Anda di halaman 1dari 18

MKA PROSES KIMIA

Oleh
Sri Wahyu Murni
Prodi Teknik Kimia FTI
UPN Veteran Yogyakarta

Alkilasi didefinikan sebagai proses memasukkan gugus


alkil atau aril ke dalam suatu senyawa.
Gugus alkil : -CnH2n+1; misal : -CH3, -C2H5

Gugus Aril :

CH 3

Penggunaan Proses Alkilasi di Industri :


1.
Industri Minyak Bumi
Untuk membuat bahan bakar sintesis. Yaitu dalam
pembuatan senyawa bercabang untuk meningkatkan
kualitas bahan bakar. Bahan bakar motor yang mempunyai
angka oktan tinggi adalah yang bercabang.
2.
Industri Zat Warna misalnya membuatan anilin menjadi
Dimetil anilin
3.
Industri Obat-obatan

Cara masuknya Gugus Alkil ada 6 macam, tergantung pada


Ikatannya :
1. Substitusi atom H pada senyawa karbon
 Bila senyawa aromatik mengalami alkilasi pada inti maka
karbon dari alkil akan terikat pada atom karbon dari
senyawa aromatik.
 Demikian juga untuk senyawa alifatik.
 Alkil terikat pada atom C, reaksi ini disebut alkilasi FiedelCraft.
 Contoh : (CH3)3C-CH2-CH(CH3)2 (isooktana)
2. Substitusi atom H pada gugus karboksil pada alkohol atau fenol
Pada proses ini alkil terikat pada atom O.
 Contoh : C2H5-O-C2H5
3.

Substitusi atom H yang terikat pada atom N


Alkil terikat pada N bervalensi 3.
Contoh : C6H5-N-(CH3)2

Cara masuknya Gugus Alkil ada 6 macam, tergantung


pada Ikatannya :
4. Adisi alkil halida atau ester pada senyawa N tersier
Ikatan alkil pada N valensi 3 yang berubah menjadi
valensi 5. Contoh : C6H5-N-(CH3)3-Cl
5. Senyawa logam alkil
Alkil terikat pada logam.
Contoh : Pb(C2H5)4
6. Alkil lainnya
Merkaptan, alkil terikat pada atom S, Alkil silan, alkil
terikat pada Si.


Contoh : C12H25-SH, C2H5-SiCl3

Zat-zat Pengalkilasi
1. Olefin : etilena, propilena, butilena.

RH harus banyak karena olefin mudah mengalami


polimerisasi.
1. Alkohol ROH : metanol dan etanol.
Digunakan pada pembuatan eter, isopropil eter, etil eter,
naphtil metil eter.
3. Alkil Halogenida :RX , sangat reaktif tetapi mahal.
RH + R1X
RR1 + HX
RNa + R1X
RR1 + NaX
Pb(Na)y + y R1X
Pb(R1)y + yNaX

Zat-zat Pengalkilasi
4. Alkil sulfat





Yang sering digunakan adalah dimetil sulfat, metil hidrogen


sulfat dan dietilsulfat.
Alkil sulfat rantai panjang digunakan pada beberapa hal saja.
Dimetil sulfat sangat beracun dan harus ditangani secara hatihati.
Alkil sulfat digunakan untuk mendapatkan senyawa dialkil
eter, alkil aril eter, etil selulosa dan polivinil eter.

Zat-zat yang dialkilasi


1. Alkana
Pada umumnya alkana hanya dapat dialkilasi dengan
olefin. Dalam alkilasi alkana, perlu dibedakan dua
kelompok :
a. alkana lurus : hanya bisa dilakilasi dengan mekanisme
radikal bebas, pada suhu tinggi
b. alkana bercabang : lebih mudah dialkilasi dengan
mekanisme ion.

Mekanisme :
1. Fase gas secara radikal bebas
Contoh : reaksi antara propana dan etilena
.
CH 3

CH3CH2CH 3

.
CH3

+ CH3CH2CH 3

H
CH3C. +
CH3

C2H4

+ C2H 5

H
CH3C. + CH4
CH3
H
.
CH3C CH2CH2
CH3

H
.
CH3C CH2CH2 + CH3CH2CH 3
CH3

H
CH3C CH2CH3
CH3

H
CH3C.
CH3

Reaksi penghentian :
H
H
CH3C. + . C CH 3
CH3
CH3

CH 3CH CHCH 3
CH3 CH 3

+ CH3CH2CH 3 + CH 3CH=CH2

2. Fase





cair secara ionik

Katalisator asam protonik sering digunakan jika isoparafin atau aromatik


cair dialkilasi dengan olefin.
Katalis berfungsi sebagai donor proton, untuk membentuk ion karbonium.
Contoh: mekanisme reaksi isobutana dengan etilena menggunakan katalis
AlCl3.
1

( )

CH2 =CH2 + HCl + AlCl3

CH3

+
(2) CH3-CH + CH3-CH2 + AlCl4CH3

CH3

CH3
CH3-C+

+ AlCl4- + CH3CH3

CH3

CH3

CH3

(3) CH3-C+

CH 3 CH 2+ + AlCl-4

+ AlCl4- + CH2=CH2

CH3-C-CH2-CH2+ + AlCl4CH3

Mekanisme (lanjutan)
CH3

CH3

CH3-C-CH-CH3 + AlCl4-

(3a) CH3-C-CH2-CH2+ + AlCl4CH3

CH3

isomerisasi

CH3-C

CH-CH3 + AlCl4-

CH3 CH3

CH3-CH
CH3

CH3-CH

CH-CH3

CH3 CH3

CH3

CH3-C+
CH3

CH3 CH3

CH-CH3 + AlCl4-

( ) CH3-C

CH3

AlCl4-

Termodinamika


Reaksi alkilasi berjalan lambat sehingga


kesetimbangan tidak tercapai. Reaksi alkilasi
bersifat eksotermis.

Usaha Untuk memperbanyak Hasil :


1.

2.

Suhu
Harus dilihat sifat reaksinya apakah eksotermis
atau endotermis
Menggunakan Pereaksi Berlebih
a. RH + RCH=CH2, RH berlebih
b. RNH2 + ROH,
ROH berlebih
c. ROH + RX,
RX berlebih
ROH = alkohol rantai panjang, misal :
selulosa

Usaha Untuk memperbanyak Hasil : (lanjutan)


3.

4.

Menghilangkan Salah satu hasil


a. RH + RCH=CH2
RCHCH2R, tidak ada yang perlu
dihilangkan
b. RNH2
+ ROH
RNHR + H2O,
air dihilangkan
dengan menambahkan zat yang dapat mengikat air.
c. ROH
+ RX
ROR + HX,
HX dihilangkan
Tekanan Dibesarkan
Reaksi a menguntungkan
Reaksi b dan c tidak begitu menguntungkan

Kinetika
Usaha untuk Mempercepat Reaksi
1. Suhu
2. Katalisator
 Digunakan senyawa yang bersifat asam, misal : H2SO4,
asam lain : HF, HCl, AlCl3.
 untuk reaksi b. digunakan Al2O3.
 Untuk reaksi c digunakan NaOH untuk mengikat HX yang
terjadi.
3. Konsentrasi pereaksi
Untuk reaksi yang lambat digunakan konsentrasi setinggitingginya.
Untuk reaksi a. RCH=CH2 tidak boleh terlalu pekat karena
reaksi terlalu cepat dan kemungkinan terjadi polimerisasi.
Untuk reaksi b. ROH pekat dan anhidrid.
4. Pengadukan

Alkilasi di Industri
1.
Pembuatan Dodekil benzena
C6H6 + C12H24
C6H5C12H25
benzena
dodekana
dodekilbenzena
 Reaksi : katalitik, katalis yang digunakan bersifat asam, misal
AlCl3
 Suhu : 115oF
 Digunakan benzena berlebih untuk mencegah terbentuknya
polomer. Kelebihan benzena didistilasi dan dikembalikan
 Hasil berupa monoalkil benzena, dengan rantai samping 12
C jenuh.
 Dodekil benzena disulfonasi menjadi dodekil benzena
sulfonat (bahan baku untuk membuat detergen)

2. Alkilasi untuk Industri Minyak Bumi


Alkilat untuk bahan bakar motor dan pesawat terbang yang
berkualitas tinggi
 Alkilat dibuat dengan reaksi olefin dengan parafin atau
isoparafin secara komersiil.
cara:
a. alkilasi termal fase uap
b. alkilasi katalitik dengan HF, H2SO4, AlCl3, hidrokarbon,
semua fase cair
 Yang perlu diingat, baik fase uap atau fase cair, olefin yang
digunakan konsentrasinya rendah untuk mencegah
polimerisasi dan parafin konsentrasi tinggi. Perbandingan
isoparafin: olefin (3-8). Kelebihan isoparafin dipisahkan dan
dikembalikan lagi.


Termal alkilasi
Produk utama termal alkilasi adalah neoheksana yang
mempunyai bilangan oktana 104,8. Kondisi termal
alkilasi adalah 5000 psi dan 950oF. (kondisi yang sangat
mengkhawatirkan)
Alkilasi dengan katalisator HF
Reaksi alkilasi olefin dengan isoparafin menggunakan
katalisator HF cair anhidrid. Alkilat berkualitas tinggi
dihasilkan dari reaksi isobutilena dengan isobutana
membentuk isooktana (2,2,4-trimetilpentana). Untuk
menyempurnakan reaksi perlu pengadukan karena
hidrokarbon hanya sedikit larut dalam HF cair. Suhu
reaksi 27oC dan waktu kontak 5 menit.

Hidrokarbon yang terbentuk dalam alkilasi menggunakan


katalisator HF
 Alkilasi isobutana dengan propilena
komponen

% dalam alkilat
total

2,4-dimetil pentana

10-15

2,3-dimetilpentana

40-50

Hidrokarbon lain:

sedikit

Pentane
Heksana
2,2,4-trimetil pentana dan isooktana
yang lain, isononana,
isodekanaisoundekana

Alkilasi isobutana dengan butilena


komponen

% dalam total
alkilat

2,2,4-trimetil pentana

35-40

2,3,4-trimetil pentana

20-30

2,2,3-trimetil pentana
Hidrokarbon lain
isopentana
2,3-dimetilbutana
2,4-dimetilpentana
2,3-dimetilpentana
Dimetilheksana
Isononana, isodekana, isoundekana

sedikit

Anda mungkin juga menyukai