haram.
Memproses secara tidak halal itu bila dilakukan:
a)

Penyembelihan hewan yang tidak dilakukan oleh seorang muslim, dengan tidak menyebut atas
nama Allah dan menggunakan pisau yang tajam.

b)

Penyembelihan hewan yang jelas-jelas diperuntukkan atau dipersembahkan kepada berhala


(sesaji)

c)

Karena darah itu diharamkan, maka dalam penyembelihan, darah hewan yang disembelih harus
keluar secara tuntas, dan urat nadi lehar dan saluran nafasnya harus putus dan harus dilakukan
secara santun, menggunakan pisau yang tajam.

d)

Daging hewan yang halal tercemar oleh zat haram atau tidak halal menjadi tidak halal.
Pengertian tercemar disini bisa melalui tercampurnya dengan bahan tidak halal, berupa bahan
baku, bumbu atau bahan penolong lainnya. Bisa juga karena tidak terpisahnya tempat dan alat
yang digunakan memproses bahan tidak halal.

e)

Adapun ikan baik yang hidup di air tawar maupun yang hidup di air laut semuanya halal,
walaupun tanpa disembelih, termasuk semua jenis hewan yang hidup di dalam air.

f)

Selain yang tersebut diatas, ada beberapa jenis binatang yang diharamkan oleh sementara
pendapat ulama namun dasarnya masih mengundang perbedaan pendapat.

3. Halal cara memperolehnya

Seorang muslim yang taat sangat memperhatikan makanan yang dikonsumsinya. Islam
memberikan tuntunan agar orang Islam hanya makan dan minum yang halal dan thoyyib, artinya
makanan yang sehat secara spiritual dan higienis.
Mengkonsumsi makanan yang diperoleh dengan cara yang tidak halal berarti tidak halal secara
spiritual akan sangat berpengaruh negatif terhadap kehidupan spiritual seseorang. Darah yang
mengalir dalam tubuhnya menjadi sangar, sulit memperoleh ketenangan, hidupnya menjadi
beringas, tidak pernah mengenal puas, tidak pernah tahu bersyukur, ibadah dan doanya sulit
diterima oleh Tuhan.

C. Kriteria Makanan atau Binatang yang Diharamkan dalam Islam

Di dalam Syariat islam, makanan atau binatang yang haram dikonsumsi ada 2 jenis yaitu:
1. Haram Lidzatihi (makanan yang haram karena zatnya)
Maksudnya hukum asal makanan itu sendiri memang sudah diharamkan oleh Allah SWT dan
Rosul-Nya yang dijelaskan dalam Al Quran dan Hadits.
Misalnya: darah, daging babi, minuman keras, semua binatang buas yang bertaring, yang dengan
taringnya
10

1.

ia

Alasan

Babi

memangsa

Ilmiah

Kenapa

dan

menyerang

Daging

adalah

Babi

container

musuhnya

Diharamkan

(tempat

dan

lain

Dalam

Islam

penampung)

sebagainya.
berikut

ini.

penyakit.

Beberapa bibit penyakit yang dibawa babi seperti Cacing pita (Taenia solium), Cacing spiral
(Trichinella spiralis), Cacing tambang (Ancylostoma duodenale), Cacing paru (Paragonimus
pulmonaris), Cacing usus (Fasciolopsis buski), Cacing Schistosoma (japonicum), Bakteri
Tuberculosis (TBC), Bakteri kolera (Salmonella choleraesuis), Bakteri Brucellosis suis, Virus
cacar (Small pox), Virus kudis (Scabies), Parasit protozoa Balantidium coli, Parasit protozoa
Toxoplasma
2.

gondii
Daging

babi

empuk.

Meskipun empuk dan terkesan lezat, namun karena banyak mengandung lemak, daging babi sulit
dicerna.

Akibatnya,

nutrien

(zat

gizi)

tidak

dapat

dimanfaatkan

tubuh.

3. Menurut Prof. A.V. Nalbandov (Penulis buku : Adap-tif Physiology on Mammals and Birds)
menyebutkan bahwa kantung urine (vesica urinaria) babi sering bocor, sehingga urine babi
merembes ke dalam daging. Akibatnya, daging babi tercemar kotoran yang mestinya dibuang
bersama

urine.

4.

Lemak

punggung

(back

fat)

tebal

dan

mudah rusak oleh proses ransiditas oksidatif (tengik), tidak layak dikonsumsi manusia.
5. Babi merupakan carrier virus/penyakit Flu Burung (Avian influenza) dan Flu Babi (Swine
Influenza).
Di dalam tubuh babi, virus AI (H1N1 dan H2N1) yang semula tidak ganas bermutasi menjadi
H1N1/H5N1

yang

ganas/mematikan

dan

menular

ke

manusia.

6. Menurut Prof Abdul Basith Muh. Sayid berbagai penyakit yang ditularkan babi seperti,
pengerasan urat nadi, naiknya tekanan darah, nyeri dada yang mencekam (Angina pectoris),
radang

(nyeri)

pada

sendi-sendi

tubuh.

7. Dr. Murad Hoffman (Doktor ahli & penulis dari Jerman) menulis bahwa Memakan babi yang
terjangkiti cacing babi tidak hanya berbahaya, tapi juga menyebabkan peningkatan kolesterol
tubuh

dan

memperlambat

proses

penguraian

protein

dalam

tubuh.

Ditambah cacing babi Mengakibatkan penyakit kanker usus, iritasi kulit, eksim, dan rheumatic
serta virus-virus influenza yang berbahaya hidup dan berkembang di musim panas karena
medium

(dibawa

oleh)

babi.

8. Penelitian ilmiah di Cina dan Swedia menyebutkan bahwa daging babi merupakan penyebab
utama

kanker

anus

dan

usus

besar.

9. Dr Muhammad Abdul Khair (penulis buku : Ijtihaadaat fi at Tafsir Al Quran al Kariim)


menuliskan bahwa daging babi mengandung benih-benih cacing pita dan Trachenea lolipia.
Cacing

tersebut

berpindah

kepada

manusia

yang

mengkonsumsi

daging

babi.

10. DNA babi mirip dengan manusia, sehingga sifat buruk babi dapat menular ke manusia.
Beberapa sifat buruk babi seperti, Binatang paling rakus, kotor, dan jorok di kelasnya, Kemudian
kerakusannya tidak tertandingi hewan lain, serta suka memakan bangkai dan kotorannya sendiri
dan Kotoran manusia pun dimakannya. Sangat suka berada di tempat yang basah dan kotor.
Untuk memuaskan sifat rakusnya, bila tidak ada lagi yang dimakan, ia muntahkan isi perutnya,
lalu dimakan kembali.
2. Haram Lighairihi (makanan yang haram karena faktor eksternal)
Maksudnya yaitu hukum asal makanan itu sendiri adalah halal akan tetapi berubah menjadi
haram karena adanya sebab yang tidak berkaitan dengan makanan tersebut. Misalnya: makanan
dari hasil mencuri atau dibeli dengan uang hasil korupsi, transalsi riba upah pelacuran, sesajen
perdukunan dan lain sebagainya.
D. Manfaaf Makan Makanan dan Minuman yang Dihalalkan
Memakan makanan yang bergizi disamping halal adalah karena untuk kebaikan manusia itu
sendiri. Makanan yang bergizi merupakan makanan yang dibutuhkan untuk memperoleh kualitas
kesehatan yang mempunyai pengaruh terhadap kualitas akal dan rohani.
Bahan makanan menurut ilmu pengetahuan baik, belum tentu baik menurut ilmu pengetahuan,
seperti otak hewan dikonsumsi oleh orang berpenyakit jantung akan membahayakan jiwanya.
Persyaratan makanan bergizi menurut ilmu gizi adalah memenuhi fungsi:
1. Memenuhi Kepuasan Jiwa
2. Memberi rasa kenyang
3. Memenuhi kebutuhan naluri dan kepuasan jiwa
4. Memenuhi kebutuhan sel-sel baru untuk kebutuhan badan
5. Menggantikn sel-sel yang rusak
6. Mengatur metabolisme

7. Mempertahankan tubuh
Kesehatan jasmani banyak tergantung pada apa yang kita makan. Anak balita membutuhkan
protein, sedangkan balita membutuhkan karohidrat lebih banyak dari orang dewasa.
Jumlah dan variasi mkanan yang mempengaruhi kekuatan tubuh, daya kerja, dan daya tahan
tubuh terhadap makanan yang halal dan bergizi juga dapat menjaga keseimbangan hormone.
Untuk menjaga unsure dasar dalam keharmonisan kesadaran dan perasaan hati manusia serta
keseimbangan mental sesuai ungkapan Akal mental yang sehat terdapat pada tubuh yang sehat.
Disamping alasan yang bersifat lahir (menjaga keseimbangan tubuh dan kesehatan ). Makanan
halal juga memberikan dampak terhadap perilaku seseorang.

1. Menjaga keseimbangan jiwa manusia yang suci dan fitrah untuk tetap mentauhidkan Allah.

2. Menumbuhkan sikap juang yang tinggi karena menjaga kehalalan makananya.


3. Membersihkan hati dan menjaga lisan, karena daging yang tumbuh akan meningkatkan
kualitas kesalehan.
4. Menumbuhkan kepercayaan diri dihadapan Allah. Karena Allah akan selalu mendengarkan
doa kita.
Terakhir, marilah kita renungkan hadits Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam berikut ini:




Maka barangsiapa yang bisa untuk tidak makan sesuatu kecuali yang baik-baik, maka
kerjakanlah. (HR. Al-Bukhari)

Anda mungkin juga menyukai