Anda di halaman 1dari 5

KONSEP TEORI MALTHUS

Demografi berasal dari kata Yunani demos penduduk dan Grafien


tulisan atau dapat diartikan tulisan tentang kependudukan adalah studi
ilmiah tentang jumlah, persebaran dan komposisi kependudukan serta
bagaimana ketiga faktor tersebut berubah dari waktu ke waktu. Ilmu
demografi juga ada yang bersifat kuantitatif dan yang bersifat kualitatif.
Mempelajari

demografi

tiga

komponen

terpenting

yang

perlu

diperhatikan, cacah kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas) dan


migrasi. Orang yang pertama-tama mengemukakan teori mengenai
penduduk adalah Thomas Robert Malthus yang hidup pada tahun 1776
1824.
Analisis dampak pertumbuhan penduduk terhadap perekonomian
khususnya terhadap ancaman kekurangan pangan mendapat perhatian
lebih luas ketika Malthus mengemukakan teorinya tentang dampak
pertumbuhan penduduk terhadap kecukupan bahan pangan. Dalam
tulisannnya yang berjudul Essay on the Principle of Population. Malthus
mendebat ramalan Godwin tentang suatu masa depan dunia yang
sempurna dengan kebutuhan semua orang terpenuhi. Menurut Malthus,
hal itu tidak mungkin tercapai karena penduduk cenderung bertambah
lebih cepat daripada bahan pangan. Malthus merasa terdapat konflik
antara dua kebutuhan pokok manusia, yaitu kebutuhan akan makanan
dan nafsu antar jenis kelamin (hubungan sex). Apabila bahan makanan
meningkat, maka tanpa dikendalikan, penduduk akan bertambah hingga
batas maksimal persediaan bahan makanan. Malthus berpendapat bahwa
penduduk bertambah searah deret ukur (1,2,4,8,16,...) dalam parkteknya
produksi pertanian tidak dapat meningkat lebh cepat dari pada deret
hitung (1,2,3,4,5...).
Deret hitung Malthus banyak dikritik, tetapi menurut Parson (1977
Malthus

hanya

mencoba

menunjukkan

bahwa

penduduk

dapat

bertambah lebih cepat daripada bahan makanan, dan suatu waktu


pertumbuhan penduduk akan terhambat oleh produksi makanan yang
tidak mencukupi. Tulisan-tulisan Malthus memang kontroversial namun

cukup berpengaruh terhadap kebijakan sosial. Malthus mengkritik Poor


Law (peraturan untuk membantu orang miskin) di Inggris pada abad 18,
karena peraturan itu memberikan bantuan kepada keluarga-keluarga
besar. Ia berpendapat bahwa manusia pada dasarnya malas dan hanya
akan bekerja kalau ia perlu menyokong keluarganya. Peraturan untuk
bantuan kepada orang miskin yang baru dan lebih ketat dikeluarkan
pada tahun 1834 menujukkan pengaruh teori Malthus, dan orang miskin
dihukum karena kemiskinannya sendiri.
Teori Mathus sebabagaimana digambarkan diatas secara jelas
menggambarkan

analisis

dampak

ekonomi

(dalam

kasus

Malthus

tersedianya bahan makanan) dari dinamika penduduk. Analisisnya yang


lebih

menekankan

pada

masalah-masalah

kependudukan

dalam

kaitannya dengan keterbatasan sumberdaya alam menyebabkan Teori


Malthus dapat dimasukkan dalam lingkup ekonomi kependudukan dan
bukan pada teori ekonomi.
Kemudian timbul bermacam-macam pandangan sebagai perbaikan
teori Malthus. Dalam edisi pertamanya Essay on Population tahun 1798
Malthus mengemukakan dua pokok pendapatnya yaitu :
a)

Bahan makanan adalah penting untuk kehidupan manusia

b)

Nafsu manusia tak dapat ditahan.


Malthus juga mengatakan bahwa pertumbuhan penduduk jauh lebih
cepat dari bahan makanan. Akibatnya pada suatu saat akan terjadi
perbedaan yang besar antara penduduk dan kebutuhan hidup. Menurut
pendapat Malthus ada faktor-faktor pencegah yang dapat mengurangi
kegoncangan dan kepincangan terhadap perbandingan antara penduduk
dan manusia yaitu dengan jalan :

a)

Preventive checks
Yaitu faktor-faktor yang dapat menghambat jumlah kelahiran yang
lazimnya dinamakan moral restraint. Termasuk didalamnya antara lain:

Penundaan masa perkawinan

Mengendalikan hawa nafsu

Pantangan kawin

b)

Positive checks

Positive checks biasanya dapat menurunkan kelahiran pada negaranegara yang belum maju.Yaitu faktor-faktor yang menyebabkan
bertambahnya kematian, termasuk di dalamnya antara lain :

Bencana Alam

Wabah penyakit

Kejahatan

Peperangan

II.

Kelemahan teori kependudukan Malthus


Teori yang dikemukakan Malthus terdapat beberapa kelemahan antara
lain:
a).Malthus tidak yakin akan hasil preventive cheks.
b).Ia tak yakin bahwa ilmu pengetahan dapat mempertinggi produksi
bahan makanan dengan cepat.
c). Ia tak menyukai adanya orang-orang miskin menjadi beban orangorang kaya
d).Ia tak membenarkan bahwa perkembangan kota-kota merugikan
bagi kesehatan dan moral dari orang-orang dan mengurangi kekuatan
dari negara
Akan tetapi bagaimanapun juga teorinya menarik perhatian dunia,
karena dialah yang mula-mula membahas persoalan penduduk secara
ilmiah.

Disamping

itu

essaynya

merupakan

methode

untuk

menyelesaikan atau perbaikan persoalan penduduk dan merupakan dasar


bagi ilmu-ilmu kependudukan sekarang ini. Teori Malthus tidak berlaku
lagi bagi negara-negara barat, tetapi masih berlaku bagi negara-negara
Asia.
III. Beberapa Pandangan Terhadap Teori Malthus
a.

Teori Malthus salah sama sekali

Golongan ini menganggap Malthus mengabaikan peningkatan teknologi,


penanaman modal, perencanaan produksi. Terhadap golongan yang tidak
setuju, Malthus menjawab bahwa :
1)

Tingkat pengembangan teknologi tidak sama diseluruh negara

2)

Kemampuan
modal.

yang

berbeda-beda

untuk

mengadakan

penanaman

3)

Faktor kesehatan rakyat dan pengaruhnya terhadap penghidupan


sosio ekonomi kultural.

4)

Masalah urbanisasi yang terdapat dimana-mana

5)

Taraf pendidikan rakyat tidak sama

6)

Proses-proses sosial yang menghambat kemajuan

7)

Faktor komunikasi dan infrastruktur yang belum sama peningkatannya

8)

Faktor-faktor sosial ekonomi serta pelaksanaan distribusinya

9)

Kemampuan sumber alam tidak akan mampu terus menerus


ditingkatkan menurut kemampuan manusia tanpa batas, melainkan
akhirnya akan sampai pada suatu titik, dimana tidak dapat ditingkatkan
lagi.

10) Masih banyak faktor lagi yang selalu tidak menguntungkan bagi
keseimbangan peningkatan penduduk dengan produksi bahan-bahan
sandang pangan
Sumber :
David Lucas, dkk.1984. Pengantar Kependudukan. Yogyakarta :
Universitas Gajah Mada.
Rusli Said.1995. Pengantar Ilmu Kependudukan. Jakarta :LP3ES.
Tjandronegoro. 1991. Ilmu Kependudukan. Bogor : Institut Pertanian
Bogor.
Todaro Michael P. dan Smith Stephen C. 2003. Pembangunan Ekonomi
di Dunia Ketiga.

Jakarta : Erlangga.

TUGAS METODE DAN TEKNIK ANALISIS I


: SOSIAL EKONOMI
Konsep Teori Malthus

Oleh :
Siti Salamah
15/381004/GE/08061

FAKULTAS GEOGRAFI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2016

Anda mungkin juga menyukai