Anda di halaman 1dari 11

MATA KULIAH

MICROTEACHING

BUKU BACAAN
(HUKUM ARCHIMEDES)

RAMDA
1312440005
PEND.FISIKA ICPA

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

1. ASPEK SPIRITUAL
Tuhan yang maha kuasa menciptakan alam semesta ini dengan
penuh kesempurnaan. Salah satu unsur yang diciptakan-Nya ialah air. Air
merupakan ada hal yang sangat penting untuk kelanjutan hidup seluruh isi
dari alam semesta ini. Air merupakan sumber kehidupan manusia dan
makhluk hidup lainnya, sepanjang sejarah air menjadi faktor penting dalam
membentuk cara hidup manusia, pengembangan teknologi, dan budaya.
dimana saja ada air maka sudah pasti disana ada desa dan kota. ayat-ayat

alquran dan hadits banyak menekankan pentingnya air sebagai sumber


kehidupan manusia.Dalam Al-quran terdapat beberapa yang menjelaskan
manfaat bagi air itu sendiri yaitu dalam Q.S. Al-Anbiya ayat 30,

Yang artinya :
Apakah orang kafir itu tidak mengetahui bahwasanya
langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian
kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air kami jadikan segala sesuatu
yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada beriman?
Dari ayat Al-quran diatas tentu telah menjelaskan betapa
pentingnya air dalam kehidupan teruma kehidupan kita umat manusia.

2. ASPEK SOSIAL
Manusia merupakan makhluk hidup yang memiliki potensi lebih
daripada makhluk hidup lainnya. Namun sebagai manusia kita harus
menyadari bahwa kemampuan yang kita miliki tentunya masih terbatas.
Untuk itu manusia harus mampu bertindak secara fisik terhadap makhluk
lainnya.
Dalam hal bertindak manusia sejatinya harus tetap mempertahankan
falsafah hidupnya. Manusia harus senantiasa menerapkan karakter-karakter
yang tentunya merupakan hal yang harus diperhatikan dalam brinteraksi,
melakukan tindakan keilmuan atau yang lainnya. Salah satu falsafah hidup
masyarakat Sulawesi selatan dan Sulawesi barat yang hendaknya kita
pertahankan dalam kehidupan social yakni siri na pace. Sehingga dalam
kita senantiasa mempertimbangkan hal-hal yang baik dalam bertindak atau
bersikap terhadap peristiwa yang terjadi. Dalam hal ini berbasis masalah
pelajaran fisika mengenai Fluida statis

3. MOTIVASI
Fisika bukanlah hal yang menakutkan tetapi sesuatu yang asyik
untuk dipelajari, dipahami, dan dikembangkan. Kamu tidak percaya? Coba
saja pelajari dan praktikkan apa-apa yang ada di buku ini. Dengan belajar
menggunakan buku ini, kamu dapat mengetahui bagaimana fisika
mengungkap fenomena kejadian alam.
Melalui buku ini kamu diajak berlatih membangun pengetahuan
fisika dengan teknologi untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Buku Fisika ini tidak hanya menyodorkan sekumpulan konsep dan rumusrumus. Lebih dari itu, buku ini menampilkan berbagai kegiatan eksperimen
guna membimbingmu menjadi seorang peneliti andal. Dengan melakukan
kegiatan eksperimen, kamu diajak berlatih sebagaimana ilmuwan bekerja
untuk melakukan eksplorasi terhadap fenomena-fenomena alam.
kegiatan eksperimen fisika dengan panduan buku ini, kamu lebih
terbantu dalam menggali potensi yang kamu miliki. Buku ini dirancang

sedemikian rupa sehingga belajar fisika bukan sebagai beban berat,


melainkan suatu aktivitas yang mengasyikkan. Kegiatan eksperimen yang
disajikan di dalam buku ini ibarat petualangan yang menyenangkan. Kamu
akan asyik melakukannya dan tentu saja mendapatkan pengalaman yang
sangat berharga dan akan berguna di masa mendatang.
Kamu tentu tidak asing lagi dengan nama Archimedes. Dia terkenal
ulet, rajin, dan pantang menyerah dalam mewujudkan ideide maupun
penelitiannya. Banyak sumbangan pemikiran yang diberikan Archimedes
demi kemajuan ilmu fisika. Buku ini juga berupaya memunculkan
Archimedes-Archimedes muda dari Indonesia yang juga memiliki
pemikiran cemerlang dalam mengembangkan ilmu fisika. Dan itu adalah
kalian semua. Selamat belajar, selamat bereksperimen, selamat menggali
potensi diri, dan . . . sukses!

Sumber: www.towno lakelure.com

Badan kapal selam tersebut terbuat dari logam yang massa jenisnya lebih besar daripada
massa jenis air laut. Mengapa kapal selam bias dibuat mengapung diatas permukaan air laut?
Bagaimana caranya kapal selam bisa diatur mengapung dan menyelam kedalam laut? Manusia tidak
dapat menyelam lebih dari kedalaman 120 m karena tekanan hidrostatis air akan
menghancurkannya. Mengapa kapal selam dapat menyelam jauh kedalam laut? Untuk mengetahui
jawaban dari tiga pertanyaa tersebut, mari pelajari materi kai ini dengan antusias

Hukum Archimedes
Hukum Archimedes mempelajari tentang gaya ke atas yang dialami oleh
benda apabila berada dalam fluida. Benda-benda yang dimasukkan pada fluida
seakan-akan mempunyai berat yang lebih kecil daripada saat berada di luar fluida.
Misalnya, batu terasa lebih ringan ketika berada di dalam air dibandingkan ketika
berada di udara. Berat di dalam air sesungguhnya tetap, tetapi air melakukan gaya
yang arahnya ke atas. Hal ini menyebabkan berat batu akan berkurang, sehingga
batu terasa lebih ringan. Berdasarkan peristiwa di atas dapat disimpulkan bahwa
berat benda di dalam air besarnya:
=

. . . . (1)

Besarnya gaya tekan ke atas dapat ditentukan dengan konsep tekanan


hidrostatik. Gambar 7.7 menunjukkan sebuah silinder dengan tinggi h yang luasnya
A. Ujung atas dan bawahnya, dicelupkan ke dalam fluida yang massa jenisnya .
Besarnya tekanan hidrostatik yang dialami permukaan atas dan bawah silinder
adalah:
1 = 1
2 = 2
Sehingga besarnya gaya-gaya yang bekerja adalah :
= .
1 = . ( ke atas)
2 = 2 . (ke bawah)
Gaya total yang disebabkan oleh tekanan fluida merupakan gaya apung atau
gaya tekan keatas yang besarnya :
= 2 1
= 2 . 1 .
= (2 1 ).
Karena 2 1 = , maka :
= .
karena . merupakan volume benda yang tercelup maka :

. . . . (2)

dengan:
FA= gaya ke atas atau Archimedes (N)
= massa jenis fluida (kg/m)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
Perhatikan beberapa benda-benda di sekitar kita yang dimasukkan dalam
air. Ada yang mengapung, melayang, dan tenggelam. Kapan sebuah benda akan
mengapung melayang atau tenggelam? Bila benda tadi tetap di tempatnya atau tidak
bergerak ke atas atau ke bawah bagaimana gaya yang bekerja pada benda tersebut?
Adapun bunyi hukum Archimedes yaitu:

Hukum Archimedes
gaya apung yang bekerja pada suatu benda yang dicelupkan sebagian atau
seluruhnya ke dalam suatu fluida sama dengan berat fluida yang dipindahkan
oleh benda tersebut.

Mengapung, Melayang, dan Tenggelam


1. Mengapung
Jika benda dicelupkan seluruhnya kedalam fluida (air), maka gaya
apung (tekanan keatas, Fa) lebih besar dari berat benda W (Fa > W). Tetapi
jika benda dalam keadaan bebas benda akan naik keatas, sehingga benda
muncul sebagian ke permukaan air, karena berat benda lebih kecil dari gaya
apung (Fa > W). Ini adalah konsep mengapung. Dari konsep tersebut, dapat
dirumuskan hubungan antara massa jenis benda dengan massa jenis fluida

Jadi syarat untuk benda mengapung adalah:


i. Volume benda yang tercelup kedalam fluida/
volume fluida yang dipindahkan benda lebih
kecil dari volume benda (Vbf< Vb).
ii. Dan atau massa jenis rata-rata benda lebih
kecil dari pada massa jenis fluida ( < )

Gambar 2. Mengapung

2. Melayang
Jika

benda

dicelupkan

seluruhnya kedalam fluida (air), maka


gaya apung (tekanan keatas, Fa) sama
dengan berat benda

W (Fa > W).

Tetapi jika benda dalam keadaan bebas


benda akan naik keatas, sehingga benda
berada pada pada posisi antara dasar
wadah air dan permukaan air, karena
berat benda sama dengan gaya apung

Gambar 1 melayang

(Fa = W). Ini adalah konsep mengapung


Jadi syarat pada peristiwa benda melayang adalah:
i. Volume fluida yang dipindahkan oleh benda sama dengan volume benda
(Vbf = V b).
ii. Dan massa jenis rata-rata benda sama dengan massa jenis fluida ( =
)
3. Tenggelam
Jika benda dicelupkan seluruhnya kedalam fluida
(air), maka gaya apung (tekanan keatas, Fa) lebih kecil
Gambar 2 Tenggelam

dari berat benda W (Fa < W). Sehingga benda bergerak kebawah menuju dasar
wadah air. Ini adalah konsep tenggelam.
Jadi syarat pada peristiwa benda melayang adalah:
i.

Volume fluida yang dipindahkan oleh benda lebih besar volume benda
(Vbf > Vb).

ii.

Dan massa jenis rata-rata benda lebih besar massa jenis fluida.

Penerapan Hukum Archimedes


a) Hidrometer
Hidrometer merupakan alat untuk mengukur berat jenis atau massa jenis zat
cair. Jika hidrometer dicelupkan ke dalam zat cair, sebagian alat tersebut akan
tenggelam. Makin besar massa jenis zat cair, Makin sedikit bagian
hidrometer yang tenggelam. Hidrometer banyak digunakan untuk
mengetahui besar kandungan air pada bir atau susu.

Gambar 5 (a) Hidrometer (b) Bagian-bagian hidrometer.


Hidrometer terbuat dari tabung kaca. Supaya tabung kaca terapung
tegak dalam zat cair, bagian bawah tabung dibebani dengan butiran timbal.
Diameter bagian bawah tabung kaca dibuat lebih besar supaya volume zat cair
yang dipindahkan hidrometer lebih besar. Dengan demikian, dihasilkan gaya
ke atas yang lebih besar dan hidrometer dapat mengapung di dalam zat cair.
Tangkai tabung kaca hidrometer didesain supaya perubahan kecil dalam
berat benda yang dipindahkan (sama artinya dengan perubahan kecil dalam
massa jenis zat cair) menghasilkan perubahan besar pada kedalaman tangki

yang tercelup di dalam zat cair. Artinya perbedaan bacaan pada skala untuk
berbagai jenis zat cair menjadi lebih jelas.
b) Jembatan Ponton
Jembatan ponton adalah kumpulan drum-drum
kosong yang berjajar sehingga menyerupai jembatan.
Jembatan ponton merupakan jembatan yang dibuat berdasarkan prinsip benda terapung. Drum- drum tersebut
harus tertutup rapat sehingga tidak ada air yang masuk ke
dalamnya.
c) Kapal Laut

Gambar 6

Pada saat kalian meletakkan sepotong besi


pada bejana berisi air, besi akan tenggelam.
Namun, mengapa kapal laut yang massanya
sangat besar tidak tenggelam? Bagaimana
konsep fisika dapat menjelaskannya? Agar kapal
laut tidak tenggelam badan kapal harus dibuat
berongga. hal ini bertujuan agar volume air laut
yang dipindahkan oleh badan kapal menjadi

Gambar 7 Kapal Laut

lebih besar.
d) Kapal Selam dan Galangan Kapal
Pada dasarnya prinsip kerja kapal selam dan galangan kapal sama.
Jika kapal akan menyelam, maka air laut dimasukkan ke dalam ruang
cadangan sehingga berat kapal bertambah. Pengaturan banyak sedikitnya air
laut yang dimasukkan, menyebabkan kapal selam dapat menyelam pada
kedalaman yang dikehendaki. Jika akan mengapung, maka air laut
dikeluarkan dari ruang cadangan. Berdasarkan konsep tekanan
hidrostastis, kapal selam mempunyai batasan tertentu dalam menyelam.
Jika kapal menyelam terlalu dalam, maka kapal bisa hancur karena
tekanan hidrostatisnya terlalu besar.

Untuk memperbaiki kerusakan kapal bagian bawah, digunakan


galangan kapal. Jika kapal akan diperbaiki, galangan kapal ditenggelamkan
dan kapal dimasukkan. Setelah itu galangan diapungkan. Galangan
ditenggelamkan dan diapungkan dengan cara memasukkan dan
mengeluarkan air laut pada ruang cadangan.

Gambar 8.(a) Galangan Kapal (b) perinsip mengapung dan tenggelam pada
kapal selam

10

Anda mungkin juga menyukai