I. Pendahuluan
dibandingkan tahun
sebesar 70,12%.
2.
3.
4.
2013
yang
5.
6.
Tujuan umum
Untuk
mengetahui
tingkat
keberhasilan Program Cakupan Pelayanan
Balita di Wilayah Kerja Unit Pelaksana
Teknis Daerah (UPTD) Pusat Kesehatan
Masyarakat
Kecamatan
Cikampek,
Kabupaten Karawang periode Juli 2015
sampai dengan juni 2016 dengan
pendekatan sistem.
Tujuan khusus
Evaluasi
ini
dibuat
dengan
menggunakan pendekatan sistem. Dimana
sistem adalah gabungan dari elemenelemen yang saling dihubungkan oleh
suatu proses atau struktur dan berfungsi
sebagai salah satu kesatuan organisasi
dalam upaya menghasilkan sesuatu yang
telah ditetapkan, yang terdiri dari
masukan (input), proses (process),
keluaran
(output),
lingkungan
(environment), umpan balik (feedback),
dan dampak (impact).
Tolok Ukur Keberhasilan
Tolok ukur merupakan nilai acuan
atau standar yang telah ditetapkan dan
digunakan sebagai target yang harus
dicapai pada tiap-tiap variabel sistem, yang
meliputi masukan, proses, keluaran,
lingkungan dan umpan balik pada program
cakupan pelayanan balita.
IV.
No
.
1
2
Variabel
Cakupan
pemantauan
pertumbuhan
Cakupan
Pelayanan
SDIDTK
Cakupan
Distribusi
vitamin A
dosis tinggi
Cakupan
Balita
yang
memiliki
KMS/KIA
Tolok
Ukur
Pencapaian
Besar
Masalah
100%
76,6 %
23,4%
90%
48,7%
45,8%
90%
63,1%
26,9%
100%
99,7%
0,3%
Variabel
1.
2.
3.
Tenaga
Dana
Sarana
Tolok
Ukur
Ada
Ada
Ada
Pencapaian
Masalah
Ada
Ada
Tidak ada
(-)
(-)
(+)
Tolok Ukur
Pencapaian
Perencanaan
Dilaksanakan
Tidak
Penyusunan rencanan dilakukan
kegiataan
Terdapat pengaturan,
pembagian tugas, dan Tidak
Pengpenanggung
jawab dilakukan
organisasian
dalam melaksanakan
tugas
Pendataan
lewat
penimbangan balita
setiap bulan
Dilakukan pencatatan
data
hasil
penimbangan
Balita
sebulan
sekali di Posyandu
oleh kader.
Di berikan buku KIA
untuk ibu yang Tidak Semua
pelaksanaan
hamil dan memiliki
Dilakukan
bayi balita
Dilakukannya
SDIDTK
oleh
kader, petugas gizi,
bidan, dokter
Semua balita di
wilayah
kerja
mendapatkan
Vitamin
A
diposyandu
pengawa
san
Pencatatan
dan
pelaporan
dilakukan
secara berkala
2.
Masalah
(+)
(+)
Dilakukan
(+)
(-)
Penyelesaian
1. Dilakukan
pembuatan
organisasi
kerja
sehingga
terdapat pembagian tugas dan
kinerja petugas meningkat
2. Disediakannya ruangan khusus
untuk
dilakukan
penilaian
SDIDTK di Puskesmas
3. Disediakannya
alat
bantu
SDIDTK di PAUD, puskesmas
Masalah Kedua:
Cakupan Distribusi Vitamin A pada balita
dengan besar msalah 26,9%
Penyebab:
1. Sosialisasi
mengenai
jadwal
kegiatan pemberian vitamin A
belum merata
2. Tidak tersedianya leaflet, spanduk
sebagai sarana informasi bagi
ibu/orangtua/keluarga Balita
3. Pelaksaaan kegiatan Pemberian
Vitamin A Hanya dua kali dalam
setahun pada bulan Februari dan
agustus, sedangkan masih ada
Balita yang tidak hadir ketika
kegiatan Posyandu dilaksanakan.
Penyelesaian:
1. Melengkapi sarana informasi
leaflet, spanduk yang berisikan
pentingnya pemberian vitamin
A Balita
2. Menyebarluaskan pelaksanaan
Posyandu melalui ketua RT
atau kader 1 minggu sebelum
pelaksanaan, lalu 3 hari
sebelum pelaksanaan, 1 hari
sebelum pelaksanaan, dan pada
hari pelaksanaan, sehingga
tidak ada ibu Balita yang
terlewatkan.
3. Melakukan kunjungan rumah
secara rutin kepada Balita yang
tidak hadir paling sedikit dua
bulan
berturut-turut
untuk
melakukan penimbangan.
4. Bekerja sama dengan bagian
Promosi
Kesehatan
untuk
melakukan penyuluhan kepada
ibu Balita tentang pentingnya
manfaat pemberian kapsul
vitamin A pada balita
VI.
Kesimpulan
Dari hasil evaluasi program
cakupan Pelayanan anak Balita
ditimbang
yang dilakukan
dengan cara pendekatan sistem
di
Puskesmas
cikampek,
Kabupaten Karawang, periode
Juli 2015 sampai dengan juni
2016 belum mencapai target,
dimana didapatkan Cakupan
pemantauan
pertumbuhan
dengan besar masalah 23,4%,
Cakupan Pelayanan SDIDTK
dengan besar masalah 45,8 %.
Cakupan Distribusi Vitamin A
dosis tinggi dengan besar msalah
26,9%, Cakupan Balita Yang
memiliki Buku KIA dengan
besar masalah 0,3 %.
Yang menjadi prioritas masalah
Cakupan Pelayanan SDIDTK
mencapai
48,7%
belum
mencapai target 90% dengan
besar masalah 45,8 %. Cakupan
Distribusi Vitamin A dosis tinggi
mencapai
63,1%
belum
mencapai target 90% dengan
besar msalah 26,9%
Daftar Pustaka
1. Departemen Kesehatan RI. Pedoman
pemantuan Wilayah Setempat Kesehatan
Ibu dan Anak (PWS-KIA). Jakarta:
Dikretorat Bina Kesehatan Ibu;2010.
2. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Profil Keseahatan Republik Indonesia
2014. Jakarta: Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia;2015.
3. Kementerian Kesehatan RI. Laporan
akuntabilitas
kinerja
kementerian
kesehatan
tahun
2014.
Jakarta:
Departemen Kesehatan RI; 2015.
4. Ditjen Bina Gizi dan KIA. Cakupan
Pelayanan
anak
balita.
Jakarta:
Kementerian
Kesehatan
Republik
Indonesia;2015
5. Dinas Keseahatan Provisinsi Jawa Barat.
Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat.
Dinas
Kesehatan
Provinsi
Jawa
Barat;2014.
6. Dinas Kesehatan Kabupaten Karawan.
Laporan Tahunan Program Kesehatan
Ibu dan Anak. Karawang: Dinas
Kesehatan Kabupaten Karawang:2015.