Anda di halaman 1dari 12

Konsep variable costing, absorption

costing dan laporan segmen

Kelompok 4
1. I Putu Deari Supraptana

(20)

2. Novira Dwi Mardiari

()

3. Agung Banyu Saputro

4. Ni Wayan Eka Dwipayanti

PROGRAM D3 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA

1. Biaya Variabel dan Perhitungan Biaya Absorpsi


Perhitungan Biaya Absorpsi dan Perhitungan Biaya Variabel Ada dua metode untuk
menghitung laba, yaitu: (1) perhitungan biaya variabel (variabel costing) dan (2) perhitungan
biaya absorpsi (absorption/full costing). Perhitungan biaya variabel membebankan hanya
biaya manufaktur variabel ke produk, sedangkan perhitungan biaya absorpsi membebankan
semua biaya (variable dan tetap) ke produk.
Perhitungan biaya variabel membebankan hanya biaya manufaktur variabel ke
produk; biaya-biaya ini meliputi bahan baku langsung, tenaga kerja lansung, dan overhead
variabel. Overhead tetap diperlakukan sebagai beban periode dan tidak disertakan dalam
penentuan biaya produk. Menurut perhitungan biaya variabel, overhead tetap dari suatu
variabel dipandang habis pada akhir periode itu dan dibebankan secara total terhadap
pendapatan periode tersebut.
Perhitungan biaya absorpsi membebankan semua biaya manufaktur ke produk.
Bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, overhead variabel dan overhead tetap adalah
hal-hal yang menentukan biaya produk. Jadi, menurut perhitungan biaya absorpsi, overhead
tetap dipandang sebagai biaya produk, bukan biaya periode.
Berikut ini adalah klasifikasi biaya sebagai biaya produk atau periode menurut perhitungan
biaya variabel dan absorpsi:

Biaya Produk

Biaya Periode

Perhitungan Biaya Absorpsi


Bahan Baku Langsung
Tenaga kerja langsung
Overhead variabel
Overhead tetap
Beban Penjualan
Beban Administrasi

Perhitungan Biaya Variabel


Bahan baku langsung
Tenaga Kerja Langsung
Overhead Variabel
Overhead Tetap
Beban penjualan
Beban Administrasi

Contoh Penilaian Persediaan


Fairchild Company memiliki data berikut yang berkaitan dengan penilaian persediaannya:
Unit persediaan awal
unit yang diproduksi
Unit yang dijual ($300 per unit)

10.000
8.000

Volume Normal
Biaya Variabel per unit:
Bahan baku langsung
Tenaga kerja langsung
Overhead Variabel*
Penjualan dan administrasi variabel
Biaya
Tetap:
Overhead Tetap*
Penjualan dan administrasi Tetap

10.000
$ 50
$ 100
$ 50
$ 10
$ 250.000
$ 100.000

*Overhead yang diestimasi dan actual sama jumlahnya


Perhitungan biaya variabel hanya menginventarisasi biaya manufaktur variabel, sehingga
biaya setiap unit produk Fairchild adalah $200. Perhitungan biaya absorpsi mencakup semua
biaya manufaktur sehingga biaya setiap unit produk adalah $225. Berikut adalah
perhitungannya:

Bahan Baku Langsung


Tenaga Kerja Langsung
Overhead Variabel
Overhead Tetap ($250.000/10.000)
Total Biaya Per Unit

Perhitungan
Biaya Variabel
$ 50
100
50
$200

Perhitungan
Biaya Absorpsi
$ 50
100
50
25
$225

Perbedaaan biaya per unit mempengaruhi nilai yang disajikan di neraca, karena pada
perhitungan biaya Variabel, biaya yang muncul di neraca pada persediaan akhir hanya
memperhitungkan Biaya Bahan Baku Langsung, Tenaga Kerja Langsung, dan Overhead
Variabel. Sedangkan pada Perhitungan biaya absorpsi, biaya yang muncul pada persediaan
akhir memperhitungkan Bahan Baku Langsung, Tenaga Kerja Langsung, Overhead Variabel,
dan Overhead Tetap. Jadi, biaya per unit produk menurut perhitungan biaya absorpsi selalu
lebih besar dari pada menurut perhitungan biaya variabel.
Laporan Laba Rugi: Analisis dan Rekonsiliasi
Karena biaya produk per unit merupakan dasar bagi perhitungan harga pokok
penjualan, maka metode perhitungan biaya variabel dan absorpsi dapat mengakibatkan angka

laba bersih yang berbeda. Perbedaan tersebut terjadi karena jumlah overhead tetap yang
diakui sebagai beban pada kedua metode. Contoh berikut pada Fairchild company.

Fairchild Company
Laporan Laba Rugi Menurut Perhitungan Biaya Variabel
Penjualan
Dikurangi beban Variabel:
Harga pokok penjualan Variabel
Penjualan dan administrasi variabel
Margin kontribusi
Dikurangi beban tetap:
overhead tetap
Penjualan dan administrasi tetap
Laba Bersih

$ 2.400.000
$ 1.600.000
$ 80.000

$ 250.000
$ 100.000

$ 1.680.000
$ 720.000

$ 350.000
$ 370.000

Fairchild Company
Laporan Laba Rugi Menurut Perhitungan Biaya Absorpsi
Penjualan
Dikurangi: Harga Pokok
Penjualan
Margin Kotor
Dikurangi: Beban Penjualan dan
Administrasi
Laba Bersih

$ 2.400.000
$ 1.800.000
$ 600.000
$ 180.000
$ 420.000

Laba perhitungan biaya absorpsi lebih tinggi $50.000 dibandingkan laba perhitungan biaya
variabel. Hal ini karena adanya sebagian dari overhead tetap periode tersebut yang masuk ke
dalam persediaan apabila perhitungan biaya absorpsi digunakan. Penjualan, beban
pemasaran, dan beban administrasi selalu sama.
Hubungan Antar Produksi, Penjualan dan Laba
No.
1
2
3

JIKA
Produksi > Penjualan
Produksi <> Penjualan
Produksi = Penjualan

MAKA
Laba Bersih Absorpsi > Laba Bersih Variabel
Laba Bersih Absorpsi <> Laba Bersih Variabel
Laba Bersih Absorpsi = Laba Bersih Variabel

2. PERHITUNGAN BIAYA VARIABEL DAN EVALUASI KINERJA MANAJER


Secara umum, apabila kinerja laba diharapkan untuk mencerminkan kinerja manajerial, maka
manajer berhak untuk mengharapkan berlakunya hal-hal berikut ini:
1. Ketika pendapatan penjualan meningkat dari satu period eke periode berikutnya,
sementara factor-faktor lainnya tetap maka laba akan meningkat.
2. Ketika pendapatan penjualan menurun dari satu periode ke periode berikutnya,
sementara factor-faktor lainnya tetap, maka laba akan menurun.
3. Ketika pedapatan penjualan tidak berubah dari satu periode ke periode berikutnya,
sementara factor-faktor lainnya, maka laba akan tidak berubah.
Laba menurut perhitungan biaya variabel selalu mengikuti hubungan antara penjualan
dengan laba. Contoh pada Myers., Inc. memiliki data operasi selama dua tahun adalah
sebagai berikut:
2005

2006

Biaya manufaktur variabel per unit

$10

$10

Produksi (Unit yang diproyeksi dan actual)

10.000

5.000

Unit yang terjual ($25 per unit)

5.000

10.000

Overhead tetap (estimasi dan actual)


$100.000
$100.000
Biaya produk menurut perhitungan biaya variabel adalah $10 per unit kedua tahun.
Sedangkan menurut perhitungan biaya absorpsi $20 per unit tahun 2005(10 +
[$100.000/10.000]) dan $30 per unit tahun 2006 (10 + [$100.000/5.000). Penjualan
meningkat dari 5.000 menjadi 10.000 unit. Biaya tetap, biaya manufaktur variabel per unit,
dan ahrga jual per unit sama untuk kedua periode. Laporan laba rugi adalah sebagai berikut:
Laba Menurut Perhitungan Biaya Variabel
Penjualan
Dikurangi beban Variabel:
Harga pokok penjualan
Variabel
Margin kontribusi

2005
$ 125.000

2006
$ 250.000

$ (50.000)

$ (100.000)

$ 75.000

$ 150.000

Dikurangi beban tetap:


overhead tetap
Laba (Rugi) Bersih

$ (100.000)
$ (25.000)

$ (100.000)
$ 50.000

Laba Menurut Perhitungan Biaya Absorpsi


2004
Penjualan
$ 125.000
Dikurangi: harga pokok penjualan
$ (100.000)
Laba Bersih
$ 25.000

$10 x 5.000 (thun 2005) dan 10.000 (thun 2006)


Persediaan awal
$0
Harga pokok produksi
$200.00

$100.000
$150.000

Barang yang tersedia untuk dijual

0
$200.00

$250.000

Dikurangi: persediaan akhir

0
-

$0

2005
$ 250.000
$ (250.000)
$-

$100.00
Harga pokok penjualan

0
$100.00

$250.000

Menurut perhitungan biaya variabel, laba meningkat sebesar $75.000 sedangkan


menurut perhitungan biaya absorpsi laba bersih turun $25.000, meski penjualan meningkat.
Hal ini berarti bahwa perhitungan biaya variabel yang mampu menunjukan kenaikan laba
sehubungan dengan perbaikan kinerja penjualan.
3. PERHITUNGAN BIAYA VARIABEL DAN PELAPORAN SEGMEN
Pelaporan kontribusi laba dari berbagai aktivitas atau unit-unit lainnya dalam suatu
organisasi disebut pelaporan segmen. Pelaporan segmen yang disusun berdasarkan biaya
variabel menghasilkan evaluasi-evaluasi dan keputusan-keputusan yang lebih baik daripada
yang disusun berdasarkan penghitungan biaya apsorpsi.
Untuk mengevalusai bebagai aktivitas yang berbeda dalam suatu perusahaan, seorang
manager membutuhkan lebih dari sekedar ikhtisar informasi yang terdapat dalam laporan

laba rugi perusahaan. Segmentasi yang lebih baik diperlukan oleh para manajer untuk
menjalankan tanggung jawab mereka dengan benar. Para manager perlu mengetahui
profitabilitas berbagai segmen dalam suatu perusahaan agar mampu membuat bebagai
evaluasi dan keputusan yang berhubungan dengan eksistensi berkelanjutan dari setiap segmen
, tingkat pendanaan dan seterusnya. Sebuah segmen adalah setiap entitas yang berorientasi
laba di dalam organisasi. Laporan segmen mampu menyediakan informasi yang berharga
mengenai berbagai biaya yang dapat dikendalikan oleh manajer segmen.
Pelaporan segmen : dasar perhitungan biaya absorsi
Contoh ELCOM, Inc. sebuah perusahaan yang memproduksi stereo dan perekam
video di suatu pabrik tunggal dan menggunakan perhitungan biaya absorsi untuk pelaporan
eksternal dan internal. Contoh laporan laba rugi segmen tahun 2005:

ELCOM, INC
LAPORAN LABA RUGI SEGMEN, 2005
STEREO
PEREKAM
Penjualan
Dikurangi: harga pokok penjualan
Margin kotor
Dikurangi: Beban penjualan dan

$ 400.000
$ (350.000)
$ 50.000
$ (30.000)

VIDEO
$ 290.000
$ (300.000)
$ (10.000)
$ (20.000)

TOTAL
$ 690.000
$ (650.000)
$ 40.000
$ (50.000)

Administratif
Laba (Rugi) Bersih
$ 20.000
$ (30.000)
$ (10.000)
ELCOM memutuskan untuk menghentikan produksi perekam video, dengan alas an untuk
meningkatkan laba sebesar $30.000. sehingga laporan laba rugi tahun berikutnya menjadi:
ELCOM, INC
LAPORAN LABA RUGI, 2006
Penjualan
Dikurangi: harga pokok penjualan
Margin kotor
Dikurangi: Beban penjualan dan Administratif
Laba (Rugi) Bersih

$ 400.000
$ (430.000)
$ (30.000)
$ (35.000)
$ (65.000)

Seperti yang diperlihatkan dalam laporan laba rugi tahun 2006, ternyata hasilnya berbeda dari
yang diharapkan, laba turun sebesar $55.000 hal ini karena banyak biaya tetap yang
dialokasikan untuk perekam video tidak terhapus ketika lini produk tersebut dihentikan.
Biaya ini meliputi penyusutan pabrik pajak, asuransi, gaji manager pabrik, dan sebagainya.
Pelaporan segmen: dasar perhitungan biaya variabel
Laporan laba rugi segmen yang menggunakan perhitungan biaya variabel memilki
satu keistimewaan disamping laporan laba rugi perhitungan biaya variabel yang telah
disajikan sebelumnya. Beban dipecahkan menjadi 2 kategori :
1. Beban tetap langsung
Beban tetap yang secara langsung dapat ditelusuri ke suatu segmen. Beban ini kadang kala
disebut sebagai beban tetap yang dapat dihindari karena beban ini akan hilang apabila
segmen ditutup yang disebabkan oleh eksisntensi segmen itu sendiri.
2. Beban tetap umum
Beban tetap umum disebabkan oleh 2 atau lebih segmen secara bersamaan. Beban-beban ini
kerap kali muncul bahkan apabila salah satu segmen dihapus. Contoh penyusutan pabrik.
ELCOM, INC
LAPORAN LABA RUGI SEGMEN, 2005
DASAR PERHITUNGAN BIAYA VARIABEL
STEREO
PEREKAM
VIDEO
Penjualan
$ 400.000
$ 290.000
Dikurangi beban Variabel:
Harga pokok penjualan Variabel
$ (300.000)
$ (200.000)
Penjualan dan administrasi variable
$ (5.000)
$ (10.000)
Margin kontribusi
$ 95.000
$ 80.000
Dikurangi beban tetap langsung:
overhead tetap langsung
$ (30.000)
$ (20.000)
Penjualan dan administrasi tetap langsung $ (10.000)
$ (5.000)
Margin Segmen
$ 55.000
$ 55.000
Dikurangi beban tetap umum:
Overhead tetap umum
Penjualan dan administrasi umum
Laba (Rugi) bersih

TOTAL
$ 690.000
$ (500.000)
$ (15.000)
$ 175.000
$ (50.000)
$ (15.000)
$ 110.000
$ (100.000)
$ (20.000)
$ (10.000)

Dari table diatas dapat dilihat bentuk laporan laba rugi segmen ini lebih berguna
daripada format perhitungan biaya absorpsi, dimana stereo dan perekam video memiliki
margin kontribusi positif yang sebesar $95000 untuk stereo dan $80000 untuk perekam
video. Kedua produk ini menghasilkan penjualan melebihi biaya variabel yang dapat
digunakan untuk menutup biaya tetap perusahaan. Akan tetapi sebagian dari biaya tetap
perusahaan disebabkan oleh segmen itu sendiri. Jadi, ukuran rill kontribusi laba dari masingmasing segmen adalah jumlah yang tersisa setelah biaya tetap langsung ditutupi.
Kontribusi laba yang dihasilkan setiap segmen untuk penutupan biaya tetap umum
perusahaan disebut margin segmen. Laba segmen yang negatif mengurangi total laba
perusahaan, yang menimbulkan pertanyaan untuk menghapus segmen tersebut. Dengan
mengabaikan setiap pengaruh yang dimiliki suatu segmen terhadap penjualan segmen
lainnya, margin segmen dapat mengukur perubahan laba perusahaan yang mungkin terjadi
apabila segmen dieliminasi.
Lini perekam video menyumbang $55.000 untuk menutupi biaya tetap umum Elcom.
Apabila lini ini dihapus, maka akan menurunkan laba sebesar $55.000. Keputusan yang benar
adalah mempertahankan kedua lini produk. Keduanya menghasilkan kontribusi yang sama
bagi profitabilitas perusahaan. Pemberhentian produksi salah satu produk benar-benar
memperburuk perusahaan, kecuali penghentian tersebut digantikan oleh produk yang
menawarkan margin segmen yang lebih tinggi. Karena kedua produk menghasilkan margin
kontribusi yang besar, solusi lain untuk rugi bersih diperlukan.
PELAPORAN SEGMEN
Pelaporan Segmen: Pendekatan perhitungan biaya berdasarkan aktivitas.
Pendekatan perhitungan biaya berdasarkan aktivitas memberikan manajemen
penilaian yang lebih akurat terhadapa laba yang dihasilkan oleh lini produk yang berbeda dan
yang terhadap keberadaan biaya yang tak bernilai tambah.
Misalkan, pada Elcom Overhead tetap umum mencakup biaya penanganan bahan
baku dan pemeliharan.Overhead tetap langsung mencakup persiapan. Biaya tahunan masingmasing aktivitas sebagai berikut :
Penanganan bahan baku $20.000
Biaya pemeliharan 8.000

Persiapan 18.000
Sekarang terdapat sejumlah ide dalam menentukan kemana fokus perhatian harus
diberikan. Penanganan bahan baku adalah aktivitas yang tak bernilai tambah. Aktivitas
persiapan, meskipun bernilai tambah,dapat dilakukan dengan lebih efisien. Setiap
pengurangan pada kedua aktivitas akan berpengaruh langsung kepada laba. Pengaturan
kembali pabrik akan menghasilkan biaya penanganan bahan baku lebih rendah, atau suatu
kesepakatan baru dengan pemasok dapat membuat bahan baku dikirim langsung ke lini
produksi.
Demikian juga, perubahan konfigurasi proses perakitan mungkin menciptakan
aktivitas persiapan yang kebih cepat dan lebih murah. Akhirnya, besarnya biaya pemeliharaan
($8.000) dapat mendorong dilakukannya pengkajian kembali terhadap cara pemeliharaan
dilakukan. Pendekatan JIT pada manufaktur dapat menciptakan aktivitas pemeliharaan yang
dilakukan oleh pekerja lini selama mesin berhenti berproduksi.
Pendekatan berdasarkan aktivitas memperlihatkan kompleksitas operasional
manufaktur dan mengingatkan para manajer bahwa penurunan biaya listrik hanya bisa
dicapai melalui penurunan pemakaian mesin (menjalankan mesin secara efisien). Sama
halnya penurunan biaya persiapan hanya bisa dicapai melalui penyederhanan atau
penghapusan aktivitas persiapaan. Pengurangan aktivitas mengurangi biaya aktual dan
meningkatkan laba.
Profitabilitas Pelanggan
Meskipun pelangan penting bagi perolehan laba, sebagian diantaranya lebih
menguntungan dari yang lain. Perusahaan yang menaksir profitabilitas sebagai kelompok
pelanggan mampu secara akurat menargetkan pasar dan meningkatkan laba perusahaan.
Langkah pertama dalam menentukan profitabilitas pelanggan adalah mengidentifikasi
pelanggan. Langkah kedua adalah menentapkan pelanggan yang memberi nilai tambah bagi
perusahaan dengan mengeliminasi pelanggan yang tidak memberi nlai tambah dan
mempertahankan secara menambah pelanggan yang memberi nilai tambah.
Biasanya menarik pelanggan baru lebih mahal dari pada mempertahankan yang sudah
ada. Menarik pelanggan baru memerlukan iklan,telepon penjualan,penyusunan porposal dan
penyusunan daftar calon pelanggan. Semua aktivitas tersebut membutuhkan biaya.
Mempertahankan agar pelanggan yang ada tetap senang juga memerlukan usaha.

Contoh informasi biaya untuk Barton, Inc.


Beban produksi :
Unit yang diproduksi dan dijual $500.000
Harga rata-rata per model $15
Bahan baku langsung per unit $5
Biaya tenaga kerja langsung $2
Overhead per unit $1
Beban pemasaran :
Komisi (per model yang terjual) $0.75
Pegemasan khusus per unit $0.20
Biaya EDI per tahun $100.000
Beban pameran $75.000
Pengiriman $157.500
Biaya tempat pemajangan $112.500
Perhitungan biaya variabel untuk perencanaan dan pengendalian
Perencanaan keuangan mengharuskan para menajer mengestimasi penjualan, tingkat
produksi,biaya,dst pada masa depan karena hal tersebut menjadi dasar penyusunan anggaran
rencana keuangan akhirnya terdiri dari tingkat aktivitas yang diharapkan dan perkiraan biaya
terkait. Rencana ini dapat digunakan untuk mematau kinerja aktual. Apabila kinerja aktual
berbeda dari apa yang diharapkan, maka tindakan perbaikan diperlukan.
Melalui perbandingan hasil aktual dengan hasil yang diharapkan dan pelaksaan
tindakan korektif bila diperlukan, manejer melakukan pengendalian dengan memahami
benar-benar perilaku biaya. Oleh sebab itu pentingnya kita mengetahui pembedaan antara
biaya tetap dan variabel karena pembedaan ini merupakan dasar dari perhitungan biaya
variabel. Kita dapat menyimpulkan bahwa perhitungan biaya variabel lebih unggul daripada
perhitungan biaya absobsi untuk tujuan-tujuan internal.

Anda mungkin juga menyukai