Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

CARA MENGGOSOK GIGI YANG BAIK DAN BENAR

Disusun oleh :

NADIYAH BALQIS
(J210140008)

PRODI S-1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2016

A. LATAR BELAKANG
a. Data
Sasaran Pembangunan Milenium (Millennium Development Goals atau disingkat
dalam MDGs), hasil kesepakatan kepala negara dan perwakilan dari 189 negara
Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang telah dijalankan mulai September 2000,
memiliki beberapa poin sasaran salah satunya yaitu tercapainya kesejahteraan rakyat
dan pembangunan masyarakat pada 2015 (Bappenas, 2004). Pencapaian
kesejahteraan rakyat didukung oleh kesehatan masyarakat salah satunya meliputi
kesehatan anak-anak. Kesehatan masyarakat merupakan salah satu modal pokok
dalam rangka kemajuan kehidupan bangsa.
World Health Organization (WHO) pada tahun 2003 menyatakan bahwa angka
kejadian karies pada anak-anak adalah sebesar 60-90% (Kompas, 2009) .Berdasarkan
Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT, 2004), prevelansi karies di Indonesia
mencapai 90,05% dan ini tergolong lebih tinggi dibandingkan dengan negara
berkembang lainnya. Jumlah penderita karies di Indonesia didominasi oleh anak
kelompok usia kurang dari 12 tahun sebesar 76,2% atau delapan dari sepuluh anak
Indonesia mengalami masalah gigi berlubang yang disebabkan oleh kebiasaan
menyikat gigi yang salah (Dumiyani, 2012). Menurut penelitian yang dilakukan oleh
Notohartojo (2011) kebiasaan menyikat gigi 90% berpengaruh terhadap risiko
kejadian karies gigi. Selain itu Cacingan : 40-60% (Profil Dep Kes Tahun 2005),
Anemia : 23,2 % (Yayasan Kusuma Buana Tahun 2007).
Disalah satu SD 01 Muhammadiyah Surakarta ketika dilakukan wawancara 70 %
dari semua siswa yang di sekolah belum secara disiplin menggosok gigi setiap hari
dan gigi mereka banyak yang berlubang dan terdapat karies gigi. Siswa juga
mengatakan mereka tidak mengetahui gosok gigi yang benar dan apa penyebab jika
tidak menggosok gigi
b. Rumusan masalah
Dari hasil data yang didapatkan dapat dikatakan bahwa cara hidup sehat dari mulai
anak kecil masih kurang di Negara Indonesia ini sebagai contoh salah satu SD yang
sudah kami lakukan wawancara. Untuk itu diperlukan sebuah pendidikan kesehaatan
untuk memberikan edukasi untuk seusia anak SD yang membutuhkan pengetahuan
tentang bagaimana cara menggosok gigi yang benar, waktu melakukakan gosok gigi,
kapan, dan manfaat dari gosok gigi untuk kesehatan gigi dan mulut.

B. TUJUAN
a. Tujuan umum : peserta penyuluhan dapat memahami pentingnya gosok gigi untuk
kesehatan
b. Tujuan khusus :
- Peserta dapat melakukan cara gosok gigi dengan benar secara mandiri
- Peserta dapat mengetahui kapan waktu melakukan gososk gigi
- Peserta mengetahui manfaat dari gosok gigi
- Peserta memahami dampak jika tidak melakukan gosok gigi.
C. METODE
1. ceramah
yaitu menyajikan materi penyuluhan melalui penuturan secara lisan.

kelebihan metode:
-murah dan mudah untuk dilakukan, tidak memerlukan peralatan dan kelengkapan
yang rumit
-dapat menjangkau materi penyuluhan yang lebih luas.
-dapat terfokus hanya pada materi-materi inti
-dapat memantau keadaan penyuluhan
-pengorganisasian penyuluhan menjadi lebih mudah dan praktis

Kurangan metode:
-penyampaian materi penyuluhan tidak dibarengi peragaan dan contoh
-sulit untuk mengetahui apakah peserta sudah menahami isi penyuluhan atau tidak
2. tanya jawab
yaitu cara penyajian penyuluhan dengan mengajukan pertanyaan yang harus dijawab.

kelebihan metode:
- suasana penyuluhan lebih hidup
-timbulnya perbedaan pendapat antara peserta sehingga diskusi lebih menarik

kekurangan metode:
- waktu sering banyak terbuang, terutama jika tidak dapat menjawab pertanyaan
secara tepat
- jika jumlah peserta banyak, tidak memungkin untuk diberikan pertanyaan satu persatu

E. MEDIA
Media yang digunakan untuk penyuluhan

LCD
Leaflet
Video

F. MATERI : terlampir
1. pengertian gigi sehat
2. pengertian menggosok gigi
3.manfaat menggosok gigi
4. waktu menggosok gigi
5. cara menggosok gigi dengan tepat dan benar
G. PENGORGANISASIAN
Penangguang jawab

: Asrul Hak

Moderator

: Dyah Ayu

Penyaji

: Nadiyah Balqis

Notulen

: Nona Tunjung

Observer

: Riska Eka Aryanti

Fasilitator

1. Tutik Paridah
2. Mutia Candra
3. Maratus Sholihah
4. Nona Tunjung S

Tugas dan tanggung jawab:


Pennagguang jawab

: bertanggung jawab atas acara penyuluhan

Moderator

: Bertugas memimpin jalannya penyuluhan.

Penyaji / pembicara

: Bertugas memberikan penjelasan tentang materi yang


akan disampaikan kepada audien.

Observer

Bertugas mengobservasi jalannya kegiatan dari awal

hingga akhir penyuluhan.


Fasilitator

: memfasilitasi peserta baik berupa informasi atau fasilitas


pendukung.

Notulen

: mencatat hasil kesimpulan jalannya acara selama proses


penyuluhan

H. WAKTU DAN TEMPAT


Waktu

: 09.00-selesai

Tempat

: di aula SD 01 Muhammadiyah Surakarta, Surakarta

Keterangan :
1.
2.
3.
4.
5.

Merah : Penyaji
Biru : notulen
Hijau : moderator
Kuning : audiens
Putih : fasilitator

I. KEGIATAN PENYULUHAN
N

ALOKASI

O
1.

WAKTU
Pembukaan
(5 menit)

KEGIATAN PENYULUH
1. Menjelaskan memperkenalkan diri
dan mengucapkan salam
2. Menjelaskan tujuan umum dan
tujuan khusus dalam pertemuan
ini
3. Menyampaikan waktu dan kontrak

KEGIATAN PESERTA
Menjawab salam
Mendengarkan

waktu yang akan digunakan dan


mendiskusikanya

2.

Proses

Isi materi penyuluhan

(40 menit)

mendengarkan

1. Menjelaskan tentang gigi yang


sehat
2. Menjelaskan

pengetian

menggosok gigi
3. Menjelaskan manfaat gosok gigi
4. Menjelaskan
waktu
untuk
menggosok gigi
5. Menjelaskan
tentang

cara

menggosok gigi dengan tepat


3.

Evaluasi

1. Memberikan kesempatan kepada

Bertanya

(15 menit)

peserta untuk bertanya


2. Menanyakan
kepada

Menjawab

tentang

materi

peserta

yang

sudah

disampaikan
3. Peserta mengerti seluruh materi
penyuluhan
4.

Penutup
(5 detik)

yang

telah

sampaikan
1. Penyuluh mengucapkan

di

terima

Menjawab salam

kasih atas perhatian peserta


2. Mengucapkan salam penutup

J. EVALUASI
a. Evaluasi struktur
- alat dan tempat tersedia sesuai rencana
- peserta hadir di tempat penyuluhan
- pelaksaan penyuluhan dilaksanakan di ruangan
- pengorganisasian penyelenggaran penyuluhan dilakukan sebelumnya
b. Evaluasi proses
- penyuluhan dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan

- peserta antusias terhadap materi penyuluhan yang diberikan


- tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan selama jalannya acara
- peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
c. Evaluasi hasil
- Peserta dapat melakukan gosok gigi dengan benar secara mandiri
- Peserta memahami materi yang disampaikan pada saat penyuluhan.
J. PENUTUP
a. Kesimpulan
Dari hasil data yang didapatkan dapat dikatakan bahwa cara hidup sehat dari
mulai anak kecil masih kurang di Negara Indonesia ini sebagai contoh salah satu SD
yang sudah kami lakukan wawancara. Untuk itu diperlukan sebuah pendidikan
kesehaatan untuk memberikan edukasi untuk seusia anak SD yang membutuhkan
pengetahuan tentang bagaimana cara menggosok gigi yang benar, waktu
melakukakan gosok gigi, kapan, dan manfaat dari gosok gigi untuk kesehatan gigi
dan mulut.
Setelah dilakukan penyuluhan peserta dapat memehami pengetahuan mengenai
gosok gigi dan dapat melakukan sosok gigi dengan tepat secara mandiri. Diharapkan
setelah dilakukan penyuluhan peserta dapat mempertahankan kebiasaan baik tersebut
hingga seterusnya dan masalah kesehatan gigi dapat menurun.
b. Saran
Dalam seusia mereka masih membutuhkan motivasi dari orang-orang terdekat
hal ini tentunya menjadi tugas bagi orangtua untuk selalu memotivasi dan
memperingatkan untuk menjaga kesehatan gigi dan menggosok gigi. Peran kedua
yaitu guru juga berperan penting untuk memberikan edukasi kepada siswanya agar
selalu menjaga kesehatan giginya.
K. DAFTAR PUSTAKA
Indonesia. Depkes RI. 2005. Pedoman Pelaksanaan Usaha Kesehatan Gigi Dan Mulut
Di Sekolah. Jakarta: Depkes RI.
Sriyono, Niken Widiyanti. 2009. Ilmu Kedokteran Pencegahan .Yogyakarta: Medika FK
UGM .

Anda mungkin juga menyukai