Anda di halaman 1dari 43

LAPORAN TUGAS PERANCANGAN ELEKTRONIKA 2

NO

: 01

JUDUL

: POWER SUPPLY VARIABEL

NAMA

: Helmi Aliefiyatna

PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
2016

DAFTAR ISI.......................................................................................................................2
1.

Pendahuluan.....................................................................................................3
1.1 Latar Belakang...................................................................................................3
1.2 Tujuan..................................................................................................................3
2.
Dasar Teori.......................................................................................................3
3.
Perancangan.....................................................................................................9
3.1 Deskripsi Singkat dan Spesifikasi.....................................................................9
3.2 Diagram Blok......................................................................................................10
3.3 Penentuan dan Pembahasan Komponen atau Blok........................................10
4.
Hasil dan Analisis.............................................................................................12
4.1 Diagram Skematik Rangkaian..........................................................................12
4.2 Simulasi Rangkaian...........................................................................................13
4.3 Analisis................................................................................................................21
5.
Penutup.............................................................................................................28
Daftar Pustaka...................................................................................................................29

1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Untuk dapat merancang sebuah Power Supply yang memiliki tegangan keluaran yang presisi,
stabil dan bervariasi tentunya diperlukan analisa yang cukup teliti dalam merangkai tiap-tiap
komponen pembentuk rangkaian Power Supply itu sendiri. Hal ini diperlukan mengingat
banyak Power Supply yang beredar dipasaran masih banyak memiliki keterbatasan dalam
permasalahan presisi dan variasi keluaran tegangan, sehingga pengguna sulit menggunakan
untuk pengukuran-pengukuran yang membutuhkan tingkat presisi yang baik dan variasi yang
banyak, seperti untuk keperluan penelitian dan kegiatan laboratorium.

Untuk itu dalam tugas ini dirancang sebuah catudaya atau power supply dengan tingkat
akurasi yang baik dan nilai tegangan yang lebih bervariasi, penggunaan IC regulator adalah
salah satu hal yang sangat penting untuk mendapatkan kondisi yang dimasksud.

Power supply variable ini diharapkan mampu digunakan dalam kegiatan pengkuran dan
keperluan laboratorium yang membutuhkan tingkat presisi yang baik dan variasi tegangan
yang banyak.

1.2 Tujuan
1.
2.
3.
4.

Mahasiswa mampu memahami prinsip kerja rangkaian power supply.


Mahasiswa mampu mengetahui nama-nama komponen pada rangkaian power supply.
Mahasiswa mampu memahami fungsi komponen pada rangkaian power supply.
Mahasiswa mampu membuat power supply.

2. DASAR TEORI
Rangkaian Power Supply merupakan suatu komponen yang sangat penting bagi
alat-alat elektronika, seperti komputer, kalkulator, televisi, charger handphone, dan lain-lain.
Sumber arus power supply adalah arus bolak-balik ac dari pembangkit listrik yang kemudian
diubah menjadi arus dc. Untuk melakukan hal ini diperlukan perangkat power supply yang
bisa mengubah arus ac menjadi dc. Untuk memperoleh tegangan dc yang murni, diperlukan
beberapa rangkaian pendukung lainnya seperti rangkaian yang bisa kita buat sendiri dan
komponennya pun gampang ditemui di toko yang menujual alat elektronik dikota Anda.
Salah satu power supply yang baik adalah baterei, tapi untuk membuat arus yang lebih kuat
baterei tidak akan sanggup untuk memberikannya.
Sekarang ini, kita tidak perlu repot lagi untuk membuat sebuah rangkaian power
supply, ini disebabkan karena kita tidak perlu lagi mencari op-amp, kapasitor, transistor,
diode, dan komponen lainnya, sekarang ini sirkuit elektronik telah dikemas jadi tegangan ic
regulator tunggal tetap. Salah satu caranya adalah dengan menguunakan komponen regulator
seri LM317 dan LM337.Tipe tegangan komponen regulator seri LM317 adalah komponen
yang memiliki tegangan positif dan seri LM337 merupakan regulator tagangan negatif.
Apalagi jiga komponen tersebut telah dilengkapi dengan pembatas. Komponen tersebut

hanya memiliki tiga pin dan dengan menambahkan beberapa komponen saja bisa
menciptakan serangkaian regulator power supply yang baik.
Apabila Anda ingin memakai trafo yang lebih besar lagi, dianjurkan agar transistor
2n3055 di lipat gandakan supaya arus yang keluar dari collector lebih besar dan sesuai
dengan arus yang keluar dari trafo. Cara pemasangannya pun cukup dirangkai seri pada
semua sisi kakinya yang sederhana pada dasarnya mengikuti prinsip dari jaringanlistrik PLN
yang dimasukkan ke transformator lewat s1 dan s2, kemudian oleh transformator tegangan
tersebut diturunkan menjadi 3v sampai dengan 12v AC, selanjutnya oleh s3 tegangan tersebut
dipilih sesuai dengan keperluan. Output dari penyearahan tegangan ini menghasilkan
tegangan yang menjadi dc namun masih kasar, untuk membrikan hasil yang halus maka
digunakan c1, r1, c2, dan r2 setelah itu akhirnya tegangan dc dari rangkaian power supply
siap untuk dipakai.
1. Transformator
Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah
energy listrik satu atau lebih rangkaian listrik satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian
listrik yang lain, melalui suatu gendeng magnet berdasarkan prinsip induksielektromagnet. Transformator adalah alat yang digunakan untuk mengubah tegangan bolakbalik (ac) dari suatu nilai tertentu ke nilai yang kita inginkan terdiri dari kumparan primer dan
sekunder. Perkembangan dan penerapan system transformator pada perumahan, perkantoran
maupun pada kendaran yaitu mobil dewasa ini mengalami peningkatan yang
pesat.Buktinya adalah banyak industry, perkantoran maupun kendaran dilengkapi dengan
penggunaan transformator yang bertujuan untuk mengetahui informasi dan dapat menambah
pengetahuan. System pesawat telepon yang paling sederhana memiliki komponen utama yaitu
ISDN EXCHANGE, ISDN PRA, ISDN BRA, ISDN PHONE, ISDN PBX dan ISDN DATA
TERMINAL.
2. Dioda
Dioda adalah komponen aktif yang memiliki dua kutub dan bersifat
semikonduktor.Dioda juga bisa dialiri arus listrik ke satu arah dan menghambat arus
dari arah sebaliknya. Diodasebenarnya tidak memiliki karakter yang sempurna,
melainkan memiliki karakter yang berhubungan dengan arus dan tegangan komplek yang
tidak linier dan seringkali tergantung pada teknologi yang digunakan serta parameter
penggunaannya.
Fungsi Dioda sangat berpengaruh penting didalam rangkaian elektronika.Karena
dioda adalah komponen semikonduktor yang terdiri dari penyambung P-N.Dioda
merupakan gabungan dari dua kata elektroda, yaitu anoda dan katoda. Sifat lain dari
dioda adalah menghantarkan arus pada tegangan maju dan menghambat arus pada aliran
tegangan balik. Selain itu, masih banyak lagi fungsi dioda lainnya, sebagai berikut :
1. Sebagai penyearah untuk komponen dioda bridge.
2. Sebagai penstabil tegangan pada komponen dioda zener.
3. Sebagai pengaman atau sekering.
4

4. Sebagai pemangkas atau pembuang level sinyal yang ada di atas atau bawah tegangan
tertentu pada rangkaian clipper.
5. Sebagai penambah komponen DC didalam sinyal AC pada rangkaian clamper.
6. Sebagai pengganda tegangan.
7. Sebagai indikator untuk rangkaian LED (Light Emiting Diode).
8. Dapat digunakan sebagai sensor panas pada aplikasi rangkaian power amplifier.
9. Sebagai sensor cahaya pada komponen dioda photo.
10. Sebagai rangkaian VCO (Voltage Controlled Oscilator) pada komponen dioda
varactor.
3. Kapasitor
Kapasitor adalah suatu komponen elektronika yang berfungsi untuk menyimpan arus
listrik dalam bentuk muatan.sebuah kapasitor pada dasarnya terbuat dari dua buah lempengan
logam yang saling sejajar satu sama lain dan diantara kedua logam tersebut terdapat bahan
isolator yang sering disebut dielektrik. Bahan dielektrik tersebut dapat mempengaruhi nilai
dari kapasitansi kapasitortersebut.adapun bahan dielektrik yang paling sering dipakai
adalah keramik, kertas, udara, metal film dan lain-lain.
Filter Kapasitor
Gambar dibawah ini menunjukkan rangkaian gelombang penuh dengan filter
kapasitor.

Rangkaian Filter Gelombang Penuh dengan KapasitorUntuk menjelaskan cara kerja


kapasitor ini, perhatikan gambar dibawah ini dimana penjelasan ini diambil untuk satu
perioda sinyal masukan pada satu dioda. Selama seperempat perioda positif yang
pertama dari tegangan sekunder, Dioda D1 menghantar. Karena dioda menghubungkan
sumber VS1 secara langsung dengan kapasitor, maka kapasitor akan dimuati sampai tegangan
maksimum VM.

Setelah mencapai harga maksimum, dioda berhenti menghantar (mati), hal ini terjadi
karena kapasitor mempunyai tegangan sebesar VM, yang artinya sama dengan tegangan
sumber dan bagi dioda artinya tidak ada beda potensial. Akibatnya dioda seperti saklar
terbuka, atau dioda dibias mundur (reverse).
Dengan tidak menghantarnya dioda, kapasitor mulai mengosongkan diri melalui
resistansi beban RL, sampai tegangan sumber mencapai harga yan g lebih besar dari
tegangan kapasitor.Pada saat dimana tegangan sumber lebih besar dari tegangan
kapasitor, dioda kembali menghantar dan mengisi kapasitor. Untuk arus beban yang rendah
tegangan keluaran akan hampir tetap sama dengan VM. Tetapi bila arus beban tinggi
pengosongan akan lebih cepat yang mengakibatkan ripple yang lebih besar dan tegangan
keluaran DC yang lebih kecil.
Tegangan Ripple
Seperti terlihat pada gambar dibawah ini kapasitor mengisi (charges) dengan cepat
pada awal siklus sinyal dan membuang (discharges) dengan lambat setelah melewati
puncak positif (ketika dioda dibias mundur). Variasi pada tegangan keluaran untuk dua
kondisi, mengisi dan membuang, disebut dengan tegangan ripple (ripple voltage). Semakin
kecil ripple, semakin baik penfilteran seperti terlihat pada gambar dibawah.

Tegangan ripple pada penyearah gelombang setengah dengan filter. Gambar dibawah
memperlihatkan penyearah gelombang penuh lebih mudah melakukan penfilteran. Ketika
di filter, penyearah gelombang penuh mempunyai tegangan ripple lebih kecil dibanding
gelombang setengah untuk resistansi beban dan nilai kapasitor yang sama. Hal ini
disebabkan kapasitor membuang lebih cepat dan interval waktu yang lebih pendek.

Perbandingan tegangan ripple dari penyearah gelombang setengah dengan gelombang


penuh dengan filter kapasitor yang diperoleh dari sinyal masukan yang sama.
Faktor Ripple ( r )
Faktor ripple menunjukkan efektif tidaknya sebuah filter, didefinisikan sebagai
perbandingan tegangan ripple efektif (rms) terhadap tegangan DC. Semakin kecil faktor
ripple, semakin baik filter. Faktor ripple dapat diperkecil dengan menambah nilai kapasitor.
4. Resistor
Resistor adalah salah satu komponen elekronika yang berfungsi sebagai penahan
arus yang mengalir dalam suatu rangkaian dan berupa terminal dua komponen
elektronik yang menghasilkan tegangan pada terminal yang sebanding dengan arus listrik
yang melewatinya sesuai dengan hukum Ohm (V = IR). Sebuah resistor tidak memiliki kutub
positif dan negatif, tapi memiliki karakteristik utama yaitu resistensi, toleransi, tegangan
kerja maksimum dan power rating. Karakteristik lainnya meliputi koefisien temperatur,
kebisingan, dan induktansi. Ohm yang dilambangkan dengan simbol (Omega) merupakan
satuan resistansi dari sebuah resistor yang bersifat resistif.
Fungsi resistor adalah sebagai pengatur dalam membatasi jumlah arus yang mengalir
dalam suatu rangkaian. Dengan adanya resistor menyebabkan arus listrik dapat
disalurkan sesuai dengan kebutuhan. Adapun fungsi resistor secara lengkap adalah sebagai
berikut :
1. Berfungsi untuk menahan sebagian arus listrik agar sesuai dengan kebutuhan suatu
rangkaian elektronika.
2. Berfungsi untuk menurunkan tegangan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh
rangkaian elektronika.
3. Berfungsi untuk membagi tegangan.
4. Berfungsi untuk membangkitkan frekuensi tinggi dan frekuensi rendah dengan
bantuan transistor daan kondensator (kapasitor).

5. IC Regulator
Regulator tegangan variabel merupakan rangkaian regluator yang memiliki tegangan
output dapat diubah-ubah sesuai kebutuhan. Rangkaian regulator tegangan variabel pada
saat ini telah tersedia dalam bentuk chip IC regulator tegangan variabel 3 pin.
Rangkaian Regulator Tegangan Positif Variabel
Bagian regulator tegangan positif variabel ini berfungsi untuk mengatur tegangan
output jalur positif agar dapat dikontrol levelnya serta mampu memberikan arus
maksimum 10A. Rangkaian regulator tegangan positif variabel ini menggunakan IC
regulator tegangan variabel LM317 sebagai pengontrol level output. Kemudian bagian
pengatur tegangan positif ini diatur oleh potensiometer 2,2 KOhm sebagai kontrol tegangan
referensi regulator LM317. Sebagai penguat arus menggunakan transistor PNP TIP147
yang diset common basis sehingga tegangan output akan mengikuti tegangan kontrol
oleh IC LM317 dan kapasitas arus maksimumnya mengikuti kemampuan maksimum
transistor mengalirkan arus (10A). Salah satu contoh regulator tegangan variabel adalah IC
LM317. IC LM317 merupakan chip IC regulator tegangan variable untuk tegangan DC
positif. Untuk membuat power supply dengan tegangan output variabel dapat dibuat
dengan sederhana apabila menggunakan IC regulator LM317. IC Regulator tegangan
variabel LM317 terdiri dari rangkaian internal
Fungsi bagian pada regulator tegangan positif LM317 Voltage Reference adalah
jalur atau bagian yang berfungsi memberikan tegangan referensi kontrol tegangan output
pada regulator LM317. Input tegangan referensi daiambil dari rangkaian pembagi tegangan
variabel (R1 dan R2 pada rangkaian dibawah). Komparator berfungsi sebagai
pembanding antar tegangan output dan tegangan referensi, dimana besarnya tegangan
output dapat dihitung dari persamaan dibawah. Circuit Protection adalah rangkaian
pelindung IC LM317 dari erjadinya arus konrsleting dan sebagi pelindung IC dari panan
kerlebihan. Power regulator adalah ragnkaain darlinto transistor NPN yang berfungsi
untuk memperkuat arus output regulator tegangan variabel LM317. IC regulator
tegangan variabel LM317 memiliki kemampuan mengalirkan arus maksimum sebesar 1,5
Ampere dan mampu memberikan tegangan output variabel dari 1,2 volt DC sampai dengan
37 volt DC. Contoh aplikasi penggunaan regulator tegangan variabel LM317 dapat dilihat
pada gambar berikut. Rangkaian Regulator Tegangan Variable LM317.Rangkaian regulator
tegangan variabel diatas menggunakan IC LM317 sehingga rangkaian regulator menjadi
sederhana. Komponen pendukung regulator tegangan variable LM317 pada dasarnya adalah
rangkaian pembagi teganga variabel kombinasi R1 dan R2. Kapsitor Ci dan Co berfungsi
sebgai tapis input dan output. nilai tegangan referensi pada regulator tegangan diatas
ditentukan berdasarkan posisi tuas R2. Besarnya tegangan output pada regulator
tegangan variabel dengan IC LM317 (Vo) diatas dapat dihgitung dengan persamaan berikut.
V_{O}=1,25v \left ( 1+\frac{R2}{R1} \right )+ I_{adj}R2 Spesifikasi Regulator Tegangan
Variabel LM317 Arus maksimum 1,5 Ampere Dapat memberikan perubahan output dari 1,2
8

volt sampai 37 volt DC Dilengkapi dengan proteksi dari hubung singkat (shot cirkuit.
Dilengkapi dengan proteksi over heating (panas berlebih).
Rangkaian Regulator Tegangan Negatif Variabel
Seperti pada bagian regulator positif, bagian regulator tegangan negatif ini
susunan rangkaiannya mirip, hanya komponen yang digunakan berbeda.Regulator
tegangan negatif menggunakan IC regulator tegangan negatif LM337, Penguat arus
meenggunakan transistor NPN TIP142 dengan kapasitas arus maksismum 10A.
Pengontrol tegangan output jalur negatif menggunakan potensiometer 2,2 KOhm sebagai
pemberi tegangan referensi IC regulator tegangan negatif LM337. Rangkaian power
supply simetris variabel 10A ini memiliki kemampuan proteksi dari keadaan hubung
singkat (korsleting) dan panas berlebih (over heating) seperti pada regulator tegangan IC
LM317 dan IC LM337 yang digunakan dalam rangkaian power supply simetris variabel
tersebut.

3. PERANCANGAN
3.1 Deskripsi Singkat dan Spesifikasi

No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Nama Komponen
Dioda 1N4007
Kapasitor 6800uF/50v
Kapasitor 10uF/50v
Resistor 3.3
Resistor 120
Resistor 1k
Potensiometer 5k
Transistor TIP 142
Transistor TIP 147
Regulator LM 317

Jumlah
4
2
4
2
2
2
2
1
1
1

3.2 Diagram Blok

3.3 Penentuan dan Pembahasan Komponen atau Blok


1. Transformator sebagai penurun tegangan
Transformator step down yaitu transformator yang mengubah tegangan bolakbalik tinggi menjadi rendah, transformator ini mempunyai jumlah lilitan kumparan primer
lebih banyak daripada jumlah lilitan sekunder (Np > Ns).
Untuk mencari besar tegangan, banyak lilitan =
2. Diode sebagai penyearah
Konsep dasar penyearah gelombang yang dimaksud dalam laporan ini adalah
konsep penyearah gelombang dalam suatu power supply atau catu daya. Penyearah
gelombang (rectifier) adalah bagian dari power supply / catu daya yang berfungsi
untuk mengubah sinyal tegangan AC (Alternating Current) menjadi tegangan DC
(Direct Current).Komponen utama dalam penyearah gelombang adalah diode yang
dikonfiguarsikan secara forward bias. Dalam sebuah power supply tegangan rendah, sebelum
10

tegangan AC tersebut di ubah menjadi tegangan DC maka tegangan AC tersebut perlu


di turunkan menggunakan transformator stepdown. Ada 3 bagian utama dalam penyearah
gelombang pada suatu power supply yaitu, penurun tegangan (transformer), penyearah
gelombang / rectifier (diode) dan filter (kapasitor)
3. Kapasitor sebagai filter
Penjelasan ini diambil untuk satu perioda sinyal masukan pada satu dioda.
Selama seperempat perioda positif yang pertama dari tegangan sekunder, Dioda D1
menghantar. Karena dioda menghubungkan sumber VS1 secara langsung
dengankapasitor, maka kapasitor akan dimuati sampai tegangan maksimum VM.Setelah
mencapai harga maksimum, dioda berhenti menghantar (mati), hal ini terjadi karena
kapasitor mempunyai tegangan sebesar VM, yang artinya sama dengan tegangan
sumber dan bagi dioda artinya tidak ada beda potensial. Akibatnya dioda seperti saklar
terbuka, atau dioda dibias mundur (reverse).Dengan tidak menghantarnya dioda, kapasitor
mulai mengosongkan diri melalui resistansi beban RL, sampai tegangan sumber mencapai
harga yang lebih besar dari tegangan kapasitor.Pada saat dimana tegangan sumber lebih
besar dari tegangan kapasitor, dioda kembali menghantar dan mengisi kapasitor. Untuk arus
beban yang rendah tegangan keluaran akan hampir tetap sama dengan VM. Tetapi bila arus
beban tinggi pengosongan akan lebih cepat yang mengakibatkan ripple yang lebih besar dan
tegangan keluaran DC yang lebih kecil.
4. Transistor sebagai penguat arus
Penguat adalah suatu peranti yang berfungsi menguatkan daya sinyal masukan.
Salah satu syarat yang dituntut pada penguat adalah bahwa sinyal keluaran harus tepat benar
bentuknya seperti sinyal masukan, hanya saja amplitudo-nya lebih tinggi. Kalau bentuk
sinyal keluaran tidak tepat sama dengan sinyal masukan, meskipun beda bentuk ini
hanya kecil saja, maka dikatakan sinyal keluarannya cacat.
5. IC Regulator tegangan sebagai pengatur tegangan output
IC jenis Adjustable Voltage Regulator adalah jenis IC Pengatur Tegangan DC
yang memiliki range Tegangan Output tertentu sehingga dapat disesuaikan kebutuhan
Rangkaiannya. IC Adjustable Voltage Regulator ini juga memiliki 2 jenis yaitu Positive
Adjustable Voltage Regulator dan Negative Adjustable Voltage Regulator. Contoh IC
jenis Positive Adjustable Voltage Regulator diantaranya adalah LM317 yang memiliki
Range (jangkauan) tegangan dari 1.2 Volt DC sampai pada 37 Volt DC. Sedangkan
contoh IC jenis Negative Adjustable Voltage Regulator adalah LM337 yang memiliki
Range atau Jangkauan Tegangan yang sama dengan LM317. Pada dasarnya desain,
konstruksi dan cara kerja pada kedua jenis IC Adjustable Voltage Regulator adalah sama.
Yang membedakannya adalah Polaritas pada Output Tegangan DC-nya.
6. Potensiometer sebagai pengatur tegangan output
Prinsip kerja dari Potensiometer dapat kita asumsikan dua buah resistor
biasa yang dirangkai seri, tapi dapat dirubah nilai resistansinya. Resistansi total pada
11

potensiometer akan selalu tetap dan ini merupakan nilai Potensiometer (Variabel Resistor).
Jika nilai resistansi dari R1 diperbesar dengan cara memutar bagian potensiometer,
maka otomatis nilai resistansi dari R2 akan berkurang, begitu juga sebaliknya. Dengan
demikian, perubahan nilai resistansi ini digunakan untuk mengatur tegangan output.

4. HASIL DAN ANALISIS


4.1 Diagram Skematik Rangakaian

4.2 Hasil Simulasi


Simulasi Rangkaian Power Supply di Multisim 11

Pengujian Tegangan Output Transformator

Sebelum merangkai rangkaian power supply terlebih dahulu kita menguji rangkaian sumber
tegangan AC yang akan menjadi input ke diode bridge.

Dimana tegangan dari jala-jalan adalah sebesar 220VAC dengan Frekuensi 60 Hz. Kemudian
dihubungkan dengan Transformator dengan pengaturan Primary-to-Secondary Turns Ratio
sebesar 7.3 seperti tampak pada gambar berikut ini:

12

Gambar. Rangakain penguji output transformator (a), pengaturan Turns ratio transformator (b)

Langkah selanjutnya adalah pengaturan nilai Turns ratio antara kumparan primer dan
sekunder, nilai ini menunjukkan ratio perbandingan antara kuparan primer dan sekunder
transformator, Turns ratio diberikan sebesar 7.3, hal ini bertujuan untuk memperoleh nilai
Vout dari kumparan sekunder transformator sebesar 30VAC, nilai ini dapat kita hitung dengan
persamaan:

V2=V1/TR

V2= Tegangan kumparan sekunder

V1= Tegangan kumparan primer

13

TR= Nilai Turns Ratio kumparan primer ke sekunder

14

Berikut adalah hasil pengkuran tegangan output pada kumparan sekunder transformator:

Dengan Perhitungan:

V2=V1/TR=220/7.3=30.134V

Gambar 4.2. Hasil ukur tegangan output kumparan sekunder

Berikut adalah rangakain lengkap Power Supply Variabel menggunakan IC regulator


LM317LZ:

15

Gambar 1 : Rangkaian Power Supply Variabel dengan IC Regulator LM317LZ

Setelah mendapatkan Vout 30VAC dari transformator maka, tegangan akan disearahkan
menggunakan 4 buah diode yang disebut diode bridge, selanjutnya keluaran dari diode bridge
akan masuk ke pin Vin LM317LZ. Selanjutnya dalam rangkaian ditambahkan dua buah
kapasitor yaitu kapasitor keramik sebesar 0.1F yang dipasang parallel di kaki Vin regulator
dan elco pada kaki Vout regulator. Kedua kapasitor ini berfungsi sebagai penstabil tegangan
keluaran dari rangkaian, lihat gambar:

16

Selanjutnya seperti tampak pada gambar diatas resistor (R1)dipasang pada kaki Vout dan
potensiometer (R2) pada kaki ADJ LM317LZ, kedua komponen ini berfungsi sebagai
pengatur range tegangan output dari rangakain power supply, sehingga output dari rangkaian
dapat divariasikan, persamaan yang dipakai adalah:

Vout= Vreff (1+R2/R1)+IADJ R2, dimana Vreff=1.25V

dalam rangakain ini tegangan output rangkaian power supply divariasi mulai dari 1.5VDC
sampai dengan 30VDC.

Untuk Arus digunakan rangkaian terpisah menggunakan IC Regulator LM117 karena IC ini
mampu bekerja untuk menghasilkan Arus keluaran mencapai satuan ampere. Berikut adalah
konfigurasi IC LM117 untuk pengaturan Arus:

17

Dimana kapasitor yang dipasang di kaki Vin Regulator berfungsi sebagai pengatur arus
keluar agar tetap stabil, tidak naik-turun dan resistor berfungsi sebagai pengatur besar
kecilnya arus keluaran dari regulator, berikut adalah rangkaian pengatur arus dengan IC
LM117H:

18

Berikut adalah hasil pengukuran variasi tegangan output rangkaian power supply
variable yang telah dirancang:

Potensiometer
Vout

1
1%
1.5

2
3%
2

3
5%
2.5

19

4
5%
3

5
6%
3.5

6
27%
10

7
60%
20

8
79%
25

20

9
99%
30

10
100%
30.3

Berikut beberapa lampiran capture gambar hasil pengukuran:

Pada saat kenaikan nilai potensiometer 1%, Vout bernilai 1.5VDC

21

Perhitungan: Vout= Vreff (1+R2/R1)+IADJ R2=1.25V(1+0.031ohm/128ohm)+50uA*0.031ohm=1.25VDC

22

Pada saat kenaikan nilai potensiometer 3%, Vout bernilai 2VDC

Perhitungan:

Vout

= Vreff (1+R2/R1)+IADJ R2

23

= 1.25V(1+93ohm/128ohm)+50uA*93ohm=2VDC

Pada saat kenaikan nilai potensiometer 5%, Vout bernilai 2,5VDC

24

Perhitungan:

Vout

= Vreff (1+R2/R1)+IADJ R2

= 1.25V(1+155ohm/128ohm)+50uA*155ohm=2.6VDC

25

Pada saat kenaikan nilai potensiometer 27%, Vout bernilai 10VDC

26

Perhitungan:

Vout

= Vreff (1+R2/R1)+IADJ R2

= 1.25V(1+837ohm/128ohm)+50uA*837ohm=13VDC

Pada saat kenaikan nilai potensiometer 100%, Vout bernilai 30VDC

27

Perhitungan: Vout= Vreff (1+R2/R1)+IADJ R2= 1.25V(1+3100ohm/128ohm)+50uA*3100ohm=3.1VDC

28

Hasil pengukuran Kuat Arus Rangkaian Cuurent Regulator IC LM117H menggunakan


Multisim 11:

Potensiometer
Iout (A)

1
0%
2.73

2
1%
1.06

3
26%
0.50

29

4
33%
0.40

5
44%
0.30

6
66%
0.20

7
100%
0.10

Pada saat ken aikan nilai potensiometer 0% & beban sebesar 10ohm, Vout bernilai 2.7A

30

Pada saat ken aikan nilai potensiometer 1% & beban sebesar 10ohm, Vout bernilai 1.06 A

31

4.3 Analisis
Prinsip Kerja Power Supply Linear
Perangkat elektronika mestinya dicatu oleh suplai arus searah DC (direct current)

yang stabil agar dapat bekerja dengan baik. Baterai atau accu adalah sumber Power Supply
DC yang paling baik. Namun untuk aplikasi yang membutuhkan Power Supply lebih besar,
sumber dari baterai tidak cukup. Sumber Power Supply yang besar adalah sumber bolakbalik AC (alternating current) dari pembangkit tenaga listrik. Untuk itu diperlukan suatu
perangkat Power Supply yang dapat mengubah arus AC menjadi DC. Pada tulisan kali ini
disajikan prinsip rangkaian Power Supply linier mulai dari rangkaian penyearah yang paling
sederhana sampai pada Power Supply yang teregulasi.

PENYEARAH (RECTIFIER)

Prinsip penyearah (rectifier) yang paling sederhana ditunjukkan pada gambar 2.1 berikut
ini. Transformator (T1) diperlukan untuk menurunkan tegangan AC dari jala-jala listrik
pada kumparan primernya menjadi tegangan AC yang lebih kecil pada kumparan
sekundernya.

32

Gambar 2.1 Rangkaian penyearah sederhana

Pada rangkaian ini, dioda (D1) berperan hanya untuk merubah dari arus AC menjadi DC
dan meneruskan tegangan positif ke beban R1. Ini yang disebut dengan penyearah setengah
gelombang (half wave). Untuk mendapatkan penyearah

33

gelombang penuh (full wave) diperlukan transformator dengan center tap (CT) seperti pada
gambar 2.2.

Gambar 2.2 Rangkaian penyearah gelombang penuh

Tegangan positif phasa yang pertama diteruskan oleh D1 sedangkan phasa yang berikutnya
dilewatkan melalui D2 ke beban R1 dengan CT transformator sebagai common ground.
Dengan demikian beban R1 mendapat suplai tegangan gelombang penuh seperti gambar di
atas. Untuk beberapa aplikasi seperti misalnya untuk men-catu motor dc yang kecil atau
lampu pijar dc, bentuk tegangan seperti ini sudah cukup memadai. Walaupun terlihat di sini
tegangan ripple dari kedua rangkaian di atas masih sangat besar.

34

Gambar 2. 3 Rangkaian penyearah setengah gelombang dengan filter C

Gambar diatas adalah rangkaian penyearah setengah gelombang dengan filter kapasitor C
yang paralel terhadap beban R. Ternyata dengan filter ini bentuk gelombang tegangan
keluarnya bisa menjadi rata. Gambar 2.4 menunjukkan bentuk keluaran tegangan DC dari
rangkaian penyearah setengah gelombang dengan filter kapasitor. Garis b-c kira-kira
adalah garis lurus dengan kemiringan tertentu, dimana pada keadaan ini arus untuk beban
R1 dicatu oleh tegangan kapasitor. Sebenarnya garis b-c bukanlah garis lurus tetapi
eksponensial sesuai dengan sifat pengosongan kapasitor.

35

gambar 2.4 Bentuk gelombang dengan filter kapasitor

Kemiringan kurva b-c tergantung dari besar arus (I) yang mengalir ke beban R. Jika arus I =
0 (tidak ada beban) maka kurva b-c akan membentuk garis horizontal. Namun jika beban
arus semakin besar, kemiringan kurva b-c akan semakin tajam. Tegangan yang keluar akan
berbentuk gigi gergaji dengan tegangan ripple yang besarnya adalah :

Vr = VM -VL .......(1)

dan tegangan dc ke beban adalah Vdc = VM + Vr/2 . (2)

Rangkaian penyearah yang baik adalah rangkaian yang memiliki tegangan ripple

(Vr) paling kecil. VL adalah tegangan discharge atau pengosongan kapasitor C, sehingga
dapat ditulis :

36

VL = VM e

-T/RC

..........(3)

Jika persamaan (3) disubsitusi ke rumus (1), maka diperoleh : Vr = VM (1 - e

-T/RC

) ......

(4)
Jika T << RC, dapat ditulis : e

-T/RC

1 - T/RC .....(5)

sehingga jika ini disubsitusi ke rumus (4) dapat diperoleh persamaan yang lebih sederhana :

Vr = VM(T/RC) .... (6)

VM/R tidak lain adalah beban I, sehingga dengan ini terlihat hubungan antara beban arus I
dan nilai kapasitor C terhadap tegangan ripple Vr. Perhitungan ini efektif untuk
mendapatkan nilai tegangan ripple yang diinginkan.

Vr = I T/C ...(7)

Rumus ini mengatakan, jika arus beban I semakin besar, maka tegangan ripple akan semakin
besar. Sebaliknya jika kapasitansi C semakin besar, tegangan ripple akan semakin kecil.
Untuk penyederhanaan biasanya dianggap T=Tp, yaitu periode satu gelombang sinus dari
jala-jala listrik yang frekuensinya 50Hz atau 60Hz. Jika frekuensi jala-jala listrik 50Hz,

37

maka T = Tp = 1/f = 1/50 = 0.02 det. Ini berlaku untuk penyearah setengah gelombang.
Untuk penyearah gelombang penuh, tentu saja frekuensi gelombangnya dua kali lipat,
sehingga T = 1/2 Tp = 0.01 det.

Penyearah gelombang penuh dengan filter C dapat dibuat dengan menambahkan kapasitor
pada rangkaian gambar 2.2. Bisa juga dengan menggunakan transformator yang tanpa CT,
tetapi dengan merangkai 4 dioda seperti pada gambar 2.5 berikut ini.

gambar 2.5 Rangkaian penyearah gelombang penuh dengan filter C

Sebagai contoh, anda mendisain rangkaian penyearah gelombang penuh dari catu jala- jala
listrik 220V/50Hz untuk mensuplai beban sebesar 0.5 A. Berapa nilai kapasitor yang
diperlukan sehingga rangkaian ini memiliki tegangan ripple yang tidak lebih dari 0.75 Vpp.
Jika rumus (7) dibolak-balik maka diperoleh. C = I.T/Vr = (0.5) (0.01)/0.75 = 6600 uF.

Untuk kapasitor yang sebesar ini banyak tersedia tipe elco yang memiliki polaritas dan
tegangan kerja maksimum tertentu. Tegangan kerja kapasitor yang digunakan harus lebih
besar dari tegangan keluaran Power Supply. Anda barangkali sekarang paham mengapa
rangkaian audio yang anda buat mendengung, coba periksa kembali rangkaian penyearah
38

Power Supply yang anda buat, apakah tegangan ripple ini cukup mengganggu. Jika
dipasaran tidak tersedia kapasitor yang demikian besar, tentu bisa dengan memparalel dua
atau tiga buah kapasitor.

REGULATOR TEGANGAN

Pengatur tegangan (voltage regulator) berfungsi menyediakan suatu tegangan keluaran dc


tetap yang tidak dipengaruhi oleh perubahan tegangan masukan, arus beban keluaran, dan
suhu. Pengatur tegangan adalah salah satu bagian dari rangkaian Power Supply DC. Dimana
tegangan masukannya berasal dari tegangan keluaran filter, setelah melalui proses
penyearahan tegangan AC menjadi DC.

39

Pengatur tegangan dikelompokkan dalam dua kategori, pengatur linier dan switching
regulator. yang termasuk dalam kategori pengatur linier, dua jenis yang umum adalah
pengatur tegangan seri (Series Regulator) dan pengatur tegangan parallel (Shunt
Regualtors). Dua jenis pengatur di atas dapat diperoleh untuk keluaran tegangan positif
maupun negatif. Sedangkan untuk switching regulator terdapat tiga jenis konfiguarsi yaitu,
step-up, step-down dan inverting.

Pengaturan Tegangan

Dua kategori dasar pengaturan tegangan adalah pengaturan garis (Line Regulation) dan
pengaturan beban (Load Regulation). Pengaturan garis adalah kemampuan pengatur
tegangan (voltage regulator) untuk tetap memepertahankan tegangan keluaran ketika
tegangan masukan berubah-ubah. Pengaturan Beban kemampuan untuk tetap
mempertahankan tegangan keluaran ketika beban bervariasi.

Cara Kerja Pengaturan Tegangan

Rangkaian dasar pengatur tegangan seri ditunjukkan pada gambar 4. Sedangkan cara
kerjanya ditunjukkan pada gambar 5. Resistor pembagi tegangan dibentuk oleh R2 dan R3
yang bertindak sebagai sensor bila terjadi perubahan tegangan keluaran. Jika tegangan
keluaran turun yang disebabkan oleh penurunan tegangan masukan VIN atau bertambahnya
arus beban IL, maka tegangan pada masukan inverting (-) dari Op-Amp (sebagai error
detector) juga akan turun yang disebabkan oleh penurunan tegangan pada resistor pembagi
tegangan.

40

Gambar 2.6 Cara Kerja Regulator tegangan

41

Diode zener yang digunakan sebagai masukan pada masukan Non-inverting (+) dari Op-Amp,
juga bertindak sebagai tegangan acuan atau VREF, yang nilainya tetap. Selisih tegangan yang ada
pada kedua masukan Op-Amp akan diperkuat, sehingga keluaran Op-Amp pun akan bertambah,
demikian pula tegangan pada Basis dari transistor Q 1, akibatnya tegangan pada Emittor Q 1 atau
VOUT juga naik sampai tegangan pada masukan inverting (-) sama dengan tegangan V REF.
Tindakan ini akan menghindari penurunan tegangan pada keluaran dan mejaga tetap kontan.
Transistor Q1 adalah power transistor yang diberi penyerap panas (heatsink) karena transistor
ini harus melalukan semua arus yang mengalir ke beban.

5. PENUTUP
1. Kesimpulan secara umum
Power supply simetris plus mampu memberikan output ganda dengan
tegangan output simetris saling berkebalikan terhadap ground (positif, negatif dan
ground) dimana level tegangan pada terminal positif dan negalif terhadap titik
refenrensi (ground) sama tetapi berkebalikan 180. Power supply simetris ini sering
dibutuhkan pada perangkat elektronika seperti power amplifier, komputer dan lainnya.
bagian utama rangkaian dasar power supply simetris dapat dibangun menggunakan
transformator CT dan dioda yang disusun jembatan (bridge). Tegangan output pada
Power supply simetris plus dapat di atur (adjustment). Prinsip kerja rangkaian Power
supply simetris adalah menurunkan tegangan AC 220 volt menjadi 15volt DC,
mengubah tegangan bolak-balik/AC menjadi tegangan searah/DC dan dan menjadikan
output yang dihasilkan yaitu pada +Vcc-ground dan Vcc-ground memiliki nilai yang
sama menjadikan output yang dihasilkan yaitu pada +Vcc-ground dan Vccground
memiliki nilai yang sama.
2. Kelebihan
Power supply yang saya buat ini dapat mengatur tegangan output sesuai
keinginan hanya dengan memutar knop potensiometer. Selain itu tegangan outputnya yang
dihasilkan ganda yaitu pada +Vcc-ground dan Vcc-ground memiliki nilai yang sama.
3. Kekurangan
Power supply yang saya buat ini tegangan minimal-nya (Vmin) tidak bisa nol.

42

DAFTAR PUSTAKA
http://zhagitoloh.blogspot.com/2010/01/jenis-jenis-dan-prinsip-kerja.html
http://fisikaunik.wordpress.com/2012/03/06/definisi-dan-fungsi-kapasitorsebagaikomponen-elektronika/
http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/konsep-dasar-penyearahgelombangrectifier/
http://aryutomo.wordpress.com/2010/12/03/penyearah-dengan-filter/
http://komponenelektronika.biz/
http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/penyearah-rectifier-gelombangpenuhcenter-tap-ct/
http://elektronika-dasar.web.id/komponen/regulator-tegangan-variable-lm317/
http://elektronika-dasar.web.id/rangkaian/power-supply/power-supply-simetris-variable10a/
http://rangkaianelektronika.info/pengertian-dan-fungsi-resistor/
http://komponenelektronika.biz/rangkaian-power-supply.html
http://kuliah-tugas-pendidikan.blogspot.com/2014/04/catu-daya-simetris.html

43

Anda mungkin juga menyukai