untuk pembelian barang / material bangunan (barang kena pajak) di toko/cv/pt dengan
pagu diatas Rp.1.000.000,00 s.d Rp.2.000.000,00 dikenakan PPN saja apabila diatas
Rp.2.000.000,00 dikenakan PPh 22.
Untuk jasa seperti servis, dikenakan PPh 23 sebesar 2 %, Jasa Katering 2% dan ditambah
pajak daerah sebesar 10 % dari pagu, Jasa sewa 2%, dll
5. Pembelian barang dan jasa oleh TPK pada Pihak ke Tiga (di borongkan) adalah 10 % dari
DPP dan Bendahara wajib meminta Surat Keterangan Bebas Pajak dan Apabila Pihak ke III tidak
mau mengurusnya ke KPP di kenakan PPh 2%
dgn tarif 15% atas penghasilan bruto 50jt s.d. 250jt rupiah
dgn tarif 25% atas penghasilan bruto 250jt s.d. 500jt rupiah
Dipotong 20% lebih tinggi untuk Kepala Desa dan Perangkat Desa yang tidak
mencantumkan NPWP (misal 5% menjadi 6%, 15% menjadi 18%).
Dalam menghitung PPh 21 Tidak Final Penghasilan Kepala Desa dan Perangat Desa
terlebih dahulu dibuat daftar jumlah rupiah penghasilan nya
berdasarkan
penghasilan yg sifatnya tetap & pada umumnya diberikan setiap bulan yaitu :
siltap
tunjangan jabatan
tunjangan istri
tunjangan anak
tunjangan kesehatan
Penghasilan yg sifatnya tidak tetap & pada umumnya diberikan sekali dalam
setahundibuat kertas kerja perhitungannya dan dituangkan dalam laporan spt
masa pph 21 sebagaimana contoh berikut ini:
Perubahan Penghasilan
Tidak
Kena
Pajak
(PTKP)
up
date
lihat
DISINI
PPh 21 Tidak Final juga dikenakan pada imbalan kepada peserta kegiatan antara
lain berupa
uang saku,
uang representasi,
uang rapat,
PP Menteri ini terbit pada bulan Juni 2015, tetapi untuk PTKP berlaku mulai Januari 2015 karena
PTKP dihitung dalam satu tahun.