0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
37 tayangan3 halaman
Dokumen tersebut membahas berbagai varian teknologi xDSL untuk koneksi internet, yaitu:
1. ADSL yang memberikan kecepatan download lebih besar dari upload
2. SDSL yang memiliki kecepatan upload dan download yang sama
3. IDSL yang merupakan kombinasi antara teknologi ISDN dan xDSL
4. VDSL dan VDSL2 yang mampu menyediakan kecepatan data lebih cepat hingga 100 Mbps
Dokumen tersebut membahas berbagai varian teknologi xDSL untuk koneksi internet, yaitu:
1. ADSL yang memberikan kecepatan download lebih besar dari upload
2. SDSL yang memiliki kecepatan upload dan download yang sama
3. IDSL yang merupakan kombinasi antara teknologi ISDN dan xDSL
4. VDSL dan VDSL2 yang mampu menyediakan kecepatan data lebih cepat hingga 100 Mbps
Dokumen tersebut membahas berbagai varian teknologi xDSL untuk koneksi internet, yaitu:
1. ADSL yang memberikan kecepatan download lebih besar dari upload
2. SDSL yang memiliki kecepatan upload dan download yang sama
3. IDSL yang merupakan kombinasi antara teknologi ISDN dan xDSL
4. VDSL dan VDSL2 yang mampu menyediakan kecepatan data lebih cepat hingga 100 Mbps
ADSL merupakan teknologi yang memberikan kecepatan transfer data yang berbeda antara proses pengiriman data (upload) dan penerimaan data (download). Kecepatan arah kirim (upstream) berkisar antara 16 kbps hingga 640 kbps, sedangkan kecepatan arah terima (downstream) antara 1,544 Mbps hingga lebih dari 7 Mbps. Karena ketidaksamaan inilah, maka disebut Asymmetric DSL untuk teknologi ini. Biasanya kecepatan downloading data akan lebih besar daripada uploading, ini disebabkan karena lalu-lintas data Internet khususnya untuk level pengguna lebih banyak men-download dibanding upload. ADSL menggunakan frekuensi 20 KHz sampai 1 MHz. Dengan bekerja pada frekuensi ini, ADSL tidak akan mengganggu sinyal suara yang juga dibawa dalam media ini. Jadi, pengguna masih tetap dapat melakukan peneleponan sementara koneksi Internet juga tetap berjalan. Tipe xDSL seperti ini memang sengaja diciptakan untuk memenuhi kebutuhan pengguna level perumahan, di mana traffic menerima data lebih besar daripada melakukan pengiriman. Kondisi seperti ini sangat cocok untuk aplikasi level pengguna akhir seperti misalnya melakukan download musik dan film, browsing, online games, dan menerima e-mail. ADSL menyediakan koneksi upstream yang relatif lambat karena biasanya koneksi ini hanya digunakan untuk melakukan permintaan data ke Internet. Dengan adanya spesifikasi seperti ini, harga layanan ADSL bisa ditekan semurah mungkin sehingga terjangkau oleh pengguna rumahan. 2. Symmetric Digital Subscriber Line (SDSL) Kebalikan dari Asymmetric, SDSL merupakan koneksi yang memiliki spesifikasi jalur upload dan download yang sama persis keduanya. Jaringan dengan spesifikasi seperti ini sangat cocok digunakan untuk keperluan aplikasi komersial, di mana pengguna akhir juga memiliki kemampuan untuk mengirim data dalam jumlah besar ke Internet. SDSL sangat cocok digunakan untuk aplikasi seperti pengiriman e-mail besarbesaran dengan attachment yang besar, melakukan upload informasi ke Internet, membuat web server, FTP server, dan banyak lagi. Biasanya layanan jenis ini harganya lebih mahal daripada ADSL dan sangat cocok untuk keperluan perusahaan. 3. Integrated Service Digital Network Digital Subcriber Line (IDSL) Teknologi xDSL yang satu ini merupakan perpaduan fitur antara teknologi ISDN dengan xDSL. Seperti halnya ISDN, IDSL menggunakan satu pair kabel untuk mentransmisikan data secara full duplex dengan kecepatan hingga 144 Kbps. IDSL pada dasarnya adalah sebuah line ISDN BRI yang digunakan sebagai jalur leased line, dengan kata lain jalur ISDN BRI yang tidak perlu di-switch penggunaannya. Jalur IDSL ini tidak memiliki channel signaling seperti ISDN yang sesungguhnya. Jalur ini dapat dikonfigurasi dengan kecepatan 64 Kbps, 128 Kbps, atau 144 Kbps. IDSL hanya digunakan untuk membawa komunikasi data saja, tidak seperti ISDN yang juga bisa digunakan untuk suara. IDSL sangat ideal untuk digunakan di kantor-kantor cabang karena sinyalnya bisa dikuatkan persis seperti ISDN.
4. Very-high-data-rate Digital Subscriber Line (VDSL)
VDSL dapat menghantarkan data penggunanya mulai dari 13 Mbps sampai dengan 52 Mbps downstream dan 1,5 hingga 2,3 Mbps upstream hanya dengan menggunakan satu pasang kabel tembaga twisted. VDSL akan menyalurkan data secara asimetris pada kecepatan transmisi yang lebih cepat daripada ADSL dengan panjang saluran yang lebih pendek. Jarak jangkauan dari teknologi inilah yang menjadi kelemahannya, karena jarak maksimalnya hanya sejauh 1,3 km saja Masih banyak hal yang perlu diperjelas dalam VDSL, baik mengenai standar, service environment, antar muka juga mengenai biaya. 5. High-data-rate Digital Subscriber Line (HDSL) HDSL memiliki kecepatan transfer data yang sama dengan jaringan E1 saat ini. Karena itu, HDSL memang telah banyak digunakan oleh penyedia jasa jaringan untuk menggantikan jalur-alur E1 mereka yang relatif lebih mahal biaya penyediaannya. HDSL hanya dapat beroperasi melayani penggunanya dalam jarak 3,6 km saja. Namun, repeater atau penguat dapat Anda pasang untuk memperpanjang jangkauannya. 6. VoDSL (Voice Over DSL) Suatu teknologi yang memungkinkan beberapa line telephone digabung dan ditransmisi data. Key Applications Perusahaan kecil yang memerlukan beberapa line telphone serta keperluan internet sekaligus. 7. Rate-Adaptive Digital Subscriber Line (RADSL) (RADSL) adalah variasi dari Asymmetric Digital Subscriber Line (ADSL) teknologi. Dalam RADSL, modem DSL menyesuaikan bandwidth hulu untuk membuat suatu band frekuensi yang lebih luas untuk lalu lintas hilir. Dengan menggunakan teknik ini, line lebih toleran terhadap kesalahan yang disebabkan oleh noise sehingga tidak akan kehilangan sinyal. Sebagai frekuensi disesuaikan, bandwidth upstream dapat sangat menurun jika ada sejumlah besar noise pada line atau degradasi sinyal - ini dapat mengurangi bit rate upstream untuk sesedikit 64 kbit / s - kecepatan sama dengan ISDN tunggal saluran B. 8. Very-high-bit-rate Digital Subscriber Line 2 (VDSL 2) Adalah tipe DSL yang menyediakan trasmisi data yang lebih cepat dari epasang diplin atau flat tunggal dari kawat tembaga (sampai 85 Mbit / s ke bawah-dan hulu) menggunakan pita frekuensi dari 25 kHz sampai 12 MHz angka ini berarti bahwa VDSL mampu mendukung aplikasi seperti televisi definisi tinggi, serta layanan telepon (voice over IP) dan akses internet umum, lebih dari satu koneksi. VDSL ini digunakan lebih dari kabel yang ada digunakan untuk layanan telepon analog dan lebih rendah kecepatan koneksi DSL. Standar ini telah disetujui oleh ITU pada bulan November 2001. Generasi kedua sistem (VDSL2; ITU-T G.993.2 disetujui pada bulan Februari 2006) penggunaan frekuensi hingga 30 MHz untuk memberikan kecepatan data melebihi 100 Mbit / s secara bersamaan di kedua arah hulu dan hilir. Bit rate maksimum yang tersedia dicapai pada jarak sekitar 300 meter; kinerja degradasi dengan meningkatnya lingkaran atenuasi.
9. HDSL2: HDSL generasi 2
HDSL2, HDSL generasi 2 (High data Bit Rate Digital Subscriber Line), adalah varian dari HDSL yang memberikan layanan 1,5 Mbps sekali jalan, mendukung suara, data, dan video baik menggunakan ATM (asynchronous transfer mode), swasta-line layanan atau bingkai relay lebih dari sepasang tembaga tunggal. Standar ini ATIS (T1.418) untuk layanan ini simetris memberikan 1,5 Mbps tarif tetap baik dan hilir. HDSL2 tidak menyediakan layanan suara telepon standar pada sepasang kawat yang sama. HSDL2 berbeda dari HDSL di HDSL2 yang menggunakan satu pasang kabel untuk menyampaikan 1,5 Mbps sedangkan ANSI HDSL menggunakan dua pasang kawat. 10. ADSL Lite Dalam telekomunikasi , ITU G.992.2 (lebih dikenal sebagai G.lite ) adalah ITU standar untuk ADSL menggunakan modulasi multitone diskrit .G.lite tidak selalu membutuhkan penggunakan splitter , tapi seperti semua ADSLs umumnya akan lebih baik dengan splitter. G.lite adalah profil modulasi yang dapat dipilih pada DSLAM port dengan penyedia ADSL dan memberikan ketahanan yang lebih besar untuk mentolerir kebisingan dan panjang lingkaran. (DSLAM untuk jarak pelanggan) untuk bandwidth yang diberikan. Kebanyakan modem ADSL dan port DSLAM mendukungnya, tetapi tidak menggunakan konfigurasi default yang khas. Kecepatan download dalam kehidupan nyata dengan modulasi ini adalah 2 Mbit / s. Spesifikasi G.lite adalah upaya ITU-T yang dipercepat untuk mendorong interoperabilitas antara vendor dan difasilitasi oleh Kelompok Kerja Universal ADSL, atau UAWG. Upaya standarisasi G.lite mengambil total 11 bulan dari awal sampai akhir, membuat rekor baru untuk APAPUN upaya standar dalam ITU-T. Rekor sebelumnya telah menjadi spesifikasi V.90 untuk modem analog, yang memakan waktu 18 bulan untuk menyelesaikan. UAWG terdiri dari tiga set anggota: Promotor, Pendukung dan Adopter. Intel, Compaq dan Microsoft mampu menggalang dukungan dari semua RBOCs AS dan lima dari operator internasional terbesar (NTT, British Telecom, France Telecom, Deutch Telecom, dan Singapore Telecom), secara kolektif mewakili Promotor, untuk mendorong utama peralatan komunikasi produsen (yang pendukung) untuk menunjukkan interoperabilitas produk berdasarkan spesifikasi G.lite di SUPERCOMM pada bulan Juni 1999. Pengadopsi mewakili mayoritas perusahaan yang tersisa dalam industri komunikasi yang berkomitmen untuk mendukung spesifikasi teknologi baru.