Anda di halaman 1dari 2

Solopos.

com, SOLO Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Solo


memetakan sedikitnya 200 pohon di Kota Solo yang masuk kategori kritis atau
rawan tumbang.
Hal itu disampaikan Kepala DKP Solo Hasta Gunawan menanggapi bencana angin
kencang yang membuat enam pohon di berbagai kawasan tumbang, Kamis
(6/10/2016) siang.
Dari pengamatan kami ada 1.000 pohon yang saat ini butuh diremajakan. Tapi
yang kristis atau sudah rapuh ada sekitar 200 pohon. Kami harus ekstra
mengawasi, terutama saat cuaca ekstrem seperti ini, kata dia saat ditemui di sela
kegiatan Mider Praja di Pasar Gede, Jumat (7/10/2016) pagi.
Hasta menyampaikan ratusan pohon yang rawan tumbang itu berada di seputar
kompleks Stadion Manahan, Jl. Adisucipto, Jl. Slamet Riyadi, Jl. Ir. Juanda, serta Jl. dr.
Radjiman. Yang paling bahaya ada di Jl. Slamet Riyadi. Jarak antarpohon cukup
rapat dan umurnya sudah tua, jelas dia.
Dia menyebutkan sejumlah faktor yang membuat pohon di Solo rawan tumbang
saat angin kencang, yakni akar pohon terpotong saat pembangunan, posisi
tumbuhnya tidak menguntungkan sehingga miring mengikuti arah matahari, serta
pertumbuhan akar tertekan padatnya lalu lalang kendaraan dan tonase berat.
Kami upayakan pemantauan dan pemangkasan ranting yang rapuh. Untuk
penebangan pohon, kami tidak bisa sembarangan karena harus koordinasi dengan
Badan Lingkungan Hidup. Setiap pohon tumbang pun kami segera ganti dengan
menanam yang baru, paparnya.
Menurut Hasta, DKP bersama Badan Lingkungan Hidup tengah menyusun kajian
untuk penanaman, perawatan, dan perlindungan pohon-pohon di lingkungan kota.
Kami siapkan kajiannya dulu di APBD Perubahan. Termasuk nanti pohon yang kritis
ini mau diganti dengan apa. Kami libatkan akademisi, pencinta lingkungan, dan
tokoh masyarakat, kata dia.
Kepala Badan Lingkungan Hidup Solo, Widdi Srihanto, mendukung program
penghijauan dan perawatan pohon yang diupayakan DKP. Kami dukung penuh.
Tujuannya untuk bersinergi meningkatkan luasan RTH [ruang terbuka hijau] publik
yang saat ini baru menyentuh 11,6% dari target 20%, tambah dia.
Menurut Widdi, sepanjang 2015 lalu, Pemkot Solo telah menanam 17.048 pohon di
bantaran dan berbagai wilayah di Kota Bengawan. Kami melibatkan semua
kalangan di berbagai kesempatan. Ada PNS, TNI/Polri, pengusaha, organisasi,

pelajar, mahasiswa, dan lain-lain. Kalau instansi lain CSR minta dana segar, kami
minta penanaman pohon, kata dia.

Anda mungkin juga menyukai