Anda di halaman 1dari 26

vella wahyuni

Selasa, 20 Agustus 2013


PELAYANAN KESEHATAN PADA BAYI DAN BALITA
PELAYANAN KESEHATAN PADA BAYI DAN BALITA
1.

Pengertian Bayi Baru Lahir


Setelah bayi lahir, bidan segera memeriksa bayi yang lahir untuk rnengetahui apakah
ada kelainan atau cacat bawaan.
Menurut Saifuddin, (2002) Bayi baru lahir adalah bayi yang baru lahir selama satu
jam pertama kelahiran.
Menurut Donna L. Wong, (2003) Bayi baru lahir adalah bayi dari lahir sampai usia 4
minggu. Lahirrnya biasanya dengan usia gestasi 38 42 minggu.
Menurut Dep. Kes. RI, (2005) Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan
umur kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan berat lahir 2500 gram sampai 4000 gram.
Menurut M. Sholeh Kosim, (2007) Bayi baru lahir normal adalah berat lahir antara
2500 4000 gram, cukup bulan, lahir langsung menangis, dan tidak ada kelainan congenital
(cacat bawaan) yang berat.

2. Tanda-tanda bayi baru lahir normal


Bayi baru lahir normal memiliki tanda-tanda sebagai berikut:
a.

Berat badan antara 2500 - 4000 gram

b. Lingkar kepala 31- 35 cm, kepala simetris


c.

Refleks menghisap positif

d. Lingkaran perut lebih besar dan lingkaran dada, perut lembek dan bundar
e.

Alat kelamin tidak ada kelainan

f.

Mekonium (+)

g. Anggota gerak tidak ada kelainan dan lengkap


h. Kulit tertutup verniks kaseosa (lapisan lemak), mungkin mengelupas
3
i.

Dahi dan punggung tertutup oleh bulu-bulu halus

j.

Refleks more (+)

k. Ukuran antropometrk normal


3. Perawatan rutin
Ajarkan orang tua cara merawat bayi mereka dan perawatan harian untuk bayi bayi
baru lahir.
a. Beri ASI sesuai dengan kebutuhan setiap 2-3 jam (paling sedikit setiap 4 jam), mulai dari
pertama
b. Pertahankan agar bayi selalu dengan ibu
c. Jaga bayi dalam keadaan bersih, hangat dan kering, dengan mengganti popok dan selimut
sesuai dengan keperluan. Pastikan bayi tidak terlalu panas atau terlalu dingin (dapat
menyebabkan dehidrasi, ingat bahwa pengaturan suhu bayi masih dalam perkembangan).
Apa saja yang dimasukkan ke dalam mulut bayi harus selalu bersih
d. Jaga tali pusat dalam keadaan bersih dan kering
e. Peganglah, sayangi dan nikmati kehidupan bersama bayi
f. Awasi masalah dan kesulitan pada bayi dan minta bantuan jika perlu
g. Jaga keamanan bayi terhadap trauma dan penyakit/infeksi
h. Ukur suhu tubuh bayi, jika bayi tampak sakit atau menyusu kurang
Tanda bahaya
a. Pernapasan sulit atau > 60 kali per menit, lihatlah retraksi pada waktu bernapas
b. Suhu teria!u panas > 38C atau terlalu dingin < 36C
c. Warna abnormal, kulit/bibir biru (sianosis), atau pucat, memar atau bayi sangat kuning
(terutama 24 jam pertama)
d. Pemberian AS( sulit, hisapan lemah, mengantuk berlebihan, banyak muntah
e. Tali pusat merah, bengkak, keluar cairan, bau busuk, berdarah
f. Gangguan gastrointestinal misalnya tidak mengeluarkan mekonium selama 3 hari
pertama berturut-turut setelah lahir, muntah terus menerus, tinja berdarah atau bertendir.
4
g. Tidak berkemih dalam 24 jam
h. Menggigil,atau tangis tidak biasa, lemas, mengantuk, lunglai, kejang, tidak bisa tenang,
menangis terus menerus
i. Mata bengkak dan mengeluarkan cairan

j. Cari pertolongan bidan atau tenaga medis jika timbul tanda-tanda bahaya

A.

Asuhan segera pada bayi baru lahir

Setelah dilakukan pemeriksaan pada bayi baru lahir, jika tidak ditemukan adanya
kelainan, maka bayi ditetapkan (diagnose) lahir dengan keadaan normal. Dalam rencana
dan langkah asuhan dilakukan urutan sebagai berikut:
a.

Membersihkan rongga hidung dan mulut dengan kapas steni atau penghisap lendir dan karet
(De lee)

b. Mengeringkan bayi dan air ketuban


c.

Meletakkan bayi diatas perut ibu

d. Memotong tali pusat


e.

Mengelus telapak kaki, dada, perut dare punggung, bila bayi tidak menangis

f.

Menilai APGAR skor pada satu menit pertama untuk menentukan ada tidaknya asfiksia

g. Membersihkan bayi dan lapisan lemak yang berlebihan


h. Memberi salep mata tetrasiklin atau larutan nitro argenti 1% pada kedua mata bayi

Bentuk pelayanan kesehatan pada bayi baru lahir


a. IMD
Inisiasi menyusui dini ( IMD ) adalah proses bayi menyusu segera setelah dilahirkan
dimana bayi dibiarkan mencari puting susu ibunya sendiri. Inisiasi menyusui dini ( IMD )
akan sangat membantu dalam keberlangsungan pemberian ASI ekslusif.
5
Pemerintah Indonesia mendukung kebijakan WHO dan UNICEF yang
merekomendasikan inisiasi menyusui dini sebagai tindakan penyelamatan kehidupan, karena
IMD dapat menyelamatkan 22 % dari bayi yang meninggal sebelum usia 1 bulan.
Program ini dilakukan dengan cara langsung meletakkan bayi baru lahir di dada
ibunya dan membiarkan bayi mencari untuk menemukan putting susu ibun untuk menyusu.

IMD harus dilaksanakan langsung saat lahir, tanpa boleh ditunda dangan kegiatan
menimbang atau mengukur bayi. Bayi juga tidak boleh dibersihkan hanya dikeringkan
kecuali tangannya. Proses ini harus berlangsung skin to skin antara bayi dan ibu.
Menyusui 1 jam pertama kehidupan yang di awali dengan kontak kulit antara ibu dan
bayi dinyatakan sebagai indicator global dan Ini merupakan hal baru bagi Indonesia, dan
merupakan program pemerintah khususnya Departemen Kesehatan RI.
b. Melakukan penilaian bayi baru lahir
Apakah bayi menangis kuat dan/atau bernafas tanpa kesulitan
Apakah bayi bergerak dengan aktif atau lemas
Jika bayi tidak bernapas atau bernapas megap megap atau lemah maka segera

Pengkajian
Denyut jantung
Usaha
pernafasan
Keadaan otot
Refleks
Warna

c.

Nilai
0
Tidak ada
Tidak ada

1
Lambat, < 100
Lambat, tidak teratur

Lembut

Sebagian
ekstremitas Bergerak aktif
lemah
Meringis
Menangis dengan keras
Tubuh merah muda, kaki Seluruh tubuh merah muda
dan tangan biru

Tidak ada
Biru, pucat

2
> 100
Mengangis bagus

Membebaskan Jalan Nafas nafas


Dengan cara sebagai berikut yaitu bayi normal akan menangis spontan segera setelah
lahir, apabila bayi tidak langsung menangis, penolong segera membersihkan jalan nafas
dengan cara sebagai berikut :
6

a.

Letakkan bayi pada posisi terlentang di tempat yang keras dan hangat.

b. Gulung sepotong kain dan letakkan di bawah bahu sehingga leher bayi lebih lurus dan kepala
tidak menekuk. Posisi kepala diatur lurus sedikit tengadah ke belakang.
c.

Bersihkan hidung, rongga mulut dan tenggorokkan bayi dengan jari tangan yang dibungkus
kassa steril.

d. Tepuk kedua telapak kaki bayi sebanyak 2-3 kali atau gosok kulit bayi dengan kain kering
dan kasar.
e.

Alat penghisap lendir mulut (De Lee) atau alat penghisap lainnya yang steril, tabung oksigen
dengan selangnya harus sudah ditempat

f.

Segera lakukan usaha menghisap mulut dan hidung

g. Memantau dan mencatat usaha bernapas yang pertama (Apgar Score)


h. Warna kulit, adanya cairan atau mekonium dalam hidung atau mulut harus diperhatikan.
d. Merawat tali pusat
a. Setelah plasenta dilahirkan dan kondisi ibu dianggap stabil, ikat atau jepitkan klem plastik
tali pusat pada puntung tali pusat.
b. Celupkan tangan yang masih menggunakan sarung tangan ke dalam larutan klonin 0,5 %
untuk membersihkan darah dan sekresi tubuh lainnya.
c. Bilas tangan dengan air matang atau disinfeksi tingkat tinggi
d. Keringkan tangan (bersarung tangan) tersebut dengan handuk atau kain bersih dan kering.
e. Ikat ujung tali pusat sekitar 1 cm dari pusat bayi dengan menggunakan benang disinfeksi
tingkat tinggi atau klem plastik tali pusat (disinfeksi tingkat tinggi atau steril). Lakukan
simpul kunci atau jepitankan secara mantap klem tali pusat tertentu.
f. Jika menggunakan benang tali pusat, lingkarkan benang sekeliling ujung tali pusat dan
dilakukan pengikatan kedua dengan simpul kunci dibagian tali pusat pada sisi yang
berlawanan.
7
g. Lepaskan klem penjepit tali pusat dan letakkan di dalam larutan klonin 0,5%
h. Selimuti ulang bayi dengan kain bersih dan kering, pastikan bahwa bagian kepala bayi
tertutup dengan baik..(Dep. Kes. RI, 2002)

Perawatan Tali Pusat


a.

Pertahankan sisa tali pusat dalam keadaan terbuka agar terkena udara dan tutupi dengan kain
bersih secara longgar

b. Lipatlah popok di bawah tali pusat

c.

Jika tali pusat terkena kotoran atau tinja, cuci dengan sabun dan air bersih, dan keringkan

e.

Pencegahan Kehilangan Panas


Mekanisme kehilangan panas
1.

Evaporasi

Penguapan cairan ketuban pada permukaan tubuh oleh panas tubuh bayi sendiri karena
setelah lahir, tubuh bayi tidak segera dikeringkan.
2.

Konduksi

Kehilangan panas tubuh melalui kontak langsung antara tubuh bayi dengan
permukaan yang dingin, co/ meja, tempat tidur, timbangan yang temperaturnya lebih rendah
dari tubuh bayi akan menyerap panas tubuh bayi bila bayi diletakkan di atas benda benda
tersebut
3.

Konveksi

Kehilangan panas tubuh terjadi saat bayi terpapar udara sekitar yang lebih dingin, co/
ruangan yang dingin, adanya aliran udara dari kipas angin, hembusan udara melalui ventilasi,
atau pendingin ruangan.

8
4.

Radiasi
Kehilangan panas yang terjadi karena bayi ditempatkan di dekat benda benda yang

mempunyai suhu tubuh lebih rendah dari suhu tubuh bayi, karena benda benda tersebut
menyerap radiasi panas tubuh bayi (walaupun tidak bersentuhan secara langsung)
Cegah terjadinya kehilangan panas melalui upaya berikut :
a. Keringkan bayi dengan seksama
b. Mengeringkan dengan cara menyeka tubuh bayi, juga merupakan rangsangan taktil untuk
membantu bayi memulai pernapasannya.

c. Selimuti bayi dengan selimut atau kain bersih dan hangat


Ganti handuk atau kain yang telah basah oleh cairan ketuban dengan selimut atau kain yang
baru (hanngat, bersih, dan kering)
d. Selimuti bagian kepala bayi
Bagian kepala bayi memiliki luas permukaan yg relative luas dan bayi akan dengan cepat
kehilangan panas jika bagian tersebut tidak tertutup.
Anjurkan ibu untuk memeluk dan menyusui bayinya
Pelukan ibu pada tubuh bayi dapat menjaga kehangatan tubuh dan mencegah kehilangan
panas. Sebaiknya pemberian ASI harus dimulai dalam waktu satu (1) jam pertama kelahiran
e. Jangan segera menimbang atau memandikan bayi baru lahir
Karena bayi baru lahir cepat dan mudah kehilangan panas tubuhnya, sebelum melakukan
penimbangan, terlebih dahulu selimuti bayi dengan kain atau selimut bersih dan kering. Berat
badan bayi dapat dinilai dari selisih berat bayi pada saat berpakaian/diselimuti dikurangi
dengan berat pakaian/selimut. Bayi sebaiknya dimandikan sedikitnya enam jam setelah lahir.

9
f.

Pencegahan Infeksi

a. Cuci tangan dengan seksama sebelum dan setelah bersentuhan dengan bayi
b. Pakai sarung tangan bersih pada saat menangani bayi yang belum dimandikan
c. Pastikan semua peralatan dan bahan yang digunakan, terutama klem, gunting, penghisap
lendir DeLee dan benang tali pusat telah didesinfeksi tingkat tinggi atau steril.
d. Pastikan semua pakaian, handuk, selimut dan kain yang digunakan untuk bayi, sudah dalam
keadaan bersih. Demikin pula dengan timbangan, pita pengukur, termometer, stetoskop.
e. Memberikan vitamin K
Untuk mencegah terjadinya perdarahan karena defisiensi vitamin K pada bayi baru lahir
normal atau cukup bulan perlu di beri vitamin K per oral 1 mg / hari selama 3 hari, dan bayi
beresiko tinggi di beri vitamin K parenteral dengan dosis 0,5 1 mg IM.
f. Memberikan obat tetes atau salep mata
Untuk pencegahan penyakit mata karena klamidia (penyakit menular seksual) perlu diberikan

obat mata pada jam pertama persalinan, yaitu pemberian obat mata eritromisin 0.5 % atau
tetrasiklin 1 %, sedangkan salep mata biasanya diberikan 5 jam setelah bayi lahir.Perawatan
mata harus segera dikerjakan, tindakan ini dapat dikerjakan setelah bayi selesai dengan
perawatan tali pusat.
g. Pemeriksaan Fisik Bayi Baru Lahir
Kegiatan ini merupakan pengkajian fisik yang dilakukan oleh bidan yang bertujuan
untuk memastikan normalitas & mendeteksi adanya penyimpangan dari normal.Pengkajian
ini dapat ditemukan indikasi tentang seberapa baik bayi melakukan penyesuaian terhadap
kehidupan di luar uterus dan bantuan apa yang diperlukan.
Dalam pelaksanaannya harus diperhatikan agar bayi tidak kedinginan, dan dapat
ditunda apabila suhu tubuh bayi rendah atau bayi tampak tidak sehat.
Prinsip pemeriksaan bayi baru lahir.

10
Jelaskan prosedur pada orang tua dan minta persetujuan tindakan
a.

Cuci dan keringkan tangan , pakai sarung tangan

b. Pastikan pencahayaan baik


c.

Periksa apakah bayi dalam keadaan hangat, buka bagian yangg akan diperiksa (jika bayi
telanjang pemeriksaan harus dibawah lampu pemancar) dan segera selimuti kembali dengan
cepat

d. Periksa bayi secara sistematis dan menyeluruh

h. Imunisasi BCG, hepatitis B dan polio oral

11

B. Pelayanan Kesehatan Anak Balita


A. Beberapa faktor yang sangat erat hubungannya dengan pertumbuhan dan
perkembangan Balita, yaitu:
1.

Keluarga Berencana

Dalam mempersiapkan anak yang berkualitas, maka sejak dari mulai terjadi
pembuatan sampai dianya menjadi dewasa haruslah dilakukan pemeliharaan dan penjagaan
yang seksama agar tumbuh kembang anak tersebut tidak mengalami kegagalan.
Faktor anak selama dalam kandungan akan sangat mempengaruhi dalam proses
tumbuh kembang anak dikemudian hari. Sebagai contoh dari seorang ibu yang sehat dan
memelihara kandungannya secara seksama, berarti ibu tersebut telah mempersiapkan sejak
awal suatu keturunan yang dapat diharapkan sebagai generasi penerus yang berkualitas.
Hal ini secara umum tidak akan sama bila sang Ibu sejak dini tidak terlibat dalam
mempersiapkannya. Keikut sertaan ibu dalam keluarga berencana, sehingga proses persalinan
yang ideal dapat dipenuhi dan ini akan sangat membantu kesehatan ibu dan anak yang akan
dilahirkannya.

Sebagai contoh seorang ibu hendaklah jangan melahirkan terlalu dini, ataupun terlalu
lambat, begitu juga sebaiknya seorang ibu janganlah melahirkan terlalu sering dan janganlah
mempunyai anak terlalu banyak.
2.

Pemberian Kebutuhan Nutrisi Yang Baik Pada Anak

Dalam pertumbuhan dan perkembangan fisik seorang anak, pemberian makanan yang
bergizi mutlak sangat diperlukan. Anak dalam pertumbuhan dan perkembangannya
mempunyai beberapa fase yang sesuai dengan umur si anak, yaitu fase pertumbuhan cepat
dan fase pertumbuhan lambat.
Bila kebutuhan ini tidak dapat dipenuhi, maka akan terjadi gangguan gizi pada anak
tersebut yang mempunyai dampak dibelakang hari baik bagi pertumbuhan dan perkembangan
fisik anak tersebut maupun gangguan intelegensia.
12
Untuk Tumbuh Kembang Anak Pesan Utamanya Adalah:
a.

Asi saja (ASI ekslusif) adalah makanan terbaik bagi kehidupan bayi 4-6 bulan pertama
kehidupan.

b. Pasca umur 4-6 bulan, bayi memerlukan makanan lain disamping ASI
c.

Anak dibawah 3 tahun membutuhkan 5-6 kali sehari

d. Anak dibawah 3 tahun membutuhkan sejumlah/sedikit lemak atau minyak ditambahkan


dalam makanannya sehari-hari.
e.
f.

Semua anak membutuhkan makanan kaya Vitamin A


Sesudah sakit, anak membutuhkan extra meals untuk mengejar (catch up) kehilangan
pertumbuhan selama sakit

3. Pemberian Kapsul Vitamin A


Vitamin A adalah salah satu zat gizi dari golongan vitamin yang sangat diperlukan
oleh tubuh yang berguna untuk kesehatan mata ( agar dapat melihat dengan baik ) dan untuk
kesehatan tubuh yaitu meningkatkan daya tahan tubuh, jaringan epitel, untuk melawan
penyakit misalnya campak, diare dan infeksi lain.

Upaya perbaikan gizi masyarakat dilakukan pada beberapa sasaran yang diperkirakan
banyak mengalami kekurangan terhadap Vitamin A, yang dilakukan melalui pemberian
kapsul vitamin A dosis tinggi pada bayi dan balita yang diberikan sebanyak 2 kali dalam satu
tahun. (Depkes RI, 2007)
Vitamin A terdiri dari 2 jenis :
1. Kapsul vitamin A biru ( 100.000 IU ) diberikan pada bayi yang berusia 6-11 bulan satu kali
dalam satu tahun
2. Kapsul vitamin A merah ( 200.000 IU ) diberikan kepada balita
Kekurangan vitamin A disebut juga dengan xeroftalmia ( mata kering ). Hal ini dapat
terjadi karena serapan vitamin A pada mata mengalami pengurangan sehingga terjadi
kekeringan pada selaput lendir atau konjungtiva dan selaput bening ( kornea mata ).
13
Pemberian vitamin A termasuk dalam program Bina Gizi yang dilaksanakan oleh
Departemen Kesehatan setiap 6 bulan yaitu bulan Februari dan Agustus, anak-anak balita
diberikan vitamin A secara gratis dengan target pemberian 80 % dari seluruh balita. Dengan
demikian diharapkan balita akan terlindungi dari kekurangan vitamin A terutama bagi balita
dari keluarga menengah kebawah.
4.

Pencegahan Muntah Dan Menceret

Penyakit ini paling sering menyerang Balita. Muntah menceret pada bayi dan anak
dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu:
1. Infeksi pada saluran cerna sendiri
2. Intoleransi terhadap makanan yang diberikan dan
3. Infeksi lainnya diluar saluran cerna.
Pada saat ini penanganan muntah menceret haruslah dilaksanakan sesegera mungkin,
yaitu dimulai pemberian terapi sejak dari rumah. (therapy begin at home), seperti pemberian
oralit, tablet zinc, dll.
5.

Pencegahan Infeksi Saluran Nafas Akut

Penyakit ini merupakan penyakit yang tersering dijumpai pada anak Balita, baik yang hanya
berupa untuk pilek biasa sampai dengan adanya infeksi pada saluran nafas bawah, yaitu
infeksi yang mengenai paru-paru.
6.

Vaksinasi Atau Imunisasi

Pada saat sekarang ini vaksin yang dapat digunakan dalam pencegahan penyakit telah banyak
beredar di Indonesia, dan hasil daya lindung yang ditimbulkannya juga telah terbukti
bermanfaat.imunisasi wajib diantaranya:

14
a.

BCG :

Vaksin ini digunakan untuk mencegah penyakit tuberkulosis. Pada anak yang telah
mendapat vaksinasi BCG diharapkan dianya kan terhindar dari penyakit tuberkulosis,
ataupun kalau terinfeksi bentukna adalah ringan, tidak menimbulkan infeksi yang berat
seperti tuberkulosis otak, tulang ataupun melibatkan organ tubuh yang lain.
b.

Polio Oral Vaksin:

Mengandung tiga macam virus hidup yang telah dilemahkan, yang dapat digunakan
dalam memberikan daya lindung terbadap kelumpuhan dan kematian
c.

Vaksin Hepatitis B :

Pemberian vaksin ini sangat bermanfaat untuk memberikan perlindungan agar tidak
terjadi penyakit hati yang kronis, yang rasa berlanjut dengan terjadi karsinoma hati.
d.

Vaksin campak:

Memberi kekebalan terhadap penyakit campak


e.

DPT:

memberikan kekebalan terhadap penyakit dipteri pertusis dan tetanus


7.

Posyandu

Adapun jenis pelayanan yang diselenggarakan Posyandu untuk balita mencakup :


1) Penimbangan berat badan
2) Penentuan status pertumbuhan
3) Penyuluhan

4) Jika ada tenaga kesehatan Puskesmas dilakukan pemeriksaan kesehatan, imunisasi dan
deteksi dini tumbuh kembang, apabila ditemukan kelainan, segera ditunjuk ke Puskesmas

PEMANTAUAN TUMBUH KEMBANG BAYI DAN BALITA/ DETEKSI DINI


1.

Pemantauan tumbuh kembang bayi, balita dan anak prasekolah/ deteksi dini

Deteksi dini tumbuh kembang bayi, balita dan anak prasekolah adalah kegiatan
pemeriksaan untuk menemukan secara dini adanya penyimpangan tumbuh kembang pada
balita dan anak prasekolah.
15
Ada tiga jenis deteksi dini tubuh kembang yang dapat dikerjakan oleh tenaga
kesehatan di tingkat puskesmas dan jaringannya, berupa:
Deteksi dini penyimpangan pertumbuhan,meliputi:
Pengukuran berat badan terhadap tinggi badan (BB/TB)
Pengukuran lingkar kepala
2.

Deteksi dini penyimpangan perkembangan, meliputi:

a.

Skrining / pemeriksaan perkembangan anak menggunakan kuesioner pra

skrining perkembangan (KPSP)


b.

Tes daya dengar

c.

Tes daya lihat

3.

Deteksi dini penyimpangan mental omosional

Deteksi dini penyimpangan mental emosional adalah kegiatan / pemeriksaan untuk


menemukan secara dini adanya masalah mental emosional, autism dan gangguan pemusatan
perhatian dan hiperaktivitas pada anak, agar dapat segera dilakukan tindakan intervensi. Bila
penyimpangan mental emosional terlambat diketahui, maka intervensinya akan lebih sulit dan
hal ini akan berpengaruh pada tumbuh kembang anak.
IMUNISASI

Imunisasi adalah suatu prosese untuk membuat sistem pertahanan tubuhkebal


terhadap infasi mikroorganisme (bakteri dan virus). Yang dapatmenyebabkan infeksi sebelum
mikroorganisme tersebut memiliki kesempatanuntuk menyerang tubuh kita. Dengan
imunisasi tubuh kita akan terlindungi dariinfeksi begitu pula orang lain. Karena tidak tertular
dari kita
Tujuan Imunisasi
Tujuan dari imunisasi adalah untuk menguranggi angka penderitaan suatupenyakit
yang sangat membahayakan kesehatan bahkan bisa menyebabkankematian pada
penderitanya. Beberapa penyakit yang dapat di hindari denganimunisasi yaitu:
16
1.

Hepatitis.

2.

Campak.

3.

Polio.

4.

Difteri.

5.

Tetanus.

6.

Batuk Rejan.

7.

Gondongan

1. Cacar air
2. TBC

Macam-Macam Imunisasi
Imunisasi Aktif.
Adalah kekebalan tubuh yang di dapat seorang karena tubuh yangsecara aktif
membentuk zat antibodi, contohnya: imunisasi polio ataucampak . Imunisasi aktif juga dapat
di bagi 2 macam:
1.

Imunisasi aktif alamiahAdalah kekebalan tubuh yang secara ototmatis di peroleh

sembuhdari suatu penyakit.


2.

Imunisasi aktif buatanAdalah kekebalan tubuh yang di dapat dari vaksinasi yang

diberikan untuk mendapatkan perlindungan dari sutu penyakit.


Imunisasi Pasif
Adalah kekebalan tubuh yang di dapat seseorang yang zat kekebalantubuhnya di
dapat dari luar.Contohnya Penyuntikan ATC (Anti tetanusSerum).Pada orang yang
mengalami luka kecelakaan. Contah lain adalah:Terdapat pada bayi yang baru lahir dimana

bayi tersebut menerimaberbagi jenis antibodi dari ibunya melalui darah placenta selama
masakandungan.misalnya antibodi terhadap campak. Imunisasi pasif ini dibagi yaitu:
1.

Imunisai pasif alamiahAdalah antibodi yang di dapat seorang karena di turunkan

olehibu yang merupakan orang tua kandung langsung ketika beradadalam kandungan.
2.

Imunisasi pasif buatan.Adalah kekebalan tubuh yang di peroleh karena suntikan

serumuntuk mencegah penyakit tertentu.


17
jenis-Jenis Imunisasi
Imunisasi adalah suatu usaha untuk memberikan kekebalan pada bayi atau anak
terhadap penyakit tertentu.
Beberapa imunisasi yang diberikan pada bayi dan balita :
1. BCG
a. Tujuan
Untuk memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit TBC
b. Jadwal pemberian
Bayi berumur 0-11 bulan, tapi dengan dosis 0,05 cc. Vaksinasi diulang pada umur 5
tahun
c. Diberikan secara intracutan pada lengan kanan keatas
d. Efek samping
Penyuntikan secara intradermal yang benar akan menimbulkan ulkus lokal yang
supervialal 3 minggu setelah penyuntikan, ulkus yong biasu tertutup krusta akan sembuh
dalam 2-3 bulan dan meninggalkan parut bulat dengan diameter 4-8 mm. Apabila dosis
terlalu tinggi maka ulkus yang timbul semakain besar, namun apabila penyutikan terlalu
dalam, parut yang terjadi tertarik ke dalam.
2. DPT
a. Tujuan
Untuk memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit difteri, pertusis dan tatanus
b. Jadwal pemberian
Pada bayi 2-11 bulan, sebanyak 3 kali suntikan dengan selang waktu 4 minggu secara
IM di paha bagian atas dengan dosis 0,5 cc. Imunisasi ulang lainnya dlberikan umur
1,5-2 tahun, kemudian pada usia 6-8 tahun dan 10 tahun
c. Efek samping

Kemerahan, bengkak, dan nyeri pada lokasi injeksi, terjadi pada kira-kira separuh
penderita. Proporsi yang sama juga akan menderita demam ringan dan 1% dapat
hiperperiksia. Anak sering gelisah, dan menangis terus menerus selama beberapa jam pasca
penyuntikan.
18
3. Hepatitis B
a. Tujuan
Untuk mendapatkan kekebalan terhadap virus hepatitis
b. Jadwal pemberian
Pada usia 0-1 bulan, dianjurkan pad usia 0-7 hari. Kemudian pada usia 2-3 bulan.
c. Diberikan secara IM di paha bayi dengan dosis 0,5 cc
d. Efek samping yang terjadi biasanya ringan, berupa nyeri, panas, mual nyeri sendi dan
otot
4. P olio
a. Tujuan
Untuk mendapatkan kekebalan terhadap penyakit poliomyelitis
b. Jadwal pemberian
Pada bayi umur 2-3 bulan, diberikan sebanyak 3 kali pemberian dengan dosis 2 tetes
dengan interval 4 minggu. Pemberian ulang pada umur 1,5 - 2 tahun dan menjelang umur 5
tahun
c. Efek samping
Setelah vaksinasi sebagian kecil resipen dapat mengalami gejala-gejala pusing, diare
ringan, dan otot
5. Campak
a. Tujuan
Untuk mendapatkan, kekebalan terhadap penyakit
b. Jadwal pemberian
Umur 9-11 bulan dengan 1 kali pemberian, dengan dosis 0,5 cc secara subkutan di
lengan kiri
c. Efek samping
Di laporkan setelah vaksinasi MMR (measies mumps, dan ruballa) dapat terjadi malaise
demam atau ruam sering terjadi 1 minggu setelah imunisasi dapat terjadi kejang demam
ensefalitas pasca imunisasi dan pembengkakan kelenjar parutis pada minggu ke - 3
19
B. Pemantauan Tumbuh Balita Kembang Bayi dan

Pertumbuhan berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau
dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa diukur dengan ukuran berat, panjang, umur
tulang dan keseimbangan tulang.
Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh
yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan sebagai hasil dari proses
pematangan.
David Morloy merupakan pelopor yang menggunakan kartu pertumbuhan anak yang
disebut "road to health card" pada tahun 1975 di des Imesi, Nigeria. Kartu tersebut disebut
dengan KMS (Kartu Menuju Sehat) yang merupakan alat penting untuk memantau tumbuh
kembang anak.
Menurut Mortey, pada KMS terdapat 4 patokan sederhana perkembangan psikomotorik,
sehingga ibu dapat mengetahui tingkat perkembangan anaknya.
a. Kemampuan duduk (5-9 bulan)
b. Berjalan 10 langkah tanpa bantuan (9-18 bulan)
c.

Mengucapkan sepatah kata (10-12 bulan)

d. Kemampuan berbahasa beberapa kata (18 bulan-3 tahun)


Tujuan pemantauan fisik anak adalah:
a.

Agar pertumbuhan mudah diamati

b. Menciptakan kebutuhan akan rasa ingin tahu terhadap kebutuhan anak


c.

Meningkatkan pertumbuhan yang layak untuk pertumbuhan anak

d. Melukiskan setiap kejadian yang kurang menguntungkan anak


e.

Menemukan seawal mungkin gejala-gejala gangguan pertumbuhan

f.

Merupakan sarana untuk memberikan penyuluhan kepada ibu:

1) Gizi/makanan bayi dan anak


2)

Tumbuh kembang anak

3) Kesehatan anak
4)

Imunisasi

5) Keluarga Berencana
20
6) Pencegahan : deflsiensi vitamin A, dehidrasi akibat diare, sanitasi lingkungan, dll.

Tumbuh kembang anak diperiksa diperiksa berdasarkan umur. Yang diperhatikan


adalah aktifitas motor anak, bahasa dan adaptasi lingkungannya. Tumbuh kembang anak
normal sebagi berikut:
1.

Umur satu bulan

1.Refleks moro dapat menghisap, menggenggam positif


2.Bila ditelungkupkan bayi berusaha mengangkat kepala dan kaki bergerak seperti mau
merangkak
3.Dalam posisi duduk, punggung bungkuk, kepala tegak sesaat Bayi kebanyakan tidur
4.Bayi diam bila ada suara terkejut bila mendengar bunyi suara vokal (bila menangis)
5.Mata bayi mengikuti objek yang tergantung dibenang yang digoyangkan ke kiri dan ke
kanan
2.

Umur dua bulan

1. Menendang-nendang dan gerak tangan yang energik


2. Kepala bergoyang bila dalam posisi duduk
3. Bila telungkup, kepala tegak, membentuk sudut 45 0
4. Tangan dihisap sendiri dan selalu terbuka
5. Mengeluarkan satu suara vokal seperti a-e-u
6. Kepala dan mata mengarah ke suara
7. Mengikuti objek yang bergoyang
8. Gerak ekspresi berjaga-jaga
9. Senyum bila diajak bicara lembut
3. Umur tiga bulan
1. Telungkup, kepala tegak 900
2. Refleks moro dan menggenggam mulai tidak nampak
3. Berguling (3 4 bulan)
21
4. Ketawa kecil, memekik
5. Respon terhadap musik
6. Bersuara a-a, la-la, oo-oo
7. Berusaha menggapai objek tapi tidak tepat
8. Memegang benda dengan erat bila diletakkan di atas tangannya dan menarik baju

9. Mengikuti objek ke samping (1800)


10. Memperhatikan orang dan mainan
11. Senyum spontan
4. Umur empat bulan
1. Dapat duduk dengan bantuan dan berpaling ke arah bunyian
2. Mengangkat kepala sewaktu tengkurap, untuk berupaya duduk
3. Kaki menendang-nendang bila didirikan
4. Tertawa keras (4-5 bulan)
5. Mengucapkan : seperti m-p-b
6. Mengulang suara yang didengar
7. Memegang giring-giring
8. Memindahkan objek dari satu tangan ke tangan lain
9. Menarik baju ke muka sendiri
10. Senyum spontan ke orang yang dilihat
5. Umur lima bulan
1. Berguling dari satu sisi ke sisi lain
2. Beringsut dari belakang ke depan
3. Tegak bila diangkat dan berpegang bila duduk
4. Berdiri bila di bantu
5. Mengenal suara yang sering di dengar
6. Berhenti menangis bila mendengar nyanyian
7. Memegang benda yang disenangi dan menggapai mainan dengan dua tangan
8. Senyum pada bayangan kaca
22
9. Memalingkan kepala ke arah suara
10. Senang bermain dengan orang lain
6. Umur enam bulan
1. Tengkurap : Mengangkat kepala spontan
2. Duduk dengan bantuan

3. Beringsut mundur (6-7 bulan)


4. Memegang kaki dan bermain dengan jari kaki
5. Memegang benda kecil (kubus) dengan telapak
6. Bersuara bila melihat kaca
7. Mengucapkan empat jenis bunyi
8. Melokalisasi sumber suara
9. Memasukkan benda kecil ke mulut
10. Curiga terhadap orang atau suara asing
11. Memberi perhatian pada orang atau objek
12. Mempertahankan perhatian bila diambil
13. Mengangkat tangan bila mau diambil

7. Umur delapan bulan


1. Duduk sendiri (6-8 bulan)
2. Mulai melangkah dan mencoba merangkak
3. Bergerak maju mengambil objek
4. Bersuara seperti a-la, a-ba, oo-oo, a-ma, ma-ma, pa-pa (8-10 bulan)
5. Mendengar orang bercakap-cakap dan berterlak untuk menarik perhatian (8-10 bulan)
6. Bergerak mengambil mainan di luar jangkauan
7. Membunyikan lonceng
8. Minum dan cangkir
9. Bermain ci-luk-ba
10. Memperhatikan bayangan di kaca
11. Bermain kertas
23
8. Umur sepuluh bulan

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Duduk mandiri
Berdiri dengan pegangan, merangkak, dan berjalan dengan pegangan
Dapat berputar bila diletakkan di atas lantai
Menggelengkan kepala manyatakan tidak
Melambaikan tangan untuk ucapan selamat (tinggal atau jalan)
Memberi respon terhadap panggilan nama sendiri
Menyuarakan beberapa ucapan (10-12 bulan)
Bermain tepuk tangan
9.Umur dua belas bulan

1. Berdiri sendiri dan berjalan, dengan bantuan atau tangan yang dipegang orang lain
2. Berputar dalam posisi duduk
3. Menggenggam 2 benda kecil di dalam satu tangan
4. Mengucapkan kata dengan arti yang spesiik seperti "mama" untuk Ibu
5. Berbicara kepada mainan
6. Mengoceh bila sendiri
7. Mematuhi perintah yang sederhana seperti "Beri saya cangkir itu"
8. Ikut membantu sendiri bila dipasangkan pakaiannya
9. Bermain dengan cangkir atau sendok
10. Menunjukkan sesuatu dengan jari telunjuk
11. Mencoba mengambil benda kecil dan dalam kotak
12. Memasukkan benda kecil ke mulut
13. Memegang cangkir untuk minum
14. Memperhatikan tulisan
10

Umur lima belas bulan


1. Berdiri sendiri dan memanjat
2. Berlutut di lantai atau di kursi
3. Berjalan dengan keseimbangan badan yang baik
24
4. Berbicara dengan 4-5 kata
5. Menunjukkan keinginan sesuatu dengan bicara
6. Tahu namanya sendiri
7. Mengangkat cangkir untuk minuman
8. Minum dengan sendok
9. Menunjukkan atau membori mainan kepada seseorang
10. Membanu membuka pakaiannya sendiri
11. Memasukkan benda kecil ke dalam botol tanpa demonstrasi
12. Senang mendorong mainan beroda
11. Umur delapan belas bulan

1. Berlari dan naik tangga dengan pegangan satu tangan


2. Berjalan mundur dan mengangkat kursi Melempar bola
3. Mengucapkan angka 1-10 (18-21 bulan)
4. Menunjukkan sekurang-kurangnya satu bagian tubuh yang ditanyakan
5. Dapat menyebutkan "halo"
6. Menunjukkan benda yang ditawarkan seperti cangkir, sendok, mobil, kursi
7. Membalikkan halaman buku
8. Membawa atau memeluk boneka
9. Mencoret-coret
12. Umur dua puluh satu bulan
1. Berlari dan naik turun tangga dengan pegangan
2. Naik tangga sendiri
3. Menendang bola
4. Bercakap dengan mengucapkan 15-20 kata
5. Mampu mengkombinasikan dua atau tiga kata
6.

Minta makan atau minum

7. Memberi bola pada orang lain (ibunya), meletakkan bola ke tempat yang lain
8. Menunjukkan 3-4 bagian tubuh yang ditanyakan
25
9. Membantu kegiatan rumah yang sederhana (21-24 bulan)
10. Memindahkan pakaian dengan baik
11. Menarik orang lain untuk menunjukkan sesuatu
13 Umur dua puluh empat bulan
1. Berlari tanpa jatuh
2. Mengucapkan sekurang-kurang satu kalimat atau ungkapan 4-5 ungkapan
3. Dapat mengucapkan kembali 5-6 suara konsunan (yang terpilih : m-p-b-h-w)
4. Menujukkan 4 bagian tubuh yang di tanyakan
5. Menyebutkan benda diatas meja bila di tanyakan
6. Menyebutkan nama sendiri
7. Melempar bola ke dalam kotak
8. Mengambarkan garis vertikal setelah di tunjukan

14 Umur 2,5 tahun


1.Melompat dan mencoba berdiri dengan satu kaki
2.Memegang pensil dengan jari
3.Mencoba jalan berjingkrak
4.Menyebut nama benda sehari-hari
5.Menjawab pertanyaan sederhana sepert "apa ini"?
6.Mendorong mainan yang terarah
7.Menolong membuang sesuatu
8.Memakai pakaian
9.Membasuh dan mengeringkan tangan
10. Makan dengan sendok
11. Mengambar garis horizontal yang dipertunjukan
12. Berupaya mengambar lingkaran yang ditunjukan
15 Umur tiga tahun
1. Berdiri satu kaki sekurang-kurangnya satu detik
26
2. Melompat dari anak tangga paling bawah
3. Dapat melepaskan dua kancing baju
4. Menaiki sepada roda tiga
5. Mengucapkan kalimat dengan enam kata seperti "saya punya ibu, bapak dan kakak"
6. Menyebutkan tiga atau lebih nama objek di dalarn gambar atau foto
7. Membedakan laki-laki dan perempuan
8. Menyebutkan nama lengkap
9. Menjawab pertanyaan dengan tepat
10. Mengenal sekurang-kurangnya satu warna
11. Dapat menjawab pertanyaan sekurang-kurangnya dengan tiga kata dalam satu kalimat
12. Menguasai 750-1000 kata ( 3-3,5 tahun)
13. Memahami giliran
14. Menyalin gambar lingkaran
15. Berpakaian dengan pengawasan
16. Berbisik
17. Makan sendiri dengan baik

16 Umur empat tahun


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Berdiri satu kaki lebih kurang 5 detik


Melompal sekurang-kurangnya 2 kali dengan satu kaki
Dapat mengancingkan baju dan mengikat sepatu
Mengulang 10 kata tanpa salah
Menghitung tiga objek, dan menunjukannya dengan benar
Memahami misalnya : "apa yang diperbuat bila lapar mengantuk dan kedinginan ?"
Kalimat spontan, pengucapannya 4 sampai 5 kata Suka mengajukan pertanyaan
Memahami kata seperti di atas, di bawah, di belakang, dan sebagainya (letakan benda ini
diatas benda)
9. Dapat menunjukan 3-4 warna
10. Berbicara dengan komunikasi yang efektif
11. Mencontoh lukisan/gambar Bermain bersama dengan anak-anak lain
27
12. Memakai dan membuka pakaian sendiri
13. Mengosok gigi dan membasuh muka
14. Ke toilet sendiri
17 Umur lima tahun
1. Berdiri 1 kaki 8-10 detik
2. Melompat, menggunakan kaki bergantian
3. Menangkap dengan tangan, bola yang dilempar dengan 2-3 kali percobaan
4. Mengetahui umur sendiri Mengenal 4 macam warna
5. Menyebutkan fungsi benda sehari-hari seperti sendok, pensil dan sebagainya
6. Menyebutkan jenis benda
7. Menanyakan arti sesuatu kata
8. Hanya sedikit salah mengucapkan kata
9. Mengambar manusia sekurang-kurangnya menunjukan 6 bagian tuhuh
10. Membawa mainan dengan mainan kereta
11. Bermain dengan pensil berwarna
12. Bermain dalam kelompok

28
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Setelah dilakukan pemeriksaan pada bayi baru lahir, jika tidak ditemukan adanya
kelainan, maka bayi ditetapkan (diagnose) lahir dengan keadaan normal. Dalam rencana
dan langkah asuhan dilakukan urutan sebagai berikut:
i.

Membersihkan rongga hidung dan mulut dengan kapas steni atau penghisap lendir dan karet
(De lee)

j.

Mengeringkan bayi dan air ketuban

k. Meletakkan bayi diatas perut ibu


l.

Memotong tali pusat

m. Mengelus telapak kaki, dada, perut dare punggung, bila bayi tidak menangis
n. Menilai APGAR skor pada satu menit pertama untuk menentukan ada tidaknya asfiksia
o. Membersihkan bayi dan lapisan lemak yang berlebihan
p. Memberi salep mata tetrasiklin atau larutan nitro argenti 1% pada kedua mata bayi
Pelayanan kesehatan anak balita adalah pelayanan di bidang kesehatan yang
menyangkut kesehatan anak balita. Balita merupakan anak usia 1-5 tahun. Pelayanan
kesehatan pada anak balita, meliputi:
1. Pemeriksaan kesehatan anak balita secara berkala
2. Penyuluhan pada orang tua
3. Imunisasi dan upaya pencegahan penyakit
4. Pemberian vitamin A, kapsul vit.A berwarna merah diberikan 2 kali dalam
setahun
5. Identifikasi tanda kelainan dan penyakit yang mungkin timbul pada bayi dan cara
menanggulanginya
B. SARAN
Diharapkan para pembaca agar mengetahui bagaimana pentingnya pelayanan
kesehatan bayi baru lahir dan anak balita sehingga tidak terjadi penyimpangan yang
berhubungan dengan tumbuh kembang balita
29

DAFTAR PUSTAKA

http://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/06/pelayanan-kesehatan-pada-bayidan.html#ixzz2PPW54Vn2
Mitayani.2010.mengenal bayi baru lahir dan penatalaksanaannya.padang:baduose media
Ladewig W,dkk.2006.asuhan keperawatan ibu bayi baru lahir.jakarta:EKG
Lubis,chairuddin.2004.usaha pelayanan kesehatan anak dalam membina keluarga
sejahtera.medan:universitas sumatra utara
http://uzumina-san-josanshi.blogspot.com
Diposkan oleh Vella Wahyuni di 05.35
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke
Pinterest

Anda mungkin juga menyukai