Anda di halaman 1dari 29

Dasar Tenaga Elektrik

BAB I. PENDAHULUAN

Energi listrik banyak dimanfaatkan dengan mudah dan sederhana untuk keperluan
sehari-hari, baik di rumah, sekolahan, pabrik, rumah sakit, jalan, tempat hiburan dan
sebagainya. Jika ditelusur asal mula kejadian tentang keberadaan listrik, ternyata semuanya
itu bukan hal yang sederhana seperti yang umum difikirkan oleh pengguna awan (end user).
Pengguna awam biasanya hanya mengetahui ada listrik dan ada piranti pengkonsumsi
energi listrik, maka akan mudah baginya untuk menyalakan lampu atau piranti elektrik
maupun elektroniknya dan tidak ada masalah lain yang perlu difikirkannya. Kecuali bila
hubungan listrik terputus dengan tiba-tiba dan itupun si pengguna hanya terbatas menelusur
penyebabnya secara sederhana, misalnya kabel tersangkut sesuatu hingga hubungan ke stop
kontak terlepas atau bolam lampu sudah putus, piranti elektrik atau elektroniknya sudah rusak
dan perlu diganti yang baru dan jika listrik padam secara lokal di wilayahnya, maka ia hanya
perlu melaporkannya ke petugas PLN saja.
Lain halnya bagi seorang yang sedang mempelajari tentang kelistrikan, ia lebih suka
menelusuri asal mula terjadinya listrik, hukum, teknik dan perhitungan-perhitungan yang
berkaitan dengan listrik, metoda pembangkitan, pendistribusian, mesin-mesin listrik sampai
pengelolaan listrik itu sendiri hingga dicapai efisiensi, kehandalan dan nilai ekonomi yang
bisa ditekan.
1.1 SISTEM PEMBANGKIT ENERGI ELEKTRIK

Metoda Pembangkit Listrik :


Dalam sistem pembangkit energi elektrik, listrik dapat dihasilkan menggunakan
metoda pembangkitan listrik, yaitu:
Menggunakan Generator :
- generator DC
- generator AC
Menggunakan Material Berdasarkan Prinsip :
- thermoelektrik efek Seebeck listrik dihasilkan dari perbedaan suhu elektroda
berupa sambungan dua jenis material berbeda
yang dipanaskan. Daya yang dihasilkan sangat
kecil (mili Watt).
Kebalikan dari efek Seebeck adalah:
efek Peltier dua jenis material berbeda jika dialiri listrik akan
menghasilkan perbedaan suhu.
- fotovoltaic listrik dihasilkan dari efek foto listrik melalui elektroda berupa
sambungan dua jenis material p dan n yang disinari oleh cahaya
matahari/ ultra violet. Daya yang dihasilkan per sel kecil, namun bisa
dikombinasi seri-paralel dan menghasilkan daya cukup besar
(puluhan hingga ribuan Watt). contoh PLTS (Pusat Listrik Tenaga
Surya).
- reaksi kimia listrik dihasilkan dari dua elektroda berbeda (misalnya Pb dan Cu) yang
direndam dalam larutan kimia, misalnya H2SO4. Daya yang dihasilkan
agak besar (ribuan Watt). contoh: accu, baterai

Materi Kuliah Dasar Tenaga elektrik

(Kunto 2014)

Page 1

Metoda Penggerak Mula pada Generator :


Untuk menghasilkan daya besar (puluhan Watt hingga Mega Watt) umumnya
pembangkit menggunakan generator dan mengandalkan penggerak mula untuk memutar
generator. Penggerak mula bisa berupa:
motor bakar, yaitu suatu motor yang mengubah tenaga primer berupa bahan bakar cair
atau gas, yang diubah menjadi bentuk tenaga mekanis berupa putaran. Bahan bakar yang
digunakan bisa berupa:
- bensin atau solar contoh: genset
- solar/ biosolar atau minyak diesel, contoh: PLTD
turbin, mempunyai sudu untuk menangkap energi fluida yang berupa aliran:
- tenaga air menggunakan aliran air dari waduk contoh: PLTA
- tenaga uap menggunakan uap yang dihasilkan oleh boiler yang dipanaskan
menggunakan bahan bakar:
- minyak bumi, batu bara, biofuel (padat, cair dan gas) contoh
PLTU
- panas bumi, uap diambil secara langsung dari geothermal untuk
memutar turbin contoh PLPB
- nuklir PLTN.
- tenaga angin angin menggerakkan secara langsung sudu-sudu kincir angin dan
energi kinetik berupa putaran yang dihasilkan ditransmisikan ke
generator.
Simpangan energi gerak dari: - gelombang air laut (Tidal Power) contoh: PLTO
- beban dinamis jalan raya
Batu bara, minyak bumi, gas alam energi yang bisa habis cadangannya dari bumi
sehingga tidak tergolong renewable meskipun bisa bertahan hingga ratusan tahun. Untuk
nuklir yang menggunakan uranium U235 masih belum jelas. Ada alasan bahwa energi nuklir
bisa dijadikan energi yang berkesinambungan. Meskipun tenaga nuklir bukan energi
terbarukan (renewable) karena cadangan uranium U235 bisa habis (tinggal 0,72%), namun
para penggiat nuklir berargumentasi dapat berkelanjutan dengan penggunaan reaktor pembiak
cepat (fast breeder reactor) yang menggunakan uranium U238 (masih 99,28%) bersama
U235 dan menghasilkan U239 atau menggunakan thorium233 yang memiliki reaksi berantai.
Mengingat cadangan energi dari alam bisa habis, maka pada tahun 1970an para
pemerhati lingkungan berusaha memberdayakan energy terbarukan. Definisi paling umum
energy terbarukan (renewable) adalah sumber energi yang dapat dengan cepat dipulihkan
kembali secara alami, dan prosesnya berkelanjutan. Semua energi terbarukan tersebut secara
tidak langsung bersumber dari penyerapan energi dan efek panas cahaya matahari, sedangkan
pemanfaatan cahaya matahari untuk pembangkitan energi listrik secara langsung baru bisa
dilakukan setelah ada teknologi solar cell.
Sasaran Penggunaan Generator :
Generator sebagai sarana pembangkit energi listrik dapat digolongkan dalam beberapa
jenis penggunaan, yaitu :
- daya besar meliputi penggunaan untuk menyuplai kebutuhan daya listrik pada
industri, fasilitas umum dan kawasan pemukiman.
- daya kecil meliputi penggunaan untuk menyuplai kebutuhan daya listrik pada mobil,
pesawat terbang dan kondisi darurat.

Materi Kuliah Dasar Tenaga elektrik

(Kunto 2014)

Page 2

- daya mikro meliputi penggunaan untuk menyuplai kebutuhan daya listrik pada
peralatan listrik skala sangat kecil, misalnya untuk menyuplai pompa
darah pada tubuh penderita gagal jantung.
Pusat Energi Listrik
1.2. Pusat Listrik Tenaga Uap (PLTU)
Pembangkit listrik jenis ini memanfaatkan bahan bakar minyak, gas
alam, atau batubara untuk membangkitkan panas dan uap pada BOILER. Uap ini
kemudian dipergunakan untuk memutar turbin yang dikopelkan langsung dengan
sebuah generator sinkron. Uap yang telah melalui turbin kemudian menjadi
uap bertekanan dan bersuhu rendah. Uap ini kemudian dilewatkan melalui
kondenser yang menyerap panas uap tersebut sehingga uap tersebut berubah
menjadi air yang kemudian dipompakan kembali menuju boiler.
1.3. Pusat Listrik Tenaga Gas (PLTG)
Sebagaimana halnya Pusat Listrik Tenaga Diesel, PLTG merupakan mesin
dengan proses pembakaran dalam (internal combustion). Bahan bakar berupa
minyak atau gas alam dibakar di dalam ruang pembakar (combustor). Udara
yang memasuki kompresor setelah mengalami tekanan bersama-sama dengan
bahan baker disemprotkan ke ruang pembakar untuk melakukan proses
pembakaran. Gas panas sebagai hasil pembakaran ini kemudian bekerja
sebagai fluida yang memutar roda turbin yang terkopel dengan generator
sinkron.
1.4. Pusat Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)
Pada reaktor air tekan (pressurized water reactor) terdapat dua
rangkaian yang seolah-olah terpisah. Pada rangkaian pertama bahan bakar
uranium-235 yang diperkaya dan tersusun dalam pipa-pipa berkelompok,
disundut untuk menghasilkan panas dalam reactor. Karena air dalam bejana
penuh, maka tidak terjadi pembentukan uap, melainkan air menjadi panas dan
bertekanan. Air panas yang bertekanan tersebut kemudian mengalir ke
rangkaian kedua melalui suatu generator uap yang terbuat dari baja.
Generator uap ini kemudian menghasilkan uap yang memutar turbin dan proses
selanjutnya mengikuti siklus tertutup sebagaimana berlangsung pada turbin
uap PLTU.
1.5. Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA)
Penggunaan tenaga air mungkin merupakan bentuk konversi energi
tertua yang pernah dikenal manusia. Perbedaan vertical antara batas atas
dengan batas bawah bendungan di mana terletak turbin air, dikenal sebagai
tinggi terjun. Tinggi terjun ini mengakibatkan air yang mengalir akan
memperoleh energi kinetik yang kemudian mendesak sudu-sudu turbin.
Bergantung kepada tinggi terjun dan debit air, dikenal tiga macam turbin
yaitu: Pelton, Francis dan Kaplan.

1.6 Pusat Listrik Tenaga Panas Bumi (PLPB)

Gardu Induk
Materi Kuliah Dasar Tenaga elektrik

(Kunto 2014)

Page 3

- Gardu Induk merupakan sub sistem dari sistem penyaluran (transmisi)


tenaga listrik, atau merupakan satu kesatuan dari system penyaluran
(transmisi) penyaluran (transmisi).
- Penyaluran (transmisi) merupakan sub sistem dari sistem tenaga listrik.
- Berarti, gardu induk merupakan sub-sub sistem dari sistem tenaga
listrik.
- Sebagai sub sistem dari sistem penyaluran (transmisi), gardu induk
mempunyai peranan penting, dalam pengoperasiannya tidak dapat dipisahkan
dari sistem penyaluran (transmisi) secara keseluruhan.
Fungsi Gardu Induk
Mentransformasikan daya listrik :
- Dari tegangan ekstra tinggi ke tegangan tinggi (500 KV/150 KV).
- Dari tegangan tinggi ke tegangan yang lebih rendah (150 KV/ 70 KV).
- Di ii k h (150 KV/ 20 KV 70 KV/20 KV) 9 Dari tegangan tinggi ke
tegangan menengah (150 KV/ 20 KV, 70 KV/20 KV).
- Dengan frequensi tetap (di Indonesia 50 Hertz).
Untuk pengukuran, pengawasan operasi serta pengamanan dari sistem tenaga
listrik.
Pengaturan pelayanan beban ke gardu induk-gardu induk lain melalui
tegangan tinggi dan ke gardu distribusi-gardu distribusi, setelah
melalui proses penurunan tegangan melalui penyulang-penyulang (feederfeeder) tegangan menengah yang ada di gardu induk.
Untuk sarana telekomunikasi (pada umumnya untuk internal PLN), yang kita
kenal dengan istilah SCADA.
Jenis Gardu Induk
Jenis Gardu Induk bisa dibedakan menjadi beberapa bagian yaitu:
- Berdasarkan besaran tegangannya.
- Berdasarkan pemasangan peralatan.
- Berdasarkan fungsinya 9 Berdasarkan fungsinya.
- Berdasarkan isolasi yang digunakan.
- Bedasarkan sistem rel (busbar).
Dilihat dari jenis komponen yang digunakan, secara umum antara GITET
dengan GI mempunyai banyak kesamaan. Perbedaan mendasar adalah :
- Pada GITET transformator daya yang digunakan berupa 3 buah
tranformator
daya masingmasing 1 phasa (bank tranformer) dan
dilengkapi peralatan reaktor yang berfungsi mengkompensasikan daya
rekatif jaringan.
- Sedangkan pada GI (150 KV, 70 KV) menggunakan Transformator daya 3
phasa dan tidak ada peralatan reaktor daya 3 phasa dan tidak ada
peralatan reaktor .
Berdasarkan besaran teganganny, terdiri dari :
- Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) 275 KV 500 KV 9 Gardu INduk
Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) 275 KV, 500 KV.
- Gardu Induk Tegangan Tinggi (GI) 150 KV dan 70 KV.

Materi Kuliah Dasar Tenaga elektrik

(Kunto 2014)

Page 4

Transmisi
Transmisi Energi Kinetik dari Penggerak Mula

Transmisi Energi Elektrik


Secara etimologis yang dimaksud transmisi adalah pengiriman; jaringan
atau penyaluran. Sedangkan penyaluran dapat diartikan: proses; perbuatan;
cara menyalurkan.
Dalam konteks pembahasan ini, yang dimaksud transmisi (penyaluran)
adalah penyaluran energi listrik, sehingga mempunyai maksud: proses dan
cara menyalurkan energi listrik dari satu tempat ke tempat lainnya,
misalnya :
- Dari pembangkit listrik ke gardu induk.
- Dari pembangkit listrik ke gardu induk.
- Dari satu gardu induk ke gardu induk lainnya.
- Dari gardu induk ke jaring tegangan menengah dan gardu distribusi.
- Dari jaring distribusi tegangan menengah ke jaring tegangan rendah dan
instalasi pemanfaatan.instalasi pemanfaatan.
Salah satu cara yang paling ekonomis, mudah dan aman untuk
mengirimkan energi adalah melalui bentuk energi listrik. Pada pusat
pembangkit, sumberdaya energi primer seperti bahan baker fosil (minyak,
gas alam, dan batubara), hidro, panas bumi, dan nuklir diubah menjadi
energi listrik. Generator sinkron mengubah energi mekanis yang dihasilkan
pada poros turbin menjadi energi listrik.
Melalui transformator penaik tegangan (step-up transformer), energi
listrik ini kemudian dikirimkan melalui saluran transmisi bertegangan
tinggi menuju pusat-pusat beban. Peningkatan tegangan dimaksudkan untuk
mengurangi jumlah arus yang mengalir pada saluran transmisi yang dengan
demikian berarti rugi-rugi panas (heat-loss) I2R dapat dikurangi. Ketika
saluran transmisi mencapai pusat beban, tegangan tersebut kembali
diturunkan menjadi tegangan menengah, melalui transformator penurun
tegangan (step-down transformer).
Di pusat-pusat beban yang terhubung dengan saluran distribusi, energi
listrik ini diubah menjadi bentuk-bentuk energi terpakai lainnya seperti
energi mekanis (motor), penerangan, pemanas, pendingin, dan sebagainya.
Transmisi Tegangan Tinggi
Transmisi adalah proses penyaluran energi listrik dari satu tempat
ke tempat lainnya, yang besaran tegangannya adalah tegangan ultra tinggi
(UHV), tegangan ekstra tinggi (EHV), tegangan tinggi (HV), tegangan
menengah (MHV), dan tegangan rendah (LV).
- Berfungsi menyalurkan energi listrik dari satu gardu induk ke gardu
induk lainnya.
- Terdiri dari konduktor yang direntangkan antara tiang menara (tower)
melalui isolator-isolator, dengan sistem tegangan tinggi.
- Standar tegangan tinggi yang berlaku di Indonesia adalah : 30 KV, 70 KV
dan 150 KV.
Materi Kuliah Dasar Tenaga elektrik

(Kunto 2014)

Page 5

Transmisi 30 KV dan 70 KV yang ada di Indonesia, secara berangsurangsur mulai ditiadakan (tidak digunakan). Transmisi 70 KV dan 150 KV ada
di Pulau Jawa dan Pulau lainnya di Indonesia. Sedangkan transmisi 275 KV
dikembangkan di Sumatera. Transmisi 500 KV ada di Pulau Jawa.

Di Indonesia, kontruksi transmisi terdiri dari :


- Menggunakan kabel udara dan kabel tanah, untuk tegangan rendah, tegangan
menengah dan tegangan tinggi.
- Menggunakan kabel udara untuk tegangan ekstra tinggi.

SALURAN UDARA TEGANGAN EKSTRA TINGGI (SUTET) 200KV500KV


- Pada umumnya digunakan pada pembangkitan dengan kapasitas di atas 500 MW
- Tujuannya adalah agar drop tegangan dan penampang kawat dapat direduksi
secara maksimal, sehingga diperoleh operasional yang efektif dan
efisien.
- Permasalahan mendasar pembangunan SUTET adalah: konstruksi tiang (tower)
yang besar dan tinggi, memerlukan tapak tanah yang luas, memerlukan
isolator yang banyak, sehingga pembangunannya membutuhkan biaya yang
besar.
- Masalah lain yang timbul dalam pembangunan SUTET, adalah masalah sosial
yang akhirnya berdampak pada masalah pembiayaan, antara lain:
- Timbulnya protes dari masyarakat yang menentang pembangunan SUTET.
- Permintaan ganti rugi tanah untuk tapak tower yang terlalu tinggi.
- Adanya permintaan ganti rugi sepanjang jalur SUTET.
- Dan lain sebagainya.
Pembangunan transmisi ini cukup efektif untuk jarak 100 km sampai
dengan 500 km

SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI (SUTT) 30 KV 150 KV


- Tegangan operasi antara 30 KV sampai dengan 150 KV
- Konfigurasi jaringan pada umumnya single atau double sirkuit, dimana 1
sirkuit terdiri dari 3 phasa dengan 3 atau 4 kawat. Biasanya hanya 3
kawat dan penghantar netral digantikan oleh tanah sebagai saluran
kembali.
- Apabila kapasitas daya yang disalurkan besar, maka penghantar pada
masing-masing phasa terdiri dari dua atau empat kawat (Double atau
Qudrapole) dan berkas konduktor disebut Bundle Conductor.
- Jika transmisi ini beroperasi secara parsial, jarak terjauh yang paling
efektif adalah 100 km.
- Jika jarak transmisi lebih dari 100 km, maka tegangan jatuh (drop
voltage) terlalu besar, sehingga tegangan ini di ujung transmisi menjadi
rendah.
- Untuk mengatasi hal tersebut, maka sistem transmisi dihubungkan secara
ring system atau interconnection system. Ini sudah diterapkan di Pulau
Jawa dan akan dikembangkan di Pulau-pulau besar lainnya di Indonesia.

SALURAN KABEL TEGANGAN TINGGI (SKTT) 30 KV 150 KV


SKTT dipasang di kota kota besar di Indonesia (khususnya di Pulau
Jawa), dengan beberapa pertimbangan :
Materi Kuliah Dasar Tenaga elektrik

(Kunto 2014)

Page 6

- Di tengah kota besar tidak memungkinkan dipasang SUTT, karena sangat


sulit mendapatkan tanah untuk tapak tower.
- Untuk ROW juga sangat sulit dan pasti timbul protes dari masyarakat,
karena padat bangunan dan banyak gedung-gedung tinggi.
- Pertimbangan keamanan dan estetika.
- Adanya permintaan dan pertumbuhan beban yang sangat tinggi.
Jenis kabel yang digunakan :
- Kabel yang berisolasi (berbahan) polyethilene atau kabel jenis Cross
Link Poly Ethilene (XLPE).
- Kabel yang isolasinya berbahan kertas yang diperkuat dengan minyak
(oil paper impregnated).
Inti (core) kabel dan pertimbangan pemilihan:
- Single core dengan penampang 240 mm2 300 mm2 tiap core.
- Triple core dengan penampang 240 mm2 800 mm2 tiap core.
- Pertimbangan fabrikasi.
- Pertimbangan pemasangan di lapangan.
Kelemahan SKTT:
- Memerlukan biaya yang lebih besar jika dibanding SUTT.
- Pada saat proses pembangunan memerlukan koordinasi dan penanganan yang
kompleks, karena harus melibatkan banyak pihak, misal: pemerintah kota
(Pemkot) sampai dengan jajaran terbawah, PDAM, Telkom, Perum Gas,
Dinas Perhubungan, Kepolisian, dan lain-lain.
SKTT Bawah Laut:
Pada saat ini di Indonesia telah terpasang SKTT bawah laut (Sub
Marine Cable) dengan tegangan operasi 150 KV, yaitu:
- Sub marine cable 150 KV Gresik Tajungan (Jawa Madura).
- Sub marine cable 150 KV Ketapang Gilimanuk (Jawa Bali).

Sub marine cable ini ternyata rawan timbul gangguan.


- Direncanakan akan didibangun sub nmarine cable Jawa Sumatera.
- Direncanakan akan didibangun sub marine cable Jawa Sumatera.
- Untuk Jawa Madura, saat ini sedang dibangun SKTT 150 KV yang dipasang
(diletakkan) di atas Jembatan Suramadu

SALURAN UDARA TEGANGAN MENENGAH (SUTM) 6 KV 30 KV


- Di Indonesia, pada umumnya tegangan operasi SUTM adalah 6 KV dan 20 KV.
Secara berangsur-angsur tegangan operasi 6 KV dihilangkan dan saat ini
hampir semuanya menggunakan tegangan operasi 20 KV.
- Transmisi SUTM digunakan pada jaringan tingkat tiga, yaitu jaringan
distribusi yang menghubungkan dari Gardu Induk, Penyulang (Feeder),
SUTM, Gardu Distribusi, sampai dengan ke Instalasi Pemanfaatan
(Pelanggan/ Konsumen).
- Berdasarkan sistem pentanahan titik netral trafo, efektifitas penyaluran
hanya pada jarak (panjang) antara 15 km sampai dengan 20 km. Jika
transmisi lebih dari jarak tersebut, efektifitasnya menurun, karena
relay pengaman tidak bisa bekerja secara selektif.

Materi Kuliah Dasar Tenaga elektrik

(Kunto 2014)

Page 7

- Dengan mempertimbangkan berbagai kondisi yang ada (kemampuan likuiditas,


kondisi geografis dan lain-lain) transmisi SUTM di Indonesia disalurkan
jauh melebihi kondisi ideal di atas

SALURAN KABEL TEGANGAN MENENGAH (SKTM) 6 KV 20 KV


Ditinjau dari segi fungsi, transmisi SKTM memiliki fungsi yang sama
dengan transmisi SUTM. Perbedaan mendasar adalah, SKTM ditanam di dalam
tanah.
Beberapa pertimbangan pembangunan transmisi SKTM, adalah :
- Kondisi setempat yang tidak memungkinkan dibangun SUTM.
- Kesulitan mendapatkan ruang bebas (ROW), karena berada di tengah kota
dan pemukiman padat.
- Pertimbangan segi estetika.
Beberapa hal yang perlu diketahui :
- Pembangunan transmisi SKTM lebih mahal dan lebih rumit, karena harga
kabel yang jauh lebih mahal dibandimg penghantar udara dan dalam
pelaksanaan pembangunan harus melibatkan serta berkoordinasi dengan
banyak pihak.
- Pada saat pelaksanaan pembangunan transmisi SKTM sering menimbulkan
masalah, khususnya terjadinya kamacetan lalu lintas.
- Hampir seluruh (sebagian besar) transmisi SKTM terpasang di wilayah PT.
PLN (Persero) Distribusi DKI Jakarta & Tangerang PLN (Persero)
Distribusi DKI Jakarta & Tangerang.
- Jika terjadi gangguan, penanganan (perbaikan) transmisi SKTM relatif
sulit dan memerlukan waktu yang lebih lama jika dibandingkan SUTM.

SALURAN UDARA TEGANGAN RENDAH (SUTR) 40 VOLT 1000 VOLT


Transmisi SUTR adalah bagian hilir dari sistem tenaga listrik pada
tegangan distribusi di bawah 1000 Volt, yang langsung memasok kebutuhan
listrik tegangan rendah konsumen.
Di Indonesia, tegangan operasi transmisi SUTR saat ini adalah 220/ 380
Volt.
Radius operasi jaringan distribusi tegangan rendah dibatasi oleh :
- Susut tegangan yang disyaratkan.
- Luas penghantar jaringan.
- Distribusi pelanggan sepanjang jalur jaringan distribusi.
- Sifat daerah pelayanan (desa, kota, dan lain-lain).
- Di Indonesia (PLN), susut tegangan yang diijinkan adalah + 5 % dan -10
%, dengan radius pelayanan berkisar 350 meter.
Saat ini transmisi SUTR pada umumnya menggunakan penghantar Low Voltage
Twisted Cable (LVTC).

SALURAN KABEL TEGANGAN RENDAH (SKTR) 40 VOLT 1000 VOLT


Ditinjau dari segi fungsi, transmisi SKTR memiliki fungsi yang sama
dengan transmisi SUTR. Perbedaan mendasar adalah SKTR di tanam didalam di
dalam tanah.
Jika menggunakan SUTR sebenarnya dari segi jarak aman/ ruang bebas (ROW)
tidak ada masalah, karena SUTR menggunakan penghantar berisolasi.
Penggunaan SKTR karena mempertimbangkan :
Materi Kuliah Dasar Tenaga elektrik

(Kunto 2014)

Page 8

Sistem transmisi tegangan


menggunakan transmisi SKTM.
- Faktor estetika.

menengah

yang

ada,

misalnya:

karena

Oleh karenanya transmisi SKTR pada umumnya dipasang di daerah perkotaan,


terutama di tengah-tengah kota yang padat bangunan dan membutuhkan aspek
estetika.
Dibanding transmisi SUTR, transmisi SKTR memiliki beberapa kelemahan,
antara lain :
- Biaya investasi mahal.
- Pada saat pembangunan sering menimbulkan masalah.
- Jika terjadi gangguan, perbaikan lebih sulit dan memerlukan waktu
relatif lama untuk perbaikannya.
PERTIMBANGAN PEMBANGUNAN TRANSMISI TEGANGAN TINGGI
Adanya pertambahan dan pertumbuhan beban pada instalasi pemanfaatan.
Karena pembangkit tenaga listrik pada umumnya lokasinya jauh dari pusatpusat beban, sehingga untuk menyalurkan energi listrik harus dibangun
transmisi tegangan tinggi.
Pemilihan transmisi SUTT mempertimbangkan beberapa hal, antara lain :
- Biaya investasi (biaya pembagunan) jauh lebih murah jika dibanding
transmisi SKTT.
- Untuk penyaluran yang jaraknya jauh, SUTT lebih mudah, lebih cepat dan
lebih praktis dalam pelaksanaan pembangunannya.
- Koordinasi pada saat pelaksanaan pembangunan, lebih mudah, dan tidak
melibatkan banyak pihak jika dibandingkan dengan SKTT.
- Pada saat beroperasi, jika terjadi gangguan mudah dalam perbaikannya.
- Route SUTT bisa melewati berbagai kondisi geografis, misal : dataran
rendah (tanah rata), pegunungan, sungai, persawahan, perbukitan, dan
lain-lain.
Untuk di Pulau Jawa, transmisi SUTT 150 KV telah terpasang secara
terintegrasi melalui sistem interkoneksi (interconnection system).
Sedangkan di Pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi sedang dikembangkan
menjadi system interkoneksi.
KETENTUAN JARAK AMAN/ RUANG BEBAS (ROW)
Transmisi tenaga listrik yang bertegangan tinggi (SUTET, SUTT, SKTT,
SKLTT), memiliki resiko tinggi terhadap keamanan dan kesehatan
lingkungan, terutama menyangkut masalah besarnya tegangan dan pengaruh
medan listrik yang ditimbulkannya ditimbulkannya.
Satu hal penting yang harus diperhatikan dan dipenuhi, adalah ketentuan
jarak aman/ ruang bebas (ROW) pada daerah yang dilalui oleh jalur
transmisi tegangan tinggi.
Dengan terpenuhinya jarak/ aman / ruang bebas (ROW) di sepanjang jalur
transmisi tegangan tinggi maka : transmisi tegangan tinggi, maka :
- Keamanan dan kesehatan lingkungan dapat terpenuhi dengan baik.
- Dampak secara teknik, keamanan, kesehatan dan sosial, dapat diterima
oleh masyarakat masyarakat.
- Pada jalur SUTT yang lama pada umumnya sepanjang jalur SUTT tidak
boleh didirikan bangunan. Tetapi saat ini di sepanjang jalur SUTT
banyak didirikan bangunan, dengan pertimbangan selama jarak aman/
Materi Kuliah Dasar Tenaga elektrik

(Kunto 2014)

Page 9

ruang bebas (ROW) dipenuhi, maka keselamatan dan kesehatan lingkungan


akan terpenuhi pula.

Besaran-besaran Listrik dan Hubungannya.


Sebuah sistem dirancang secara tertib dari unsur-unsur kedalam suatu kegunaan yang
utuh. Semua sistem elektrik mempunyai penampilan yang secara umum sebagai berikut :
1. Terdapat hubungan dengan energi yang digunakan untuk penggunaan praktis.
2. Terdapat bagian dari sistem dimana energi dapat diambil untuk digunakan.
3. Terdapat bagian dari sistem dimana energi dapat dibangkitkan, karena tidak dapat
diperoleh untuk digunakan tanpa ada sarana masukan pertama kali.
Untuk rangkaian listrik yang lengkap ada subsistem yang penting diantaranya yaitu :
1. Generator, dengan adanya generator energi dapat dibangkitkan dan dimasukkan ke
dalam sistem.
2. Beban, yaitu energi yang ada dimanfaatkan untuk berbagai keperluan.
3. Jaringan, yaitu pengiriman energi dari generator ke beban melalui saluran transmisi.
Dimungkinan untuk secara khusus, mempridiksi dan mengukur aras (level) energi
didalam sistem. Ada beberapa besaran yang rumit dalam proses tersebut. Dalam pembahasan
ini diperhatikan beberapa besaran dalam hubungannya dengan kejelasan mengenai rangkaian
listrik.
2.1 Energi dan Usaha.
Rangkaian listrik eksis untuk kegunaan transfer energi dalam menjalankan suatu
pekerjaan (usaha). Penyediaan (utility) listrik yang mengalir dirumah berarti mengantarkan
energi ke rumah. Hal tersebut akan memungkinkan terjadinya perubahan bentuk dari energi
yang sebelumnya bukan listrik menjadi energi listrik kemudian akan menjadi bentuk energi
yang lain lagi. Jika listrik digunakan, berarti mengambil energinya untuk melakukan usaha
dan berarti dalam pemakaian energi listrik tersebut terjadi perubahan lagi dari energi listrik
menjadi bentuk energi yang lain.

Materi Kuliah Dasar Tenaga elektrik

(Kunto 2014)

Page 10

Gambar 2.1-1 Sistem Hidroelektrik. (Sistem Pembangkit


Listrik Tenaga Air/ PLTA).
Danau menampung air dalam volume yang besar, permukaan airnya dibuat lebih
tinggi daripada permukaan laut dengan cara membuat dam. Air tersebut menyimpan energi
potensial, yang diakibatkan oleh posisinya. Air tersebut dialirkan kebawah menuju stasiun
generator melalui pipa-pipa yang disebut dengan penstocks. Air yang tercurah mempunyai
energi kinetik, yaitu energi untuk gerakan. Generator membangkitkan energi listrik, ketika
energi kinetik dari air mengenai turbin dan memutar batang poros (shaft ) generator. Energi
dikonversikan mulai dari energi potensial menjadi energi kinetik dan akhirnya menjadi energi
listrik. Bentuk energi tersebut tidak dapat dilihat dengan mata, tetapi secara langsung dapat
dipersepsikan dengan indera kita.
Energi kadang-kadang didefinisikan sebagai kemampuan untuk melakukan usaha. Hal
ini hanyalah suatu cara lain untuk mengatakan bahwa energi menyebabkan ide untuk apasaja,
karena usaha dalam ilmu fisika adalah besaran oleh suatu aksi yang dapat diukur. Energi
listrik dari stasiun pembangkit dihantarkan oleh saluran transmisi ke pusat distribusi (gardu
induk) yang kemudian didistribusikan ke rumah-rumah, pabrik, kampus dansebagainya.
Artinya disini energi listrik di-gunakan untuk melakukan usaha. Sebuah pemanas
mengkonversi energi listrik menjadi energi panas. Lampu pijar mengkonversi energi listrik
menjadi energi cahaya. Sebuah motor elektrik mengkonversikan energi listrik menjadi energi
mekanik. Energi dikonversikan dan usaha dilakukan.
Gambar 2.1-2 memperlihatkan energi tersebut dan sistem usaha dalam diagram blok.1
Danau :
Energi potensial

Penstock :
Energi kinetik

Generator :
Energi listrik

Rumah :
Energi panas,
Energi cahaya

Gambar 2.1-2 Energi dari danau ke rumah.


Energi dan usaha terdapat hubungan. Energi adalah kemampuan untuk melakukan
usaha, sedangkan usaha adalah hasil dari konversi energi. Jumlah energi yang dikeluarkan
sama dengan jumlah usaha yang dikerjakan.
Energi dan usaha mempunyai simbul yang sama, yaitu W dan sama-sama satuan SI,
yaitu joule. Simbul dari joule adalah J.
Ketika tenaga digunakan pada suatu obyek menyebabkan obyek bergerak, usaha
mulai. Jumlah usaha yang dikerjakan adalah gaya dikalikan jarak.
W=Fs

(2-1)

Dimana W = energi, J
F = gaya, N
Materi Kuliah Dasar Tenaga elektrik

(Kunto 2014)

Page 11

s = jarak, m
Ditulis dalam persamaan(2-1) dalam bentuk satuan diperoleh :
2
J = N.m = kg .2m m = kg . 2m

(2-2)

Pada persamaan (2-2) semua bentuk adalah satuan; J adalah joule, N adalah newton,
m adalah meter, kg adalah kilogram dan s adalah second.
Perhatikan bahwa s (italic) dalam persamaan (2-1) meng-gambarkan besaran jarak,
sedangkan s (roman) dalam persamaan (2-2) menggambarkan satuan detik.
Sedangkan (kg.m)/s2 pada persamaan (2-2) adalah dimensi MKSA dari Newton,
satuan SI untuk gaya (force).
Joule adalah dimensi MKSA, satuan SI dari energi atau usaha adalah seperti terlihat
pada persamaan (2-2), yaitu (kg.m2)/s2.
2.1.1 Rugi-rugi energi (Energy Loss).
Kapan saja energi dikonversi, semua konversi kedalam bentuk yang lain, tidak
semuanya berubah ke bentuk yang diharapkan. Sebuah motor elektrik mengkonversi energi
listrik menjadi energi mekanik, tetapi motor menjadi hangat/panas; ada energi panas yang
dihasilkan. Elemen kompor elektrik mengkonversi energi listrik menjadi energi panas, tetapi
dapat dilihat bahwa elemen tersebut berpijar; terdapat energi cahaya yang dihasilkan. Energi
yang dikonversikan kedalam suatu bentuk yang tidak diinginkan disebut dengan rugi-rugi
energi (energy loss). Jumlah energi yang hilang adalah WL , terdapat perbedaan antara jumlah
total energi WT dan jumlah energi yang diharapkan atau energi yang berguna (useful energy )
adalah WU , maka
WL = WT - WU
(2-3)
Total energi kadang-kadang disebut dengan energi masukan (input energy) Wi dan
energi berguna disebut dengan energi keluaran (output energy) Wo , maka
WL = Wi Wo

(2-4)

2.1.2 Efisiensi.
Perbandingan energi keluaran dengan energi masukan disebut dengan efisiensi dan
persamaannya adalah :
W
= o
(2-5)
Wi
Pada persamaan (1-3) sampai (1-5), WL adalah energi hilang, WT dan Wi energi total
dan input sedangkan WU dan Wo adalah energi useful dan output . Semua energi yang ada
dalam joule. Simbul untuk efisiensi adalah huruf kecil Yunani yaitu eta. Efisiensi adalah
suatu perbandingan dua besaran yang sama, maka tidak mempunyai satuan dan merupakan
bilangan tanpa dimensi. Dalam kasus yang sama efisiensi dapat juga dinyatakan dalam persen
(%) yaitu tinggal mengalikan hasil yang ada dengan 100%, maka akan diperoleh nilai
efisiensi dalam persen.
2.2 Generator dan Beban.

Materi Kuliah Dasar Tenaga elektrik

(Kunto 2014)

Page 12

Energi elektrik masuk ke rangkaian karena ada konversi dari suatu energi menjadi
energi listrik. Contohnya energi potensial dari tampungan air, energi panas dari minyak atau
gas, energi nuklir dari atom dan energi kimia dari asam, semuanya dapat dikonversi kedalam
energi listrik.
Sebuah generator adalah contoh dari suatu peralatan atau sistem yang
mengkonversikan suatu energi menjadi energi listrik yang dialirkan keluar. Contoh yang
lebih besar dan rumit adalah stasiun tenaga nuklir dan untuk contoh yang kecil dan sederhana
adalah flashlight baterry. Sumber energi dapat disebut sebagai generator.
Energi cahaya dari tabung televisi, energi suara dari radio, energi kimia dari plating
bath dan energi mekanik dari bor listrik merupakan hasil dari perubahan energi listrik.
Konversi dari energi listrik menjadi bentuk energi yang lain ditampung dalam suatu beban.
Suatu beban kadang-kadang juga disebut dengan termination. (Lihat gambar 2.2-1)
Generator
Energi dikonversi dari
sesuatu yang lain
menjadi energi listrik

energi
listrik

Beban
Energi dikonversi dari
bentuk listrik menjadi
bentuk yang lain

Gambar 2.2-1 Konversi energi dalam generator dan beban.


Penerapan kata beban juga membingungkan. Setiap yang disambungkan ke
generator merupakan sebuah beban pada generator karena semua energi listrik yang
dibangkitkan dikonversi ke dalam bentuk energi yang lain. Seluruh rangkaian terdiri dari
tiga bentuk dasar, yaitu generator, jaringan dan beban. Lihat gambar 2.2-2 .

Generator
(Pembangkit)

Network
(Jaringan)

Load
(Beban)

Gambar 2.2-2 Dasar sistem elektrik.


Jaringan (network) dalam hal ini adalah penyambung generator ke beban, dapat
mengubah sebagian energi listrik menjadi panas, sehingga energi yang dapat dikonversi
pada beban tidak sebanyak yang dihasilkan oleh generator. Hal tersebut sangat baik untuk
diamati dalam dua cara.
Dalam gambar 2.2-3a jaringan dan beban bersama-sama membentuk suatu beban
bagi generator, mengambil semua energi keluaran. Dari sudut pandang generator keadaan
seperti ini dapat dikatakan bahwa, jaringan dan beban merupakan suatu beban (beban
total).
Dalam gambar 2.2-3b generator dan jaringan bersama-sama membentuk suatu total
generator, beban menerima semua energi keluaran. Dari penggambaran tersebut, konsep
yang ada dapat dikatakan bahwa , dari sisi beban, generator dan jaringan merupakan
kombinasi sumber energi tunggal.

Materi Kuliah Dasar Tenaga elektrik

(Kunto 2014)

Page 13

(a)
(b)
Gambar 2.2-3 Persepsi antara generator, jaringan dan beban.
2.3 Muatan (Charge).
Muatan adalah medium penerus yang menghantarkan energi listrik oleh atom sebagai
substansinya. Banyaknya muatan ditentukan oleh elektron yang biasanya dianggap sebagai
besaran fundamental dari muatan. Muatan dari sebuah elektron yang diukur, diketahui sangat
kecil sekali (extremely small ) sampai kecil (small ) untuk penggunaan praktis sebagai satuan
elektrik. Satuan yang lebih besar adalah coulomb diberi simbul C, termasuk dalam satuan SI
untuk muatan [ Simbul C (romawi) untuk satuan coulomb, sedangkan simbul C (italic) untuk
besaran capacitance (kapasitan)]. Muatan dari elektron tunggal adalah 1,60203 10-19 C,
oleh karena itu 1 C menggambarkan total muatan yang secara pendekatan adalah 6,242 1018
elektron.
Bagaimana bilangan tersebut dapat diketahui ? Mengapa coloumb tidak dispesifikasi
sebagai 1018 muatan elektron ? Seperti satuan SI yang lain, couloumb adalah satuan yang
diketahui besarnya sebelum muatan dari elektron dianggap sebagai dasar kelistrikan.
Banyaknya muatan elektron dalam coulomb ditentukan setelah penggunaan teknik
pengukuran modern. Satuan SI yang lain tentang coulomb telah mengganti nilai coulomb
yang ada.
Muatan kadang-kadang disebut kuantitas kelistrikan, diberi standard simbul Q (italic).
Sebagai penggambaran penggunaan muatan listrik, anggap logam tembaga sebagai material
yang baik untuk penghantar listrik. Tembaga berisi kira-kira 8,54 1028 elektron bebas per
meter kubik. Rata-rata terdapat 1,37 1010 (13,7 milyar) C muatan dalam satu meter kubik
tembaga. Jumlah ini mentakjubkan, ingat bahwa meter kubik adalah volume; satu meter
kubik tembaga beratnya 8890 kg (mendekati 10 ton).
Contoh 2.3-1 Berapa banyak elektron bebas dalam batang tembaga berdiameter in
dan panjangnya 6 in? Berapa besar muatannya untuk jumlah elektron bebas yang ada ?
Jawab :

(lihat gambar 2.3-1)

Gambar 2.3-1 Dimensi batang tembaga.


Luasan permukaan potongan batang adalah :
A = r 2 = (3,175 10-3 m)2 = 3,167 10-5 m2
Materi Kuliah Dasar Tenaga elektrik

(Kunto 2014)

Page 14

Volume batang tembaga adalah :


V = A s = 3,167 10-5 m2 0,1524 m = 4,827 10-6 m3
Jumlah elektron bebas sama dengan jumlah elektron bebas per satuan volume kali
volume. Terdapat 8,54 x 1028 elektron bebas per meter kubik tembaga, maka jumlah elektron
bebas pada batang tembaga adalah :
8,54 1028 V = 8,54 1028 elektron 4,827 10-6 m3
m2

Jumlah elektron pada batang tembaga = 4,122 1023.


Muatan dalam coulomb sama dengan jumlah elektron bebas dibagi jumlah elektron
per coulomb :
4,122 10 23 elektron
Q=
6,424 1018 elektron/C
Q = 6,604 104 C
Batang tembaga dalam contoh 2.3-1, kira-kira seukuran pensil, berisi sekitar 1 juta
juta juta juta elektron bebas, secara pendekatan setara dengan 66 000 C muatan. Jumlah yang
sangat besar dari elektron dalam keadaan bebas, hal ini setara dengan dengan lampu pijar 100
watt yang dihidupkan selama sehari (24 jam), jumlah elektron yang berlalu-lalang sama
dengan jumlah elektron dalam batang tembaga tersebut.
2.4 Tegangan (Voltage).
Kapan saja energi dikonversi dari bentuk listrik, selalu diliputi gerakan muatan.
Tegangan adalah faktor yang berhubungan dengan energi dan muatan.
Gambar 2.4-1 memperlihatkan dasar rangkaian listrik terdiri atas generator yang
dihubungkan dengan beban oleh dua penghantar. Energi masuk ke rangkaian pada generator,
ditransfer ke beban melalui konduktor dan meninggalkan rangkaian pada beban.

Gambar 2.4-1 Energi listrik dan gerakan muatan.

2.4.1 Gaya Gerak Listrik (Electromotive Force).


Pada eksternal energi generator dikonversi ke energi listrik. Pada konversi tersebut
dterdapat tegangan yang menyebabkan muatan bergerak berpindah tempat. Tegangan pada
generator biasanya juga disebut gaya gerak listrik (electrimotive force), disimbulkan dengan
Materi Kuliah Dasar Tenaga elektrik

(Kunto 2014)

Page 15

ggl atau emf. Elektromotive force merupakan hal yang berguna, karena merupakan awal
dari gaya yang menyebabkan elektron berjalan. Hal yang penting untuk diungkapkan, bahwa
tegangan bukan gaya yang sebenarnya, karena satuannya tidak terdapat pada dimensi MKSA
seperti halnya newton yang merupakan satuan SI untuk gaya.
2.4.2 Beda Potensial (Potential Difference).
Pada beban, gerakan muatan menyebabkan energi listrik berubah ke bentuk yang lain
(panas, cahaya,mekanik dll). Energi yang dikonversi pada beban kadang-kadang merupakan
bentuk simpanan (storage), misalnya jika yang menjadi beban adalah sebuah baterry yang
sedang diisi. Biasanya, energi dilesap (dissipated) atau dilepaskan dari rangkaian pada beban,
terutama dalam bentuk panas. Tegangan pada sebuah beban kadang-kadang juga disebut
dengan jatuh tegangan/ drop tegangan (voltage drop) atau beda potensial (potential
difference = pd atau pds), lihat gambar 2.4.2-1.

Gambar 2.4.2-1 Hubungan energi dengan tegangan.


Dua interpretasi dari tegangan dapat ditunjukkan sebagai berikut
1. Gaya gerak listrik (Elektromotive force) adalah tegangan yang berhubungan dengan
pembangkit energi (generated energy).
2. Beda potensial (Potential defference) adalah tegangan yang berhubungan dengan
lesapan energi/ disipasi energi (dissipated energy).
Simbul umum untuk tegangan adalah V (italic). Simbul V digunakan jika tidak
diperlukan untuk membedakan antara tegangan untuk pembangkit dan lesapan.
Simbul kusus untuk emf adalah E. Simbul E hanya untuk menunjukkan tegangan pada
generator/ pembangkit.
Simbul untuk beda potensial adalah V. Simbul ini digunakan untuk menunjukkan
tegangan dari lesapan jika E digunakan untuk tegangan pembangkit.
Akan lebih jelas dimengerti, bahwa V dapat digunakan untuk semua tegangan,
sedangkan E hanya digunakan untuk tegangan pembangkit yaitu untuk menunjukkan
tegangan suatu sumber energi listrik, (contohnya generator, battery dsb.) .
Satuan untuk jenis tegangan, emf atau beda potensial adalah volt, simbulnya V. Volt
didefinisikan dengan statemen sebagai berikut :
Jika antara dua titik dalam rangkaian 1 J dari konversi energi ditunjukkan dengan
perpindahan 1 C muatan, 1 V berada diantara dua titik tersebut. Definisi tersebut menjadikan
sebuah persamaan :
W=VQ

atau

W=EQ

(2-6)

Untuk
W = energi atau usaha, J
V = tegangan pembangkit (emf atau pd atau beda potensial), V
Q = muatan, C
Memasukkan simbul satuan kedalam persamaan 2-1 diperoleh
J = V.C

(2-7)

Untuk
Materi Kuliah Dasar Tenaga elektrik

(Kunto 2014)

Page 16

J = joule
V = volt
C = coulomb
Dapat dilihat dari persamaan (2-7) bahwa 1 V adalah 1 J/C.
Contoh 2.4.2-1. Sebuah battery mobil 12 V dapat menyimpan muatan 2 105 C. Berapa
energi yang tersimpan didalamnya ?
Jawab :
W=EQ
(2-6)
W = 12 V 2 105 C = 2,4 106 J
Bateray mobil pada contoh 2.3-1 diatas dapat menyimpan 2,5 juta J energi untuk
perlengkapan operasi listrik mobil.
Contoh 2.4.2-2. Berapakah emf yang akan di bangkitkan dari sebuah battery yang
mempunyai kemampuan penyimpanan energi 2,4 106 J (seperti contoh 2.2.2-1) tetapi
dengan penyimpanan muatan 4 105 C, dua kali yang disimpan pada contoh 2.2.2-1 ?
W=EQ

(2-6)

2,4 10 6 J
E= W =
=6V
5
Q

4 10 C

Hasil dari contoh 2.4.2-2 menyatakan bahwa, untuk menyimpan energi dalam jumlah
yang sama seperti pada battery 12 V, maka untuk battery 6 V harus menyimpan muatan dua
kali lebih besar.
2.4.3 Rangkaian Terbuka dan Tertutup.
Energi hanya dapat dikonversi ke dan dari bentuk listrik jika terdapat muatan yang
berpindah/ mengalir. Untuk mengerjakan gerakan muatan tersebut, sebuah rangkaian harus
utuh atau tertutup seperti dalam gambar 2.4.3-1.

Gambar 2.4.3-1 Rangkaian yang utuh untuk aliran muatan.


(a) Block diagram; (b) schematic diagram.
Gambar 2.4.3-1a menunjukkan diagram persegi (Block diagram) penyambungan
generator ke beban. Gambar 2.4.3-1b menunjukkan skema (schematic diagram)1 generator
sebagai sebuah sumber tegangan E yang disambungkan ke beban L.
Dalam gambar 2.4.3-2a pada saklar yang terbuka (open switch) menghasilkan
rangkaian yang terbuka (open circuit ). Muatan tidak dapat mengalir jika saklar terbuka,
Materi Kuliah Dasar Tenaga elektrik

(Kunto 2014)

Page 17

maka tidak terjadi konversi energi. Emf generator selalu ada dan siap untuk membuat
muatan mengalir, tetapi tidak ada beda potensial pada beban.
Pada gambar 2.4.3-2b saklar tertutup, menghasilkan rangkaian yang tetutup sehingga
muatan dapat mengalir. Emf generator E masih tetap ada dan sekarang sudah ada beda
potensial V pada beban.

Gambar 2.4.3-2 (a) Rangkaian terbuka (open circuit );


(b) rangkaian tertutup (closed circuit ).
Emf dan beda potensial kadang-kadang didefinisikan dengan menekankan perbedaan
antara tegangan generator dan beban, yaitu :
- Jika antara dua titik yang berada dalam rangkaian, jika terdapat kemampuan untuk
mengkonversi energi dari sesuatu menjadi bentuk energi listrik, maka emf berada pada dua
titik tersebut.
- Jika diantara dua titik dalam rangkaian dan energi terkonversi dari bentuk listrik ke suatu
yang lain, maka beda potensial berada diantara dua titik tersebut.
Dalam kenyataannya, emf generator selalu ada meskipun tidak tersambung dengan
rangkaian yang disuplai, hal tersebut biasanya disebut dengan tegangan generator rangkaian
terbuka (open circuit generator voltage) dan ggl rangkaian terbuka (open circuit emf).
2.4.4 Kutub/ polaritas (Polarity).
Terminal generator ditandai dengan kutub positif (+) dan negatif (-). Muatan
elektron negatif beredar dari terminal negatif mengelilingi rangkaian ke terminal positif,
seperti terlihat dalam gambar 2.4.4-1.

Gambar 2.4.4-1 Muatan mengelilingi rangkaian.


Gambar 2.4.4-1 menggambarkan prinsip elektrostatik untuk partikel-partikel dengan
polaritas dengan tanda sama (+ dan +, atau - dan -) yang saling tolak menolak diantaranya.
Dalam gambar 2.4.4-1 muatan negatif elektron menghampiri terminal positif generator dan
menjauhi terminal negatif generator. Dalam hal ini aksi gabungan menghasilkan gerakan
beredar mengelilingi rangkaian dalam arah yang berlawanan dengan jarum jam.
Materi Kuliah Dasar Tenaga elektrik

(Kunto 2014)

Page 18

Ketika polaritas generator dibalik, seperti gambar 2.4.4-2, gaya tarik dan tolak
menyebabkan muatan bergerak searah jarum jam mengelilingi rangkaian. Hal tersebut sama
halnya dengan menukar masing-masing kutub generator akan menghasilkan arah edaran
muatan menjadi berbalik arah.

Gambar 2.4.4-2 Polaritas yang dibalik menyebabkan arah terbalik.


Tanda panah () pada sisi luar generator menyimbulkan bahwa tempat tersebut menunjukkan
polaritas/ kutub, ujung panah merupakan arah terminal positif. Hal tersebut kadang-kadang
untuk menyebutkan bahwa ujung panah merupakan arah mulainya potensial.
Dalam teknologi semikonduktor (dasar operasi transistor) dikatakan bahwa konduksi
merupakan hasil dari gerakan muatan pembawa-negatif (elektron) atau muatan pembawapositif (hole). Jika konsep ini diterapkan, tidak ada masalah yang muncul sepanjang
hubungan rangkaiannya sama untuk setiap jenis pembawa. Hanya perbedaannya adalah
muatan positif dan negatif akan bergerak dalam arah yang berlawanan, meskipun arah
gerakan tersebut jarang diperhatikan.
Dalam gambar 2.4.4-1 dan 2.4.4-2 diperlihatkan beda potensial V mempunyai
polaritas yang sama dengan emf E.

Gambar 2.4.4-3 Polaritas generator dan beban adalah sama.


Jika jarak antara generator dan beban secara berangsur-angsur dikurangi, maka akan
terlihat mempunyai sambungan yang sehadap (saling berhadapan), seperti gambar 2.4.4-3.
Akan lebih jelas kelihatan bahwa masing-masing terminal yang bersinggungan mempunyai
polaritas yang sama (jika tidak sama polaritasnya akan mempunyai pengaruh terhadap beban,
contoh : jika beban adalah motor elektrik, maka akan terbalik arah putarannya; jika beban
adalah kesatuan dengan rangkaian elektronik, maka kemungkinan besar rangkaian elektronik
akan rusak).

2.4.5 Gaya dan Gerak Muatan.

Materi Kuliah Dasar Tenaga elektrik

(Kunto 2014)

Page 19

Muatan berguna untuk gerakan yang disebut dengan muatan bergerak (mobile
charges) atau pembawa muatan (charge carriers). Muatan berada dalam material dan
tergantung pada sifat alamiah dan lingkungannya. Metal, yang secara normal merupakan
konduktor yang baik, mempunyai kuantitas pembawa muatan berguna yang signifikan
dibawah kondisi lingkungan yang biasa. Semikonduktor, membutuhkan kondisi yang khusus
(seperti kehadiran cahaya yang cukup kuat, panas, atau radiasi nuklir) atau melalui proses
kimia khusus sebelum siap mempunyai pembawa muatan yang mempunyai kemampuan
untuk bergerak. Material seperti plastik atau keramik merupakan bahan isolator (insulator)
yang secara alamiah tidak mempunyai muatan bergerak (mobile charges).
Muatan bergerak dapat negatif atau positif. Dapat bergerak disebabkan oleh adanya
hanyutan (drift), difusi, atau rekombinasi mekanik, kecuali dalam operasi internal dari devais
semikonduktor, seperti transistor, yang bergerak hanya muatan elektron negatif oleh proses
hanyutan pembawa muatan negatif.
Kapan saja emf E berada dalam rangkaian, misalnya ada diantara dua lempengan
logam (plates) seperti terlihat pada gambar 2.4.5-1, maka medan elektrik muncul. Medan
elektrik biasanya disebut dengan medan gaya (force field) karena merupakan wilayah yang
setiap muatan yang ada adalah subyek untuk dipengaruhi sehingga menjadi bergerak. Garis
yang ditampilkan antara lempengan menggambarkan medan elektrik; dengan arah positif ke
negatif (hal ini merupakan standard yang disetujui); kedua lempengan dengan posisi sejajar,
dengan jarak yang sama dari ujung ke ujung, sehingga diperoleh medan gaya yang seragam.

Gambar 2.4.5-1 Tegangan menghasilkan medan elektrik.


Ketika muatan negatif masuk dalam medan elektrik, maka akan tertolak dari
lempengan negatif dan tertarik kearah lempengan positif. Jika tidak ada rintangan, maka
muatan akan bergerak kearah lempengan positif, seperti terlihat pada gambar 2.4.5-2.

Gambar 2.4.5-2 Muatan bergerak menuju kutub positif.


Jika gaya menyebabkan muatan bergerak menyeberangi medan, maka akan tejadi
usaha. Besarnya usaha diberikan oleh persamaan (2-1):
W=Fs

(2-1)

Dikombinasi dengan persamaan (2-1) :


Materi Kuliah Dasar Tenaga elektrik

(Kunto 2014)

Page 20

W=VQ
Fs=VQ
F=
Untuk :

(2-6)

VQ
s

(2-8)

F = gaya, N
V = tegangan, V
Q = muatan, C
s = jarak, m
W = usaha, J

Maka muatan akan cenderung untuk bergerak dalam medan elektrik dibawah pengaruh gaya
real. Gaya yang dikenakan pada muatan tersebut, diperoleh dengan adanya tegangan dan
jarak sehingga menjadikan muatan bergerak.
Contoh 2.4.5-1 Pada tabung gambar televisi seperti terlihat pada gambar 2.4.5-3,
seberkas elektron (electron beam) diproyeksikan dari senapan elektron (electron gun)
menyebabkan gambar muncul pada layar (screen). Gaya diberikan kepada muatan elektron
dengan tegangan tinggi yang merupakan salah satu faktor yang menentukan seberapa terang
gambar televisi akan dibuat. Jika digunakan tegangan 20 kV menyeberangi celah sepanjang 1
cm dalam senapan elektron, maka akan menghasilkan medan yang seragam. Berapa gaya
yang digunakan untuk percobaan dengan 1,6 10-10 C (equivalen dengan 1 milyar elektron) ?

Gambar 2.4.5-3 (a) dimensi senapan elektron (electron gun);


(b) tabung sinar-katoda (cathode-ray tube).
Jawab :
Menggunakan persamaan (2-8) :
F=

VQ
s

Materi Kuliah Dasar Tenaga elektrik

(2-8)

(Kunto 2014)

Page 21

4
10
= 20 kV 0,16 nC atau 2 10 V 12,6 10 C

0,01 m

10 m

F = 320 N atau 3,2 10 N


-4

Satu newton setara dengan 0,225 lb. Maka 3,2 10-4 N adalah setara dengan

1 oz. Hal
1000

tersebut menunjukkan gaya sangat kecil, tetapi benar-benar cukup untuk memindahkan 1000
juta muatan elektron.
Kuat medan elektrik (electric field strength) didefinisikan sebagai aksi gaya pada
muatan sebesar satu coulomb. Simbul untuk kuat medan elektrik adalah E.*
* Simbul E digunakan untuk besaran emf dan kuat medan elektrik.
Meskipun besaran tersebut dapat saling dihubungkan, tetapi
keduanya tidak sama.
Dengan 1 C muatan, (persamaan (2-8) menjadi
F=

V
s

F adalah aksi gaya pada muatan 1 C dan menunjukkan kuat medan elektrik.
Persamaan dapat ditulis sebagai :
E=
Untuk

V
s

(2-9)

V = tegangan, V
s = jarak, m

Satuan kuat medan elektrik E adalah adalah volt/ meter (V/m). Dapat juga
diekspresikan sebagai newton per coulomb (N/C).
Contoh 2.4.5-2 Isolator porselin digunakan pada menara transmisi daya tegangan
tinggi dimaksudkan untuk pencegahan loncatan muatan (leakage) dari saluran transmisi ke
logam struktur menara. Pada saluran transmisi 500 kV, panjang isolatornya 2,5 m (kira-kira 8
feed). Jika medan elektrik antar ujung isolator seragam, berapa kuat medan elektrik yang
dapat menyebabkan loncatan muatan ? Lihat gambar (2.4.5-4).
Jawab :
E=

V
s

(2-9)

500 kV
2.5 m
E = 200 kV/ m

Materi Kuliah Dasar Tenaga elektrik

(Kunto 2014)

Page 22

Gambar 2.4.5-4 (a) Sketsa menara transmisi;


(b) isolator.
Hal tersebut diatas menjadi kelihatan, bahwa kuat medan elektrik yang tinggi cukup untuk
menyebabkan loncatan muatan disekitarnya. Jika dibandingkan 200 kV/m dengan kuat
medan dalam contoh 2.4.5-1, dapat dilihat bahwa besarnya hanya seper sepuluhnya. Dalam
contoh 2.4.5-1 tegangan yang didefinisikan lebih rendah daripada contoh 2.4.5-2, tetapi jarak
yang ditempuh lebih kecil, sehingga untuk contoh 2.4.5-1 menghasilkan kuat medan elektrik
yang lebih tinggi.
2.5 Arus (Current).
Pada sebuah penghantar/ konduktor terdapat muatan elektron bebas untuk bergerak.
Jika tegangan tidak dipergunakan dan terbentuk medan elektrik, maka muatan bebas bergerak
tanpa konduktor sebagai hasil dari gaya yang berada diantara atom-atomnya.
Seperti dilukiskan dalam gambar 2.5-1, gerakan muatan sisa (residual) bergerak
tanpa arah yang pasti, yaitu bergerak secara acak.

Gambar 2.5-1 Gerakan acak dari muatan tidak menghasilkan arus.

Materi Kuliah Dasar Tenaga elektrik

(Kunto 2014)

Page 23

Jika tegangan dipasang pada konduktor, daya tarik dan tolak muatan negatif serempak
menjadi gerakan yang terarah; sebuah kecenderungan terjadi pada muatan untuk bergerak
dalam arah yang sama. Gambar 2.5-2 memperlihatkan sebuah gerakan yang serempak dari
kiri ke kanan.

Gambar 2.5-2 Muatan yang terhanyut menghasilkan arus.

Hanyutan muatan pada salah satu arah jejaring (net direction) disebut arus elektrik.
Arus adalah magnitude hanyut jejaring muatan (net drift of charge) dalam untai dan diberi
simbul I yang menyatakan intensitas laju hanyut muatan yang merupakan jumlah rerata
muatan yang lewat dalam suatu untai setiap detik, maka dapat ditulis dalam persamaan:
Q
I
(2-10)
t
Dengan : I = arus dalam A ; Q = muatan dalam C ; t = waktu dalam detik
Untuk memudahkan mengingat, kadang-kadang persamaan (2-10) ditulis dalam susunan sbb:
Q= It
(2-11)
Ampere
Satuan arus dalam SI adalah Ampere dan disimbokan A. Jika disubstitusikan ke dalam
persamaan (2-10), maka
Coulomb
C
Q
A=
=
atau
artinya satu ampere adalah satu coulomb per detik.
detik
s
s
Dengan adanya Joule dan Coulomb dan hubungannya dengan Volt, maka:
C
J = V . C dan A =
s
J
Maka
V=
A .s
kg . m 2
Jika dikombinasikan dengan persamaan (2-2) yaitu J =
s2
kg . m 2
V= 2
s .A
Maka

(2-12)

(2-13)

Arah Arus
Arah arus didefinisikan sebagai arah pembawa muatan positif yang hanyut sepanjang
untai. Sebelum teori elektron tentang konduksi arus menjadi populer, dipercaya bahwa arus
selalu terjadi karena gerakan partikel bermuatan positif dari materi. Dengan munculnya
keyakinan bahwa arus adalah akibat pergerakan elektron muatan negatif, terjadi upaya untuk
Materi Kuliah Dasar Tenaga elektrik

(Kunto 2014)

Page 24

mengubah definisi arah arus. Kontroversi begitu besar, sehingga ada periode di mana industri
listrik terpecah menjadi dua faksi. Salah satu dari mereka lebih menyukai definisi
konvensional arah arus (pembawa muatan-positif), sedangkan kelompok lain mengadopsi
definisi yang melibatkan arah aliran-elektron (pembawa muatan-negatif). Untuk mencegah
kesulitan oleh hadirnya dua definisi, maka definisi konvensional dijadikan standar. Gambar
dibawah memperlihatkan definisi konvensional tentang arah arus.

(a)
(b)
Gambar Diagram arah arus konvensional. (a) pictorial (penggambaran);
(b) skematik
Kecepatan Arus
Terdapat perbedaan antara cepat rambat energi elektrik (velocity of propagation of
electrical energy dan kecepatan arus listrik (velocity of an electric current).
Ketika untai terbuka seperti pada gambar (a) dibawah, maka ada arus melalui untai
gambar (b)

Gambar (a); (b)

Kecepatan yang dipengaruhi emf meliputi semua bagian di dalam untai, mengakibatkan
eksistensi arus yaitu cepat rambat energi elektrik dengan kecepatannya yang tinggi sekitar 3
108 (300 juta) m/s setara dengan kecepatan gelombang elektromagnetik yaitu kecepatan
cahaya yang tidak tergantung kepada nilai arus dan tegangan.
Kecepatan pada muatan hanyut adalah kecepatan arus dengan kecepatan cukup
rendah yaitu dalam m/detik. Kecepatan tersebut terinfluensi oleh nilai arus dan karakteristik
untai/rangkaian.
Contoh 2-6:
Jika 1 Ampere arus berada dalam konduktor tembaga 1 cm2 pada potongan melintang
area dan panjangnya 10 km. Berapakah kecepatan arusnya?

Gambar Dimensi konduktor


Jawab:
Volume konduktor tembaga 1 m3 adalah volume tembaga yang berisi kira-kira 8,54 1028
elektron bebas yang ekuivalen dengan 1,37 1010 C pembawa muatan.
Materi Kuliah Dasar Tenaga elektrik

(Kunto 2014)

Page 25

Aliran 1 A adalah 1 C muatan per detik dengan laju 1,37 1010 C menggambarkan
waktu 1,37 1010 s. Dalam waktu tersebut, muatan yang tersedia akan terhanyut melalui
konduktor dan muatan yang terhanyut akan tergantikan oleh muatan bergerak dari sumber
energi. Oleh karena itu total muatan 1,37 1010 C akan berjalan sepanjang 10 km konduktor
penuh pada 1,37 1010s. Kecepatan adalah jarak per satuan waktu sehingga kecepatan dapat
dihitung :
10 4 m
s
v= =
t
1,37 1010 s
v = 7,3 10-7 m/s = 0,73 m/s
Kecepatan 0,73 m/s sangat rendah, kira-kira 30 juta inchi per detik. Hanya
membutuhkan waktu 33/1000.000 detik untuk arus mulai bergerak ke sepanjang konduktor
pada contoh 2-6 diatas, tetapi akan memakan waktu 13,7 milyar detik, sekitar 40 tahun untuk
perjalanan muatan dari ujung konduktor ke tempat lain yang berjarak sekitar 6 mil.
Konduktor dengan luasan 1 cm2 secara normal akan digunakan untuk membawa arus
mendekati 200 A daripada 1 A. Dengan 200 A kecepatannya akan meningkat 200 kali lipat
menjadi 146 m/s, masih cukup rendah.
2-7 Daya
Daya (Power) adalah laju konversi energi atau laju kerja yang disimbulkan dengan P.
Dalam satuan SI untuk Daya adalah Watt dengan simbul W.
W
P=
(2-14)
t
Dengan
P = daya, W
W = energi atau kerja, J
t = waktu, detik (s)
Supaya tidak terjadi kerancuan tentang W, maka simbul untuk satuan watt
menggunakan W yang menyimbulkan kuantitas energi. Untuk menghindari kekeliruan,
jangan menggunakan istilah watt atau wattage ketika bemaksud untuk daya. Gunakan P
untuk daya dan W untuk wattage.
Sering ditulis persamaan untuk W:
W=P.t
(2-15)
Dan
kg . m 2
J=
(2-2)
s2
kg . m 2
W=
(2-16)
s3
Persamaan (2-16) merupakan dimensi MKSA untuk Watt
Contoh soal 2-7 :
Ada pemanas elektrik 1,5 kW, berapa jumlah energi panas dalam seharinya ?
Jawab :
W=P.t
(2-15)
= 1,5 kW 3,6 ks
= 5,4 MJ
ks = kilo second (kilo detik); MJ = Mega Joule

Materi Kuliah Dasar Tenaga elektrik

(Kunto 2014)

Page 26

Contoh soal 2-8:


Pada sebuah stasiun pembangkit hidroelektrik, air terjun 100 m melalui penstock ke
generator. Jika output daya generator adalah 100 MW, berapa banyak air yang masuk ke
penstock setiap detiknya? Asumsikan bahwa airnya terjun bebas dan efisiensi stasiun
pembangkit adalah 100%.
Jawab:
W=P.t
(2-15)
= 100 MW 1 s
= 100 MJ
(=108 Joule)
Jika
(2-1)

W=F.s
F= W
s

100 M J
100 m

F = 1 MN

(= 106 Newton)

Ketika massa jatuh bebas, gaya1) yang bekerja adalah:


F = m . gn
Dengan,

1)

(2-17)

F = Gaya (Force), N
M = massa, kg
gn = standard percepatan jatuh bebas (grafitasi bumi) = 9,807 m/s2

gaya yang berkaitan dengan percepatan gravitasi yang dikenakan pada massa 1 kg disebut
satu kilogram gaya.

Massa air yang masuk ke penstock setiap detik akan menjadi:


1MN
F
m=
=
g n 9,807 m / s 2

1 s2
kg . m

9,807 m
s2
5
m = 1,019 10 kg
= 106

Berat air 997,9 kg/m3, maka volume air yang masuk penstock setiap detik adalah:
1,019 10 5 kg
V=
9,979 10 2 kg / m 3
V = 102,1 m3
Distribusi Daya Elektrik
Sebuah sistem tenaga pada dasarnya terdiri dari tiga komponen: pembangkitan,
transmisi, dan distribusi. Perusahaan listrik setempat mengoperasikan pabrik yang
menghasilkan beberapa ratus Mega Volt Ampere-(MVA), biasanya sekitar 20 kV. Sebagai
Gambar. 13.67 mengilustrasikan, transformator step-up tiga fase yang digunakan untuk
memberi umpan daya (penyulang) yang dihasilkan pada saluran transmisi. Mengapa kita
perlu transformator? Misalkan kita perlu mengirimkan 100.000 VA lebih dari jarak 50 km.
Karena S = VI, dengan menggunakan tegangan listrik dari 1000 V menyiratkan bahwa
Materi Kuliah Dasar Tenaga elektrik

(Kunto 2014)

Page 27

saluran transmisi harus membawa 100 A dan ini memerlukan jalur transmisi diameter besar.
Jika, di sisi lain, kita menggunakan tegangan 10.000 V, arus hanya 10 A. lebih kecil arus
mengurangi ukuran konduktor yang diperlukan, menghasilkan penghematan serta
meminimalkan saluran transmisi I2 R kerugian. Untuk meminimalkan kerugian memerlukan
transformator step-up. Tanpa trafo, sebagian besar tenaga yang dihasilkan akan hilang pada
saluran transmisi. Kemampuan transformator untuk menaikkan atau menurunkan tegangan
dan mendistribusikan daya secara ekonomi adalah salah satu alasan utama untuk
membangkitkan AC daripada DC. Dengan demikian, untuk daya yang diberikan, semakin
besar tegangan, semakin baik.

Gambar 13.67 Pengiriman daya 3-fase


Di luar pembangkit, daya ditransmisikan untuk ratusan mil melalui jaringan listrik
yang disebut power grid. Daya listrik tiga-fase pada power grid diteruskan oleh jalur
transmisi yang menggantung di atas menara baja yang tersedia dalam berbagai ukuran dan
bentuk. Dengan (aluminium-konduktor, yang diperkuat baja) jalur transmisi biasanya
memiliki diameter keseluruhan hingga sekitar 40 mm dan dapat membawa arus hingga 1380
A.
Pada gardu, trafo distribusi yang digunakan untuk penurun tegangan. Proses Stepdown biasanya dilakukan secara bertahap. Listrik dapat didistribusikan ke seluruh wilayah
dengan cara saluran udara atau kabel bawah tanah. Gardu mendistribusikan daya untuk
pelanggan perumahan, komersial, dan industri. Pada sisi penerima, pelanggan perumahan
akhirnya disertakan dengan 120/240 V, sementara pelanggan industri atau komersial diberi
umpan dengan tegangan yang lebih tinggi seperti 460/208 V. Biasanya disediakan trafo
distribusi untuk pelanggan perumahan, sering dipasang di tiang listrik. Ketika arus searah
diperlukan, arus bolak-balik diubah menjadi arus DC untuk elektronik.
Contoh kasus 1: Sebuah transformator distribusi digunakan untuk memasok rumah tangga
seperti pada Gambar. 13.68. Beban terdiri dari delapan lampu pijar 100-W, 350-W TV, dan
berbagai alat dapur 15-kW. Jika sisi sekunder transformator memiliki 72 putaran, hitung: (a)
jumlah lilitan gulungan primer, dan (b) Ip saat ini di gulungan primer.
Jawab:
(a) titik lokasi di bebelitan tidak penting, karena kita hanya tertarik pada besaran variabel
yang terlibat. karena
=
Maka

Materi Kuliah Dasar Tenaga elektrik

= 72

= 720 belitan

(Kunto 2014)

Page 28

(b) total daya yang diserap oleh beban adalah:


S = 8 100 + 350 + 15000 = 16,15 kW
Tetapi
S=
=
, maka
=

= 6,729 A

Gambar 13.68

Reff:
- Matthew N.O. Sadiku, Alexand Charles K., Fundamentals of Electric Circuits, 3rd
- Ridsdale R.E, Electric Circuits for Engineering Technology, McGraw-Hill, 1976
-

Materi Kuliah Dasar Tenaga elektrik

(Kunto 2014)

Page 29

Anda mungkin juga menyukai