PENDAHULUAN
Permendikbud No. 104 tahun 2014, dan yang terbaru adalah Permendibud No. 23
tahun 2016.
Hal ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam rangka menjamin mutu
pendidikan nasional khususnya memberikan standar minimal bagi terlaksananya
penilian pendidikan bagi semua peserta didik di Indonesia.
Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 terdiri dari 17 bab yang terbagi
ke dalam 97 pasal. Standar Penilaian pendidikan dimuat pada BAB X pasal 63,
64, 65, 66, 67, 68, 69, 70, 71, dan 72.
Pasal 63 menjelaskan bahwa Penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan dasar
dan menengah terdiri atas: penilaian hasil belajar oleh pendidik; penilaian hasil
belajar oleh satuan pendidikan; dan penilaian hasil belajar oleh Pemerintah.
Sedangkan Penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi terdiri atas:
penilaian hasil belajar oleh pendidik; dan penilaian hasil belajar oleh satuan
pendidikan tinggi.
Penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi diatur oleh masing-masing
perguruan tinggi sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Penilaian hasil belajar oleh pendidik selanjutnya dijelaskan pada pasal 64 ayat 1
sampai ayat 7e yang secara garis besar menjelaskan tentang apa saja yang
dilakuakan oleh pendidik dalam penilaian, bagaimana pendidik melakukan
penilaian, kapan pendidik melakukan penilaian, dan untuk apa pendidik
melakukan penilaian.
Selanjutnya Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dijelaskan pada pasal
65 tentang pencapaian standar kompetensi lulusan; penilaian akhir semua maple;
dan pelaksanaan Ujian Sekolah/Madrasah.
Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah dijelaskan dalam pasal 66 s.d pasal 71
tentang pelaksanaan Ujian Nasional dan semua ketentuan yang berlaku sampai
pada penentuan kriteri kelulusan Ujian Nasional.
Pasal 72 khusus berbicara tentang kelulusan peserta didik dengan ketentuan
sebagai berikut :
(1) Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan pada pendidikan dasar
dan menengah setelah:
a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
b. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh
mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia,
kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian,
Permendiknas No. 20 tahun 2007 ditetapkan di Jakarta pada tanggal 11 Juni 2007
terdiri dari 2 pasal :
Pasal 1
(1) Penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah dilaksanakan berdasarkan standar penilaian pendidikan yang
berlaku secara nasional.
(2) Standar penilaian pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tercantum dalam Lampiran Peraturan Menteri ini.
Pasal 2
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
2.
3.
4.
5.
6.
PERATURAN
MENTERI
PENDIDIKAN
DAN
KEBUDAYAAN
acuan
penilaian
yang
digunakan
adalah
penilaian
dalam
proses
pembelajaran
diawali
dengan
10
10 menerbitkan ijazah setiap peserta didik yang lulus dari satuan pendidikan
bagi satuan pendidikan yang telah terakreditasi.
Pelaksanaan dan Pelaporan Penilaian oleh Pemerintah
Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah dilakukan melalui Ujian Nasional dan
ujian mutu Tingkat Kompetensi, dengan memperhatikan hal-hal berikut.
a. Ujian Nasional
Penilaian hasil belajar dalam bentuk UN didukung oleh suatu sistem yang
menjamin mutu dan kerahasiaan soal serta pelaksanaan yang aman, jujur, dan
adil.
Hasil UN digunakan untuk:
1. salah satu syarat kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan;
2. salah satu pertimbangan dalam seleksi masuk ke jenjang pendidikan
berikutnya;
3. pemetaan mutu; dan pembinaan dan pemberian bantuan untuk
peningkatan mutu.
4. Sebagai salah satu penentu kelulusan peserta didik dari satuan
pendidikan,
kriteria
kelulusan
UN
ditetapkan
setiap
tahun
olehPemerintah.
b. Ujian Mutu Tingkat Kompetensi
Ujian mutu Tingkat Kompetensi dilakukan oleh Pemerintah pada seluruh
satuan pendidikan yang bertujuan untuk pemetaan dan penjaminan mutu
pendidikan di suatu satuan pendidikan.
Ujian mutu Tingkat Kompetensi dilakukan sebelum peserta didik
menyelesaikan pendidikan pada jenjang tertentu, sehingga hasilnya dapat
dimanfaatkan untuk perbaikan proses pembelajaran.
Instrumen, pelaksanaan, dan pelaporan ujian mutu Tingkat
Kompetensi mampu memberikan hasil yang komprehensif sebagaimana hasil
studi lain dalam skala internasional.
11
12
huruf A;
huruf A-;
huruf B+;
huruf B;
huruf B-;
huruf C+;
huruf C;
huruf C-;
huruf D+; dan
huruf D.
pengetahuan
13
14
Pasal 6 menjelaskan bahwa penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan dalam
bentuk ualngan, pengamatan, penugasan dan/atau bentuk lain diperlukan.
Pasal 7 menjelaskan bahwa penialaian hasil belajar oleh satuan pendidikan
dilakukan dala bentuk ujian sekolah / madrasah dan digunkan untuk menentukan
kelulusan dari satuan pendidikan.
Pasal 8 menjelskan tentang penilaian hasil belajar oleh pemerintah dilakukan
dalam bentuk ujian nasional dan / atau bentuk lain yang diperlukan digunakan
sebagai pemetaan mutu satuan pendidikan, pertimbangan seleksi masuk perguruan
tinggi, dn pembinaan dan pembrian bantuan untuk satuan pendidikan.
Bab VI menjelaskan tentang mekasnime penilaian memuat pasal 9, pasasl 10, dan
pasal 11. Masing-msing pasal menjelaskan tentang mekanisme penilaian oleh
pendidik, mekanisme penilaian oleh satuan pendidikan, dan mekanisme penilaian
oleh pemerintah.
Bab VII menjelaskan tentang prosedur penilaian memuat pasal 12 dan pasal 13.
Aspek penilaian terdiri dari aspek penilaian sikap, aspek pengetahuan, dan aspek
keterampilan masing-masing dengan tahapan dan prosedur yang telah ditetapkan.
Bab VIII menjelaskan tentang instrument penilaian memuat pasal 14.
(1) Instrumen penilaian yang digunakan oleh pendidik dalam bentuk penilaian
berupa tes, pengamatan, penugasan perseorangan atau kelompok, dan
bentuk lain yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tingkat
perkembangan peserta didik.
(2) Instrumen penilaian yang digunakan oleh satuan pendidikan dalam bentuk
penilaian akhir dan/atau ujian sekolah/madrasah memenuhi persyaratan
substansi, konstruksi, dan bahasa, serta memiliki bukti validitas empirik.
(3) Instrumen penilaian yang digunakan oleh pemerintah dalam bentuk UN
memenuhi persyaratan substansi, konstruksi, bahasa, dan memiliki bukti
validitas empirik serta menghasilkan skor yang dapat diperbandingkan
antarsekolah, antardaerah, dan antartahun.
Bab IX menjelaskan tentang ketentuan penutup memuat pasal 15. Dengan
berlakunya Peraturan Menteri ini, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan dan Peraturan
15
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 104 Tahun 2014 tentang Penilaian
Hasil Belajar oleh Pendidik Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
16
17