Anda di halaman 1dari 4

PAPER M2 ( MOLYBDENUM HIGH SPEED STEEL )

BAJA PADUAN SUPER - 02


2015
JULIANSYAH RIZKI PRATAMA
1306448256

DEPARTEMEN TEKNIK METALURGI DAN MATERIAL


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA
2015

M2 HIGH SPEED STEEL

2
Data M2 High Speed Steel
M2 High Speed Steel adalah tujuan umum dari Molybdenum High Speed Steel. Jenis ini di
karakterisasi denganadanya kombinasi yang seimbang dari ketahanan abrasi, ketangguhan
dan red hardness yang baik. Karena kandungan karbon yang relatif rendah, M2 memiliki
kombinasi yang sangat baik dari sifat ketangguhan dan ketahanan abrasi ketika dikeraskan
dengan benar dan dipanaskan. M2 digunakan banyak digunakan untuk semua jenis alat
pemotong, pisau dan alat pemukul seperti palu dan aplikasi untuk cetakan.
Molybdenum High Speed Stainless Steel di desain ke dalam baja Group M berdasarkan
system kalsifikasi AISI. Lebih dari 95% dari high speed steels yang di manufakturisasi di
Amerika Serikat merupakan baja group M. Tungsten ( W ) ada pada semua tipe M dari M1M10, kecuali M6, dan cobalt tidak ada pada baja jenis ini. Molybdenum High Speed Steels
mempunyai kemampuan yang sama jika di bandingkan dengan Tungsten High Speed Steels.
Tetapi,, biaya pada Molybdenum lebih murah dibandingkan dengan Tungsten. Titanium
Nitride dan Titanium Carbide adalah beberapa jenis coatings yang dapat digunakan pada
peralatan yang dibuat dengan baja jenis ini melalui proses physical vapor desposition untuk
meningkatkan performa dan jangka waktu dari peralatan tersebut.
Chemical Composition
Element
C
Mn
Si
Cr
Ni
Mo
W
V
Cu
P
S

Content (%)
0.78-1.05
0.15-0.40
0.20-0.45
0.20-0.45
0.3
4.50-5.50
5.50-6.75
1.75-2.20
0.25
0.03
0.03

Physical Properties
Physical properties
Density
Melting point

Metric
8.16 g/cm3
4680C

Imperial
0.294 lb/in3
2600F

Mechanical Properties
Mechanical properties
Hardness, Rockwell C (tempered at 1150F, quenched at
TEKNIK
METALURGI
[DOCUMENT TITLE]

DAN

MATERIAL

Metric
62

Imperial
62

UNIVERSITAS INDONESIA

3
2200F)
Hardness, Rockwell C (as hardened, quenched at 2200F)
Compressive yield strength (when tempered at 300F)
Izod impact unnotched (when tempered at 300F)
Abrasion (loss in mm3, as-hardened; ASTM G65)
Abrasion (loss in mm3, tempered at 1275F; ASTM G65)
Poisson's ratio
Elastic modulus

65
3250 MPa
67 J
25.8
77.7
0.27-0.30
190-210 GPa

65
471000 psi
49.4 ft-lb
25.8
77.7
0.27-0.30
27557-30458 ksi

Fabrikasi dan Heat Treatment


Untuk menghindari dekarburisasi,baja jenis ini harus anil dan / dikeraskan dan di control
pada atmosfir netral, vakum, atau npengendalian dalam suasana garam.
1. Anneal = T = 1600 F, panaskan secara menyeluruh pada furnace. Tungku dingin 25
F per jam hingga 900 F, pendinginan dengan udara hingga temperature kamar.
Perkiraan kekerasan setelah di anneal adalah 241 Brinell ( Maksimum ).
2. Stres Relief pada material yang tidak terkeraskan = Panaskan perlahan hingga
suhu 1200-1250 F. Rendam selama dua jam per inci dari ketebalan saat di panaskan.
Pendinginan perlahan (tungku dingin jika bisa) hingga temperatur kamar.
3. Hardening =
a. Pre-heat : Panas perlahan hingg 1550 F, panaskan secara menyeluruh hingga T =
1850 F.
b. Hardening : Waktu Pemanasan di tungku bervariasi untuk beberapa menit hingga 15
menit, tergantung ukuran alat, kapasitas panas dari tungku, dan ukuran muatan. Panas hingga 2150-2200 F etangguhan maksimal dan distorsi minimal. Panaskan
hingga 2250-2275 F untuk kekerasan maksimal dan ketahanan abrasi.
c. Quench : Untuk kekerasan penuh, pendinginan dengan minyak hingga 150-200 F.
Quench dengan udara dengan T = 150 F. Ketika pendinginan pada garam panas,
pertahankan pendinginan tepat di atas suhu Martensite Start. Setelah merata,
dinginkan dngan udara dengan T = 150 F.
d. Temper : temper yang dilakukan adalah double temper, kadang temper 3 kali lebih
baik. Panaskan selama 2 jam per inci ketebalan. Pendinginan udara sampai suhu
kamar saat tempering. Rentang temper terbaik untuk kekerasan, kekuatan dan
ketangguhan adalah 1000-1050 F
Temper F
As-quenched
400
500
TEKNIK
METALURGI
[DOCUMENT TITLE]

Rockwell "C"
64
63
62.5
DAN

MATERIAL

Temper F
900
1000
1050

Rockwell "C"
64
65.5
63.5
UNIVERSITAS INDONESIA

4
600
700
800

62.5
62.5
63.5

1100
1150
1200

61.5
60
53

Spesimen 1 dengan pemanasan T = 2250 F


Forging
Pre-heating perlahan dan merata hingga 850-900 C. Panas kemudian harus naik lebih cepat
ke suhu penempaan 1050-1150 C. Jika selama penempaan suhu material turun di bawah
880-900 C, panaskan kembali diperlukan. Mendinginkan komponen M2 dengan sangat
lambat setelah penempaan.
Machineability
Membentuk baja jenis M2 dapat dilakukan dengan menggunakan metode grinding. Namun,
baja jenis ini memiliki kemampuan grinding buruk oleh karena itu baja jenis ini dianggap
sebagai "media" alat-mesin baja dalam kondisi anil. Machineability baja ini hanya 50% dari
kelompok baja jenis ( W ) yang mudah di machinable atau water hardening tool steels.
Aplikasi
Aplikasi yang umum untuk baja M2 high speed steels adalah twist drills , reamers, broaching
tools, taps, milling tools, metal saws. M2 cocok untuk cold forming tools seperti extrusion
rams and dies, dan juga alat pemotong, cetakan plastik dengan ketahanan aus yang tinggi dan
sekrup.
REFERENCE
1. http://www.buffaloprecision.com/data_sheets/dsm2hs.htm
2. http://www.azom.com/article.aspx?ArticleID=6174
3. http://www.westyorkssteel.com/tool-steel/high-speed-steel/m2/

TEKNIK
METALURGI
[DOCUMENT TITLE]

DAN

MATERIAL

UNIVERSITAS INDONESIA

Anda mungkin juga menyukai