Anda di halaman 1dari 19

REKAM MEDIK KASUS ORTODONSI

Nama pasien

: Muhammad Setyo Andrian

Nama Ayah

: John Andris

Jenis kelamin

: Laki laki

Umur

: 56 tahun

Tgl. Lahir (umur)

: 14 Oktober 1995 (21 tahun)

Suku

: Melayu

Suku

: Minang

Pekerjaan

: Pensiunan

Pekerjaan

: Mahasiswa

Nama Ibu

: Endriati Mulyani

Alamat

: Minahasa

Umur

: 54 tahun

Umur kronologis

: 20 tahun 11 bulan

Suku

: Minang

Umur dentalis

Pekerjaan

: Guru

18

28

48

38

Waktu Perawatan
Tanggal pendaftaran

: 18 Agustus 2016

Tanggal pencetakan

: 18 Agustus 2016

Tanggal pemasangan alat

:-

Tanggal periode retensi

:-

Tanggal perawatan selesai

:-

ANAMNESIS
1. Keluhan Utama
Pasien ingin merapikan gigi.

2. Riwayat Keluarga
Nama Ayah

: John Andris

Nama Ibu

: Endriati Mulyani

Anak ke

: 2 dari 3 bersaudara

1. Lk/Pr

: Umur : 23 tahun

2. Lk/Pr

: Umur : 21 tahun

3. Lk.Pr

: Umur : 16 tahun

3. Riwayat Kesehatan Umum


Keadaan waktu lahir : Normal / Abnormal
Pemberian Susu

: ASI s/d umur : 2 tahun


Botol s/d umur : 3 tahun

Kesehatan Anak

: Umur 0 bulan 6 bulan

: baik / sedang / jelek

Umur 6 bulan 5 tahun

: baik / sedang / jelek

Umur 5 tahun 12 tahun

: baik / sedang / jelek

Umur 12 tahun sekarang : baik / sedang / jelek


Penyakit yang pernah diderita : Tidak ada

4. Riwayat Kesehatan Gigi


Periode Gigi Desidui

: T. A K.

Periode Gigi Bercampur

: T. A. K.

Periode Gigi Permanen

: Karies media pada oklusal gigi 36 dan 46, karies superficial


pada insisal gigi 42, karies superficial pada proximal gigi 17,
karies pada fissure gigi 27.

Riwayat Perawatan Gigi

: Penambalan

: Klas I gigi 36 dan 46


Klas IV gigi 42

Pencabutan

:-

Kelainan Periodontal

:-

Pernah dirawat ortodonsi

: Tidak pernah

5. Kebiasaan buruk
Jenis kebiasaan

Durasi

Frekuensi

Intensitas

Clenching

tidak diketahui

PEMERIKSAAN KLINIS
1. Tinggi Badan

: 170 cm

2. Berat Badan

: 55 kg

3. Jasmani

: Baik/ Sedang/ Jelek

4. Mental

: Baik

5. Gizi

: Baik

6. Pengunyahan

: Baik

7. Pencernaan

: Baik

1. Pemeriksaan Ekstra Oral


Bentuk Kepala

: Brachicephali/ Mesocephali/ Dolicocephali


Indeks : lebar kepala x 100

= 14,5 x 100 = 78,3

Panjang kepala
Betuk Muka

18,5

: Euryprosop/ Mesoprosop/ Leptoprosop


Simetris/ Asimestris
Seimbang/ Tidak Seimbang
Indeks: tinggi muka x 100 = 10,5 x 100 = 84
Lebar muka

12,5

Profil

: Cembung/ Lurus/ Cekung

Posisis Rahang

Dagu

Keterangan

Maksila

: Normal/ Protrusif/ Retrusif

Mandibula

: Normal/ Protrusif/ Retrusif


: Normal/ Ke Kiri/ Ke Kanan

2. Pemeriksaan Intra Oral


Kebersihan mulut

: Baik/ Sedang/ Jelek

Frenulum Labii superior

: Baik/ Sedang/ Rendah

Frenulum Labii Inferior

: Baik/ Sedang/ Rendah

Lidah

: Normal/ Makroglossia/ Mikroglossia

Palatum

: Normal/ Dalam/ Cleft

Adenoid

: Normal/ Inflamasi/ .....

Garis Tengah Geligi Atas

: Kekiri ...mm/ Normal/ Ke kanan ....mm

Garis Tengah Geligi Bawah : Kekiri ...mm/ Normal/ Ke kanan 1 mm

Relasi Gigi Geligi


1.

2.

3.

4.

Molar pertama kiri


Sagital

: Netroklusi/ Distoklusi/ Mesioklusi/ Tonjol-tonjol

Transversal

: Normal/ Gigitan silang/ Tonjol-tonjol/ Scissor bite

Vertikal

: Normal/ Gigitan terbuka/ Tonjol-tonjol

Molar pertama kanan


Sagital

: Netroklusi/ Distoklusi/ Mesioklusi/ Tonjol-tonjol

Transversal

: Normal/ Gigitan silang/ Tonjol-tonjol/ Scissor bite

Vertikal

: Normal/ Gigitan terbuka/ Tonjol-tonjol

Kaninus kiri
Sagital

: Netroklusi/ Distoklusi/ Mesioklusi/ Tonjol-tonjol

Transversal

: Normal/ Gigitan silang/ Tonjol-tonjol/ Scissor bite

Vertikal

: Normal/ Gigitan terbuka/ Tonjol-tonjol

Kaninus kanan
Sagital

: Netroklusi/ Distoklusi/ Mesioklusi/ Tonjol-tonjol

Transversal

: Normal/ Gigitan silang/ Tonjol-tonjol/ Scissor bite

Vertikal

: Normal/ Gigitan terbuka/ Tonjol-tonjol

Kondisi Lokal Gigi Geligi

8
8

7
7

6
6

V
5
5
V

IV
4
4
IV

III
3
3
III

II
2
2
II

I
1
1
I

I
1
1
I

Keterangan:
-

Gigi 17 karies superficial di sebelah distal


Gigi 27 karies pada pit dan fissure

II
2
2
II

III
3
3
III

IV
4
4
IV

V
5
5
V

6
6

7
7

8
8

FOTO EKSTRA ORAL

Kesimpulan Analisis Foto Ekstra Oral:


Tipe muka mesiofasial. Wajah tidak seimbang dengan proporsi 1/3 wajah bawah lebih besar
dari 1/3 wajah atas dan tengah. Wajah simetris dengan profil jaringan lunak cembung. Dagu
lurus.

FOTO INTRA ORAL

Kesimpulan Analisis Foto Intra Oral:


Kebersihan mulut dan kesehatan gingiva baik, palatum normal, dan ukuran lidah
normal. Hubungan insisif kelas I, hubungan kaninus dan molar kanan kelas II, hubungan
kaninus dan molar kiri kelas I. Mild Crowding LGA dan LGB dengan gigi 11 palatoversi, 21
distopalatoversi, 26 palatoversi, 32 mesiolinguoversi, Moderate crowding LGA dan LGB
dengan gigi 12 labioversi, 45 linguoversi, overjet 3 mm, deepbite dengan overbite 5 mm,
curve of spee normal, serta pergeseran midline LGB ke kanan 1 mm.

3. Analisis Fungsional
TMJ

: Normal / Sakit / Clicking / Krepitasi / Locking / ........

Gerak buka tutup mulut

: Normal / Mandibular displacement / Mandibular deviation

Interocclusal Clearence

: ....mm

Occlusal Interference

: Ada / Tidak, pada gigi.....

Sentrik Relasi dan Oklusi

: Sama / Tidak sama

Penutupan bibir

: Competent / Potencially competent / Incompetent

Bibir atas

: Normal / Hipertonus / Hipotonus

Bibir bawah

: Normal / Hipertonus / Hipotonus

Pola penelanan

: Normal

Pola pengucapan

: Normal

ANALISIS MODEL STUDY

Bentuk lengkung gigi

: Segi empat / Square / U form

Hubungan Rahang

RA/RB

Oval

RA/RB

Segitiga / V form

RA/RB

Omega / Lira (kontraksi di daerah P/M)

RA/RB

Elips

RA/RB

Lingkaran

RA/RB

Trapezium

RA/RB

: Orthognatic Prognatic / Retrognatic

Lebar mesio distal gigi-gigi (mm)

8
8

10,
4
7
7
10,
3

11

7,5

8,6

6,4

8,7

8,3

6,7

7,5

6,7

6
6
1,5

5
5
6,8

4
4
6,8

3
3
7

2
2
5,9

1
1
5

1
1
5,5

2
2
3,8

3
3
7

4
4
7

5
5
6,8

10,
5
6
6
11,9

10,
7
7
7
10

8
8

Posisi gigi pada lengkungnya


N

BV N N N N MLa
V
7
6 5 4 3 2
7
6 5 4 3 2
LV N N N N N

PV MLa
V
1
1
1
1
N
N

MLa
V
2
2
DLaV

MLa
V
3
3
N

8
8
P
E
M: Mesio, D: Disto, B: Buko, L: Linguo, La: Labio, V: Vesion

Relasi Gigi Saat Oklusi Sentrik pada Model Study


1. Anterior:
Overjet

: 3 mm

Overbite

: 5 mm

Crossbite

: Tidak ada

Palatalbite

: Ada, pada 6 gigi nterior rahang bawah

N N N N

4
4
MLa
V

5 6 7 8
5 6 7 8
N N N PE

Deepbite

: Ada, pada gigi 11 , 21 dan 22

Edge to edge : Tidak ada


Openbite

: Tidak ada

Scissor bite

: ada pada gigi 17

2. Posterior
Relasi M1 kanan

: Kelas I / Kelas II / Kelas III

Relasi M1 kiri

: Kelas I / Kelas II / Kelas III

Relasi C kanan

: Kelas I / Kelas II / Kelas III

Relasi C kiri

: Kelas I / Kelas II / Kelas III

Crossbite

: Ada / Tidak

Openbite

: Ada / Tidak

Scissorbite

: Ada / Tidak, pada gigi 17 dan 47

3. Median line

: Segaris/ Tidak Segaris

Rahang Atas

: Ke kanan/ Normal/ Ke kiri

Rahang Bawah

: Ke kanan 1mm / Normal/ Ke kiri

GAMBAR MODEL STUDY DARI OKLUSAL


RAHANG ATAS

RAHANG BAWAH

ANALISIS KEBUTUHAN RUANG


1. Analisis pont
Jumlah Mesiodistal 12 11 21 22
Jarak 14-24 pengukuran
Jarak 14-24 perhitungan
Jarak 16-26 pengukuran
Jarak 16-26 perhitungan

: 30,1 mm
: 33 mm
: 37,6 mm
: 44 mm
: 47 mm

Beda : 4,6 mm
Beda : 3 mm

Kesimpulan : Berdasarkan analisa di atas, pasien membutuhkan ekspansi rahang atas


sebanyak 4,6 mm
2. Analisis howes
Jumlah mesiodistal 16-26
Jarak 14-24
Jarak fossa kaninus

: 96,9 mm
: 31,52 mm
: 27,6 mm

Howes : 32,5 %
Howes : 28,5 %

Kesimpulan : Berdasarkan analisa di atas, pasien mengalami kekurangan lengkung


basal sehingga diperlukan pencabutan gigi premolar rahang atas.
3. Analisis Bolton
- Overall ratio: 86 x 100%= 88,7%
-

Aterior ratio: 34,2 x 100%= 73,2%


96,9
Kesimpulan:
46,
Overall ratio sebesar 88,7% memperihatkan bahwa ukuran mesiodistal gigi geligi
rahang bawah relatif kecil daripada rahang atas, dan anterior ratio sebesar 73,2%
memperlihatkan bahwa ukuran mesiodistal gigi geligi anterior bawah relatif lebih
kecil daripada rahang atas.

4. Analisis Kesling
Perhitungan pada plastik transparan
Perubahan lengkung gigi
: Retraksi : RA...mm
Protraksi: RA 0,5 mm
Overjet : RA 3 mm
Selisih
0
0
0
0

Overjet awal 3mm


Lengkung gigi atas dikoreksi
Lengkung gigi bawah dikoreksi
Overjet akhir 3,5 mm
Perbaikan midline RB digeser ke kiri sebesar 1 mm

Kebutuhan ruang

RB: ....... mm
RB: 1,5 mm
RB: 3,5 mm

Kesimpulan : -indikasi

: non ekstraksi

- karena overjet nya sudah normal dan kebutuhan ruang cukup, jadi
hanya memperbaiki malposisi gigi.
Gambar RA

KESIMPULAN PERHITUNGAN RUANGAN


RA:

Protraksi rahang atas

RB:

Dipertahankan

ANALISIS RADIOGRAFI
1. Foto Sefalometri Lateral

Gambar RB

Parameter
Rata-rata
Pasien
Nilai Parameter Skeletal Horizontal
SNA
822
73
SNB
802
71
ANB
22
Facial Angle
873
Angle of
02
Convexity
Nilai Parameter Skeletal Vertikal
Y-Axis
606
Go Angle
1237
SN-MP
323

2
85
1

FMA
253
Nilai Parameter Dental
Interincisal Angle
1352
UI-SN
1046

23

IMPA

94

904

UI-NA
4mm2mm
UI-Apg
4mm2mm
LI-Apg
2mm2mm
Nilai Parameter Jaringan Lunak
Upper Lip- E Line 1mm
Lower Lip- E Line 2mm2mm

58
122
35

135
110

keterangan
Posisi Maksila terhadap basis Cranii Retrognati
Posisi mandibula terhadap basis Cranii
Retrognati
Pola Skeletal Kelas I
Posisi dagu terhadap profil normal
Profil skeletal cembung

Arah pertumbuhan mandibula normal


Arah pertumbuhan 1/3 bawah wajah Normal
Pertumbuhan vertikal wajah tengah dan bawah
normal
Pertumbuhan vertikal wajah bawah normal

5mm
5mm
1mm

Inklinasi insisiv atas terhadap bawah normal


Inklinasi insisiv bawah terhadap bidang
mandibula normal
Inklinasi insisiv bawah terhadap maksila
normal
Posisi insisiv atas terhadap maksila normal
Posisi insisiv atas terhadap profil normal
Posisi insisiv bawah terhadap profil normal

+1mm
0mm

Posisi bibir atas normal


Posisi bibir bawah normal

Kesimpulan analisa sefalometri


Pola skeletal klas I dengan posisi maksila dan mandibula terhadap basis cranii retrognati.
Profil skeletal cembung dan arah pertumbuhan wajah normal. Inklinasi gigi insisiv atas
terhadap basis cranii normal, inklinasi gigi insisiv bawah terhadap bidang mandibula normal,
serta inklinasi insisiv atas terhadap insisiv bawah normal. Posisi bibir atas dan bawah normal
terhadap E-Line.

2. Foto Panoramik
Keadaan tulang

: Baik

Gigi berlebih

:-

Keadaan jaringan periodotal : Baik

Kesimpulan:

Kehilangan gigi

:-

Agenesis

:-

Impaksi

: 38 dan 48

Analisa foto panoramik memperlihatkan


ketinggian tulang normal, keadaan
jaringan periodonta normal. Dan impaksi
gigi 38 dan 48.

ETIOLOGI
1. Skeletal
a. sagital

: profil skeletal cembung

b. vertikal

: arah pertumbuhan mandibula normal

c. transversal : normal
2. Dental
a. sagital

: Hubungan molar kanan klas II, molar kiri klas I. Hubungan caninus

kanan klas II dan caninus kiri klas I. Hubungan incisivus klas I. Over jet 3mm
b. Vertikal

: Overbite 5mm

c. transversal : Over jet 3mm


3. Jaringan Lunak
Profil jaringan lunak normal
Kesimpulan:
Faktor skeletal yang berperan adalah maksila Retrognati kemungkinan karena
faktor genetik. Faktor dentoalveolar yang berperan adalah deepbite anterior, serta
crowding berat pada lengkung gigi anterior atas. Keadaan dentoalveolar tersebut
dipengaruhi oleh faktor disproporsi lengkung rahang dan ukuran gigi. Secara
keseluruhan keadaan ini menyebabkan kurangnya panjang lengkung gigi atas
sehingga terjadi crowding berat.
DIAGNOSIS
Pasien laki-laki usia 20 tahun dengan permintaan ingin memiliki gigi yang rapi. Tipe
wajah Mesocephali, simetris, dan tidak seimbang. Maloklusi skeletal kelas I, profil skeletal
cembung, dan arah pertumbuhan wajah normal. Inklinasi gigi insisif atas terhadap basis cranii
normal, inklinasi gigi insisif bawah terhadap bidang mandibula normal, serta inklinasi gigi
insisif atas terhadap insisif bawah normal. Hubungan insisif kelas II, hubungan molar kanan
kelas II, hubungan molar kiri kelas I, hubungan caninus kanan kelas II, hubungan caninus kiri

kelas I. Crowding berat pada LGA, deepbite anterior dengan overbite 5mm, overjet 3mm,
curve of spee normal, dan midline shifting anterior ke kanan 1 mm.
Dengan mempertahankan lengkung gigi atas dan bawah, maka berdasarkan analisis
Kesling maka indikasi kasus ini adalah protraksi gigi anterior rahang atas dan aligning.
PROGNOSIS
Baik, karena profil tidak mencacat wajah dan pasien sangat kooperatif.
DAFTAR MASALAH DAN SASARAN PERAWATAN

1
2
3
4
5

Daftar Masalah
Pola skeletal kelas I
Crowding berat pada rahang atas
Deepbite anterior (Overbite 5mm)
Hubungan kaninus kanan kelas II
Midline Shifting gigi anterior atas 1mm ke kanan

Sasaran Perawatan
Tidak dikoreksi
Crowding terkoreksi
Deepbite normal (overbite 2mm)
Hubungan caninus kanan kelas I
Midline gigi anterior atas segaris
dengan bawah

RENCANA PERWATAN
Perawatan ortodonti cekat kasus koreksi crowding dan deepbite

Rahang Atas
Pemasangan piranti cekat

2
3
4
5

Mengoreksi crowding Gigi 1.1 1.2 2.1 2.2 (aligning)


Incline bite plane untuk deepbite
Koreksi interdigitasi
Essig retainer

Rahang Bawah
Mengoreksi crowding gigi
3.4 3.3 3.2 (alingning)
Koreksi Interdigitasi
Essig retainer

RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT PENDIDIKAN


FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS ANDALAS

REKAM MEDIK
KASUS ORTODONTI

Nama pasien

: Muhammad Setyo Andrian

Oleh Kelompok SL C 2

Anggota

:
Rafika Maulina
Apfia Anneline A.M
Anggita Wulansari S
Muhammad Setyo Andrian
Fitri Anggini
Teguh Sukma

Anda mungkin juga menyukai