MODELS
Dr. I Gusti S. Budiaman
Selama kecelakaan
Peralatan proses dapat melepaskan zat-zat beracun scr cepat
pelepasan toxic
Model-model pelepasan toxic selalu digunakan untuk
Pengaruh Parameter-parameter
Dispersi
Menggambarkan model dispersi bahan beracun di udara
Gambar 5-1 Karakteristik plume terbentuk oleh pelepasan material secara kontinyu
Arah angin
Konsentrasi sama untuk ke tiga permukaan
Puff at time
t1 > 0
Puff at time
t2 > t1
Figure 5-3 Air temperature as a function of altitude for day and night
conditions. The temperature gradient affects the vertical air motion
udara.
Asumsi tidak ada reaksi atau difusi molekuler, konsentrasi
material yang dihasilkan dari pelepasan:
5-1
Dengan uj adalah kec udara dan subscript j adalah semua
koordinat arah x, y, dan z.
(5-6)
(5-7)
5-8
Axis-x adalah garis pusat arah angin dari pusat release dan di putar
utk arah angin berbeda
Pelepasan material kontinyu pd laju
Qm terjadi disini
Pelepasan bahan
seketika, Qm*,
terjadi di sini pd t =
0
(5-37)
>>
Sedangkan di malam hari terjadi sebaliknya.
Hal ini disebabkan oleh perubahan profil suhu dari siang ke
malam
Koef dispersi y dan z untuk sumber kontinyu diberikan dalam
gambar 5-10 dan 5-11, dengan kaitan korelasi dalam tabel 5-2.
Harga x tidak disediakan dan dapat di asumsi x = y
Untuk pelepasan puff harga y dan z diberikan dalam gambar 512 dan pers disediakan dalam tabel 5-3.
Gambar 5-10 koef dispersi untuk model plume Pasquill Gifford (PG) untuk
pelepasan daerah pedesaan/ pedalaman.
Gambar 5-11 koef dispersi untuk model plume Pasquill Gifford (PG)
untuk pelepasan daerah perkotaan.
Pasquill-Gifford
Kelas stabilitas
Kondisi pedesaan
A
B
C
D
E
F
Kondisi perkotaan
A-B
D
D
E-F
Q
y 2 z 2
1 x ut
(5-38)
C x, y , z , t
exp
2
2
3/ 2
2 x y z
2 x y z
*
m
Q
y 2
1 x ut
C x, y,0, t
exp
2
3/ 2
2 x y z
x
y
*
m
(5-39)
Q
1 x ut
C x,0,0, t
exp
3/ 2
2 x
2 x y z
*
m
(5-40)
Qm*
C ut ,0,0, t
x y z
3/ 2
(5-41)
Dtid ( x, y, z ) C x, y, z, t dt
(5-42)
Total dosis terintegrasi, pada level tertentu dari tanah dicari dg pers
5-39 sesuai dg pers 5-42. Hasilnya adalah
1 y2
C x, y,0
exp
2
2
2 y z u
y
Qm*
(5-43)
C x,0,0
Qm*
2 y z u
(5-44)
y y
C x,0,0, t
2 ln
C x, y,0, t
(5-45)
Prosedurnya adalah
Tetapkan <C>*, u dan t.
2. Hitung konsentrasi <C>(x,0,0,t) sepanjang x-axis
menggunakan pers 5-40. definisikan batas awan sepanjang
x-axis
3. Set <C>(x,0,0,t) =<C>* dalam pers 5-45, dan hitung
nilai y pada tiap titik garis pusat yang ditentukan dalam
langkah 2
Prosedur diulangi untuk tiap nilai t yang diperlukan
1.
(5-46)
Qm
1
y
C x, y,0
exp
y z u
2 y
(5-47)
Qm
y z u
(5-48)
y
Qm
1
C x, y , z
exp
y z u
2 y
1 z H
r
exp
2 z
1zH
r
exp
2 z
(5-49)
Qm
1 y 1 H r
C x, y,0
exp
y z u
2 y 2 z
(5-50)
(5-51)
2Qm
euH r
(5-52)
(5-53)
y
Q
1
C x, y , z , t
exp
3/ 2
2 x y z 2 y
*
m
1 z H
r
exp
2 z
1zH
r
exp
2 z
(5-54)
y 1 Hr
Q
1
C x, y,0, t
exp
3/ 2
2 y 2 z
2 x y z
*
m
(5-55)
C x,0,0, t
exp
2 3 / 2 x y z
2 z
*
m
(5-56)
y 1 Hr
Q
1
Dtid x, y,0
exp
y z u
2 y 2 z
*
m
(5-57)
exp
2 x
(5-58)
Untuk puff,
konsentrasi maksimum selalu dijumpai pada pusat puff
Untuk release di atas permukaan tanah, pusat puff akan bergerak
g 0 g 0 a / a
(5-59)
Keterangan:
g0 = faktor bouyancy mula-mula (L/t2),
g = akselerasi karena gravitasi (L/t2),
0 = densiti mula-mula material yang dilepas (M/L3),
a = densiti udara sekitar (M/L3),
Karakteristik dimensi sumber, tergantung pada macam pelepasan. Untuk
pelepasan kontinyu
q0
Dc
u
(5-60)
Di V0 3 ,
(5-61)
0,15
(5-62)
(5-63)
uRd
2,5
x
uRd
0,6
x
(5-64)
PLUME
Atau lihat
tabel 5-4
UNTUK PUFF
Atau lihat
tabel 5-5
2.
Satu pendekatan yg digunakan adalah model probit dlm chp 2,
model ini juga dapat meliputi akibat yg dihasilkan dari perubahan
sementara konsentrasi toxic
Sayangnya korelasi yg tersedia hanya untuk sebagian kecil bahan
kimia
dan seterusnya
Contoh 5-1
Suatu hari cuaca mendung/ berawan, sebuah stack dg tinggi
efektif 60 m melepaskan SO2 dg kecepatan 80 g/s.
Kecepatan angin 6 m/s. Stack berlokasi di daerah pedesaan.
Tentukan
a.
b.
c.
solusi
a.
Dari tabel 5-1 stabilitas kelas D, koef dispersi di dapat dari gambar 5-11
atau tabel 5-2. Kita gunakan tabel 5-2
c.
Dari gabar 5-10 utk stabilitas D. dari gambar 5-10 atau tabel 5-2
di dapat y = 88 m. Konsentrasi maksimum dari pers 5-52
Contoh 5-2.
Klorin (Cl2) digunakan secara khusus dalam proses kimia. Studi model
sumber menunjukkan bahwa untuk skenario kecelakaan khusus 1 kg
klorin di lepas seketika. Pelepasan terjadi di permukaan tanah. Jarak
pemukiman dari sumber pelepasan 500 m. Tentukan.
a.
Waktu yg diperlukan pusat awan untuk mencapai tempat
pemukiman, bila kecepatan udara 2 m/s
b. Konsentrasi Cl2 maks di daerah pemukiman. Bandingkan dengan
ERPG-1 utk Cl2 = 1,0 ppm. Apakah stabilitas dan laju angin
menghasilkan konsentrasi maks.
c. Tentukan jarak perjalanan awan utk mendispersikan awan mencapai
konsentrasi maks dibawah ERPG-1. Gunakan kondisi bagian b.
d. Tentukan ukuran awan (cloud), didasarkan pada ERPG-1, pada titik
5 km langsung arah angin di tanah. Asumsi kondisi dari bagian b.
Solusi:
a.
b.
C ut ,0,0, t
Qm*
2 3 / 2 x y z
Hal ini utk waktu malam dg mendung tipis dan kecepatan angin
kurang dari 3 m/s. Konsentrasi maks puff juga terjadi pada
titik terdekat area pemukiman dg pelepasan. Ini terjadi pada
jarak 500 m, shg
298
2310 795,5 ppm
171
Ini jauh lebih besar dari ERPG-1 sebesar 1,0 ppm shg setiap
orang dalam area pemukiman dan dalam pabrik akan terekspose
berlebihan bila berada diluar dan searah angin dari sumber.
c. Dari tabel 2-7 pada ERPG-1 dari 1,0 ppm = 3,0 mg/m3 atau
3,0 x 10-6 kg/m3. Konsentrasi pada pusat awan dengan pers
5-41
Q
1 x ut
C x,0,0, t
exp
2
2 3 / 2 x y z
x
*
m
Contoh 5-3.
Hitung jarak searah angin dari pelepasan LNG untuk mendapatkan
konsentrasi sama dengan lower flammability limit (LFL) 5%
volume konsentrasi uap. Asumsi kondisi lingkungan 298 K dan 1
atm. Tersedia data sebagai berikut:
laju cairan tertumpah: 0.23 m3/s
lama tertumpah (Rd): 174 s
kecepatan angin 10 m di atas tanah (u): 10.9 m/s
densiti LNG: 425.6 kg/m3
densiti uap LNG pada titik didih 162 oC: 1.76 kg/m3
Solusi:
Kecepatan pengeluaran gas volumetris, q0
dan