Anda di halaman 1dari 3

1.

Metode yang digunakan dalam kasus:


Jawab:
a. Metode Bakteriologi (Kultur Media)
Metode penanaman bakteri dilakukan menggunakan sampel susu atau dapat juga
menggunakan sampel hasil abortus. Penanaman dilakukan pada nutrient agar, jika
tumbuh koloni dapat dilanjutkan dengan penanaman pada media differential. Koloni
yang tumbuh dapat dibuat preparat apusan dan dilakukan pewarnaan. Metode ini
dilakukan untuk uji morfologi mikroorganisme.
Keuntungan:
o Lebih spesifik daripada ELISA (tidak melibatkan reaksi kimia).
o Lebih sederhana dalam pengaplikasiannya.
Kerugian:
o Memembutuhkan waktu yang lama.
o Mudah terkontaminasi (kondisi lingkungan isolasi harus benar-benar
steril).
o Perlu pengerjaan yang teliti (membutuhkan keahlian khusus).
o Memiliki kemungkinan false negatif yang cukup tinggi (dimungkinkan
karena pada sampel tidak mengandung Brucella spp).
b. Metode ELISA (Enzyme-Linked Immunosorbent Assay)
Enzyme-Linked Immunosorbent Assay (ELISA) adalah suatu teknik biokimia yang
terutama digunakan dalam bidang imunologi untuk mendeteksi kehadiran antibodi
atau antigen dalam suatu sampel. ELISA telah digunakan sebagai alat diagnostik
dalam bidang medis, patologi tumbuhan, dan juga berbagai bidang industri.
Penggunaan ELISA melibatkan setidaknya satu antibodi dengan spesifitas untuk
antigen tertentu.
Keuntungan:
o Uji ini lebih Spesifik pada antigen atau antibodi tertentu.
o teknik pengerjaan yang relatif sederhana.
o Ekonomis.
o Uji ini memiliki sensitivitas yang cukup tinggi.
o Uji ini dapat dilakukan meski jumlah sampel sedikit.
Kerugian:
o
o memungkinkan adanya kemungkinanyang besar terjadinya hasil false
positive (karena adanya reaksi silang antaraantigen yang satu dengan
antigen lain).
c. Metode PCR
Metode pengujian ini dilakukan dengan mengidentifikasi DNA spesifik padaBrucella
spp.

Keuntungan:
o Metode PCR maupun RT-PCR adalah metode ini sangat spesifik.
Kerugian
o Untuk mempersiapkan DNA spesifik dibutuhkan waktu yang lama,
memerlukan alat yang mendukung dan relatif lebih mahal.

2. Perbedaan Hasil yang di Dapat:


Jawab:
Perbedaan hasil dapat terjadi antara lain karena:
a. Dasar identifikasi berbeda untuk masing-masing pengujian
b. Terjadi positif palsu pada ELISA karena vaksinasi
c. Terjadi negatif palsu pada penanaman karena sampel yang diambil tidak mengandung
bakteri hidup
d. Terjadi positif palsu pada penanaman karena kontaminasi
3. Skema
Jawab:

4. Metode Yang Paling Baik Digunakan:


Jawab:
Menurut diskusi kelompok kami, metode yang paling baik digunakan adalah PCR,
karena yang diidentifikasi adalah molekul (DNA) spesifik untuk Brucella spp sehingga
kemungkinan terjadinya kesalahan (false positif atau false negatif) sangat kecil. Selain itu,
metode PCR tersebut sangat sensitif, sehingga dapat digunakan untuk melipatgandakan satu
molekul DNA. Metode ini juga sering digunakan untuk memisahkan gen-gen berkopi tunggal
Tekhnik Analisa Biologi Molekuler

dari sekelompok sekuen genom. Tetapi untuk hasil yang maksimal akan lebih baik digunakan
setidaknya dua jenis pengujian yaitu dengan metode Culture(penanaman) dan Metode PCR.
Metode culture dilakukan untuk deteksi awal keberadaan dari bakteri Brucella abortus,
sedangkan PCR menentukan tingkatan spesifisitas dan sensitifitas terhadap antigen yang
diuji.
Kesimpulan
Pada kasus di atas, digunakan 3 metode di antaranya kultur media, ELISA, dan PCR.
Kultur media menggunakan specimen yang ditanam pada agar. Koloni yang tumbuh
dilakukan pewarnaan gram dan modified Ziehl Nielsen. Pada metode ELISA digunakan
sampel susu dari hewan terindikasi. Dari pembacaan OD maka dapat dilihat ada tidaknya
keberadaan antigen tergantung besarnya OD. Sedangkan Metode PCR dengan menggunakan
substansi DNA maka akan diketahui DNA spesifik pada spesies Brucella yang dapat
menimbulkan abortus. Diputuskan metode yang cocok untuk deteksi brucellosis adalah PCR
karena metode ini dapat mendeteksi DNA spesifik dari suatu bakteri meskipun untuk
melakukannya membutuhkan waktu yang lama dan biaya yang cukup mahal.
Daftar Pustaka
Sippel, J. dkk. 1982. Diagnosis Of Human Brucellosis with ELISA. The Lancet, Volume 320,
Issue 8288, Pages 19-21. Cairo : U.S. Naval Medical Research Unit No.3

Tekhnik Analisa Biologi Molekuler

Anda mungkin juga menyukai