Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS DAYA DUKUNG TIANG PANCANG MENGGUNAKAN UJI PEMBEBANAN

STATIK PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG MAGISTER (PASCASARJANA)


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Shendy Avanti Rahmi, Yulian Firmana Arifin
Program Studi Teknik Sipil, FakultasTeknik, UniversitasLambungMangkurat
Jalan Jenderal A. Yani Km. 36 Banjarbaru
Telp. (0511) 47738568-4781730 Fax. (0511) 4781730
email: Shendy_avanti@yahoo.com

ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai analisis daya dukung pondasi tiang pancang menggunakan uji
pembebanan statik pada Proyek Pembangunan Gedung Magister (Pascasarjana) Universitas Lambung
Mangkurat. Skripsi ini bertujuan untuk membahas daya dukung pondasi tiang pancang agar didapatkan
metode perhitungan daya dukung tiang pancang yang paling mendekati dengan hasil aktual di lapangan.
Daya dukung pondasi tiang dihitung dengan beberapa metode analisis perhitungan. Analisa
daya dukung berdasarkan data SPT dihitung dengan menggunakan metode Mayerhoff, berdasarkan data
parameter tanah menggunakan metode Mayerhoff dan Vesic, dan daya dukung tiang pancang
berdasarkan hasil loading test dihitung dengan tiga metode antara lain: metode Chin, Davisson, dan
Mazurkiewich. Selain analisa secara manual, hasil perhitungan daya dukung tiang juga ditentukan
dalam program komputer (PLAXIS).
Dari hasil perhitungan, berdasarkan data SPT diperoleh hasil sebesar 275,496 ton, berdasarkan
data laboratorium dengan metode Mayerhoff diperoleh sebesar 209,707 ton dan metode Vesic sebesar
205,652 ton. Kemudian berdasarkan data loading test dengan metode Chin diperoleh hasil sebesar
133,33 ton, metode Davisson sebesar 105 ton, dan metode Mazurkiewich sebesar 200 ton. Hasil-hasil
tersebut memperlihatkan hasil yang berbeda-beda sehingga loading test tetap disarankan untuk
dilakukan pada pekerjaan proyek.
Kata kunci: daya dukung, tiang pancang, parameter tanah, SPT, Loading Test.
ABSTRACT
This thesis discusses about bearing capacity analysis of piles foundation using static loading
method at the project of graduate building of Lambung Mangkurat University. The thesis aims to
discuss bearing capacity of pile foundation in order to obtain the calculation method of bearing
capacity of pile that have the closest to the field results.
The bearing capacity of pile were determined using some analysis methods of calculation.
Bearing capacity analysis based on SPT dan soil parameters data was calculated using Mayerhoff
method, and Mayerhoff and Vesic methods, respectively. In order to determine the bearing capacity of
piles based on the loading test result, several methods were used (i.e., Chin, Davisson and
Mazurkiewich methods). Pile bearing capacity calculated using computer program (i.e., PLAXIS) was
also performed.
The result shows that based on SPT data bearing capacity obtained was 275,496 Tons.
Calculated using laboratory data using Meyerhoff, and Vessic methods are 209.707, and 205.652 tons,
respectivelly. Then based on the data loading test method, the bearing capacity of single pile are
133.33, 105, dan 200 Tons obtained using Chin, Davisson, and Mazurkiewich methods, respectively. If
Davisson method is normally used to determined bearing capacity of pile from loading test data, so the
allowable bearing capacity of pile is 55 Tons (factor of safety 2). Factor of safety that is close to the
result is 4-5.
Key words: piles, bearing capacity, soil parameters, SPT, Loading Test.

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Ada beberapa metode yang biasa digunakan
dalam menentukan kapasitas daya dukung tiang
pancang, salah satunya dengan menggunakan
metode statis yaitu Uji Sondir, Standar Penetrasi
Test, dan Uji Pembebanan Lapangan (loading test).
Kelebihan dari masing-masing metode antara lain
untuk penyelidikan sondir adalah cukup ekonomis
dan sangat cocok digunakan pada tanah lunak dan
pasir. Kemudian untuk penyelidikan SPT antara
lain test ini dapat dilakukan dengan cepat dan
operasinya relatif sederhana, biaya relatif murah,
dapat menentukan kedalaman dan tebal masingmasing lapisan tanah, contoh tanah terganggu dapat
diperoleh untuk identifikasi jenis tanah, dan dapat
dilakukan pada semua jenis tanah. Dan untuk Uji
pembebanan di lapangan dapat mengetahui respon
pondasi tiang terhadap suatu poembebanan statis.
Dalam perhitungan biasanya lebih aman
menggunakan hasil perhitungan dengan data
loading test karena lebih aktual/akurat di lapangan.
Pada Skripsi ini akan membahas mengenai
perbandingan antara daya dukung pondasi tiang
pancang yang dianalisa/dihitung berdasarkan data
hasil pengujian standar penetrasi (SPT) dan data
hasil pengujian laboratorium, dengan hasil Uji
Pembebanan di lapangan (loading test).

= faktor reduksi (rasio tahanan gesekan terhadap


kekuatan geser tak terdrainase).

TINJAUAN PUSTAKA

Ko= Koefisien tekanan tanah

Daya Dukung Tiang


Penentuan daya dukung tiang berdasarkan
kemampuan tiang untuk menahan gaya lateral dari
tanah disekitarnya. Dalam perancangan pondasi,
ada 2 (dua) hal yang harus dipenuhi yaitu :
1.

2.

qijin < qbatas


Bahwa kemampuan tanah untuk memikul
atau menahan beban tanpa terjadinya
keruntuhan geser (shear failure). Dalam
hal ini kuat geser tanah merupakan fungsi
dari sudut geser dalam, tegangangan
normal dan kohesi tanah.
s < s
Bahwa penurunan yang terjadi tidak boleh
melebihi batas penurunan ijin.

Daya Dukung Tiang pada Tanah

Kapasitas Dukung Tiang Berdasarkan


Data Laboratorium
Kapasitas pada tanah granular tidak
mempunyai kohesi atau c = 0 .
Tahanan Ujung Ultimit (Qp)
Metode Meyerhofs
Qp=q.Nq.Ap ..........................(2)

q t 0,5Pa N q* tan '

......(3)
Nc dan Nq= Faktor daya dukung tergantung nilai
sudut geser dalam
Gambar 2 Grafik untuk menentukan nilai Nc dan
Metode Vesic
K=Ko=1-sin

.......................(4)

1 2k o ,
q
3 ....(5)

o,

Dimana:

q = Tegangan vertikal efektif tanah (kN/m2)


Ir=

E
2 ( 1+ ) q' tan

....................(6)

Dimana:
Ir = Indeks kekakuan
E = Modulus Elastisitas (kN/m2)

=Poisson Rasio tanah


q = Tegangan vertikal efektif tanah (kN/m2)

=Sudut gesek dalam tanah (

Lempung

Q p (cN c* ,q N a* ) A p

Daya dukung tiang di dalam lempung


umumnya ditetntukan dengan memakai kekuatan
geser tak terdrainase. Dengan cara ini persamaan

Dimana:

Q = Nc Cu Ap + Cu As ............(1)
Dimana :
Nc = faktor daya dukung pada ujung
Cu = kohesi tanah
Ap = luas penampang tiang ujung
As = luas selimut tiang

.........(7)

Qp = Tahanan Ujung Ultimit


Ap = Luas Penampang Tiang (m2)

Q s p L f

............(8)
K=Ko=1-sin........................(9)

f K 'v tan

.............................(10)
L=15Dv= L.......................(11)
Kapasitas Dukung Tiang Berdasarkan Data NSPT
Untuk tahanan ujung tiang dengan
memperhatikan faktor kdalaman, Mayerhof (1976)
menyarankan:
a. Untuk tiang dalam pasir dan kerikil

b.

fb = 0,4 N60 (L/d) r t = 4 N60 r


(kN/m2)................(12)
Untuk tiang dalam lanau tidak plastis:
fb = 0,4 N60 (L/d) r 3N60 r
(kN/m2)..................(13)

Q p qt A p

.... (14)
Dalam menghitung tahanan gesek
satuan(fs), Mayerhof (1976) menyarankan:
Untuk tiang perpindahan besar (tiang
pancang) pada tanah tidak kohesif (pasir):
fs

1
rN60(kN/m2) (15)
50

N60=

Em . Cb .Cs . CR
..................
0,60

(21)
Dimana:
CB =koreksi lubang bor
CS= koreksi sampel
CR = koreksi panjang tiang
Analisa Daya Dukung berdasarkan hasil uji
lapangan
Uji lapangan yang telah dilakukan oleh
beberapa peneliti sebelumnya yaitu dengan
melakukan pengujian pembebanan atau yang sering
disebut loading test. Loading test biasa disebut juga
dengan uji pembebanan statik. Cara yang paling
dapat diandalkan untuk menguji daya dukung
fondasi tiang adalah dengan uji pembebanan statik.
Metode Chin (1971)
Menurut metode Chin (1971) beban
ultimate adalah 1/c1 dengan c1 merupakan
persamaan garis dari gradient atau kemiringan garis
pada kurva antara rasio beban dan penurunan (s/Q)
dengan penurunan.

Untuk tiang perpindahan kecil pada tanah


tidak kohesif (pasir):
fs

1
rN60(kN/m2).....(16)
100

dengan,
fb
= tahanan ujung satuan tiang
(kN/m2)
fs
= tahanan gesek satuan tiang
(kN/m2)
r
= tegangan referensi = 100
(kN/m2)
N60
= N-SPT yang dikoreksi terhadap
pengaruh prosedur lapangan saja
N60
= N-SPT yang dikoreksi terhadap
pengaruh prosedur lapangan dan tekanan
overburden
L
= kedalaman penetrasi tiang (m)
d
= diameter tiang (m)

Qs As f s

...............(17)
Rumus N60 yaitu:
N60 = CN.N....(18)
Dengan:
N
= N yang diperoleh dari uji SPT
saat pengeboran
CN
= faktor koreksi overburden
Koreksi tekanan overburdenyang
disarankan Gibbs dan Holtz (1957) adalah:

2
....(19)
'
1+ v / r
'v = d w ..............(20)

CN

Rumus N60 yaitu:

Gambar 1 Interpretasi beban ultimit (metode Chin).

Metode Davisson (1972)


Di dalam metode Davisson (1972), metode
batas offset mungkin yang terbaik yang dikenal
secara luas. Metode ini telah diusulkan oleh
Davisson sebagai beban yang sesuai dengan
pergerakkan dimana melebihi tekanan elastis.
Kegagalan beban didefinisikan sebagai beban yang
mendorong untuk membentuk sebuah deformasi
yang sama pada penyajian akhir dari tekanan tiang
elastis dan sebuah deformasi yang sejajar dari
pencerminan tekanan tiang elastik untuk prosentase
diameter tiang. Hubungan ini dituliskan sebagai
berikut:
S f =S e +(0,38+ 0,008 D) ..(22)

S e=

PL
...................(23)
AE

dimana, Sf adalah penurunan pada kondisi


kegagalan, Se adalah penurunan elastis, dan D
adalah diameter tiang (Arifin, 2007).
Dimana :
Se
= Penurunan elastis (inchi)
P
= Beban uji yang diberikan (kg)
L
= Panjang Tiang (inchi)
Ap
= Luas Penampang Tiang (inchi2)
Ep = Modulus elastisitas tiang (kg/inchi2)

Kurva beban terhadap penurunan untuk


mendapatkan beban ultimit menurut metode
Davisson terlihat pada Gambar 2.

Gambar 2 Interpretasi beban ultimit (metode Davisson


M.T).

Gambar 4 Tahapan Penelitian

Metode Mazurkiewich (1972)


Kurva interpretasi beban dengan penurunan
metode Mazurkiewich

HASIL DAN PEMBAHASAN


Menghitung Kapasitas Daya Dukung Tiang
Pancang dari Data SPT
Diketahui:
8 d diatas tiang
4 d dibawah dasar tiang
Didasar tiang:
Gambar 3 Kurva interpretasi beban dengan penurunan
metode Mazurkiewich (1972).

Metoda FEM (Program Plaxis)


Parameter tanah yang digunakan dalam
program PLAXIS V.8 diantaranya yaitu :
a) Berat Volume Tanah Kering / dry soil weight (
dry)
b) Berat Volume Tanah Basah / wet soil weight (
wet)
c) Permeabilitas Arah Horizontal / horisontal
permeability (kx).
d) Permeabilitas Arah Vertikal / vertical
permeability (ky)
e) Modulus Young / Youngs Modulus (Eref),
f) Poissons Ratio (v)
g) Kohesi / Cohesion (c)
h) Sudut Geser / Friction Angle ()
i) Sudut Dilatasi / Dilatancy Angle ()
PLAXIS terdiri dari 4 program :
1. Input program
2. Calculation program
3. Output program
4. Curve program
METODOLOGI PENELITIAN
Tahap Penelitian
Untuk memberikan gambaran mengenai
tahapan dan mempermudah dalam pencapaian
tujuan, maka dibuat diagram alur kegiatan sebagai
berikut:

:N
:N
:N
Nrata-rata

= 45
= 76
= 74
= 65

a. Menghitung N60 dan N60

0,5. x 1,0 x 1,0 x 1,0 x 65


0,60

N60=

= 54,167

N60 = CN.N = 0,49 x 74 = 36,26


b. Menghitung tahanan ujung tiang

Q p qt Ap 14504 x0,09 1305,36kN


c.Menghitung tahanan gesek tiang
Untuk tiang perpindahan besar (tiang
pancang) pada tanah tidak kohesif (pasir):
fs

1
50

r Nrata-rata kN/m2

Qs As f s
Kedalaman 0 8m, Nrata-rata
fs1

50

=3

x 100 x3

=6

kN/m2

Qs 1 = (1,2 x 8) x 6

Kedalaman 10 24m, Nrata-rata

1
fs2
x 100 x 7,5
50
Qs 2 = (1,2 x 16) x 15

= 57,6 kN
= 7,5
= 15 kN/m2
= 288 kN

Kedalaman 26 32m, Nrata-rata

1
fs3
x 100 x17,75
50
Qs 3 = (1,2 x 8) x 35,5

= 17,75
=35,5kN/m2

Menghitung Kapasitas Daya Dukung Tiang


Pancang Berdasarkan Data Loading Test

= 340,8 kN

Metode Chin

Kedalaman 34 36m, Nrata-rata = 42,5

fs4

1
50

= 85 kN/m2

x 100 x 42,5

Qs 4 = (1,2 x 4) x 85

= 408 kN

Kedalaman 38m, NSPT

= 74

1
fs5
x 100 x74
50
Qs 5 = (1,2 x 2) x 148

= 148kN/m2

Qs total

=355,2 kN
= Qs1 + Qs2 + Qs3 + Qs4 + Qs5
= 57,6 + 288 + 340,8 + 408 + 355,2
= 1449,6 kN

Qult

= p+
= 1305,36+ 1449,6
= 2754,96 kN

Qizin=

Gambar 5 Grafik Hasil Perhitungan dengan Metode Chin.

Qs

Qult = 1/C1

Qult = 1/0,005
Qp+Qs 1305,36+1449,6
=
=918,32 = 200 Ton
SF
3
kN

Faktor Koreksi = 1,5


Qult = 200/1,5 = 133,33 Ton

Menghitung Kapasitas Daya Dukung Tiang


Pancang dari Data Pengujian Laboratorium.

Qizin =

Tabel 1 Perhitungan Daya Dukung

Metode Davisson

Metode

Q ult
SF

133,33
2

= 66,667

67 Ton

Hasil

Metode Meyerhofs

Qp1 = 1359,34

Metode Vesic

kN
Qp2 = 2162,87
kN
Qs = 737,73
kN

Menghitung Qultimit dan Qizin


Metode Mayerhorf
= 1359,34+737,73
2097,07 kN

Qultimit

Qp+Qs 1359,34+737,73
=
Qizin
=
SF
3
699,02 kN

Gambar 6 Grafik Hasil Perhitungan Dengan


Metode Davisson.

Dari grafik diperoleh Qult sebesar 105 Ton


Jadi, Qizin =

Q ult
SF

105
2

= 52,5

53 Ton

Metode Mazurkiewich

Metode Vesic
= 2162,88+737,73
2056,52 kN
Qp+Qs 2162,88+737,73
=
Qizin
=
SF
3
966,87 kN
Qultimit

Tabel 2 Hasil Perhitungan Daya Dukung Tiang

Gambar 7 Grafik Hasil Perhitungan dengan


Metode Mazurkiewich.

Dari grafik diperoleh Qult sebesar 200 Ton


Jadi, Qizin =

Q ult
SF

200
2

= 100 Ton

Hasil perhitungan teoritis menurut


parameter tanah menunjukan bahwa daya dukung
ultimit tiang teoritis lebih besar dari hasil daya
dukung loading test di lapangan. Sehingga
kesimpulan hasil perhitungan kapasitas daya
dukung pondasi tiang menurut data parameter tanah
yang terangkum pada Tabel 3.
Tabel 3 Hasil Perhitungan Kapasitas Daya Dukung
Pondasi Tiang Menurut Data Parameter Tanah.

Hasil Perhitungan untuk Data Masukan


PLAXIS.

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis pada Proyek
Pembangunan Gedung Magister (Pascasarjana)
Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin,
maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
a. Daya dukung ultimit tiang hasil loading
test lebih kecil dari hasil perhitungan daya
dukung ultimit secara teoritis berdasarkan
data SPT.
b. Daya dukung ultimit tiang hasil loading
test lebih kecil dari hasil perhitungan daya
dukung ultimit dengan data parameter
tanah hasil pengujian laboratorium.
c. Daya dukung ultimit tiang hasil loading
test lebih besar dari hasil perhitungan
dengan menggunakan metode Fenite
Elemen (PLAXIS).
d. Berdasarkan hasil daya dukung tiang
pancang, lebih aman menggunakan hasil
daya dukung loading test karena lebih
aktual di lapangan.
UCAPAN TERIMA KASIH

Gambar 8 Perbandingan Daya Dukung Loading Test dan


Hasil PLAXIS.

Analisa dan Pembahasan.


Berdasarkan hasil perhitungan secara
teoritis dengan menggunakan data hasil SPT
menunjukan bahwa daya dukung hasil loading test
lebih kecil dari daya dukung teoritis. Hasil
perhitungan kapasitas daya dukung tiang yang
terangkum pada Tabel 2. Namun daya dukung hasil
perhitungan teoritis ini lebih besar dari daya
dukung hasil loading test.

Dengan memanjatkan Puji dan syukur


Kehadirat Allah SWT atas segala Rahmat dan
Hidayah-Nya, sehingga Tugas Akhir yang berjudul
Analisis Daya Dukung Tiang Pancang dengan Uji
Pembebanan Statik Pada Proyek Gedung Magister
(Pascasarjana) Universitas Lambung Mangkurat
dapat diselesaikan dengan baik. Tugas Akhir ini
disusun sebagai syarat untuk menempuh ujian
Strata 1 Teknik Sipil pada Fakultas Teknik
Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru.
DAFTAR SIMBOL

Nc
Ap
As
B
Cu
CN
CB
CR
CS
d
E
Ep
fb
fs

= faktor daya dukung pada ujung


= luas penampang tiang ujung
= luas selimut tiang
= dimensi penampang tiang
= kohesi tanah
= faktor koreksi overburden
= koreksi lubang bor
= koreksi panjang tiang
= koreksi sampel
= diameter tiang (m)
= Modulus Elastisitas (kN/m2)
= Modulus elastisitas tiang (kg/inchi2)
= tahanan ujung satuan tiang (kN/m2)
= tahanan gesek satuan tiang (kN/m2)

Ir
K

= Indeks kekakuan
= koefisien tegangan tanah lateral.

Ko = Koefisien
tekanan tanah
L
= panjang tiang
pancang
N = N yang
diperoleh dari uji
SPT saat pengeboran
N60 = N-SPT yang
dikoreksi terhadap pengaruh prosedur lapangan saja
N60
= N-SPT yang dikoreksi terhadap
pengaruh prosedur lapangan dan
tekanan overburden
Nq, N = faktor-faktor kapasitas daya dukung untuk
tanah di bawah ujung tiang.
p
= keliling lingkaran
P
= Beban uji yang diberikan (kg)
q
= effective overburden pressure = (i .
hi)
q
= beban yang bekerja dipermukaan
Qult
= kapasitas daya dukung tiang pancang
maksimum.
Qu
= Kapasitas Ultimit netto (kN)
Qe
= Tahanan ujung bawah ultimit (kN)
Qs
= Tahanan gesek dinding ultimit (kN)
Se
= Penurunan elastis (inchi)
Wp
= Berat sendiri tiang (kN)
Z
= kedalaman titik pusat gravitasi dari
bagian tiang yang terbenam

= faktor reduksi (rasio tahanan gesekan


terhadap kekuatan geser tak
terdrainase).
=Sudut gesek dalam tanah (

aq, q
= faktor penampang.

= berat isi tanah


q
r

= Tegangan vertikal efektif tanah (kN/m2)


= tegangan referensi = 100 (kN/m2)

()

= Dilatancy Angle

DAFTAR PUSTAKA
Anonim1.http://belajarsipil.blogspot.com/2012/06/p
ondasi-tiang-pancang.html
Diakses pada tanggal 28 Januari 2015.
Anonim.http://www.plaxis.nl/files/files/2DAnniver
saryEdition-1-Tutorial.pdf
Diakses pada tanggal 6 Februari 2015.
Arifin, Zainul. 2007. Komparasi Daya Dukung
Aksial Tiang Tunggal Dihitung
Dengan Beberapa Metode Analisis.
Semarang: Universitas Diponegoro
Bowles, J. E., 1991, Analisa dan Desain
Pondasi, Edisi keempat Jilid 1. Erlangga.
Jakarta.
Girsang, Priscilia. 2009. Analisis Daya
Dukung Pondasi Bore Pile Tunggal pada
Pembangunan Gedung Crystal Square
Jl. Imam Bonjol No. 6 Medan.
Medan. Universitas Sumatera Utara.
Hardiyatmo, H. C., 1996. Teknik Pondasi 1. PT.
Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Hardiyatmo, H. C., 2002, Teknik Pondasi 2,
Edisi Kedua, Beta Offset,
Yogyakarta.
Hardiyatmo, H. C., 2006, Teknik Pondasi 1.
Beta Offset. Yogyakarta.
Hardiyatmo, H. C., 2006, Teknik Pondasi
2. Beta Offset, Yogyakarta.
Sosarodarsono, S. Dan Nakazawa, K., 1983,
Mekanika Tanah dan Teknik
Pondasi, PT. Pradnya Paramita,
Jakarta.
Tomlinson, MJ. (2001), Foundation
th
Design and Construction, 7
Edition, Pearson Education,
England
Wesley, L.D. 1997. Mekanika Tanah, Badan
Penerbit Pekerjaan Umum.
Widyarti, Elisa. 2013. Analisis Daya Dukung
Pondasi Cerucuk Akibat Perubahan Kekuatan
Tanah Di Sekitarnya. Banjarbaru. Universitas
Lambung Mangkurat.

Anda mungkin juga menyukai