Anda di halaman 1dari 2

Lampiran Jurnal

PERBEDAAN PROFIL LIPID BERDASARKAN DERAJAT HIPERTENSI


PADA PASIEN RAWAT JALAN DI RSUP DR. MOHAMMAD HOESIN
PALEMBANG PERIODE 1 JANUARI-31 DESEMBER 2013
Chynta Rahma Vanvie1, Kemas Yakub Rahadiyanto, dan Fatmawati3
1. Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Sriwijaya
2. Bagian Patologi Klinik, Fakultas Kedokteran, Universitas Sriwijaya/RSMH Palembang
3. Bagian biokimia, Fakultas Kedokteran, Universitas Sriwijaya
Jl. Muh. Ali Komplek RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang, Madang, Sekip, Palembang, 30216, Indonesia
Email : chyntarvanvie@gmail.com

ABSTRAK
Dislipidemia ditemukan dalam proporsi yang tinggi pada pasien hipertensi. Jumlah penderita hipertensi dengan
konsentrasi kolesterol yang tinggi meningkat hamper tiga kali lipat antara tahun 1997-2001. Hipertensi dan dislipidemia
merupakan factor risiko utama PJK serta 80% penyebab kematian dan kecacatan di negara-negara berkembang.
Penelitian ini bertujuan mengetahui perbedaan profil lipid berdasarkan derajat hipertensi pada pasien hipertensi di
RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan
pendekatan desain cross sectional. Subjek penelitian ini adalah semua pasien hipertensi di RSUP Dr. Mohammad
Hoesin Palembang periode 1 Januari sampai 31 Desember 2013, dengan 76 sampel dari total populasi. Sebagian besar
pasien hipertensi pada usia 45-64 tahun dengan 38 responden (48,1%), jenis kelamin perempuan dengan 46 responden
(58,2%), hipertensi derajat II dengan 43 responden (54,4%). Rerata kadar kolesterol total sebesar 206,4933,99 mg/dL
dalam batas tinggi (borderline), trigliserida sebesar 139,4160,32 mg/dL dalam batas normal, rerata HDL sebesar
45,9112,39 mg/dL termasuk rendah, rerata LDL sebesar 134,6645,25 mg/dL dalam batas tinggi (borderline).
Terdapat perbedaan yang bermakna antara kadar HDL (p=0,007) dan kolesterol total (p=0,04) dengan derajat hipertensi,
sementara tidak terdapat perbedaan bermakna pada trigliserida (p=0,244) dan LDL (p=0,498). Terdapat perbedaan
bermakna antara kadar HDL dan kolesterol total dengan derajat hipertensi.
Kata Kunci: Profil lipid, derajat hipertensi

ABSTRACT
The Difference in Lipid Profile According to the Degree of Hypertension Patients In RSUP Dr. Mohammad
Hoesin Palembang Periode 1 January-31 December 2013. Dyslipidemia is higher proportion of hypertensive
patients. The nuber of hypertensive patients with high cholesterol level increased three times in 1997-2001.
Hypertension and dyslipidemia are the major risk factors for CHD and causes 80% of death and disability in developing
countries. The purpose of this study was to determine the difference in lipid profile according to the degree of
hypertension patients in RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang. This study was analytic observational with crosssectional design. The subjects were all hypertensive patients in RSUP DR. Mohammad Hoesin Palembang from 1
January-31 December 2013 with 76 samples from total population. Majority of hypertensive patients were 45-64 years
old with 38 respondents (48,1%), female with 46 respondents (58,2%), and hypertension stage II with 43 respondents
(54,4%). The mean of total cholesterol was 206,4933,99 mg/dL within borderline, triglyceride was 139,4160,32
mg/dL within normal, HDL was 45,9112,39 mg/dL within low, and level LDL was 134,6645,25 mg/dL within
borderline. There were significant differences between HDL (p=0,007) and total cholesterol (p=0,04) level with the
degree of hypertension, while there were no significant difference in triglyceride (p=0,244) and LDL (p=0,498). There
were significant differences between HDL and total cholesterol level with the degree of hypertension.
Keywords: Lipid profile, the degree of hypertension

1. Pendahuluan
Hipertensi didefinisikan sebagai peningkatan tekanan
darah sistolik sedikitnya 140 mmHg atau tekanan
diastolik sedikitnya 90 mmHg. Perjalanan penyakit
hipertensi sangat perlahan. Penderita hipertensi
mungkin tidak menunjukkan gejala selama bertahuntahun. Masa laten ini menyelubungi perkembangan
penyakit sampai terjadi kerusakan organ yang
bermakna.1 Hipertensi merupakan penyebab 12,8 %
kematian dari 7,5 juta kematian yang terjadi di seluruh
dunia.2
Berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT)
pada tahun 2001 bahwa 8,3% penduduk menderita
hipertensi dan insiden ini meningkat menjadi 27,5%
pada tahun 2004.3 Hasil Riset Kesehatan Dasar (RKD)
tahun 2013, sebanyak 26,1% penduduk Sumatera
Selatan mengalami hipertensi. Berdasarkan data dari
RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang, hipertesi
primer termasuk kedalam 10 penyakit terbanyak di
instalasi rawat jalan dengan prevalensi sebesar 11,57%
pada tahun 2011.4
Hipertensi dapat dipicu oleh beberapa faktor risiko
seperti, usia, faktor genetik, peningkatan konsumsi
garam, obesitas, diet tinggi lemak, sedentary life,
abnormalitas serum lipid dan masih banyak lagi. 5
Dislipidemia ditemukan dalam proporsi yang tinggi
pada penderita hipertensi. Jumlah penderita hipertensi
dengan konsentrasi kolestrerol yang tinggi meningkat
hampir tiga kali lipat antara tahun 1997 dan 2001,
dengan adanya faktor resiko tersebut meningkatan risiko
PJK.6
Beberapa penelitian cross-sectional menunjukkan pada
seorang prehipertensi memiliki kadar TC, LDL dan
trigliserida yang lebih tinggi, serta HDL yang menurun
dibandingkan dengan normotensi.6,7 Berdasarkan
penelitian yang dilakukan pada masyarakat Etnik
Minangkabau, responden yang memiliki kadar
kolesterol tidak normal berisiko 2,09 kali lebih besar
menderita hipertensi dari pada yang memiliki kadar
kolesterol normal.6
Pengaruh dislipidemia terhadap kejadian hipertensi
masih belum diketahui secara jelas sampai saat ini.
Beberapa teori mengungkapkan, dislipidemia dapat
menyebabkan disfungsi endotel, hilangnya vasomotor
reaktivitas dan kekakuan arteri.8 Peningkatan kadar
profil lipid darah berhubungan dengan aterosklerosis,
terutama pada usia 30-40 tahun, bila kadar kolesterol
total dalam darah mencapai 260 mg/dl maka angka
kejadian aterosklerosis akan meningkat 3-5 kali lipat.
Selain itu penelitian epidemiologi, laboratorium dan
klinik yang dilakukan Framing Heart Study dan
Multiple Risk Faktor Intervention Trial, membuktikan
bahwa gangguan metabolisme lipid merupakan faktor
sentral terjadinya atreosklerosis. Berdasarkan sebaran
geografisnya juga dapat mempengaruhi sebaran
hipertensi.7

Terdapat beberapa penelitian mengenai perbedaan profil


lipid pada pasien hipertensi dan normotensi tetapi
hingga saat ini masih sedikit penelitian profil lipid pada
pasien hipertensi berdasarkan derajat hipertensinya. 8
Hal ini menjadi alasan perlu dilakukannya suatu
penelitian untuk mengetahui perbedaan profil lipid
berdasarkan derajat hipertensi di Poliklinik Ginjal
Hipertensi dan Poliklinik Penyakit Dalam RSUP Dr.
Mohammad Hoesin Palembang.

2. Metode Penelitian
Penelitian
ini
merupakan
penelitian
analitik
observasional dengan pendekatan desain cross
sectional. Populasi penelitian ini adalah semua pasien
hipertensi di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang
periode 1 Januari sampai 31 Desember 2013, dengan 76
sampel dari total populasi. Teknik pengambilan sampel
yang digunakan adalah random sampling.
Penelitian ini bertempat di Bagian Rekam Medik RSUP
Dr. Mohammad Hoesin Palembang. Penelitian
dilakukan pada bulan Oktober-Desember 2014. Variabel
yang diteliti dalam penelitian ini adalah usia, jenis
kelamin, tekanan darah dan profil lipid. Data
dikumpulkan dan dianalisis secara univariat, bivariat
dan multivariat. Analisis bivariat akan menggunakan uji
t tidak berpasangan, sedangkan analisis multivariate
akan menggunakan uji regresi logistik. Data akan
disajikan dalam bentuk narasi dan tabel.

3. Hasil
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik
penderita hipertensi berdasarkan usia, jenis kelamin dan
karakteristik klinis pasien hipertensi. Penelitian ini
dilakukan pada bulan Oktober Desember 2014 dengan
menggunakan data sekunder, berupa data rekam medic
pasien rawat jalan di RSUP DR. Mohammad Hoesin
Palembang periode 1 Januari 31 Desember 2013.
Populasi penelitian adalah seluruh pasien yang
menjalani pemeriksaan di Poli Ginjal Hipertensi dan
Poli Penyakit Dalam periode 1 Januari-31 Desember
2013 sebesar 5.737 kasus dan sebanyak 79 pasien
hipertensi yang memenuhi criteria inklusi. Hasil
penelitian yang didapat disajikan dalam bentuk tabel
dan narasi. Hasil distribusi frekuensi pasien hipertensi
dapat dilihat pada tabel 1.
Distribusi usia pada pasien hipertensi dalam penelitian
ini dibagi menjadi empat kelompok usia berdasarkan
CDC 2010. Kelompok usia yang menderita hipertensi
tertinggi pada kelompok usia 45-64 tahun, dengan rerata
55,245,88 tahun, pada kelompok usia 65 tahun
dengan usia tertua 77 tahun, dan pada kelompok usia
25-44 tahun dengan usia termuda 31 tahun.
Hasil penelitian ini menunjukkan jenis kelamin
perempuan lebih sering terjadi dengan rasio perempuan
dan laki-laki sebesar 1:0,7, aitu sebanyak 46 (58,2%)
pada perempuan dan 33 orang (41,8%) pada laki-laki.

Anda mungkin juga menyukai