Bab
4.1.
Pimpinan Proyek
: ..............................
Alamat
: ...............................
Telepon
: .....................................
Fax
: .............................
Tempat Kegiatan
Jenis Kegiatan
: ..................................
Direktur Utama
: ......................................
Alamat
: ...........................
Telepon
: ..
Fax
: .
Susunan anggota tim studi disesuaikan dengan kebutuhan tenaga ahli untuk mengevaluasi
dampak yang terjadi terhadap aspek lingkungan hidup seperti ditunjukkan pada tabel 4.1.
Nama
-to be name-to be name-to be name-to be name-to be name-to be name-to be name-to be name-to be name-to be name-to be name-to be name-to be name-
Bidang
Team Leader
Ahli Hidrologi 1
Ahli Hidrologi 2
Ahli Pertanian 1
Ahli Pertanian 2
Ahli Biologi 1
Ahli Biologi 2
Ahli Lingkungan 1
Ahli Lingkungan 2
Ahli Geologi 1
Ahli Geologi 2
Ahli Sosekbud 1
Ahli Sosekbud 2
4.2.
4.3.
Gambar 4.1
Hari/Tanggal
Selasa, 31-8-2004
Rabu, 1-9-2004
Kamis, 2-9-2004
Rabu, 8-9-2004
Kecamatan
Konang
Geger
Kokop
Galis
Lokasi
Kantor Kepala Desa Galis Dajah
Kantor Kepala Desa Dabung
Kantor Kep. Desa Lembung Gunung
Kantor Kecamatan Galis
wakil dari masyarakat baik masyarakat yang terkena dampak maupun masyarakat
pemerhati lingkungan (LSM).
mempermasalahkan apakah pembangunan Bendungan Blega merupakan satusatunya pemecahan masalah banjir dan kekurangan air, dalam hal ini perlu
diperhatikan nasib penduduk di daerah genangan yang akan diakomodasikan
lebih lanjut dalam studi LARAP.
- Sistem ganti rugi terhadap tanah, bangunan maupun tanaman yang ada
Sedangkan investigasi tanah (soil test) dilakukan untuk mengetahui kondisi geologi
dari rencana genangan, rencana tubuh bendung dan daerah quarry dan borrow area
untuk bahan timbunan, dengan melakukan pemboran pada titik-titik yang telah
ditentukan, baik bor dalam (inti), bor dangkal, test pit dan sebagainya.
3. .. dan seterusnya (tergantung kegiatannya)
B. Tahap Konstruksi
Persiapan Konstruksi
1. Pembersihan lahan
Pembersihan lahan untuk pelaksanaan pembangunan fisik bendungan dan fasilitas
penunjangnya, meliputi persawahan, kebun, tegalan, tempat tinggal dan fasilitas
umum seperti : tempat ibadah, sekolah, makam dan sebagainya.
Pengadaan tanah disini dimaksudkan untuk kebutuhan daerah genangan, jalan hantar
dan bangunan operasional waduk (control house, prasarana pendukung lainnya)
2. Pembuatan jalan hantar (jalan masuk/jalan penghubung/jalan konstruksi)
Untuk mobilisasi alat-alat berat dan material yang diperlukan dalam pembangunan
fisik bendungan dan fasilitas penunjangnya diperlukan adanya jalan hantar dari
lokasi jalan raya terdekat.
Jalan hantar 1 adalah jalan baru menuju lokasi bendungan dengan panjang 6,5
Km, lebar 6,0 m (2 @ 3,0 m) dan lebar bahu jalan 2 @ 1,5 m.
Jalan masuk adalah jalan lama dengan panjang 4,5 Km, lebar 3,0 m dan lebar
bahu jalan 2 @ 0,5 m.
Jalan hantar 2 adalah jalan baru menuju bendung Telok dengan panjang 200,0 m,
lebar 6,0 m (2 @ 3,0 m) dan lebar bahu jalan 2 @ 1,5 m
Jalan inspeksi direncanakan di sepanjang saluran induk dengan panjang 10,7 Km,
lebar 3,0 (1 @ 3,0 m) dan lebar bahu jalan 2 @ 1,0 m. Jalan inspeksi ini
sebelumnya merupakan jalan hantar saluran induk.
Tabel 4.6
4.4.
1.
Permukiman baik rumah permanen maupun rumah semi permanen dengan tingkat
kepadatan rendah sehingga belum berpotensi menimbulkan dampak terhadap
lingkungan hidup.
2.
Fasilitas pendidikan berupa sekolah (SD/MI dan SMP/MTs) dan pondok pesantren,
fasilitas peribadatan berupa masjid dan langgar, fasilitas kesehatan berupa puskesmas
kecamatan, puskesmas pembantu yang ada di desa dan pondok bersalin desa
(polindes), perkantoran seperti kantor kecamatan dan kantor kelurahan. Kegiatan
tersebut berpotensi menimbulkan dampak berupa keramaian.
3.
Tempat perdagangan desa seperti pasar, warung dan toko yang menyediakan segala
kebutuhan sehari-hari penduduk di sekitarnya dan berpotensi menimbulkan dampak
berupa keramaian.
4.
Beberapa tempat indutri rumah tangga seperti pengergajian kayu, usaha perbengkelan
yang berpotensi menimbulkan dampak kebisingan serta limbah dari kegiatan tersebut.
5.
Lahan pertanian yang ada di sekitar lokasi proyek berupa sawah tadah hujan, tanah
tegalan/ladang yang belum berpotensi menimbulkan dampak sosial menyangkut mata
pencaharian penduduk.
6.
Sarana transportasi berupa jalan aspal dan jalan makadam dengan lebar antara 2 5 m
yang dapat menghubungkan antar desa di sekitar lokasi proyek, dimana saat ini
kondisinya masih cukup sepi dan belum menimbulkan dampak terhadap lingkungan
hidup.
7.
8.
Penggalian batu di Desa Peterongan yang berdampak pada peningkatan debu dan
kebisingan.
9.
Sumber mata air, sumur penduduk dan sungai yang memberikan dampak sosial
terhadap lingkungan di sekitarnya.
Gambar 4.2 memperlihatkan peta kegiatan yang ada di sekitar lokasi proyek.