Anda di halaman 1dari 3

NAMA : MARIANI RAHAB P

NIM : 3336131884
KELAS B (PELABUHAN)

Judul : Study Pengembangan Pelabuhan Niaga Batang


Disusun oleh: Drs. Gunistiyo, M. Si dan kawan-kawan
KESIMPULAN
Dari hasil analisa data serta hasil kajian kelayakan yang dilakukan terhadap aspek teknis,
ekonomi, sosial budaya serta kajian awal dampak lingkungan dapat diperoleh beberapa
kesimpulan sebagai berikut :
1. Dari hasil kajian lokasi dari 3 alternatif lokasi pengembangan pelabuhan dipilih lokasi
yang terletak di sebelah barat muara Sungai Sambong, dengan alasan sebagai berikut :
a. Lokasi sebelah timur muara Sungai Sambong diperuntukan untuk pengembangan
lokasi pariwisata dan material sedimentasi di sisi timur muara sungai lebih dominan
(besar) dibanding sisi barat.
b. Jika Pelabuhan Batang lama (PPI) dikembangakan menjadi Pelabuhan Niaga
kondisinya tidak memungkinkan mengingat kedalaman alur pelayaran yang ada hanya
-2 s/d -2,5 m LWS dengan lebar tidak lebih dari 80 meter, ini tidak dapat memberikan
pelayanan optimal bagi sebuah pelabuhan.
c. Akses jalan di pesisir pantai sisi Barat telah tersedia. Kemiringan dasar laut di pantai
sisi barat antara 1 s/d 1,5 %, sehingga kedalaman -4 m LWS dicapai pada jarak 400
m dari garis pantai. Lahan yang masih relatif kosong dan belum dimiliki oleh
masyarakat terletak 500 m sebelah barat dari muara sungai Sambong.
2. Dari analisa perkiraan kebutuhan fasilitas Pelabuhan Niaga Batang dapat diperkirakan
kebutuhan investasi awal Pelabuhan Niaga Batang mencapai Rp 104.211.838.000,04 (
Seratus Empat Milyar Rupiah).
3. Dari hasil analisis kelayakan secara ekonomis, diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
a. Opportunity loss (yang dapat diukur) sebagian akan tampak dari besarnya biaya
transportasi melalui darat dari Batang ke Semarang, sebagai gambaran dapat
dikemukakan biaya transport yang diperkirakan terjadi pada tahun 2007 sebesar Rp
28.246.350.000, Dengan demikian secara ekonomi makro pembangunan Pelabuhan
Batang akan sangat menguntungkan masyarakat Kabupaten Batang.
b. Pengembangan Pelabuhan Batang dengan kedalaman 3,5 meter, menguntungkan /
layak untuk dilaksanakan karena NPV selama umur investasi positif dan profitability
index-nya lebih besar dari satu (profitability index = 1,27. Sedangkan investasi akan
kembali dalam waktu 13 tahun 3 bulan yang lebih kecil dari umur investasi
4. Dari hasil analisis kelayakan terhadap aspek sosial budaya, diperoleh beberapa
kesimpulan sebagai berikut :

a. Lokasi calon Pelabuhan Niaga Batang direncanakan dengan melakukan reklamasi


lahan, sehingga dampak negatif sosial yang dapat timbul akibat penolakan warga
karena ketidak sesuaian ganti rugi relatif tidak ada / sangat kecil.
b. Untuk kepentingan peningkatan jalan akses tetap diperlukan pembebasan lahan,
dimana dibeberapa ruas terdapat pemukiman penduduk yang cukup padat, sehingga
diperlukan sosialisasi dan pendekatan sejak dari awal untuk menghindari konflik /
gesekan di masyarakat.

SARAN
Ada beberapa saran-saran yang dapat Konsultan rekomendasikan sehubungan dengan
Pengembangan Pelabuhan Niaga Batang, sebagai berikut :
1. Pelabuhan lama Batang tidak layak untuk dikembangkan menjadi Pelabuhan Niaga
Batang, untuk itu lokasi pengembangan Pelabuhan Niaga Batang disarankan pada sisi
barat muara Sungai Sambong dengan metode reklamasi agar kegiatan pembebasan
lahan relatif lebih mudah. Material untuk penimbunan dapat diambilkan dari galian
dasar pantai di sekitar Pelabuhan Batang yang dikeruk untuk mencapai kedalaman
6,50 m.
2. Kondisi asli dasar pantai Pelabuhan Batang berdasarkan bathimetri kedalaman 6,50
m diperkirakan sejauh 400 m dari pantai. Untuk mempendek jarak mendapatkan
kedalaman yang ideal direkomendasikan untuk menggunakan kombinasi dari
reklamasi, galian dan pembangunan trestle yang diperkirakan jarak sejauh 200 m
dari pantai kedalaman 6,50 m sudah didapat. Panjang break water (ujung breakwater
merupakan posisi pintu masuk kolam pelabuhan) direncanakan sepanjang 400 m
dari pantai (kondisi asli dasar pantai sudah mencapai 6,50 m).
3. Pengembangan Pelabuhan Niaga Batang dipandang sangat strategis sehingga
Pemerintah Kabupaten Batang perlu menjalin kerja sama dengan investor untuk
menginvestasikan dananya di Pengembangan pelabuhan Niaga Batang dengan sistem
sharing
4. Pelabuhan Niaga Batang akan bisa berkembang bila dalam operasinya didukung oleh
daerah hinterland, maka diperlukan upaya untuk menarik potnsi daerah hinterland
guna menggunakan Pelabuhan Niaga Batang dengan cara antara lain menjalin
kerjasama dengan para pengusaha yang potensial di daerah hinterland untuk dapat
terlibat dalam kegiatan Pelabuhan Niaga Batang, serta upaya-upaya yang bersifat
promotif.
5. Untuk meminimalkan dampak kegiatan pengembangan pada lingkungan, maka perlu
diupayakan langkah-langkah sosialisasi, koordinasi dan analisis lingkungan secara
lebih mendetail, terarah dan terpadu.
6. Diperlukan adanya studi kelayakan lingkungan yang lebih lanjut (AMDAL) dan
terpisah dari kegiatan studi kelayakan ini. Mengingat berdasarkan Keputusan MNLH
No. 17 Tahun 2001 tentang Jenis Rencana Usaha atau Kegiatan yang Wajib
Dilengkapi dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan, dimensi / luasan lahan

dan jenis konstruksi Pelabuhan Niaga Batang telah memenuhi kriteria bangunan /
kegiatan yang wajib dilengkapi dengan AMDAL.
7. Diperlukan adanya pengelolaan terintegrasi antara hulu dan hilir didalam pengelolaan
sedimen yang ada di muara, yaitu dengan menghambat laju sedimen yang berasal dari
hulu, antara lain dengan melakukan konservasi lahan di daerah hulu DAS Sambong.
8. Untuk mengatasi permasalahan sedimentasi di pantai Pelabuhan Batang selain
diperlukan penanganan secara terintegrasi direkomendasikan dibuatkan suatu
bangunan revetment atau breakwater yang dapat menghambat laju kemunduran garis
pantai (erosi pantai). Model atau bentuk bangunan tersebut perlu dipilih dengan hatihati dan perlu dilakukan kajian yang lebih mendalam dan terpisah dari studi kelayakan
ini.

Anda mungkin juga menyukai