Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Rantai Makanan
Rantai makanan merupakan pengalihan energi dari sumbernya dari dalam
tumbuhan melalui sederetan organisme yang makan dan yang di makan. Para
ilmuwan ekologi mengenal tiga macam rantai pokok, yaitu rantai pemangsa,
rantai parasit, dan rantai saprofit (Ridwanaz, 2010).
tidak
mendapatkan
nutrient
yang
cukup
utuk
perkembangan
kehidupannya. Bakteri dan fungi akan dimakan oleh sebagian protozoa dan
avertebrata, kemudian protozoa dan avertebrata akan dimakan oleh karnivora
sedang yang selanjutnya di makan oleh karnivora tingkat tinggi (Juwana dan
Romimohtarto, 1999).
Fungi dan bakteri yang tadinya hidup untuk menguraikan dedaunan
bakau/mangrove yang sudah jatuh dan seperti itu kehidupannya maka bakteri dan
fungi tersebut akan berkurang. Mungkin untuk selanjutnya tidak ada yang berubah
karena protozoa dan avertebrata memakan baketri dan fungi yang kita tahu bahwa
lahan tersebut tinggal beberapa jenis bakteri dan fungi.
Menurut Hernandhi hidayat (2010) mata rantai makanan yang terdapat
pada ekosistem mangrove terdiri atas 2 jenis yaitu :
1.
2.
lebih
banyak
organisme.
Bertindak
sebagai
ini
akan
terurai
oleh
senyawa
organic
kemudian akan
Gambar 2. Rantai Makanan Tidak Langsung
dimakan oleh crustacea, bacteria, alga, dan mollusca yang bertindak sebagai
konsumen tingkat 1. Khusus untuk bacteri dan alga akan dimakan protozoa
sebagai konsumen tingkat 2. Protozoa ini kemudian akan dimakan oleh
Jaring-Jaring Makanan
Pada uraian sebelumnya tentang rantai makanan, dijelaskan bahwa setiap
organisme seakan-akan hanya memakan atau dimakan oleh satu organisme lain
saja. Hal yang sebenarnya terjadi adalah dalam suatu ekosistem tidaklah
demikian. Tiap organisme mungkin memakan atau dimakan lebih dari satu
organisme dalam satu rantai makanan yang sama atau makan dari rantai makanan
lain. Ini biasanya terjadi pada hewan karnivora taraf trofik tinggi. Dalam
ekosistem, rantai makanan-rantai makanan tersebut saling berkaitan. Kebanyakan
sejenis hewan memakan beragam, dan makhluk tersebut pada gilirannya juga
menyediakan makanan untuk berbagai makhluk yang memakannya, maka terjadi
yang dinamakan jarring-jaring makanan (food web).
Jaring-jaring
makanan
merupakan
rantai-rantai
makanan
yang
saling berhubungan satu sama lain sedemikian rupa sehingga membentuk seperi
jarring-jaring. Jaring-jaring makanan terjadi karena setiap jenis makhluk hidup
tidak hanya
memakan
atau
dimakan
oleh
satu
jenis
makhluk
hidup
Dalam ekosistem mangrove, sisa organik dari daun bakau dan rumput laut
menjadi produsen primer jaring-jaring makanan. Kemudian sisa organik
daun bakau diuraikan oleh detrivor menjadi detritus. Rumput laut dan detritus
kemudian di makan oleh cacing dan udang kecil. Selanjutnya udang kecil
dimakan oleh kepiting, ikan kecil dan ikan besar dan kerang-kerangan di makan
oleh ikan kecil. Setelah itu ikan kecil di makan oleh ikan besar, ikan besar dan
kepiting kemudian di makan oleh burung bangau. Akhirnya, burung bangau
dimakan oleh burung elang sebagai konsumen puncak atau predator
DAFTAR PUSTAKA
Kusuma, C, Onrizal dan Sudarmaji, 2003. Jenis-Jenis Pohon Mangrove di teluk Bintuni,
Papua. Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor dan PT. Bintuni Utama
Murni. Wood Industries. Bogor.
Nontji, A. 1993. Laut Nusantara. Penerbit Djambatan.
Nybakken, J.W, 1998. Biologi Laut Suatu Pendekatan Ekologis. PT. Gramedia, Jakarta.
Ridwanaz. 2010. Pengertian Ekosistem-Susunan dan Macam Ekosistem. Jakarta. Fakultas
Matematika dan Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia.
Rochana, E. 2009. Ekosistem
www.irwantoshut.com.
Mangrove
dan
Pengelolaannya
di
Indonesia.