Anda di halaman 1dari 5

MODUL 1 PENGENALAN INSTRUMENTASI LABORATORIUM

Christofer Yusalfino (13213075)


Asisten: Dzulfikar Shubhy
Tanggal Percobaan: 09/09/2014
EL2101-Praktikum Rangkaian Elektrik

Laboratorium Dasar Teknik Elektro - Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB
Abstrak
Percobaan yang telah dilakukan adalah untuk
mengenal cara penggunaan instrumentasi elektronika
yang ada di laboratorium diantaranya adalah
mengukur tegangan searah dan bolak balik,
mengukur arus searah, membaca dan mengukur nilai
resistansi, serta membandingkan hasil pengukuran
tegangan bolak-balik dan tegangan searah
menggunakan osiloskop dan multimeter, baik
multimeter analog maupun multimeter digital.
Praktikum ini dilakukan di Laboratorium Dasar
Ruang 2 Teknik Elektro STEI ITB pada tanggal 9
September 2014. Secara singkat, percobaan di atas
dilakukan dengan cara merakit dan menggunakan
beberapa kit percobaan yang telah disediakan di
Laboratorium Dasar Teknik Elektro STEI ITB.
Hasil dari percobaan yang diperoleh sesuai dengan
teori yang telah diberikan.
Kata kunci: Multimeter,
resistansi, arus.
1.

osiloskop,

tegangan,

PENDAHULUAN

Praktikum kali ini bertujuan agar praktikan


mengenal cara mengukur tegangan, arus dan
resistansi
dengan
multimeter,
memahami
keterbatasan alat ukur pada pengukuran tegangan
AC dan pada frekuensi tinggi serta mengetahui
keterbatasan pengukuran multimeter tersebut.
Membaca nilai resistansi dari resistor dan
mengukurnya juga dilakukan.
Praktikum kali ini juga dilakukan untuk dapat
menggunakan osiloskop sebagai pengukur
tegangan dan sebagai pengukur frekuensi sebagai
bentuk gelombang. Selain itu juga untuk
menghitung beda fasa dari kedua sinyal. [1]

2.

STUDI PUSTAKA

Tegangan listrik adalah perbedaan potensial listrik


antara dua titik dalam rangkaian listrik, dan
dinyatakan dalam satuan volt .[2] Sedangkan arus
listrik ialah banyaknya muatan listrik yang
mengalir tiap satu satuan waktu. Resistansi adalah
besarnya nilai hambatan atau tahanan.

2.1

MULTIMETER

Multimeter atau multitester adalah alat pengukur


listrik yang sering dikenal sebagai VOM (VoltOhm meter) yang dapat mengukur tegangan
(voltmeter), hambatan (ohm-meter), maupun arus
(amperemeter). Ada dua kategori multimeter:
multimeter digital atau DMM (digital multimeter)(untuk yang baru dan lebih akurat hasil
pengukurannya), dan multimeter analog. Masingmasing kategori dapat mengukur listrik AC,
maupun listrik DC. [3]

2.2

OSILOSKOP

Osiloskop adalah alat ukur elektronika yang


berfungsi memproyeksikan bentuk sinyal listrik
agar dapat dilihat dan dipelajari. Osiloskop
dilengkapi dengan tabung sinar katode. Peranti
pemancar elektron memproyeksikan sorotan
elektron ke layar tabung sinar katode. Sorotan
elektron membekas pada layar. Suatu rangkaian
khusus dalam osiloskop menyebabkan sorotan
bergerak berulang-ulang dari kiri ke kanan.
Pengulangan ini menyebabkan bentuk sinyal
kontinyu sehingga dapat dipelajari.
Osiloskop untuk mengukur beda fase gelombang
Osiloskop biasanya digunakan untuk mengamati
bentuk gelombang yang tepat dari sinyal listrik.
Selain amplitudo sinyal, osiloskop dapat
menunjukkan distorsi, waktu antara dua peristiwa
(seperti lebar pulsa, periode, atau waktu naik) dan
waktu relatif dari dua sinyal terkait. [4]
Osiloskop mempunyai impedansi input yang
relative besar (1M, 10-50 pF) jadi dalam
mengukur rangkaian dengan impedansi rendah,
maka impedansi input osiloskop dapat dianggap
open circuit.
Pengukuran beda fasa antara dua buah sinyal
dapat dilakukan dengan du acara, yaitu :

Dengan osiloskop dual trace, dan

Dengan metoda lissajous.

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro STEI ITB

3.

METODOLOGI

3.2 MENGUKUR TEGANGAN SEARAH

Pada praktikum kali ini terdapat sebelas


percobaan, namun saya hanya dapat melakukan
tujuh percobaan dari sebelas, saya hanya dapat
mencapai percobaan pengukuran tegangan bolakbalik dengan osiloskop dan multimeter. Alat dan
komponen yang digunakan pada praktikum kali
ini diantaranya ialah:
1.

Multimeter analog

2.

Multimeter digital

3.

Osiloskop

4.

Power supply DC

5.

Kit Multimeter

6.

Kit Osiloskop

7.

Generator sinyal

8.

Kit Box Osilator

9.

Kabel 4mm 4mm

Buat rangkaian seri dengan hambatan


R1 = R2 =120 dan pasang voltmeter
pada ujung ujung R2

Hitung tegangan pada R2 dengan Vs


= 6 Volt tanpa menggunakan
voltmeter
Kemudian ukurlah tegangan pada R2 dengan
multimeter analog, catat hasil pengukuranya
Setelah itu ulangi pengukuran dengan
mengganti kedua nilai resistor dengan R yang
baru yaitu 1,5 K atau 1,5 M

Gambar 3-2 Diagram Langkah Percobaan Mengukur


Tegangan Searah

3.3 MENGUKUR TEGANGAN BOLAKBALIK

10. Kabel BNC-BNC


11. Kabel BNC- 4mm

Gunakan generator sinyal untuk


mengahsilkan tegangan bolak-balik

12. BNC T-Connector

3.1 MENGUKUR ARUS SEARAH

Pakai rakngkaian kit multimeter, gunakan voltmeter


analog dan digital secara bergantian. Atur generaotr
sinyal dengan frekuensi sinyal pada 50 Hz dan
amplitudonya sebesar 6 Volt. Hambatan yang dipilih
adalah R1=R2= ,5 K. Gunakan multimeter untuk
mengukur tegangannya.

Gunakan Kit Multimeter, buat rangkaian


seri yang terdiri dari 2 resistor (masingmasing beesarnya120 ), sumber
tegangan 6V

Catat pada BCL, lakukan kembali


percobaan tadi dengan mengganti
frekuensi pada 500Hz, 5 kHz, 50 kHz, 5
MHz

Hitunglah I dan cantumkan hasil


perhitungan tersebut

Gambar 3-3 Diagram Langkah Percobaan Mengukur


Tegangan Bolak-balik

Ukur arus searah dengan


multimeter analog, setelah
itu ganti dengan 2 resistor
yang lain, lalu ukurlah
menggunakan multimeter
digital. Catat hasilnya dalam
BCL.

4.

HASIL DAN ANALISIS

Tabel 1-1-1 Data


(Multimeter Digital)

Gambar 3-1 Diagram Langkah Percobaan Mengukur Arus


Searah

No.

Spesifikasi

Spesifikasi

Sensitivas Fuse 0,5A/250 V,


min interrupt rating 1,5kA
max AC/DC 400 mA, max
AC/DC 600 volt

Baterai R6 (UM-3AA)

Instrumen

Keterangan

1,5 V x 2
Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro STEI ITB

Tabel 1-1-2 Data


(Multimeter Analog)
No.
1

Spesifikasi

Spesifikasi

Instrumen

Keterangan

Sensitivitas 20K/V DC, 9


K/V DC, 250 V UP, 9
K/V AC

Fuse 0,5A/250 V, DC
1000V max, AC 750V max,
DC AC 600V max

HV Probe DCU,
Probe Ohm Meter

nFE,

Tabel 1-2 Data Pengukuran Arus dengan


Multimeter
Parameter Rangkaian
yang digunakan
Vs
(V)

R1
()

R2
()

Nilai
arus
terhitu
ng (A)

Multimeter
Analog
Batas
Ukur
(mA)

Multimeter
Digital

Nilai
Arus
Teruk
ur
(mA)

Nilai Arus
Terukur
(mA)

Tabel 1-3 Data Pengukuran Tegangan dengan


Multimeter
Multimeter Analog

Parameter
Rangkaian yang
Digunakan

Multime
ter
Digital

Bat
as
Uk
ur
(V)

Sensiti
vitas
(/V)

Vab
(V)

Vab (V)

Vs
(V
)

R1
()

R2
()

120

120

10

9K

3,2

2,973

1,5
K

1,5
K

10

9K

3,2

2,949

1,5
M

1,5
M

10

9K

2,762

Analisis Tabel 1-3 : Untuk data Vab yang ketiga


dari tabel data multimeter analog memang data
yang tertera di multimeter tidak diambil, hal ini
disebabkan karena pengukuran yang dimiliki oleh
multimeter analog terbatas (batas ukur multimeter
tersebut).
Tabel 1-4 Data Pengukuran Tegangan AC

120

120

0,025

25

23,5

24,9

1,5K

1,5K

0,002

2,5

1,85

1,97

1,5M

1,5M

2 x 10-3

0,05

0,02

No.

Frekuensi
(Hz)

Vab (Volt)
Multimeter
Analog

Multimeter
Digital

50

5,4

5,99

500

5,6

6,16

5K

5,6

4,87

50K

5,6

4,04

500K

5,6

5M

Analisis Tabel 1-4 : Saat melakukan pengukuran


dengan multimeter analog, terdapat jangkauan
keterbatasan alat ukur, yaitu multimeter analog
saat mengukur tegangan dengan frekuensi diatas
5 MHz, dan untuk multimeter digital mengukur
tegangan diatas 500 KHz. Di dalam keadaan inilah
saya memahami bahwa alat ukur yang digunakan
memiliki keterbatasan dalam pengukuran.
Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro STEI ITB

Tabel 1-5 Hasil Pengukuran Resistansi dengan


Multimeter

N
o
.

Nilai
Resista
nsi
Tertulis
()

Warna
Gelan
g

220 K

Merahmerahkuningemas

1,5

10

Nilai
Tolera
nsi

33 K

2,2 K

Nilai Resistansi Terukur


Multimet
er Analog

Multimete
r digital

200 K

217,7 K

Coklathijauhitamemas

Coklathitamhitamemas

10

10,1

Orange
orangehitamemas

Merahmerahmerahemas

(%)

34 K

2,0 K

Tegang
an (V)

Frekuensi
(Hz)

Skala
Pembacaan
Vert.
(V/
div)

Hors.
(s/div)

Period
a(s)

Osiloskop

Analisis Tabel 1-7 : Pada hasil pengukuran dengan


menggunakan multimeter dan osiloskop tidak
terdapat

Tegangan Terukur (V)


Multimeter

Osiloskop

100

2,605

1K

2,572

10 K

2,604

33,91 K

2,17 K

0,5

1000

0,5

5x10-4

0,5

0,001

1000

0,5

1000

0,5

5x10-4

0,5

0,001

1000

5.

KESIMPULAN

Multimeter merupakan alat yang dapat digunakan


untuk mengukur arus (Ampermeter), mengukur
tegangan (Voltmeter), dan sebagai pengukur
(resistansi).

Setiap alat ukur memiliki keterbatasan dalam


pengukuran. Saat mengukur tegangan pada
frekuensi yang tinggi, multimeter analog dan
digital tidak dapat memberikan data yang benar.

Freku
ensi
(Hz)

Analisis Tabel 1-8 : Terdapat perbedaan


pengukuran antara multimeter dengan osiloskop
dikarenakan yang diukur pada multimeter adalah
tegangan efektif dari tegangan AC, sedangkan
yang diukur pada osiloskop adalah tegangan
maksimumnya.

Selain
dengan
menggunakan
multimeter
(ohmmeter), ukuran resistansi dapat dihitung juga
dengan cara membaca gelang warna yang ada
pada resistor.

Hasil Pengukuran

Tega
nga
n
(V)

Multimeter

Frekuensi
(Hz)

Tabel 1-6 Pemeriksaan Kondisi Kalibrasi


Osiloskop
Harga Kalibrator

Tegangan Terukur (V)

Tabel 1-8 Hasil Pengukuran Tegangan AC


dengan Multimeter dan Osiloskop

Analisis Tabel 1-5 : Setiap resistor memiliki nilai


toleransi sebesar 5%. Dalam beberapa kali
pengukuran multimeter analog dan multimeter
digital hasil pengukuran resistansi nya berbeda,
dikarenakan ketelitian pengukuran masingmasing alat ukur berbeda.

No.

Tabel 1-7 Hasil Pengukuran Tegangan DC


dengan Multimeter dan Osiloskop

Analisis Tabel 1-6 : Hasil pengukuran dan harga


kalibrasi sama. Pada layar osiloskop digital
tercatat periode dan frekuensi seperti data diatas.

Saat mengukur tegangan DC, baik menggunakan


multimeter maupun osiloskop menghasilkan nilai
yang sama. Saat mengukur tegangan AC,
multimeter menunjukkan nilai tegangan efektif
namun
osiloskop
menunjukkan
tegangan
maksimum.

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro STEI ITB

DAFTAR PUSTAKA
[1]

Hutabarat, Mervin T. , Praktikum Rangkaian


Elektrik , Laboratorium Dasar Teknik Elektro
ITB, Bandung, 2014.

[2]

http://id.wikipedia.org/wiki/Tegangan_listri
k , 10 September 2014, 23:41

[3]

http://id.wikipedia.org/wiki/Multimeter , 10
September 2014, 23:58

[4]

http://id.wikipedia.org/wiki/Osiloskop , 11
September 2014, 00:17

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro STEI ITB

Anda mungkin juga menyukai