Laporan Pengmin Modul 1
Laporan Pengmin Modul 1
Crushing (Peremukan)
Indra Bagoes R.A. / Kelompok 3 / Sabtu, 03-04-2010
Asisten: Satori (12506034)
Abstrak Praktikum Modul I Tujuan dari crushing (peremukan) adalah untuk mengetahui mekanisme peremukan seta
prinsip kerja alat. Tujuan lainnya adalah untuk mengetahui variabel operasi yang terdapat dalam peremukan. Pada
percobaan peremukan ini akan dilakukan peremukan feed yang berupa campuran bijih kasiterit dan bijih kuarsa.
A. Tinjauan Pustaka
Humprey Tahap pertama pada proses pengolahan bijih
adalah mengecilkan ukuran bijih dengan cara mekanik
yaitu peremukan dan penggerusan yang dikenal dengan
sebutan kominusi. Tujuan dari kominusi adalah
mengecilkan ukuran bijih agar siap untuk diproses lebih
lanjut sekaligus untuk memisahkan mineral berharga dari
mineral pengotornya (gangue mineral).
Crushing (peremukan) dilakukan untuk mengecilkan
ukuran bijih menjadi sekitar 25 mm, kemudian dilanjutkan
dengan menghaluskan bijih yang dikenal dengan sebutan
grinding. Crushing dan grinding lebih jauh dapat dibagi
menjadi beberapa tahap seperti primer, sekunder, tersier,
atau bahkan kuartener. Tahapan-tahapan tersebut tidak
harus dilakukan semua bergantung pada keadaan bijih
yang akan diremukan dan alat-alat yang digunakan.
Tahap-tahap operasi peremukan yaitu peremukan tahap
pertama (primer) menggunakan Jaw Crusher, Gyratory
Crusher, peremukan tahap dua (sekunder) menggunakan
Cone crusher, Roll Crusher, dan peremukan tahap ketiga
(tersier) menggunakan Cone Crusher.
Tingkat pengecilan ukuran yang dicapai oleh setiap mesin
digambarkan sebagai reduction ratio, yang secara umum
ditetapkan sebagai ukuran umpan dibagi dengan ukuran
produk. Pada kenyataannya, kedua ukuran tersebut harus
dapat
ditetapkan,
dan
walaupun
jumlahnya
memungkinkan, biasanya ditetapkan sebesar 80% dari
jumlah ukuran lolos dari distribusi ukuran kumulatif.
B. Data Percobaan
1. Feed
I
II
H P H P
I
7 2 9 2
II 5 2 7 2
1
III 8 1
1
2
IV 7 2 9 1
V 6 2 9 1
Berat: 300 gram
2. Konsentrat
I
I
II
H
8
11
III
IV
V
H P H P H
9 5 5 1 8
7 4 7 1 6
1
7 2 8 2
0
5 1 5 1 2
6 2 7 0 8
II
P
1
3
H
10
13
P
2
1
III
H P
3 1
9 3
P
5
2
2
2
4
IV
H P
4 1
6 2
V
H
6
7
P
1
4
III
5 2 7
IV
5 2 5
V
8 2 5
Berat: 200 gram
3. Middling
I
H P
I
5 1
II
5 2
III
2 2
IV
5 2
V
3 1
Berat: 34 gram
4. Tailing
I
2
2
2
II
H
5
8
5
6
6
P
1
2
1
2
2
II
5
9
7
2
4
3
7
3
4
1
2
1
III
H P
12 4
6 2
4 1
7 3
3 1
IV
H P
7 4
5 2
3 1
6 3
2 1
III
H P
14 5
8 3
6 2
9 4
5 2
IV
H P
9 5
7 3
5 2
8 4
4 2
H P H P
I
7 2 8 3
II
7 3 11 4
III
4 3 8 3
IV
7 3 9 4
V
5 2 9 4
Berat: 50 gram
Keterangan:
H = Hitam
= Kasiterit (SnO2)
P
= Putih
= Kuarsa (SiO2)
6
5
8
1
1
2
V
H
5
7
2
5
3
P
5
2
3
2
1
V
H
7
9
4
7
5
P
6
3
4
3
2
C. Pengolahan Data
1. Langkah Kerja
a. Jaw Crusher
Kerikil ukuran 4-5 cm
Siapkan sebanyak 5 kg
Masukkan umpan
Amati cara kerjanya
Masukkan umpan
Rumus-rumus Dasar
a. Kadar:
Persen berat=
b.
Reduction Ratio:
RR=
nfree
10 0
nfree +n assoc
Dengan
nfree
= jumlah mineral yang terbebas
nassoc = jumlah mineral yang berasosiasi
dengan mineral lain
jumlah mineral yang dipakai bergantung
pada mineral yang akan kita cari derajat
kebebasannya
Berat mineral kasiterit di dalam tailing
F
= Berat mineral kasiterit di dalam feed
3.
8.
a.
b.
c.
% solid umpan
% solid umpan tidak boleh terlalu besar maupun
terlalu kecil. Bila terlalu besar, partikel akan
berkerumun sehingga pemisahan terjadi dengan
kurang baik. Bila % solid terlalu kecil, maka akan
dibutuhkan feed dalam jumlha yang lebih banyak
sehingga kurang efisien. % solid umpan memiliki
efisiensi yang tonggi di sekitar 25-50 %.
F. Kesimpulan
Humprey spiral adalah alat pada pengolahan mineral yang
bergungsi untuk memisahkan mineral berdasarkan berat
jenisnya. Mineral yang memiliki berat jenis besar akan
terlempar mendekati pusat spiral dan mineral yang
memiliki berat jenis kecil akan terlempar menjauhi pusat
spiral.
Percobaan kali ini memisahkan kasiterit dan kuarsa.
Kasiterit memiliki berat jenis yang besar sehingga akan
terlempar mendekati pusat spiral. Kadar kasiterit dalam
konsentrat adalah 90,0795%, perolehannya 66,447%. dan
efisiensi alat 94,67%.
G. Daftar Pustaka
http://nurmansyah-putra.blogspot.com/2009/05/humpreyspiral.html
http://www.outokumputechnology.com/files/Technology/D
ocuments/Physical%20Separation/Technical
%20Papers/HINDSETIMPROVEGRAVITY.pdf
http://en.wikipedia.org/wiki/Hydrocyclone
Kelly, Errol G. & David J. Spottiswood. 1982.
Introduction to Mineral Processing. Hal. 259-262. USA:
John Wiley & Sons.
H.Lampiran
Industri yang menggunakan Humprey spiral contohnya adalah Outokumpu, Florida, USA.