Anda di halaman 1dari 1

1.

Wajar, karena Nike sudah melakukan pelanggaran etika bisnis dimana


memperlakukan pekerjanya dengan buruk. Melakukan bisnis secara tidak
etis seperti memperlakukan karyawan dengan buruk dapat menimbulkan
hilangnya kepercayaan dan respect dari konsumen dan pemangku
kepentingan. Keadaan pabrik di Indonesia pun sangat buruk dan ini sudah
berlangsung dari awal tahun 1990an. Nike menghadapi lemahnya
permintaan dan kritik tak henti-hentinya.
2. Kasus yang dihadapi oleh Nike terjadi pada tahun 1990an. Jadi, eksekutif
Nike sudah melakukan tindakan yang membalikan keadaan Nike from
villain to hero. Pada tahun 2005 Nike menjadi perusahaan pertama yang
mempublikasikan laporan 108 halaman rinci mengungkapkan kondisi dan
gaji di pabrik-pabriknya. Sampai sekarang, Nike masih terus mempublish
komitmen, standar, dan data audit sebagai bagian dari laporan tanggung
jawab sosial perusahaan.
3. Tanggung Jawab Sosial atau CSR (Corporate Social Responbility)
merupakan suatu bentuk sikap kepedulian perusahaan terhadap suatu
lingkungan, masyarakat, partisipasi pembangunan baik itu memberikan
manfaat terhadap perusahaan itu sendiri maupun lingkungan sosial, serta
sebagai etika atas komitmen dalam bertanggung jawab yang telah
perusahaan terapkan. Dengan pelaksanaan CSR yang baik dapat
membangun hubungan baik dengan konsumen, karyawan dan pemangku
kepentingan juga menimbulkan loyalitas pelanggan. Tujuan semua
perusahaan adalah untuk memaksimalkan profit mereka, menjalankan
bisnis dengan tanggung jawab sosial yang baik seperti memperlakukan
karyawan dengan baik, menjaga lingkungan dan meningkatkan kualitas
produk dapat meningkatkan permintaan, karyawan menjadi loyal dan
meningkatkan profit.

Anda mungkin juga menyukai