Anda di halaman 1dari 16

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Salawat beserta salam selalu tercurahkan kepada junjungan besar
Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, para sahabat dan kita sebagai umatnya. Semoga kita
semua tetap berada dalam lindungan Allah SWT.
Pada makalah ini penyusun menguraikan tentang gaya angkat pada pesawat terbang.
Bagaimana sejarah pembuatan pesawat terbang, bagaimana pesawat bisa terbang, gaya-gaya
yang bekerja pada pesawat terbang, persamaan untuk menghitung tekanan pada pesawat,
persamaan untuk menghitung gaya angkat pada pesawat akan dibahas pada makalah ini.
Kami menyadari bahwa pada penyusunan makalah ini tidaklah sempurna. Namun, besar
harapan kami agar makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dalam menambah ilmu
pengetahuan tentang gaya angkat sayap pesawat terbang serta memahaminya.

Jakarta, 8 Maret 2016

Penyusun

DAFTAR ISI

Cover........................................................................................................................1
Kata Pengantar.........................................................................................................2
Daftar Isi...................................................................................................................3
Bab I Pendahuluan...................................................................................................4
Bab II Pembahasan...................................................................................................6
Kesimpulan............................................................................................................15
Penutup...................................................................................................................16
Daftar Pustaka........................................................................................................17

BAB I
3

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada perancangan kendaraan bermotor maupun persawat terbang pada dasarnya harus
mempelajari aerodinamika, karena aerodinamika mempunyai pengaruh sangat besar pada
gerakan benda atau bangunan yang berada pada udara terbuka. Ketika objek bergerak melalui
udara, terdapat gaya yang dihasilkan oleh gerakan relatif antara udara dan permukaan bodi, studi
tentang gaya gaya yang dihasilkan oleh udara disebut aerodinamika. Berdasarkan arus
lingkungan aerodinamis dapat diklasifikasikan menjadi dua macam yaitu eksternal dan
aerodinamis internal; aerodinamis eksternal adalah aliran di sekitar benda padat dengan berbagai
bentuk, dimana aerodinamis internal adalah aliran melalui bagian dalam benda padat, misalnya
aliran udara melalui mesin jet dll. Aerodinamis memiliki rentang aplikasi yang luas terutama di
bidang teknik penerbangan, dalam perancangan mobil, prediksi gaya gaya yang terjadi pada
kapal dan layar, di bidang teknik sipil seperti dalam desain jembatan dan bangunan lainnya.
Berasal dari bahasa inggris aerodynamics, adalah ilmu yang mempelajari tentang aliran
udara dalam segala situasi beserta pengaruh yang ditimbulkan pada benda yang berada
didalamnya. Bagian-bagian yang dipelajari dalam aerodinamika mencakup sifat dan gaya,
terutama udara atau gas-gas lain, serta akibat-akibat yang ditimbulkan ketika benda padat masuk
kedalam alirannya. Aerodinamika berhubungan dengan pendistribusian gaya angkat dan gaya
hambat pada seluruh benda, kecepatan pemanasan permukaan benda yang dihasilkan selama
melintasi udara. Benda-benda yang berkaitan erat dengan aerodinamika adalah pesawat terbang,
peluru kendali (ballistic missile), roket, kapal laut dan kendaraan bermotor.
1.2 Tujuan dan Manfaat Penulisan
Secara akademis tujuan makalah ini dibuat adalah adalah untuk memenuhi tugas
mata kuliah Aerodinamika Pesawat Terbang II. Adapun manfaat yang diharapkan dari
makalah ini antara lain :
1.2.1. Bagi penulis untuk menambah pengetahuan tentang Aerodinamika (Airfoil).

1.2.2. Mengetahui

pengertian

aerodinamika,

hukum-hukum

yang

mendasari

aerodinamika, gaya-gaya pada aerodinamika, dan aplikasi aerodinamika.


1.3 Metodologi Penulisan
Metodologi penulisan yang digunakan pada penulisan makalah ini adalah sebagai
berikut :
1.3.1. Studi literatur, berupa studi kepustakaan, kajian dari buku-buku dan tulisan-tulisan
yang terkait.
1.3.2. Browsing internet, berupa studi artikel-artikel, gambar-gambar dan buku elektronik
(e-book) serta data-data lain yang berhubungan.
1.4 Sistematika Penulisan
Makalah ini dibagi menjadi beberapa bab dan masing-masing terdiri dari sub bab
dengan garis besar tiap bab adalah sebagai berikut :
1.4.1.

BAB 1 : PENDAHULUAN
Bab ini berisikan latar belakang, tujuan dan manfaat penulisan, metodologi
penulisan dan sistematika penulisan.

1.4.2.

BAB 2 : PEMBAHASAN
Bab ini berisikan berbagai uraian tentang pengertian aerodinamika, hukumhukum yang mendasari aerodinamika dan Airfoil.

1.4.3.

BAB 3 : PENUTUP
Bab ini berisikan kesimpulan tentang Airfoil.

BAB 2
PEMBAHASAN

2.1

Pengertian dan Sejarah Aerodinamika


Aerodinamika (ilmu gaya gerak) berasal dari bahasa Yunani yaitu air = udara dan

dynamic = gaya gerak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa aerodinamika adalah suatu ilmu
yang mempelajari tentang bergeraknya suatu benda di dalam udara. Ilmu gaya udara merupakan
lanjutan dari ilmu yang lebih tua yaitu ilmu gaya gerak air atau hidrodinamika dan ilmu gaya
gerak udara ini erat hubungannya dengan beberapa ilmu yang lainnya yaitu ilmu alam (fisika),
ilmu pasti (matematika), ilmu gaya (mekanika), dan ilmu cuaca (meteorogia) yang memberikan
keterangan- keterangan azasi tentang udara yang diam khususnya tentang perubahan- perubahan
yang dialami udara jika ketinggian bertambah.
Pada tahun 1810 Sir George Canley berpendapat bahwa udara dipaksa meniup
berlawanan dengan arah gerak dari sayap dalam udara atau fluida tersebut. Kemudian pada tahun
1871 Pranoim Wenham merencanakan airfoil yang melengkung seperti bentuk dari sayap
burung. Juga pada tahun ini Wenham yang pertama-tama membuat terowongan angina yang
digerakkan dengan tenaga uap. Penyelidikan airfoil ini dilanjutkan oleh Wreight bersaudara
dengan mengadakan percobaan-percobaan kurang lebih 150 buah air foil disamping melengkapi
alat-alat kemudi untuk mengemudikan pesawat yang sedang terbang.dalam penyelidikan Iaanc
Newton telah menemukan gaya-gaya udara yang melalui benda yang bergerak yaitu gaya angkat
(lift dan hambatan/drag). Pada tahun 1902-1907 N Wilhelm Kutti (jerman), N.E. Janhowaki
(rusia), Frederiek W. Launohoster (Inggris) menemukan teori bagaimana terjadinya gaya
angkat (lift) pada airfoil. Dengan penemuan-penemuan pada tahun-tahun di atas jelaslah bahwa
aerodinamika merupakan ilmu yang masih baru, dan bukanlah suatu pengetahuan yang abstrak
seperti ilmu pasti dan mekanik karena hingga kini penyelidikan-penyelidikan masih terus
dilakukan. Aerodinamika sebenarnya tidak lain dari pada suatu yang mempelajari atau
menyelidiki sifat-sifat udara,reaksi-reaksi dan akibat-akibat yang timbul dari gerakan udara
terhadap benda yang dilalui oleh udara atau gerakan benda-benda di dalam udara tersebut. Jadi
6

aerodinamika berarti pula pengetahuan atau penyelidikan mengenai gerakan-gerakan benda di


dalam udara dimana pengertian ini sangat erat hubungannya denganilmu penerbangan.

Aerodinamika sebenarnya tidak lain dari pada suatu yang mempelajari atau menyelidiki
sifat-sifat udara,reaksi-reaksi dan akibat-akibat yang timbul dari gerakan udara terhadap benda
yang dilalui oleh udara atau gerakan benda-benda di dalam udara tersebut. Jadi aerodinamika
berarti pula pengetahuan atau penyelidikan mengenai gerakan-gerakan benda di dalam udara
dimana pengertian ini sangat erat hubungannya denganilmu penerbangan.
2.2

Hukum-Hukum yang Mendasari Aerodinamika


1. Hukum Newton
a. Hukum Newton I
Mengatakan bahwa benda yang diam akan tetap diam sedangkan benda
yang bergerak akan tetap bergerak dalam garis lurus dan kecepatan yang tetap,
kecuali suatu sebab dari luar yaitu gaya yang memaksanya merubah keadaan
tersebut
Rumus :
F=0
Artinya :

Sebuah benda yang sedang diam akan tetap diam kecuali ada resultan gaya
yang tidak nol bekerja padanya.

Sebuah benda yang sedang bergerak, tidak akan berubah kecepatannya kecuali
ada resultan gaya yang tidak nol bekerja padanya.

b. Hukum Newton II
Mengatakan bahwa perubahan banyaknya gerakan berbanding langsung
dengan gaya yang bekerja dan menurut garis kerja gaya tersebut. Selanjutnya
Hukum Newton II mengatakan bahwa benda yang bergerak akan mendapat
perlambatan.
Rumus :
F=mxa
Keterangan:
F : Gaya (N)
m : massa (kg atau g)
a : percepatan (m/s2 atau cm/s2)
c. Hukum Newton III
Mengatakan bahwa aksi sama besar dan berlawanan arah dengan reaksi.
Artinya gaya yang dilaksanakan oleh dua benda terhadap sesamanya sama besar
dan berlawanan arahnya.
Rumus :
Faksi = - Freaksi
Ciri gaya aksi reaksi :
Besarnya sama
Arah berlawanan
Bekerja pada benda yang berlainan

Tokoh :

Sir Isaac Newton adalah ahli fisika, matematika, astronomi, kimia dan ahli
filsafat yang lahir di Inggris. Buku yang ditulis dan dipublikasikan pada tahun 1687,
Philosophi Naturalis Principia Mathematica, dikatakan sebagai buku yang paling
berpengaruh dalam sejarah perkembangan ilmu pengetahuan. Karyanya ini menjelaskan
tentang hukum gravitasi dan tiga asas (hukum) pergerakan, yang mengubah pandangan
orang terhadap hukum fisika alam selama tiga abad kedepan dan menjadi dasar dari ilmu
pengetahuan modern.

2. Hukum Bernoulli
Semakin besar kecepatan fliuda, semakin kecil tekanannya dan begitu juga
sebaliknya, semakin kecil kecepatan fluida,semakin besar tekanannya.
Sebagai contoh :
Gaya angkat pesawat terbang
Pesawat terbang dapat terangkat karena kelajuan udara yang melalui sayap
pesawat mengakibatkan perbedaan tekanan udara dibagian bawah dan atas sayap
pesawat, sehingga menyebabkan gaya angkat sebesar (F1 F2) pada pesawat, seperti
ditunjukan pada gambar berikut.

Besar gaya (F1 F2) berdasarkan turunan dari persamaan Bernoulli adalah:

Keterangan :
(F1 F2)

: Gaya angkat (N)

P1

: Tekanan pada permukaan 1

(N/m2)

P2

: Tekanan pada permukaan 2

(N/m2)

V1

: Kecepatan aliran pada permukaan 1

(m/s)

V2

: Kecepatan aliran pada permukaan 2

(m/s)

: Luas penampang sayap

: Massa jenis fluida udara

(m2)
(kg/m3)

Pesawat tebang terangkat keatas jika : F1 F2 > Wpesawat


10

Untuk pesawat dengan ketinggian tetap : F1 F2 = Wpesawat

Tokoh :

Daniel Bernoulli adalah seorang seorang matematikawan dan fisikawan Swiss.


Salah satu pemikirannya yang penting dalam dunia fisika adalah persamaan Bernoulli
pada tabung arus yang digunakan untuk pengukuran kecepatan aliran karena tekanan.
2.3

Definisi Airfoil

Airfoil sering dikaitkan dengan aerodinamik dan apabila disebut tentang aerofoil perkara
pertama yang kita bayangkan adalah sayap kapal terbang. Namun begitu, aerofoil bukan nya
bermaksud aerodinamik atau sayap kapal terbang. Airfoil yaitu satu permukaan yang bergarisan
arus (streamline) yang menyebabkan udara mengalir disekitar permukaan nya menghasilkan
perbezaan tekanan dan tegasan ricih, lalu menghasilkan daya angkat dan daya seretan. Dalam arti
kata lain, aerofoil bertujuan untuk menghasilkan daya angkat yang banyak serta mengurangkan
daya geseran atau seretan

11

Airfoil juga dapat dikatakan sebagai bentuk yang dicipta untuk menghasilkan
daya angkat yang tinggi. Airfoil bagi sayap kapal terbang terbahagi kepada dua iaitu
permukaan atas dan permukaan bawah. Permukaan atas airfoil lebih panjang daripada
permukaan bawah. Selain itu permukaan atas airfoil selalunya berbentuk melengkung
atau separuh bulat atau juga disebut sebagai chamber.
A. Konsep Aerofoil
Setiap udara atau angin yang melewati airfoil akan terpisah lalu melewati leading
edge dan akhinya trailing edge. Oleh karena itu angin di bagian permukaan atas airfoil
bergerak lebih laju daripada permukaan bawah airfoil disebabkan permukaan atas
aerofoil tadi yang chamber atau melengkung dan lebih panjang. Angin yang terpisah tadi
akan bercantum semula dibahagian hujung belakang airfoil yang tirus ini.

Angin di atas permukaan a airfoil ini lebih laju daripada angin dipermukaan
bawah airfoil. Oleh itu, tekanan udara di atas sayap kapal terbang lebih rendah dan
disebabkan angin dibawah permukaan airfoil bergerak perlahan, tekanan di bawah sayap
amat tinggi. Kesimpulanya, perbezaan tekanan yang tinggi dibawah permukaan sayap
12

menghasilkan daya angkat (lift) atau boleh juga disebut daya angkat terhasil disebabkan
tekanan udara di permukaan sayap yang berbeda.

B. Jenis-jenis Airfoil

a. Asymmetrical Aerofoil atau Aerofoil Tidak Bersemetri


Ini adalah airfoil yang biasa digunakan di semua sayap kapal terbang
komersial. Asymmetrical aerofoil ialah aerofoil yang diatas nya ada permukaan
melengkung dan dibawah nya ialah rata.
b. Symmetrical Aerofoil atau Aerofoil Bersemetri
Aerofoil yang tidak mempunyai chamber (zero chamber) dan aerofoil ini
digunakan untuk kapal terbang akrobatik, missil, sayap jet pejuang dan bilah
bilah rotor helikopter disebabkan bentuk melengkung airfoil di kedua-dua
permukaan nya sama. Airfoil ini selalunya dipasang pada kapal terbang bersayap
tengah (middle wings aircraft).
Jenis-jenis aerofoil dan bentuk airfoil bergantung kepada kegunaan dan kelajuan
pesawat itu sendiri. Airfoil untuk kapal terbang yang berkelajuan subsonic, super sonic
dan transonic berbeza di antara satu sama lain. Namun jenis yang utama ialah
Asymmetrical Airfoil dan Symmetrical Airfoil. Airfoil juga terdapat pada fuselage, sayap,
kawalan permukaan dan bagian kapal terbang yang membantu dalam menghasilkan daya
angkat seperti spoiler.
C. Airfoil NACA (National Advisory Committee for Aeronautics)
NACA airfoil adalah salah satu bentuk bodi aerodinamika sederhana yang
berguna untuk dapat memberikan gaya angkat tertentu terhadap suatu bodi lainnya dan
dengan bantuan penyelesaian matematis sangat memungkinkan untuk memprediksi
berapa besarnya gaya angkat yang dihasilkan oleh suatu bodi airfoil.
Geometri airfoil memiliki pengaruh besar terhadap karakteristik aerodinamika dengan
parameter penting berupa CL, dan kemudian akan terkait dengan lift (gaya angkat yang
dihasilkan) (Mulyadi, 2010).

13

Hingga sekitar Perang Dunia II, airfoil yang banyak digunakan adalah hasil riset
Gottingen. Selama periode ini banyak pengajuan airfoil dilakukan diberbagai negara,
namun hasil riset NACA lah yang paling terkemuka. Pengujian yang dilakukan NACA
lebih sistematik dengan membagi pengaruh efek kelengkungan dan distribusi ketebalan
atau thickness serta pengujiannya dilakukan pada bilangan Reynold yang lebih tinggi
dibanding yang lain. Hal ini sering dirangkum oleh beberapa parameter seperti: ketebalan
maksimum, maksimum bentuk melengkung, posisi max ketebalan, posisi maks bentuk
melengkung, dan hidung jari-jari. Seperti terlihat pada gambar 1 suatu airfoil terdiri
dari (Mulyadi, 2010):

Permukaan atas (Upper Surface)


Permukaan bawah (Lowerer Surface)
Mean camber line adalah tempat kedudukan titik-titik antara permukaan atas dan
bawah airfoil yang diukur tegak lurus terhadap mean camber line itu sendiri.
Leading edge adalah titik paling depan pada mean camber line, biasanya berbentuk
lingkaran dengan jari-jari mendekati 0,02 c.
Trailing edge adalah titik paling belakang pada mean camber line
Camber adalah jarak maksimum antara mean camber line dan garis chord yang
diukur tegak lurus terhadap garis chord.
Ketebalan (thickness) adalah jarak antara permukaan atas dan permukaan bawah
yang diukur tegak lurus terhadap garis chord.

Gambar NACA Airfoil Geometry


Sumber: Benson (2010)

14

KESIMPULAN
Aerodinamika adalah salah satu cabang dinamika yang berkenaan dengan kajian
pergerakan udara, khususnya ketika udara tersebut berinteraksi dengan benda padat.
Aerodinamika adalah cabang dari dinamika fluida dandinamika gas, dengan banyak teori yang
saling berbagi pakai di antara mereka. Aerodinamika seringkali digunakan secara sinonim
dengan dinamika gas, dengan perbedaan bahwa dinamika gas berlaku bagi semua gas.
Airfoil adalah bentuk dari suatu sayap pesawat yang dapat menghasilkan gaya
angkat (lift) atau efek aerodinamika ketika melewati suatu aliran udara. Airfoilmerupakan bentuk
dari potongan melintang sayap yang dihasilkan oleh perpotongan tegak lurus sayap terhadap
pesawat, dengan kata lain airfoil merupakan bentuk sayap secara dua dimensi

15

KATA PENUTUP

Puji syukur penyusun panjatkan kepada Allah SWT atas segala bimbingan dan rahmatnya
selama menyusun makalah ini. Dengan tersusunnya makalah ini berarti telah terpenuhi sebagai
tugas yang diberikan oleh guru pembimbing. Kami

menyadari bahwa dalam penyusunan

makalah ini masih belum sempurna dan masih banyak kekurangan-kekurangan. Untuk itu pada
kesempatan ini tak lupa kami memohon maaf yang sebesar-besarnya bila dalam penyusunan
makalah ini masih belum sempurna. Dan akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat

bagi

pembaca

dan

Universitas

Suryadarma

khususnya.

Jakarta 8, Maret 2016

Penyusun

16

DAFTAR PUSTAKA

http://michael-suseno.blogspot.co.id/2011/09/airfoil.html diakses tanggal 6 Maret 2016


https://www.scribd.com/doc/229455724/Airfoil#download diakses tanggal 12 Maret 2016
https://panggih15.wordpress.com/2010/01/28/terminologi-airfoil/ diakses tanggal 12 Maret
2016

17

Anda mungkin juga menyukai