Anda di halaman 1dari 7

2) Pengaruh Marxisme Leninisme di Rusia Karl marx (1818-1883) adalah

cendekiawan Jerman. Bersama dengan Friederich Engels, ia menjelaskan perlunya


mengubah sistem masyarakat yang dinilainya telah rusak, pemikirannya itu
dituangkan dalam tulisan bukunya yang berjudul Manifesto Komunis dan Das
Kapital. Ajran Karl Marx adalah hukum dialektik yang mengupas tentang
sosialisme ilmiah yang berisi hukum perkembangan masyarakat. Oleh
pengikutnya (Marxis) ajaran Karl Marx ini mendapat Revisi dan inovasi terutama
Lenin, Lenin dikenal seorang revisionis Marxisme. Ia mengadopsi pemikiran Karl
Marx tetapi diberi tafsiran khusus. Tujuannya adalah sebagai strategi untuk
mewujudkan masyarakat Komunis seperti yang dicita-citakan Marx. Dari sinilah
maka ada ajaran Marxisme-Laninisme atau Komunis. Dari ajaran ini revolusi
sosial Rusia berhasil dan pemerintah komunis dapat dipraktekkan. Berdasarkan
hukum dialektik. Dalam Manifesto Komunis Marx menandaskan (William
Ebenstein, Terj. Alex Jemadu, 1985:7) "bahwa sejarah seluruh masyarakat hingga
sekarang merupakan sejarah perjuangan kelas". Mengenai gerak dialektik akan
berjalan dengan tahapan masyarakat tahap premitif, perbudakan, feodalis,
kapitalis dan komunis. Untuk mencapai masyarakat komunis, kaum proletar
merebut dari tangan kapitalis. Lalu ada tahap transisi yang dinamakan diktator
proletar,akhirnya tercapailah masyarakat komunis. Dalam pandangan Karl Marx
yang disebut masyarakat komunis adalah (Miriam Budiardjo, 2001:82) "suatu
masyarakat dimana tidak ada kelas sosial dimana manusia dibebaskan dari
keterkaitannya kepada hak milik pribadi dan dimana tidak ada eksploitasi,
penindasan dan paksaan. Dan komunisme merupakan tahap akhir dimana tidak
ada kelas lagi". Tetapi yang aneh disini bahwa untuk mencapai masyarakat
komunis itu melalui kekerasan yang memperebutkan kekuasaan antara kaum
buruh dan kekuasaan kapitalis. Marx pecaya bahwa revolusi akan terjadi lebih
dulu di negara-negara yang kapitalisnya telah maju, sebab kaum proletar sudah
cukup banyak. Untuk menjalankan revolusi, kaum proletar dipandang akan
menjadi tiang utama. Sebab kaum buruh suatu saat akan tahu dan sadar sendiri
dengan penderitaan yang dialami akibat dari keserakahan kaum kapitalis. Tetapi
Lenin menyimpang dari Marx. Lenin setuju tentang revolusi tetapi bila keadaan
telah mendesak revolusi tidak perlu menunggu matangnya kapitalisme. Revolusi
dapat saja terjadi di negara seperti di Rusia, walaupun jumlah kaum buruhnya
masih sedikit. Dalam hal ini Lenin menilai bahwa Rusia saat itu telah mulai
memasuki tahap kapitalisme awal. Mengenai kesadaran kaum buruh, dikatakan
bahwa (Saiful Amri, 2004:54) "kesadaran itu dapat ditanamkan kepada kaum
buruh hanya dari luar melalui organisasi revolusioner. Oleh sebab itu konsep
diktator proletar yang dikatakan Marx dapat diperbaharui menjadi diktator buruh
dan tani". Sumbangan Lenin dalam teori komunisnya adalah pamfletnya yang
berjudul "What To Be Done" tahun 1902. Pamflet itu merupakan konsep

revolusioner yang profesional didalamnya ada langkah-langkah. Langkah pertama


adalah membentuk organisasi buruh revolusioner dengan agen-agen minoritas
revolusioner yang bersifat rahasia dan dikendalikan dari pusat. Yang kedua adalah
membentuk Partai Komunis yang bertugas merekrut anggota partai yang berasal
dari kalangan apapun yang berfikiran revolusioner, profesional dan sanggup
menjalankan tugas. Kemudian ketiga, mendidik dan menanamkan kesadaran
sosialnya, sehingga bisa menjadi mentor, pemadu kaum sosial untuk menjadi
agitator, organizer, propagandis dan menyebarluaskan leteratur. Kemudian
keempat, Partai komunis akan beroperasi secara terbuka bila sistem lama dalam
kondisi mencapai titik terlemah melalui infintrasi, inteljen dan sabotase. Terakhir
kemudian mengambil kekuasaan bila kesempatan ada. 3) Revolusi Sosial di Rusia
tahun 1917 Menurut Ian Birchall (Muh. Sallh, 2002:1), "Revolusioner Rusia
adalah terjadinya pengambilalihan kekuasaan secara paksa oleh rakyat karena
pertentangan antara yang menginginkan perubahan baru dengan yang ingin
mempertahankan sistem yang sedang berjalan setiap hari". Revolusi sosial di
Rusia disebabkan oleh penolakannya terhadap konsep-konsep liberalisme. Tetapi
yang menjadikan penyebab langsung terjadi revolusi adalah tertunda-tundanya
pemilihan anggota Duma, ikut sertanya Rusia dalam PD I yang akhirnya
memberatkan rakyat dan terkurasnya bahan makanan untuk rakyat yang
digunakan untuk perang. Revolusi di mulai dengan aksi-aksi pemogokan umum
pada bulan Februari 1917. Kemudian Tsar Nicholas II dianggap kaum revolusi di
Istana Musim Salju. Lalu pemerintahan sementara dipimpin oleh Pangeran
George L Vov dari kaum liberal. Akibat tidak ada pengalaman menjalankan
pemerintahan, pemerintahan sementara ini akhirnya jatuh. Merikutnya Karensky
dari kaum sosialis (Mensyewik) mengambil alih pemerintahan sementara. Ia
membentuk pemerintahan republik dan rezim barunya dengan melibatkan semua
unsur-unsur golongan Liberal dan Bolsyewik. Tetapi Karensky tidak didukung
oleh kaum sosialis lain (Bolsyewik) yang berhaluan komunis. Ia dianggap tidak
mempunyai konsep komunis yang jelas. Selain itu Karensky juga menghadapi
Karnilov dari tentara putih yang masih setia pada Tsar Nicholas II. Kemudian
Karensky mengahdapi Karnilov bersama-sama dengan kaum Bolsyewik. Paa saat
itu kaum Bolsyewik diperbolehkan mempunyai sejata untuk menghadapi Kanilov.
Inilah yang terjadi awal mula Bolsyewik mempunyai tentara merah. Kesempatan
ini sigunakan oleh kaum Bolsyewik untuk menjatuhkan Karensky. Karensky jatuh
pada tanggal 25 Oktober 1917 kemudian pemerintahan diambil alih oleh kaum
Bolsyewik yang dipimpin Lenin dan Trotsky. Langkah-langkah Lenin
menjalankan revolusi melalui pembentukan partai, melakukan propaganda,
infiltrasi, tidak kekerasan dan pengambil alihan kekuasaan. Dalam langkah yang
terakhir itulah Karensky digulingkan pada tanggal 25 Oktober 1917. Untuk
menghadapi intervensi asing yang bermaksud menggagalkan revolusi. Lenin

mempertahankannya dengan tentara merah. Tentara ini telah dibentuk mulallui


kegiatan infiltrasi kedalam tubuh teentara Tsar sehingga tentara tersebut
mengalami demoralisasi pada waktu menjalankan Perang Dunia I maupun pada
waktu awal-awal revolusi. Negara Sekutu paa Perang Dunia I tidak mengakui
perjanjian Brest Litovsk dengan pihak Jerman. Sebab negara sekutu menudukung
Kaisar dan anti komunis Bolsyewik, sedangkan Perang Dunia I juga belum
selesai, kemenangan Jerman terhadap Rusia masih bersifat sementara. Selain itu
ada tentara yang masih setia kepada Tsar (Joesoef Soy'yb, 1996:215) 'akhirnya
pecah perang saudara (1918-1920) antara pihak kontra revolusi Rusia Putih
dengan Rusia Merah atau Komunis. Rusia Putih dibantu negara-negara Eropa dan
Amerika yang anti komunis dipimpin Jendral Denikin dan Wrangel. Karena tidak
ada koordinasi yang baik dan tempatnya saling berjauhan usaha intervensi
revolusi ini gagal. Dalam peristiwa ini Tsar Nicholas II dan seluruh keluarga
dipenggal kepalanya. Keberhasilan Revolusi Sosial di Rusia ini telah
menyebabkan lenyapnya pemerintahan otokrasi Tsar. Dilain pihak keberhasilan
Revolusi telah mengantarkan Lenin menjadi peminpin komunis tertinggi di Rusia.
Selanjutnya nama baru Rusia adalah Federasi Republik Sosialis Rusia. Pemeintah
ini dipegang oleh satu partai Komunis saja dari Pemimpin Tertinggi di Dewan
Komisaris Rakyat. Revolusi sosial Oktober-Novermber di Rusia menjadi model
dan basis perekayasaan revolusi di seluruh dunia. Menurut (William Ebenstein.
Terj. Alex Jemadu, 1985:24) "partai komunis di seluruh dunia harus melakukan
revolusi meniru partai komunis Rusia yang berwatak rahasia, kepemimpinan oleh
minoritas revolusioner profesional, kewenangan yang tersentralisasi dan
penggunaan cara-cara ilegal", Propaganda yang mesti didengungkan dalam
revolusi adalah slogan-slogan, hak-hak rakyat jajahan untuk menentukan nasib
sendiri, mendukung gerakan kemerdekaan di seluruh dunia dibawah cengkraman
imperialis dan menggabungkan petani dan buruh sebagai pilarnya. Untuk itu pada
tahun 1917 dilaksanakan Komintern (Komunis Internasional) . Badan ini bertugas
memimpin dan mengembangkan komunis ke seluruh dunia. Dari sinilah
penyebaran komunis ke seluruh dunia dimulai dengan kegiatan-kegiatan yang
disebut komintern. Dan sebagai pusat komintern tersebut adalah terletak di Rusia.
4) Komunisme dalam Prateknya di Uni Sovyet Setelah berhasil memimpin
revolusi tahun 1917, Lenin mendirikan suatu negara yang menerapkan prinsipprinsip komunis ajaran Karl Marx. Ia mengeluarkan Undang-Undang Dasar baru
Rusia tahun 1918 yang masih mencerminklan tahapan awal komunis. Berdasarkan
Undang-Undang Dasar itu Lenin mulai memusnahkan golongan-golongan yang
dianggap penindas. Mereka terdiri dari tuan-tuan tanah, pejabat negara, penguasa
dan polisi Tsar. Selama dalam tahapan awal ini maka kekuasaan dapat dipusatkan
pada pemerintahan pusat. Dalam menerapkan prinsip-prinsip komunis pada tahap
awal ini, pertanian dijalankan secara kolektif yang dikerjakan bersama-sama,

milik, bersama, biaya bersama dan hasilnya dibagi menurut berat ringannya tugas
masing-masing. Tanah milik negara dan perseorangan tidak diperbolehkan
dimiliki secara perorangan. Adapun seluruh hasil yang diperoleh para pekerjja
dari tanah negara diperuntukkan untuk umum. Caranya hasil produksi itu
semuanya diserahkan kepada negara dan nanti negara yang membagi dengan adil.
Industri dan pabrik-pabrik itu milik negara dan hasil barang pabril itu digunakan
untuk umum oleh sebab itu hasil produksi semuanya diserahkan kepada negara
dan negara yang membagi dengan adil. Namun demikian ekonomi dan pertanian
komunis belum dapat terlaksana dengan baik. Kaum bulak enggan menyerahkan
hasil bumi untuk negara. Petani juga tidak mau menanam yang lebih dari yang
dibutuhkan. Tetapi kebijakan perekonomian baru atau New Economic Policy
(NEP) selama tujuh tahun berjalan baik hasil bumi boleh dijual bebas tetapi
disamping itu diadakan pertanian kolektif dan pertanian negara untuk menyaingi
pertanian bebas dari kaum kulak. Dengan demikian kaum kulak makin terdesak
dan makin banyak kaum tani yang bergabung dalam pertanian kolektif. Setelah
Lenin wafat tahun 1924 terjadi perebutan kekuasaan diantara Pimimpin Partai di
elit Politbiro Sentral Komunis. Mereka adalah Stalin, Trotsky, Zinovyev dan
Kamenev. Akhirnya Stalin yang memenangkan perebutan itu selama Stalin
menjalankan kekuasaannya, ia bertindak diktator dengan melakukan pembersihan
terhadap semua lawan-lawan politik dan penentang gagasannya. Pada tahun 1924
Stalin punya gagasan tentang "sosialisme dalam satu negara". Intinya menurut
(Saiful Amri, 2004:31) "bahwa sosialisme dapat dibangun di Rusia secara
independen dari revolusi dunia sebagai pengabdian akan revolusi di seluruh
dunia". Gagasan ini mendapat kecaman dari lawan-lawan politiknya yang
berpikiran tentang revolusi komunis itu bersifat permanen. Kaum Komunis boleh
menggunakan kapital asing, ahli ilmu pengetahuan asing untuk mencapai tujuan
komunisme. Dalam meneruskan kepemimpinan Lenin, Stalin meneruskan
kebijakan ekonomi NEP sampai tahun 1927. Kemudian ia menerapkan prinsipprinsip komonis dalam rencana 5 tahun (1927-1932). Rencana ini dijalankan
dengan pertanian secara kolektis. Tetapi pelaksanaannya dijalankan dengan paksa
dibawah ancaman pembersihan. Lenin meniadakan petani kulak (penguasa tanah
kolektif). Semua menjadi petani berjalan baik. Industrialisasi dipusatkan pada
industri berat untuk perang. Industri ini digunakan untuk kesiagaan dalam Perang
Dunia II. Pada tahun 1936 UUD yang baru diberlakukan dan nama negara yang
baru adalah Union Of Soviet Socialist Republics (USSR). UUD tersebut sebagai
tanda berakhirnya revolusi tahap I dan dimulailah tahap II. Pada tahap ini masalah
transportasi dikenalkan dengan angkutan masyarakat komunis. Tentang perburuan
merupakan wakil-wakil pemerintah. Mengenai upah buruh bukan berdasarkan jam
kerja tetapi kualitas pekerjaan. Khruschev (1953-1964) berhasil menjadi
pemimpin Sovyet setelah suruhannya membunuh kepala Komite Gesudartts

Venoy Bezopasnopti- KGB (Dinas Rahasia Inteljen Uni Sovyet) lauranty Baria.
Selanjutnya ia mengecam pemerintah totaliterisme Stalin. Ia beralasan bahwa
keberhasilan sosialisme tidak semata-mata tergantung pada pihak kediktatoran
dari seorang pemimpin, bahkan ia merupakan kesempatan bahwa negara komunis
itu dapat hidup berdampingan dengan negara-negara yang lain yang sistemnya
berbeda-beda. Akibat destalisasi ini Hongaria dan Polandia menuntut
kemersekaan. Hongaria lalu diserang Uni Sovyet. Dewan Keamanan PBB hanya
bisa protes. Pada tahun 1960 terjadi krisis nuklir Kuba. Kapal nuklir Sovyet
dipaksa kembali ke pengkalannya. Dari kejadian ini Leonit Braznev memimpin
(1964-1982). Uni Sovyet langsung membangun kekuatan militernya secara besarbesaran. Biayanya mencapai 15% dari anggaran nasional, di AS hanya 7 %.
Sampai tahun 1983 kekuatan persenjataan Sovyet telah mengungguli kekuatan
AS. Dengan demikian Uni Sovyet benar-benar menunjukkan adidayanya atas
rivalnya Amerika Serikat. Dalam menjaga stabilitas negara, Breznev bertindak
represif. Ia mengembalikkan kepemimpinan yang stalinis setelah sempat distalisis
dimasa Khruschev. Tetapi tidak sampai melakukan pembersihan lawan, melainkan
pengusiran, penomoran migrasi dimasukkan ke rumah sakit jiwa dan penjara. Di
zamannya terjadi eksodos pengarang, musisi, politikus dan rakyat ke luar negeri
untuk minta suatu politik di negara lain. Dalam pengendalian negara-negara
satelitnya di Eropa, Breznev bertindak tegas. Di Cekoslovakia tahun 1968 Sovyet
menghentikan eksperimen Alensander Dubcek tenntang komunisme totaliter
menjadi sosialisme berwajah kemanusiaan sebab liberalisme akan menggantikan
monopoli Partai komunis. Pada tahun 1979-1989 Breznev menyerang Afganistan
untuk memperluas anggota Blok Timur. Tetapi Afganistan dibantu oleh negaranegara Islam dan AS membantu persenjataannya. Ternyata perang ini memakan
waktu yang panjang sehingga menghabiskan senjata, tentara dan biaya yang besar
bagi Uni Sovyet. Dampaknya terhadap perekonomian, Sovyet mengalami
keterpurukan. Selain itu di Polandia pada tahun 1989 terdapat gerakan solidaritas
pimpinan Lech Walesa yang didukung Paus Yohanes Paulus II. Gerakan ini
menuntut Gomulka yang bertindak penindas mundur dari jabatannya dan diganti
Eduardo Gierek. Setelah Lionit Breznev meninggal lalu diganti oleh Constantin
Cornenco kemudian Andrey Gromico. Selama masa pemerintahannya tidak
banyak perubahan. Pergantiannya Mikhail Gorbanchev (1985-1991). Ia tidak
menjalankan prinsip-prinsip komunis seperti pemimpin sebelumnya. Ia
mencanangkan program Glasnost dan Perestroika untuk memperbaiki
keterpurukan ekonomi Sovyet. Tetapi program ini hanya menjadi penyebab
langsung
runtuhnya
Uni
Sovyet
tahun
1991
http://wartasejarah.blogspot.co.id/2014/01/komunis-rusia-danperkembanganya.html

Cikal bakal Partai Komunis Uni Soviet adalah faksi Bolshevik dalam Partai Buruh
Sosial Demokrat Rusia yang dipimpin oleh Vladimir Lenin. Setelah Revolusi
Februari pada tahun 1917, faksi tersebut merencanakan revolusi sosialis untuk
menggulingkan pemerintahan sementara. Pada tanggal 7 November 1917, faksi
Bolshevik melancarkan Revolusi Oktober yang berhasil menggulingkan
pemerintahan sementara sehingga melimpahkan semua kekuasaan pemerintah
kepada dewan pekerja atau soviet (bahasa Rusia: , sovet). Tak lama
kemudian, faksi tersebut mendirikan Republik Sosialis Federasi Soviet Rusia,
negara sosialis pertama di dunia. Pada akhir tahun 1922, setelah melewati masamasa perang sipil, faksi Bolshevik muncul sebagai pemenang dan menyatukan
wilayah yang sebelumnya dikuasai oleh Kekaisaran Rusia ke dalam Uni Republik
Sosialis Soviet.
PKUS mempelopori lahirnya Internasional Ketiga atau lebih dikenal sebagai
Komintern (Komunis Internasional), sebuah jaringan partai komunis internasional
yang loyal kepada Partai Komunis Rusia yang bertujuan "menggulingkan borjuasi
internasional dan membentuk republik Soviet secara internasional sebagai batu
loncatan menuju peniadaan Negara dengan cara apa pun yang tersedia, termasuk
angkatan bersenjata. Partai ini sepenuhnya mengendalikan pemerintahan dan
lembaga-lembaga sosial di Uni Soviet sesuai amanat Konstitusi Uni Soviet yang
memberinya peran utama. Struktur organisasi partai ini terdiri atas partai-partai
komunis di semua republik anggota Uni Soviet, organisasi kepemudaan yang
disebut Komsomol, dan organisasi Pionir Muda bagi anak-anak.
Pasca-kematian Lenin pada tahun 1924, terjadi pertentangan ideologi di dalam
tubuh partai antara Leon Trotsky dengan Josef Stalin. Trotsky menganjurkan
revolusi permanen dan menekankan adanya intervensi internasional, sedangkan
Stalin menganjurkan Sosialisme di Satu Negara dan menekankan pelaksanaan
industrialisasi. Pada akhirnya, Trotsky dipecat dari partai dan diasingkan dari Uni
Soviet pada tahun 1930 sehingga membuat Stalin dan para pendukungnya
memiliki kuasa penuh atas partai dan negara. Pada saat itulah MarxismeLeninisme menjadi ideologi resmi PKUS. Selanjutnya, pada tahun 1930-an, Stalin
memerintahkan Pembersihan Besar-Besaran dengan korban seluruh anggota awal
partai. Dengan berkembangnya fasisme di Italia dan Jerman, partai ini secara aktif
berupaya menggandeng kekuatan Barat untuk membentuk aliansi "keamanan
kolektif". Upaya tersebut ternyata gagal sehingga membuat Uni Soviet akhirnya
membina hubungan dengan Jerman. Hubungan tersebut dikhianati oleh Jerman
dengan menyerang Uni Soviet pada tahun 1941 yang menjadi awal mula Perang
Patriotik Raya. Uni Soviet muncul sebagai kekuatan dunia baru selain Amerika
Serikat setelah berhasil memenangkan perang tersebut.

Pasca-kematian Stalin pada tahun 1953, Nikita Khrushchev muncul sebagai


pemimpin baru PKUS. Dalam Kongres PKUS XX tahun 1956, Khrushchev
memberi "Pidato Rahasia" yang mencela kultus pribadi Stalin dan penindasan
politik pada masa pemerintahannya. Khrushchev menjalankan kebijakan
destalinisasi dengan menurunkan foto Stalin di tempat-tempat umum,
menghentikan sistem kamp kerja paksa, dan mengakhiri segala bentuk penindasan
ala Stalin. Periode ini disebut sebagai masa "Politik Luwes Khrushchev". PKUS
tetap mempertahankan Marxisme-Leninisme sebagai ideologi resminya, tetapi
menolak Stalinisme sehingga memisahkan kedua ideologi itu. Hal ini memicu
pemutusan hubungan dengan Partai Komunis Tiongkok pada tahun 1960-an
karena Ketua Mao memandang baik kebijakan-kebijakan yang diwariskan oleh
Stalin.
Pada akhir tahun 1980-an, PKUS di bawah pimpinan Mikhail Gorbachev
menjalankan kebijakan glasnost dan perestroika untuk meliberalkan sistem politik
dan ekonomi Uni Soviet. Setelah partai ini kehilangan status konstitusionalnya
sebagai penguasa penuh pemerintahan, Uni Soviet mulai bergejolak dan terpecahbelah. PKUS dibubarkan setelah percobaan kudeta pada bulan Agustus 1991.
Partai ini diteruskan oleh Partai Komunis Federasi Rusia di Rusia dan partaipartai komunis lain di negara-negara eks-Uni Soviet.
https://id.wikipedia.org/wiki/Partai_Komunis_Uni_Soviet

Anda mungkin juga menyukai