Anda di halaman 1dari 6

ISOLATOR

Isolator merupakan material zat padat yang tidak mampu menghantarkan arus listrik. Isolator dapat
berupa karet, kayu, kertas, dan biasanya adalah benda-benda selain golongan logam. Isolator contohnya
dapat kita lihat pada setiap kabel yaitu berupa karet yang berguna untuk melapisi tembaga (logam) agar
arus tetap mengalir pada tembaga. Dengan kata lain berguna untuk melindungi kita dari sengatan listrik,
oleh karena itu isolator merupakan penghantar listrik yang paling buruk diantara konduktor dan
semikonduktor. Isolator memiliki karakteristik lebih lunak daripada logam namun tidak berair, karena
sebagus apapun suatu isolator jika terkena air maka arus listrik akan dapat mengalir. Isolator memiliki
daya resistansi yang tinggi terhadap arus listrik. Karena sifatnya yang resistant/ menghambat aliran arus
listrik maka benda-benda tersebut disebut isolator. Di dunia ini isolator yang paling baik adalah tanah
karena sifatnya yang dapat menetralkan arus listrik dengan cara mengalirkan arus listrik ke tanah (
ground
) seperti pada penangkal petir yang telah dibuat untuk mengalirkan arus listrik dari ujung suatu bangunan
dan menanamkan lempengan besi kedalam tanah yang bertujuan untuk menetralkan arus listrik yang luar
biasa besarnya dari alam (petir) ke tanah.
SEMIKONDUKTOR
Semikonduktor merupakan material yang memiliki sifat isolator dan konduktor dengan perbandingan
1:1, sehingga sifatnya ada di antara isolator dan konduktor. Bahan semikonduktor merupakan material
yang memiliki sfiat penghantar arus listrik yang paling bagus dikarenakan tidak memiliki hambatan/
resistansi ataupun nilai resistansi mendekati nol. Sebuah semikonduktor akan bersifat sebagai isolator
pada temperatur yang sangat rendah, akan tetapi pada temperatur ruang akan bersifat sebagai konduktor.
Semikonduktor elemental terdiri atas unsur-unsur pada sistem periodik golongan IV A seperti silikon (Si),
Germanium (Ge) dan Karbon (C). Karbon semikonduktor ditemukan dalam bentuk kristal intan.
Semikonduktor intan memiliki konduktivitas panas yang tinggi sehingga dapat digunakan dengan efektif
untuk mengurangi efek panas pada pembuatan semikonduktor laser.
KONDUKTOR
Konduktor merupakan material zat padat yang memiliki sifat penghantar arus listrik yang baik, tetapi
masih memiliki resistansi (hambatan). Penghantar dalam teknik elektronika adalah zat yang dapat
menghantarkan arus listrik, baik berupa zat padat, cair atau gas. Karena sifatnya yang konduktif maka disebut
konduktor. Konduktor yang baik adalah yang memiliki tahanan jenis yang kecil. Pada umumnya logam bersifat
konduktif. Emas, perak, tembaga, alumunium, zink, besi berturut-turut memiliki tahanan jenis semakin
besar. Jadi, sebagai penghantar, emas sangat baik, tetapi karena sangat mahal harganya, maka secara
ekonomis tembaga dan alumunium yang paling banyak digunakan.

2.1 PERPINDAHAN PANAS


Sebelum masuk pada perpindahan panas kita harus mengerti apa yang di maksud
dengan panas (kalor) menurut Wikipedia , kalor atau panas atau "bahang" merupakan suatu
bentuk energi yang berpindah karena adanya perbedaan suhu. Satuan Internasional untuk panas
adalah Joule. Seperti air yang akan mengalir dari tempat tinggi menuju tempat yang rendah,
panas (kalor) juga demikian. Panas (kalor) akan bergerak dari tempat bersuhu tinggi menuju
tempat bersuhu lebih rendah. Ketika terdapat dua benda dengan suhu yang berbeda dan
dicampurkan, misalnya saja air panas dengan air dingin maka keduanya akan menjadi air hangat.

Hal ini terjadi karena jika air panas dan air dingin dicampurkan maka akan terjadi perpindahan
kalor dari air panas menuju air dingin, perpindahan ini akan terus terjadi hingga tercapainya suhu
seimbang yakni posisi dimana air menjadi hangat.
Sekarang kita tahu pengertian perpindahan panas adalah dari suatu benda ke benda
lain apabila tedapat perbedaan antara kedua benda. Panas mengalir atau berpindah dari benda
yang suhunya tinggi (panas) ke benda yang suhunya rendah (dingin). Perpindahan panas
berlagsung terus menerus hingga kedua suhu sama.
Proses perpindahan panas ada tiga cara yaitu :
a.

Konveksi (Aliran)
Koveksi adalah perpindahan panas yang disertai dengan perpindahan zat
perantaranya. Perpindahan panas secara konveksi terjadi melalui aliran zat. Berikut ini contoh

perpindahan panas secara konveksi.


1. Es batu
Contoh yang sederhana adalah proses mencairnya es batu yang dimasukkan ke dalam
air panas. Panas tersebut kemudian menyebabkan es batunya meleleh.
2. Memasak air
Contoh kedua yang lebih sederhana ketika kita sedang memasak air mengunakan
panci. Saat memasak air panci akan menjadi panas, panas dari panci di alrkan ke air, air yang
berada di bagian bawah mendapat panas lebih dulu melalui proses berurutan.kemudian panas
pindah ke bagian atas ketempat suhu dingin dengan demikian suhu yang dingin pindah ke
bawah. Begitu seterusnya sehingga air mendidih turun naik. Untuk membuktikannya kita bisa
memasukkan kacang hijau, dan kita lihat bagaimana kacang hijau itu turun naik.
b. Konduksi (hantaran)
Konduksi adalah proses perpindahan panas yang dapat terjadi pada benda padat.
Konduksi adalah perpindahan panas melalui zat perantara, namun zat tersebut tidak ikut
berpindah atau pun bergerak. Beberapa contoh perpindahan kkonduksi.
1. Sendok Logam
Contoh sederhana dalam krhidupan sehari-hari saat kita membuat kopi atau minuman
panas, lalu kita celupan sendok untuk mengaduk gula. Biarkan beberapa menit maka sendok
tersebut aan ikut panas. Panas dari air mengalir keseluruh bagian sendok.
2. Besi
Saat kita membakar besi logam sejenisnya, walau hanyaujung besi yang kita
panaskan. Namun panasnya akan menyerbar panas ke seluruh logam besi yang ujungnya tidak

ikut di panaskkan. Hal ini menunjukkan bahwa panas berpindah dengan perantara denganlogam
besi.
3. Margarine
Melelehnya margarine saat di masukkan ke dalam wajan.
c.

Radiasi (Pancaran)
Radiasi adalah perpindahan panas yang tanpa zat perantara. Beberapa contoh

perpindahan panas pada radiasi.


1. Matahari
Matahari adalah perpindahan panas yang sampai di bimu tanpa perantara yang tida
dapt kita sentuh.
2. Api unggun
Saat kita duduk di dekat api unggun, mugkin kita menyentuhnya tetapi kita bisa
merasakan panas yang di keluarkan oleh api unggun..
3. Bola lampu
Saat tangan kita di letakan di dekat bola lampu, maka tangan kita akan merasa panas.

2.2

KONDUKTOR DAN ISOLATOR


a. Kemampuan Benda Menghantarkan Panas
Dalam kehidupan sehari hari, kita sering menggunakan alat-alat yang terbuat dari
kertas, plastik, karet, lilin, kayu, alumunium, bahkan bahan yang terbuat dari besi dan baja. Ada
benda yang bersifat konduktor dan ada pula yang bersifat isolator. Seperti apa benda konduktor
dan isolator. Benda-benda yang termasuk konduktor misalnya: aluminium, besi, dan baja,
steinles. Sedangkan benda-benda yang termasuk isolator misalnya: kertas, plastik, karet, lilin,
dan kayu. Memasak air akan lebih cepat mendidih bila menggunakan alat/wadah yang terbuat
dari logam, karena logam merupakan penghantar panas (konduktor) yang baik. Bandingkan jika
menggunakan alat/wadah yang terbuat dari tanah liat.
Begitu pula tangkai atau pegangan alat masak atau alat penggorengan, biasanya
menggunakan kayu atau karet. Sebab, kayu dan karet merupakan benda penyekat panas (isolator)
yang baik atau penghantar panas yang kurang baik. Dari uraian di atas dapat kita simpulkan
bahwa benda yang dapat menghantarkan panas dengan baik disebut konduktor, sedangkan benda
yang tidak dapat menghantarkan panas dengan baik disebut isolator.

b. Mengidentifikasi Benda Isolator dan kodduktor


Dari sekian banyak benda yang ada di bumi ini, tentunya kita dapat membedakan
benda-benda yang terbuat dari benda isolator dan konduktor. Berikut contoh benda-benda
isolator dan konduktor :
1. Wajan dan Panci
Kenapa alat-alat masak tidak mengunakan bahan isolator tetapi mengunakan bahan
konduktor ? Sementara itu pegangannya menggunakan bahan isolator ?. Karena kita ketahui
bersama peralatan masak harus dibuat dengan bahan konduktor seperti aluminium, sebab bahan
penghantar panas yang sangat cepat dibandingkan bahan isolator. Sedangkan pemegangnya kita
mengunakan bahan isolator karena seperti plastik atau kayu. Tujuannya agar saat panci itu panas
kita tidak perlu memegang pancinya secara langsung tetapi kita bisa memegang pegangannya
untuk mengangkat alat masak saat masakan sudah matang.
2. Setrika

Mengapa setrika terbuat dari bahan konduktor seperti besi ? dan pegangannya terbuat
dari bahan isolator seperti plastik ? setrika menggunakan bahan konduktor sperti besi, karena kita
ketahui besi adalah benda yang lama panasnya dan juga lama dinginnya. Jadi tujuannya agar saat
kita mengsetrika pakaian setrika itu masih tetap panas dengan listrik yang dihantarkan pada
setrika tersebut. Sedangkan pegangannya menggunakan bahan isolator menggunakan bahan
isolator, kerana panas yang ad di setrika itu sangan panas dan lama kita bisa memegang
pegaangan yang terbuat dari platik tersebut.
3. Jaket

Jaket terbuat dari bahan kain yang bersifat isolator. Pada saat suhu udara dingin, jaket
akan menahan panas yang ada dalam tubuh keluar. Dengan demikian, kita akan tetap merasa
hangat.
4. Termos

Termos adalah benda yang digunakan untuk menyimpan air panas yag terbuat dari
benda konduktor seperti kaca. Mengapa termos tidak menggunakan besi atau logam benda
konduktor lainnya ? Kaca dipilih sebagai tempat menyimpan air panas karena di kedua dinding
termos karena kaca adalah benda konduktor yang dapat memantulkan panas, dan diantara kedua
dinding kaca ada ruang hampa. Tujuannya dapat mencegah hilangnya panas yang di pantulkan
oleh kaca. Bagian dinding termos dilapisi cermin perak yang berfungsi memantulkan panas
didalam termos sehinnga dapat mengurangi adanya perpindahan panas.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kita bisa mengetahui apa yang dimaksud dengan panas, dan panas itu bisa berpindah
karena adanya perbedaan suhu dari yang tinggi ke rendah dan begitu sebaliknya. Perpindahan ini
akan terus berlangsung sampai suhunya seimbang.
Benda-benda yang dapat menghantarkan panas dengan baik disebut konduktor
contonya logam, besi, steinlis, baja dan aluminium. Sedangkan benda yang tidak dapat
menghantarkan panas di sebut isolator, contohnya kayu, plastik dan karet.

3.2 Saran
Analisi yang saya lakukan pada buku berjudul : Ilmu Pengetahuan Alam Untuk
SD/MI Kelas VI, Materi Pokok : Hantaran Panas Pada Benda, Pusat pembukuan : Intan
Pariwara, Pengarang : Retno Hastuti, Rohana Kusumawati, Tahun Penerbit : 2006, Kurikulum :
KTSP, Editor : Sri Lestari.
1. Materi yang di bahas adalah BAB V. Penilaian menurut hasil kajian berkaitan dengant kesimpulan yang ada.
Antara buku dan silabus memiliki keterkaitan, kesinambungan. Dalam silabus terdapat berbagai susunan materi yang
lengkap, dan di buku juga selain lengkap juga lebih rinci. Sehingga tidak hanya guru tapi juga murid dapat
memahami kilasan pokok materi dengan hanya melihat judul sub bab. Kami rasa buku ini lebih dari cukup untuk
merepresentasikan materi apa yang perlu dipelajari dalam bab ini Bahkan kalau dikaji buku ini lebih lengkap dari
pada silabus.
2.

Sesuaia dengan buku KTSP tahun 2006. Ditinjau untuk isi bab dengan mencantumkan standar
kompetensi bab dan menelaah bagaimana kesesuaian antara kompetensi dasar dengan indikator yang ada dengan
menggunakan acuan format berikut : HANTARAN PANAS PADA BENDA Standar kompetensi : Mengenal
berbagai sifat benda dan kegunaannya melalui pengamatan perubahan benda benda.

3. Secara umum, isi buku sudah sesuai dengan kurikulum baik konsep, urutan penyajian maupun ruang lingkup
materi. Menurut saya, buku ini sangat berkualitas. Isinya lengkap,dan susunannya mudah dipahami siswa. Pada
halaman awal bab ini terdapat pengantar materi, maksudnya kegiatan atau benda yang biasanya terdapat dalam
kehidupan sehari-hari yang merupakan penerapan ataupun ada kaitannya dengan materi. Dalam buku ini juga
dicantumkan tujuan pembelajaran yang merupakan rangkuman tujuan dalam kegiatan pembelajaran
yang tercantum dalam kurikulum. Sehingga, siswa dapat mengetahui tujuan yang ingin dicapai setelah mempelajari
bab ini.
4. Penggunaan bahasa dalam buku yang saya kaji sudah memenuhi kriteria bahasa yang digunakan mudah dipahami
dengan kosakata sesuai ejaan yang benar, komunikatif,singkat dan jelas serta susunan kalimat logis dan sistematis.
Hal ini memudahkan siswa untuk memahami isi buku tersebut

Anda mungkin juga menyukai